SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Pola Kerja Terpadu
Dan Pentahapannya

Lukmanulhakim Almamalik




       Lukmanulhakim Almamalik 2011   1
Pendahuluan
   Pengertian Pola Kerja Terpadu
    Pola Kerja Terpadu adalah suatu alat kerja berupa
    perencanaan yang operasional untuk mewujudkan
    sasaran yang telah ditetapkan secara bersama
    antara stakeholders (pihak-pihak yang berkaitan).

   Manajemen sebagai             Proses            Manusiawi   dan
    Proses Analitik.




                     Lukmanulhakim Almamalik 2011                     2
Manajemen Sebagai Proses Manusiawi
   Manajemen pada hakekatnya adalah proses sosial
    yang dinamis mengenai kemampuan, pengetahuan
    serta keterampilan untuk memperoleh hasil secara
    efektif dan efisien bersama-sama dengan orang lain.

   Proses manusiawi berisi kegiatan yang menyangkut
    empat aspek yang ada dalam diri seseorang.
    a. Perilaku kepemimpinan.
    b. Perilaku individu dalam kelompok.
    c. Perilaku berkomunikasi.
    d. Perilaku pengambilan keputusan.
                      Lukmanulhakim Almamalik 2011        3
Manajemen Sebagai Proses Analitik
   Disamping proses manusiawi masih diperlukan juga
    adanya proses analitik yang menggunakan logika,
    karena bagaimanapun juga proses analitik
    merupakan alat untuk menentukan keberhasilan
    suatu proses manajemen.

   Proses analitik terdiri atas empat tahap berikut.
    a. Menentukan Masalah.
    b. Mencari Pilihan Solusi Pemecahan Masalah.
    c. Memilih dan Menguji Pilihan Solusi.
    d. Mencoba Penyelesaian.
                        Lukmanulhakim Almamalik 2011    4
Pentahapan Pola Kerja Terpadu
    Agar setiap usaha atau kegiatan yang dilakukan
     dapat mencapai efisiensi dan efektivitas yang
     diharapkan, yang pertama kali perlu dilakukan
     adalah memastikan terlebih dahulu apa yang
     menjadi sasarannya.

    Adapun sasarannya dipilih dari berbagai pilihan
     yang ada, dengan didasari atas pertimbangan
     yang terlihat dari kondisi, situasi, dan sumber-
     sumber daya yang tersedia.



                      Lukmanulhakim Almamalik 2011      5
Tahapan Proses Pola Kerja Terpadu
   Proses Tahapan Proses Pola Kerja Terpadu adalah sebagai
    berikut.
     1. Memilih Sasaran.
     2. Menetapkan Sasaran.
     3. Memvalidasi Sasaran.
     4. Mewujudkan Sasaran.
     5. Mengendalikan Kegiatan.

   Kelima tahap yang disebutkan di atas merupakan kerangka
    pikir Pola Kerja Terpadu.

   Kerangka ini membantu untuk merinci hal besar yang
    bersifat kompleks menjadi bagian-bagian yang sederhana,
    mudah dimengerti yang saling bergantung satu sama lain.
                       Lukmanulhakim Almamalik 2011           6
1. Memilih Sasaran

   Ada dua cara yang dapat digunakan untuk
    memilih sasaran:
       Teknik analisis terhadap tugas pokok dan
        fungsi organisasi.
       Teknik analisis situasi. Teknik analisis situasi
        ini menggunakan analisis pohon, terdiri atas
        pohon masalah, pohon sasaran dan pohon
        alternatif.

                       Lukmanulhakim Almamalik 2011        7
a. Analisis Tupoksi
   Analisis tupoksi dimulai dari identifikasi uraian
    tugas pokok dan fungsi yang tersedia pada setiap
    unit kerja organisasi.

   Berdasarkan tugas pokok dan fungsi diidentifikasi
    apa yang menjadi visi dan misi organisasi.

   Sasaran dipilih sasaran melalui uraian tugas yang
    bertitik tolak dari Visi, Misi dan Tugas Pokok dan
    Fungsi dari unit organisasi.



                     Lukmanulhakim Almamalik 2011        8
b. Analisis Situasi (Analisis Sebab)
   Analisis Situasi merupakan suatu langkah pemecahan
    masalah dengan mencari sebab dari suatu akibat.

   Teknik analisis situasi ini menggunakan pohon analisis.
    Caranya adalah dengan menyusunnya menyerupai
    sebuah pohon atau bagan organisasi.

   Memilih sasaran dengan menggunakan pohon analisis
    dilakukan melalui tiga langkah, yaitu dengan cara
    menyusun pohon masalah, pohon sasaran, dan pohon
    alternatif.



                        Lukmanulhakim Almamalik 2011          9
Tahapan Pohon Analisis
Adapun tahapan-tahapan dari proses pohon analisis:
  a. Mengidentifikasikan dan menganalisis masalah    dan
     kebutuhan (menggunakan pohon masalah).

  c. Menentukan sasaran-sasaran yang harus diwujudkan
     untuk memecahkan masalah-masalah atau memenuhi
     kebutuhan yang telah diidentifikasikan (menggunakan
     pohon sasaran).

  e. Mengembangkan alternatif pemecahan atau alternatif
     rencana tindakan untuk mewujudkan sasaran tersebut
     (menggunakan pohon alternatif).


