Dokumen tersebut membahas perencanaan pengelolaan manajemen risiko pemerintah daerah yang mencakup identifikasi risiko, analisis risiko, pengendalian risiko, dan pemantauan realisasi pengendalian risiko pada program prioritas kesehatan seperti rumah sakit tanpa dinding.
7. Visi Presiden:
Terwujudnya IndonesiaMaju yang Berdaulat,Mandiri,dan
BerkepribadianBerlandaskanGotong Royong
PN:
Pembangunan
manusia dan
pengentasan
kemiskinan
PP:
Peningkatan akses dan kualitas
pelayanan kesehatan
KP:
Penguatan system
Kesehatan dan
pengawasan obat dan
makanan
ProyekPrioritas(PROP):
Penguatan pelayanan
Kesehatan dasar dan rujukan
Kemenkes
- Program Pembinaan Yankes
- Program Penguatan Pelaksanaan
Jamkesnas
Pemda
- Program RS tanpa dinding
RPJMN
AgendaPembangunan:
3. Meningkatkan SDM yang Berkualitas dan
Berdaya Saing
Melalui peningkatan pelayanan Kesehatan
menuju cakupan Kesehatan semesta
LingkungandanIsuStrategis:
-Kapasitas nakes dan yankes belum optimal
-Ancaman emerging disease akibat mobilitas penduduk
-Sistem rujukan yankes belum optimal
-Puskesmas dan FKTP belum maksimal menjadi gate keeper
-Kekosongan obat dan vaksin
-Ketergantungan impor sediaan farmasi dan alkes
Pelaksana:
-KEMENKES
Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan
-PEMDA
RPJMN
8. VISI:
MENUJU PROVINSI X SEJAHTERA DAN BERDIKARI
Misi 1
Membangun masyarakat religius, toleran, dan guyup
untuk NKRI
Misi 2
Mempercepat RB yang dinamis dan memperluas
sasaran ke Pemkab/Pemkot
Misi 3
Memperkuat kapasitas ekonomi rakyat dan membuka
lapangan kerja untuk mengurangi kemiskinan dan
pengangguran
Misi 4
Menjadikan rakyat lebih sehat, lebih pintar, berbudaya,
dan mencintai lingkungan
Masyarakat yang semakin religius, toleran, dan guyup
IK: % penurunan konflik SARA
Tata Kelola pemerintahan yang baik dan bersih
IK: Indeks RB
Stabilitas ekonomi yang berkualitas dan inklusif
berbasis potensi unggulan
(IK: Pertumbuhan ekonomi, inflasi, PDRB/kapita,
Indeks Williamson)
Tujuan:
SDM yang semakin berkualitas dan berdaya saing
(IK: IPM)
Terciptanya kohesi sosial masyarakat
1. Meningkatnya kualitas pelayanan public
2. Meningkatnya efektivitas dan efisiensi manajemen
pemerintahan
3. Meningkatnya efisiensi kelembagaan dan sistem
maanjemen SDM
Meningkatnya pertumbuhan sector unggulan daerah
disertai kesejahteraan petani, dan peran investasi
terhadap ekonomi daerah
Sasaran:
1. Meningkatnya kualitas Pendidikan masyarakat
2. Meningkatnya derajat Kesehatan masyarakat
-% penurunan konflik SARA
-Indeks Toleransi
-% tindak pidana tertangani
S1: Indeks RB, IKM
S2: Nilai SAKIP, Indeks PAK, Opini BPK
S3: Nilai kematangan organisasi, Indeks system merit
-Pertumbuhan sector pertanian, kehutanan, perikanan
-Pertumbuhan sector industry pengolahan
-Pertumbuhan PAD
-Pertumbuhan investasi
S1: Rata-rata lama sekolah, harapan lama sekolah
S2: Angka Harapan Hidup (AHH)
Strategi:
-Peningkatan akses, mutu, & standarisasi yankes dan
jamkes
-Peningkatan sarpras Kesehatan dan sumber daya
Kesehatan
-Pembudayaan olahraga kepada masyarakat
Program Unggulan:
-Pelatihan demokrasi dan pemilu
-Peningkatan rumah ibadah
Program Unggulan:
-RB di kab/kota yang dinamis berbasis TI dan sistem
layanan terintegrasi
Program Unggulan:
-Kemudahan akses kredit UMKM
-Pembukaan Kawasan industri baru dan rintisan
pertanian terintegrasi
Program Unggulan:
-Rumah sakit tanpa dinding
-Pengembangan infrastruktur olahraga, rumah
kebudayaan, dan kepedulian lingkungan
Dinas Terkait:
1. Dinkes
2. RSUD/RSJD
3. Dinas Purapar
MIS
I
TUJUA
N
SASAR
AN
IKU
PROGRA
M
UNGGULA
N
STRATE
GI
OPD
TERKAIT
RPJMD
(KONTEKS STRATEGIS
PEMDA)
9. KONTEKS STRATEGIS DAN
OPERASIONAL OPD
RPJMD
RENSTRA
RENJA
IKU:
-AHH, AKI, AKB, AKABA
-% pencegahan penyakit menular
-% yankes penduduk terdampak krisisKesehatan
% faskes primer dan rujukan
IKSW
Kegiatan1:
Kegiatan Standarisasi Yankes
dan Jamkes
Program2:
Pelayanan Kesehatan
Sasaran:
Menurunnya AKK
Tujuan1:
Meningkatkanderajat
Kesehatan masyarakat
Unit Terkait:
1. BidangYankes
2. Balkesmas
3. Balai Labkes
4. Bapelkes
PEMDA
DINAS KESEHATAN
IKU:
-% yankes penduduk terdampak krisisKesehatan
% faskes primer dan rujukan
IKSW
Kegiatan1:
Kegiatan Standarisasi Yankes
dan Jamkes
Program2:
Pelayanan Kesehatan
Sasaran:
Menurunnya AKK
Tujuan1:
Meningkatkanderajat
Kesehatan masyarakat
IKK:
-% Kab/Kota melakukan PKS dengan pemda
-Jml kab/kota dengan 100% puskesmas
terakreditasi
-Jml kab/kota dgn 100% RS terakreditasi
-Jml kab/kota yg 100% labkesda terakreditasi
Anggaran:
Rp239.265.004.000,-
Visi:
Masyarakat sejahtera
dan berdikari
Misi4:
Menjadikan masyarakat lebihsehat,
pintar, berbudaya, dan mencintai
lingkungan
Tujuan1:
Membangun SDM berkualitas
dan berdaya saing
IK: IPM
Sasaran2:
Meningkatnya derajat
Kesehatan masyarakat
IK: AHH
Strategi:
Meningkatkanupaya promotif dan
preventif dengan melaksanakan upaya
kuratif dan rehabilitatif
ProgramUnggulan:
Rumah Sakit tanpa
dinding
Dinas Terkait:
1. Dinkes
2. RSUD/RSJD
3. Dinas Purapar
11. Identifikasi
Risiko
IKK:
-% Kab/Kota melakukan PKS
dengan pemda
-Jml kab/kota dengan 100%
puskesmas terakreditasi
-Jml kab/kota dgn 100% RS
terakreditasi
-Jml kab/kota yg 100%
labkesda terakreditasi
RISIKO STRATEGIS PEMDA
Program
Unggulan:
Rumah Sakit
Tanpa Dinding Bidan, perawat, dokter datang
ke orang sakit
Penyediaan ambulan
Tenaga medis jemput bola
mendatangi pasien
1 PERMASALAHAN URUSAN KESEHATAN:
• Kasus kematian ibu dan bayi, serta gizi buruk
• Kasus stunting di kab/kota
• Kasus penyakit menular kecenderungan peningkatan kasus penyakit tidak
menular
• Kesadaran masyarakat utk pola hidup bersih sehat dan menjaga Kesehatan
lingkungan
• Peningkatan mutu pelayanan RS
• Peningkatan kualitas SD Kesehatan
• Perluasan cakupan yankes kepada masyarakat miskin dengan proaktif
(jemput bola)
STRATEGI:
• Peningkatan upaya penerapan paradigma sehat melalui GERMAS dan
PHBS; intervensi pencegahan dan penanganan stunting, peningkatan
peranan posyandu, pelaksanaan KIE, mendorong STBM, peningkatan peran
dan keaktifan Tri Bina
• Peningkatan akses, mutu, standarisasi yankes dan jamkes, peningkatan
yankes langsung ke masyarakat, penyediaan RS lapangan sesuai SPM
• Peningkatan dan pemerataan sarpras Kesehatan, pembangunan RS rujukan
khusus daerah, peningkatan kapasitas nakes
• Pembudayaan olahraga kepada masyarakat, termasuk sekolah melalui
peningkatan sarpras OR sekolah
OPD Terkait:
1. Dinkes
2. RSUD/RSJD
3. Dinas
Purapar
12. IDENTIFIKASI, ANALISIS,
DAN PEMANTAUAN
REALISASI
Identifikasi dan Analisis Risiko
Program Unggulan : Rumah Sakit Tanpa Dinding
Kegiatan : Standarisasi Yankes dan Jamkes
Sasaran : Meningkatnya derajat Kesehatan masyarakat
Risiko : Risiko masyarakat tidak mendapat pelayanan
yang sama
Sumber : Kegiatan pelayanan yang kurang menjangkau
masyarakat (Internal)
Penyebab : Pola pelayanan yang menunggu masyarakat
untuk inisiatif datang (Method)
Akibat : Tingginya tingkat kematian masyarakat yang tidak
tertangani (Kinerja)
Rencana
Pengendalian
: Penyusunan kebijakan SPM dan koordinasi
antara Dinkes, RSUD/RSJD, dan Puskesmas
dalam rangka kolaborasi yankes lintas sector,
dengan strategi jemput bola.
