Penelitian ini menganalisis peluang penghematan energi listrik pada industri kayu CV Sidodadi Magelang dengan melakukan audit energi, menghitung konsumsi energi spesifik, dan menggunakan metode AHP. Hasilnya menunjukkan bahwa optimalisasi pencahayaan, AC, dan efisiensi motor dapat menghemat energi sebesar 34,86% atau Rp324 juta per tahun dengan periode pengembalian biaya kurang dari 5 bulan.
1. KONSERVASI ENERGI LISTRIK
PADA INDUSTRI KAYU
Oleh:
Fitriyani (1710501034)
Dosen Pembimbing:
Ir. Deria Pravitasari, S.T., M.Eng., IPM
Andriyatna Agung K., S.T., M.Eng., IPM.
2. Topik Pembahasan
Pendahuluan
Latar Belakang, Rumusan Masalah,
Tujuan, Manfaat, Sistematika Penulisan
Tinjauan Pustaka dan Dasar Teori
Tinjauan Pustaka, Landasan Teori
Metode Penelitian
Waktu & Tempat, Alat & Bahan, Tahap Penelitian
Hasil dan Pembahasan
Hasil Penelitian, Analisis Peluang Penghematan
Energi, Pembahasan, Rencana Anggaran Biaya,
Penghematan Energi
Simpulan
Simpulan & Saran
4. PENDAHULUAN
1
Kebutuhan energi listrik terus
meningkat seiring dengan kemajuan
teknologi.
3
Langkah pencegahan pemborosan energi, dengan
melakukan audit energi yang merupakan teknik untuk
menghitung tingkat konsumsi energi listrik suatu
gedung atau bangunan beserta penghematannya
untuk tercapainya konservasi energi.
2
Energi listrik terbesar yang digunakan di industri kayu
adalah mesin produksi yang berkaitan langsung dengan
proses produksi.
4
Masalah kelistrikan pada pabrik kayu yang
menghambat produksi, sehingga penelitian dengan
judul Konservasi Energi Listrik pada Industri Kayu
perlu dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode
AHP (Analytical Hierarchy Process)
Latar Belakang
5. Penelitian
Rumusan
Masalah Tujuan Manfaat
Konsumsi energi spesifik digunakan
untuk mengetahui perbandingan
konsumsi energi sebelum dan sesudah
dilakukan penghematan. Selanjutnya
diberikan rekomendasi peluang
penghematan energi.
Memperoleh nilai konsumsi energi listrik
dan mengetahui peluang penghematan
konsumsi energi listrik menurut
peringkat alternatif sesuai dengan
kriteria yang didapat di industri.
Kihak industri akan memiliki
rancangan data yang dapat
dimanfaatkan untuk konservasi
energi listrik dan peluang
penghematan konsumsi energi
listrik pada sektor industri.
6. Add your title
Keyword
Keyword Keyword
Keyword Keyword Keyword
Keyword
Here you could describe the detial if you need it
Keyword
Here you could describe the detial if you need it
7. Tinajauan Pustaka
1
2
3
4
5
Energi
Energi adalah kemampuan untuk
melakukan usaha berdasarkan ilmu
fisika. Kemampuan yang diukur
berdasarkan besarnya usaha yang
seringkali dikaitkan dengan satuan
joule yaitu perpindahan gaya 1
newton sejauh 1 meter, dan kalor
jenis yaitu energi yang dibutuhkan
untuk menaikan temperatur sebesar
1 derajat per satuan massa material.
Perbaikan faktor daya
menggunakan kapasitor bank
Perbaikan faktor daya pada beban
dilakukan dengan penambahan
peralatan penghemat energi listrik
menggunakan kapasitor bank yang
merupakan komponen listrik yang
menghasilkan daya reaktif yang
dibutuhkan oleh beban induktif pada
jaringan yang tersambung, sehingga
mengurangi daya
Konservasi energi
Penghematan energi dapat dicapai
dengan menggunakan energi secara
efisien, sedangkan manfaat yang
dapat diperoleh dengan
menggunakan lebih sedikit energi
atau mengurangi konsumsi dan
aktifitas energi. Menghemat energi
dapat mengurangi biaya dan
meningkatkan nilai lingkungan,
keamanan dan kenyamanan pribadi.
