Kelompok 6 membahas konflik di Amerika Latin dengan mengulas beberapa negara seperti Kuba, Brasil, Meksiko, Bolivia, dan konflik antara Kolombia-Venezuela. Pada masa awal pemerintahan Castro, Kuba menjalin hubungan erat dengan Uni Soviet. Brasil menghadapi masalah partai komunis dan ketidakjelasan batas wilayah. Sementara itu, Meksiko fokus pada sektor ekonomi di bawah pimpinan Portillo.
1. KELOMPOK 6:
1. Agestin Tri Mulia (02)
2. Annisa Dhiva Aulia (06)
3. Devita Anggraeni (09)
4. Gian Prakoso (14)
5. M. Dias Dika Pratama (23)
6. Romi Gilang Nur H (28)
SMA Negeri 3 Tegal
SEJARAH PEMINATAN
4. A. Kuba Masa Awal Pemerintahan Castro
Pada 7 Januari 1959, Amerika Serikat mengakui keberadaan Kuba.
Castro mulai bergerak melakukan pembersihan terhadap orang orang
kontroversial. Castro melakukan penangkapan, pengadilan, dan
penghukuman terhadap para pendukung Batista.
Pada tanggal 16 Februari 1959, setelah pengunduran Miro Cardona, Fidel
Castro disumpah sebagai perdana menteri. Jabatan sebelumnya sebagai
panglima tertinggi angkatan perang diserahkan kepada adiknya.
Pada Mei 1959, Castro mengambil alih kekuasaan dan mendirikan Nation
Institute of Agrarian Reform yang ketuanya Castro sendiri.
Pada tanggal 17 Juli 1959 Fidel Castro mendesak Presiden Urrutia untuk mengundurkan diri.
Kursi Kepresidenan kemudian diberikan kepada Osvaldo Darticos.
Akhir tahun 1959, kekuasaan diatas Kuba dipusatkan sepenuhnya pada Fidel Castro.
5. B. Tahun- Tahun Kekuasaan
Pada Februari 1960, Kuba menandatangani sebuah persetujuan untuk membeli minyak
dari Uni Soviet.
Untuk melawan kebijakan Eisenhower, pemerintah Kuba segera menjalin hubungan
dengan Uni Soviet.
Pada tahun 1960; Eisenhower mengurangi kuota impor gula Kuba 700.000 ton, dan
sebagai respons Kuba pun menyosialisasik sekitar $850 juta kekayaan dan bisnis Amerika
di Kuba.
Lebih dari satu juta rakyat Kuba kemudian bermigrasi ke Amerika Serikat membentuk
komunitas anti Castro yang sangat vokal di Miami, Florida.
Pada tanggal 3 Januari 1961, Presiden Dwight Eisenhower memutus hubungan diplomatik
dengan Kuba.
Pada tahun 1961, rakyat Amerika melakukan kampanye besar untuk menjatuhkan Castro
dari kekuasaan.
6. Insiden Teluk Babi
Salah satu bagian penting dalam sejarah hubungan Kuba
dan Amerika Serikat adalah adanya insiden Teluk Babi.
Insiden ini berkaitan dengan masa pemerintahan Fidel
Castro.
Fidel Castro menjadi pemimpin Kuba pada tahun 1959
setelah mengudeta pemerintahan Fulgencio Batista.
Fidel Castro diktator Kuba yang paling dimusuhi pemerintah Amerika Serikat, rakyat Kuba
juga membenci kepemimpinan Fidel Castro.
Pemerintah Amerika melihat Kuba sebagai ancaman hegemoni politik Amerika. Amerika
Serikat memutus hubungan diplomatik dan melakukan embargo terhadap komoditas
perdagangan Kuba. Tahun 1960 Fidel Castro menjalin hubungan kerja sama dengan
pemerintah Uni Soviet.
Melalui Insiden Teluk Babi, Amerika Serikat dan pasukan CIA berupaya menggulingkan
pemerintahan Fidel Castro. Insiden Teluk Babi terjadi pada tanggal 17 April 1961.
