Studi ini meneliti 227 pasangan perkawinan campuran di kalangan umat Katolik di Jakarta. Ada tiga jalur pernikahan yang dipilih yaitu adat, gereja, dan catatan sipil. Tanggung jawab keagamaan anak sering diselesaikan secara kompromi. Untuk memperkuat persatuan suami istri yang berbeda agama, salah satu pasangan seringkali mengubah agamanya. Penelitian ini menemukan pengaruh budaya, ekonomi, dan pendidikan ter
Salinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdf
kuliah VII.ppt
1. Perkawinan Campuran
oleh Liria Tjahaya (Unika
Atmajaya)
Studi kasus dikalangan umat
Katolik di Kawasan Mangga
Besar Jakarta
2. Latar belakang Penelitian
Masih seringnya dijumpai jenis
perkawinan tersebut di masyarakat
indonesia;
Menguji implementasi pasal 2 UU
No.1 tahun 1974 tentang Pokok-
Pokok Perkawinan;
Menemukan hukum yang hidup
dalam perkawinan campuran
3. Komunitas yang diteliti adalah:
Umat Katolik yang bermukim
disekitar kawasan Manga Besar
Jakarta;
Perkawinan campuran yang
dimaksud umumnya adalah
perkawinan campuran karena
perbedaan agama (Katolik dengan
Budha)
Responden: 227 pasangan
4. Point krusial dalam Perkawinan
Campuran
Jalur Perkawinan yang ditempuh;
Tangung jawab terhadap kehidupan
keagamaan anak-anak;
Upaya membina kesatuan suami-
istri, akibat perbedaan agama yang
dianut.
5. Jalur Perkawinan yang Ditempuh
Jalur adat
Jalur pernikahan gereja.
Jalur pernikahan sipil
6. Mengapa pilih Jalur Adat
Tidak merepotkan;
Tiak membutuhkan dana yang besar;
Dinilai penting karena perkawinan
tersebut menjadi tanda direstuinya
perkawinan mereka oleh keluarga
kedua belah pihak
7. Mengapa pilih Jalur Gereja?
Prosesnya lebih mudah dan tidak berbelit-
belit seperi catatan sipil;
Dapat memudahkan anak-anak mereka
masuk sekolah Katolik;
Dapat memperkuat status mereka di
depan masyarakat;
Diharapkan perkawinan mereka kekal
layaknya perkawinan Katolik yang bersifat
sakramen;
Disahkan dihadapan Tuhan
8. Mengapa memilih Jalur Catatan
Sipil?
Dengan adanya akta catatan sipil,
perkawinan mereka menjadi jelas
dan pasti dari sisi hukum negara;
Akta catatan sipil bisa menjadi
pegangan apabila ada persoalan RT,
seperti perceraian,pembagian harta
dsb’
Status anak-anak lebih jelas.
9. Tanggung Jawab thp Kehidupan
Keagamaan Anak-Anak
Secara kompromis. Umumnya cara
ini, suami menyerahkannya kepada
istri, Bila istri Katolik, anak-
anaknyapun dibaptis secara Katolik;
Ada yang membaptis anaknya
mengikuti agama bapak.
Ada pasangan yang memberi
kebebasan kepada anaknya untuk
memilih agama yang dianutnya
10. Pembinaan Kesatuan Suami Istri
yang berbeda Agama
Ditemukan, setelah beberapa tahun
menikah, salah satu pasangan
memutuskan untuk pindah agama ke
agama pasangannya;
Tetap pada agamanya masing-
masing;
11. Kesimpulan
Ternyata dalam praktek perkawinan
campuran di kawasan Mangga Besar
Jakarta ditemukan adanya 3 sistem
hukum, yakni hukum adat, hukum agama
dan hukum negara;
Pilihan-pilihan dalam berbagai isu krusial
dalam perkawinan campuran disebabkan
oleh banyak hal: pendidikan pasangan,
latar belakang budaya, kondisi ekonomi
dll.