Pelatihan Sea Survival merupakan salah satu pelatihan yang harus di lalui oleh para pekerja di industri Minyak & Gas, terutama yang berlokasi kerja di offshore. Tingkat resiko yang sangat tinggi dan kesadaran akan keselamatan makin berkembang, serta peraturan–peraturan internasional serta regional yang berlaku menjadikan Pelatihan sea survival menjadi minimum requirements yang harus dipenuhi di samping pelatihan-pelatihan dengan level yang lebih tinggi.
1. Mengapa Harus Survival Training?
Selama ini banyak versi yang menjelaskan tentang pengertian survival. Kalau
berdasarkan dari asal-usul kata Survival adalah berasal dari bahasa inggris
yaitu survive atau to survive yang artinya bertahan hidup. Yang dimaksud
disini adalah kemampuan untuk dapat bertahan hidup dari keadaan yang
kurang menguntungkan sampai terjalin komunikasi dengan pihak luar.
Survival dapat juga diartikan sebagai upaya untuk mempertahankan hidup
dan keluar dari keadaan yang sulit atau kritis. Dalam arti yang sempit, survival
digunakan dalam kaitan dengan keadaan-keadaan darurat yang terjadi
karena terisolasinya seseorang atau sekelompok orang (disebut
sebagai SURVIVOR) akibat suatu musibah atau kecelakaan. Keadaan
tersebut antara lain tersesat di hutan, terdampar di pulau atau pesawat yang
terjatuh disuatu tempat asing. Akibatnya survivor mengalami kesulitan
berkomunikasi dengan masyarakat luas dan dengan demikian sukar
mendapatkan bantuan atau pertolongan yang diperlukan.
Pengertian Survival dalam Buku Panduan (Pedoman) yang di Keluarkan
oleh Institusi Tentara Amerika Serikat ; "FM 21-76" atau sebut juga "FM 3-
05.70" yang diterbitkan pada bulan Mei 2002 dalam Bab 1 tentang
pendahuluan dijelaskan apa itu Survival. Di dalam Panduan ini pengertian
tentang survival didasarkan sepenuhnya dari huruf pembentuk
dari kata“SURVIVAL“ itu sendiri. Dimana arti dari Huruf dalam kata
ini akan dapat membantu membimbing Anda bertindakan dalam setiap
situasi untuk bertahan hidup (Survival). Pelajarilah apa arti dari setiap
huruf tersebut dan selalu berlatih menerapkan panduan ini ketika melakukan
pelatihan bertahan hidup. serta harus selalu dicamkan pada batin kita, pikiran
2. kita dan insting kita tentang arti dari kata SURVIVAL, seperti yang dijabarkan
dibawah ini :
HURUF S
SIZE UP THE SITUATION (Pahami Situasi)
Disaat kita berada dalam kondisi survival ingatlah selalu, gunakan indra
pendengaran, penciuman, dan penglihatan untuk merasakan situasi yang
terjadi disekitar anda. Tentukan keadaan situasi, Anda harus
mempertimbangkan apa yang berkembang di sekitar anda ketika Anda
membuat rencana hidup Anda.
Lingkungan, Tentukan pola daerah disekitar Anda. Rasakan apa yang terjadi di sekitar
Anda. Setiap lingkungan, baik hutan, gunung, pantai atau gurun, memiliki irama atau
pola tersendiri. Hal ini termasuk hewan dan suara dan gerakan burungdan suara serangga.
Kondisi Fisik, periksa kondisi yang terjadi disekitar Anda, apakah berada
dalamtrauma (terluka), karena saat berada dalam situasi bertahan hidup (survival)mungkin
sekali telah menyebabkan Anda mengabaikan luka yang Anda terima. Periksa luka Anda
dan berikan diri pertolongan pertama (P3K). Berhati-hatilah untuk mencegah ancaman fisik
lebih lanjut. Misalnya, dalam iklim apapun, minumlah banyak air untuk mencegah dehidrasi.
Jika Anda berada di iklim dingin atau basah, kenakan pakaian tambahan untuk mencegah
hipotermia.
Peralatan, Mungkin dalam ketika berada dalam kondisi survival, beberapa peralatan Anda
hilang atau rusak. Periksa dan lihat apa saja peralatan yang Anda miliki dan kondisi dari
peralatan tersebut. Setelah Anda menaksir situasi, lingkungan, kondisi fisik, dan
peralatan, Saatnya Anda bersiap untuk membuat
rencana bertahan hidup. Dalam melakukan persiapan tersebut juga harus diperhatikan
kebutuhan dasar fisik Anda, seperti kebutuhan air, makanan, dan perlindungan (shelter).