Rencana Biaya
Mitigasi
: Rpxxx
Nilai Risiko (I x L) : 3 x 4 = 12
Pemantauan atas Realisasi Mitigasi/Pengendalian
Program Unggulan : Rumah Sakit Tanpa Dinding
Kegiatan : Standarisasi Yankes dan Jamkes
Sasaran : Meningkatnya derajat Kesehatan masyarakat
Risiko : Risiko masyarakat tidak mendapat pelayanan
yang sama
Sumber : Kegiatan pelayanan yang kurang menjangkau
masyarakat (Internal)
Penyebab : Pola pelayanan yang menunggu masyarakat
untuk inisiatif datang (Method)
Akibat : Tingginya tingkat kematian masyarakat yang tidak
tertangani (Kinerja)
Indikator Keberhasilan
Mitigasi
: Realisasi koordinasi rutin 100%, jumlah pasien
tertangani
Realisasi Pengendalian
Risiko
: -Penyusunan kebijakan SPM dan koordinasi lintas
sectoral pada yankes
-Rapat rutin dalam rangka koordinasi dan
memantau perkembangan yankes yang
direalisasikan
-Akreditasi yang dilakukan kepada RS agar
memiliki pelayanan sesuai kebijakan SPM
Realisasi Biaya Mitigasi : Rpxxx
PERENCANAAN REALISASI
1
13. Bimtek dan supervisi
Monev pasca akreditasi
Pelatihan Pendamping Akreditasi
FKTP Kab/Kota
Penyusunan Road Map Akreditasi
Tingkat Provinsi
Identifikasi
Risiko
IKK:
-% Kab/Kota dengan 100%
Puskesmas terakrediasi
-% Kab/Kota dengan 100%
Labkesda terakreditasi
-% Kab/Kota 100% RS
terakreditasi
-Cakupan Maskin non kuota
yang punya Jamkes
RISIKO STRATEGIS OPD
Program:
Pelayanan
Kesehatan
2
STRATEGI 1 Meningkatkan akses dan mutu
pelayanan Kesehatan:
- Percepatan UHC
- Peningkatan Mutu Yankes
- Optimalisasi SPGDT
- Health Tourism
- Sinergitas pengelolaan UKM UKP (RS Tanpa
Dinding)
- Binwas pelaksanaan SPM
PERMASALAHAN PELAYANAN OPD
DINKES:
• Pelayanan dasar dan rujukan belum
memenuhi standar
• Masyarakat masih kesulitan mengakses
fasyankes dasar dan rujukan
• Kuangnya mutu sumber daya Kesehatan
• Kurangnya kualitas penyusunan dokumen
pembangunan Kesehatan
• Kurangnya kualitas pelayanan publik di
Dinkes
Unit Terkait:
1. Bidang
Yankes
2. Balkesmas
3. Balai Labkes
4. Bapelkes
Upaya Kesehatan Primer dan Kestrad
Pelayanan Labkes, Pengujian Alkes,
Pelayanan Kesehatan Rujukan
Standarisasi Yankes dan Jamkes
Anggaran:
Rp239.265.004.000,-
14. IDENTIFIKASI, ANALISIS,
DAN PEMANTAUAN
REALISASI
Identifikasi dan Analisis Risiko
Program : Pelayanan Kesehatan
Kegiatan : Standarisasi Yankes dan Jamkes
Sasaran : Menurunnya AKK
Risiko : Faskes tidak menerapkan standar pelayanan
Sumber : Kelemahan kebijakan standar pelayanan, tidak
ada komitmen dari faskes (Internal dan Eksternal)
Penyebab : Kelemahan kebijakan standar pelayanan
(Method), kurangnya komitmen pegawai (Man)
Akibat : Pasien tidak tertangani sesuai prosedur,
malpraktek (Kinerja, Reputasi)
Rencana
Pengendalian
: -Menyusun pedoman standar pelayanan
-Menyusun perjanjian Kerjasama dalam rangka
pelayanan Kesehatan
Rencana Biaya
Mitigasi
: Rpxxx
Nilai Risiko (I x L) : 3 x 4 = 12
Pemantauan atas Realisasi Mitigasi/Pengendalian
Program : Pelayanan dan Kesehatan
Kegiatan : Standarisasi Yankes dan Jamkes
Sasaran : Menurunnya AKK
Risiko : Hambatan komunikasi dalam koordinasi
Sumber : Kelemahan kebijakan standar pelayanan, tidak ada
komitmen dari faskes (Internal dan Eksternal)
Penyebab : Kelemahan kebijakan standar pelayanan (Method),
kurangnya komitmen pegawai (Man)
Akibat : Pasien tidak tertangani sesuai prosedur, malpraktek
(Kinerja, Reputasi)
Indikator
Keberhasilan Mitigasi
: Realisasi penandatanganan PK 100%, Faskes
terakreditasi yang menerapkan pedoman standar
pelayanan
Realisasi
Pengendalian Risiko
: -Penyusunan kebijakan standar pelayanan
-Penandatanganan perjanjian Kerjasama antara
Dinkes dan faskes
-Monitoring faskes yang melaksanakan standar
pelayanan
Realisasi Biaya
Mitigasi
: Rpxxx
PERENCANAAN REALISASI
2
15. Kegiatan:
Standarisasi
Yankes dan
Jamkes
TUSI BIDANG YANKES:
• Perumusan kebijakan teknis
standarisasi yankes dan jamkes
• Koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis
• Bimtek penyelenggaraan standarisasi
yankes dan jamkes
• Fasilitasi standarisasi yankes dan jamkes
• Rekomtek penerbitan izin RS Kelas B
• Dokumentasi dan pertanggungjawaban
seluruh kegiatan
• Evaluasi dan pelaporan
Penyusunan perjanjian kerja sama jamkesda
Provinsi
Optimalisasi pelayanan JKN di wilayah
perbatasan
Penyusunan juknis jamkesda Provinsi
Pertemuan koordinasi program jamkes
Monev dalam rangka jamkes
Koordinasi program pengembangan
penyelenggaraan jamkes
Premi BPI BPJS
Pertemuan peningkatan kapasitas terkait
pelayanan case-mix
Workshop pendamping akreditasi FKTP
Penilaian FKTP berprestasi
Monev dalam rangka pemenuhan standarisasi
yankes
Koordinasi teknis standarisasi yankes
Pertemuan dalam rangka peningkatan mutu
fasyankes
Identifikasi
Risiko
IKK:
-% Kab/Kota melakukan PKS
dengan pemda
-Jml kab/kota dengan 100%
puskesmas terakreditasi
-Jml kab/kota dgn 100% RS
terakreditasi
-Jml kab/kota yg 100%
labkesda terakreditasi
RISIKO OPERASIONAL OPD
3
Anggaran:
Rp239.265.004.000,-
16. IDENTIFIKASI, ANALISIS,
DAN PEMANTAUAN
REALISASI
Identifikasi dan Analisis Risiko
Program : Pelayanan dan Kesehatan
Kegiatan : Standarisasi Yankes dan Jamkes
Sasaran
Kegiatan
: Koordinasi teknis standarisasi
yankes
Risiko : Hambatan komunikasi dalam
koordinasi
Sumber : Kegiatan koordinasi teknis (Internal)
Penyebab : Mekanisme, dampak pandemic
(Method)
Akibat : Standarisasi tidak tepat sasaran
(Kinerja)
Rencana
Pengendalian
: -Penyusunan prosedur koordinasi rutin
-Koordinasi melalui media daring
Rencana Biaya
Mitigasi
: Rpxxx
Nilai Risiko (I x L) : 3 x 4 = 12
Pemantauan atas Realisasi Mitigasi/Pengendalian
Program : Pelayanan dan Kesehatan
Kegiatan : Standarisasi Yankes dan Jamkes
Sasaran : Koordinasi teknis standarisasi yankes
Risiko : Hambatan komunikasi dalam koordinasi
Sumber : Kegiatan koordinasi teknis (Internal)
Penyebab : Mekanisme, dampak pandemic (Method)
Akibat : Standarisasi tidak tepat sasaran
(Kinerja)
Indikator Keberhasilan
Mitigasi
: Realisasi koordinasi rutin 100%
Realisasi
Pengendalian Risiko
: -Penyusunan prosedur koordinasi rutin
bulanan pada minggu pertama tiap
bulannya
-Pelaksanaan koordinasi teknis bulanan
Realisasi Biaya
Mitigasi
: Rpxxx
PERENCANAAN REALISASI
3
20. Visi Presiden:
Terwujudnya IndonesiaMaju yang Berdaulat,Mandiri,dan
BerkepribadianBerlandaskanGotong Royong
PN:
Pembangunan
manusia dan
pengentasan
kemiskinan
PP:
Perlindungan Sosial dan Tata Kelola
Kependudukan
KP:
Pendampingan dan
Layanan Terpadu
ProyekPrioritas(PROP):
1. Penyelenggaraan Sistem
Layanan dan Rujukan Terpadu
(a.l. Tersedianya Data
Kesejahteraan Sosial yang
Mutakhir)
2. Penguatan Pendampingan
Masyarakat (a.l. Sertifikasi bagi
SDM Kesejahteraan Sosial)
KementerianSosial:
- Integrasi Bantuan Sosial Menuju
Skema Perlindungan Sosial
Menyeluruh
Pemda(RPJMD):
- Perlindungan dan Jaminan
Sosial
- Penanganan Fakir Miskin
- Rehabilitasi Sosial
- Pemberdayaan Sosial
RPJMN
AgendaPembangunan:
3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang
Berkualitas dan Berdaya Saing
Melalui: 2) Penguatan pelaksanaan perlindungan
sosial, dan 6) Pengentasan Kemiskinan
LingkungandanIsu Strategis:
- Akuransi dan kelengkapan data menyebabkan prosedur
administrasi yang lama,
- Integrasi program bantuan sosial belum optimal,
- Penduduk kelompok miskin dan rentan memiliki daya
saing yang rendah.
Pelaksana:
- KEMENTERIANSOSIAL
- PEMDA
RPJMN
21. VISI:
MENUJU PROVINSI X SEJAHTERA DAN BERDIKARI
Misi 1
Membangun masyarakat religius, toleran, dan guyup
untuk NKRI
Misi 2
Mempercepat RB yang dinamis dan memperluas
sasaran ke Pemkab/Pemkot
Misi 3
Memperkuatkapasitasekonomirakyatdanmembuka
lapangankerjauntukmengurangikemiskinandan
pengangguran
Misi 4
Menjadikan rakyat lebih sehat, lebih pintar, berbudaya,
dan mencintai lingkungan
Masyarakat yang semakin religius, toleran, dan guyup
IK: % penurunan konflik SARA
Tata Kelola pemerintahan yang baik dan bersih
IK: Indeks RB
Kemiskinandi ProvinsiX yangsemakinmenurunsecara
merata
(Indikator:PenurunanAngkaKemiskinan, Penurunan
IndeksGini)
Tujuan:
SDM yang semakin berkualitas dan berdaya saing
(IK: IPM)
Terciptanya kohesi sosial masyarakat
1. Meningkatnya kualitas pelayanan public
2. Meningkatnya efektivitas dan efisiensi manajemen
pemerintahan
3. Meningkatnya efisiensi kelembagaan dan sistem
maanjemen SDM
Meningkatnyakualitashiduppendudukmiskinterutama
pendudukmiskinpedesaan,dankelompokrumahtangga
desilterbawah
Sasaran:
1. Meningkatnya kualitas Pendidikan masyarakat
2. Meningkatnya derajat Kesehatan masyarakat
-% penurunan konflik SARA
-Indeks Toleransi
-% tindak pidana tertangani
S1: Indeks RB, IKM
S2: Nilai SAKIP, Indeks PAK, Opini BPK
S3: Nilai kematangan organisasi, Indeks system merit
- Penurunan Angka Kemiskinan
- Penurunan Penduduk miskin perdesaan/ Perkotaan
- Kenaikan pengeluaran per kapita per bulan 20% RT
berpenghasilan terendah, dst.
S1: Rata-rata lama sekolah, harapan lama sekolah
S2: Angka Harapan Hidup (AHH)
- Penguatan kelembagaan, basis data, basis spasial,
berbasis komunitas, pendampingan yang kontinyu,
melibatkan seluruh stakeholderdan mensinergikan
program, peningkatan peran PSKS, penyediaan basic life
access, dst.
