Dokumen tersebut membahas tentang kewenangan desa yang mencakup kewenangan berdasarkan hak asal usul, kewenangan lokal, kewenangan melaksanakan tugas dari pemerintah, serta perencanaan pembangunan desa berbasis data. Dokumen ini juga membahas pentingnya penggunaan teknologi informasi dan keterbukaan informasi dalam menunjang pelaksanaan pemerintahan desa.
2. Kewenangan Desa
Bagaimana menempatkan kedudukan Desa sangat berkaitan
dengan Kewenangannya.
• ASAS REKOGNISI = SEBAGAI KOMUNITAS, DESA
PUNYA HAK ASAL USUL & KEWENANGAN ASLI
(HAK-HAK TRADISIONAL)
• ASAS DESENTRALISASI = SEBAGAI DAERAH
OTONOM TINGKAT III, DESA PUNYAK
KEWENANGAN YANG DISERAHKAN DARI
PEMERINTAH (pusat & daerah)
• ASAS DELEGASI = SEBAGAI UNIT
PEMERINTAHAN, KEWENANGAN DESA TERBATAS
PADA TUGAS-TUGAS YANG DIBERIKAN
PEMERINTAH (pusat & daerah)
3. Wewenang Desa
Dianalisis dari UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa
Kewenangan Desa meliputi:
• kewenangan berdasarkan hak asal usul;
• kewenangan lokal berskala Desa;
• kewenangan melaksanakan urusan
pemerintahan yang ditugaskan oleh Pemerintah,
Pemerintah Provinsi, atau Pemerintah
kabupaten/kota; dan
• kewenangan melaksanakan tugas lain dari
Pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi, atau
Pemerintah kabupaten/ kota.
4. Perencanaan & Keuangan
• Sejauh mana kewenangan Desa merencanakan
pembangunannya sendiri ?
• Apakah perencanaan Desa terintegrasi dengan
sistem penganggaran Daerah & Pusat ?
• Bagimana cara agar Warga Masyarakat terlibat
(berpartisipasi aktif) dalam Perencanaan Desa ?
• Bagaimana menjamin transparansi penganggaran
dan akuntabilitas penggunaan keuangan Desa ?
• Berapa sebenarnya Uang untuk Desa ?
5. Perencanaan Pembangunan
Desa Berbasis Data
Masalah
• Tuntutan masyarakat pada keterbukaan
informasi semakin tinggi.
• Pemerintah Desa jarang memiliki data yang
akurat dan terbaharui secara cepat.
• Banyak Desa KETEK* (ketinggalan teknologi)
dan harus belajar menjadi Desa yang Melek
Informasi dan Teknologi alias DedemIT (Desa-
Desa Melek IT)
6. Persoalan Desa Terkait Data
1. Sedikitnya perangkat Desa yang mahir menggunakan
komputer, internet dan beragam aplikasi TIK.
2. Internet masih dianggap barang mahal, karena
keterjangkauan akses internet belum merata.
3. Kerjasama antar Desa masih rendah.
4. Adanya kebijakan Pemerintah (pusat/daerah) yang
berubahubah terkait profil Desa, sistem surat-menyurat dll.
Aplikasi pengolah Data Desa harganya relatif mahal. Jika
ada program dari pemerintah sering tidak sesuai kebutuhan
Desa.
5. Dalam media arus utama (koran, tv dll.) porsi
pemberitaan Desa masih sangat sedikit, Jika ada pun,
pemberitaan Desa biasanya tentang hal-hal negatif.
7. Selalu Ada Solusi
1. Desa bisa meningkatkan kapasitas SDM mandiri
2. Desa bisa memiliki akses internet yang terjangkau
3. Desa bisa kerjasama dan berjejaring antar Desa
4. Desa bisa mempengaruhi kebijakan Pemerintah
dengan mengungkapkan kondisi dan kebutuhannya
5. Desa bisa menyusun aplikasi dan sistem sendiri
6. Desa bisa memiliki media sendiri
7. Desa bisa berinisiatif, memulai tanpa menunggu
instruksi atau program Pemerintah
8. Sistem Informasi
• Informasi sangat dibutuhkan dalam proses
pengambilan keputusan.
• Dengan sistem informasi manajemen,
keputusan akan efisien dari aspek waktu
karena data dapat diakses secara instan.
• Akurasi data lebih terjamin, sehingga
keputusan yang dirumuskan akan lebih tepat
dan dirumuskan dengan lebih singkat.
• Sistem informasi semacam itu kini dapat
dengan mudah dibuat dengan sistem
komputerisasi.
9. Manfaat data dan teknologi informasi
•Membantu merumuskan masalah yang terjadi di Desa
• Membantu penyusunan rencana kerja Pemdes dan pengambilan
keputusan yang cepat dan akurat
• Keterbukaan informasi dan akuntabilitas Pemdes
• Data yang akurat dan terperbarui (update) akan membantu
penyusunan RPJMDes yang tepat sasaran.
