2. PENGGABUNGAN (MERGER)
UU Lama
Rancangan Penggabungan & Peleburan
disusun bersama oleh Direksi dari
perseroan yang akan melakukan
penggabungan & peleburan (Ps. 102 ayat
(2))
Belum diatur
Belum diatur
Perseroan yang menggabungkan diri
menjadi BUBAR (Ps.106 ayat (1))
UU Baru
Direksi yang akan menggabungkan dan
menerima penggabungan menyusun
Rancangan (Ps. 123 ayat (1))
(Note: bersama atau masing-
masing???!!!)
Persetujuan dari instansi terkait jika
dibutuhkan (Ps.123 ayat (4))
Isi Rancangan ditambah beberapa butir,
yaitu: (Ps.123 ayat (2)) -
-- Rencana kelanjutan
– Cara penyelesaian status Direksi dan
Dewan Komisaris
Perseroan yang menggabungkan diri
menjadi BERAKHIR KARENA HUKUM
(Ps.122 ayat (1))
3. PENGAMBILALIHAN
Belum diatur
Belum diatur
Belum diatur
P. saham langsung dari pmgng saham tidak perlu
menyampaikan maksudnya kepada Direksi
perseroan yang diambil alih dan Rancangan
pengambilalihan, serta persetujuan Dewan
Komisaris (Ps.125 ayat (7))
P.saham langsung dari pmgng saham wajib
memperhatikan:
1. ketentuan dalam AD perseroan yang diambilalih
tentang pemidahan hak atas saham
2. perjanjian perseroan tersebut dengan pihak lain
(Pasal 125 ayat (7))
Pengambilalihan saham langsung dari pemegang
saham juga berlaku ketentuanPs.127 ayat (8))
1. Pengumuman rancangan pengambilalihan di
Surat Kabar dan pengumuman tertulis kpd
Karyawan (Ps.127 ayat (2))
Note: Ps.125 ayat (7) tdk mberlakukn Rancngn
pengambilalihan (????)
2. Kreditur dapat mengajukan keberatan
4. R
a nc a ng a n
Pers
et ujua n Kom is
a ris
PENG UM UM A N
Pem a ng g ila n RUPS
KE
BE
R
AT
AN
Kre d itur
R U P S
S
E
T
UJU
Perub a ha n
AD
T
a np a Perub a ha n
AD
AKT
A NO T
AR
IS
T
IDAK S
E
T
UJU
Kre d itur
Dis
a m p a ika n kp d
Ment eri ut k Da ft a r
Perus
a ha a n
Pe me g a ng
S
a ha m
Pers
et ujua n
Ment eri
(Ps
.21 a ya t (1))
Pem b erit a hua n
Ment eri
(Ps
.21 a ya t (3))
Kep ut us
a n Ment eri
PE
NGUMUMAN
d i S
ura t Ka b a r
B
erha k m em int a
Pers
ero a n m em b eli
kem b a li s
a ha m nya
(Ps
.62)
Dis
eles
a ika n d i
RUPS
P4 d a p a t t erus
d ila ks
a na ka n
(Ps
.126 (3))
P4 t id a k
d a p a t
d ila ks
a na ka n
(Ps
.127 (7))
30 ha ri
14 ha ri
30 ha ri
30 ha ri
5. PEMISAHAN
Belum diatur
Belum diatur
Pemisahan dapat dilakukan dengan 2
(dua) cara yaitu: (Ps.135)
1. Pemisahan Murni
a. seluruh aktiva dan pasiva perseroan
beralih karena hukum kepada 2 (dua)
persero lain/lebih
b. perseroan yang melakukan pemisahan
BERAKHIR KARENA HUKUM
2. Pemisahan Tidak Murni
a. seluruh aktiva dan pasiva perseroan
beralih karena hukum kepada 2 (dua)
persero lain/lebih
b. perseroan yang melakukan
pemisahan TETAP ADA
Berlaku bagi Perseroan Terbuka (Ps.137)
6. PEMERIKSAAN TERHADAP
PERSEROAN
Belum diatur
Belum diatur
Belum diatur
Permohonan diajukan setelah
Pemohon terlebih dulu meminta
data/keterangan kepada
Perseroan melalui RUPS dan
tidak diberi (Ps.138 ayat (4))
Ahli tidak boleh berasal dari
(salah satunya) ”konsultan”
(???) yang telah ditunjuk
perseroan (Ps.139 ayat (4))
Jangka waktu pemeriksaan 90
hari (Ps. 139 ayat (4))Salinan
laporan pemeriksaan paling
lambat 14 hari (Ps.140 ayat (2))
7. PEMBUBARAN, LIKUIDASI, DAN
BERAKHIRNYA STATUS BADAN HUKUM
Belum diatur
Belum diatur
Belum diatur
Kreditur menjadi salah satu pemohon untuk
pembubaran perseroan (Ps.117 ayat (1) c)
- Pencatatan dalam Daftar Perusahaan
dilaksanakan oleh Likuidator (Ps.118 ayat
(1) a)
- Pengumuman oleh Likuidator (Ps.118 ayat
(1) b, c)
Penyebab terjadi pembubaran ditambah beberapa butir, yaitu:
(Ps.142 ayat (1) d, e, f)
- dengan dicabutnya putusa pailit yang berkekuatan hukum
tetap, akibat harta perseroan tidak cukup; untuk membayar
biaya kepailitan
- harta pailit perseroan yang telah dinyatakan pailit dalam
keadaan insolvensi;
-karena dicabutnya izin usaha perseroan yang mewajibkan
perseroan dilikuidasi.
