1. Resusitasi jantung paru (RJP) merupakan tindakan penyelamatan jiwa penting untuk meningkatkan keberhasilan pasien yang mengalami henti jantung atau napas.
2. RJP optimal dilakukan secepat dan seefektif mungkin dengan melakukan ABCD yaitu mengamati saluran napas, pernapasan, sirkulasi, dan diagnosis bedah.
3. Tindakan dasar RJP meliputi membuka saluran napas, memberikan bantuan pernapasan
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
RJP DASAR
1. RESUSITASI JANTUNG PARU
PELATIHAN MEDIS DASAR
PRAJURIT LANUDAL JAKARTA
JUM’AT, 29 DESEMBER 2022
PUSAT PENERBANGAN ANGKATAN LAUT
LANUDAL JAKARTA
dr. Jeanne Fransisca
Lettu Laut (K/W) NRP 22329/P
2. PENDAHULUAN
Penyakit Jantung : Penyebab
Kematian No 1 di Dunia
WHO tahun 2005 : 17,5 Juta Kasus
di Dunia yang Meninggal
Penyakit Jantung dan Pembuluh
Darah
3.
4. Penyakit kardiovaskular = penyakit yang paling mematikan di dunia.
Data The Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) ->
Kematian di dunia yang disebabkan oleh penyakit terkait dengan
jantung dan pembuluh darah pada 2016 mencapai 17,7 juta jiwa atau
sekitar 32,26% dari total kematian di dunia.
10. Aspek Pokok dari BLS
1. Melputi “immediate recognition” dari henti
seketika,
“activation” dari system respon emergensi
jantung
2.
3. Secara dini melakukan “cardiopulmonary resuscitation”
(CPR) atau RJP
“rapid defibrillation” dengan alat bantu defibrillator.
Efektif “Advanced Life Support”
Perawatan “terintegrasi” paska-henti jantung.
4.
5.
6.
11. Basic Life Support
1. Usaha untuk mempertahankan kehidupan saat penderita
mengalami keadaan yang mengancam nyawa dan atau
alat gerak.
Pondasi dalam penyelamatan nyawa yang diikuti dengan
henti jantung.
2.
3. Usaha mempertahankan jalan nafas dan membantu
pernafasan
pengenalan
dan sirkulasi, meliputi beberapa elemen:
bantuan
dasar, pemeliharaan jalan nafas,
nafas dan kompresi dada.
12. Indikasi
• Henti nafas
Ditandai dengan tidak adanya gerakan dada
udara pernapasan dari korban / pasien
Henti jantung
Pada saat terjadi henti jantung secara langsung
terjadi henti sirkulasi
dan aliran
•
akan
13. Tujuan
Mempertahankan dan mengembalikan fungsi oksigenasi
organ vital
Mempertahankan hidup dan mencegah kematian
Mencegah komplikasi yang bisa timbul akibat kecelakaan
Mencegah tindakan yang dapat membahayakan korban
Melindungi orang yang tidak sadar
Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya respirasi.
• organ –
•
•
•
•
•
• Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi
korban yang mengalami henti
dari
jantung atau henti napas melalui RJP.
14. • Serangkaian tindakan
penyelamatan jiwa untuk
meningkatkan kemungkinan
bertahan hidup dari korban yang
mengalami henti jantung.
Resusitasi
Jantung Paru
(RJP)
RJP yang optimal : RJP sedini mungkin
dan seefektif mungkin
29. Ambu Bag (Kantung Pernapasan)
Meletakkan sungkup menutupi muka
dengan teknik E-C Clamp
• Jari tengah, manis, dan kelingking membentuk huruf “E” dan diletakkan dibawah
rahang bawah untuk mengekstensikan dagu dan rahang bawah.
• Jempol, dan telunjuk membentuk huruf “C” untuk mempertahankan sungkup di
muka.
40. Posisi Recovery Dewasa
• Dilakukan pada korban tidak sadar dengan
nadi, napas, dan ‘tanda-tanda sirkulasi’.
adanya
• Bila tidak di dapatkan tanda-tanda trauma,
tempatkan korban pada posisi recovery. Posisi ini
menjaga jalan napas tetap terbuka.
42. Mengakhiri resusitasi
1. Sirkulasi dan ventilasi spontan yang efektif telah
timbul
Resusitasi diambil alih oleh yang berkompeten
2.
3. Tidak sadar, pernapasan spontan (-), dilatasi
pupil 15-30 menit
Asistole selama 30 menit setelah RJP dan obat
optimal
Stadium terminal suatu penyakit
Penolong terlalu lelah
4.
5.
6.
43. Berhenti dan dengan cepat periksa nafas dan nadi
• JIKA TIDAK ADA NAFAS DAN TIDAK ADA NADI:
lanjutkan RJP sampai penolong lainnya datang.
JIKA ADA NADI TAPI TIDAK ADA NAFAS:
mulailah memberikan bantuan nafas 10-12 kali per menit. Tiap
hembusan nafas dalam 2 detik
JIKA ADA NADI DAN ADA NAFAS:
Selamat! Anda telah menyelamatkan pasien