Amstrong (2006) manajemen kinerja adalah sebuah proses yang sistematis untuk
meningkatkan kinerja organisai dengan cara mengembangkan kinerja individu dan
team atau kelompok.
Makalah 1 evaluasi kinerja dan kompensasi ( sebelum uts )
Performance Management.pdf
1. Performance
Management ?
Arie Garda Nandjaya, M.Psi., Psikolog
Prodi Psikologi
Fak. Ekonomi dan Sosial
Universitas Jend. Achmad Yani
Yogyakarta
2022
2. Performance Management / Manajemen kinerja
Amstrong (2006) manajemen kinerja adalah sebuah proses yang sistematis untuk
meningkatkan kinerja organisai dengan cara mengembangkan kinerja individu dan
team atau kelompok.
Usaha pengembangan Karyawan oleh organisasi melalui peningkatan kompetensi
dan komitmen, untuk mencapai tujuan bersama dalam organisasi dengan
memberikan dukungan dan dorongan kepada mereka untuk berprestasi
(Lockett,1992)
Dharma (2013) suatu proses yang dirancang untuk meningkatkan kinerja organisas,
kelompok dan individu yang digerakkan oleh para manajer.
3. Kinerja Individu
Hasil kerja seseorang yang dipengaruhi oleh
kompetensi individu, dukungan
organisasi dan dukungan manajemen
Faktornya :
1. Pengetahuan (knowledge)
2. Keterampilan kerja (skills)
3. Sikap atau perilaku kerja (attitude)
4. Motivasi atau etos kerja ?
5. Karakteristik khusus yang
diperlukan pekerjaan ?
Kinerja Kelompok
Faktor yang mempengaruhi :
1. Kemampuan anaggota,
2. Motivasi,
3. Dukungan yang diterima,
4. Keberadaan pekerjaan yang mereka
lakukan,
5. Hubungan mereka dengan organisasi.
Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2001)
4. Secara UMUM : Membangun budaya
kinerja yang kuat, upaya perbaikan yang terus
menerus (continuous improvement) dalam
bahasa Jepang disebut Kaizen, peningkatan
keterampilan dan kontribusi pegawai.
Tujuan Manajemen Kinerja
Secara Khusus : memadukan tujuan
individu terhadap tujuan organisasi dan
meyakinkan bahwa setiap individu menjunjung
tinggi nila-nilai inti organisasi.
Tujuan manajemen kinerja adalah agar para
pegawai fokus melakukan pekerjaan yang
benar dan mencapai tujuan yang jelas.
Dharma (2013) bertujuan untuk membangun
harapan yang jelas dan pemahaman tentang :
1. Fungsi kerja esensial.
2. Kontribusi pekerjaan karyawan yang besar
3. Melakukan pekerjaan dengan lebih baik.
4. Bekerjasama untuk mempertahankan,
memperbaiki, maupun mengembangkan
kinerja karyawan.
5. Pengukuran prestasi kerja
6. Mengenali berbagai hambatan kinerja dan
menyingkirkannya.
7. Ruang Lingkup
Amstrong (2006) menjelaskan bahwa manajemen kinerja adalah proses terencana
meliputi perjanjian kerja, pengukuran kerja, umpan balik, penguatan kinerja dan
dialog.
Ruang lingkup manajemen kinerja meliputi pengukuran hasil kinerja yang
ditunjukkan dibandingkan dengan target kinerja yang telah disepakati dalam kontrak
kinerja. Juga mengenai permasalahan input dan nilai-nilai organisasi.
Pusat perhatian manajemen kinerja adalah target, pengukuran, indikator dan
standard kinerja. Praktek manajemen kinerja mengacu kepada perjanjian kerja yang
telah disepakati bersama, target dan pengembangan kinerja serta rencana
pengembangan karir.
8. Manajemen kinerja adalah sebuah proses
yang terus menerus (continuous) dan lentur
(flexible) yang melibatkan manajer dan pihak
lain yang bertindak sebagai mitra (partner)
organisasi yang bersedia menciptakan kondisi
kerja terbaik untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan.
Ruang Lingkup
Input organisasi :
● Ilmu pengetahuan,
● Keterampilan
● Attitude
Kebutuhan pengembangan kinerja
diidentifikasi berdasarkan persyaratan-
persyaratan kinerja serta melakukan penilaian
terhadap tingkat keberhasilan yang telah
dicapai melalui penggunaan pengetahuan dan
keterampilan yang efektif, melalui perilaku
yang pantas, yaitu perilaku yang menjunjung
tinggi nilai-nilai inti organisasi.
9. 3. Measurement and review
Pengukuran manajemen kinerja,
terdapat ungkapan „If you can‟t
measure it, you can‟t manage it.
4. Continuous improvement
Upaya perbaikan yang dilakukan untuk
mendapatkan standar yang lebih tinggi
pada setiap bagian organisasi yang
pada akhirnya akan menghasilkan
kinerja yang superior.
5. Continuous development
Menciptakan budaya kerja dimana
individu dan organisasi belajar dan
berkembang secara terus menerus.
Ruang Lingkup
8 kajian Utama Performance
Management :
1. Outputs, outcomes, process dan
inputs.
Membahas process yang diperlukan
untuk mendapatkan hasil (kompetensi)
dan inputs berupa kapabilitas (ilmu
pngetahuan, keterampilan dan
kompetensi) baik dari kelompok maupun
individu yang terlibat dalam organisasi
2. Planning
Perencanaan yang baik mampu
mendefinisikan harapan yang
dituangkan dalam tujuan dan proyeksi
bisnis
10. pegawai diperlakukan sebagai mitra,
yang mana minat dan bakatnya
dihargai, gagasannya diperlukan dan
didengarkan, dan didorong untuk
berkonribusi dalam menyusun target
dan perencanaan untuk tim dan mereka
sendiri.
8. Fairness and transparency
Empat kode etik dalam proses
manajemen kinerja yang disarankan
oleh Winstantley dan Stuart-Smith
(1996) adalah:menghormati individu
pegawai, saling menghormati,keadilan
prosedur, keputusan yang transparan.
Ruang Lingkup
8 kajian Utama Performance
Management :
6. Communication.
menciptakan iklim organisasi yang
memungkinkan terjadi dialog terus
menerus antara manajer dengan
anggotanya untuk mendefinisikan tugas
mereka serta menginformasikan misi,
nilai-nilai dan tujuan organisasi
7. Stakeholders
Bertujuan memenuhi kebutuhan
stakeholder (pihak-pihak yang terkait
dengan organisasi, yaitu: pemilik,
manajemen, pegawai, pelanggan,
pemasok, dan masyarakat umum)