HURUF U
USE ALL YOUR SENSES (UNDUE HASTE MAKES WASTE) (GUNAKAN
SEMUA AKAL SEHAT DAN RASA ANDA)
Kita harus selalu memikirkan dan memperhitungkan tindakan demi tindakan
yang akan kita lakukan, karena tindakan yang terburu-buru cenderung sia-
sia dan membahayakan diri :
3. Anda dapat saja membuat satu langkah yang salah, ketika Anda bereaksi terlalucepat
tanpa berpikir terlebih dahulu atau membuat perencanaan. Langkah yang justru dapat
mengakibatkan kematian. Jangan bergerak hanya demi untuk mengambil tindakan.
Pertimbangkan seluruh aspek dari situasi Anda, sebelum Anda membuat keputusan dan
bergerak.
Jika Anda bertindak tergesa-gesa, akan memungkinkan Anda lupa atau kehilangan
beberapa peralatan Anda. Dalam kondisi tergesa-gesa, Anda juga dapat menjadi bingung,
sehingga Anda tidak tahu mana cara yang harus digunakan untuk pergi.Rencanakan
langkah Anda.
Bersiaplah untuk bergerak cepat tanpa membahayakan diri sendiri. Gunakan semua indera
Anda untuk mengevaluasi situasi.
Catat dan ingat suara dan bau disekitar Anda. Jadilah sensitif terhadap perubahan suhu.
Selalu waspada dan jeli.
HURUF R
REMEMBER WHERE YOU ARE (INGAT DIMANA ANDA BERADA)
Tandai lokasi Anda di peta dan cocokkan dengan keadaan daerah sekitarnya, hal ini
adalah salah satu Prinsip Dasar yang harus selalu Anda ikuti. Jika ada orang lain
bersama Anda, pastikan mereka juga tahu lokasi mereka. Selalu tahu siapa yang adadalam
kelompok Anda, terutama yang memiliki peta dan kompas. Perhatikandengan teliti di mana
Anda berada dan ke mana Anda akan pergi. Jangan hanya saling mengandalkan orang lain
dalam kelompok untuk melacak rute. Anda juga harus melakukan orientasi sendiri. dan
dilakukan dengan efisien dengan bergantian jangan berbarengan.
Selalu mencoba untuk menentukan rute yang minimal atau efisien yang harus ditempuh
berkaitan dengan lokasi Anda lokasi Anda dengan sumber air (biasanya kalau digurun) dan
lokasi yang akan dituju. Informasi ini akan memungkinkan Anda untuk membuat keputusan
cerdas ketika Anda berada dalam situasi bertahan hidup(survival) dan dalam kegelapan.
HURUF V
VANQUISH FEAR AND PANIC (KUASAI RASA TAKUT DAN PANIK)
Musuh terbesar dalam bertahan hidup (survival) adalah rasa takut dan panik.
Jika tidak dikontrol, mereka dapat menghancurkan kemampuan Anda untuk
membuat keputusan cerdas. Mereka dapat menyebabkan Anda untuk jadi
kurang atau bahkan susah bereaksi terhadap perasaan dan imajinasi pada
situasi Anda. Emosi (rasa takut dan panic) ini bisa menguras energi Anda
dan dapat menyebabkan emosi negatif lainnya timbul yag justru akan semaki
meperparah keadaan. mempersiapkan diri jauh sebelumnya untuk bertahan
4. hidup dan mendapatkan pembekalan kemampuan untuk bertahan hidup serta
pembekalan tentang cara-cara keluar dari kondisi tersebut (survival) dan
kepercayaan diri akan memungkinkan Anda untuk mengalahkan rasa takut
dan panik.
HURUF I
IMPROVISE (BERIMPROVISASI)
Di Rumah atau lingkungan tempat tinggal, kita memiliki item yang tersedia untuk semua
kebutuhan kita. Banyak dari barang-barang yang murah yang dapat digunakan
untuk menggantikan dan meperbaiki barang saat rusak. Mudah datang, mudah pergi ,
mudah mendapatkan ganti adalah budaya kita yang membuat kita tidak perlu atau tidak
siap untuk berimprovisasi. Pengalaman yang tergantung dengan segala kondisi selalu ada
atau dengan mudah tersedia" bisa menjadi musuh dalam situasi hidup. Belajarlah untuk
berimprovisasi. Ambil alat yang dirancang untuk tujuan tertentu dan melihat berapa banyak
kegunaan lain yang mungkin dapat Anda kembangkan dari hanya sekedar kegunaan
standar atau yang sudah biasa.