• Koneksi intranet (antar komputer) maupun antar Desa
• Dengan adanya website Desa, maka potensi, kegiatan, peraturan
hingga sejarah Desa menjadi pengetahuan kolektif milik Desa,
Pemerintah bahkan Dunia.
10. Peran Pemerintahan Desa
• Memahami dan berkomitmen untuk memanfaatkan
TIK dan keterbukaan informasi publik dalam mengelola
data di Desa.
• Bekerjasama dan mendorong seluruh staf Desa agar
aktif dan kontinyu mengelola website Desa termasuk
memberikan dukungan fasilitas yang diperlukan.
• Mengimplementasi Sistem Informasi Desa, untuk
pelayanan publik Pemerintah Desa.
• Menyusun RPJMDes / RKP / APBDes berbasis data
akurat, bukan berdasarkan asumsi dan subyektifitas
perseorangan, berdasarkan musyawarah Desa.
11. Desa-Desa Melek IT
1. Surat elektronik (surel) / email
• Email adalah alat komunikasi yang bisa digunakan
mengirim dan menerima pesan lebih cepat dan hemat.
• Selain pesan teks/tulisan bisa juga mengirim gambar,
video (multimedia)
Saat ini akun email dari layanan tertentu (Gmail) dapat
digunakan untuk mengakses aplikasi pembuatan dan
penyimpanan dokumen online (Cloud Apps)
12. 2. Website
• “Rumah” kita di internet, dimana orang lain bisa
mengunjunginya kapan saja, menggunakan
komputer maupun gadget, seperti ponsel, tablet dll.
• Berfungsi sebagai media publikasi dan interaksi.
• Bisa terhubung dengan media sosial, seperti
facebook, twitter, youtube dll.
13. Format:
Karakter nama [Desa, atau singkatannya].desa.id
Contoh :
1. Desa Karangsambung :
karangsambung.desa.id
2. Desa Karangsambung (Pada Kecamatan/
Pemerintah Daerah yang lain) :
krsambung.desa.id
3. Desa Karangsambung, Kecamatan
Karangsambung, Pemerintah Kabupaten
Kebumen: krsambung-kebumen.desa.id
Pemerintah Desa
14. 3. Media Sosial
Selain menulis di website Desa, media
sosial dapat menjadi senjata bagi Desa
dalam menyuarakan kondisi, kebutuhan
hingga protes dan aspirasi LANGSUNG
kepada pihak-pihak yang berkepentingan
dan berwenang Sudah tidak jaman,
teriak-teriak di jalanan..
15. 4. Opensource
Solusi teknologi ( Sistem Operasi
dan Piranti Lunak ) komputer / PC
yang legal, handal, murah dan bisa
dioprek untuk disesuaikan dengan
kebutuhan Desa. Linux dan beragam
software-nya siap Digunakan.
16. 5. Mitra Desa
MITRA Desa adalah aplikasi
Sistem Informasi Desa, untuk
Kependudukan, administrasi dan
sumberdaya Desa. Statistik data
dapat ditampilkan langsung di
website Desa
17. Kenapa media Website ?
• Dari berita, hingga promosi
dengan website Desa sendiri, warga bisa menulis reportase, opini,
feature bahkan promosi produk/jasa-nya dengan cara yang elegan,
tanpa biaya iklan yang mahal.
• Warga sebagai subyek, bukan obyek
jika selama ini orang Desa “hanya” menjadi obyek berita yang
ditulis media, maka dengan website dan jurnalisme warga, kita
dapat menjadi subyek, pelaku, sebagai pewarta.
• Menjangkau Dunia, tanpa batas waktu dan kertas
website Desa dapat dibaca siapa saja dan dimana saja dari
seluruh Dunia, tanpa dibatasi durasi tayang atau ukuran kertas.
Website Desa dapat dilihat bahkan beberapa tahun kemudian oleh
generasi anak cucu penulisnya.
18. Mendaftar domain Desa.id
• Persyaratan
Untuk mendaftar siapkan 2 (dua) dokumen persyaratan :
- KTP pendaftar / registran
- Surat permohonan dari Kepala/Sekretaris Desa
Semua dokumen dipindai/difoto menjadi file .JPG/.PNG resolusi 72
px/inch. Ukuran file + 200 kb / file.
• Pendaftaran
Kita dapat mendaftarkan domain Desa.id di website-website para
penjual domain dan hosting (biasanya satu paket) atau melalui
reseller dari registrar PANDI.
• Biaya
Tarif standar : Rp 60.000 + PPN 10% per-tahun. Tetapi tarif pada tiap
reseller / registrar bisa bervariasi.
19. Pewartaan Warga
untuk Desa Bersuara
Boleh saja....
Walaupun bukan Wartawan kita tetap
bisa menulis berita, sekaligus
menerbitkannya secara mandiri melalui
website Desa kita.