Strategi:
-Peningkatan akses, mutu, & standarisasi yankes dan
jamkes
-Peningkatan sarpras Kesehatan dan sumber daya
Kesehatan
-Pembudayaan olahraga kepada masyarakat
Program Unggulan:
-Pelatihan demokrasi dan pemilu
-Peningkatan rumah ibadah
Program Unggulan:
-RB di kab/kota yang dinamis berbasis TI dan sistem
layanan terintegrasi
Program Unggulan:
Penanggulangan Kemiskinan (pengelolaan data,
perumusan masalah, kebijakan,pelayanan pengaduan,
pelaporan penanggulangan kemiskinan,peningkatan
usaha kesejahteraan sosial)
Program Unggulan:
-Rumah sakit tanpa dinding
-Pengembangan infrastruktur olahraga, rumah
kebudayaan, dan kepedulian lingkungan
OPD Terkait:
Dinas Sosial, Dinas Koperasi UMKM, Dinas PUPR
MISI
TUJUA
N
SASARA
N
IKU
PROGRA
M
STRAT
EGI
OPD
TERKAIT
RPJMD
(KONTEKS STRATEGIS PEMDA)
22. KONTEKS STRATEGIS DAN
OPERASIONAL OPD
RPJMD
RENSTRA
RENJA
PEMDA
DINAS SOSIAL
Visi:
Masyarakat sejahtera
dan berdikari
Misi3:
Memperkuat kapasitas ekonomi
rakyat dan membuka lapangan kerja
untuk mengurangi kemiskinan dan
pengangguran
Tujuan1:
Kemiskinan di Provinsi X yang
semakin menurun secara
merata
(Indikator: Penurunan Angka
Kemiskinan, Penurunan Indeks
Gini)
Sasaran1:
Meningkatnya kualitas
hidup penduduk miskin
terutamapenduduk miskin
pedesaan, dan kelompok
rumah tanggadesil
terbawah.
Strategi:
Penguatan kelembagaan, basis data,
pendampingan yang kontinyu,
melibatkan stakeholder dan
mensinergikanprogram, peningkatan
peran PSKS, penyediaan basic life
access.
ProgramUnggulan:
Penanggulangan
Kemiskinan
DinasTerkait:
Dinas Sosial
IKU:
- % Penurunan Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS)
Kegiatan:
- Kegiatan Penanganan
Kemiskinan Pedesaan
- Kegiatan Penanganan
Kemiskinan Perkotaan dan
Daerah Rentan
- Kegiatan Pengolahan Data
Kemiskinan dan PMKS
lainnya.
Program2:
Program Penanganan Fakir
Miskin
Sasaran:
- Menurunnya Populasi
Penyandang Masalah
KesejahteraanSosial
(PMKS)
Tujuan1:
Menurunkan Jumlah
Penyandang Masalah
KesejahteraanSosial
(PMKS)
UnitTerkait:
Bidang Penanganan Fakir
Miskin
IKU:
- % Penurunan Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS)
Kegiatan:
- Kegiatan Penanganan
Kemiskinan Pedesaan
(Rp900.000.000,00)
- Kegiatan Penanganan
Kemiskinan Perkotaan dan
Daerah Rentan
(Rp900.000.000,00)
- Kegiatan Pengolahan Data
Kemiskinan dan PMKS
lainnya.
(Rp5.875.000.000,00)
Program2:
Program Penanganan Fakir
Miskin
Sasaran:
- Menurunnya Populasi
Penyandang Masalah
KesejahteraanSosial
(PMKS)
Tujuan1:
Menurunkan Jumlah
Penyandang Masalah
KesejahteraanSosial
(PMKS)
IKK:
- Jumlah keluargafakir miskin
perdesaan tervalidasi dan tertangani.
- Jumlah keluargafakir miskin
perkotaan dan daerah rentan
mendapatkan penanganan.
- Dokumen data kemiskinandan PMKS
Tervalidasi.
24. RISIKO STRATEGIS PEMDA
1
Identifikasi
Risiko
Program
Unggulan:
Penanggulangan
Kemiskinan Program Perlindungan dan
Jaminan Sosial
Program Penanganan Fakir
Miskin
PERMASALAHAN URUSAN SOSIAL:
• Perlunya peningkatan pelayanan sosial dasar PMKS dan
keterpaduan penanganan PMKS antar pemerintahan antar
sektor,
• Perlunya pengelolaan data dan pemanfaatan basis data
terpadu (BDT) oleh seluruh pemangku kepentingan sebagai
dasar penanganan PMKS;
• Perlunya penguatan kapasitas Potensi Sumber Kesejahteraan
Sosial (PSKS), dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) untuk
mendukung Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS)
• Belum semua infrastruktur dan lingkungan yang ada ramah
lansia dan difabel (untuk mendukung UKS)
STRATEGI:
Penguatan kelembagaan, basis data, basis spasial, berbasis komunitas,
pendampingan yang kontinyu, melibatkan seluruh stakeholder dan mensinergikan
program, peningkatan peran PSKS, penyediaan Basic Life Access
OPD
Terkait:
Dinas Sosial
IKP:
Persentase fakir
miskin yang telah
tervalidasi
Program Rehabilitasi Sosial
25. IDENTIFIKASI, ANALISIS,
DAN PEMANTAUAN
REALISASI
Identifikasi dan Analisis Risiko
Program : Penanggulangan Kemiskinan
Kegiatan : Penanganan Fakir Miskin
Indikator : Persentase Fakir Miskin yang Tervalidasi
Risiko : Data Fakir Miskin Bergeser/Mutasi
Sumber : Pengelola dan Responden Basis Data Terpadu
(Internal & Eksternal)
Penyebab : - SOP Pengelolaan basis data tidak dijalankan
(Method),
- Sumber daya tidak mencukupi untuk
mengupdate data secara valid
(Man/Money/Machine)
Akibat : Bantuan sosial/upaya penanganan PMKS tidak
tepat sasaran.
Rencana
Pengendalian
: - Satgas Kemiskinan melakukan koordinasi dan
focusing penanggulangan kemiskinan di
Kabupaten/Kota
- Validasi data fakir miskin secara berjenjang dan
berkala dari Kab/Kota
Rencana Biaya
Mitigasi
: Rpxxx
Nilai Risiko (I x L) : 4 x 3 = 12
Pemantauan atas Realisasi Mitigasi/Pengendalian
Program : Penanggulangan Kemiskinan
Kegiatan : Penanganan Fakir Miskin
Indikator : Persentase Fakir Miskin yang Tervalidasi
Risiko : Data Fakir Miskin Bergeser/Mutasi
Sumber : Pengelola dan Responden Basis Data Terpadu
(Internal & Eksternal)
Penyebab : Sumber daya tidak mencukupi untuk
mengupdate data secara valid (Man & Money)
Akibat : Bantuan sosial/upaya penanganan PMKS tidak
tepat sasaran.
Indikator Keberhasilan
Mitigasi
: - Realisasi pelaksanaan koordinasi 100%
- Ditetapkannya anggaran dan tim
survey/analysis data fakir miskin pada tiap
Kab/Kota.
Realisasi Pengendalian
Risiko
: - Satgas Kemiskinan melakukan koordinasi dan
focusing penanggulangan kemiskinan di
Kabupaten/Kota (100% Kab/Kota yang memiliki
data penduduk miskin)
- Update data fakir miskin dari hasil validasi data
fakir miskin secara berjenjang dan berkala dari
Kab/Kota
Realisasi Biaya Mitigasi : Rpxxx
PERENCANAAN REALISASI
1
26. RISIKO STRATEGIS OPD
2
Anggaran:
Rp7.675.000.000,00
Identifikasi
Risiko
Program:
Penanganan
Fakir Miskin
STRATEGI 1:
Penanganan Fakir Miskin Meliputi:
- strategi penanganan fakir miskin. Verifikasi,
validasi, dan pemutakhiran basis data terpadu
sebagai dasar penyusunan
- Penanganan fakir miskin berbasis kewilayahan
dan kelompok. Penyelenggaraan rehabilitasi
sosial dasar PMKS di dalam Panti Pelayanan
Sosial.
PERMASALAHAN URUSAN SOSIAL
• Tingginya Populasi PMKS
• Belum optimalnya peran PSKS dalam
melaksanakan UKS
• Masih terdapat inclusion error dan
exclusion error dalam Basis Data terpadu
Unit Terkait:
Bidang Penanganan
Fakir Miskin
Kegiatan PenangananKemiskinan Perkotaan dan
Daerah Rentan
Kegiatan PenangananKemiskinan Pedesaan
IKK:
Jumlah keluarga fakir
miskin perdesaan
tervalidasi dan tertangani.
• Verifikasi, validasi, dan
pemutakhiran basis
data terpadu,
• Penanganan fakir
miskin berbasis
kewilayahan dan
kelompok.
Kegiatan PengolahanData Kemiskinan dan PMKS
lainnya.
27. IDENTIFIKASI, ANALISIS,
DAN PEMANTAUAN
REALISASI
Identifikasi dan Analisis Risiko
Program : Penanganan Fakir Miskin
Kegiatan : Penanganan Kemiskinan Pedesaan
Indikator : Jumlah keluarga fakir miskin perdesaan
tervalidasi dan tertangani.
Risiko : Jumlah keluarga fakir miskin/angka kemiskinan
pedesaan tidak bergerak turun/stagnan
Sumber : kebijakan alokasi anggaran bansos (Internal)
Penyebab : Besaran alokasi bansos dalam bentuk bantuan
langsung tunai bersifat konsumtif
Akibat : Bantuan sosial tidak mendongkrak peningkatan
status ekonomi fakir miskin pedesaan.
Rencana
Pengendalian
: - Penetapan alokasi bantuan sosial berupa
stimulus fakir miskin pedesaan (bantuan alat kepada
buruh tani, nelayan, dsb. sesuai potensi wilayah)
- Pelaksanaan edukasi peningkatan ekonomi
pedesaan (komunikasi dengan Kemendesa terkait
BUMDes)
Rencana Biaya
Mitigasi
: Rpxxx
Nilai Risiko (I x L) : 4 x 3 = 12
Pemantauan atas Realisasi Mitigasi/Pengendalian
Program : Penanganan Fakir Miskin
Kegiatan : Penanganan Kemiskinan Pedesaan
Indikator : Jumlah keluarga fakir miskin perdesaan
tervalidasi dan tertangani.
Risiko : Jumlah keluarga fakir miskin/angka kemiskinan
pedesaan tidak bergerak turun/stagnan
Sumber : kebijakan alokasi anggaran bansos (Internal)
Penyebab : Besaran alokasi bansos dalam bentuk bantuan
langsung tunai bersifat konsumtif
Akibat : Bantuan sosial tidak mendongkrak peningkatan
status ekonomi fakir miskin pedesaan.
Indikator Keberhasilan
Mitigasi
: Fakir miskin pedesaan non produktif menjadi
produktif melalui pemberian bantuan sarpras dan
kegiatan edukasi.