Di Bahia de Cochinos, CIA Kira-kira mendaratkan 1.500 pasukan anti-Castro.
Pada tanggal 19 April 1961 pertempuran di Teluk Babi berakhir dan kemenangan di pihak
Fidel Castro.
7. Krisis Misil Kuba
Ketegangan antara Castro dan Amerika Serikat semakin kuat selama terjadi krisis misil
Kuba tahun 1962. Amerika Serikat melakukan blokade di perairan Internasional. Tanggal
15 Oktober 1962, Lockheed U-2 Amerika melakukan pengintaian konstruksi instalasi
misil bertepatan dengan disetujuinya penyebaran Soviet R-12 MRBM di daratan Kuba.
Pemerintah Amerika memandang instalasi nuklir Uni Soviet yang berjarak tempuh 90 mil
ke selatan sebagai tindakan agresif dan ancaman bagi keamanan Amerika.
Dalam surat pribadi nya kepada Khrushchev
tertanggal 27 Oktober 1962, Castro mendesak
Khrushchev untuk melancarkan serangan nuklir
pertama terhadap Amerika serikat, tetapi
Khrushchev menolak respon serangan.
8. Bulan April 1980 lebih dari 10.000 orang Kuba menyerbu kedutaan besar Peru di Havana
untuk memperoleh perlindungan politik. Castro mengizinkan siapa pun yang ingin
meninggalkan negara itu untuk pergi melalui pelabuhan Mariel.
Keruntuhan Uni Soviet pada 1991 merupakan pukulan ekonomi yang dahsyat bagi Kuba,
menyebabkan ekodus pencari perlindungan lainnya yang juga tidak terkendali di Amerika
serikat pada 1994 . Bertahun tahun di pemerintahan Castro, Kuba terus tumbuh termasuk
di bidang ekonominya dengan tahun 1983 pertumbuhan ekonomi Kuba mencapai 5%.
Dalam bidang pendidikan Kuba hidup di tengah kemiskinan akibat embargo Ekonomi
Amerika tetapi masih sanggup menggratiskan seluruh biaya pendidikan bagi rakyatnya.
Krisis Misil Kuba
10. Brasil merupakan negara anti komunis yang menjadi salah satu benteng dari dunia barat
pada umumnya dan Amerika Serikat pada khususnya.
Adapun masalah yang muncul di Brasil yaitu
a. Partai Komunis
a. Sebelum tahun 1947 di Brazil ada
partai komunis yang anggotanya
150.000 orang (Mukmin, 1980: 93).
Partai komunis di Brazil ini menjadi
partai yang memiliki anggota terbesar
di amerika latin, partai ini dikatakan
dapat membahayakan pemerintahan
di brazil, karena partai ini ingin
merebut kekuasaan dengan jalan
kekerasan.
b. Pada tahun 1949-1950, setelah di
bubarkannya partai komunis tahun
1947 mencoba melakukan gerakan
gerakan revolusionel (Mukmin, 1980:
93).
Presiden Eurico Gasper yang berasal
dari partai sosial demokrat
memutuskan untuk membubarkan
partai komunis di brazil ini pada tahun
1947 karena di anggap
membahayakan. Setelah dibubarkan
partai komunis ini hanya menjadi
gerakan bawah tanah. Pada tahun
1949 sampai 1950, partai komunis
yang hanya mampu menjadi gerakan
bawah tanah ini mencoba melakukan
gerakan gerakan revolusionel berhasil
diatasi dengan segera oleh
pemerintah.
1. Masalah 2. Penyelesaian
11. b. Masalah dengan Negara-Negara yang berbatasan dengan Brasil
1. Masalah
Brasil tidak memiliki garis
perbatasan yang jelas dengan
negara negara tetangga yang
berbatasan langsung dengannya.
Hal ini cukup menimbulkan masalah
karena Brazil tidak bisa mengawasi
dengan jelas adanya imigrasi dan
perpindahan penduduknya secara
gelap ke wilayah wilayah tetangga.
