SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
PP NO. 82 TAHUN 2001
TENTANG
PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN
PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
1
MUHAMMAD HUMAAM AL HASYIR
NPM: 2251060009
(Program Studi Magister Teknik Sipil)
29 OKTOBER 2022
2
 Air adalah semua air yang terdapat di atas dan di bawah permukaan tanah, kecuali air laut dan air
fosil;
 Pengelolaan kualitas air adalah upaya pemeliharaan air sehingga tercapai kualitas air yang
diinginkan sesuai peruntukannya untuk menjamin agar kualitas air tetap dalam kondisi alamiahnya
 Pengendalian pencemaran air adalah upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air
serta pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air;
 Mutu air adalah kondisi kualitas air yang diukur dan atau diuji berdasarkan parameter-parameter
tertentu dan metoda tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
 Kelas air adalah peringkat kualitas air yang dinilai masih layak untuk dimanfaatkan bagi peruntukan
tertentu;
 Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau
komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya;
 Baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar dan atau jumlah unsur
pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang akan dibuang atau dilepas
kedalam sumber air dari suatu usaha dan atau kegiatan;
3
Pengelolaan
Kualitas Air
• Dilakukan untuk menjamin kualitas air yang
diinginkan sesuai peruntukannya agar tetap
dalam kondisi alamiah
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengawasan
Evaluasi
•Sumber Air di dalam hutan lindung
•Mata air di luar hutan lindung
•Akuifer air tanah dalam
1. Pemerintah melakukan pengelolaan kualitas air
lintas propinsi dan atau lintas batas negara.
2. Pemerintah Propinsi mengkoordinasikan
pengelolaan kualitas air lintas Kabupaten/Kota.
3. Pemerintah Kabupaten/Kota melakukan
pengelolaan kualitas air di Kabupaten/Kota.
Wewenang
•Dalam merencanakan pendayagunaan air wajib memperhatikan
fungsi ekonomis dan fungsi ekologis, nilai-nilai agama serta adat
istiadat yang hidup dalam masyarakat setempat.
4
 Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau
peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;
 Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air,
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain
yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;
 Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar,
peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu
air yang sama dengan kegunaan tersebut;
 Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman dan atau
peruntukan lain. (Peruntukan lain yang dimaksud misalnya kegunaan air untuk proses industri, kegiatan
penambangan dan pembangkit tenaga listrik, asalkan kegunaan tersebut dapat menggunakan air dengan mutu
air sebagaimana kriteria mutu air dari kelas air dimaksud)
 Klasifikasi dan Kriteria Mutu Air
Tingkatan mutu air dari setiap kelas disusun berdasarkan kemungkinan kegunaannya bagi
suatu peruntukan air (designated beneficial water uses).
5
 Dalam rangka pengelolaan kualitas air dan atau pengendalian pencemaran air, perlu diketahui
status mutu air (the state of the water quality). Untuk itu maka dilakukan pemantauan kualitas air
guna mengetahui mutu air, dengan membandingkan mutu air..
Status mutu air ditetapkan untuk menyatakan:
a. kondisi cemar, apabila mutu air tidak memenuhi baku mutu air; harus dilakukan upaya
penanggulangan pencemaran dan pemulihan kualitas air dengan menetapkan mutu air sasaran
b. kondisi baik, apabila mutu air memenuhi baku mutu air; harus mempertahankan dan atau
meningkatkan kualitas air.
 Kondisi cemar dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan, seperti tingkatan cemar berat, cemar
