SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
INDONESIA DAMAI, MAKMUR, BERLIMPAH BERKAH l EDISI 1 FEBRUARI 2019 l
D
i tangan penyair, hujan
dapat diramu menjadi
syair. Di tangan petani,
hujan dapat memberi kehidupan.
Di tangan penguasa, hujan bisa
menjadi komoditas.
Seorang Sufi berkebangsaan
Mesir, Ibn ‘Athaillah as-Sakandari
(1260-1309 M), menyatakan,
“Ada dua nikmat yang pasti
dialami dan dirasakan oleh semua
makhluk: nikmat penciptaan dan
nikmat pemenuhan kebutuhan.” 
“Dan Kami turunkan dari langit
air yang penuh keberkahan lalu
Kami tumbuhkan dengan air
itu pohon-pohon dan biji-biji
tanaman yang diketam.”
(QS: Qaaf [50]: 9). 
Saat manusia diciptakan.
Bumi telah terlebih dahulu
disiapkan. Sebelumnya, bumi
hanyalah padang tandus yang
tak berkehidupan. Tumbuhan
dihidupkan. Air sebagai
kebutuhan utama manusia,
diciptakan berlimpah, jumlahnya
lebih dari sepertiga permukaan
bumi. Jumlah itu bukan hanya
berkah bagi manusia, tetapi juga
berkah bagi alam semesta.
HUJAN, BERKAH
BAGI SEMESTA
TAHUKAH KAMU ORANG YANG PALING TAK BERPERASAAN?
DIA YANG JAUH DARI KEKASIH DI SAAT HUJAN, TAPI TAK
MENGHASILKAN PUISI. (SUDJIWO TEJO)
Ingat lah bahwa, jika Allah
ingin meng­anugerahimu sebuah
karunia, Allah akan menciptakan
amal pada dirimu, lalu menis­
batkannya kepadamu. Dia akan
menyatakan kepadamu melalui
malaikat-Nya bahwa kau adalah
orang yang taat, bertakwa, gigih,
dan gemar beramal. Dengan cara
lain, Allah akan menisbatkan
amal itu kepadamu melalui lisan
para hamba-Nya. Sebagai wujud
pengakuan hamba kepadamu.
Sifat hamba yang baik, akan
merasa malu kepada Tuhannya
atas karunia yang Dia berikan.
Lalu muncul kesadaran dalam
dirinya untuk menisbatkan segala
sifat baik hanya kepada Allah
swt. semata. Dan meneguhkan
sifat-sifat buruk dalam dirinya,
kemudian merasa diri hina di
depan kebesaran karunia dan
keberkahan dari-Nya.
Mula-mula, Dia memberimu
nikmat penciptaan, lalu meme­
nuhi semua kebutuhanmu secara
terus-menerus. Ibn ‘Athaillah as-
Sakandari, dalam Al-Hikam
Tak banyak orang yang mau
memikirkan perjalanan panjang
yang ditempuh sebutir air hujan,
hingga tiba di wajah kita, di
genggaman tangan, maupun di
tanah. Dari atmosfer yang jauh di
batas langit, menuju relung bumi,
melalui proses panjang yang
dijawab teknologi dengan istilah
ilmiah: kondensasi, presipitasi,
dan lainnya. Tapi tak ada sebutir
pun hujan yang mampu jatuh,
tanpa ijin-Nya. 
Butir air jatuh di tempat yang juga
dikehendakinya. Di laut maupun
di darat, tempat sang khalifah di
muka bumi-manusia-seutuhnya
menggantungkan sepenuh
hidupnya pada air. Dalam hal ini,
air di darat disebut air tawar. Tak
cuma manusia, flora dan fauna
pun bersandar pada keberadaan
air hujan yang jatuh ke bumi.
Jaminan hidup dari Tuhan tak
perlu diragukan. Tuhan tidak
akan menciptakan makhluknya
lalu membiarkannya begitu saja.
Semua yang Dia kehendaki untuk
ada (kunn), maka ia akan ada (fa
yakunn), tentu dengan jaminan
pemeliharaan penuh dari-Nya. 
Inilah dasar mengapa manusia
wajib mensyukurinya Melalui
cipratan air hujan ini, manusia
dapat melangsungkan kehidup­
annya. Maka, mulailah mempe­
rtebal rasa syukur dalam diri kita.
Allah swt. berfirman, “Boleh jadi
kamu membenci sesuatu, pada­
hal ia amat baik bagimu, dan
boleh jadi (pula) kamu menyukai
sesuatu, padahal ia amat buruk
bagimu; Allah mengetahui, sedang­
kan kamu tidak mengetahui.”
(QS. al-Baqarah [2]: 216) l
KONTAK REDAKSI: INDONESIABERKAH2019@GMAIL.COM, FACEBOOK: INDONESIA BERKAH
INDONESIA BERKAH l EDISI 1 FEBRUARI 2019 l 02
PESAN DAMAI SUSTER
DI TENGAH LAUTAN HIJAB
ADA YANG SPESIAL DARI PERAYAAN HARI KELAHIRAN MUSLIMAT NU
KE-73 DI GELORA BUNG KARNO JAKARTA, MINGGU (27-1-2019). DI
ANTARA RATUSAN RIBU WARGA NU YANG MEMADATI GBK, TAMPAK
HADIR DUA SUSTER BIARAWATI KATOLIK DI TENGAH ACARA. KEDUA
SUSTER INI ADALAH ANGGOTA KONGREGASI PBHK (PUTRI BUNDA HATI
KUDUS) YANG DIUNDANG UNTUK MENGHADIRI ACARA INI.
F
oto dua suster berbusana
pu­tih berjalan melintasi
karpet merah di tengah
arena pun viral. Warganet meng­
apre­siasi fragmen yang sangat
kental aroma toleransi tersebut,
seperti dilansir Pastor Benny
Steven dalam tulisannya di
Kompasiana.
“Makasih negeriku yang berbalut­
kan perbedaan dan menghasilkan
kedamaian seluruh anak negeri,”
tulis akun Martin Tupen. “Cinta
itu melampaui batas dogmatis.
Cinta adalah Sulam Keragaman
menjadi kekuatan persaudaraan
dan ke-indonesiaan,” komentar
akun Syaparudin.
Kehadiran dua suster itu selaras
dengan tema acara dan semangat
NU selama ini. Pada perayaan
hari kelahiran ke-73 ini, Muslimat
NU mengusung tema ‘Jaga
Aswaja, Teguhkan Bangsa’.
“Toleransi dengan yang berbeda
akan menjadikan kita berlomba-
lomba menuju kebaikan dari