Pelajari untuk menggunakan benda-benda di alam sekitar Anda untuk memenuhi
kebutuhan yang berbeda, Contohnya adalah menggunakan batu untuk palu. Tidak peduli
seberapa lengkap survival kit Anda miliki yang ada pada Anda, karena alat tersebut akan
habis atau aus setelah beberapa waktu lamanya. "Imajinasi Anda harus mengambil alih
ketika survival kit Anda habis dipakai".
HURUF V
VALUE LIVING (MENGHARGAI HIDUP)
Kita semua saat baru lahir didunia akan menendang dan berjuang untuk
hidup, tapi dalam perjalanan hidup kita akhirnya kita telah menjadi terbiasa
dengan kehidupan tenang, menjadi makhluk selalu penuh
dengan kenyamanan, Kita tidak menyukai ketidaknyamanan. Apa yang terjadi
ketika kita dihadapkan dengan situasi hidup yang penuh tekanan, terganggu
dengan keterbatasan, dan ketidaknyamanan? Hal ini adalah berhubungan
dengan kemauan untuk hidup,menempatkan tinggi pada nilai hidup adalah
sesuatu yang sangat penting. Pengalaman dan pengetahuan yang Anda
5. dapatkan melalui kehidupan dan pelatihan akan memiliki landasan yang
kuat pada kemauan Anda untuk hidup. "Keras kepala, penolakan untuk
menyerah pada masalah dan kendala yang dihadapi Anda, akan memberikan
kekuatan mental dan fisik untuk bertahan".
HURUF A
ACT LIKE THE NATIVES (BERTINDAK SEPERTI PENGHUNI ASLI)
Penduduk asli dan hewan yang ada di daerah sekitar adalah penghuni
yang telah beradaptasi dengan lingkungan mereka. Untuk mendapatkan
nuansa dan kebiasaan daerah, melihat bagaimana mahluk hidup dilingkungan
sekitar kita, Kapan dan apa yang mereka makan, Kapan, di mana, dan
bagaimana mereka mendapatkan makanan mereka, Kapan dan di mana
mereka pergi untuk memperoleh air, Adalah hal yang sangat penting bagi
Anda, ketika Anda mencoba untuk bertahan hidup, menghindari interaksi
degan binatang atau tumbuhan yang berbahaya, atau apa saja yang aman
untuk dimakan, hal ini sangat penting untuk dipelajari, yang terutama sebenar
setiap kita akan beraktivitas di alam bebas, diusahakan untuk mempelajari
lingkungan dan penghuni dan apa yang ada dihabitat, yang berbahaya atau
aman buat kita.Kehidupan hewan di daerah tersebut juga dapat memberikan
petunjuk tentang cara untuk bertahan hidup. Hewan juga membutuhkan
makanan, air, dan tempat tinggal. Dengan mempelajari dan mengamati
kebiasaan mereka, Anda dapat menemukan sumber-sumber air dan
makanan.
PERINGATAN
6. “Binatang tidak selalu dapat dijadikan panduan mutlak untuk apa yang dapat
Anda makan dan minum . Banyak hewan makan tumbuhan yang beracun
bagi manusia.”
Perlu diingat jika kondisi survival tidak sendiri tetapi dengan orang lain,
dengan mempelajari karakter orang-orang, belajar untuk menghormati
mereka, sering membuat teman-teman yang berharga, dan, yang paling
penting adalah belajar bagaimana beradaptasi dengan lingkungan mereka
dan meningkatkan kesempatan Anda untuk bertahan hidup.