                     Lukmanulhakim Almamalik 2011          10
Analisis Masalah (Penentuan Prioritas)
   Penentuan prioritas dilakukan dengan menggunakan kriteria:
    Mendesak (M), menunjukkan kepada waktu untuk segera
    mengambil langkah, gawat (G), menunjukkan pentingnya
    masalah tersebut segera diatasi, dan Dampaknya (D),
    menunjukkan pengaruhnya masalah tersebut terhadap akibat
    yang ditambahkannya.
   Ketiga kriteria tersebut dinilai dengan menggunakan skala
    nilai 1 – 5 dengan ketentuan sebagai berikut:
    5 = sangat mendesak/gawat/kuat
    4 = Mendesak/gawat/kuat
    3 = cukup mendesak/gawat/kuat
    2 = kurang mendesak/gawat/kuat
    1 = sangat kurang mendesak/gawat/kuat
                         Lukmanulhakim Almamalik 2011            11
Lukmanulhakim Almamalik 2011   12
Lukmanulhakim Almamalik 2011   13
Lukmanulhakim Almamalik 2011   14
Lukmanulhakim Almamalik 2011   15
Pohon Masalah (PERNYATAAN NEGATIF)
   Pohon      masalah     adalah   suatu     teknik    untuk
    mengidentifikasikan semua masalah dalam suatu situasi
    tertentu dan memperagakan informasi ini sebagai rangkaian
    hubungan sebab akibat.

   Pohon masalah dimulai dengan masalah utama.

   Sebagai hasil analisis situasi di unit kerja, dianalisis
    penyebab masalah tersebut dalam forum curah pendapat.

   Mulailah dengan rumusan pernyataan masalah yang
    dihadapi unit kerja, pikirkan apa akibat yang mungkin timbul
    dari masalah tersebut, diskusikan dan tuliskan berbagai
    alternatif penyebab masalah tersebut secara bertahap,
    lukiskan dalam sebuah bagan pohon.

                          Lukmanulhakim Almamalik 2011             16
Pohon Masalah (PERNYATAAN Negatif)
                      Akibat dari Masalah yang
                              dihadapi                                        4

                                                                Akibat

                                                                              1
                        Masalah yang dihadapi                       Sasaran



                                                                Sebab         2



      Penyebab sasaran yang dominan



          A              B                         C            D




      Penyebab sasaran 2B yang dominan                                        3



          A                  B                     C                D

                                 Lukmanulhakim Almamalik 2011                     17
Lukmanulhakim Almamalik 2011   18
Pohon Sasaran (PERNYATAAN POSITIF)
   Pohon sasaran adalah teknik untuk mengidentifikasi sasaran
    yang ingin diwujudkan.

   Pohon sasaran merupakan rangkaian sebab akibat yang
    pernyataannya merupakan kebalikan dari pernyataan pada
    pohon masalah.

   Semua pernyataan dari pohon masalah mengandung
    pengertian negatif, sedangkan semua pernyataan dalam
    pohon sasaran mengandung pengertian positif.

   Beberapa sasaran itu dengan menggunakan pola pikir “Jika-
    Maka” susunlah sasaran dalam bentuk pohon seperti
    pohon masalah.
                         Lukmanulhakim Almamalik 2011            19
   Mengingat terbatasnya sumber daya yang tersedia, maka
    tidak dapat disusun sebuah program untuk mewujudkan
    semua sasaran yang diidentifikasi secara lengkap.

   Oleh karena itu dalam menyusun pohon sasaran perlu
    dianalisis untuk mengidentifikasi dan memilih cabang yang
    mana yang sekiranya mempunyai dampak yang paling besar
    terhadap sasaran utama dan paling relevan bagi unit kerja
    yang bersangkutan.

   Pohon sasaran utama dan paling relevan bagi unit kerja yang
    bersangkutan. Pohon sasaran ini sebenarnya didapat dengan
    mengubah pernyataan negatif pada pohon masalah menjadi
    pernyataan yang mengandung arti positif.
                         Lukmanulhakim Almamalik 2011             20
Pohon Sasaran (PERNYATAAN POSITIF)
                      Akibat dari Sasaran yang
                              dihadapi                                        4

                                                                Akibat

                                                                              1
                                  Sasaran                           Sasaran



                                                                Sebab         2



      Penyebab masalah yang dominan



          A              B                         C            D




      Penyebab masalah 2B yang dominan                                        3



          A                  B                     C                D

                                 Lukmanulhakim Almamalik 2011                     21
Lukmanulhakim Almamalik 2011   22
POHON ALTERNATIF
   Pohon      alternatif adalah     suatu  teknik   untuk
    mengidentifikasikan pilihan-pilihan pemecahan atau
    tindakan yang dapat diambil untuk mewujudkan sasaran
    tertentu dan memperagakan informasi ini kedalam format
    yang sederhana.

   Prosesnya sebagai berikut:
      Periksalah pohon sasaran untuk menentukan sasaran-
        sasaran yang mungkin tidak realistis berhubung
        terbatasnya sumber-sumber yang ada.
      Periksalah setiap cabang pohon sasaran untuk
        menentukan apakah mungkin ada pilihan-pilihan yang
        dapat menjamin dengan lebih baik terwujudnya
        sasaran yang setingkat lebih tinggi.
                      Lukmanulhakim Almamalik 2011           23
   Pohon alternatif merupakan serangkaian
    pernyataan hasil pemilihan dari cabang yang
    ada pada pohon sasaran setelah cabang
    tersebut dikaji berdasarkan keterbatasan
    sumber.

   Cabang yang dipilih dianggap sebagai cara
    yang paling efektif untuk memecahkan
    masalah yang dihadapi unit kerja.


                   Lukmanulhakim Almamalik 2011   24
Penentuan Prioritas Kegiatan




     Lukmanulhakim Almamalik 2011   25
Lukmanulhakim Almamalik 2011   26
Pohon Alternatif

                                                                                4

                                                                  Akibat

                                                                                1
                       Alternatif (Pilihan) Sasaran                   Sasaran



                                                                  Sebab         2




            A              B                           C          D




        Penyebab sasaran 2B yang dominan                                        3



                A              B                       C              D


                                   Lukmanulhakim Almamalik 2011                     27
Lukmanulhakim Almamalik 2011   28
Menetapkan Sasaran
   Sasaran yang dipilih dari pohon alternatif masih merupakan
    sasaran umum, belum merupakan sasaran yang segera
    dapat dilaksanakan.
   Sasaran khusus sifatnya:
    1.    Spesifik
    2.    Berorientasi pada pada hasil
    3.    Terukur dari segi kualitas dan kuantitas
    4.    Kapan kegiatan akan dilaksanakan
    5.    Dimana tempatnya
    6.    Berapa lama
    7.    Kapan mulai dan kapan berakhir
    8.    Berapa jumlah biaya yang diperlukan
    9.    Dari mana sumbernya
    10.   Unit mana yang akan bertindak sebagai pelaksana
    11.   Bila diperlukan bekerjasama dengan instansi luar.
                                Lukmanulhakim Almamalik 2011     29
   Sebuah sasaran yang baik untuk dipilih
    adalah sasaran yang bermanfaat dan paling
    menguntungkan bagi organisasi, jelas dan
    realistik, dapat diukur dan diamati dari segi
    kualitas, biaya dan waktu, ditetapkan
    bersama atasan dan bawahan, bersama
    dengan unit lain yang setingkat mendukung
    sasarannya dari unit yang setingkat lebih
    tinggi dan dinyatakan dalam bentuk selesai.