yang satu kepada lainnya,” Ketua
Umum Pimpinan Pusat Muslimat
NU Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah memimpin hadirin un­
tuk mengucapkan deklarasi anti­
hoaks, fitnah, dan ghibah yang
terangkum dalam empat poin.
1.	 Pentingnya penolakan pada
hoaks, fitnah, dan ghibah yang
dapat memicu perpecahan dan
perselisihan bangsa.
2.	 Anggota Muslimat NU tidak
akan membuat dan menye­
barkan berita bohong, ujaran
kebencian, fitnah, serta ghibah.
3.	 Membudayakan menya­ring
berita sebelum menyebar
informasi.
4.	 Perlunya berpikir posi­tif untuk
menguatkan ukhuwah dan
persatuan bangsa.
Presiden Joko Widodo dalam
sambutannya menyampaikan
penghargaan atas deklarasi
Muslimat NU. “Saya kira ini
sebuah perlawanan terhadap
banyaknya hoaks yang ada di
media sosial,” kata Jokowi. “Kita
ingin Islam moderat, moderasi
Islam terus digaungkan.”
JILBAB PUTIH
Sebelumnya, interaksi yang mesra
antara suster dan muslimah juga
mencuat. Adalah kolaborasi
grup kasidah yang kental dengan
identitas Islam dengan para suster
Katolik di atas panggung. Dengan
riang mereka melantunkan lagu
Jilbab Putih yang dipopulerkan
oleh grup kasidah legendaris
Nasida Ria di era 1980-an.
Kolaborasi grup kasidah dan
sus­ter Katolik ini sedang ramai
di linimasa. Cuplikan video itu di­
unggah akun @mememekanlirik
pada 17 Januari 2019.
Ternyata, kolaborasi ini bagian
dari perayaan ulang tahun ke-45
Civita Youth Camp di Ciputat,
Tangerang, Banten. Video
aksi kolaborasi itu bersumber
dari akun YouTube Komisi
KOSMIS KWI. Grup kasidah
yang manggung itu adalah grup
kasidah Miftahul Jannah.
“Suster Yunita, CB, berkolaborasi
dengan Grup Kasidah Miftahul
Jannah, yang hadir meramaikan
perayaan HUT lustrum ke-9
Civita Youth Camp, Ciputat. Selain
menghibur, nyanyian para wanita
berkerudung ini memecah dinding
perbedaan di tengah maraknya
intoleransi karena beda pendapat.
Lagu yang dibawakan berjudul
“Jilbab Putih” karya kelompok
kasidah Nasida Ria.”
Warganet pun mendukung pesan
damai dan toleran dari aksi itu.
Nun jauh dari Jakarta, aksi
kemanusiaan lintas agama terjadi
di Maluku. Seperti dilansir
Antara, organisasi Fatayat NU
memberi bantuan untuk anak-
anak di Panti Asuhan Santo Maria
dan Santo Yoseph Ahuru.
Aksi lintas agama dan relasi yang
mesra antar-pemeluk agama ba­
nyak dijumpai di Indonesia. Tole­
ransi dalam perbedaan memang
modal berharga bangsa. l
INDONESIA BERKAH l EDISI 1 FEBRUARI 2019 l 03
RIBUAN ORANG MEMBANJIRI HAUL HABIB HASAN ATAU YANG JUGA
DIKENAL DENGAN SEBUTAN SYEKH KRAMAT JATI ATAU SINGO BARONG
DI LAMPER KIDUL, SEMARANG, SELASA (15/1/2019) MALAM.
U
lama yang hadir dalam
haul tersebut adalah
Habib Muhammad Luthfi
bin Yahya, dan beberapa ulama
dari Timur Tengah, di antaranya
dari Suriah dan Libanon.
Di dalam tausiahnya, Habib Luthfi
menyampaikan bahwa Indonesia
bukan hanya negara yang kaya
sumber daya alam namun juga
kaya ulama.
“Di Pulau Jawa paling ujung
ada makam Syekh Maulana Al
Bantani. Ditarik terus ke Cirebon,
tokoh-tokoh dan ulama Indonesia
memagari sampai wilayah
Banyuwangi,” ucapnya.
Para ulama itu sudah wafat, tapi
seakan masih hidup. Habib Luthfi
mengatakan ilmu yang diwariskan
para ulama itu terbukti masih
bisa mempersatukan umat,
dan memajukan ekonomi di
tempatnya dimakamkan.
Pada kesempatan itu, ia juga
mengajak umat untuk meneladani
nilai-nilai yang diwariskan ulama
terdahulu. Salah satunya adalah
tidak mudah terpecah belah.
Semangat persatuan dan
perdamaian memang terus
diserukan ulama kharismatik
dari Pekalongan, Jawa Tengah
itu. Dalam berbagai kesempatan
sebelumnya, Habib Luthfi
menyayangkan, saat ini banyak
umat bertengkar hanya karena
berbeda pandangan. Terlebih
jelang pemilihan umum (pemilu).
“Jangan sampai kita menyia-
nyiakan waktu untuk hal
semacam itu, walaupun baju
berbeda, pilihan berbeda.
Bolehlah bendera ormas ataupun
bendera partai banyak, namun
merah putih tetap satu,” katanya.
Ia juga mengingatkan, fitnah
(hoaks) yang semakin merajalela
saat ini sangat berpotensi meme­
cah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Di manapun dan kapanpun kita
harus bangga dan cinta tanah air
dan tumpah darah Indonesia.
Jangan sampai goyah oleh apapun,
apalagi hanya karena berita
hoaks,” katanya.
HAUL SINGO BARONG
Sementara itu, Habib Hasan atau
Syekh Kramat Jati atau Singo
Barong dahulu dikenal sebagai
seorang yang ahli menghentikan
segala perpecahan dan fitnah
antar golongan dan suku.
Sehingga aksi adu domba yang
dilakukan pihak penjajah gagal.
Pengaruh Habib Hasan mulai dari
Banten sampai Semarang sangat
besar. Tidak mengherankan
bila Belanda selalu mengincar
dan mengawasinya. Pada tahun
1206 H/1785 M, terjadilah
sebuah pertempuran sengit di