HURUF L
LIVE BY YOUR WITS, BUT FOR NOW, LEARN BASIC
SKILLS (HIDUP DENGAN KEMAMPUAN DARI ALAM, MULAI
DARI SEKARANG , BELAJAR KETERAMPILAN DASAR)
Tanpa pelatihan keterampilan dasar untuk bertahan dan
menghindari bahaya, peluang Anda untuk hidup melalui situasi bertahan
hidup dalam kondisi keterbatasan dan minimnya pendukung hidup akan
sangat kecil kemungkinannya bisa membuat Anda mampu melewati atau
selamat. Pelajari keterampilan dasar ini sekarang - tidak ketika Anda menuju
atau berada dalamkondisi survival. Bagaimana Anda memutuskan untuk
melengkapi diri sebelum terjadi akan mempengaruhi apakah
Anda bisa bertahan hidup. Anda perlu tahu tentang lingkungan yang
akanAnda hadapi, dan Anda harus berlatih keterampilan dasar
disesuaikankan dengan lingkungan tersebut. Misalnya, jika Anda pergi ke
gurun atau saat dihutan tropis, Anda perlu tahu bagaimana cara untuk
mendapatkan air. Sehingga mengharuskan Anda untuk selalu berlatih dan
mempraktekan keterampilan dasar untuk bertahan hidup. Pelatihan dan
7. penguasaan pengetahuan untuk bertahan hidup akan mengurangi
ketakutan akan rasa ketidak-tahuan dan akan memberi Anda kepercayaan
diri. Ini mengajarkan Anda untuk hidup dengan akal dan keahlian anda.
PATTERN FOR SURVIVAL
POLA UNTUK BERTAHAN HIDUP
Mengembangkan pola bertahan hidup (kemampuan Survival)
akan memungkinkan Anda untuk bertahan hidup. Pola hidup ini harus
mencakup makanan, air, tempat tinggal, Api, pertolongan pertama (P3K), dan
pengetahuan tentang penggunaan sinyal, membuat tempat perlindungan.
Pengurutan pola ini disesuaikan dalam urutan kepentingan. Sebagai contoh,
dalam lingkungan yang dingin, Anda akan membutuhkan api untuk
mendapatkan hangat, sebuah tempat penampungan untuk melindungi Anda
dari dingin, angin, dan hujan, perangkap atau jerat untuk mendapatkan
makanan, sarana untuk sinyal yang dapat dikenali oleh tim pencari, dan
pertolongan pertama untuk menjaga kesehatan. Jika Anda terluka,
pertolongan pertama memiliki prioritas utama tidak peduli apa iklim Anda
masuk. Satu hal yang sangat penting dalam kondisi Survival adalah
mengubah pola hidup Anda untuk memenuhi kebutuhan fisik Anda harus
menyesuaikan dengan lingkungan disekitar karena dihadapkan pada
perubahan lingkungan.
Banyak orang menganggap, membawa benda-benda untuk alat bertahan
hidup di alam bebas (Survival Kit) sewaktu bepergian, rasanya ribet atau bikin
repot. Tapi bagi kita yang mempunyai hobi di alam bebas sebagai penggiat
pecinta alam, dituntut untuk mampu mengantisipasi suatu keadaan darurat
sampai hal yang kecil sekalipun sangat diperlukan. Telah banyak kejadian
8. yang membuktikan pada peristiwa kecelakaan di laut dan udara, korban yang
kebetulan selamat kebanyakan tidak siap bertahan hidup. Padahal upaya
penyelamatan oleh tim SAR atau polisi belum tentu datang segera. Tak ada
pilihan lain, korban harus bertahan hidup di alam yang sama sekali asing. Jika
tanpa persiapan, ditambah kelelahan mental dan fisik, nyawa bisa jadi
taruhannya. Hal ini secara tidak langsung dan tidak dapat kita duga, dapat
terjadi pada siapa saja dan di mana saja. Bagimana jika mimpi buruk tersebut
terjadi pada diri kita, apa yang dapat kita lakukan dan kita perbuat jika kita
berada dalam keadaan tersebut.
Persiapan menghadapi situasi buruk sebenarnya sederhana. Sebelum
perjalanan, paling tidak semua perlengkapan penyelamatan diri yang standar
sudah disiapkan. Misalnya, jika akan berperahu melintasi sungai atau laut,
siapkan pelampung yang memadai. ”jangan menyepelekan alat-alat
standar! Karena inilah gantungan hidup kita kalau terjadi sesuatu”.
Dalam melakukan perjalanan kita harus mempersiapkan bekal pribadi,
terutama peralatan bertahan hidup (Survival Kit), juga harus memadai.
Barang-barang kecil yang amat sangat vital harus tersedia, seperti lampu
senter, korek api, pisau lipat kecil, peralatan jahit, pluit, tisu basah,
perlengkapan P3K, obat-obatan, dan lain sebagainya. Meski perjalanan
dirasa tidak terlalu jauh, biasakan juga untuk selalu membawa makanan dan
minuman cadangan. Setelah semuanya siap, tempatkan peralatan dan
perlengkapan tadi kedalam sebuah wadah atau tas yang memenuhi syarat,
seperti cukup ringan, kuat dan tahan air. Buat perbedaan antara wadah tadi
dengan tas atau barang-barang lain, agar mudah dikenali. Tempatkan juga di
ruang yang mudah terjangkau, jangan sampai kita bingung harus
memprioritaskan barang mana yang harus diselamatkan saat kecelakaan.