                    Lukmanulhakim Almamalik 2011    30
Memvalidasi Sasaran
   Validasi sasaran merupakan upaya untuk
    memberikan jaminan bahwa sumber dana, bahan,
    metode, organisasi, prosedur, dan tenaga kerja
    dinyatakan siap untuk mewujudkan sasaran.

   Sasaran khusus merupakan sasaran tentatif yang
    harus divalidasikan menjadi sasaran definitif. Ada
    tiga   instrumen     yang    digunakan       untuk
    memvalidasikan sasaran, yaitu Matriks Rincian
    Kerja (MRK), Uraian Paket Kerja dan
    Penjadualan.

                      Lukmanulhakim Almamalik 2011       31
Matrik Rincian Kerja (MRK)
   Matrik rincian kerja merupakan kerangka yang menghubungkan
    sasaran dengan kegiatan dan sumber yang diperlukan.
   Kegiatan dirinci menjadi kegiatan kecil, sampai yang terkecil yang
    dinamakan pokok akhir.
   Prosedur membuat rincian kerja yang diterapkan dalam bentuk
    matriks adalah:
    a. Menempatkan sasaran khusus dalam bulatan.
    b. Menetapkan dan menempatkan kegiatan dalam kotak empat persegi
        panjang.
    c. Menetapkan pokok kerja terdiri dari: 1) Persiapan, 2) Pelaksanaan, 3)
        Pengendalian.
    d. Menetapkan pokok akhir untuk setiap pokok kerja sesuai kebutuhan.
    e. Menetapkan penanggung jawab untuk setiap pokok akhir.
        Penanggung jawab adalah pejabat struktural misalnya Kepala kantor
        Departemen, Pimpinan bagian proyek, dll. Pejabat nonstruktural atau
        staf jumlahnya lebih dari satu, tuliskan nama yang bersangkutan
        dibelakangnya, misal pegawai teknis (Joko), pengetik (Sulis).

                              Lukmanulhakim Almamalik 2011                     32
Pokok Akhir
Sasaran   Kegiatan                                           Penanggung
                     Pokok Kerja
khusus                                                          jawab




                              Lukmanulhakim Almamalik 2011                33
   Matriks Rincian Kerja memberi gambaran yang jelas tentang
    hal yang akan diperankan setiap orang atau sekelompok orang
    pada kegiatan mewujudkan sasaran.
   Untuk mengisi format di atas dapat diikuti prosedur berikut:
       Sasaran, yang ditulis dalam lingkaran adalah sasaran khusus
       Kegiatan mewujudkan sasaran, yang ditulis dalam kotak segi empat,
        adalah kegiatan yang dirumuskan dalam sasaran.
       Pokok Kerja, merupakan rincian dari kegiatan besar ke dalam tahapan,
        yaitu persiapan (pokok kerja A), pelaksanaan (pokok kerja B), dan
        pengendalian (pokok kerja C).
       Pokok Akhir, merupakan kegiatan terkecil yang menghasilkan, kegiatan
        yang masih bisa didelegasikan pada orang lain, masih bisa dibagi.
       Penanggung jawab, ditulis berdasarkan jabatan struktural maupun non
        struktural, dan bertugas bersama yang lainnya mengerjakan sebagian
        dari pokok akhir dan bertanggung jawab atas selesainya pekerjaan yang
        terlibat langsung dengan setiap penyelesaian pokok akhir.

                               Lukmanulhakim Almamalik 2011                34
   Paket Kerja (PK), satu paket pekerjaan yang
    dinyatakan dalam pokok akhir, yang harus
    dikerjakan secara terkoordinasikan oleh lebih dari
    satu orang.
   Penamaan paket kerja sesuai dengan urutan pokok
    akhir, yaitu PK1,PK2,PK3......PKn. Jumlah angka di
    bawah pada tiap kolom matriks menunjukkan besar
    kecilnya tanggung jawab keterlibatan dan peran
    serta seseorang dalam upaya mewujudkan sasaran.
    Jumlah ke kanan banyaknya orang yang terlibat
    dalam penyelesaian pokok akhir yang dilaksanakan
    secara terkoordininasi.
                      Lukmanulhakim Almamalik 2011       35
Uraian Paket Kerja (PK)
   Kalau kita perhatikan MRK, di bagian atas
    tertulis SiABiDiBa yang artinya:
    a. Si, siapa mengerjakan
    b. A, apa yang dikerjakan
    c. Bi, bilamana sasaran akan diwujudkan
    d. Di, dimana akan dilaksanakan
    e. Ba, bagaimana cara melaksanakannya.
            Format paket kerja terdiri atas; pokok akhir,
       penanggung jawab, waktu, dan biaya.