Pekalongan. Dengan kegigihan
dan semangat yang dimiliki
Habib Hasan dengan santri dan
pasukannya, Belanda kewalahan.
Akhirnya Habib Hasan bersama
pasukan dan santrinya mengungsi
ke Kaliwungu, Kendal, tinggal
di suatu daerah yang sekarang
dikenal dengan Desa Kramat.
Atas perjuangan, kearifan, serta
keluasan ilmu Habib Hasan, Sultan
Hamengkubuwono ke II kagum
dan menjadikannya menantu.
Habib Hasan tinggal bersama
sa­habatnya bernama Kyai
Asy’ari seorang ulama besar
yang menjadi cikal bakal pendiri
pesantren di wilayah Kaliwungu
(Kendal ), guna bahu-membahu
mensyiarkan Islam. Masa tua
hingga wafatnya, Habib Hasan
tinggal di Semarang tepatnya di
daerah Perdikan atau Jomblang
yang merupakan pemberian dari
Sultan HB II.
Habib Hasan wafat di Semarang
dan dimakamkan di depan
pengimaman Masjid Al Hidayah
Taman Duku Lamper Kidul
Semarang. Hingga saat ini, banyak
orang yang yang datang berziarah
di makamnya. l
TAUSIAH HABIB LUTHFI
SAAT HAUL SINGO BARONG
“DI MANAPUN DAN
KAPANPUN KITA
HARUS BANGGA DAN
CINTA TANAH AIR
DAN TUMPAH DARAH
INDONESIA.”
INDONESIA BERKAH l EDISI 1 FEBRUARI 2019 l 04
JURUS SUNAN DRAJAT
MENEMBUS BEGAL DAN GUNUNG KAPUR
MÈNÈHANA TEKEN MARANG WONG KANG WUTA. MÈNÈHANA MANGAN
MARANG WONG KANG LUWÉ. MÈNÈHANA BUSANA MARANG WONG KANG
WUDA. MÈNÈHANA NGIYUP MARANG WONG KANG KODANAN
ARTINYA: “BERILAH ILMU AGAR ORANG MENJADI PANDAI,
SEJAHTERAKANLAH KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG MISKIN, AJARILAH
KESUSILAAN PADA ORANG YANG TIDAK PUNYA MALU, SERTA BERI
PERLINDUNGAN KEPADA ORANG YANG MENDERITA”
I
tu jampi-jampi? Bukan! Nasi­
hat buat calon penguasa? Tak
cuma penguasa. Itu nasihat
buat semua manusia, inti ajaran
bijaksana Sunan Drajat. Kalau tak
percaya, datang saja ke makam
Sunan Drajat. Kalimat bijak yang
menggambar­kan tingginya derajat
hikmah sang Waliyullah tersebut,
terpam­pang di tembok tempat
peristirahatannya di Desa Paciran,
Lamongan.
Nama kecilnya Raden Qasim.
Sejak bocah, ia sangat berbakat
dalam mewarisi khazanah
keislaman ayahnya, Sunan Ampel
alias Raden Rahmat. Lahir
delapan tahun sebelum Kerajaan
Majapahit runtuh, yakni pada
1470 M, di Ampel Delta, alias
Surabaya, sebagai putera kedua
Sunan Ampel dan Nyai Ageng
Manila atau Dewi Condrowati.
Ia punya kakak bernama Sunan
Bonang, dan adik bernama Siti
Muntisiyah, yang kelak diperistri
Sunan Giri.
Asupan syariat dan hakikat aga­
ma, membentuk karakter bijak
sang raden. Namun, tak berarti
ia serta merta menjadi penerus
ayahnya di Tanah Ampel. Ia ma­
lah “dibuang” ke Cirebon, untuk
nyantri pada Sunan Gunung Jati,
mantan murid ayahnya.
Bukan hal sulit bagi Sunan Ampel
untuk mendidik sendiri buah
hatinya. Tapi demi kemandirian
dan masa depan tugas Waliyullah
dalam menegakkan agama Islam
di Nusantara, sang ayah yang
keturunan kesepuluh Sayidina
Hussein (cucu kesayangan Nabi
Muhammad SAW), justru mengi­
rim anaknya berguru kepada
ulama lain. Hal ini demi pendi­
dik­an dan wawasan sang anak.
Selesai nyantri di Cirebon, ia
kembali ke Tanah Ampel. Bukan­
nya diserahi “tahta” padepokan,
ia malah kembali “dibuang”
untuk kedua kalinya. Kali ini,
Raden Qasim dikirim ke bagian
utara Gresik.
Di desa yang panas dan bertanah
kapur, ia diberi tugas mengabdi
kepada masyarakat yang sengsara
akibat paceklik. Bisa dibayangkan,
tantangan yang harus dihadapi
sang raden dalam menegakkan
agama Islam di sana. Wilayah
tersebut, bisa dibilang “sarang
begal”, tempat bagi ajaran Islam
yang santun dan penuh kasih
sayang dianggap ajaran baru.
CARA SANG SUNAN
MENAKLUKKAN
“GUNUNG KAPUR”
Sulitnya kehidupan, membuat
hati masyarakat mengeras bagai
gunung kapur cadas. Tak hendak
memacul kapur dengan cangkul
yang tajam, Raden Qasim me­
nye­­barkan Islam dengan cara
me­­nyelaraskannya dengan tradisi
warga setempat yang tidak
menyim­pang dari akidah Islam.
Ia menyebarkan Islam dengan
mengajarkan cara bertani dan
mengadakan pentas-pentas seni,
musik gamelan, dan tembang
yang penuh dengan muatan
hikmah. Bahkan tembang
mocopat Pangkur yang berisi
pujian kepada Gusti Allah,
merupakan karya Sunan Drajat.
Keberhasilan Raden Qasim me­
rangkul masyarakat, mengajar­kan
bertani dan cara menanam hingga
rakyat sejahtera, membuatnya
dianugerahi gelar Sunan Drajat
oleh Raden Patah. Hingga kini,
sisa gamelan Singo Mengkok
milik Sunan Drajat, disimpan di
Museum Sunan Drajat.
Filsafat Hidup Sunan Drajat yang
diajarkan kepada masyarakatnya.
Antara lain, senantiasa membuat
senang hati orang lain (memangun
resep tyasing Sasoma), tetap ingat
dan waspada (éling lan waspada),
tekanlah gelora hawa nafsu (Mèpèr
Hardaning Pancadriya), kebaha­
giaan lahir batin hanya bisa dica­pai
dengansalatlimawaktu(Mul­yaguna
Panca Waktu), dan lainnya. l

