SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
EJAAN BAHASA
INDONESIA
1
Ejaan memiliki sejumlah fungsi penting, yaitu:
1. Landasan pembakuan tata bahasa Penggunaan ejaan dalam penulisan bahasa akan membuat tata bahasa yang digunakan
semakin baku.
2. Landasan pembakuan kosa kata serta istilah Tidak hanya membuat tata bahasa semakin baku, ejaan juga membuat
pemilihan kosa kata dan istilah mennadi lebih baku.
3. Penyaring masuknya unsur bahasa lain ke bahasa Indonesia Ejaan juga memiliki fungsi penting sebagai penyaring bahasa
lain ke bahasa Indonesia. Sehingga dalam penulisannya tidak akan menghilangkan makna aslinya.
4.Membantu pemahaman pembaca dalam mencerna informasi Penggunaan ejaan akan membuat penulisan bahasa lebih
teratur. Hal ini membuat pembaca semakin mudah dalam memahami informasi yang disampaikan secara tertulis.
2
PERKEMBANGAN EJAAN
Bimafika Aceh, Jl. T. Hasan Dek No.5-6, Jambo
Tape-Banda Aceh
3
EJAAN
MELINDO
1959
EJAAN
PEMBAHARUAN
1957
EJAAN BARU
19 SEPTEMBER
1967
EJAAN
REPUBLIK
19 MARET
1947
EJAAN VAN
OPHUYSEN
1901
EYD
17 AGUSTUS
1972
EBI
26 NOVEMBER
2015
PERBEDAAN EJAAN DARI MASA KE
MASA
The Power of PowerPoint | thepopp.com 4
VAN OPHUYSEN
-Y > J -U > OE
-K > ‘ -J > DJ
- C > TJ -KH > ch
1901
PEMBAHARUAN
-TJ > TS -NJ > ń
-DJ > J - NG > ŋ
-- SJ > Š
1957
BARU
-DJ > J -TJ > C
-NJ > NY - SJ > SY
-- CH > KH
1967
REPUBLIK
- oe> u
-‘ > K
1947
MELINDO
- TJ > C - Nj > NC
1959
EJAAN BAHASA INDONESIA
5
PENULISAN HURUF
6
PENGGUNAAN HURUF KAPITAL
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
Contoh:
Dia membaca buku.
Kita harus bekerja keras.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk
julukan.
Contoh:
Jenderal Kancil
Dewa Pedang
7
CATATAN!
1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan nama
jenis atau satuan ukuran.
2) Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna ‘anak
dari’, seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas.
Contoh:
Abdul Rahman bin Zaini
Siti Fatimah binti Salim
5 ampere
15 watt ikan mujair mesin diesel
3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Misalnya:
Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
8
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan
dan kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Islam Al-Qur’an
Kristen Alkitab
Hindu Weda
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau
akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang.
Contoh: Raden Ajeng Kartini, Doktor Andra
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta
nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.
contoh: Terima kasih, Kiai. Selamat pagi, Dokter
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang
dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 9
7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya
dan Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang
sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas,
seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.
10.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di
dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata
tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.
11.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan.
12.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak,
ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau
pengacuan
The Power of PowerPoint | thepopp.com 10
HURUF MIRING
1) Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau
nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar
pustaka.
2) Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,
bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
3) Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam
bahasa daerah atau bahasa asing.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 11
HURUF TEBAL
1.Huruf tebal digunakan untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring.
Misalnya:
Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam ejaan bahasa Indonesia.
Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti 'dan'.
Catatan:
Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan komputer), bagian yang akan dicetak
tebal ditandai dengan garis bawah dua.
2. Huruf tebal digunakan untuk menegaskan bagian karangan, seperti bab atau subbab.
Misalnya:
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang dan Masalah
PENULISAN GABUNGAN HURUF
The Power of PowerPoint | thepopp.com 12
HURUF VOKAL
1.Monoftong
Monoftong dalam bahasa Indonesia dilambangkan dengan
gabunganhuruf vokal eu yang dilafalkan [ɘ]
Monoftong
Contoh Penggunaan
Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
eu Eurih
‘alang-alang’
Seudati
‘tarian aceh yang
memukul telapak
tangan ke dada’
Sadeu
‘desa dalam masyarakat Rejang
‘suku di Sumsel dan Bengkulu’
yang terbentuk dari sedikitnya 4
kelompok
The Power of PowerPoint | thepopp.com 13
2. Diftong
Diftong adalah bunyi vocal rangkap yang tergolong dalam satu suku
kata. Dalam bahasa Indonesia, diftong dilambangkan dengan gabungan
hurufvokal ai, au, ei, dan oi.
Diftong
Contoh Penggunaan
Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
ai Aikido ‘olahraga bela
diri Jepang’
Kailan ‘sayuran
berdaun tebal’
pandai
au audit taufik harimau
ei Eigendom ‘hak
mutlak atas suatu
barang’
geiser survei
oi Oikumene ‘acara
antargereja’
boikot koboi
The Power of PowerPoint | thepopp.com 14
HURUF KONSONAN
Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy melambangkan satu bunyi
konsonan.
Gabungan Huruf
Konsonan
Contoh Penggunaan
Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
kh khusus akhir tarikh
ng Ngarai
‘lembah atau
jurang antara 2
tebing’
bangun senang
ny nyata banyak -
sy syarat musyawarah arasy
SINGKATAN DAN AKRONIM
15
SINGKATAN
1. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik pada
setiap unsur singkatan itu.
Misalnya: W.R. Supratman Wage Rudolf Supratman ,
M.B.A. master of business administration
M.Hum. magister humaniora
2. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya : NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia
UI Universitas Indonesia
3. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama diri ditulis dengan huruf
kapital tanpa tanda titik.
Misalnya: SD sekolah dasar
KTP kartu tanda penduduk
The Power of PowerPoint | thepopp.com 16
4. Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik.
Misalnya: hlm. Halaman
dll. dan lain-lain
5. Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam surat-menyurat masing-masing
diikuti oleh tanda titik.
Misalnya: a.n. atas nama
d.a. dengan alamat
6. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda
titik.
Misalnya: Cu kuprum
cm sentimeter
AKRONIM
17
1. Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital tanpa
tanda titik.
Misalnya: BIG Badan Informasi Geospasial
BIN Badan Intelijen Negara.
2. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari
deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya: Bulog Badan Urusan Logistik
Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
3. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku kata atau gabungan suku
kata ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya: iptek ilmu pengetahuan dan teknologi
pemilu pemilihan umum puskesmas
pusat kesehatan masyarakat
PENULISAN BILANGAN
18
1. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika
dipakai secara berurutan seperti dalam perincian.
Misalnya:
Mereka menonton drama itu sampai tiga kali.
Kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50 bus, 100 minibus, dan 250 sedan.
2. a) Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.
Misalnya: Lima puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah.
Tiga pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.
b) Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, susunan
kalimatnya diubah.
Misalnya: Panitia mengundang 250 orang peserta.
19
3. Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan
huruf supaya lebih mudah dibaca.
Misalnya: Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk mengembangkan
usahanya.
4. Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, isi, dan
waktu serta (b) nilai uang. Misalnya:
0,5 sentimeter, 2 tahun 6 bulan 5 hari, 1 jam 20 menit , Rp5.000,00
5. Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau
kamar.
Misalnya:
Jalan Tanah Abang I No. 15 Gedung Samudra, Lantai II, Ruang 201
20
6. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
Misalnya: Bab X, Pasal 5, halaman 252 , Surah Yasin: 9
7. Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.
a. Bilangan Utuh, Misalnya: dua belas (12), tiga puluh (30), dan lima ribu (5.000)
b. Bilangan Pecahan , Misalnya: setengah atau seperdua (½) , seperenam belas (⅟16)
tiga perempat (¾) , dua persepuluh (²∕₁₀) ,dan tiga dua-pertiga (3⅔)
8. Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.
Misalnya: abad XX , abad ke-20 , abad kedua puluh
9. Penulisan angka yang mendapat akhiran -an dilakukan dengan cara berikut.
Misalnya: lima lembar uang 1.000-an (lima lembar uang seribuan), tahun 1950-an
(tahun seribu sembilan ratus lima puluhan)
21
10.Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan dalam peraturan
perundang-undangan, akta, dan kuitansi. Misalnya:
Setiap orang yang menyebarkan atau mengedar-kan rupiah tiruan, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1
(satu) tahun dan pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
Telah diterima uang sebanyak Rp2.950.000,00 (dua juta sembilan ratus lima puluh ribu
rupiah) untuk pembayaran satu unit televisi.
11.Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti huruf dilakukan
seperti berikut.
Misalnya:
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50 (sembilan ratus ribu lima
ratus rupiah lima puluh sen).
12.Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf.
Misalnya: Kelapadua dan Simpanglima
KATA SERAPAN
22
Dalam perkembangannya bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa,
baik dari bahasa daerah, seperti bahasa Jawa, Sunda, dan Bali, maupun dari bahasa
asing, seperti bahasa Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, Cina, dan Inggris.
Berdasarkan taraf integrasinya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi
menjadi dua kelompok besar.
Pertama, unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa
Indonesia, seperti force majeur, de facto, de jure, dan l’exploitation de l’homme
par l’homme. Unsur-unsur itu dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi
cara pengucapan dan penulisannya masih mengikuti cara asing.
Kedua, unsur asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan
kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini, penyerapan diusahakan agar ejaannya
diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan
dengan bentuk asalnya.
Thank You!
Any Questions?