Realisasi Pengendalian
Risiko
: - Penetapan alokasi bantuan sosial berupa
stimulus fakir miskin pedesaan (bantuan alat kepada
buruh tani, nelayan, dsb. sesuai potensi wilayah)
- Pelaksanaan edukasi peningkatan ekonomi
pedesaan (komunikasi dengan Kemendesa terkait
BUMDes)
Realisasi Biaya Mitigasi : Rpxxx
PERENCANAAN REALISASI
2
28. RISIKO OPERASIONAL OPD
3 BIDANG PENANGANAN FAKIR
MISKIN
TUGAS DAN FUNGSI
Melaksanakan pengelolaan data
kemiskinan dan penyusunan
rencana serta pelaksanaan
program-program bidang
penanganan fakir miskin pedesaan,
perkotaan, dan daerah rentan.
Identifikasi
Risiko
IKK:
Jumlah keluarga fakir
miskin perdesaan
tervalidasi dan tertangani.
Kegiatan:
- Kegiatan Penanganan
Kemiskinan Pedesaan
(Rp900.000.000,00)
- Kegiatan Penanganan
Kemiskinan Perkotaan dan
Daerah Rentan
(Rp900.000.000,00)
- Kegiatan Pengolahan Data
Kemiskinan dan PMKS
lainnya.
(Rp5.875.000.000,00)
Validasi Data Fakir Miskin Perdesaan
Pelaksanaan Monitoring Penyampaian
Bantuan Sosial Fakir Miskin Pedesaan
Pelaporan dan Update Data Angka
Kemiskinan Berkala
29. IDENTIFIKASI, ANALISIS,
DAN PEMANTAUAN
REALISASI
Identifikasi dan Analisis Risiko
Program : Penanganan Fakir Miskin
Kegiatan : Penanganan Kemiskinan Pedesaan
Indikator : Jumlah keluarga fakir miskin perdesaan
tervalidasi dan tertangani.
Risiko Operasional : Responden validasi data fakir miskin tidak
jujur
Sumber : Eksternal
Penyebab : Tools validasi tidak mencukupi
Akibat : Penduduk tidak miskin tervalidasi miskin dan
mendapatkan bantuan (bantuan tidak tepat
sasaran)
Rencana
Pengendalian
: - Bentuk tim validasi melibatkan TKSK dan
Aparat Desa
- Susun metode validasi dengan cek
langsung, wawancara tetangga/orang selain
responden, dan observasi.
Rencana Biaya
Mitigasi
: Rpxxx
Nilai Risiko (I x L) : 3 x 3 = 9
Pemantauan atas Realisasi Mitigasi/Pengendalian
Program : Penanganan Fakir Miskin
Kegiatan : Penanganan Kemiskinan Pedesaan
Indikator : Jumlah keluarga fakir miskin perdesaan
tervalidasi dan tertangani.
Risiko Operasional : Responden validasi data fakir miskin tidak jujur
Sumber : Eksternal
Penyebab : Tools validasi tidak mencukupi
Akibat : Penduduk tidak miskin tervalidasi miskin dan
mendapatkan bantuan (bantuan tidak tepat
sasaran)
Indikator Keberhasilan
Mitigasi
: Penduduk tervalidasi sebagai fakir miskir benar-
benar terbukti sesuai dengan indikator kemiskinan
yang ditetapkan.
Realisasi Pengendalian
Risiko
: - Bentuk tim validasi melibatkan TKSK dan
Aparat Desa
- Susun metode validasi dengan cek langsung,
wawancara tetangga/orang selain responden, dan
observasi.
Realisasi Biaya Mitigasi : Rpxxx
PERENCANAAN REALISASI
3
33. Visi Presiden:
Terwujudnya IndonesiaMaju yang Berdaulat,Mandiri,dan
BerkepribadianBerlandaskanGotong Royong
PN:
Pembangunan
manusia dan
pengentasan
kemiskinan
PP:
Penguatan kewirausahaan, Usaha
Mikro, Kecil Menengah (UMKM), dan
koperasi
KP:
Peningkatan kapasitas
usaha dan
akses pembiayaan bagi
wirausaha
ProyekPrioritas(PROP):
1. Dukungan pemberian modal
awal usaha
2. Pendampingan UMKM untuk
mengakses kredit
3. Pengembangan skema
pembiayaan bagi wirausaha
danUMKM
KemenKUKM
- Program Peningkatan Daya Saing
UMKM dan Koperasi
Pemda
- Program Kemudahan Akses Kredit
UMKM
RPJMN
AgendaPembangunan:
1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi
untuk Pertumbuhan yang
Berkualitas
Melalui penguatan kewirausahaan, usaha
mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan
koperasi
LingkungandanIsuStrategis:
- Adanya hollow middle
- Keterbatasan kapasitas koperasi
- Masih rendahnya keterkaitan usaha antar UMKM, kemitraan usaha
antara UMKM dan usaha besar, serta kewirusahaan
- Kapasitas wirausaha untuk menjalankan usaha masih terbatas
Pelaksana:
- KEMENKUKM
- PEMDA
RPJMN
34. VISI:
MENUJU PROVINSI X SEJAHTERA DAN BERDIKARI
Misi 1
Membangun masyarakat religius, toleran, dan guyup
untuk NKRI
Misi 2
Mempercepat RB yang dinamis dan memperluas
sasaran ke Pemkab/Pemkot
Misi 3
Memperkuat kapasitas ekonomi rakyat dan
membuka lapangan kerja untuk mengurangi
kemiskinan dan pengangguran
Misi 4
Menjadikan rakyat lebih sehat, lebih pintar, berbudaya,
dan mencintai lingkungan
Masyarakat yang semakin religius, toleran, dan guyup
IK: % penurunan konflik SARA
Tata Kelola pemerintahan yang baik dan bersih
IK: Indeks RB
Stabilitas ekonomi yang berkualitas dan inklusif
berbasis potensi unggulan
(IK: Pertumbuhan ekonomi, inflasi, PDRB/kapita,
Indeks Williamson)
Tujuan:
SDM yang semakin berkualitas dan berdaya saing
(IK: IPM)
Terciptanya kohesi sosial masyarakat
1. Meningkatnya kualitas pelayanan public
2. Meningkatnya efektivitas dan efisiensi manajemen
pemerintahan
3. Meningkatnya efisiensi kelembagaan dan sistem
maanjemen SDM
Meningkatnya pertumbuhan sector unggulan
daerah disertai kesejahteraan petani, dan peran
investasi terhadap ekonomi daerah
Sasaran:
1. Meningkatnya kualitas Pendidikan masyarakat
2. Meningkatnya derajat Kesehatan masyarakat
-% penurunan konflik SARA
-Indeks Toleransi
-% tindak pidana tertangani
S1: Indeks RB, IKM
S2: Nilai SAKIP, Indeks PAK, Opini BPK
S3: Nilai kematangan organisasi, Indeks system merit
-Pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan, perikanan
-Pertumbuhan sektor industri pengolahan
-Pertumbuhan sektor perdagangan dan jasa
-Pertumbuhan kontribusi pariwisata pada PAD
-Pertumbuhan investasi
-Nilai Tukar Petani
S1: Rata-rata lama sekolah, harapan lama sekolah
S2: Angka Harapan Hidup (AHH)
-Keperantaraan akses masyarakat terhadap modal
dan jaminan kredit modal, teknologi, pasar, dan
manajemen usaha
-Pengembangan startup wirausaha baru melalui
pelatihan keterampilan usaha produktif
-Pemberdayaan dan pengembangan ekonomi
masyarakat
Strategi:
-Peningkatan akses, mutu, & standarisasi yankes dan
jamkes
-Peningkatan sarpras Kesehatan dan sumber daya
Kesehatan
-Pembudayaan olahraga kepada masyarakat
Program Unggulan:
-Pelatihan demokrasi dan pemilu
-Peningkatan rumah ibadah
Program Unggulan:
-RB di kab/kota yang dinamis berbasis TI dan sistem
layanan terintegrasi
Program Unggulan:
-Kemudahan akses kredit UMKM
-Pembukaan Kawasan industri baru dan rintisan
pertanian terintegrasi
Program Unggulan:
-Rumah sakit tanpa dinding
-Pengembangan infrastruktur olahraga, rumah
kebudayaan, dan kepedulian lingkungan
OPD Terkait:
Dinas Koperasi dan UKM
MISI
TUJUAN
SASARAN
IKU
PROGRAM
UNGGULAN
STRATEGI
OPD
TERKAIT
RPJMD
(KONTEKS STRATEGIS PEMDA)
35. KONTEKS STRATEGIS DAN
OPERASIONAL OPD
RPJMD
RENSTRA
RENJA
PEMDA
DINAS KOPERASI DAN UKM
Visi:
Masyarakat sejahtera
dan berdikari
Misi3:
Memperkuat kapasitas ekonomi
rakyat dan membuka lapangan kerja
untuk mengurangi kemiskinan dan
pengangguran
Tujuan2:
Menciptakan stabilitas
ekonomi daerah, yang
berkualitas,menyebar, dan
inklusif, berbasis potensi
unggulan
(IK: Pertumbuhan ekonomi,
inflasi, PDRB/kapita, Indeks
Williamson)
Sasaran1:
Meningkatnya
pertumbuhan sektor
unggulan daerah disertai
kesejahteraan
petani dan peran investasi
terhadap ekonomi daerah
(IK; Pertumbuhan Sektor,
PAD, Investasi,NT Petani)
Strategi:
Peningkatanproduksi dan
produktivitas usaha dan industri kecil
dan menengah
ProgramUnggulan:
Kemudahan akses
kredit UMKM
DinasTerkait:
Dinas KUKM
IKU:
- % pertumbuhan omzet Koperasi dan UKM
- % pertumbuhan tenagakerja Koperasi dan UKM
Kegiatan:
- Kegiatan Peningkatan
Kapasitas Pembiayaan
bagi KUKM
- Kegiatan Pengembangan
Jaringan Pembiayaan
KUKM
Program5:
Program PengembanganAkses
Pembiayaan
bagi KUMKM
Sasaran:
- Meningkatnya %
pertumbuhan omzet
Koperasi dan UKM
- Meningkatnya %
pertumbuhan tenaga
kerjaKoperasi dan
UKM
Tujuan1:
Meningkatkanperan
Koperasi dan UKM
dalam perekonomian
Jawa
Tengah
UnitTerkait:
Bidang Restrukturisasidan
Pembiayaan
IKU:
- % pertumbuhan omzet Koperasi dan UKM
- % pertumbuhan tenagakerja Koperasi dan UKM
Kegiatan:
- Kegiatan Peningkatan
Kapasitas Pembiayaan bagi
KUKM
(Rp500.000.000)
- Kegiatan Pengembangan
Jaringan Pembiayaan
KUKM
(Rp1.255.000.000)
- Kegiatan Penyediaan Data
dan Informasi Pembiayaan
KUKM
(Rp150.000.000)
Program5:
Program PengembanganAkses
Pembiayaan
bagi KUMKM
Sasaran:
- Meningkatnya %
pertumbuhan omzet
Koperasi dan UKM
- Meningkatnya %
pertumbuhan tenaga
kerjaKoperasi dan
UKM
Tujuan1:
Meningkatkanperan
Koperasi dan UKM
dalam perekonomian
Jawa
Tengah
IKK:
- % KoperasiProvinsidanUMKM
Binaanyangmengakseskredit
perbankan/nonbank
37. RISIKO STRATEGIS PEMDA
1
Identifikasi
Risiko
Program
Unggulan:
Kemudahan Akses
Kredit UMKM
Pemberian Pinjaman untuk
UMKM
(KUR/Kredit Usaha Rakyat,
Mitra Provinsi 25, Ultra Mikro)
Pelatihan Pengajuan Kredit ke
Perbankan
PERMASALAHAN URUSAN KOPERASI DAN UKM:
• Pendampingan kelembagaan koperasi masih perlu penguatan.