More Related Content

Similar to Indonesia Berkah

BAWALAH HATIKU BERSAMA CINTA [2]
BAWALAH HATIKU BERSAMA CINTA [2]BAWALAH HATIKU BERSAMA CINTA [2]
BAWALAH HATIKU BERSAMA CINTA [2]andri zulfikar
 
Bawalah hatiku bersama cinta ii
Bawalah hatiku bersama cinta iiBawalah hatiku bersama cinta ii
Bawalah hatiku bersama cinta iionessfee
 
Masa depan keberagaman di indonesia
Masa depan keberagaman di indonesiaMasa depan keberagaman di indonesia
Masa depan keberagaman di indonesiaImam Muda Ikram
 
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAM
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAMSalinan AMIN VISI MISI PROGRAM
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAMCIkumparan
 
VISI MISI PASLON 01 - ANIES BASWEDAN - CAK IMIN
VISI MISI PASLON 01 - ANIES BASWEDAN - CAK IMINVISI MISI PASLON 01 - ANIES BASWEDAN - CAK IMIN
VISI MISI PASLON 01 - ANIES BASWEDAN - CAK IMINIsmail Fahmi
 
MEMETIK HIKMAH DARI DASAR HATI [1]
MEMETIK HIKMAH DARI DASAR HATI [1]MEMETIK HIKMAH DARI DASAR HATI [1]
MEMETIK HIKMAH DARI DASAR HATI [1]andri zulfikar
 
Khutbah Jumat Air dan Sanitasi
Khutbah Jumat Air dan SanitasiKhutbah Jumat Air dan Sanitasi
Khutbah Jumat Air dan SanitasiReza Hendrawan
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanIrvan Malvinas
 
5 pilar kebangsaan tugsus 2020 (1)
5 pilar kebangsaan tugsus 2020 (1)5 pilar kebangsaan tugsus 2020 (1)
5 pilar kebangsaan tugsus 2020 (1)Tini Wartini
 
5 pilar kebangsaan tugsus 2020
5 pilar kebangsaan tugsus 2020 5 pilar kebangsaan tugsus 2020
5 pilar kebangsaan tugsus 2020 KarinaSyafarini
 
MAKALAH1 BUK Siti Kholifah.docx
MAKALAH1 BUK Siti Kholifah.docxMAKALAH1 BUK Siti Kholifah.docx
MAKALAH1 BUK Siti Kholifah.docxtengkurafi1
 
Pidato "Hidup Berdampingan Itu Luar Biasa"
Pidato "Hidup Berdampingan Itu Luar Biasa"Pidato "Hidup Berdampingan Itu Luar Biasa"
Pidato "Hidup Berdampingan Itu Luar Biasa"JasonCundrawijaya
 
Risalah Sidang Risalah PerundinganTahun 1956
Risalah Sidang Risalah PerundinganTahun 1956Risalah Sidang Risalah PerundinganTahun 1956
Risalah Sidang Risalah PerundinganTahun 1956Perpustakaan MPR RI
 
Bhineka
BhinekaBhineka
Bhinekaraffly
 
Artikel Identit-WPS Office.docx.teusksgsusosk
Artikel Identit-WPS Office.docx.teusksgsusoskArtikel Identit-WPS Office.docx.teusksgsusosk
Artikel Identit-WPS Office.docx.teusksgsusoskromaulisiregar42
 