sedang, dan cemar ringan. Demikian pula kondisi baik dapat dibagi menjadi sangat baik dan cukup
baik. Tingkatan tersebut dapat dinyatakan antara lain dengan menggunakan suatu indeks.
 Dalam hal terjadi perbedaan hasil analisis mutu air atau mutu air limbah dari dua atau lebih
laboratorium maka dilakukan verifikasi ilmiah terhadap analisis yang dilakukan.
 Klasifikasi dan Kriteria Mutu Air
6
1. menetapkan daya tampung beban pencemaran;
• Daya tampung beban pencemaran pada suatu sumber air dapat berubah dari waktu kewaktu
mengingat antara lain karena fluktuasi debit atau kuantitas air dan perubahan kualitas air.
2. melakukan inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar;
• Hasil inventarisasi disampaikan kepada Menteri secara berkala sekurang-kurangnya 1 (satu)
tahun sekali.
• Berdasarkan hasil inventarisasi, Menteri menetapkan kebijakan nasional pengendalian
pencemaran air.
3. menetapkan persyaratan air limbah untuk aplikasi pada tanah;
4. menetapkan persyaratan pembuangan air limbah ke air atau sumber air;
5. memantau kualitas air pada sumber air; dan
6. memantau faktor lain yang menyebabkan perubahan mutu air.
 Pengendalian Pencemaran Air
Dalam rangka upaya pengendalian pencemaran air ditetapkan daya tampung beban pencemaran air
pada sumber air.
Daya tampung beban pencemaran dipergunakan untuk :
a. pemberian izin lokasi;
b. pengelolaan air dan sumber air;
c. penetapan rencana tata ruang;
d. pemberian izin pembuangan air limbah;
e. penetapan mutu air sasaran dan program kerja pengendalian pencemaran air.
7
 Setiap orang yang membuang air limbah ke prasarana dan atau sarana pengelolaan air limbah yang
disediakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dikenakan retribusi.
 Setiap usaha dan atau kegiatan wajib membuat rencana penang-gulangan pencemaran air pada
keadaan darurat dan atau keadaan yang tidak terduga lainnya.
 Retribusi Pembuangan Air Limbah
 Setiap orang yang menduga atau mengetahui terjadinya pencemaran air, wajib melaporkan kepada
Pejabat yang berwenang
Pejabat yang berwenang yang menerima wajib mencatat :
a. tanggal pelaporan;
b. waktu dan tempat;
c. peristiwa yang terjadi;
d. sumber penyebab;
e. perkiraan dampak.
 Apabila hasil verifikasi menunjukkan telah terjadinya pelanggaran, maka Bupati/ Walikota/Menteri
wajib memerintahkan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan untuk menanggulangi
pelanggaran dan atau pencemaran air serta dampaknya
8
 Setiap usaha dan atau kegiatan yang akan memanfaatkan air limbah ke tanah untuk aplikasi pada
tanah wajib mendapat izin tertulis dari Bupati/Walikota. Didasar-kan pada hasil kajian Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan atau kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan.
Pemrakarsa melakukan kajian mengenai pemanfaatan air limbah ke tanah untuk aplikasi pada tanah
dan air.
Hasil kajian meliputi sekurang-kurangnya :
a. pengaruh terhadap pembudidayaan ikan, hewan, dan tanaman;
b. pengaruh terhadap kualitas tanah dan air tanah; dan
c. pengaruh terhadap kesehatan masyarakat.
d. pengaruh terhadap pembudidayaan ikan, hewan, dan tanaman;
e. pengaruh terhadap kualitas tanah dan air tanah;
Penerbitan izin pemanfaatan air limbah diterbitkan dalam jangka waktu selambat-lambatnya 90
(sembilan puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal diterimanya permohonan izin.
 PERSYARATAN PEMANFAATAN DAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH
9
Dalam persyaratan izin pembuangan air limbah wajib dicantumkan :
1. Kewajiban untuk mengolah limbah;
2. Persyaratan mutu dan kuantitas air limbah yang boleh dibuang ke media lingkungan;
3. Persyaratan cara pembuangan air limbah;
4. Persyaratan untuk mengadakan sarana dan prosedur penanggulangan keadaan darurat;
5. Persyaratan untuk melakukan pemantauan mutu dan debit air limbah ;
