SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
MENCEMASKAN PENAMPILAN
Mengapa image itu sepertinya
sangat penting untuk sejumlah
remaja? Apakah sebenarnya yang
dikatakan sebagai Body Image?
Menurut Roberta Honigman & David
J. Castle, body image adalah
gambaran mental seseorang
tehadap bentuk dan ukuran
tubuhnya. Bagaimana seseorang
mempersepsi dan memberikan
penilaian atas apa yang dia pikirkan
dan rasakan terhadap ukuran dan
bentuk tubuhnya, dan atas
bagaimana kira-kira penilaian orang
lain terhadap dirinya
Peran masyarakat dan media, memang membawa
pengaruh yang besar dalam mendorong seseorang untuk
begitu peduli pada penampilan dan image tubuhnya.
Contohnya saja, sejak dulu di dalam masyarakat sudah
terlihat pola-pola, bahwa yang cantik, yang ganteng, yang
keren, yang langsing, akan lebih populer, disukai dan banyak
mendapatkan peluang disana sini dari pada yang biasa-
biasa saja.
Kehadiran media, tidak dipungkiri semakin mendororng
pribadi-pribadi untuk meletakkan standar ideal dirinya seperti
yang dikehendaki oleh masyarakat.
Ada sebagian remaja, yang
kemudian amat merasa terganggu
dan tidak nyaman dengan
penampilan fisiknya. Mereka merasa
punya kekurangan yang fatal dan
sulit diperbaiki, mereka merasa buruk
rupa. Begitu besarnya perhatian
mereka akan “kekurangan” dan
“keburukan” (yang padahal orang
lain tidak memandangnya demikian),
sehingga seluruh daya upaya,
tenaga dan biaya, digunakan untuk
menutupi kekuranagan.
Ketidakpuasan yang ekstrim
terhadap penampilan ini, diistilahkan
sebagai Body Dysmorphic Disorder.
Apakah Body Dysmorphic Disorder?
Pada tahun 1891, seorang psychopathologist dari
Italia, Enrique Morselli, memunculkan istilah
dysmorphobia untuk menerangkan kondisi patologis
seseorang, karena terus menerus memikirkan imagine
defect, atau “kekurangan imajiner” dirinya.
penderita BDD biasanya menunjukkan sikap
pemalu, sulit menjalin kontak mata, komunikasi dan
memiliki self esteem yang rendah. Mereka seringkali
bertingkah ekstrim untuk mengkamuflase atau
menutupi apa yang mereka anggap kekurangan yang
memalukan.
Ciri-ciri Body Dysmorphic Disorder
1. Rendahnya self-esteem dan konsep diri negatif
Penderita BDD, biasanya memiliki self-esteem
yang rendah dan konsep diri yang negatif. Perasaan
takut untuk dilecehkan, diabaikan, disingkirkan dan
dijauhi membuat mereka sering merasa tidak nyaman
berada di tengah-tengah komunitas.
Penderita merasa takut jika orang lain memperhatikan
kekurangan dan “cacat” tersebut sehingga mereka
melakukan ritual-ritual untuk menutupi “kekurangan”.
Ritual seperti:
 Menghabiskan waktu lama untuk berkali-kali
becermin, memeriksa penampilan diri, atau bahkan
tidak pernah mau berkaca – menghindari cermin.
 Selalu memfokuskan kekurangan diri untuk
dibandingkan dengan orang lain
 Selalu membutuhkan konfirmasi dari orang lain,
bahwa kekurangan itu tidaklah seberapa – atau dia
tidak lah terlalu buruk.
 Berdandan secara berlebihan, untuk menutupi
“kekurangan”,
 DLL
2. Menghabisan 1-3 jam setiap hari untuk mengurusi
penampilan
Penderita BDD, umumnya larut dalam pemikiran
dan perilaku berkaitan dengan perceived defect paling
tidak minimal 1 jam atau lebih setiap harinya. Namun,
hasil penelitian terhadap pasien remaja, mereka
bahkan menghabiskan waktu selama 3 jam. Mereka
juga dikakatakan kurang memiliki pemahaman atas
masalah yang terjadi (ada sesuatu yang tidak benar
sedang terjadi pada diri saya atau apa yang menjadi
masalah saya sesungguhnya).
3. Menghindari situasi sosial dan penurunan fungsi
sosial
Penderita DBB, seringkali menghindari situasi
sosial karena mereka takut jika orang lain akan
memperhatikan dan mengetahui kekurangan
mereka.
Mereka pun mengalami kesulitan dalam membina
hubungan dengan teman-teman, keluarga, dan
bahkan pasangan.
4. Disertai simtom depresi
Kondisi lain yang menyertai
symptom BDD, menurut Gary
K. Arthur MD – seorang
psikiater, adalah adanya major
depression. BDD telah
memunculkan kondisi depresi
yang cukup berat, dan bukan
karena sebaliknya (bukan
depresi menyebabkan BDD,
tapi BDD menyebabkan
deresi). Lebih jauh, Gary K.
Arthur menemukan probablitias
resiko bagi penderita BDD
untuk bunuh diri.
Siapakah yang terkena?
Menurut Dr. Katherine Phillips,
seorang peneliti yang khusus meneliti
masalah Body Dysmorphic Disorder,
BDD pada umumnya mulai tampak
ketika seorang individu dalam masa
remaja atau pun awal masa dewasa.
Sangatlah wajar dan umum, jika
remaja memperhatikan dan
mencemaskan penampilan mereka,
apalagi perubahan fisik yang kian
nyata
Normalnya, kecemasan itu bersifat sementara
dan akan memudar dengan sendirinya ketika sang
remaja mampu membangun rasa percaya diri yang
positif dan realistik-kongkrit melalui aktivitas dan
pengalaman sehari-hari. Namun, ada juga yang
semakin tenggelam dalam kepanikan dan
kecemasan, karena mereka sangat mengidealkan
penampilan, kecantikan, kelangsingan atau
bahkan kalau remaja pria – kelihatan kekar.
Apa yang sering dicemaskan ?
 Wajah : Warna kulit, jerawat, kerut-
kerut serta spots atau bercak pada
wajah, bentuk hidung dan bibir,
bentuk mata, telinga, bahkan pori-
pori wajah.
 Rambut : tebal-tipis, model rambut,
tipe rambut, dsb.
 Tubuh : ukuran payudra dan bentuk
tubuh
 Bagian tubuh lainnya : bentuk kaki,
tangan, atau bahkan alat kelamin