Narkoba adalah ancaman terhadap keberlangsungan hidup bangsa
Narkoba adalah ancaman terhadap keberlangsungan hidup bangsaNarkoba adalah ancaman terhadap keberlangsungan hidup bangsa
Narkoba adalah ancaman terhadap keberlangsungan hidup bangsaBADAR_HAMID
 
Proposal Festival Baitul Amin 2010
Proposal Festival Baitul Amin 2010Proposal Festival Baitul Amin 2010
Proposal Festival Baitul Amin 2010Surau Baitul Amin
 

Similar to Indonesia Berkah (20)

BAWALAH HATIKU BERSAMA CINTA [2]
BAWALAH HATIKU BERSAMA CINTA [2]BAWALAH HATIKU BERSAMA CINTA [2]
BAWALAH HATIKU BERSAMA CINTA [2]
 
Bawalah hatiku bersama cinta ii
Bawalah hatiku bersama cinta iiBawalah hatiku bersama cinta ii
Bawalah hatiku bersama cinta ii
 
PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA (PKBN)
PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA (PKBN)PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA (PKBN)
PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA (PKBN)
 
Masa depan keberagaman di indonesia
Masa depan keberagaman di indonesiaMasa depan keberagaman di indonesia
Masa depan keberagaman di indonesia
 
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAM
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAMSalinan AMIN VISI MISI PROGRAM
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAM
 
VISI MISI PASLON 01 - ANIES BASWEDAN - CAK IMIN
VISI MISI PASLON 01 - ANIES BASWEDAN - CAK IMINVISI MISI PASLON 01 - ANIES BASWEDAN - CAK IMIN
VISI MISI PASLON 01 - ANIES BASWEDAN - CAK IMIN
 
MEMETIK HIKMAH DARI DASAR HATI [1]
MEMETIK HIKMAH DARI DASAR HATI [1]MEMETIK HIKMAH DARI DASAR HATI [1]
MEMETIK HIKMAH DARI DASAR HATI [1]
 
Khutbah Jumat Air dan Sanitasi
Khutbah Jumat Air dan SanitasiKhutbah Jumat Air dan Sanitasi
Khutbah Jumat Air dan Sanitasi
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Kepelbagaian budaya
Kepelbagaian budayaKepelbagaian budaya
Kepelbagaian budaya
 
5 pilar kebangsaan tugsus 2020 (1)
5 pilar kebangsaan tugsus 2020 (1)5 pilar kebangsaan tugsus 2020 (1)
5 pilar kebangsaan tugsus 2020 (1)
 
5 pilar kebangsaan tugsus 2020
5 pilar kebangsaan tugsus 2020 5 pilar kebangsaan tugsus 2020
5 pilar kebangsaan tugsus 2020
 
MAKALAH1 BUK Siti Kholifah.docx
MAKALAH1 BUK Siti Kholifah.docxMAKALAH1 BUK Siti Kholifah.docx
MAKALAH1 BUK Siti Kholifah.docx
 
Pidato "Hidup Berdampingan Itu Luar Biasa"
Pidato "Hidup Berdampingan Itu Luar Biasa"Pidato "Hidup Berdampingan Itu Luar Biasa"
Pidato "Hidup Berdampingan Itu Luar Biasa"
 
Risalah Sidang Risalah PerundinganTahun 1956
Risalah Sidang Risalah PerundinganTahun 1956Risalah Sidang Risalah PerundinganTahun 1956
Risalah Sidang Risalah PerundinganTahun 1956
 
Wawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air
Wawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah AirWawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air
Wawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air
 
Bhineka
BhinekaBhineka
Bhineka
 
Artikel Identit-WPS Office.docx.teusksgsusosk
Artikel Identit-WPS Office.docx.teusksgsusoskArtikel Identit-WPS Office.docx.teusksgsusosk
Artikel Identit-WPS Office.docx.teusksgsusosk
 
Narkoba adalah ancaman terhadap keberlangsungan hidup bangsa
Narkoba adalah ancaman terhadap keberlangsungan hidup bangsaNarkoba adalah ancaman terhadap keberlangsungan hidup bangsa
Narkoba adalah ancaman terhadap keberlangsungan hidup bangsa
 
Proposal Festival Baitul Amin 2010
Proposal Festival Baitul Amin 2010Proposal Festival Baitul Amin 2010
Proposal Festival Baitul Amin 2010
 

Recently uploaded

SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.MeidarLamskingBoangm
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024milliantefraim
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratpuji239858
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.KennayaWjaya
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Adam Hiola
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Ustadz Habib
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)ErnestBeardly1
 

Recently uploaded (13)

SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
 

Indonesia Berkah

  • 1. INDONESIA DAMAI, MAKMUR, BERLIMPAH BERKAH l EDISI 1 FEBRUARI 2019 l D i tangan penyair, hujan dapat diramu menjadi syair. Di tangan petani, hujan dapat memberi kehidupan. Di tangan penguasa, hujan bisa menjadi komoditas. Seorang Sufi berkebangsaan Mesir, Ibn ‘Athaillah as-Sakandari (1260-1309 M), menyatakan, “Ada dua nikmat yang pasti dialami dan dirasakan oleh semua makhluk: nikmat penciptaan dan nikmat pemenuhan kebutuhan.”  “Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.” (QS: Qaaf [50]: 9).  Saat manusia diciptakan. Bumi telah terlebih dahulu disiapkan. Sebelumnya, bumi hanyalah padang tandus yang tak berkehidupan. Tumbuhan dihidupkan. Air sebagai kebutuhan utama manusia, diciptakan berlimpah, jumlahnya lebih dari sepertiga permukaan bumi. Jumlah itu bukan hanya berkah bagi manusia, tetapi juga berkah bagi alam semesta. HUJAN, BERKAH BAGI SEMESTA TAHUKAH KAMU ORANG YANG PALING TAK BERPERASAAN? DIA YANG JAUH DARI KEKASIH DI SAAT HUJAN, TAPI TAK MENGHASILKAN PUISI. (SUDJIWO TEJO) Ingat lah bahwa, jika Allah ingin meng­anugerahimu sebuah karunia, Allah akan menciptakan amal pada dirimu, lalu menis­ batkannya kepadamu. Dia akan menyatakan kepadamu melalui malaikat-Nya bahwa kau adalah orang yang taat, bertakwa, gigih, dan gemar beramal. Dengan cara lain, Allah akan menisbatkan amal itu kepadamu melalui lisan para hamba-Nya. Sebagai wujud pengakuan hamba kepadamu. Sifat hamba yang baik, akan merasa malu kepada Tuhannya atas karunia yang Dia berikan. Lalu muncul kesadaran dalam dirinya untuk menisbatkan segala sifat baik hanya kepada Allah swt. semata. Dan meneguhkan sifat-sifat buruk dalam dirinya, kemudian merasa diri hina di depan kebesaran karunia dan keberkahan dari-Nya. Mula-mula, Dia memberimu nikmat penciptaan, lalu meme­ nuhi semua kebutuhanmu secara terus-menerus. Ibn ‘Athaillah as- Sakandari, dalam Al-Hikam Tak banyak orang yang mau memikirkan perjalanan panjang yang ditempuh sebutir air hujan, hingga tiba di wajah kita, di genggaman tangan, maupun di tanah. Dari atmosfer yang jauh di batas langit, menuju relung bumi, melalui proses panjang yang dijawab teknologi dengan istilah ilmiah: kondensasi, presipitasi, dan lainnya. Tapi tak ada sebutir pun hujan yang mampu jatuh, tanpa ijin-Nya.  Butir air jatuh di tempat yang juga dikehendakinya. Di laut maupun di darat, tempat sang khalifah di muka bumi-manusia-seutuhnya menggantungkan sepenuh hidupnya pada air. Dalam hal ini, air di darat disebut air tawar. Tak cuma manusia, flora dan fauna pun bersandar pada keberadaan air hujan yang jatuh ke bumi. Jaminan hidup dari Tuhan tak perlu diragukan. Tuhan tidak akan menciptakan makhluknya lalu membiarkannya begitu saja. Semua yang Dia kehendaki untuk ada (kunn), maka ia akan ada (fa yakunn), tentu dengan jaminan pemeliharaan penuh dari-Nya.  Inilah dasar mengapa manusia wajib mensyukurinya Melalui cipratan air hujan ini, manusia dapat melangsungkan kehidup­ annya. Maka, mulailah mempe­ rtebal rasa syukur dalam diri kita. Allah swt. berfirman, “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, pada­ hal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang­ kan kamu tidak mengetahui.” (QS. al-Baqarah [2]: 216) l KONTAK REDAKSI: INDONESIABERKAH2019@GMAIL.COM, FACEBOOK: INDONESIA BERKAH
  • 2. INDONESIA BERKAH l EDISI 1 FEBRUARI 2019 l 02 PESAN DAMAI SUSTER DI TENGAH LAUTAN HIJAB ADA YANG SPESIAL DARI PERAYAAN HARI KELAHIRAN MUSLIMAT NU KE-73 DI GELORA BUNG KARNO JAKARTA, MINGGU (27-1-2019). DI ANTARA RATUSAN RIBU WARGA NU YANG MEMADATI GBK, TAMPAK HADIR DUA SUSTER BIARAWATI KATOLIK DI TENGAH ACARA. KEDUA SUSTER INI ADALAH ANGGOTA KONGREGASI PBHK (PUTRI BUNDA HATI KUDUS) YANG DIUNDANG UNTUK MENGHADIRI ACARA INI. F oto dua suster berbusana pu­tih berjalan melintasi karpet merah di tengah arena pun viral. Warganet meng­ apre­siasi fragmen yang sangat kental aroma toleransi tersebut, seperti dilansir Pastor Benny Steven dalam tulisannya di Kompasiana. “Makasih negeriku yang berbalut­ kan perbedaan dan menghasilkan kedamaian seluruh anak negeri,” tulis akun Martin Tupen. “Cinta itu melampaui batas dogmatis. Cinta adalah Sulam Keragaman menjadi kekuatan persaudaraan dan ke-indonesiaan,” komentar akun Syaparudin. Kehadiran dua suster itu selaras dengan tema acara dan semangat NU selama ini. Pada perayaan hari kelahiran ke-73 ini, Muslimat NU mengusung tema ‘Jaga Aswaja, Teguhkan Bangsa’. “Toleransi dengan yang berbeda akan menjadikan kita berlomba- lomba menuju kebaikan dari yang satu kepada lainnya,” Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa. Khofifah memimpin hadirin un­ tuk mengucapkan deklarasi anti­ hoaks, fitnah, dan ghibah yang terangkum dalam empat poin. 1. Pentingnya penolakan pada hoaks, fitnah, dan ghibah yang dapat memicu perpecahan dan perselisihan bangsa. 