Tanggung jawab renteng apabila Direksi, Dewan Komisaris dan
Perseroan melakukan perbuatan hukum setelah perseroan
bubar kecuali diperlukan untuk pemberesan kekayaan (Ps.142
ayat (5))
Kehilangan status badan hukum setelah selesai likuidasi dan
pertanggungjawaban likuidator diterima RUPS atau Pengadilan
yg menujukknya (Ps.143 ayat (1))
- Tidak diatur
- Pencatatan dalam Daftar Perusahaan dilakukan oleh Menteri
(Ps.147 ayat (1) b)
- Pengumuman tetap oleh Likuidator (Ps.147 ayat (1) a)
8. Perm o ho na n Pem b ub a ra n
Penet a p a n Peng a d ila n
(t m s
k m enunjuk Likuid a t o r)
1. Peng um um a n kp d KR
E
DIT
U
R
2. Pem b erit a hua n kp d Ment eri
Peng a jua n T
a g iha n o leh KR
E
DIT
U
R
a t a u
Keb era t a s
n a t s renc a na p em b a g ia n keka ya a n
PE
MB
E
R
E
S
AN Keb era t a n d a n T
a g iha n DIT
OLAK Likuid a t o r
BE
R
A KHIR
NYA ST
A T
US
BA DA N HUKUM
- Pe ng um um a n ha sil a khir
- Pe m b e rit a hua n kp d M e nt e ri
M e nt e ri m e ng um um ka n d i Be rit a
Ne g a ra
Kre d it ur m e ng a juka n Gug a t a n
M e nt e ri m e nc a t a t b e ra khirnya
st a t us hukum d i Da ft a r
Pe rusa ha a n
- R
UPS m e m b e ri p e luna sa n &
p e m b e b a sa n
- Pe ng a d ila n m e ne rim a
p t g g ja w a b a n Likuid a t o r
30 ha ri
60 ha ri
60 ha ri
30 ha ri
10. KETENTUAN LAIN
Akan dibentuk Tim yang bertugas untuk
mengkaji Akta Pendirian dan perubahan AD
untuk disampaikan pada Menteri (Ps.156)
11. KETERANGAN PERALIHAN
Wajib diperhatikan adalah: (Ps.157)
AD perseroan dan perubahannya yang telah memiliki status
badan hukum serta didaftarkan sebelum UU ini tetap berlaku;
AD perseroan yang belum memiliki status badan hukum dan
perubahannya belum disetujui atau dilaporkan kepada Menteri
pada saat UU ini berlaku, wajib disesuaikan dengan UU ini;
Perseroan yang telah memiliki status badan hukum berdasarkan
peraturan perundang-undangan (ini ???!!!), dalam jangka waktu
1 (satu) tahun setelah berlakunya UU ini wajib menyesuaikan
AD-nya dengan ketentuan UU ini;
Perseroan yang yang tidak menyesuaikan AD-nya sesuai
dengan ketentuan di atas dapat dibubarkan berdasarkan
putusan PN atas permohonan kejaksaan atau pihak yang
berkepentingan.
12. KETERANGAN PENUTUP
Peraturan Pelaksana (PP) daru UU
No.1/1995, TETAP BERLAKU
UU No.1/1995, dinyatakan DICABUT
dan TIDAK BERLAKU
13. CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR)
Perseroan di bidang bersangkutan dengan
sumber daya alam wajib CSR
CSR dianggarkan dan diperhitungkan
sebagai biaya perseroan
Perseroan yang tidak melaksanakan
kewajiban CSR dikenai sanksi