More Related Content

Similar to Ppt

Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)
Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)
Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)
Andre Vano
 
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdfidoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
HoirulIhsan
 
Cara menilai diri sendiri Bella
Cara menilai diri sendiri BellaCara menilai diri sendiri Bella
Cara menilai diri sendiri Bella
Bella Putrysula
 
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertContoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
rina_nurjanah96
 
Eddlie stanis
Eddlie stanisEddlie stanis
Eddlie stanis
onnel_91
 

Similar to Ppt (20)

Askep hargadiri rendah AKPER SUBANG
Askep hargadiri rendah AKPER SUBANGAskep hargadiri rendah AKPER SUBANG
Askep hargadiri rendah AKPER SUBANG
 
Konsep diri
Konsep diriKonsep diri
Konsep diri
 
Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)
Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)
Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)
 
Konsep diri
Konsep diriKonsep diri
Konsep diri
 
Bagaimana membantu ODGJ yang mengalami pikir dan perilaku aneh
Bagaimana membantu ODGJ yang mengalami pikir dan perilaku anehBagaimana membantu ODGJ yang mengalami pikir dan perilaku aneh
Bagaimana membantu ODGJ yang mengalami pikir dan perilaku aneh
 
Konsep diri
Konsep diriKonsep diri
Konsep diri
 
Dimensions of the self
Dimensions of the selfDimensions of the self
Dimensions of the self
 
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdfidoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
 
Cara menilai diri sendiri Bella
Cara menilai diri sendiri BellaCara menilai diri sendiri Bella
Cara menilai diri sendiri Bella
 
Isolasi sosial AKPER PEMKAB MUNA
Isolasi sosial AKPER PEMKAB MUNA Isolasi sosial AKPER PEMKAB MUNA
Isolasi sosial AKPER PEMKAB MUNA
 
xxxx
xxxxxxxx
xxxx
 
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertContoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
 
konsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptx
konsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptxkonsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptx
konsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptx
 
Gangguan kepribadian (personality disorder)
Gangguan kepribadian (personality disorder)Gangguan kepribadian (personality disorder)
Gangguan kepribadian (personality disorder)
 
Eddlie stanis
Eddlie stanisEddlie stanis
Eddlie stanis
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik InterpersonalPSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
 
Lay_BK_diPendas_2021_05.pdf
Lay_BK_diPendas_2021_05.pdfLay_BK_diPendas_2021_05.pdf
Lay_BK_diPendas_2021_05.pdf
 
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep dirimakalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
 
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku ManusiaPerkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
 
PENGERTIAN KONSEP KENDIRI
PENGERTIAN KONSEP KENDIRIPENGERTIAN KONSEP KENDIRI
PENGERTIAN KONSEP KENDIRI
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 