• Skala pembiayaan dan akses sumber daya koperasi dan UMKM
masih terbatas dan rendah.
• Tingkat produktifitas koperasi dan UMKM belum maksimal.
• Belum optimalnya pemasaran produk koperasi dan UMKM.
STRATEGI:
Penguatan sustainable livelihood (keberlanjutan ekonomi masyarakat)
melalui:
Keperantaraan akses masyarakat terhadap modal dan jaminan kredit
modal, teknologi, pasar, dan manajemen usaha, diantaranya dengan
menyambungkan informasi tentang program pembiayaan/kredit
(KUR/Kredit Usaha Rakyat, Mitra Provinsi 25, Ultra Mikro/UMi) bagi
KUMKM.
OPD Terkait:
Dinas KUKM
IKP:
% KUKM yang
mengakses kredit
perbankan
38. IDENTIFIKASI, ANALISIS,
DAN PEMANTAUAN
REALISASI
Identifikasi dan Analisis Risiko
Program : Kemudahan Akses Kredit KUKM
Kegiatan : Peningkatan Kapasitas Pembiayaan Bagi
KUKM
Sasaran : Meningkatnya KUKM yang dapat mengakses
pembiayaan
Risiko : KUKM tidak bisa mengakses modal lanjutan dari
perbankan/non bank
Sumber : Persyaratan pembiayaan (Internal & Eksternal)
Penyebab : KUKM kesulitan memenuhi persyaratan
pembiayaan (Method)
Akibat : KUKM kesulitan mengembangkan usahanya
(Kinerja)
Rencana
Pengendalian
: - Koordinasi dengan pihak perbankan/ non
perbankan terkait term & condition pembiayaan
- Penyusunan regulasi pembiayaan yang mengatur
koordinasi, tanggung jawab, hak dan kewajiban
masing-masing pihak (pemda, lembaga keuangan,
pelalu KUKM) & pertanggungjawabannya.
Rencana Biaya
Mitigasi
: Rpxxx
Nilai Risiko (I x L) : 4 x 3 = 12
Pemantauan atas Realisasi Mitigasi/Pengendalian
Program : Kemudahan Akses Kredit KUKM
Kegiatan : Peningkatan Kapasitas Pembiayaan Bagi
KUKM
Sasaran : Meningkatnya KUKM yang dapat mengakses
pembiayaan
Risiko : KUKM tidak bisa mengakses modal lanjutan dari
perbankan/non bank
Sumber : Persyaratan pembiayaan (Internal & Eksternal)
Penyebab : KUKM kesulitan memenuhi persyaratan
pembiayaan (Method)
Akibat : KUKM kesulitan mengembangkan usahanya
(Kinerja)
Indikator Keberhasilan
Mitigasi
: - Realisasi pelaksanaan koordinasi 100%
- Ditetapkannya kebijakan yang mengatur akses
pembiayaan KUKM
Realisasi Pengendalian
Risiko
: - Koordinasi dengan pihak perbankan/non
perbankan sebelum penyusunan kebijakan
- Penetapan kebijakan akses pembiayaan
KUKM
- Koordinasi rutin berkala untuk monitoring
Realisasi Biaya Mitigasi : Rpxxx
PERENCANAAN REALISASI
1
39. RISIKO STRATEGIS OPD
2
Anggaran:
Rp14.525.000.000,-
Identifikasi
Risiko
Program:
Pengembangan
Akses
Pembiayaan Bagi
KUKM
STRATEGI 1.2:
Perluasan akses pembiayaan melaluifasilitasi
akses kepada perbankan/ non perbankan
PERMASALAHAN DALAM PEMBIAYAAN
KUKM DI PROVINSI X
• Masih rendahnya kapasitas Koperasi dan
UKM dalam mengakses pembiayaan.
• Terbatasnya jaringan informasi akses
pembiayaan bagi koperasi dan UKM.
• Lemahnya koordinasi dengan pihak terkait
tentang perluasan akses pembiayaan
KUKM
Unit Terkait:
Bidang Restukturisasi
dan Pembiayaan
Pengembangan Jaringan Pembiayaan
KUKM
Peningkatan Kapasitas Pembiayaan Bagi
KUKM
IKK:
% Koperasi Provinsi
dan UMKM Binaan
yang mengakses
kredit perbankan/
non bank
• Peningkatan
komunikasi,
informasindan edukasi
(KIE).
• Penguatan jejaring
pembiayaan bagi
Koperasi dan UKM.
40. IDENTIFIKASI, ANALISIS,
DAN PEMANTAUAN
REALISASI
Identifikasi dan Analisis Risiko
Program : Pengembangan Akses Permodalan dan
Efektivitas Pembiayaan
Kegiatan : Peningkatan Kapasitas Pembiayaan Bagi
KUKM
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya KUKM yang dapat mengakses
pembiayaan
Risiko : KUKM yang mengajukan pembiayaan tidak
disetujui
Sumber : Pemahaman pemilik KUKM (Internal & Eksternal)
Penyebab : KUKM tidak mengetahui dan tidak dapat memenuhi
persyaratan pembiayaan (Method)
Akibat : KUKM kesulitan mengembangkan usahanya
(Kinerja)
Rencana
Pengendalian
: - Sosialisasi pembiayaan bagi KUKM dengan
melibatkan pihak perbankan/non perbankan
- Studi kelayakan pembiayaan bagi KUKM dengan
melibatkan pihak perbankan/non perbankan
Rencana Biaya
Mitigasi
: Rpxxx
Nilai Risiko (I x L) : 4 x 3 = 12
Pemantauan atas Realisasi Mitigasi/Pengendalian
Program : Pengembangan Akses Permodalan dan
Efektivitas Pembiayaan
Kegiatan : Peningkatan Kapasitas Pembiayaan Bagi
KUKM
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya KUKM yang dapat mengakses
pembiayaan
Risiko : KUKM yang mengajukan pembiayaan tidak
disetujui
Sumber : Pemahaman pemilik KUKM (Internal & Eksternal)
Penyebab : KUKM tidak mengetahui dan tidak dapat
memenuhi persyaratan pembiayaan (Method)
Akibat : KUKM kesulitan mengembangkan usahanya
(Kinerja)
Indikator Keberhasilan
Mitigasi
: - Realisasi kegiatan sosialisasi 100%
- Realisasi study kelayakan 100%
Realisasi Pengendalian
Risiko
: - Terlaksananya kegiatan sosialisasi pembiayaan
bagi KUKM sesuai target
- Terlaksananya study kelayakan usaha pada KUKM
yang akan mengajukan pembiayaan 100%
Realisasi Biaya Mitigasi : Rpxxx
PERENCANAAN REALISASI
2
41. RISIKO OPERASIONAL OPD
3 BIDANG RESTRUKTURISASI DAN
PEMBIAYAAN
TUGAS DAN FUNGSI
Melaksanakan penyiapan
perumusan, kebijakan, koordinasi,
dan pelaksanaan kebijakan,
evaluasi, dan pelaporan, di bidang
restrukturisasi usaha dan
pembiayaan.
Identifikasi
Risiko
IKK:
% Koperasi Provinsi
dan UMKM Binaan
yang mengakses
kredit perbankan/
non bank
Kegiatan:
- Kegiatan Peningkatan
Kapasitas Pembiayaan bagi
KUKM
(Rp500.000.000)
- Kegiatan Pengembangan
Jaringan Pembiayaan
KUKM
(Rp1.255.000.000)
- Kegiatan Penyediaan Data
dan Informasi Pembiayaan
KUKM
(Rp150.000.000)
Peningkatan Kapasitas Pembiayaan bagi
KUKM untuk 180 orang di 13
Kabupaten/Kota
Pengembangan Jaringan Pembiayaan
KUKM untuk 1800 orang di 17 Kabupaten
Kota
Penyusunan Laporan Data dan Informasi
Pembiayaan KUKM sebanyak 2 laporan
42. IDENTIFIKASI, ANALISIS,
DAN PEMANTAUAN
REALISASI
Identifikasi dan Analisis Risiko
Program : Pengembangan Akses Permodalan dan
Efektivitas Pembiayaan
Kegiatan : Peningkatan Kapasitas Pembiayaan Bagi
KUKM
Sasaran Kegiatan : Terlaksananya workshop optimalisasi
pembiayaan KUKM
Risiko : Pelaksanaan workshop tidak tepat sasaran
Sumber : Prosedur penentuan peserta (Internal)
Penyebab : Kriteria penentuan peserta belum diatur
dengan jelas (Method)
Akibat : Terdapat peserta yang sudah memperoleh
pembiayaan (Kinerja)
Rencana
Pengendalian
: - Penyusunan prosedur persyaratan peserta
mengikuti workshop
- Pengecekan persyaratan peserta yang akan
mengikuti workshop
Rencana Biaya
Mitigasi
: Rpxxx
Nilai Risiko (I x L) : 3 x 3 = 9
Pemantauan atas Realisasi Mitigasi/Pengendalian
Program : Pengembangan Akses Permodalan dan
Efektivitas Pembiayaan
Kegiatan : Peningkatan Kapasitas Pembiayaan Bagi
KUKM
Sasaran Kegiatan : Terlaksananya workshop optimalisasi
pembiayaan KUKM
Risiko : Pelaksanaan workshop tidak tepat sasaran
Sumber : Prosedur penentuan peserta (Internal)
Penyebab : Kriteria penentuan peserta belum diatur dengan
jelas (Method)
Akibat : Terdapat peserta yang sudah memperoleh
pembiayaan (Kinerja)
Indikator Keberhasilan
Mitigasi
: - Tersusunnya prosedur persyaratan peserta
workshop
Realisasi Pengendalian
Risiko
: - Tersusunnya prosedur persyaratan peserta
workshop
- Diimplementasikan prosedur tersebut dalam
menentukan peserta workshop
Realisasi Biaya Mitigasi : Rpxxx
PERENCANAAN REALISASI
3
46. Visi Presiden:
Terwujudnya IndonesiaMaju yang Berdaulat,Mandiri,dan
BerkepribadianBerlandaskanGotong Royong
PN:
Industrialisasi
Berbasis SDA dan
Rantai Produksi
Global
PP:
Peningkatan nilai tambah,
lapangan kerja, dan investasi
di sektor riil, dan
industrialisasi
KP:
Peningkatan industrialisasi
berbasishilirisasisumber daya
alam, termasukmelalui
pengembangansmelter &
kawasan industri
ProyekPrioritas(PROP):
Pengembangan kawasan
industri dan smelter secara
terintegrasi
Kemenperin:
Program Nilai Tambah dan Daya
Saing Industri
Pemda
Pembukaan kawasan industri baru
dan rintisan pertanian terintegrasi
RPJMN
AgendaPembangunan:
1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk
Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan
LingkungandanIsuStrategis:
- Degradasi dan deplasi Sumber Daya Alam
- Meningkatnya kebutuhan lahan dan air sebagai dampak dari
peningkatan aktivitas perekonomian
- Peningkatan kebutuhan pangan seiring dengan peningkatan
populasi penduduk
- Kecukupan pasokan energy
- Investasi belum sepenuhnya berorientasi ekspor
- Tantangan pengelolaan persaingan usaha
- Minat kewirausahaan belum diikuti dengan kapasitas yang
memadai
Pelaksana:
a.l Kemenperin,Kemendag,Badan Usaha
(BUMN/Swasta)
-PEMDA
RPJMN
47. VISI:
Terwujudnya Daerah X yang Makmur Sejahtera, Berdikari, Berkepribadian Luhur dan Gotong Royong.