                       Lukmanulhakim Almamalik 2011         36
   Pokok akhir, menunjuk kepada pokok akhir yang sedang diuraikan.
   Penanggung jawab, adalah seseorang yang disamping bertanggung
    jawab atas pekerjaan yang dilaksanakan, juga bertanggung jawab
    atas pekerjaan orang lain yang ditugasinya.Dalam setiap sasaran
    hanya ada satu orang penanggung jawab.
   Uraian kerja, adalah uraian tentang langkah dan deskripsi pekerjaan
    untuk menyelesaikan paket kerja. Orang atau pejabat yang ditugasi
    harus dapat menggambarkan tentang apa saja yang dikerjakannya
    secara berurutan dengan jelas.
   Waktu, menunjuk kepada waktu yang dibutuhkan untuk
    menyelesaikan tiap paket kerja.
   Biaya, adalah biaya yang dioerlukan untuk mengerjakan tiap paket
    kerja.
   Penanggung jawab, menunjuk kepada penanggung jawab yang ada
    pada matriks untuk setiap paket kerja.



                            Lukmanulhakim Almamalik 2011                  37
Penjadualan
   Penjadualan dibuat dalam bentuk peta garis.
    Penjadualan menggambarkan, kapan kegiatan
    dimulai    dan     kapan    direncanakan  selesai.
    Penjadualan dibuat dalam format seprti berikut:
    Satuan waktu yang dipilih dalam penjadualan
    disesuaikan dengan; kebutuhan, jam, hari, minggu,
    bulan, triwulan, semester atau tahun




                      Lukmanulhakim Almamalik 2011       38
Lukmanulhakim Almamalik 2011   39
Lukmanulhakim Almamalik 2011   40
Lukmanulhakim Almamalik 2011   41

More Related Content

What's hot

Diagram pohon keputusan 2
Diagram pohon keputusan 2Diagram pohon keputusan 2
Diagram pohon keputusan 2Dedi Suryono
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori keputusan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori keputusan roITP UNS SEMESTER 2 Teori keputusan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori keputusan roFransiska Puteri
 
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017Muthiara Widuri
 
Model pengambilan keputusan
Model pengambilan keputusanModel pengambilan keputusan
Model pengambilan keputusanhasril ariel
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...padlah1984
 
Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3Uwes Chaeruman
 
- METODE PEMECAHAN MASALAH.pptx
- METODE PEMECAHAN MASALAH.pptx- METODE PEMECAHAN MASALAH.pptx
- METODE PEMECAHAN MASALAH.pptxstafintel4
 
Teori Pengambilan Keputusan
Teori Pengambilan KeputusanTeori Pengambilan Keputusan
Teori Pengambilan KeputusanEko Mardianto
 

What's hot (9)

Diagram pohon keputusan 2
Diagram pohon keputusan 2Diagram pohon keputusan 2
Diagram pohon keputusan 2
 
Logika7
Logika7Logika7
Logika7
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori keputusan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori keputusan roITP UNS SEMESTER 2 Teori keputusan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori keputusan ro
 
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017
 
Model pengambilan keputusan
Model pengambilan keputusanModel pengambilan keputusan
Model pengambilan keputusan
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
 
Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3
 
- METODE PEMECAHAN MASALAH.pptx
- METODE PEMECAHAN MASALAH.pptx- METODE PEMECAHAN MASALAH.pptx
- METODE PEMECAHAN MASALAH.pptx
 
Teori Pengambilan Keputusan
Teori Pengambilan KeputusanTeori Pengambilan Keputusan
Teori Pengambilan Keputusan
 

Similar to Pertemuan kesembilan pkt ttm

Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017Muthiara Widuri
 
20140418084519 sbfs1103 topik 1 penyelesaian masalah
20140418084519 sbfs1103 topik 1 penyelesaian masalah20140418084519 sbfs1103 topik 1 penyelesaian masalah
20140418084519 sbfs1103 topik 1 penyelesaian masalahSemut Hitam
 
Sim, lisya sintia dewi, hapzi ali, forum 1 dan quiz 1, universitas mercu buan...
Sim, lisya sintia dewi, hapzi ali, forum 1 dan quiz 1, universitas mercu buan...Sim, lisya sintia dewi, hapzi ali, forum 1 dan quiz 1, universitas mercu buan...
Sim, lisya sintia dewi, hapzi ali, forum 1 dan quiz 1, universitas mercu buan...Lisya Sintia Dewi
 
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan Keputusan
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan KeputusanSistem Informasi Manajemen: Pengambilan Keputusan
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan KeputusanWildan Zanett
 
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...YolandaSibuea
 
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...YolandaSibuea
 
Penyelesaian masalah
Penyelesaian masalahPenyelesaian masalah
Penyelesaian masalahPendidikan
 
SIM, ISNINATUR ROSIDAH, HAPZI ALI, KONSEP PENGAMLAN KEPUTUSAN, UNIVERSITAS ME...
SIM, ISNINATUR ROSIDAH, HAPZI ALI, KONSEP PENGAMLAN KEPUTUSAN, UNIVERSITAS ME...SIM, ISNINATUR ROSIDAH, HAPZI ALI, KONSEP PENGAMLAN KEPUTUSAN, UNIVERSITAS ME...
SIM, ISNINATUR ROSIDAH, HAPZI ALI, KONSEP PENGAMLAN KEPUTUSAN, UNIVERSITAS ME...43115120406
 
Presentasi PROBLEM SOLVING untuk jenjang SMA.pptx
Presentasi PROBLEM SOLVING untuk jenjang SMA.pptxPresentasi PROBLEM SOLVING untuk jenjang SMA.pptx
Presentasi PROBLEM SOLVING untuk jenjang SMA.pptxnayshillamadina03
 
Makalah perencanaan program kesehatan
Makalah perencanaan program kesehatanMakalah perencanaan program kesehatan
Makalah perencanaan program kesehatanMuklis Bat'Rock
 
Tugas pengambilan keputusan dan kebijakan pendidikan
Tugas pengambilan keputusan dan kebijakan pendidikanTugas pengambilan keputusan dan kebijakan pendidikan
Tugas pengambilan keputusan dan kebijakan pendidikanJusup Debataraja
 
7 pembuatan keputusan
7 pembuatan keputusan7 pembuatan keputusan
7 pembuatan keputusannoeenadheeyah
 
Teori bab 11
Teori bab 11Teori bab 11
Teori bab 11evrylove
 

Similar to Pertemuan kesembilan pkt ttm (20)