Ppt

  • 2. Mengapa image itu sepertinya sangat penting untuk sejumlah remaja? Apakah sebenarnya yang dikatakan sebagai Body Image? Menurut Roberta Honigman & David J. Castle, body image adalah gambaran mental seseorang tehadap bentuk dan ukuran tubuhnya. Bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa yang dia pikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya, dan atas bagaimana kira-kira penilaian orang lain terhadap dirinya
  • 3. Peran masyarakat dan media, memang membawa pengaruh yang besar dalam mendorong seseorang untuk begitu peduli pada penampilan dan image tubuhnya. Contohnya saja, sejak dulu di dalam masyarakat sudah terlihat pola-pola, bahwa yang cantik, yang ganteng, yang keren, yang langsing, akan lebih populer, disukai dan banyak mendapatkan peluang disana sini dari pada yang biasa- biasa saja. Kehadiran media, tidak dipungkiri semakin mendororng pribadi-pribadi untuk meletakkan standar ideal dirinya seperti yang dikehendaki oleh masyarakat.
  • 4. Ada sebagian remaja, yang kemudian amat merasa terganggu dan tidak nyaman dengan penampilan fisiknya. Mereka merasa punya kekurangan yang fatal dan sulit diperbaiki, mereka merasa buruk rupa. Begitu besarnya perhatian mereka akan “kekurangan” dan “keburukan” (yang padahal orang lain tidak memandangnya demikian), sehingga seluruh daya upaya, tenaga dan biaya, digunakan untuk menutupi kekuranagan. Ketidakpuasan yang ekstrim terhadap penampilan ini, diistilahkan sebagai Body Dysmorphic Disorder.
  • 5. Apakah Body Dysmorphic Disorder? Pada tahun 1891, seorang psychopathologist dari Italia, Enrique Morselli, memunculkan istilah dysmorphobia untuk menerangkan kondisi patologis seseorang, karena terus menerus memikirkan imagine defect, atau “kekurangan imajiner” dirinya. penderita BDD biasanya menunjukkan sikap pemalu, sulit menjalin kontak mata, komunikasi dan memiliki self esteem yang rendah. Mereka seringkali bertingkah ekstrim untuk mengkamuflase atau menutupi apa yang mereka anggap kekurangan yang memalukan.
  • 6. Ciri-ciri Body Dysmorphic Disorder 1. Rendahnya self-esteem dan konsep diri negatif Penderita BDD, biasanya memiliki self-esteem yang rendah dan konsep diri yang negatif. Perasaan takut untuk dilecehkan, diabaikan, disingkirkan dan dijauhi membuat mereka sering merasa tidak nyaman berada di tengah-tengah komunitas. Penderita merasa takut jika orang lain memperhatikan kekurangan dan “cacat” tersebut sehingga mereka melakukan ritual-ritual untuk menutupi “kekurangan”.
  • 7. Ritual seperti:  Menghabiskan waktu lama untuk berkali-kali becermin, memeriksa penampilan diri, atau bahkan tidak pernah mau berkaca – menghindari cermin.  Selalu memfokuskan kekurangan diri untuk dibandingkan dengan orang lain  Selalu membutuhkan konfirmasi dari orang lain, bahwa kekurangan itu tidaklah seberapa – atau dia tidak lah terlalu buruk.  Berdandan secara berlebihan, untuk menutupi “kekurangan”,  DLL
  • 8. 2. Menghabisan 1-3 jam setiap hari untuk mengurusi penampilan Penderita BDD, umumnya larut dalam pemikiran dan perilaku berkaitan dengan perceived defect paling tidak minimal 1 jam atau lebih setiap harinya. Namun, hasil penelitian terhadap pasien remaja, mereka bahkan menghabiskan waktu selama 3 jam. Mereka juga dikakatakan kurang memiliki pemahaman atas masalah yang terjadi (ada sesuatu yang tidak benar sedang terjadi pada diri saya atau apa yang menjadi masalah saya sesungguhnya).
  • 9. 3. Menghindari situasi sosial dan penurunan fungsi sosial Penderita DBB, seringkali menghindari situasi sosial karena mereka takut jika orang lain akan memperhatikan dan mengetahui kekurangan mereka. Mereka pun mengalami kesulitan dalam membina hubungan dengan teman-teman, keluarga, dan bahkan pasangan.
  • 10. 4. Disertai simtom depresi Kondisi lain yang menyertai symptom BDD, menurut Gary K. Arthur MD – seorang psikiater, adalah adanya major depression. BDD telah memunculkan kondisi depresi yang cukup berat, dan bukan karena sebaliknya (bukan depresi menyebabkan BDD, tapi BDD menyebabkan deresi). Lebih jauh, Gary K. Arthur menemukan probablitias resiko bagi penderita BDD untuk bunuh diri.
  • 11. Siapakah yang terkena? Menurut Dr. Katherine Phillips, seorang peneliti yang khusus meneliti masalah Body Dysmorphic Disorder, BDD pada umumnya mulai tampak ketika seorang individu dalam masa remaja atau pun awal masa dewasa. Sangatlah wajar dan umum, jika remaja memperhatikan dan mencemaskan penampilan mereka, apalagi perubahan fisik yang kian nyata
  • 12. Normalnya, kecemasan itu bersifat sementara dan akan memudar dengan sendirinya ketika sang remaja mampu membangun rasa percaya diri yang positif dan realistik-kongkrit melalui aktivitas dan pengalaman sehari-hari. Namun, ada juga yang semakin tenggelam dalam kepanikan dan kecemasan, karena mereka sangat mengidealkan penampilan, kecantikan, kelangsingan atau bahkan kalau remaja pria – kelihatan kekar.
  • 13. Apa yang sering dicemaskan ?  Wajah : Warna kulit, jerawat, kerut- kerut serta spots atau bercak pada wajah, bentuk hidung dan bibir, bentuk mata, telinga, bahkan pori- pori wajah.  Rambut : tebal-tipis, model rambut, tipe rambut, dsb.  Tubuh : ukuran payudra dan bentuk tubuh  Bagian tubuh lainnya : bentuk kaki, tangan, atau bahkan alat kelamin