Misi 1
Membangun masyarakat religius,
toleran, dan guyup untuk NKRI
Misi 2
Mempercepat RB yang dinamis dan
memperluas sasaran ke Pemkab/Pemkot
Misi 3
Memperkuat kapasitas ekonomi rakyat dan
membuka lapangan kerja untuk mengurangi
kemiskinan dan pengangguran
Misi 4
Menjadikan rakyat lebih sehat, lebih pintar,
berbudaya, dan mencintai lingkungan
Masyarakat yang semakin religius,
toleran, dan guyup
IK: % penurunan konflik SARA
Tata Kelola pemerintahan yang baik dan
bersih
IK: Indeks RB
Stabilitas ekonomi yang berkualitas dan inklusif
berbasis potensi unggulan
(IK: Pertumbuhan ekonomi, inflasi, PDRB/kapita,
Indeks Williamson)
Tujuan:
SDM yang semakin berkualitas dan berdaya
saing
(IK: IPM)
Terciptanya kohesi sosial masyarakat
1. Meningkatnya kualitas pelayanan public
2. Meningkatnya efektivitas dan efisiensi
manajemen pemerintahan
3. Meningkatnya efisiensi kelembagaan dan
sistem maanjemen SDM
Meningkatnya pertumbuhan sector unggulan daerah
disertai kesejahteraan petani, dan peran investasi
terhadap ekonomi daerah
Sasaran:
1. Meningkatnya kualitas Pendidikan masyarakat
2. Meningkatnya derajat Kesehatan masyarakat
-% penurunan konflik SARA
-Indeks Toleransi
-% tindak pidana tertangani
S1: Indeks RB, IKM
S2: Nilai SAKIP, Indeks PAK, Opini BPK
S3: Nilai kematangan organisasi, Indeks
system merit
-Pertumbuhan sector pertanian, kehutanan,
perikanan
-Pertumbuhan sector industry pengolahan
-Pertumbuhan PAD
-Pertumbuhan investasi
S1: Rata-rata lama sekolah, harapan lama
sekolah
S2: Angka Harapan Hidup (AHH)
Strategi: -Peningkatan akses, mutu, &
standarisasi yankes dan jamkes
-Peningkatan sarpras Kesehatan dan sumber
daya Kesehatan
-Pembudayaan olahraga kepada masyarakat
Program Unggulan:
-Pelatihan demokrasi dan pemilu
-Peningkatan rumah ibadah
Program Unggulan:
-RB di kab/kota yang dinamis berbasis TI dan
sistem layanan terintegrasi
Program Unggulan:
-Pembukaan kawasan industri baru dan rintisan
pertanian terintegrasi
Program Unggulan:
-Rumah sakit tanpa dinding
-Pengembangan infrastruktur olahraga, rumah
kebudayaan, dan kepedulian lingkungan
Dinas Terkait:
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Dinas Tenaga Kerja
MISI
TUJUA
N
SASAR
AN
IKU
PROGRA
M
UNGGULA
N
STRATE
GI
OPD
TERKAIT
RPJMD
(KONTEKS STRATEGIS PEMDA)
48. KONTEKS STRATEGIS DAN
OPERASIONAL OPD
RPJMD
RENSTRA
RENJA
IKU:
-% Laju
Sektor
Industri
Kegiatan3:
Penguatan Informasi Industri
Agro
Program1:
Penguatan dan
Pengembangan
Industri Agro
Sasaran:
Meningkatnya laju
pertumbuhan
sektor industri
Tujuan1:
Meningkatkan
kontribusi sektor
industri thd
perekonomian daerah
UnitTerkait:
Bidang Industri Agro
PEMDA
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
IKU:
% Laju Sektor
Industri
Kegiatan3:
PenguatanInformasiIndustriArgo
(PenyusunanKajian)
Program1 :Penguatan dan
Pengembangan Industri
Agro
Sasaran:
Meningkatnya
Pertumbuhan
Industri
Tujuan:
Meningkatkan
kontribusisektor
Indsutridalam
PerekonomianDaerah
IKK:JumlahDokumen
Kajian/Rancangan
Anggaran:
Rp, 4,2 M
Visi:
Terwujudnya Daerah
X yang Makmur
Sejahtera, Berdikari,
Berkepribadian Luhur
dan Gotong Royong
Misi4:
Memperkuat kapasitas
ekonomi rakyat dan
membuka lapangan
kerja untuk mengurangi
kemiskinan dan
pengangguran
Tujuan1:
Menciptakan
stabilitas ekonomi
daerah yang
berkualitas,
menyebar, dan
inklusif berbasis
potensi unggulan
Sasaran:
Meningkatnya pertumbuhan
sektor unggulan daerah dan
peran investas terhadap
ekonomi daerah.
Strategi:
Memperkuatkapasitas
ekonomirakyatdan
membukalapangankerja
untukmengurangi
kemiskinandan
pengangguran
Program
Unggulan:
Pembukaan
kawasan
industri baru
dan rintisan
pertanian
terintegrasi
Dinas Terkait:
1. Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan
2. Dinas Tenaga
Kerja dan
Transmigrasi
50. Identifikasi
Risiko
IK:
PertumbuhanEkonomi,
Inflasi,Pendapatanper
Kapita,Indeks
Williamson
RISIKO STRATEGIS PEMDA
Program Unggulan:
Pembukaan kawasanindustri
baru dan rintisan pertanian
terintegrasi
Penyusunan kajian/masterplan
Integrasi Vertikal Hulu Hilir dan Integrasi
holtistik perpanjangan rantai energi
Mendorong afirmasi kebijakan tumbuhnya
Kawasan Indsutri
1 PERMASALAHAN:
1. Masih rendahnya produk industri kecil dan menengah yang memenuhistandarisasi;
2. Belum optimalnya inovasi teknologi industri;
3. Belum meratanya persebaran industri di wilayah Provinsi XX;
4. Kurangnya ketersediaan dukungan sarana dan prasarana industri, yang meliputi pengelolaan lingkungan, kawasan
industri, lahan industri dan infrastruktur penunjang;
5. Belum optimalnya keterkaitan sektor industri dengan sektor lainnya;
6. Tingginya ketergantungan terhadap bahan baku impor baik bahan baku,
bahan penolong maupun bahan setengah jadi, terutama industrimakanan, tekstil dan logam.
STRATEGI:
1. Meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, perkebunan, dan peternakan, serta kualitas produk pertanian
2. Meningkatkan produksi dan kualitas hasil perikanan
3. Optimalisasi pemanfaatan potensi sumber daya hutan kayu dan non kayu
4. Perwujudan ketahanan pangan dan daya saing pangan
5. Peningkatanproduksidanproduktivitasusahadan industrikecildanmenengah
6. Peningkatan eco socio tourism berbasis masyarakat (local based community) dan lingkungan hidup
7. Perbaikan iklim dan kepastian investasi yang semakin kondusif
8. Peningkatan aksesibilitas dan keselamatan distribusi barang, jasa
dan penumpang serta konektivitas antar daerah dan wilayah pengembangan.
OPD Terkait:
1. Dinas Pertanian
2. Dinas Perikanan
3. Dinas Perindustrian
4. DPMPTSP
51. IDENTIFIKASI, ANALISIS,
DAN PEMANTAUAN
REALISASI
Identifikasi dan Analisis Risiko
Program Unggulan : Pembukaankawasan industri baru dan rintisan pertanian
terintegrasi
Kegiatan : PenguatanInformasi Industri Agro - PenyusunanKajian
Pembukaan/Pengembangan IndustriBaru
Sasaran : Menyajikan dukungan data persebaran pusat
pusat Pertumbuhan ekonomi
Risiko : Kesalahan rancangan/desain
Lokasi tidak aman
Sumber : Internal
Penyebab : Rekanan/konsultan/tim penyusun/pembuat
rancangan tidak cermat
Akibat : Rancangan/desain kawasan tidak disetujui oleh
Kementerian teknis terkait dan Pemda yang lokasi
nya berbatasan dengan Penda ybs.
Rencana
Pengendalian
:- Memperkuat koordinasi dengan kementerian
terkait/pemda lain (oleh Gubenur)
- Menyiapkan alternative rancangan
- Membentuk kolaborasi tim penyusun tidak hanya
dari satu rekanan tapi mengundang ahli lainnya
yang kapabel
Rencana By Mitigasi : Rpxxx
Nilai Risiko (I x L) : 3 x 4 = 12
Pemantauan atas Realisasi Mitigasi/Pengendalian
Program Unggulan : Pembukaan kawasanindustri baru dan rintisan pertanian
terintegrasi
Kegiatan : PenguatanInformasi Industri Agro - PenyusunanKajian
Pembukaan/Pengembangan IndustriBaru
Sasaran : Menyajikan dukungan data persebaran pusat
pusat Pertumbuhan ekonomi
Risiko : kesalahan rancangan/desain
Sumber : Internal
Penyebab : Rekanan/konsultan/tim penyusun/pembuat
rancangan tidak cermat
Akibat : Rancangan/desain kawasan tidak disetujui oleh
Kementerian teknis terkait dan Pemda yang lokasi
nya berbatasan dengan Penda ybs.
Indikator Keberhasilan
Mitigasi
Rancangan/desain disetujui kementerian/Pemda
lainnya
Realisasi Pengendalian
Risiko
: menyiapkan alternative rancangan
Membentuk kolaborasi tim penyusun tidak hanya
dari satu rekanan tapi mengundang ahli lainnya
yang kapabel
Realisasi Biaya Mitigasi : Rpxxx
PERENCANAAN REALISASI
1
52. Identifikasi
Risiko
RISIKO STRATEGIS OPD
Peningkatan Laju Pertumbuhan
Sektor Industri
2
STRATEGI:
1. Pengembangankawasanindustri
danindustriyangmenyeraptenaga
kerja;
2. Peningkatannilai tambah,
diversifikasi produk dan hilirisasi
industri;
3. Pengembangan inovasi teknologi
produksi;
4. PenguatanIKM yang mencakup
aspek modal,pemasaran dan
standardisasiproduk;
5. Pengembangan bahan baku industri
subtitusi impor;
Integrasi sektor pendukungurusan
industri.