Pertemuan ketiga ttm
Pertemuan ketiga ttmPertemuan ketiga ttm
Pertemuan ketiga ttm
 
Muti tqm bab 7
Muti tqm bab 7Muti tqm bab 7
Muti tqm bab 7
 
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017
 
20140418084519 sbfs1103 topik 1 penyelesaian masalah
20140418084519 sbfs1103 topik 1 penyelesaian masalah20140418084519 sbfs1103 topik 1 penyelesaian masalah
20140418084519 sbfs1103 topik 1 penyelesaian masalah
 
Sim, lisya sintia dewi, hapzi ali, forum 1 dan quiz 1, universitas mercu buan...
Sim, lisya sintia dewi, hapzi ali, forum 1 dan quiz 1, universitas mercu buan...Sim, lisya sintia dewi, hapzi ali, forum 1 dan quiz 1, universitas mercu buan...
Sim, lisya sintia dewi, hapzi ali, forum 1 dan quiz 1, universitas mercu buan...
 
PENERAPAN KONSEP PDCA.pdf
PENERAPAN KONSEP PDCA.pdfPENERAPAN KONSEP PDCA.pdf
PENERAPAN KONSEP PDCA.pdf
 
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan Keputusan
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan KeputusanSistem Informasi Manajemen: Pengambilan Keputusan
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan Keputusan
 
Spk
SpkSpk
Spk
 
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...
 
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...
 
Penyelesaian masalah
Penyelesaian masalahPenyelesaian masalah
Penyelesaian masalah
 
SIM, ISNINATUR ROSIDAH, HAPZI ALI, KONSEP PENGAMLAN KEPUTUSAN, UNIVERSITAS ME...
SIM, ISNINATUR ROSIDAH, HAPZI ALI, KONSEP PENGAMLAN KEPUTUSAN, UNIVERSITAS ME...SIM, ISNINATUR ROSIDAH, HAPZI ALI, KONSEP PENGAMLAN KEPUTUSAN, UNIVERSITAS ME...
SIM, ISNINATUR ROSIDAH, HAPZI ALI, KONSEP PENGAMLAN KEPUTUSAN, UNIVERSITAS ME...
 
Presentasi PROBLEM SOLVING untuk jenjang SMA.pptx
Presentasi PROBLEM SOLVING untuk jenjang SMA.pptxPresentasi PROBLEM SOLVING untuk jenjang SMA.pptx
Presentasi PROBLEM SOLVING untuk jenjang SMA.pptx
 
Makalah perencanaan program kesehatan
Makalah perencanaan program kesehatanMakalah perencanaan program kesehatan
Makalah perencanaan program kesehatan
 
Tugas pengambilan keputusan dan kebijakan pendidikan
Tugas pengambilan keputusan dan kebijakan pendidikanTugas pengambilan keputusan dan kebijakan pendidikan
Tugas pengambilan keputusan dan kebijakan pendidikan
 
Analisis Evaluasi Kebijakan.ppt
Analisis Evaluasi Kebijakan.pptAnalisis Evaluasi Kebijakan.ppt
Analisis Evaluasi Kebijakan.ppt
 
7 pembuatan keputusan
7 pembuatan keputusan7 pembuatan keputusan
7 pembuatan keputusan
 
TEORI BAB 11
TEORI BAB 11TEORI BAB 11
TEORI BAB 11
 
SIM TEORI BAB 11
SIM TEORI BAB 11SIM TEORI BAB 11
SIM TEORI BAB 11
 
Teori bab 11
Teori bab 11Teori bab 11
Teori bab 11
 

More from Lukmanulhakim Almamalik

Promoting Green Financing Mechanisms.pdf
Promoting Green Financing Mechanisms.pdfPromoting Green Financing Mechanisms.pdf
Promoting Green Financing Mechanisms.pdfLukmanulhakim Almamalik
 
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN VENSIM PLE
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN  VENSIM PLEPENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN  VENSIM PLE
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN VENSIM PLELukmanulhakim Almamalik
 
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)Lukmanulhakim Almamalik
 
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisiBuku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisiLukmanulhakim Almamalik
 

More from Lukmanulhakim Almamalik (20)

Promoting Green Financing Mechanisms.pdf
Promoting Green Financing Mechanisms.pdfPromoting Green Financing Mechanisms.pdf
Promoting Green Financing Mechanisms.pdf
 
UU_Perindustrian_No_3_2014.pdf
UU_Perindustrian_No_3_2014.pdfUU_Perindustrian_No_3_2014.pdf
UU_Perindustrian_No_3_2014.pdf
 
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN VENSIM PLE
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN  VENSIM PLEPENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN  VENSIM PLE
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN VENSIM PLE
 
Bahan kuliah ttm [compatibility mode]
Bahan kuliah ttm [compatibility mode]Bahan kuliah ttm [compatibility mode]
Bahan kuliah ttm [compatibility mode]
 
Buku systems thinking
Buku systems thinkingBuku systems thinking
Buku systems thinking
 
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
 
Buku informasi tik.cs03.016.01
Buku informasi tik.cs03.016.01Buku informasi tik.cs03.016.01
Buku informasi tik.cs03.016.01
 
Buku informasi tik.cs03.011.01
Buku informasi tik.cs03.011.01Buku informasi tik.cs03.011.01
Buku informasi tik.cs03.011.01
 
Tik.cs03.008.01 buku informasi
Tik.cs03.008.01 buku informasiTik.cs03.008.01 buku informasi
Tik.cs03.008.01 buku informasi
 
Tik.cs03.007.01 buku informasi
Tik.cs03.007.01 buku informasiTik.cs03.007.01 buku informasi
Tik.cs03.007.01 buku informasi
 
Tik.cs03.006.01 buku informasi
Tik.cs03.006.01 buku informasiTik.cs03.006.01 buku informasi
Tik.cs03.006.01 buku informasi
 