6. Persyaratan lain yang ditentukan oleh hasil pemeriksaan analisis mengenai dampak lingkungan
yang erat kaitannya dengan pengendalian pencemaran air bagi usaha dan atau kegiatan yang wajib
melaksanakan analisis mengenai dampak lingkungan;
7. Larangan pembuangan secara sekaligus dalam satu saat atau pelepasan dadakan;
8. Larangan untuk melakukan pengenceran air limbah dalam upaya penaatan batas kadar yang
dipersyaratkan;
9. Kewajiban melakukan swapantau dan kewajiban untuk melaporkan hasil swapantau.
 PERSYARATAN PEMANFAATAN DAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH
1
0
 Pemerintah, pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota melakukan pembinaan untuk
meningkatkan ketaatan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan dalam pengelolaan kualitas air
dan pengendalian pencemaran air. Pemberian informasi melalui media cetak, elektronik atau papan
pengumuman meliputi: status mutu air, bahaya terhadap kesehatan, sumber pencemaran dll.
 Bupati/Walikota wajib melakukan pengawasan terhadap penaatan persyaratan yang tercantum
dalam izin
 Dalam melaksanakan tugasnya, pejabat pengawas lingkungan berwenang :
1. Melakukan pemantauan yang meliputi pengamatan, pemotretan, perekaman audio visual, dan
pengukuran;
2. Meminta keterangan kepada masyarakat yang berkepenting-an, karyawan yang bersangkutan,
konsultan, kontraktor, dan perangkat pemerintahan setempat;
3. Membuat salinan dari dokumen dan atau membuat catatan yang diperlukan, antaran lain
dokumen perizinan, dokumen AMDAL, UKL, UPL, data hasil swapantau, dokumen surat
keputusan organisasi perusahaan;
4. Memasuki tempat tertentu;
5. Mengambil contoh dari air limbah yang dihasilkan, air limbah yang dibuang, bahan baku, dan
bahan penolong;
6. Memeriksa peralatan yang digunakan dalam proses produksi, utilitas, dan instalasi pengolahan
limbah;
7. Memeriksa instalasi, dan atau alat transportasi;
8. Serta meminta keterangan dari pihak yang bertanggungjawab atas usaha dan atau kegiatan;
 PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
1
1
 Setiap perbuatan melanggar hukum berupa pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup yang
menimbulkan kerugian pada orang lain atau lingkungan hidup, mewajibkan penanggung jawab
usaha dan atau kegiatan untuk membayar ganti kerugian dan atau melakukan Tindakan tertentu.
 Selain pembebanan untuk melakukan tindakan tertentu, hakim dapat menetapkan pembayaran uang
paksa atas setiap hari keterlambatan penyelesaian tindakan tertentu tersebut.
 SANKSI
 KETENTUAN PERALIHAN
 Bagi usaha dan atau kegiatan yang menggunakan air limbah untuk aplikasi pada tanah, maka dalam
jangka waktu satu tahun setelah diundangkannya Peraturan Pemerintah ini wajib memiliki izin
pemanfaatan air limbah pada tanah dari Bupati/Walikota.
 Bagi usaha dan atau kegiatan yang sudah beroperasi belum memiliki izin pembuangan air limbah ke
air atau sumber air, maka dalam waktu satu tahun sejak diundangkannya Peraturan Pemerintah ini
wajib memperoleh izin pembuangan air limbah ke air atau sumber air dari Bupati/Walikota.
1
2
 PP No. 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
 PP No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
 PERDA Kab. Sukabumi No. 2 Tahun 2013 Tentang Pengendalian Pencemaran Air
 PERDA Kota Pontianak No. 5 Tahun 2013 Tentang Pengendalian Pencemaran Air
 PERDA Kota Malang No. 3 Tahun 2017 Tentang Pengendalian Pencemaran Air
 Permen Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.P93 Tahun 2018 Tentang Pemantauan Kualitas Air
Limbah Secara Terus Menerus dan dalam Jaringan Bagi Usaha dan Kegiatan
 Permen LH no.5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah
 Permen LH No.P68 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik
 UNDANG-UNDANG/PERATURAN TERKAIT