Audit energi
proses evaluasi pemanfaatan energi dan
identifikasi peluang penghematan energi
serta rekomendasi peningkatan efisiensi
pada pengguna energi dan pengguna
sumber energi dalam rangka konservasi
energi.
Konsumsi energi
spesifik
Secara matematis energi
spesifik dijabarkan sebagai
perbandingan antara energi
masukan terhadap massa
keluaran total atau total
produksi.
8. Tinajauan Pustaka
6
7
8
9
10
Intensitas Konsumsi Energi
Intensitas konsumsi energi (IKE)
adalah perbandingan antara
konsumsi energi yang digunakan
terhadap luas bangunan gedung
tersebut.
Motor Listrik
Motor listrik merupakan sebuah benda
yang mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Motor listrik
kadangkala disebut "Pekerjaan kuda
"nya industri sebab diperkirakan
bahwa motor menggunakan energi
listrik sekitar 70% dari total energi
listrik yang dikonsumsi oleh industri
tersebut.
Konservasi energi
Penghematan energi dapat dicapai
dengan menggunakan energi secara
efisien, sedangkan manfaat yang
dapat diperoleh dengan
menggunakan lebih sedikit energi
atau mengurangi konsumsi dan
aktifitas energi. Menghemat energi
dapat mengurangi biaya dan
meningkatkan nilai lingkungan,
keamanan dan kenyamanan pribadi.
Beban Penerangan
Tingkat pencahayaan dalam suatu
ruangan tergantung pada jenis kegiatan
yang dilakukan. Banyaknya cahaya yang
dihasilkan oleh suatu lampu disebut fluks
luminus yang dinyatakan dengan satuan
lumen. Efisiensi penerangan lampu akan
bertambah sejalan dengan
bertambahnya daya lampu.
Beban sistem tata
udara
Efisiensi pendingin udara
dapat ditentukan dengan
menghitung coefficient of
performance (COP). COP
merupakan ukuran yang
digunakan untuk mengukur
dan membandingkan
kinerja AC dan peralatan
pendingin.
9. Tinajauan Pustaka
11 12
Analitycal Hierarchy
Process (AHP)
AHP (Analytic Hierarchy Process)
adalah suatu teori umum tentang
pengukuran yang digunakan untuk
menemukan skala rasio, baik dari
perbandingan berpasangan yang
diskrit maupun kontinyu. AHP
menguraikan masalah multi faktor
atau multi kriteria yang kompleks
menjadi suatu hirarki.
Peluang dan potensi
penghematan energi pada
sistem kelistrikan
Apabila peralatan yang menggunakan
energi mempunyai efisiensi tinggi,
maka energi listrik yang digunakan
akan menjadi hemat. Beberapa
peralatan yang menggunakan energi
listrik seperti motor, pompa, fan, dan
lampu.
10. Metode Penelitian
Tahap penelitian
Upaya penghematan
energi listrik dengan
mengidentifikasi peluang
hemat energi dan proses
pengambilan keputusan
dengan metode
Analytical Hierarchy
proces (AHP). Flowchart
metode AHP ditunjukkan
pada Gambar 2
11. Observasi
Perhitungan Nilai Konsumsi
Energi Spesifik
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Identifikasi Peluang Energi
Observasi merupakan langkah untuk
pengambilan data yang diperlukan dalam
penelitian. Pada observasi ini, peneliti
mengamati dan mencatat objek penelitian
secara langsung untuk mengetahui kondisi
yang terjadi dari penelitian yang dilakukan.