9. Untuk selalu mengingat dan mencamkan dalam pikiran dan batin kita saat
beraktivitas di alam bebas, dan selalu mempersiapkan diri dalam kondisi
apapun, karena didalam kata dasar dari "SURVIVAL", pada setiap huruf
member kita pemahaman, dan dibutuhan kemauan dan kperdulian kita bahwa
untuk memahami tentang pola untuk bertahan hidup adalah sesuatu yang
wajib kita miliki.
SURVIVAL TRAINING (CARA BERTAHAN HIDUP DI ALAM BEBAS)
JENIS-JENIS SURVIVAL
Jenis-Jenis Survival dapat diklasifikasikan / dibedakan menjadi 4 :
Jungle Survival (Hutan)
Dessert Survival (Padang Pasir)
Sea Survival (Laut)
Artic Survival (Kutub/Es)
a. Jungle Survival
11. d. Artic Survival
8 POKOK YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MELAKSANAKAN
SURVIVAL
12. Ada 8 pokok yang harus diperhatikan dalam melaksanakan survival adalah
sebagai berikut :
S : Sadari sungguh-sungguh situasimu.
U : Untung malang tergantung ketenangan
R : Rasa takut dan panik harus dikuasai ( dihadapi )
V : Vakum ( Kekosongan ) isilah dengan segera
I : Ingatlah dimana kamu berada
V : Vivo berarti hidup hargailah hidup
A : Adat istiadat setempat harus dipatuhi
L : Latihlah dirimu dan belajarlah selalu
FAKTOR – FAKTOR PENUNJANG DALAM SURVIVAL
Faktor-Faktor yang menunjang dalam melakukan survival :
1. Kehabisan pembekalan dari suatu pembekalan / ekspedisi dapat
menggunakan tumbuhan / buah-buahan / berburu disekitar
2. Kecelakaan dalam suatu ekspedisi
3. Tersesat dalam suatu daerah asing atau rawan
4. Berada dalam suatu daerah yang tidak kenal
MOTIVASI SURVIVAL
Motivasi Survival :
Situasi / tantangan yang harus dihadapi dalam survival
Faktor Psikologis
13. Rasa Takut
Rasa Panik
Rasa Kebersamaan
Rasa Kesunyian
Faktor Fisiologi
Rasa Kelaparan
Rasa Kehausan
Rasa Kelelahan
Rasa Kesunyian
Faktor Lingkungan
Rasa Kepanasan
Rasa Kedinginan
Kering
Basah
Angin
THE IMPORTANT THINES FOR SURVIVAL (FAKTOR - FAKTOR PENTING
UNTUK TETAP HIDUP)
Adanya kemauan Besar untuk tetap hidup
Kondisi Fisik dan alat-alat yang dapat membantu
Pengetahuan dan pengalaman – pengalaman
Pengetahuan dan tumbuhan – tumbuhan apa saja yang bias kita makan dan hewan yang
bagaimana yang layak untuk dimakan ditambah lagi pengalaman kita dalam survival.
Permasalahan / Bahaya yang diahadapi di kategorikan menjadi 2 :
Subjective Danger : Bahaya yang berasal dari diri kita sendiri ( mental dan fisik )
Misal : Keteledoran, kurangnya pengetahuan pendidikan PA, kurangnya
Persiapan, tidak sabar ( tidak dapat mengontrol emosi )
Objective Danger : Bahaya yang berasal dari lingkungan sekitar kita ( keadaan / Alam,
Makhluk Lainnya )
Misal : Cuaca, Kondisi medan, Binatang buas, tumbuhan, manusia
/penduduk Asli.