More Related Content

Similar to PP 82 -

Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...infosanitasi
 
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...infosanitasi
 
PP NO 82 Tahun 2001 Tentang Kualitas air
PP NO 82 Tahun 2001 Tentang Kualitas airPP NO 82 Tahun 2001 Tentang Kualitas air
PP NO 82 Tahun 2001 Tentang Kualitas airPT.Jasa Prima Perkasa
 
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR PERMUKAAN TAHUN 2021.pdf
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR PERMUKAAN TAHUN 2021.pdfARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR PERMUKAAN TAHUN 2021.pdf
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR PERMUKAAN TAHUN 2021.pdfDianora Didi
 
Materi 1. Kontrak Belajar dan Pengantar MKA.pptx
Materi 1. Kontrak Belajar dan Pengantar MKA.pptxMateri 1. Kontrak Belajar dan Pengantar MKA.pptx
Materi 1. Kontrak Belajar dan Pengantar MKA.pptxmuhammadsahir5
 
Peraturan tentang Air
Peraturan tentang AirPeraturan tentang Air
Peraturan tentang AirElka Simbolon
 
1. pedoman teknis pengawasan kualitas air, thn 1977
1. pedoman teknis pengawasan kualitas air, thn 19771. pedoman teknis pengawasan kualitas air, thn 1977
1. pedoman teknis pengawasan kualitas air, thn 1977Mohammad sholichin
 
Pp no.82 th 2001
Pp no.82 th 2001Pp no.82 th 2001
Pp no.82 th 2001Ardi Yanson
 
PermenLHK P.102-2018.pdf
PermenLHK P.102-2018.pdfPermenLHK P.102-2018.pdf
PermenLHK P.102-2018.pdfHenriDrone
 
Baku mutu lingkungan1
Baku mutu lingkungan1Baku mutu lingkungan1
Baku mutu lingkungan1akew666
 
Baku mutu lingkungan
Baku mutu lingkunganBaku mutu lingkungan
Baku mutu lingkunganakew666
 
konsep air bersih-PAPLC
konsep air bersih-PAPLCkonsep air bersih-PAPLC
konsep air bersih-PAPLCNovita Lessy
 
dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbahdasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbahbagusbuko
 
B. Ag-Pengendalian pencemaran tanah dan air.ppt
B. Ag-Pengendalian pencemaran tanah dan  air.pptB. Ag-Pengendalian pencemaran tanah dan  air.ppt
B. Ag-Pengendalian pencemaran tanah dan air.pptmilaintan
 
Fisling
FislingFisling
FislingSri P
 
Kualitas dan Status Mutu Air - 16 Juli 2019
Kualitas dan Status Mutu Air - 16 Juli 2019Kualitas dan Status Mutu Air - 16 Juli 2019
Kualitas dan Status Mutu Air - 16 Juli 2019LailiFitria3
 

Similar to PP 82 - (20)

Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
 
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
 
PP NO 82 Tahun 2001 Tentang Kualitas air
PP NO 82 Tahun 2001 Tentang Kualitas airPP NO 82 Tahun 2001 Tentang Kualitas air
PP NO 82 Tahun 2001 Tentang Kualitas air
 
Makalah pp (uu)
Makalah pp (uu)Makalah pp (uu)
Makalah pp (uu)
 
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR PERMUKAAN TAHUN 2021.pdf
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR PERMUKAAN TAHUN 2021.pdfARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR PERMUKAAN TAHUN 2021.pdf
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR PERMUKAAN TAHUN 2021.pdf
 
Materi 1. Kontrak Belajar dan Pengantar MKA.pptx
Materi 1. Kontrak Belajar dan Pengantar MKA.pptxMateri 1. Kontrak Belajar dan Pengantar MKA.pptx
Materi 1. Kontrak Belajar dan Pengantar MKA.pptx
 
Peta Dasar
Peta DasarPeta Dasar
Peta Dasar
 
Peraturan tentang Air
Peraturan tentang AirPeraturan tentang Air
Peraturan tentang Air
 
1. pedoman teknis pengawasan kualitas air, thn 1977
1. pedoman teknis pengawasan kualitas air, thn 19771. pedoman teknis pengawasan kualitas air, thn 1977
1. pedoman teknis pengawasan kualitas air, thn 1977
 
Kualitas%20air
Kualitas%20airKualitas%20air
Kualitas%20air
 
Muhammad reza
Muhammad rezaMuhammad reza
Muhammad reza
 
Pp no.82 th 2001
Pp no.82 th 2001Pp no.82 th 2001
Pp no.82 th 2001
 
PermenLHK P.102-2018.pdf
PermenLHK P.102-2018.pdfPermenLHK P.102-2018.pdf
PermenLHK P.102-2018.pdf
 