More Related Content

Similar to EJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptx

3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptxIlhamMaulana70946
 
Teknik Penulisan Karya Ilmiah.pptx
Teknik Penulisan Karya Ilmiah.pptxTeknik Penulisan Karya Ilmiah.pptx
Teknik Penulisan Karya Ilmiah.pptxDistaTri
 
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptxPert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptxSriHidayatiL
 
Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kataBahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kataNoni1225
 
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdfppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdfnafisasyahrul
 
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)idbloginfo
 
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYDPemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYDAdiwidjadja
 
Power poin materi b indonesia
Power poin materi b indonesiaPower poin materi b indonesia
Power poin materi b indonesiaAmsori Saari
 
Februari 21 - Kaidah Ejaan.pptx
Februari 21 - Kaidah Ejaan.pptxFebruari 21 - Kaidah Ejaan.pptx
Februari 21 - Kaidah Ejaan.pptxErwinArnadi
 
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYDPERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYDPhaphy Wahyudhi
 
Pedoman umum ejaan bahasa indonesia
Pedoman umum ejaan bahasa indonesiaPedoman umum ejaan bahasa indonesia
Pedoman umum ejaan bahasa indonesiaLayyinatulKhoiriyah
 
Makalah bahasa indonesia nadia
Makalah bahasa indonesia nadiaMakalah bahasa indonesia nadia
Makalah bahasa indonesia nadiaWahid Anggara
 
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang DisempurnakanPedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang DisempurnakanUwes Chaeruman
 
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptAturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptRajaf Aratnasun
 
bahasa indonesia
bahasa indonesiabahasa indonesia
bahasa indonesiaatalyataqwa
 

Similar to EJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptx (20)

3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
 
Teknik Penulisan Karya Ilmiah.pptx
Teknik Penulisan Karya Ilmiah.pptxTeknik Penulisan Karya Ilmiah.pptx
Teknik Penulisan Karya Ilmiah.pptx
 
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptxPert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
 
Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kataBahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
 
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdfppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
 
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
 
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYDPemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
 
Ejaan
EjaanEjaan
Ejaan
 
Ejaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanEjaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakan
 
Power poin materi b indonesia
Power poin materi b indonesiaPower poin materi b indonesia
Power poin materi b indonesia
 
Februari 21 - Kaidah Ejaan.pptx
Februari 21 - Kaidah Ejaan.pptxFebruari 21 - Kaidah Ejaan.pptx
Februari 21 - Kaidah Ejaan.pptx
 
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYDPERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
 
Pedoman umum ejaan bahasa indonesia
Pedoman umum ejaan bahasa indonesiaPedoman umum ejaan bahasa indonesia
Pedoman umum ejaan bahasa indonesia
 
Makalah bahasa indonesia nadia
Makalah bahasa indonesia nadiaMakalah bahasa indonesia nadia
Makalah bahasa indonesia nadia
 
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang DisempurnakanPedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
 
Nurul j
Nurul jNurul j
Nurul j
 
Bahasa indonesia kelompok 2
Bahasa indonesia kelompok 2Bahasa indonesia kelompok 2
Bahasa indonesia kelompok 2
 
02 eyd, rev 14 10-2014
02 eyd, rev 14 10-201402 eyd, rev 14 10-2014
02 eyd, rev 14 10-2014
 
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptAturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
 
bahasa indonesia
bahasa indonesiabahasa indonesia
bahasa indonesia
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 

EJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptx

  • 2. Ejaan memiliki sejumlah fungsi penting, yaitu: 1. Landasan pembakuan tata bahasa Penggunaan ejaan dalam penulisan bahasa akan membuat tata bahasa yang digunakan semakin baku. 2. Landasan pembakuan kosa kata serta istilah Tidak hanya membuat tata bahasa semakin baku, ejaan juga membuat pemilihan kosa kata dan istilah mennadi lebih baku. 3. Penyaring masuknya unsur bahasa lain ke bahasa Indonesia Ejaan juga memiliki fungsi penting sebagai penyaring bahasa lain ke bahasa Indonesia. Sehingga dalam penulisannya tidak akan menghilangkan makna aslinya. 4.Membantu pemahaman pembaca dalam mencerna informasi Penggunaan ejaan akan membuat penulisan bahasa lebih teratur. Hal ini membuat pembaca semakin mudah dalam memahami informasi yang disampaikan secara tertulis. 2
  • 3. PERKEMBANGAN EJAAN Bimafika Aceh, Jl. T. Hasan Dek No.5-6, Jambo Tape-Banda Aceh 3 EJAAN MELINDO 1959 EJAAN PEMBAHARUAN 1957 EJAAN BARU 19 SEPTEMBER 1967 EJAAN REPUBLIK 19 MARET 1947 EJAAN VAN OPHUYSEN 1901 EYD 17 AGUSTUS 1972 EBI 26 NOVEMBER 2015
  • 4. PERBEDAAN EJAAN DARI MASA KE MASA The Power of PowerPoint | thepopp.com 4 VAN OPHUYSEN -Y > J -U > OE -K > ‘ -J > DJ - C > TJ -KH > ch 1901 PEMBAHARUAN -TJ > TS -NJ > ń -DJ > J - NG > ŋ -- SJ > Š 1957 BARU -DJ > J -TJ > C -NJ > NY - SJ > SY -- CH > KH 1967 REPUBLIK - oe> u -‘ > K 1947 MELINDO - TJ > C - Nj > NC 1959
  • 6. PENULISAN HURUF 6 PENGGUNAAN HURUF KAPITAL 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Contoh: Dia membaca buku. Kita harus bekerja keras. 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. Contoh: Jenderal Kancil Dewa Pedang
  • 7. 7 CATATAN! 1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan nama jenis atau satuan ukuran. 2) Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna ‘anak dari’, seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas. Contoh: Abdul Rahman bin Zaini Siti Fatimah binti Salim 5 ampere 15 watt ikan mujair mesin diesel 3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. Misalnya: Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
  • 8. 8 4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. Misalnya: Islam Al-Qur’an Kristen Alkitab Hindu Weda 5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. Contoh: Raden Ajeng Kartini, Doktor Andra Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. contoh: Terima kasih, Kiai. Selamat pagi, Dokter 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
  • 9. The Power of PowerPoint | thepopp.com 9 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya dan Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah. 8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. 10.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. 11.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. 12.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan
  • 10. The Power of PowerPoint | thepopp.com 10 HURUF MIRING 1) Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka. 2) Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat. 3) Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing.
  • 11. The Power of PowerPoint | thepopp.com 11 HURUF TEBAL 1.Huruf tebal digunakan untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring. Misalnya: Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam ejaan bahasa Indonesia. Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti 'dan'. Catatan: Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan komputer), bagian yang akan dicetak tebal ditandai dengan garis bawah dua. 2. Huruf tebal digunakan untuk menegaskan bagian karangan, seperti bab atau subbab. Misalnya: BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang dan Masalah
  • 12. PENULISAN GABUNGAN HURUF The Power of PowerPoint | thepopp.com 12 HURUF VOKAL 1.Monoftong Monoftong dalam bahasa Indonesia dilambangkan dengan gabunganhuruf vokal eu yang dilafalkan [ɘ] Monoftong Contoh Penggunaan Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir eu Eurih ‘alang-alang’ Seudati ‘tarian aceh yang memukul telapak tangan ke dada’ Sadeu ‘desa dalam masyarakat Rejang ‘suku di Sumsel dan Bengkulu’ yang terbentuk dari sedikitnya 4 kelompok
  • 13. The Power of PowerPoint | thepopp.com 13 2. Diftong Diftong adalah bunyi vocal rangkap yang tergolong dalam satu suku kata. Dalam bahasa Indonesia, diftong dilambangkan dengan gabungan hurufvokal ai, au, ei, dan oi. Diftong Contoh Penggunaan Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir ai Aikido ‘olahraga bela diri Jepang’ Kailan ‘sayuran berdaun tebal’ pandai au audit taufik harimau ei Eigendom ‘hak mutlak atas suatu barang’ geiser survei oi Oikumene ‘acara antargereja’ boikot koboi
  • 14. The Power of PowerPoint | thepopp.com 14 HURUF KONSONAN Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy melambangkan satu bunyi konsonan. Gabungan Huruf Konsonan Contoh Penggunaan Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir kh khusus akhir tarikh ng Ngarai ‘lembah atau jurang antara 2 tebing’ bangun senang ny nyata banyak - sy syarat musyawarah arasy