Hal ini membuat Bolivia dan
Paraguay bmenjadi khawatir. Selain
itu pada tahun 1973-1974 Brasil
sering melakukan kegiatan kegiatan
militer dan latihan latihan di
perbatasan.
2. Dampak
Ketidakjelasan garis-garis
perbatasan ini cukup menimbulkan
permasalahan. Hal-hal seperti ini
menimbulkan kekhawatiran, dan
kecurigaan bagi negara negara
yang berbatasan dengan Brasil,
terlebih lagi ketika Brasil mulai
menggelar latihan-latihan maupun
kegiatan-kegiatan yang berbau
militer.
12. c. Krisis Energi
1. Masalah
Brasil merupakan negara yang juga mengalami krisis energi. Pada tahun 1974,
Diperkirakan brasil membutuhkan 900.000 barel minyak dalam sehari. Namun,
Negara brasil haya mampu menghasilkan 180.000 barel seharinya, walaupun
cukup banyak ditemukan sumber sumber minyak.
2. Penyelesaian
Brazil harus mengimpor minyak sebanyak 720.000 barel sehari. Brasil mencoba
menjalin hubungan dengan Libya dan Kuwait. Begitu juga ketika Brasil
mengadakan persekutuan anti komunis dengan Bolivia dan Cile. Brasil
menginginkan minyak bumi dan gas alam yang dimiliki oleh Bolivia.
3. Dampak
Brasil harus menganggarkan banyak biaya untuk minyak. Begitu juga dalam
menjalin hubungan dengan Libya dan Kuwait Brasil harus rela menanggung
beberapa konsekuensi politik.
13. d. Masalah Tanah
1. Masalah
Pada masa pemerintahan Medici
terjadi persengketaan dengan
orang-orang indian. Hal ini
menyangkut tanah tanah yang
ditinggali oleh orang-orang indian.
Pemerintahan medici berniat
membangun jalan raya melintasi
daerah sangradouro dan sao
marcos. Kedua daerah ini
merupakan daerah yang subur.
Orang-orang indian menentang
rencana ini. Orang indian suku
Xavente menuntut hak-hak
tradisional mereka atas tanah
tersebut.
2. Dampak
Orang-orang indian yang merasa
hak nya diambil inipun menantang
pemerintah bertempur secara fisik
yang membuat hubungan anatara
pemerintah dan suku indian
mejadi tidak begitu baik.
15. Tahun 1976 Jose Lopez Portillo yang merupakan seorang ahli hukum dari Partindo
Revolucionario Institucional menggantikan Presiden Luis Echeverria sebagai pemimpin
baru di Meksiko. Di bawah pimpinan Portillo, Meksiko lebih menitikberatkan pada bidang
ekonomi, lebih realistis dalam diplomasi, dan kurang ambisius.
A. Bidang Ekonomi
Partillo memperbaiki perekonomian dan keuangan Meksiko dengan mengurangi
pengeluaran-pengeluaran rutin, memberantas korupsi, mengurangi inflasi, dan
memperbaiki sektor investasi modal swasta.
Tahun 1978, produksi minyak bumi mencapai 1,4 juta barel dengan 1 barel digunakan
Meksiko untuk keperluan dalam negeri dan selebihnya diekspor. Puncak kenaikan
produksi minyak bumi di Meksiko pada tahun 1980 dengan menghasilkan 2,25 juta
barel perharinya.
Meksiko tidak ikut serta dalam OPEC karena alasan ekonomis, yaitu Meksiko bebas
dalam menjalankan diplomasinya dan terbebas dari tekanan kekuatan pasaran
minyak negara Arab dan Timur Tengah.
16. B. Bidang Politik Dalam Negeri
Partillo mengesahkan berdirinya 3 partai baru dengan salah satunya Partai komunis
yang telah memberikan 100 kursi bagi golongan oposisi parlemen.
C. Bidang Politik Luar Negeri
Hubungan Meksiko-Amerika Serikat lebih ditingkatkan setelah kunjungan Lopez
Portillo ke Amerika Serikat antara tanggal 13-17 Februari 1977.