PERMASALAHAN
1. Masih rendahnya produk IKM yang memenuhistandardisasi;
2. Belum optimalnya ovasi teknologi industri;
3. Belum meratanya persebaran industri
4. Kurangnyaketersediaan dukungan sarana dan prasarana industri yang meliputi pengelolaan
lingkungan,kawasanindustri, lahan industri dan infrastruktur penunjang;
5. Belum optimalnya keterkaitan sektor industry dengan sektor lainnya.
6. Tingginya ketergantungan thd bahan baku impor.
Anggaran:
…………………,-
Penguatan & Pengembangan
Industri Agro
Pengembangan Kemasan dan
Industri Kreatif
Pengembangan Teknologi logam dan
kayu
Pengembangan Industri Tekstil dan
Alas Kaki
Penguatan & Pengembangan
Industri Non Agro
Persentase Pertumbuhan Produksi
Industri Agro
Persentase kenaikan pelaku usaha
industry yang difasilitasi layanan
Kemasan dan Industri Kreatif
Persentase kenaikan pelaku usaha
yang memanfaatkan layanan
keteknikan, penerapan dan rekayasa.
Persentase peserta pelatihan yang
diserap industri produk tekstil dan
Persentase Pertumbuhan Produksi
Industri Non Agro
Indikator:
53. IDENTIFIKASI, ANALISIS,
DAN PEMANTAUAN
REALISASI
Identifikasi dan Analisis Risiko
Program : Penguatan dan Pengembangan Industri Agro
Kegiatan : PenguatanInformasi Industri Agro - PenyusunanKajian
Pembukaan/Pengembangan IndustriBaru
Sasaran : Menyajikan dukungan data persebaran pusat
pusat Pertumbuhan ekonomi
Risiko : Risiko Penolakan/demonstrasi warga dengan
alasan polusi, pencemaran lingkungan/limbah
Sumber : Masyarakat (Eksternal)
Penyebab : Masyarakat belum teredukasi
Akibat : Program pembukaan kawasan industri terhambat
Rencana
Pengendalian
: Melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat
setempat, memberikan edukasi dan sosialisasi
kepada masyarakat
Bekerjasama dengan Satpol PP dan Pihak
Kepolisian untuk mengamankan lokasi
Rencana Biaya
Mitigasi
: Rpxxx
Nilai Risiko (I x L) : 3 x 4 = 12
Pemantauan atas Realisasi Mitigasi/Pengendalian
Program : Penguatan dan Pengembangan Industri Agro
Kegiatan : PenguatanInformasi Industri Agro - PenyusunanKajian
Pembukaan/Pengembangan IndustriBaru
Sasaran : Menyajikan dukungan data persebaran pusat pusat
Pertumbuhan ekonomi
Risiko : Risiko Penolakan warga dengan alasan polusi,
pencemaran lingkungan/limbah
Sumber : Masyarakat (Eksternal)
Penyebab : Masyarakat belum teredukasi
Akibat : Program pembukaan kawasan industry terhambat
Indikator Keberhasilan
Mitigasi
: Jumlah masyarakat yang teredukasi dan
Jumlah/intensitas kegiatan penolakan berkurang
Realisasi
Pengendalian Risiko
: Bekerjasama dengan Satpol PP dan Pihak Kepolisian
untuk mengamankan lokasi dan memberikan
arahan/sosialisasi langsung kepada masyarakat
Realisasi Biaya
Mitigasi
: Rpxxx
PERENCANAAN REALISASI
2
54. Program : Penguatan dan
Pengembangan Industri Agro
TUSI BIDANG INDUSTRI AGRO:
1. Perumusan kebijakan bidang
industri agro;
2. Pengkoordinasian kebijakan
bidang industri agro
3. Pelaksanaan kebijakan bidang
industri agro
4. Pelaksanaan evaluasi dan
pelaporan bidang industri agro
Identifikasi
Risiko
IKK:
• Jumlah IKM Industri Agro
Binaan
• Jumlah Peserta
Pelatihan
• JumlahInformasi
IndustriAgroyang
tersedia
• Jumlahpaketbantuan
• Jumlahkemitraan
pemasaranproduk
indistriagro
RISIKO OPERASIONAL OPD
3
Anggaran:
Rp…………..,-
Kegiatan :
1. Pengembangan sarana prasarana
IKM berbasis sumber daya agro.
2. Pengembangan SDM, inovasi dan
kreativitas industri agro.
3. Penguatan informasi industri agro.
4. Pembinaan Lingkungan Sosial dan
Pemberdayaan, Ekonomi Masyarakat
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
daerah bidang Industri Agro
5. Pengembangan pemasaran dan
jejaring kemitraan industri agro.
6. Penumbuhan dan pengembangan
wirausaha baru industri agro
mendukung program pembangunan
kewilayahan.
55. IDENTIFIKASI, ANALISIS,
DAN PEMANTAUAN
REALISASI
Identifikasi dan Analisis Risiko
Program : Penguatan dan Pengembangan Industri Agro
Kegiatan : PenguatanInformasi Industri Agro - PenyusunanKajian
Pembukaan/Pengembangan IndustriBaru
Sasaran Kegiatan : Menyajikan dukungan data persebaran pusat
pusat Pertumbuhan ekonomi
Risiko : lokasi merupakan daerah konflik atau tidak
aman
Sumber : Eksternal dan Internal
Penyebab : Data kajian tidak akurat/valid
Akibat : Tidak dapat menjangkau seluruh lokasi yang
disurvey
Rencana
Pengendalian
: Melibatkan atau meminta bantuan
masyarakat sekitar
Rencana Biaya
Mitigasi
: Rpxxx
Nilai Risiko (I x L) : 3 x 4 = 12
Pemantauan atas Realisasi Mitigasi/Pengendalian
Program : Penguatan dan Pengembangan Industri Agro
Kegiatan : PenguatanInformasi Industri Agro - PenyusunanKajian
Pembukaan/Pengembangan IndustriBaru
Sasaran : Menyajikan dukungan data persebaran pusat pusat
Pertumbuhan ekonomi
Risiko : lokasi merupakan daerah konflik atau tidak
aman
Sumber : Eksternal dan Internal
Penyebab : Data kajian tidak akurat/valid
Akibat : Tidak dapat menjangkau seluruh lokasi yang
disurvey
Indikator Keberhasilan
Mitigasi
: seluruh lokasi terjangkau
Realisasi Pengendalian
Risiko
: Melibatkan atau meminta bantuan masyarakat
sekitar
Realisasi Biaya Mitigasi : Rpxxx
PERENCANAAN REALISASI
3
59. Visi Presiden:
Terwujudnya IndonesiaMaju yang Berdaulat,Mandiri,dan
BerkepribadianBerlandaskanGotong Royong
PN:
Meningkatkan
SDM Berkualitas
Dan Berdaya
Saing
PP:
Meningkatkan kualitas dan
daya saing SDM yaitu sumber
daya manusia yang sehat
dan cerdas, adaptif, inovatif,
terampil, dan berkarakter
KP:
Peningkatan
pemerataan
layanan pendidikan
berkualitas;
ProyekPrioritas(PROP):
1. Percepatan
Penurunan Kematian Ibu dan Stunting
2. Pengembangan Pendidikan dan
Pelatihan Vokasi untuk Industri 4.0
3. Pembangunan Science
Technopark(optimalisasi Triple Helix
di 4 major Universitas)
4. Digitalisasi dan Integrasi Bantuan
Sosial
Kemendikbud
Peningkatan keterampilan,
keahlian, dan daya saing tenaga
kerja
Pemda
Peningkatan kebekerjaan
angkatan kerja
RPJMN
AgendaPembangunan:
1. Meningkatkan Sumber
Daya Manusia Berkualitas
dan Berdaya Saing
Melalui pemenuhan pelayanan dasar dan
perlindungan sosial, peningkatan kualitas anak,
perempuan dan pemuda, serta peningkatan
produktivitas dan daya saing angkatan kerja.
LingkungandanIsuStrategis:
- Pengendalian Penduduk dan Penguatan Tata Kelola
Kependudukan
- Perlindungan Sosial Bagi Seluruh Penduduk
- Peningkatan Kualitas Anak,
- Perempuan, dan Pemuda
- Pengentasan Kemiskinan
- Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing
Pelaksana:
- KEMENTERIANPENDIDIKAN
- PEMDA
RPJMN
60. VISI:
MENUJU PROVINSI X SEJAHTERA DAN BERDIKARI
Misi 1
Membangun masyarakat religius, toleran, dan guyup
untuk NKRI
Misi 2
Mempercepat RB yang dinamis dan memperluas
sasaran ke Pemkab/Pemkot
Misi 3
Memperkuat kapasitas ekonomi rakyat dan
membuka lapangan kerja untuk mengurangi
kemiskinan dan pengangguran
Misi 4
Menjadikan rakyat lebih sehat, lebih pintar, berbudaya,
dan mencintai lingkungan
Masyarakat yang semakin religius, toleran, dan guyup
IK: % penurunan konflik SARA
Tata Kelola pemerintahan yang baik dan bersih
IK: Indeks RB
Stabilitas ekonomi yang berkualitas dan inklusif
berbasis potensi unggulan
(IK: Pertumbuhan ekonomi, inflasi, PDRB/kapita,
Indeks Williamson)
Tujuan:
SDM yang semakin berkualitas dan berdaya saing
(IK: IPM)
Terciptanya kohesi sosial masyarakat
1. Meningkatnya kualitas pelayanan public
2. Meningkatnya efektivitas dan efisiensi manajemen
pemerintahan
3. Meningkatnya efisiensi kelembagaan dan sistem
maanjemen SDM
Meningkatnya pertumbuhan sector unggulan
daerah disertai kesejahteraan petani, dan peran
investasi terhadap ekonomi daerah
Sasaran:
1. Meningkatnya kualitas Pendidikan masyarakat
2. Meningkatnya derajat Kesehatan masyarakat
-% penurunan konflik SARA
-Indeks Toleransi
-% tindak pidana tertangani
S1: Indeks RB, IKM
S2: Nilai SAKIP, Indeks PAK, Opini BPK
S3: Nilai kematangan organisasi, Indeks system merit
-Pertumbuhan sector pertanian, kehutanan, perikanan
-Pertumbuhan sector industry pengolahan
-Pertumbuhan PAD
-Pertumbuhan investasi
S1: Rata-rata lama sekolah, harapan lama sekolah
S2: Angka Harapan Hidup (AHH)
Strategi:
-Peningkatan akses, mutu, & standarisasi yankes dan
jamkes
-Peningkatan sarpras Kesehatan dan sumber daya
Kesehatan
-Pembudayaan olahraga kepada masyarakat
Program Unggulan:
-Pelatihan demokrasi dan pemilu
-Peningkatan rumah ibadah
Program Unggulan:
-RB di kab/kota yang dinamis berbasis TI dan sistem
layanan terintegrasi
Program Unggulan:
-Kemudahan akses kredit UMKM
-Pembukaan Kawasan industri baru dan rintisan
pertanian terintegrasi
Program Unggulan:
-Sekolah Tanpa Sekat
OPD Terkait:
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
MISI
TUJUAN
SASARAN
IKU
PROGRAM
UNGGULAN
STRATEGI
OPD
TERKAIT
RPJMD
(KONTEKS STRATEGIS PEMDA)
61. KONTEKS STRATEGIS DAN
OPERASIONAL OPD
RPJMD
RENSTRA
RENJA
PEMDA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Visi:
Masyarakat sejahtera
dan berdikari
Misi4:
Menjadikan rakyat lebih sehat, lebih
pintar, berbudaya, dan mencintai
lingkungan
Tujuan:
SDM yang semakin berkualitas
dan berdaya saing
Sasaran1:
Meningkatnya kualitas
Pendidikan masyarakat
Strategi:
Menjamin Pemenuhan
SPM Pendidikan
ProgramUnggulan:
Peningkatan
Sarpras Pendidikan
DinasTerkait:
Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan
IKU:
- % Sarpras sesuai standar
Kegiatan:
- Kegiatan Pemenuhan
Sarpras
- Kegiatan Pembiayaan
layanan pendidikan
Program:
Program PeningkatanSarpras
Pendidikan
Sasaran:
Meningkatnya layanan
pendidikan berkualitas,
pembinaan potensi siswa,
distribusi guru yang
merata, dan pemenuhan
sarana prasarana yang
memadai serta
standarisasi lulusan
dengan dinamika
kebutuhan pasar kerja
Tujuan1:
Perluasan Akses dan
peningkatan mutu
layanan
pendidikan
UnitTerkait:
Bidang Pembinaan
Pendidikan
IKU:
- % Sarpras sesuai standar
Kegiatan:
- Kegiatan Pemenuhan
Sarpras
- (Rp. Xxxxxxxxx)
- Kegiatan Pembiayaan
layanan pendidikan
- (Rp xxxxxxxxx)
Program:
Program PeningkatanSarpras
Pendidikan
Sasaran:
- Meningkatnya
Sarpras Pendidikan
sesuai standar
Tujuan1:
Meningkatkanperan
Koperasi dan UKM
dalam perekonomian
Jawa
Tengah
IKK:
- % Sarpras sesuai standar
63. RISIKO STRATEGIS PEMDA
1
Identifikasi
Risiko
Program Unggulan:
Peningkatan
Sarpras Pendidikan
- Kegiatan Pemenuhan Sarpras
- Kegiatan Pembiayaan layanan
pendidikan
PERMASALAHAN URUSAN PENDIDIKAN:
• Kualitas layanan pendidikan masih perlu penguatan.
