Dokumen tersebut membahas tentang definisi konflik dan penyebabnya serta pendekatan konsensus dan struktural fungsional dalam menangani masalah sosial. Konflik didefinisikan sebagai pertentangan antara dua pihak atau lebih, sedangkan penyebabnya antara lain perbedaan sosial dan ketidakseimbangan struktur masyarakat. Pendekatan konsensus menekankan pencapaian kesepakatan, sementara pendekatan struktural fungsional menitik
2. DEFINISI KONFLIK
• Konflik (KBBI) : Pertentangan / Percekcokan
• Konflik (Susan) : Pertentangan yang ditandai oleh
pergerakan dari beberapa pihak sehingga terjadi
persinggungan
• Pertentangan bisa muncul dalam bentuk
pertentangan ide dan pertentangan fisik.
3. Konflik adalah pertentangan dua atau lebih posisi
yang berbeda yang dialami seseorang
(pertentangan internal berkenaan dengan motif,
keinginan, usaha dan nilai etis) atau yang terjadi
antara beberapa pihak atau antar kelompok,
negara, dan masyarakat lainnya.(Peter “Strategi
Politik”).
4. Konflik ( Pruit dan Rubin) yaitu
persepsi mengenai perbedaan
kepentingan atau suatu kepercayaan
bahwa aspirasi pihak-pihak yang
berkonflik tidak dicapai secara
simultan.
Menurut Maswadi Rauf bahwa konflik
adalah setiap pertentangan atau
perbedaan pendapat antara paling
tidak dua orang / kelompok, serta
merasa memiliki sasaran-sasaran yang
tidak sejalan.
5. Dinamika Konflik Kehidupan
*Pendekatan Social Control >>> Norma Hukum
Artinya Konflik (kekerasan) dapat dicegah dengan
penegakan hukum, namun disaat hukum tidak
mampu lagi menjadi panglima, maka masyarakat
akan bertindak di luar zona hukum yang berlaku.
Misal : Konflik Etnis di Kalimantan.
Hal ini ada pergerakan kolektif ( massa ).
6. *Pendekatan Modal Sosial >>> Nilai Kebersamaan
Artinya Konflik yang berulang, mencerminkan
kehilangan modal sosial.
Konflik mempunyai 2 makna (Dahrendorf):
1. Akibat proses integrasi yang tidak tuntas;
2. Proses alamiah dalam proyeksi rekonstruksi
sosial.
Sumber : Leo Agustino “Perihal Ilmu Politik”
7. Proses Konflik, ada 3 fase : (Dahrendorf)
1. Kondisi Teknis;
Pemimpin >> Keputusan >> Sarana Benturan
2. Kondisi Politis;
Pemerintah >> Peraturan >> Pembatasan
3. Kondisi Sosial
Komunikasi >> Personal >> Kelompok
8. Sumber Penyebab Konflik
Menurut Surbakti (Leo Agustino) pendekatan besar
sumber penyebab lahirnya konflik yaitu
kemajemukan horizontal dan kemajukan vertikal.
Kemajemukan Horizontal
- Secara Kultural
Misal : suku bangsa, daerah, agama, ras.
- Secara Sosial
Misal : petani, buruh, pedagang, PNS, TNI.
Kemajemukan Vertikal
Struktur masyarakat yang terpolarisasi menurut kepemilikan:
kekayaan, pengetahuan, dan kekuasaan.
9. Fenomena Konflik di Indonesia
1. Konflik Kasus Aceh
2. Konflik Kasus Ambon Maluku
3. Konflik Jajak Pendapat di Timor Timur
11. Kenyataan Sosial
Konsensus:
• Masalah sosial = situasi yg didefinisikan oleh
sebagian/sekelompok orang sebagai situasi
yang tidak menyenangkan
• suatu kondisi akan disebut masalah sosial
jika sebagian anggota masyarakat ‘sepakat’
berpendapat demikian.