Tanggal 20-22 Januari 1978, Wakil Presiden Walter F. Mondale dari Amerika Serikat
mengunjungi Meksiko untuk membeli minyak bumi dan memecahkan masalah
braceros.
Meksiko merintis kembali hubungan dengan Spanyol pada tahun 1977 dan
mematangkan usaha dengan Vatikan pada tahun 1979 yang terputus pada tahun
1956.
18. Negara Bolivia merupakan salah satu negara yang ada di kawasan Amerika Latin yang kaya
akan sumber daya alamnya, tetapi tidak dapat diimbangi dengan sumber daya manusianya.
Dari segi bidang ekonomi negara Bolivia merupakan salah satu negara yang berpenghasilan
per kapita nomor dua paling rendah di dunia.
Masalah yang dihadapi negara Bolivia setelah merdeka yaitu:
a) Dalam bidang politik terjadinya konflik antara negara Bolivia dan negara Brazil
mengenai perbatasan serta batas batas wilayah teritorial negara tersebut
1. Dampaknya munculnya konflik antara negara Bolivia dan Brasil yang disebabkan oleh
masalah batas batas wilayah teritorial serta mengenai wilayah perbatasan antara
negara Bolivia dan negara Brasil.
2. Penyelesaiannya. Negara Bolivia dan Negara Brasil melakukan suatu perundingan
(diplomasi(, yang pada akhirnya menghasilkan suatu perjanjian yaitu perjanjian
Petropolis pada bulan November 1903.
19. 1. Dampaknya. Munculnya Perang Chaco pada tahun 1932-1935 antara negara
Bolivia dan negara Paraguay, karena masalah wilayah perbatasan.
2. Penyelesaiannya. kedua pihak yang bersengketa, baik negara Bolivia
maupun negara Paraguay melakukan suatu perundingan (diplomasi), yang
pada akhirnya menghasilkan suatu perjanjian yaitu perjanjian perdamaian dan
persahabatan pada tanggal 9 Juli 1938 yang diadakan di Buenos Aires.
b) Adanya konflik antara negara Bolivia dan negara Paraguay mengenai
perbatasan serta batas-batas wilayah teritorial antara kedua negara
21. Pada mulanya Venezuela dan Kolombia merupakan
sebuah negara. Namun pada pertengahan abad-15,
Venezuela memutuskan untuk menjadi negara sendiri
lepas dari pemerintahan kolombia. Venezuela dan
Kolombia menganut idiologi yang berbeda. Kolombia
berkiblat pada amerika serikat liberal kapitalis dan
venezuela merupakan negara sosialis yang anti
amerika serikat.
Pada tahun 1998 perbedaan idiologi tersebut semakin
tajam setelah Hugo Chavez menjadi presiden
venezuela. Hugo Chavez berhaluan politik sosialis
komunis dan andreas pastrana presiden kolombia anti
sosialis dan sangat pro dengan amerika serikat.
Dengan ide revolusi boli variannya dan jargon
sosialisme abad ke-21 Hugo Chavez memengaruhi
negara negara amerika latin seperti argentina, cile,
uruguay, paraguay, bolivia dan brasil untuk
menentang liberalisme yang diterapkan amerika latin .
22. Terjadinya konflik antara venezuela dam kolombia disebabkan oleh 2 hal berikut:
1. Pemerintah kolombia memberikan izin penempatan pangkalan militer amerika
serikat dikolombia yang membuat Hugo Chavez marah.
2. Dukungan venezuela terhadap pemberontak yang berhaluan sosialis-komunis di
kolombia, FARC ( Fuerzas Armadas Revolucionaries de Colombia). Pemerintah
kolombia, direpotkan aksi aksi FARC yang tidak hanya merugikan perekonomian
dan keamanan kolombia tetapi juga dunia internasional
Pada tanggal 7 maret 2008 kolombia dan venezuela mencoba mengakhiri masalah
dengan mengadakan pertemuan diplomatik presiden Hugo Chavez menjabat
tangan presiden uribe meskipun demikian presiden Hugo Chavez tetap
menepatkan pasukan diwilayah perbatasan dengan kolombia.