Menurut terminologi ini, RAB dapat digunakan
sebagai acuan dasar untuk rencana pelaksanaan
proyek, mulai dari pemilihan penyedia,
pemilihan bahan hingga pengawasan
pelelangan, dan membuatnya beroperasi sesuai
dengan desain dan kesepakatan / kontrak awal
Langkah ini akan dilakukan pengolahan data dari nilai
pemakaian energi listrik yang diperlukan untuk
memproduksi kayu, kemudian dihasilkan nilai konsumsi
energi spesifik (KES). Nilai KES ini diperoleh dari
konsumsi keseluruhan energi listrik dibagi dengan
jumlah total produksi.
Besarnya nilai konsumsi energi spesifik kemudian
akan dibandingan dengan nilai standar efisien KES
listrik industri kayu. Bila hasilnya ternyata kurang dari
standar maka kegiatan audit rinci dapat dihentikan
dan apabila hasinya melebihi standar berarti ada
peluang untuk melanjutkan proses audit energi rinci
berikutnya untuk memperoleh penghematan energi.
12. Analisis Peluang Hemat Energi
Pengumpulan dan Penyusunan Data
Apabila peluang hemat energi telah dikenali
selanjutnya perlu ditindak lanjuti dengan analisa
peluang hemat energi dengan membandingkan
potensi perolehan hemat energi dengan biaya yang
harus dibayar untuk pelaksanaan rencana
penghematan energi yang direkomendasikan.
Teknik Pengumpulan
data:
1. Wawancara
2. Kuisioner
Data yang Dikumpulkan
1. Data Primer
2. Data Sekunder
13. Profil Industri Kayu CV
Sidodadi Magelang
CV Sidodadi Magelang beralamatkan di Dusun Jamblang, Desa Kaliabu,
Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah
56162. Didirikan pada tahun 2015 di Kabupaten Magelang, Jawa
Tengah. CV Sidodadi bergerak di bidang industri pengolahan kayu
dengan hasil produksi barecore. CV Sidodadi menjalankan kegiatan
produksi dengan 4 line produksi dan 2 shift kerja dengan lebih dari 300
karyawan untuk menghasilkan produk barecore yang berkualitas baik.
about
14. Pembahasan
about
Rekomendasi penghematan energi yang
dapat dilakukan pada penelitian ini
adalah dengan optimalisasi standar
pencahayaan, sistem tata udara dan
peningkatan efisiensi moto. Hal tersebut
akan terasa pada konsumsi energi spesifik
setiap tahunnya dimana jika peralatan
listrik sesuai standar dan efisiensi sesuai
standar, maka berdasarkan wawancara
dari pihal CV Sidodadi Magelang
menerangkan bahwa produksi yang dapat
dihasilkan perbulannya bisa mencapai
60.000 lembar.
Bulan
Produksi
(lembar)
KES
(kWh/lembar)
Total
kWh
Desember 40500 1.250 50633.1
Januari 39000 1.101 42952
Februari 36000 1.064 38287.2
Maret 40500 1.166 47231.1
April 39000 1.136 44314.4
Mei 39000 0.867 33818.2
Juni 39000 1.104 43050.8
Juli 40500 1.109 44914.5
Agustus 39000 1.101 42941.6
September 39000 1.156 45084
Oktober 39000 1.136 44301.4
November 39000 1.145 44636.8
Total
469500 13.335 522165.
1
Rata-rata
39125 1.111 43513.7
5833
Tabel 12
Perhitungan kWh Perkiraan Setelah Rekomendasi
15. Setelah diketahui nilai kWH selanjutnya dihitung total
biaya dengan harga per kWh mengacu pada Tabel 4.3. Hasil
total biaya setelah rekomendasi penghematan yaitu pada Tabel
13.