Tik.cs02.053.01 buku informasi
Tik.cs02.053.01 buku informasiTik.cs02.053.01 buku informasi
Tik.cs02.053.01 buku informasi
 
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisiBuku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
 
Buku informasi tik.cs03.010.01
Buku informasi tik.cs03.010.01Buku informasi tik.cs03.010.01
Buku informasi tik.cs03.010.01
 
Buku informasi memperbaiki monitor
Buku informasi   memperbaiki monitorBuku informasi   memperbaiki monitor
Buku informasi memperbaiki monitor
 
Ch22
Ch22Ch22
Ch22
 
Ch21
Ch21Ch21
Ch21
 
Ch20
Ch20Ch20
Ch20
 
Ch19
Ch19Ch19
Ch19
 
Ch18
Ch18Ch18
Ch18
 

Pertemuan kesembilan pkt ttm

  • 1. Pola Kerja Terpadu Dan Pentahapannya Lukmanulhakim Almamalik Lukmanulhakim Almamalik 2011 1
  • 2. Pendahuluan  Pengertian Pola Kerja Terpadu Pola Kerja Terpadu adalah suatu alat kerja berupa perencanaan yang operasional untuk mewujudkan sasaran yang telah ditetapkan secara bersama antara stakeholders (pihak-pihak yang berkaitan).  Manajemen sebagai Proses Manusiawi dan Proses Analitik. Lukmanulhakim Almamalik 2011 2
  • 3. Manajemen Sebagai Proses Manusiawi  Manajemen pada hakekatnya adalah proses sosial yang dinamis mengenai kemampuan, pengetahuan serta keterampilan untuk memperoleh hasil secara efektif dan efisien bersama-sama dengan orang lain.  Proses manusiawi berisi kegiatan yang menyangkut empat aspek yang ada dalam diri seseorang. a. Perilaku kepemimpinan. b. Perilaku individu dalam kelompok. c. Perilaku berkomunikasi. d. Perilaku pengambilan keputusan. Lukmanulhakim Almamalik 2011 3
  • 4. Manajemen Sebagai Proses Analitik  Disamping proses manusiawi masih diperlukan juga adanya proses analitik yang menggunakan logika, karena bagaimanapun juga proses analitik merupakan alat untuk menentukan keberhasilan suatu proses manajemen.  Proses analitik terdiri atas empat tahap berikut. a. Menentukan Masalah. b. Mencari Pilihan Solusi Pemecahan Masalah. c. Memilih dan Menguji Pilihan Solusi. d. Mencoba Penyelesaian. Lukmanulhakim Almamalik 2011 4
  • 5. Pentahapan Pola Kerja Terpadu  Agar setiap usaha atau kegiatan yang dilakukan dapat mencapai efisiensi dan efektivitas yang diharapkan, yang pertama kali perlu dilakukan adalah memastikan terlebih dahulu apa yang menjadi sasarannya.  Adapun sasarannya dipilih dari berbagai pilihan yang ada, dengan didasari atas pertimbangan yang terlihat dari kondisi, situasi, dan sumber- sumber daya yang tersedia. Lukmanulhakim Almamalik 2011 5
  • 6. Tahapan Proses Pola Kerja Terpadu  Proses Tahapan Proses Pola Kerja Terpadu adalah sebagai berikut. 1. Memilih Sasaran. 2. Menetapkan Sasaran. 3. Memvalidasi Sasaran. 4. Mewujudkan Sasaran. 5. Mengendalikan Kegiatan.  Kelima tahap yang disebutkan di atas merupakan kerangka pikir Pola Kerja Terpadu.  Kerangka ini membantu untuk merinci hal besar yang bersifat kompleks menjadi bagian-bagian yang sederhana, mudah dimengerti yang saling bergantung satu sama lain. Lukmanulhakim Almamalik 2011 6
  • 7. 1. Memilih Sasaran  Ada dua cara yang dapat digunakan untuk memilih sasaran:  Teknik analisis terhadap tugas pokok dan fungsi organisasi.  Teknik analisis situasi. Teknik analisis situasi ini menggunakan analisis pohon, terdiri atas pohon masalah, pohon sasaran dan pohon alternatif. Lukmanulhakim Almamalik 2011 7
  • 8. a. Analisis Tupoksi  Analisis tupoksi dimulai dari identifikasi uraian tugas pokok dan fungsi yang tersedia pada setiap unit kerja organisasi.  Berdasarkan tugas pokok dan fungsi diidentifikasi apa yang menjadi visi dan misi organisasi.  Sasaran dipilih sasaran melalui uraian tugas yang bertitik tolak dari Visi, Misi dan Tugas Pokok dan Fungsi dari unit organisasi. Lukmanulhakim Almamalik 2011 8
  • 9. b. Analisis Situasi (Analisis Sebab)  Analisis Situasi merupakan suatu langkah pemecahan masalah dengan mencari sebab dari suatu akibat.  Teknik analisis situasi ini menggunakan pohon analisis. Caranya adalah dengan menyusunnya menyerupai sebuah pohon atau bagan organisasi.  Memilih sasaran dengan menggunakan pohon analisis dilakukan melalui tiga langkah, yaitu dengan cara menyusun pohon masalah, pohon sasaran, dan pohon alternatif. Lukmanulhakim Almamalik 2011 9
  • 10. Tahapan Pohon Analisis Adapun tahapan-tahapan dari proses pohon analisis: a. Mengidentifikasikan dan menganalisis masalah dan kebutuhan (menggunakan pohon masalah). c. Menentukan sasaran-sasaran yang harus diwujudkan untuk memecahkan masalah-masalah atau memenuhi kebutuhan yang telah diidentifikasikan (menggunakan pohon sasaran). e. Mengembangkan alternatif pemecahan atau alternatif rencana tindakan untuk mewujudkan sasaran tersebut (menggunakan pohon alternatif). Lukmanulhakim Almamalik 2011 10