Tindakan – Tindakan dalam Survival yang harus dilakukan :
Menguasai dan mengontrol diri sendiri
Mengkoordinasi anggota ( Team )
Melakukan pertolongan pertama
Melihat kemampuan dan keadaan anggota
Melakukan orientasi medan
Pengurangan jatah makanan
14. Membuat rencana kegiatan dan pembagian tugas
Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia luar
Membuat jejak dan mencari perhatian
Sumber – sumber makanan, Cara – cara mengolah sesuatu dan fungsinya :
1. Tumbuhan yang dapat dimakan :
a. Semua buah dihutan dapat dimakan oleh kera / kalong / musang / (
mamalia )
b. Tumbuhan yang tidak bergetah susu
c. Tumbuhan yang tidak berbulu
d. Tumbuhan yang tidak berduri
e. Buah yang terasa manis dan agak asam
f. Warna tidak mencolok yang berlebihan
2. Langkah – Langkah yang perlu dilakukan apabila akan memakan
tumbuhan :
a. Dimasak
b. DIjilati / Dioleskan sedikit kebibir dan tunggu reaksinya, bila tidak bereaksi
berarti aman.
c. Makan tumbuh – tumbuhan yang sudah dikenal saja
d. Jangan makan hanya satu tumbuhan saja
e. Jangan makan tumbuhan yang buahnya berwarna ungu
f. Dalam memakan tumbuhan yang belum biasa / kita kenal sebaiknya jangan
terlalu kenyang
3. Hewan –hewan yang dapat dimakan :
15. a. Burung dan telurnya
b. Kera, babi, dan kijang
c. Binatang air dan amphibi
d. Semua jenis serangga
e. Penyu dan telurnya
f. Binatang melata
g. Semua jenis ular kecuali ular cabe dan ular tanah, karena mengandung
racun
TEMPAT PERLINDUNGAN (SHELTER/BIVAK)
Untuk melindungi diri dari pengaruh alam, seperti panas, hujan, angin dan
dingin. Perlindungan bisa dibuat dari bangsa yang sengaja dibawa, ataupun
bahan-bahan yang tersedia dari alam.
a. Beberapa Syarat – Syarat yang perlu diperhatikan dalam Mendirikan
Bivak :
- Bangunlah pada tempat yang datar
- Jangan mendirikan bivak di pucuk gunung / daerah tertinggi dan tidak
terlindungi, dipinggir sungai atau bekas aliran sungai.
- Tidak membuat shelter berada di bawah pohon lapuk / mati, atau
dibawa pohon yang berbuah keras.
- Usahakan daerah yang terbuka tidak menghadap mata angin
- Cukup dekat dengan sumber air.
- Tidak ditempati oleh serangga dan nyamuk, juga tanaman busuk
karena kurang sehat.
16. - Bukan jalur binatang buas.
- Bila medan berupa pantai dirikan bivak cukup jauh dari garis pantai
tertinggi.
- Usahakan membuat shelter sebaik mungkin demi kenyamanan.
- Bivak jangan sampai bocor.
- Jangan terlalu merusak alam sekitar.
b. Bahan –Bahan membuat bivak :
- Dari bahan alam : pohon yang utuh / tumbang, gua, dedaunan, ranting,
ijuk, gua, Lubang dalam tanah, lekukan tebing/batu, dan lain – lain
- Dari bahan yang kita bawa : Ponco, jas hujan, parasut, ransel.
c. Beberapa Jenis Shelter / Bivak yang dapat kita buat.
1. Tenda Standar :
Tali direntangkan dan diikat antara dua pohon kemudian diatasnya ditaruh
ponco atau parasut.
2. Bivak sisi terbuka :
Bivak bisa dibuat dengan cara menopangkan batang-batang kayu dan
daun-daunan pada sebatang pohon roboh untuk sisinya yang masih terbuka,
untuk alas sebarkan daun-daun dan ranting-ranting yang kecil. Bivak akan
terasa hangat.
AIR
Air adalah faktur yang sangat penting dan lebih penting dari faktor yang
lainnya. Ingat dengan air saja seseorang dapat bertahan hidup sampai kurang
17. lebih 3 minggu, tetapi tanpa air rata-rata orang hanya dapat bertahan 2
sampai 5 hari (tidak terluka).
a. Cara mendapatkan air
b. Tanda –Tanda adanya air
c. Air yang tidak perlu dimurnikan
d. Air yang perlu dimurnikan
API
Bila kalian punya bahan membuat api jangan buat api yang terlalu besar. Tapi
buatlah yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan memberi panas yang
baik dari sebuah api yang besar.
