Rencana Induk Perkeretaapian Nasional bertujuan untuk meningkatkan kapasitas transportasi penumpang dan barang di Indonesia dengan melakukan reformasi kelembagaan, meningkatkan peran kereta api regional, dan memisahkan penyelenggaraan prasarana dan operasi kereta api untuk menarik investasi dan meningkatkan efisiensi. Rencana tersebut menekankan peningkatan infrastruktur, kapasitas, dan pelayanan angkutan barang, serta peran yang lebih besar

1. Diskusi Kelompok Terfokus (FGD) Rencana Induk Perkeretaapian Nasional Pengembangan Pelayanan Kereta Api Barang di Pulau Jawa: Konsep Pengembangan dalam Rencana Induk Perkeretaapian 6 Mei 2010

5. Hal ini akan membutuhkan pemisahan infrastruktur dari kendali PT KA dan pengembangan aturan akses yang menyediakan akses dan access pricing secara adil bagi semua operator

7. Pelayanan angkutan penumpang mendominasi lalu lintas keretaapi

8. Terbatasnya kapasitas yang tersedia

9. Hubungan yang kurang baik dengan PT KA

10. Kondisi prasarana eksisting belum memenuhi kebutuhan angkutan barang

11. Axle load yang masih rendah

12. Armada kereta yang sudah tua

13. Pelayanan yang kurang memadai

15. Memberikan kesempatan bagi badan usaha/swasta sebagai operator dan menerapkan tarif penggunaan prasarana

17. Biaya penggantian lokomotif US$850 juta

18. Total biaya penggantian sarana > US$5 milyar

20. Peningkatan Infrastruktur Rekomendasi Utama Rencana Induk Perkeretaapian Peningkatan kapasitas gandar menjadi 25 ton pada jalur utama  kapasitas angkut gerbong menjadi 77 ton Peningkatan daerah aman/clearance KA hingga mencapai 6,1 meter Rekomendasi standar prasarana mencakup: Rel tipe R60 yang disambung secara menerus Bantalan beton sepanjang 1.660/kilometer Tebal batuan keras ballast 300 mm Peningkatan persinyalan  sinyal elektronik Peningkatan kapasitas jembatan 25 ton/gandar

23. Diperlukan investasi swasta yang lebih besar dalam penyediaan prasarana

24. Undang-undang 23/2007 memungkinkan dan mendorong investasi swasta dalam sektor perkeretaapian:Kereta angkutan barang Terminal khusus dan pengoperasian terminal Operator KA Layanan pergudangan dan logistik Kegiatan operasi KA lainnya di masa depan

26. Standar akuntansi yang lebih akurat untuk identifikasi dan perhitungan kebutuhan prasarana, penumpang, dan biaya operasi angkutan barang