  • 11. Analisis Masalah (Penentuan Prioritas)  Penentuan prioritas dilakukan dengan menggunakan kriteria: Mendesak (M), menunjukkan kepada waktu untuk segera mengambil langkah, gawat (G), menunjukkan pentingnya masalah tersebut segera diatasi, dan Dampaknya (D), menunjukkan pengaruhnya masalah tersebut terhadap akibat yang ditambahkannya.  Ketiga kriteria tersebut dinilai dengan menggunakan skala nilai 1 – 5 dengan ketentuan sebagai berikut: 5 = sangat mendesak/gawat/kuat 4 = Mendesak/gawat/kuat 3 = cukup mendesak/gawat/kuat 2 = kurang mendesak/gawat/kuat 1 = sangat kurang mendesak/gawat/kuat Lukmanulhakim Almamalik 2011 11
  • 16. Pohon Masalah (PERNYATAAN NEGATIF)  Pohon masalah adalah suatu teknik untuk mengidentifikasikan semua masalah dalam suatu situasi tertentu dan memperagakan informasi ini sebagai rangkaian hubungan sebab akibat.  Pohon masalah dimulai dengan masalah utama.  Sebagai hasil analisis situasi di unit kerja, dianalisis penyebab masalah tersebut dalam forum curah pendapat.  Mulailah dengan rumusan pernyataan masalah yang dihadapi unit kerja, pikirkan apa akibat yang mungkin timbul dari masalah tersebut, diskusikan dan tuliskan berbagai alternatif penyebab masalah tersebut secara bertahap, lukiskan dalam sebuah bagan pohon. Lukmanulhakim Almamalik 2011 16
  • 17. Pohon Masalah (PERNYATAAN Negatif) Akibat dari Masalah yang dihadapi 4 Akibat 1 Masalah yang dihadapi Sasaran Sebab 2 Penyebab sasaran yang dominan A B C D Penyebab sasaran 2B yang dominan 3 A B C D Lukmanulhakim Almamalik 2011 17
  • 19. Pohon Sasaran (PERNYATAAN POSITIF)  Pohon sasaran adalah teknik untuk mengidentifikasi sasaran yang ingin diwujudkan.  Pohon sasaran merupakan rangkaian sebab akibat yang pernyataannya merupakan kebalikan dari pernyataan pada pohon masalah.  Semua pernyataan dari pohon masalah mengandung pengertian negatif, sedangkan semua pernyataan dalam pohon sasaran mengandung pengertian positif.  Beberapa sasaran itu dengan menggunakan pola pikir “Jika- Maka” susunlah sasaran dalam bentuk pohon seperti pohon masalah. Lukmanulhakim Almamalik 2011 19
  • 20. Mengingat terbatasnya sumber daya yang tersedia, maka tidak dapat disusun sebuah program untuk mewujudkan semua sasaran yang diidentifikasi secara lengkap.  Oleh karena itu dalam menyusun pohon sasaran perlu dianalisis untuk mengidentifikasi dan memilih cabang yang mana yang sekiranya mempunyai dampak yang paling besar terhadap sasaran utama dan paling relevan bagi unit kerja yang bersangkutan.  Pohon sasaran utama dan paling relevan bagi unit kerja yang bersangkutan. Pohon sasaran ini sebenarnya didapat dengan mengubah pernyataan negatif pada pohon masalah menjadi pernyataan yang mengandung arti positif. Lukmanulhakim Almamalik 2011 20
  • 21. Pohon Sasaran (PERNYATAAN POSITIF) Akibat dari Sasaran yang dihadapi 4 Akibat 1 Sasaran Sasaran Sebab 2 Penyebab masalah yang dominan A B C D Penyebab masalah 2B yang dominan 3 A B C D Lukmanulhakim Almamalik 2011 21
  • 23. POHON ALTERNATIF  Pohon alternatif adalah suatu teknik untuk mengidentifikasikan pilihan-pilihan pemecahan atau tindakan yang dapat diambil untuk mewujudkan sasaran tertentu dan memperagakan informasi ini kedalam format yang sederhana.  Prosesnya sebagai berikut:  Periksalah pohon sasaran untuk menentukan sasaran- sasaran yang mungkin tidak realistis berhubung terbatasnya sumber-sumber yang ada.  Periksalah setiap cabang pohon sasaran untuk menentukan apakah mungkin ada pilihan-pilihan yang dapat menjamin dengan lebih baik terwujudnya sasaran yang setingkat lebih tinggi. Lukmanulhakim Almamalik 2011 23
  • 24. Pohon alternatif merupakan serangkaian pernyataan hasil pemilihan dari cabang yang ada pada pohon sasaran setelah cabang tersebut dikaji berdasarkan keterbatasan sumber.  Cabang yang dipilih dianggap sebagai cara yang paling efektif untuk memecahkan masalah yang dihadapi unit kerja. Lukmanulhakim Almamalik 2011 24
  • 25. Penentuan Prioritas Kegiatan Lukmanulhakim Almamalik 2011 25
  • 27. Pohon Alternatif 4 Akibat 1 Alternatif (Pilihan) Sasaran Sasaran Sebab 2 A B C D Penyebab sasaran 2B yang dominan 3 A B C D Lukmanulhakim Almamalik 2011 27
  • 29. Menetapkan Sasaran  Sasaran yang dipilih dari pohon alternatif masih merupakan sasaran umum, belum merupakan sasaran yang segera dapat dilaksanakan.  Sasaran khusus sifatnya: 1. Spesifik 2. Berorientasi pada pada hasil 3. Terukur dari segi kualitas dan kuantitas 4. Kapan kegiatan akan dilaksanakan 5. Dimana tempatnya 6. Berapa lama 7. Kapan mulai dan kapan berakhir 8. Berapa jumlah biaya yang diperlukan 9. Dari mana sumbernya 10. Unit mana yang akan bertindak sebagai pelaksana 11. Bila diperlukan bekerjasama dengan instansi luar. Lukmanulhakim Almamalik 2011 29
  • 30. Sebuah sasaran yang baik untuk dipilih adalah sasaran yang bermanfaat dan paling menguntungkan bagi organisasi, jelas dan realistik, dapat diukur dan diamati dari segi kualitas, biaya dan waktu, ditetapkan bersama atasan dan bawahan, bersama dengan unit lain yang setingkat mendukung sasarannya dari unit yang setingkat lebih tinggi dan dinyatakan dalam bentuk selesai. Lukmanulhakim Almamalik 2011 30