2. Anggota Muslimat NU tidak akan membuat dan menye­ barkan berita bohong, ujaran kebencian, fitnah, serta ghibah. 3. Membudayakan menya­ring berita sebelum menyebar informasi. 4. Perlunya berpikir posi­tif untuk menguatkan ukhuwah dan persatuan bangsa. Presiden Joko Widodo dalam sambutannya menyampaikan penghargaan atas deklarasi Muslimat NU. “Saya kira ini sebuah perlawanan terhadap banyaknya hoaks yang ada di media sosial,” kata Jokowi. “Kita ingin Islam moderat, moderasi Islam terus digaungkan.” JILBAB PUTIH Sebelumnya, interaksi yang mesra antara suster dan muslimah juga mencuat. Adalah kolaborasi grup kasidah yang kental dengan identitas Islam dengan para suster Katolik di atas panggung. Dengan riang mereka melantunkan lagu Jilbab Putih yang dipopulerkan oleh grup kasidah legendaris Nasida Ria di era 1980-an. Kolaborasi grup kasidah dan sus­ter Katolik ini sedang ramai di linimasa. Cuplikan video itu di­ unggah akun @mememekanlirik pada 17 Januari 2019. Ternyata, kolaborasi ini bagian dari perayaan ulang tahun ke-45 Civita Youth Camp di Ciputat, Tangerang, Banten. Video aksi kolaborasi itu bersumber dari akun YouTube Komisi KOSMIS KWI. Grup kasidah yang manggung itu adalah grup kasidah Miftahul Jannah. “Suster Yunita, CB, berkolaborasi dengan Grup Kasidah Miftahul Jannah, yang hadir meramaikan perayaan HUT lustrum ke-9 Civita Youth Camp, Ciputat. Selain menghibur, nyanyian para wanita berkerudung ini memecah dinding perbedaan di tengah maraknya intoleransi karena beda pendapat. Lagu yang dibawakan berjudul “Jilbab Putih” karya kelompok kasidah Nasida Ria.” Warganet pun mendukung pesan damai dan toleran dari aksi itu. Nun jauh dari Jakarta, aksi kemanusiaan lintas agama terjadi di Maluku. Seperti dilansir Antara, organisasi Fatayat NU memberi bantuan untuk anak- anak di Panti Asuhan Santo Maria dan Santo Yoseph Ahuru. Aksi lintas agama dan relasi yang mesra antar-pemeluk agama ba­ nyak dijumpai di Indonesia. Tole­ ransi dalam perbedaan memang modal berharga bangsa. l
  • 3. INDONESIA BERKAH l EDISI 1 FEBRUARI 2019 l 03 RIBUAN ORANG MEMBANJIRI HAUL HABIB HASAN ATAU YANG JUGA DIKENAL DENGAN SEBUTAN SYEKH KRAMAT JATI ATAU SINGO BARONG DI LAMPER KIDUL, SEMARANG, SELASA (15/1/2019) MALAM. U lama yang hadir dalam haul tersebut adalah Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, dan beberapa ulama dari Timur Tengah, di antaranya dari Suriah dan Libanon. Di dalam tausiahnya, Habib Luthfi menyampaikan bahwa Indonesia bukan hanya negara yang kaya sumber daya alam namun juga kaya ulama. “Di Pulau Jawa paling ujung ada makam Syekh Maulana Al Bantani. Ditarik terus ke Cirebon, tokoh-tokoh dan ulama Indonesia memagari sampai wilayah Banyuwangi,” ucapnya. Para ulama itu sudah wafat, tapi seakan masih hidup. Habib Luthfi mengatakan ilmu yang diwariskan para ulama itu terbukti masih bisa mempersatukan umat, dan memajukan ekonomi di tempatnya dimakamkan. Pada kesempatan itu, ia juga mengajak umat untuk meneladani nilai-nilai yang diwariskan ulama terdahulu. Salah satunya adalah tidak mudah terpecah belah. Semangat persatuan dan perdamaian memang terus diserukan ulama kharismatik dari Pekalongan, Jawa Tengah itu. Dalam berbagai kesempatan sebelumnya, Habib Luthfi menyayangkan, saat ini banyak umat bertengkar hanya karena berbeda pandangan. Terlebih jelang pemilihan umum (pemilu). “Jangan sampai kita menyia- nyiakan waktu untuk hal semacam itu, walaupun baju berbeda, pilihan berbeda. Bolehlah bendera ormas ataupun bendera partai banyak, namun merah putih tetap satu,” katanya. Ia juga mengingatkan, fitnah (hoaks) yang semakin merajalela saat ini sangat berpotensi meme­ cah persatuan dan kesatuan bangsa. “Di manapun dan kapanpun kita harus bangga dan cinta tanah air dan tumpah darah Indonesia. Jangan sampai goyah oleh apapun, apalagi hanya karena berita hoaks,” katanya. HAUL SINGO BARONG Sementara itu, Habib Hasan atau Syekh Kramat Jati atau Singo Barong dahulu dikenal sebagai seorang yang ahli menghentikan segala perpecahan dan fitnah antar golongan dan suku. Sehingga aksi adu domba yang dilakukan pihak penjajah gagal. Pengaruh Habib Hasan mulai dari Banten sampai Semarang sangat besar. Tidak mengherankan bila Belanda selalu mengincar dan mengawasinya. Pada tahun 1206 H/1785 M, terjadilah sebuah pertempuran sengit di Pekalongan. Dengan kegigihan dan semangat yang dimiliki Habib