• Ketersediaan layanan pendidikan yang bermutu perlu ditingkatkan.
• Masih belum optimalnya akses dan mutu layanan pendidikan.
• Masih lemahnya pengintegrasian pendidikan dan kebudayaa guna
perwujudan pendidikan karakter.
STRATEGI:
Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas,
peningkatan kompetensi pendidik dan kependidikan, pengembangan
kompetensi siswa serta meningktkan kualitas masyarakat, melalui:
Peningkatan Akses Pendidikan dan Kebudayaan melalui revitalisasi
Dikbud didukung peningkatan sarpras serta pemanfaatan IPTEK
OPD Terkait:
Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
IKP:
% Sarpras
pendidikan sesuai
standar
64. IDENTIFIKASI, ANALISIS,
DAN PEMANTAUAN
REALISASI
Identifikasi dan Analisis Risiko
Program : Peningkatan Sarpras Pendidikan
Kegiatan : Pemenuhan Sarpras Pendidikan
Sasaran : Meningkatnya Sarpras Pendidikan sesuai
Standar
Risiko : Sarpras tidak sesuai kebutuhan sekolah
Sumber : Data sarpras (Internal)
Penyebab : Data dan Perencanaan tidak sesuai dengan
kebutuhan (Method)
Akibat : Tidak terpenuhinya sarpras secara merata
(Kinerja)
Rencana
Pengendalian
: - Koordinasi dengan pihak sekolah dan Dinas PU
untuk pembangunan sarpras
- Penyusunan regulasi yang mengatur standar
pelayanan minimum pendidikan.
Rencana Biaya
Mitigasi
: Rpxxx
Nilai Risiko (I x L) : 4 x 3 = 12
Pemantauan atas Realisasi Mitigasi/Pengendalian
Program : Peningkatan Sarpras Pendidikan
Kegiatan : Pemenuhan Sarpras Pendidikan
Sasaran : Meningkatnya Sarpras Pendidikan sesuai
Standar
Risiko : Sarpras tidak sesuai kebutuhan sekolah
Sumber : Data sarpras (Internal)
Penyebab : Data dan Perencanaan tidak sesuai dengan
kebutuhan (Method)
Akibat : Tidak terpenuhinya sarpras secara merata
(Kinerja)
Indikator Keberhasilan
Mitigasi
: - Realisasi pelaksanaan koordinasi 100%
- Ditetapkannya kebijakan yang mengatur
standar pelayanan minimum pendidikan.
Realisasi Pengendalian
Risiko
: - Koordinasi dengan pihak sekolah dan Dinas
PU sebelum penyusunan kebijakan sebagai dasar
perencanaan
- Penetapan kebijakan SPM Pendidikan
- Koordinasi rutin berkala untuk monitoring
Realisasi Biaya Mitigasi : Rpxxx
PERENCANAAN REALISASI
1
65. RISIKO STRATEGIS OPD
2
Anggaran:
Rpxxxxxxxxx,-
Identifikasi
Risiko
Program:
Pembinaan
kualitas
pendidikan
STRATEGI 1.2:
Meningkatkan layanan pendidikan berkualitas,
pembinaan potensi siswa, distribusi guru yang
merata,
PERMASALAHAN DALAM
PENINGKATAN AKSES PENDIDIKAN
• Kualitas layanan pendidikan masih perlu
penguatan.
• Ketersediaan layanan pendidikan yang
bermutu perlu ditingkatkan
Unit Terkait:
Bidang Pembinaan
Pendidikan
Peningkatan layanan pendidikan
Peningkatan Kualitas tenaga pendidik
IKK:
% Sekolah yang
sesuai SPM
• Peningkatan layanan
pendidikan
• Pembinaan potensi
siswa.
• Distribusi tenaga
pendidik
66. IDENTIFIKASI, ANALISIS,
DAN PEMANTAUAN
REALISASI
Identifikasi dan Analisis Risiko
Program : Pembinaan kualitas pendidikan
Kegiatan : Peningkatan Kualitas tenaga pendidik
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya jumlah tenaga pendidik
bersertifikasi
Risiko : tidak terpenuhinya standar profesi pendidik
Sumber : Pemahaman tenaga pendidii (Internal)
Penyebab : kurangnya ruang dan minat guru dan tendik
meningkatkan kapasitas dan profesionalisme secara
mandiri (Man)
Akibat : proses pembelajaran kurang selaras dengan
perkembangan dan dinamika penyelenggaraan
pendidikan (Kinerja)
Rencana
Pengendalian
: penyusunan roadmad peningkatan kapasitas dan
profesionalisme guru dan tendik
Rencana Biaya
Mitigasi
: Rpxxx
Nilai Risiko (I x L) : 4 x 3 = 12
Pemantauan atas Realisasi Mitigasi/Pengendalian
Program : Pembinaan kualitas pendidikan
Kegiatan : Peningkatan Kualitas tenaga pendidik
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya jumlah tenaga pendidik
bersertifikasi
Risiko : tidak terpenuhinya standar profesi pendidik
Sumber : Pemahaman tenaga pendidii (Internal)
Penyebab : kurangnya ruang dan minat guru dan tendik
meningkatkan kapasitas dan profesionalisme secara
mandiri (Man)
Akibat : proses pembelajaran kurang selaras dengan
perkembangan dan dinamika penyelenggaraan
pendidikan (Kinerja)
Indikator Keberhasilan
Mitigasi
: - Tenaga pendidik bersertifikasi >85%
Realisasi Pengendalian
Risiko
: Terlaksananya roadmad peningkatan kapasitas
dan profesionalisme guru dan tendik
Realisasi Biaya Mitigasi : Rpxxx
PERENCANAAN REALISASI
2
67. RISIKO OPERASIONAL OPD
3 BIDANG PEMBINAAN DAN
KETENAGAKERJAAN DIKBUD
TUGAS DAN FUNGSI
Melaksanakan penyiapan
perumusan, kebijakan, koordinasi,
dan pelaksanaan pembinaan dan
ketenagakerjaan pendidikan dan
kebudayaan
Identifikasi
Risiko
IKK:
Jumlah Guru
bersertifikasi
Kegiatan:
- Kegiatan Peningkatan
Kualifikasi Guru dan Tenaga
Kependidikan Dikmen
(Rpxxxxxxxx)
- Kegiatan Penghargaan,
Perlindungan dan
Kesejahteraan Guru dan
Tenaga Kependidikan
Dikmen (Rpxxxxxxxxx)
Peningkatan Kualifikasi Guru dan Tenaga
Kependidikan Dikmen
Penghargaan, Perlindungan dan
Kesejahteraan Guru dan Tenaga
Kependidikan Dikmen
68. IDENTIFIKASI, ANALISIS,
DAN PEMANTAUAN
REALISASI
Identifikasi dan Analisis Risiko
Program : Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
Kegiatan : Peningkatan Kualifikasi Guru dan Tenaga
Kependidikan Dikmen
Sasaran Kegiatan : Jumlah Guru bersertifikasi >85%
Risiko : tidak terpenuhinya standar kualifikasi
pendidikan bagi guru dan tendik dikmen
Sumber : Pemetaan guru (Internal)
Penyebab : rendahnya minat guru dan tendik dikmen
meningkatkan kualifikasi pendidikan (Man)
Akibat : guru dan tendik dikmen tidak dapat diusulkan
untuk mendapatkan tunjangan profesi
(Keuangan)
Rencana
Pengendalian
: - pemetaan guru dikmen sesuai standar
kualifikasi pendidikan
- pemberian kemudahan dalam perizinan
penyesuaian studi lanjut bagi guru dikmen
Rencana Biaya
Mitigasi
: Rpxxx
Nilai Risiko (I x L) : 3 x 3 = 9
Pemantauan atas Realisasi Mitigasi/Pengendalian
Program : Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
Kegiatan : Peningkatan Kualifikasi Guru dan Tenaga
Kependidikan Dikmen
Sasaran Kegiatan : Jumlah Guru bersertifikasi >85%
Risiko : tidak terpenuhinya standar kualifikasi pendidikan
bagi guru dan tendik dikmen
Sumber : Pemetaan guru (Internal)
Penyebab : rendahnya minat guru dan tendik dikmen
meningkatkan kualifikasi pendidikan (Man)
Akibat : guru dan tendik dikmen tidak dapat diusulkan
untuk mendapatkan tunjangan profesi
(Keuangan)
Indikator Keberhasilan
Mitigasi
: - Jumlah guru bersertifikasi >85%
Realisasi Pengendalian
Risiko
: - Tersusunnya pemetaan guru sesuai standar
kualifikasi pendidikan
- Terdapat persyaratan yang mudah untuk
perizinan penyesuaian studi lanjut bagi guru
Realisasi Biaya Mitigasi : Rpxxx
PERENCANAAN REALISASI
3