Baku mutu lingkungan1
Baku mutu lingkungan1Baku mutu lingkungan1
Baku mutu lingkungan1
 
Baku mutu lingkungan
Baku mutu lingkunganBaku mutu lingkungan
Baku mutu lingkungan
 
konsep air bersih-PAPLC
konsep air bersih-PAPLCkonsep air bersih-PAPLC
konsep air bersih-PAPLC
 
dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbahdasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
 
B. Ag-Pengendalian pencemaran tanah dan air.ppt
B. Ag-Pengendalian pencemaran tanah dan  air.pptB. Ag-Pengendalian pencemaran tanah dan  air.ppt
B. Ag-Pengendalian pencemaran tanah dan air.ppt
 
Fisling
FislingFisling
Fisling
 
Kualitas dan Status Mutu Air - 16 Juli 2019
Kualitas dan Status Mutu Air - 16 Juli 2019Kualitas dan Status Mutu Air - 16 Juli 2019
Kualitas dan Status Mutu Air - 16 Juli 2019
 

Recently uploaded

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

PP 82 -

  • 1. PP NO. 82 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR 1 MUHAMMAD HUMAAM AL HASYIR NPM: 2251060009 (Program Studi Magister Teknik Sipil) 29 OKTOBER 2022
  • 2. 2  Air adalah semua air yang terdapat di atas dan di bawah permukaan tanah, kecuali air laut dan air fosil;  Pengelolaan kualitas air adalah upaya pemeliharaan air sehingga tercapai kualitas air yang diinginkan sesuai peruntukannya untuk menjamin agar kualitas air tetap dalam kondisi alamiahnya  Pengendalian pencemaran air adalah upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air;  Mutu air adalah kondisi kualitas air yang diukur dan atau diuji berdasarkan parameter-parameter tertentu dan metoda tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;  Kelas air adalah peringkat kualitas air yang dinilai masih layak untuk dimanfaatkan bagi peruntukan tertentu;  Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya;  Baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar dan atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang akan dibuang atau dilepas kedalam sumber air dari suatu usaha dan atau kegiatan;
  • 3. 3 Pengelolaan Kualitas Air • Dilakukan untuk menjamin kualitas air yang diinginkan sesuai peruntukannya agar tetap dalam kondisi alamiah Perencanaan Pelaksanaan Pengawasan Evaluasi •Sumber Air di dalam hutan lindung •Mata air di luar hutan lindung •Akuifer air tanah dalam 1. Pemerintah melakukan pengelolaan kualitas air lintas propinsi dan atau lintas batas negara. 2. Pemerintah Propinsi mengkoordinasikan pengelolaan kualitas air lintas Kabupaten/Kota. 3. Pemerintah Kabupaten/Kota melakukan pengelolaan kualitas air di Kabupaten/Kota. Wewenang •Dalam merencanakan pendayagunaan air wajib memperhatikan fungsi ekonomis dan fungsi ekologis, nilai-nilai agama serta adat istiadat yang hidup dalam masyarakat setempat.
  • 4. 4  Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;  Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;  Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;  Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain. (Peruntukan lain yang dimaksud misalnya kegunaan air untuk proses industri, kegiatan penambangan dan pembangkit tenaga listrik, asalkan kegunaan tersebut dapat menggunakan air dengan mutu air sebagaimana kriteria mutu air dari kelas air dimaksud)  Klasifikasi dan Kriteria Mutu Air Tingkatan mutu air dari setiap kelas disusun berdasarkan kemungkinan kegunaannya bagi suatu peruntukan air (designated beneficial water uses).