• Sifatnya lebih sosial dan bukan natural
12. harus memenuhi syarat sebagai masalah sosial jika
ada sejumlah (memadai) warga yANg menyebut
kondisi itu masalah.
perdebatan mengenai “jumlah”
Irving Tallman & Reese McGeel:
Masalah sosial adalah suatu situasi yang diterima oleh
beberapa kelompok sebagai suatu yg tidak menyenangkan
bagi anggota-anggotanya dan karena itu suatu alternatif
pilihan muncul bagi kelompok atau individu sehingga
termotivasi untuk melakukan perubahan.
13. • Blumer (1971) & Thompson (1988): Masalah
sosial timbul apabila suatu kelompok yg
berpengaruh merumuskan suatu kondisi
sosial akan mengancam nilai-nilai mereka,
berdampak pada sebagian besar warga, dan
kondisi itu akan dapat diatasi melalui
kegiatan bersama.
• Arnold Rose: relevant public, elite group
(intelektual, politikus, pemimpin agama),
movement
14. Jika kita sepenuhnya berpegang hanya pada
‘kesepakatan’, kita akan terjerumus dalam
subyektifitas dalam menentukan masalah.
Perlunya menggabungkan antara elemen subyektif
dan obyektif.
- obyektif: msalah sosial itu sendiri
- Subyektif: keyakinan bahwa situasi itu harus
dirubah
15. Struktural Fungsional:
Masalah sosial akan timbul dalam suatu
masyarakat jika terjadi perbedaan yang
siginifikan antara standar sosial dan
kenyataan sosial.
16. Merton dan Nisbet:
• masalah sosial bukan sebagai kebetulan tetapi berakar
pada satu atau lebih kebutuhan masyarakat yang
terabaikan.
• Jika ada bagian masyarakat yg tdk dpt berfungsi karena
tidak dapat memenuhi kebutuhannya maka ini dapat
mengganggu keseluruhan fungsi masyarakat itu.
17. • Masyarakat adalah suatu sistem yang
dibentuk oleh sejumlah unsur yang berdiri
sendiri tetapi saling bergantung dan
masing2 unsur itu memerankan suatu fungsi
bagi bekerjanya keseluruhan sistem.
Masalah akan timbul jika ada satu unsur
dalam sistem tidak dapat menjalankan
fungsi yg telah digariskan. Jika hal itu terjadi
maka sistem itu akan berupaya mencari
keseimbangan baru, karena hanya dengan
demikian masyarakat itu dapat
mempertahankan diri.
19. Hakekat Manusia
• Sangat mudah berubah sehingga mudah
dibentuk, fleksibel, gampang berubah,
mempunyai karakter yang lunak.
• Walaupun punya kebutuhan psikologis,
Individu pada dasarnya merupakan hasil
‘bangunan’ budaya di mana ia dibesarkan,
karena dari budaya itu ia mendapat aspirasi
dan juga pengalaman hidup, serta nilai-nilai
yang akan dipedomani dalam memenuhi
kebutuhannya.
20. • Perilaku dimotivasi oleh kebutuhan yang
disosialisasikan. Sebagian besar perilaku
manusia dimotivasi oleh kebutuhan yang
sudah dibentuk secara sosial, seperti
kekuasaan dan kekayaan.
• Masalah akan timbul jika seseorang
dipengaruhi oleh kondisi kehidupan yang tidak
dapat dicapainya.
21. Solusi
Konsensus:
• Consensus Building
• tidak ada cara khas mengatasi masalah sosial, kecuali
‘menciptakan kesepakatan’
Struktural Fungsional:
• penyebab timbulnya masalah yaitu karena kegagalan yg
bersifat teknis dlm sistem sosial.
• Faktor penyebab gagalnya sosialisasi:
- sosialisasi tidak lengkap
- sosialiasi yang mengandung konflik
- sosialisasi yang menyimpang
22. Cara mengatasi masalah dengan:
Masyarakat:
• pengendalian sosial:
–teknik untuk mempersiapkan warga
masyarakat baru, khususnya anak-anak
yang baru lahir dalam suatu masyarakat.
• Lembaganya: keluarga, sekolah &
masyarakat luas.
24. Pandangan Masa Depan
Optimis, karena:
• Konsensus:
Tingkah laku dan nilai bisa berubah
• Strutural Fungsional:
- Individu fleksibel untuk beradaptasi