  • 31. Memvalidasi Sasaran  Validasi sasaran merupakan upaya untuk memberikan jaminan bahwa sumber dana, bahan, metode, organisasi, prosedur, dan tenaga kerja dinyatakan siap untuk mewujudkan sasaran.  Sasaran khusus merupakan sasaran tentatif yang harus divalidasikan menjadi sasaran definitif. Ada tiga instrumen yang digunakan untuk memvalidasikan sasaran, yaitu Matriks Rincian Kerja (MRK), Uraian Paket Kerja dan Penjadualan. Lukmanulhakim Almamalik 2011 31
  • 32. Matrik Rincian Kerja (MRK)  Matrik rincian kerja merupakan kerangka yang menghubungkan sasaran dengan kegiatan dan sumber yang diperlukan.  Kegiatan dirinci menjadi kegiatan kecil, sampai yang terkecil yang dinamakan pokok akhir.  Prosedur membuat rincian kerja yang diterapkan dalam bentuk matriks adalah: a. Menempatkan sasaran khusus dalam bulatan. b. Menetapkan dan menempatkan kegiatan dalam kotak empat persegi panjang. c. Menetapkan pokok kerja terdiri dari: 1) Persiapan, 2) Pelaksanaan, 3) Pengendalian. d. Menetapkan pokok akhir untuk setiap pokok kerja sesuai kebutuhan. e. Menetapkan penanggung jawab untuk setiap pokok akhir. Penanggung jawab adalah pejabat struktural misalnya Kepala kantor Departemen, Pimpinan bagian proyek, dll. Pejabat nonstruktural atau staf jumlahnya lebih dari satu, tuliskan nama yang bersangkutan dibelakangnya, misal pegawai teknis (Joko), pengetik (Sulis). Lukmanulhakim Almamalik 2011 32
  • 33. Pokok Akhir Sasaran Kegiatan Penanggung Pokok Kerja khusus jawab Lukmanulhakim Almamalik 2011 33
  • 34. Matriks Rincian Kerja memberi gambaran yang jelas tentang hal yang akan diperankan setiap orang atau sekelompok orang pada kegiatan mewujudkan sasaran.  Untuk mengisi format di atas dapat diikuti prosedur berikut:  Sasaran, yang ditulis dalam lingkaran adalah sasaran khusus  Kegiatan mewujudkan sasaran, yang ditulis dalam kotak segi empat, adalah kegiatan yang dirumuskan dalam sasaran.  Pokok Kerja, merupakan rincian dari kegiatan besar ke dalam tahapan, yaitu persiapan (pokok kerja A), pelaksanaan (pokok kerja B), dan pengendalian (pokok kerja C).  Pokok Akhir, merupakan kegiatan terkecil yang menghasilkan, kegiatan yang masih bisa didelegasikan pada orang lain, masih bisa dibagi.  Penanggung jawab, ditulis berdasarkan jabatan struktural maupun non struktural, dan bertugas bersama yang lainnya mengerjakan sebagian dari pokok akhir dan bertanggung jawab atas selesainya pekerjaan yang terlibat langsung dengan setiap penyelesaian pokok akhir. Lukmanulhakim Almamalik 2011 34
  • 35. Paket Kerja (PK), satu paket pekerjaan yang dinyatakan dalam pokok akhir, yang harus dikerjakan secara terkoordinasikan oleh lebih dari satu orang.  Penamaan paket kerja sesuai dengan urutan pokok akhir, yaitu PK1,PK2,PK3......PKn. Jumlah angka di bawah pada tiap kolom matriks menunjukkan besar kecilnya tanggung jawab keterlibatan dan peran serta seseorang dalam upaya mewujudkan sasaran. Jumlah ke kanan banyaknya orang yang terlibat dalam penyelesaian pokok akhir yang dilaksanakan secara terkoordininasi. Lukmanulhakim Almamalik 2011 35
  • 36. Uraian Paket Kerja (PK)  Kalau kita perhatikan MRK, di bagian atas tertulis SiABiDiBa yang artinya: a. Si, siapa mengerjakan b. A, apa yang dikerjakan c. Bi, bilamana sasaran akan diwujudkan d. Di, dimana akan dilaksanakan e. Ba, bagaimana cara melaksanakannya. Format paket kerja terdiri atas; pokok akhir, penanggung jawab, waktu, dan biaya. Lukmanulhakim Almamalik 2011 36
  • 37. Pokok akhir, menunjuk kepada pokok akhir yang sedang diuraikan.  Penanggung jawab, adalah seseorang yang disamping bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilaksanakan, juga bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain yang ditugasinya.Dalam setiap sasaran hanya ada satu orang penanggung jawab.  Uraian kerja, adalah uraian tentang langkah dan deskripsi pekerjaan untuk menyelesaikan paket kerja. Orang atau pejabat yang ditugasi harus dapat menggambarkan tentang apa saja yang dikerjakannya secara berurutan dengan jelas.  Waktu, menunjuk kepada waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap paket kerja.  Biaya, adalah biaya yang dioerlukan untuk mengerjakan tiap paket kerja.  Penanggung jawab, menunjuk kepada penanggung jawab yang ada pada matriks untuk setiap paket kerja. Lukmanulhakim Almamalik 2011 37
  • 38. Penjadualan  Penjadualan dibuat dalam bentuk peta garis. Penjadualan menggambarkan, kapan kegiatan dimulai dan kapan direncanakan selesai. Penjadualan dibuat dalam format seprti berikut: Satuan waktu yang dipilih dalam penjadualan disesuaikan dengan; kebutuhan, jam, hari, minggu, bulan, triwulan, semester atau tahun Lukmanulhakim Almamalik 2011 38