  • 15. SINGKATAN DAN AKRONIM 15 SINGKATAN 1. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik pada setiap unsur singkatan itu. Misalnya: W.R. Supratman Wage Rudolf Supratman , M.B.A. master of business administration M.Hum. magister humaniora 2. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Misalnya : NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia UI Universitas Indonesia 3. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama diri ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Misalnya: SD sekolah dasar KTP kartu tanda penduduk
  • 16. The Power of PowerPoint | thepopp.com 16 4. Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik. Misalnya: hlm. Halaman dll. dan lain-lain 5. Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam surat-menyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik. Misalnya: a.n. atas nama d.a. dengan alamat 6. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik. Misalnya: Cu kuprum cm sentimeter
  • 17. AKRONIM 17 1. Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Misalnya: BIG Badan Informasi Geospasial BIN Badan Intelijen Negara. 2. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital. Misalnya: Bulog Badan Urusan Logistik Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 3. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku kata atau gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil. Misalnya: iptek ilmu pengetahuan dan teknologi pemilu pemilihan umum puskesmas pusat kesehatan masyarakat
  • 18. PENULISAN BILANGAN 18 1. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti dalam perincian. Misalnya: Mereka menonton drama itu sampai tiga kali. Kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50 bus, 100 minibus, dan 250 sedan. 2. a) Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Misalnya: Lima puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah. Tiga pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta. b) Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, susunan kalimatnya diubah. Misalnya: Panitia mengundang 250 orang peserta.
  • 19. 19 3. Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya lebih mudah dibaca. Misalnya: Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk mengembangkan usahanya. 4. Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, isi, dan waktu serta (b) nilai uang. Misalnya: 0,5 sentimeter, 2 tahun 6 bulan 5 hari, 1 jam 20 menit , Rp5.000,00 5. Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau kamar. Misalnya: Jalan Tanah Abang I No. 15 Gedung Samudra, Lantai II, Ruang 201
  • 20. 20 6. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci. Misalnya: Bab X, Pasal 5, halaman 252 , Surah Yasin: 9 7. Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut. a. Bilangan Utuh, Misalnya: dua belas (12), tiga puluh (30), dan lima ribu (5.000) b. Bilangan Pecahan , Misalnya: setengah atau seperdua (½) , seperenam belas (⅟16) tiga perempat (¾) , dua persepuluh (²∕₁₀) ,dan tiga dua-pertiga (3⅔) 8. Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. Misalnya: abad XX , abad ke-20 , abad kedua puluh 9. Penulisan angka yang mendapat akhiran -an dilakukan dengan cara berikut. Misalnya: lima lembar uang 1.000-an (lima lembar uang seribuan), tahun 1950-an (tahun seribu sembilan ratus lima puluhan)
  • 21. 21 10.Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan dalam peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi. Misalnya: Setiap orang yang menyebarkan atau mengedar-kan rupiah tiruan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Telah diterima uang sebanyak Rp2.950.000,00 (dua juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) untuk pembayaran satu unit televisi. 11.Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti huruf dilakukan seperti berikut. Misalnya: Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50 (sembilan ratus ribu lima ratus rupiah lima puluh sen). 12.Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf. Misalnya: Kelapadua dan Simpanglima
  • 22. KATA SERAPAN 22 Dalam perkembangannya bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa, baik dari bahasa daerah, seperti bahasa Jawa, Sunda, dan Bali, maupun dari bahasa asing, seperti bahasa Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, Cina, dan Inggris. Berdasarkan taraf integrasinya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua kelompok besar. Pertama, unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti force majeur, de facto, de jure, dan l’exploitation de l’homme par l’homme. Unsur-unsur itu dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi cara pengucapan dan penulisannya masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini, penyerapan diusahakan agar ejaannya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.