a. Cara membuat api :
· Dengan optic
· Dengan gesekan (gesekan kayu dg kayu, gesekan bambu dengan
bambu)
· Dengan mengadu batu
· Busur Gurdi
b. Fungsi api :
. Menghangatkan tubuh
. Sebagai penerangan
. Memasak
. Membuat tanda-tanda / kode
. Menghindari/menjauhkan dari binatang buas
18. PEDOMAN MEMILIH JALAN
Berjalan di hutan-hutan pegunungan memiliki kiat yang tersendiri. Sedapat
mungkin berjalan di punggung gunung. Pilihan ini memungkin untuk
melakukan orientasi medan lebih mudah dari pada kita berjalan di lembah. Di
bagian-bagian tertentu punggungan biasanya ada celah terbuka yang
memungkin untuk memperkirakan arah dan posisi survivor. Lagi pula ada
kebiasaan orang utas (perambah hutan) untuk membuat jalan di punggung
gunung. Bila menemukan jalan setapak ikutah jalan tersebut. Hampir dapat
dipastikan akan menemukan pemukiman orang.
Kedua adalah berjalan di dekat batang air atau sungai. Untuk hutan-hutan
dataran rendah, berjalan didekat sungai memungkinkan untuk bertemu
dengan jalan setapak seperti diatas. Jalan-jalan ini biasanya berpangkal di
kelokan sungai atau didekat hulu-hulu sungai di bagian yang landai
merupakan lekuk pendaratan bagi perambah hutan. Dengan mengikuti jalur
sungai ada beberapa keuntungan yang dapat diraih. Yang jelas survivor tidak
19. perlu khawatir kehabisan air dan bahan makanan. Ikan, reptil, dan bahkan
mamalia kecil banyak bersarang didekat tepi sungai. Keuntungan yang lain
adalah umumnya pemukiman orang dibuat di dekat atau di tepi sungai,
sehingga peluang untuk bertemu manusia lebih besar.
Yang perlu diperhatikan dalam berjalan di tepi sungai adalah bahaya yang
berasal dari binatang buas dan datangnya banjir secara tiba-tiba. Demikian
pula berjalan mengikuti jalur air / sungai tidak dianjurkan karena khawatir
terjebak dalam lembah sungai yang curam dan atau bertemu dengan tebing
air terjun yang tak terlewati.
Orientasi medan dapat dilakukan siang dan malam hari, namun berjalan
hanya boleh dilakukan di siang hari. Khususnya dipegunungan, orientasi
dapat dilakukan dengan memanfaatkan punggung atau puncak tebing yang
terbuka, pohon yang mungkin dipanjat atau pandangan dari celah-celah
lembah sungai. Dimalam hari orientasi dapat dilakukan dengan bantuan
cahaya lampu-lampu dari pemukiman. Meskipun nampak dekat, berjalan
dimalam hari sama sekali tidak dianjurkan. Bahaya tersesat, terjebak atau
terjatuh dalam jurang atau serangan binatang liar amat besar
kemungkinannya.
Setiap kali berpindah tempat, usahakan untuk selalu meninggalkan jejak yang
jelas. Torehan di batang pohon, bekas-bekas tebasan semak belukar,
dedaunan yang dipatahkan atau diletakkan dengan posisi tertentu. Jejak yang
dibuat amat bermanfaat untuk apabila survivior menemui jalan buntu dan
ingin merunut kembali jalan semula. Selain itu jejak ini juga bermanfaat bagi
tim pencari untuk menelusuri arah yang ditempuh survivor. Dalam mencari
jalan keluar perhatikan kondisi pikiran maupun fisik yang ada. Apabila sudah
buntu / belum menemukan jalan keluar maka kita jangan memaksakan diri
untuk terus berjalan. Dengan pertimbangan yang matang maka lebih baik kita
20. bertahan disuatu tempat yang sekiranya aman. Untuk dapat bertahan hidup di
tempat tersebut dalam beberapa waktu maka pengetahuan tentang survival
mutlak harus di kuasai.
JERAT
Bahan yang biasanya dari tali yang kita miliki, jerat yang dapat kita gunakan di
hutan Indonesia ialah jerat kelinci, jerat burung dan jerat untuk binatang-
binatang kecil. Untuk menangkap ikan jelas bahwa ikan tidak dijerat
melainkan dipancing atau ditangkap. Beberapa cara untuk menangkap ikan :
· Memancing yang mata kailnya dapat kita buat dari peniti, ranting kayu
dan lain-lain.
· Dengan cara memukul ikan dengan golok tebas, tangan kanan
memegang obor, ikan akan mendekat karena cahaya obor, setelah dekat
golok ayunkan ke ikan tersebut. Hal ini dapat dilakukan di daerah berawa
pada sore atau malam hari.
