Dokumen tersebut membahas pemahaman yang benar mengenai rejeki. Rejeki berasal dari Allah namun manusia harus berusaha dengan cara yang halal sesuai syariat. Usaha manusia terikat dengan hukum sebab akibat akan tetapi yang menentukan rejeki tetaplah Allah. Pemahaman ini mendorong semangat berusaha sambil senantiasa berpegang teguh pada hukum Allah dan berdoa kepada-Nya.
2. Makna Rejeki (secara bahasa)
• Rejeki (razaqa) itu bermakna A’tha = pemberian
• Rejeki tak sama dengan kepemilikan
• Untuk memperolehnya bisa lewat jalan yang halal,
juga bisa dari jalan haram
• Semuanya tetap disebut sebagai rejeki
3. Marilah kita melihat faktanya
secara lebih mendalam
Benarkah Penyebab datangnya
rejeki itu atas usaha kita ?
4. Fakta rejeki ada 2 aspek:
Al-haal Al-asbab
Kondisi/keadaan yang
biasanya dapat
mendatangkan rizki
Bersifat kausalitas
(sebab-akibat)
Masalah yang ghaib
bagi manusia
Membutuhkan dalil
yang bersifat past i
Bersifat t idak past i
Wilayah yang
diusahakan manusia
Bersifat past i
5. Al-asbab
Dalil harus qoth’i (PAST I):
baik qoth’i Tsubut: Sumber
maupun qoth’i dilalah:
penunjukan
Berart i merujuk
Al-Quran
Jadi sebab datangnya Rizki
Cuma satu yaitu dari
ALLAH SWT
6.
7.
8. sikap yang salah:
• Rejeki itu datangnya dari Allah semata.
• Usaha manusia itu t idak ada gunanya.
• Manusia cukup hanya pasrah pada
Allah.
• Apapun yang diberikan Allah, itulah
rejeki kita.
• Manusia t idak perlu bersusah-payah
dalam mencari rejeki.
Ini adalah pemahaman rejeki yang salah jenis kedua…
10. PEMAHAMAN REJEKI
TAWAKKAL SEBELUM, SELAMA DAN SESUDAH
IKHT.IAR
REJEKI
ADALAH
DARI
ALLAH
KEYAKINAN PADA REJEKI
BERASAL DARI ALLAH
MEMUNCULKAN SEMANGAT
DALAM MENCARI REJEKI
MAKA
PERBUATAN
MANUSIA
SENANT IASA TERIKAT
DENGAN SYARI’AT ALLAH
YAKIN BAHWA ALLAH AKAN
SELALU MEMBANTU KITA
SENANT IASA TERIKAT
DENGAN SUNNATULLAH
DALAM MENCARI REJEKI
11. langkah-langkah kita
• Keyakinan yang mendalam akan rejeki dari Allah.
• Senant iasa berpegang teguh pada hukum syara’.
• Manusia harus terikat pada sebab-sebab kepemilikan,
bukan sebab-sebab datangnya rejeki.
• Terikat pada sunnatullah (hukum sebab-akibat).
• Senant iasa berdo’a (Allah Maha Pemberi lagi Maha
Penolong).
12. • Selalu opt imis (karena dijamin Allah).
• Selalu terikat dengan hukum syara’ (karena jumlah
t.idak ada hubungannya dengan cara yang dipakai).
• T idak menghalalkan segala cara dalam mencari rejeki.
• T idak takut menolak rejeki yang datang dengan cara
yang haram.
• T idak mudah putus asa jika gagal dalam usahanya.
• Membuat kita t idak takut berjuang untuk Islam.
Fungsi memahami rejeki yang benar