Tabel 13. Total Biaya Konsumsi Energi Listrik Setelah
Rekomendasi
Bulan Harga per kWh (Rp) Total kWh Total Biaya (Rp)
Desember 1141.96 50633.1 57820974.88
Januari 1141.58 42952 49033144.16
Februari 1469.51 38287.2 56263423.27
Maret 1142.51 47231.1 53962004.06
April 1138.94 44314.4 50471442.74
Mei 1135.28 33818.2 38393126.10
Juni 1135.49 43050.8 48883752.89
Juli 1133.72 44914.5 50920466.94
Agustus 1133.71 42941.6 48683321.34
September 1137.92 45084 51301985.28
Oktober 1133.07 44301.4 50196587.30
November 1136.62 44636.8 50735079.62
Total 13980.31 522165.1 606665308.60
Rata-rata 1165.03 43513.75833 50555442.38
Berdasarkan total biaya setelah rekomendasi penghematan didapat, maka
dapat diketahui besar penghematan yang diperoleh dengan menghitung selisish
biaya konsumsi energi listrik sebelum rekomendasi dan setelah rekomendasi
sebagai berikut :
ππππβππππ‘ππ = π΅πππ¦π π πππππ’π β π΅πππ¦π π ππ‘πππβ
ππππβππππ‘ππ = 931274938.62 β 50555442.38
ππππβππππ‘ππ = Rp 324609630.1/tahun
Berdasarkan hasil perhitungan, dikaetahui bahwa penghematan biaya yang
dilakukan sebesar Rp 324609630.1/tahun jika dipresentasikan sebesar:
%ππππβππππ‘ππ =
324609630.1
931274938.62
Γ 100%
%ππππβππππ‘ππ = 34.86%
Berdasarkan hasil perhitungan maka didapat penghematan biaya sebesar 34.86%.
Kemudian dapat dihitung priode payback dengan biaya awal sebesar 114.680.000
yaitu:
Total penghematan 1 tahun= Rp 324609630.1
Total penghematan 1 bulan= Rp 27050802.5
Jika selama satu bulan dapat dihemat biaya produksi sebesar Rp 27050802.5
maka dapat dikatakan bahwa periode payback yaitu:
πππππππ πππ¦ππππ =
118.128.718
27.050.802,5
πππππππ πππ¦ππππ = 4,36 ππ’πππ
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh periode payback selama 4 bulan
16. Simpulan
CV Sidodadi Magelang sebagai salah satu industri pengolahan
kayu dengan hasil produksi barecore dengan seluruh pasokan
sumber listrik yang digunakan dalam proses produksi dan
penunjangnya menggunakan pasokan dari sumber listrik PLN
dengan backup daya berupa Genset.
Sistem pencahayaan pada tiap ruang masih dibawah batas
daya pencahayaan maksimum, dengan mengacu pada SNI
6197 tahun 2011.
Sistem pendingin di CV Sidodadi sudah memenuhi standar,
namun demikian perlu dilakukan penghematan energi dengan
menggati kapasitas AC pada ruang kantor lantai 1 dengan
mengganti AC 1 PK dengan AC 0,5 PK dan didapatkan
penghematan sebesar 58,24 kWh/bulan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
dapat diambil saran bagi perusahaan CV
Sidodadi Magelang yaitu altenatif penghematan
yang dapat dilakukan dan tanpa membutuhkan
investasi baru adalah pada penghematan pada
teknologi yang sekarang. Tindakan yang dapat
dilakukan untuk pemanfaatan dengan teknologi
yang ada sekarang supaya lebih hemat adalah
dengan adanya perbaikan atau penginstalan
alat-alat listrik lebih dimaksimalkan, secra rutin
dilakukan perawatan mesin atau pengecekan
fungsi mesin supaya tidak adanya kerusakan
mendadak, melakukan maintanance pada
mesin-mesin produksi secara berkala.
Kesimpulan
Setelah dilakukan serangkaian proses dengan metode AHP
diperoleh hasil bahwa alternatif 2 yaitu tindakan pemanfatan dan
penghematan teknologi sekarang menempati ranking 1 dengan nilai
bobot 0,595, kemudian alternatif 3 yaitu penggunaan teknologi
baru hemat energi menempati ranking 2 dengan nilai bobot 0,210,
dan yang terakhir alternatif 1 yaitu tindakan pemanfaatan dan
penghematan energi karyawan yang menempati ranking 3 dengan
nilai bobot 0,195.
Saran