SURVIVAL KIT
Adalah Perlengkapan untuk survival yang harus kita bawa dalam perjalanan
kita. Survival Kit tentunya bukan hanya sekedar nama saja, hal tersebut bisa
dikatakan hal yang paling diutamakan dalam kegiatan Mendaki Gunung,
tetapi masih banyak orang yang menganggab dan seringkali menganggab
remeh hal tersebut. Membawa benda-benda untuk alat bertahan hidup di
alam bebas Survival Kit sewaktu bepergian, memang rasanya ribet atau bikin
repot. Tapi bagi kita yang mempunyai hobi di alam bebas sebagai penggiat
pecinta alam, harus dapat mengantisipasi suatu keadaan darurat sampai hal
yang kecil sekalipun sangat diperlukan. Telah banyak kejadian yang
21. diakibatkan karena ketidaksiapannya Survival Kit saat melakukan aktifitas
alam bebas yakni membuktikan pada peristiwa kecelakaan di laut dan udara,
korban yang kebetulan selamat kebanyakan tidak siap bertahan hidup.
Padahal upaya penyelamatan SAR atau polisi belum tentu datang segera.
Dalam keadaan Survival (bertahan hidup di alam bebas) tentunya tak ada
pilihan, korban harus bertahan hidup di alam yang sama sekali asing. Jika
tanpa persiapan Survival Kit, ditambah kelelahan mental dan fisik, nyawa bisa
jadi taruhannya. Hal ini secara tidak langsung, dan juga tidak dapat kita duga
dapat terjadi pada siapa saja dan dimana saja. bagaimana jika mimpi buruk
tersebut terjadi pada kita, apa yang dapat kita lakukan dan kita perbuat jika
kita berada dalam keadaan tersebut. Persiapan menghadapi situasi buruk
sebenarnya sederhana. Sebelum perjalanan paling tidak menyiapkan kotak
Survival Kit beserta perlengkapan penyelamatan diri yang standar.
Dalam melakukan perjalanan kita harus mempersiapkan bekal pribadi,
terutama peralatan bertahan hidup dan beberapa Survival Kit juga harus
memadai. Barang-barang kecil yang amat vital harus tersedia seperti lampu
senter, korek api, pisau lipat kecil, peralatan jahit, pluit, tisu basah,
perlengkapan P3K, obat-obatan, dsb. Meski perjalanan diraa tidak terlalu
jauh, biasakan juga selalu membawa makanan dan minuman cadangan.
Setelah Survival Kit semuanya siap, tempatkan peralatan dan perlengkapan
tadi kedalam sebuah wadah atau tas yang memenuhi syarat, seperti cukup
ringan, kuat dan tahan air. Buat perbedaan antara wadah tadi dengan tas
atau barang-barang lain, agar mudah dikenali. Tempatkan juga diruang yang
mudah terjangkau, jangan sampai kita bingung harus memprioritaskan barang
mana yang harus diselamatkan saat kecelakaan.
22. Survival Kit bukan hanya digunakan pada saat kita mengalami Survival, tetapi
disetiap jalur atau perjalanan yang akan ditempuh tentunya pasti akan
digunakan, misalnya pada saat kita ingin memotong sesuatu tentunya harus
menggunakan Survival Kit. Maka dari itu hal yang sangat wajib dalam dunia
kepecintaalaman selain mematuhi KODE ETIK, yakni memahami betapa
pentingnya sebuah Survival Kit.
a. Untuk Survival di laut.
Untuk survival dilaut bila kita mengadakan perjalanan pelayaran, yang dibawa
:
- Peralatan pancing
- Pisau lipat
- Tali parasut
- Penutup kepala
- Kain Parasut
Perlengkapan yang kita bawa ialah :
b. Survival di Hutan Gunung
- Panci atau plastic
- Peluit
- Obat-obatan
- Lampu senter
- Tali
- Jarum, Benang, Peniti
- Golok tebas/pisau pinggang
23. - Cermin
- Alat Tulis
- Garam
- Lilin
- Kompas dan Peta Topografi
Kesimpulan:
Manfaat dari Survival Training bagi Satpam adalah untuk dapat melatih
mental Satpam, agar mental Satpam kuat, berwawasan, dan terbuka. Satpam
juga harus mengetahui cara bertahan hidup ditempat asing, dan juga
mempuyai jalan keluar jika suatu saat mengalami keadaan yang sulit atau
kritis.