Dengan tetap memperhatikan asas
pewartaan dan etika yang ada pada
masyarakat Desa
20. Yang penting.......
• Informasi Publik terkait
kepentingan umum, bukan
masalah pribadi.
• Faktual informasi nyata, benar-
benar terjadi.
• Reportase bersifat laporan,
berdasarkan data atau
wawancara
21. Kegiatan Pewarta Warga
1. Mengamati dan Wawancara
pengamatan menghasilkan rekaman, video, foto,
dll. sedangkan wawancara menghasilkan catatan
jawaban dan informasi dari narasumber.
2. Menyusun berita
prinsip umum 5W + 1 H (what, when, where, who,
why + how)
3. Menerbitkan Berita
mengunggah berita melalui dasbor Website Desa.
22. Tips 1 : Menulis Berita Berdasar Foto
• Alinea 1
Menjelaskan SIAPA saja yang ada di foto, SEDANG
MELAKUKAN APA ( kegiatannya ), DIMANA ( lokasi )
dan KAPAN ( waktu ) kegiatan tersebut terjadi.
• Alinea 2
Menjelaskan TUJUAN atau latarbelakang kegiatan,
berupa KUTIPAN pernyataan NARASUMBER. Diikuti
Nama lengkap, usia narasumber, jabatan (bila
ada).contoh : Achmad
Munawar (53), Kepala Desa Membangun.
• Alinea 3
Menjelaskan kronologi kegiatan tersebut, dimulai dari
pembukaan, acara inti, hingga penutupan.
23. Etika penulisan
• Bahasa yang mudah dimengerti
hindari istilah-istilah yang multitafsir dan janggal.
• Terhadap korban kejahatan / asusila dll.
biasanya korban disamarkan identitasnya.
• Perlakuan terhadap Tersangka kejahatan
cukup dengan menyebutkan inisial.
• Sebutkan Nama lengkap dan umur narasumber
nama lengkapnya / inisialnya disertai umur / taksiran
umur, tanpa sebutan “Bapak/Ibu/ Mas/ Mba/ Mbah” dll.
24. Tips teknis
• Persingkat tulisan tanggal
contoh : (21/9) untuk mewakili tanggal 21 September.
• Tentukan dan tulis judul di akhir
selesaikan isi berita, baru tulis judul.
• Tulis judul dengan benar
tulisan judul menggunakan huruf kapital pada setiap
huruf depan kata, kecuali kata sambung. Untuk
singkatan, gunakan huruf kapital seluruhnya. contoh :
SBY Menengok TKI yang Terancam Hukum Pancung
25. Tips Posting di Website
• Posting di Website secara berkala
menulis 1 (satu) artikel setiap satu atau dua hari, lebih
baik daripada “memborong” 100 tulisan dalam satu
malam.
• Kecilkan ukuran gambar
website, beda dengan spanduk. Kita tidak butuh
gambar beresolusi tinggi, + maks. 100 kb / file.
• Untuk Video, manfaatkan YouTube
untuk video sebaiknya diunggah saja ke layanan share
video seperti YouTube, Vimeo dll, nantinya bisa
ditampilkan di website kita dengan embed code
26. Media sosial = Senjata!
Setiap selesai menulis di website Desa sebarkan
melalui sosial media.
• Facebook
ganti kebiasan update status yang galau-tidak
jelas dengan membagikan link URL tulisan /
artikel website Desa, juga di berbagai Group
Facebook.
• Twitter
jangan ketinggalan, manfaatkan juga twitter.
mantan Presiden SBY saja ngetwit lo ^_^
27. Desa Anda juga bisa!
Mulai dengan 3 langkah pertama :
• Wajib punya, Email Desa
sebagai alat komunikasi utama di internet.
• Komitmen, kelola Website Desa
domain khusus Desa sudah diperjuangkan, sudah ada,
hosting nya juga sudah tersedia, CMS / mesin website
gratis pula, tinggal Desa mau belajar dan komitmen
mengelolanya.
• Gaul, di sosial media
jangan malu kalau tidak tahu, tidak ada kata terlambat,
lebih baik mulai belajar dan mencoba, sosial media
(facebook, twitter dll.) bisa menjadi senjata Desa
menyebarkan informasi
28. Desa Anda juga bisa!
Langkah selanjutnya :
• Gunakan Opensource!
sistem operasi dan piranti-piranti lunak opensource
dapatdigunakan untuk kegiatan kita sehari-hari,
internetan, menulis, menghitung, menggambar, hingga
bermain musik dan video.
• Implementasi Sistem Informasi Desa
Untuk basis data kependudukan dan pelayanan publik
Pemerintahan Desa, kita dapat menggunakan Sistem
Informasi Desa, di GDM ada Mitra Desa yang tidak
diperjualbelikan, tapi Desa juga bisa dan bebas
mengembangkan sistem sendiri secara mandiri atau
kerjasama dengan pihak lain sesuai kebutuhan