  • 5. 5  Dalam rangka pengelolaan kualitas air dan atau pengendalian pencemaran air, perlu diketahui status mutu air (the state of the water quality). Untuk itu maka dilakukan pemantauan kualitas air guna mengetahui mutu air, dengan membandingkan mutu air.. Status mutu air ditetapkan untuk menyatakan: a. kondisi cemar, apabila mutu air tidak memenuhi baku mutu air; harus dilakukan upaya penanggulangan pencemaran dan pemulihan kualitas air dengan menetapkan mutu air sasaran b. kondisi baik, apabila mutu air memenuhi baku mutu air; harus mempertahankan dan atau meningkatkan kualitas air.  Kondisi cemar dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan, seperti tingkatan cemar berat, cemar sedang, dan cemar ringan. Demikian pula kondisi baik dapat dibagi menjadi sangat baik dan cukup baik. Tingkatan tersebut dapat dinyatakan antara lain dengan menggunakan suatu indeks.  Dalam hal terjadi perbedaan hasil analisis mutu air atau mutu air limbah dari dua atau lebih laboratorium maka dilakukan verifikasi ilmiah terhadap analisis yang dilakukan.  Klasifikasi dan Kriteria Mutu Air
  • 6. 6 1. menetapkan daya tampung beban pencemaran; • Daya tampung beban pencemaran pada suatu sumber air dapat berubah dari waktu kewaktu mengingat antara lain karena fluktuasi debit atau kuantitas air dan perubahan kualitas air. 2. melakukan inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar; • Hasil inventarisasi disampaikan kepada Menteri secara berkala sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali. • Berdasarkan hasil inventarisasi, Menteri menetapkan kebijakan nasional pengendalian pencemaran air. 3. menetapkan persyaratan air limbah untuk aplikasi pada tanah; 4. menetapkan persyaratan pembuangan air limbah ke air atau sumber air; 5. memantau kualitas air pada sumber air; dan 6. memantau faktor lain yang menyebabkan perubahan mutu air.  Pengendalian Pencemaran Air Dalam rangka upaya pengendalian pencemaran air ditetapkan daya tampung beban pencemaran air pada sumber air. Daya tampung beban pencemaran dipergunakan untuk : a. pemberian izin lokasi; b. pengelolaan air dan sumber air; c. penetapan rencana tata ruang; d. pemberian izin pembuangan air limbah; e. penetapan mutu air sasaran dan program kerja pengendalian pencemaran air.
  • 7. 7  Setiap orang yang membuang air limbah ke prasarana dan atau sarana pengelolaan air limbah yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dikenakan retribusi.  Setiap usaha dan atau kegiatan wajib membuat rencana penang-gulangan pencemaran air pada keadaan darurat dan atau keadaan yang tidak terduga lainnya.  Retribusi Pembuangan Air Limbah  Setiap orang yang menduga atau mengetahui terjadinya pencemaran air, wajib melaporkan kepada Pejabat yang berwenang Pejabat yang berwenang yang menerima wajib mencatat : a. tanggal pelaporan; b. waktu dan tempat; c. peristiwa yang terjadi; d. sumber penyebab; e. perkiraan dampak.  Apabila hasil verifikasi menunjukkan telah terjadinya pelanggaran, maka Bupati/ Walikota/Menteri wajib memerintahkan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan untuk menanggulangi pelanggaran dan atau pencemaran air serta dampaknya
  • 8. 8  Setiap usaha dan atau kegiatan yang akan memanfaatkan air limbah ke tanah untuk aplikasi pada tanah wajib mendapat izin tertulis dari Bupati/Walikota. Didasar-kan pada hasil kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan. Pemrakarsa melakukan kajian mengenai pemanfaatan air limbah ke tanah untuk aplikasi pada tanah dan air. Hasil kajian meliputi sekurang-kurangnya : a. pengaruh terhadap pembudidayaan ikan, hewan, dan tanaman; b. pengaruh terhadap kualitas tanah dan air tanah; dan c. pengaruh terhadap kesehatan masyarakat. d. pengaruh terhadap pembudidayaan ikan, hewan, dan tanaman; e. pengaruh terhadap kualitas tanah dan air tanah; Penerbitan izin pemanfaatan air limbah diterbitkan dalam jangka waktu selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal diterimanya permohonan izin.  PERSYARATAN PEMANFAATAN DAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH
  • 9. 9 Dalam persyaratan izin pembuangan air limbah wajib dicantumkan : 1. Kewajiban untuk mengolah limbah; 2. Persyaratan mutu dan kuantitas air limbah yang boleh dibuang ke media lingkungan; 3. Persyaratan cara pembuangan air limbah; 4. Persyaratan untuk mengadakan sarana dan prosedur penanggulangan keadaan darurat; 5. Persyaratan untuk melakukan pemantauan mutu dan debit air limbah ; 6. Persyaratan lain yang ditentukan oleh hasil pemeriksaan analisis mengenai dampak lingkungan yang erat kaitannya dengan pengendalian pencemaran air bagi usaha dan atau kegiatan yang wajib melaksanakan analisis mengenai dampak lingkungan; 7. Larangan pembuangan secara sekaligus dalam satu saat atau pelepasan dadakan; 8. Larangan untuk melakukan pengenceran air limbah dalam upaya penaatan batas kadar yang dipersyaratkan; 9. Kewajiban melakukan swapantau dan kewajiban untuk melaporkan hasil swapantau.  PERSYARATAN PEMANFAATAN DAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH
  • 10. 1 0  Pemerintah, pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota melakukan pembinaan untuk meningkatkan ketaatan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan dalam pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air. Pemberian informasi melalui media cetak, elektronik atau papan pengumuman meliputi: status mutu air, bahaya terhadap kesehatan, sumber pencemaran dll.  Bupati/Walikota wajib melakukan pengawasan terhadap penaatan persyaratan yang tercantum dalam izin  Dalam melaksanakan tugasnya, pejabat pengawas lingkungan berwenang : 1. Melakukan pemantauan yang meliputi pengamatan, pemotretan, perekaman audio visual, dan pengukuran; 2. Meminta keterangan kepada masyarakat yang berkepenting-an, karyawan yang bersangkutan, konsultan, kontraktor, dan perangkat pemerintahan setempat; 3. Membuat salinan dari dokumen dan atau membuat catatan yang diperlukan, antaran lain dokumen perizinan, dokumen AMDAL, UKL, UPL, data hasil swapantau, dokumen surat keputusan organisasi perusahaan; 4. Memasuki tempat tertentu; 5. Mengambil contoh dari air limbah yang dihasilkan, air limbah yang dibuang, bahan baku, dan bahan penolong; 6. Memeriksa peralatan yang digunakan dalam proses produksi, utilitas, dan instalasi pengolahan limbah; 7. Memeriksa instalasi, dan atau alat transportasi; 8. Serta meminta keterangan dari pihak yang bertanggungjawab atas usaha dan atau kegiatan;  PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
  • 11. 1 1  Setiap perbuatan melanggar hukum berupa pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian pada orang lain atau lingkungan hidup, mewajibkan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan untuk membayar ganti kerugian dan atau melakukan Tindakan tertentu.  Selain pembebanan untuk melakukan tindakan tertentu, hakim dapat menetapkan pembayaran uang paksa atas setiap hari keterlambatan penyelesaian tindakan tertentu tersebut.  SANKSI  KETENTUAN PERALIHAN  Bagi usaha dan atau kegiatan yang menggunakan air limbah untuk aplikasi pada tanah, maka dalam jangka waktu satu tahun setelah diundangkannya Peraturan Pemerintah ini wajib memiliki izin pemanfaatan air limbah pada tanah dari Bupati/Walikota.  Bagi usaha dan atau kegiatan yang sudah beroperasi belum memiliki izin pembuangan air limbah ke air atau sumber air, maka dalam waktu satu tahun sejak diundangkannya Peraturan Pemerintah ini wajib memperoleh izin pembuangan air limbah ke air atau sumber air dari Bupati/Walikota.
  • 12. 1 2  PP No. 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup  PP No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air  PERDA Kab. Sukabumi No. 2 Tahun 2013 Tentang Pengendalian Pencemaran Air  PERDA Kota Pontianak No. 5 Tahun 2013 Tentang Pengendalian Pencemaran Air  PERDA Kota Malang No. 3 Tahun 2017 Tentang Pengendalian Pencemaran Air  Permen Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.P93 Tahun 2018 Tentang Pemantauan Kualitas Air Limbah Secara Terus Menerus dan dalam Jaringan Bagi Usaha dan Kegiatan  Permen LH no.5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah  Permen LH No.P68 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik  UNDANG-UNDANG/PERATURAN TERKAIT