Hasan dengan santri dan pasukannya, Belanda kewalahan. Akhirnya Habib Hasan bersama pasukan dan santrinya mengungsi ke Kaliwungu, Kendal, tinggal di suatu daerah yang sekarang dikenal dengan Desa Kramat. Atas perjuangan, kearifan, serta keluasan ilmu Habib Hasan, Sultan Hamengkubuwono ke II kagum dan menjadikannya menantu. Habib Hasan tinggal bersama sa­habatnya bernama Kyai Asy’ari seorang ulama besar yang menjadi cikal bakal pendiri pesantren di wilayah Kaliwungu (Kendal ), guna bahu-membahu mensyiarkan Islam. Masa tua hingga wafatnya, Habib Hasan tinggal di Semarang tepatnya di daerah Perdikan atau Jomblang yang merupakan pemberian dari Sultan HB II. Habib Hasan wafat di Semarang dan dimakamkan di depan pengimaman Masjid Al Hidayah Taman Duku Lamper Kidul Semarang. Hingga saat ini, banyak orang yang yang datang berziarah di makamnya. l TAUSIAH HABIB LUTHFI SAAT HAUL SINGO BARONG “DI MANAPUN DAN KAPANPUN KITA HARUS BANGGA DAN CINTA TANAH AIR DAN TUMPAH DARAH INDONESIA.”
  • 4. INDONESIA BERKAH l EDISI 1 FEBRUARI 2019 l 04 JURUS SUNAN DRAJAT MENEMBUS BEGAL DAN GUNUNG KAPUR MÈNÈHANA TEKEN MARANG WONG KANG WUTA. MÈNÈHANA MANGAN MARANG WONG KANG LUWÉ. MÈNÈHANA BUSANA MARANG WONG KANG WUDA. MÈNÈHANA NGIYUP MARANG WONG KANG KODANAN ARTINYA: “BERILAH ILMU AGAR ORANG MENJADI PANDAI, SEJAHTERAKANLAH KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG MISKIN, AJARILAH KESUSILAAN PADA ORANG YANG TIDAK PUNYA MALU, SERTA BERI PERLINDUNGAN KEPADA ORANG YANG MENDERITA” I tu jampi-jampi? Bukan! Nasi­ hat buat calon penguasa? Tak cuma penguasa. Itu nasihat buat semua manusia, inti ajaran bijaksana Sunan Drajat. Kalau tak percaya, datang saja ke makam Sunan Drajat. Kalimat bijak yang menggambar­kan tingginya derajat hikmah sang Waliyullah tersebut, terpam­pang di tembok tempat peristirahatannya di Desa Paciran, Lamongan. Nama kecilnya Raden Qasim. Sejak bocah, ia sangat berbakat dalam mewarisi khazanah keislaman ayahnya, Sunan Ampel alias Raden Rahmat. Lahir delapan tahun sebelum Kerajaan Majapahit runtuh, yakni pada 1470 M, di Ampel Delta, alias Surabaya, sebagai putera kedua Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila atau Dewi Condrowati. Ia punya kakak bernama Sunan Bonang, dan adik bernama Siti Muntisiyah, yang kelak diperistri Sunan Giri. Asupan syariat dan hakikat aga­ ma, membentuk karakter bijak sang raden. Namun, tak berarti ia serta merta menjadi penerus ayahnya di Tanah Ampel. Ia ma­ lah “dibuang” ke Cirebon, untuk nyantri pada Sunan Gunung Jati, mantan murid ayahnya. Bukan hal sulit bagi Sunan Ampel untuk mendidik sendiri buah hatinya. Tapi demi kemandirian dan masa depan tugas Waliyullah dalam menegakkan agama Islam di Nusantara, sang ayah yang keturunan kesepuluh Sayidina Hussein (cucu kesayangan Nabi Muhammad SAW), justru mengi­ rim anaknya berguru kepada ulama lain. Hal ini demi pendi­ dik­an dan wawasan sang anak. Selesai nyantri di Cirebon, ia kembali ke Tanah Ampel. Bukan­ nya diserahi “tahta” padepokan, ia malah kembali “dibuang” untuk kedua kalinya. Kali ini, Raden Qasim dikirim ke bagian utara Gresik. Di desa yang panas dan bertanah kapur, ia diberi tugas mengabdi kepada masyarakat yang sengsara akibat paceklik. Bisa dibayangkan, tantangan yang harus dihadapi sang raden dalam menegakkan agama Islam di sana. Wilayah tersebut, bisa dibilang “sarang begal”, tempat bagi ajaran Islam yang santun dan penuh kasih sayang dianggap ajaran baru. CARA SANG SUNAN MENAKLUKKAN “GUNUNG KAPUR” Sulitnya kehidupan, membuat hati masyarakat mengeras bagai gunung kapur cadas. Tak hendak memacul kapur dengan cangkul yang tajam, Raden Qasim me­ nye­­barkan Islam dengan cara me­­nyelaraskannya dengan tradisi warga setempat yang tidak menyim­pang dari akidah Islam. Ia menyebarkan Islam dengan mengajarkan cara bertani dan mengadakan pentas-pentas seni, musik gamelan, dan tembang yang penuh dengan muatan hikmah. Bahkan tembang mocopat Pangkur yang berisi pujian kepada Gusti Allah, merupakan karya Sunan Drajat. Keberhasilan Raden Qasim me­ rangkul masyarakat, mengajar­kan bertani dan cara menanam hingga rakyat sejahtera, membuatnya dianugerahi gelar Sunan Drajat oleh Raden Patah. Hingga kini, sisa gamelan Singo Mengkok milik Sunan Drajat, disimpan di Museum Sunan Drajat. Filsafat Hidup Sunan Drajat yang diajarkan kepada masyarakatnya. Antara lain, senantiasa membuat senang hati orang lain (memangun resep tyasing Sasoma), tetap ingat dan waspada (éling lan waspada), tekanlah gelora hawa nafsu (Mèpèr Hardaning Pancadriya), kebaha­ giaan lahir batin hanya bisa dica­pai dengansalatlimawaktu(Mul­yaguna Panca Waktu), dan lainnya. l