1. ِانَسْنِإلْا ُْفي ِ
رْعَت
Unsur Pembentuk Manusia
• Islam memandang bahwa manusia
DICIPTAKAN oleh Allah SWT dari dua
unsur
– TANAH (at-turab) unsur materi 32:7-8,
15:28
– ROH (ar-ruh) unsur immateri 32:9, 15:29
• Proses penciptaan manusia secara lengkap
diuraikan oleh Al-Qur’an dan As-Sunnah
3. HATI (1)
• Allah SWT melengkapi manusia dengan 3
hal
1. HATI (al-qalbu) sehingga manusia
memiliki KEHENDAK (al-’azmu)
Binatang memiliki hati tapi berbeda
dengan manusia, yang ada bukan kehendak
tapi insting
4. HATI (2)
• Hati dinamakan qalbu karena memang
sifatnya suka berubah-ubah (ُ
بَّلَقَتَت),
berfluktuasi, berdetak
• Juga karena terjamah yang benar dari qalbu
adalah JANTUNG (akhirnya disebut
jantung hati)
• Boleh jadi sekarang mantap dalam dakwah,
besok? Atau sebaliknya. Tidak tahu!
5. HATI (3)
• Doa untuk memantapkan hati dalam Islam
َُُوِهْيَلَعُ َّ
ىُاَّللَّلَصُِ َّ
ُاَّللولسَُرََانك
ُ
َيَُلوقَيُْنَأُرِثْكُيَمَّلَس
َُبِلَقاُم
َُكِنيِدُىَلَعُيِبْلَقُ ْتِبَثُِبولقْال
Rasulullah SAW memperbanyak membaca
doa, “Wahai Dzat yang membolak-balikkan
hati kokohkan hatiku di atas agamaMu”
(HR Tirmidzi)
6. AKAL (1)
• Diberikannya AKAL oleh Allah SWT juga
merupakan keistimewaan manusia
dibanding makhluk lain
• Binatang memiliki otak, tapi tidak bisa
berpikir
• Dengan akal, manusia bisa mendapatkan
ILMU
7. AKAL (2)
• Keistimewaan akal yang lain adalah
diberikannya kewajiban (beban syari’at)
hanya kepada orang yang berakal (‘aqil)
• Kewajiban syari’at tidak berlaku bagi
– Anak kecil yang belum ‘aqil
– Orang gila
– Orang tidur hingga bangun
– Orang pingsan hingga siuman
– Orang lupa hingga ingat
8. AKAL (3)
• Allah SWT menyebut bahwa orang kafir itu
tidak berakal (menggunakan akalnya)
• Sehingga orang kafir akan menyesali saat
sudah berada di neraka, na’udzubillah min
dzaalik
وَأ ُعًََسن اَّنُك وَل واُلاَق َو
ُ
لِقْعَن
ُك اَم
ِ
نرِعَّسال ِِاَْحَْأ يِف اَّن
Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau
memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami
termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala“
(67:10)
9. JASAD (1)
• Allah SWT telah menciptakan bentuk jasad
manusia dalam sebaik-baik bentuk (ahsanu
taqwiim, 95:4)
• Bagian mana?
• TELAPAK TANGAN
– Sidik jari (ُهَنَانَب) yang kelak saat dibangkitkan dari kubur
pun kembali semula (75:4)
– Telapak tangan cermin kesehatan, karena telapak
tangan adalah bagian saraf paling ujung dari tubuh
manusia
10. JASAD (2)
• Dengan tubuh inilah kita bisa BERAMAL,
melakukan apa pun sesuai dengan kehendak kita
• Tentu seharusnya beramal sesuai dengan
kehendak PENCIPTA (Allah SWT)
• Sudah seharusnya jika Allah SWT menciptakan
kita dalam keadaan yang sempurna, tanpa cacat
• Tapi bagi yang cacat pun mesti bersyukur karena
pasti Allah akan memberikan keistimewaan yang
lain sebagai gantinya
11. AMANAH
• Karena manusia diberi oleh Allah SWT
kelengkapan yang sempurna, maka Allah
memberikan AMANAH kepada manusia
(33:72)
– Padahal makhluk-makhluk Allah yang besar-
besar tidak sanggup
– Gunung pun kalau diturunkan Al-Qur’an
kepadanya, pasti hancur (59:21)
– Padahal manusia penuh dengan kekurangan:
zhalim dan bodoh
12. 2 AMANAH
• Amanah itu ada 2:
1. IBADAH (51:56)
2. KHILAFAH (2:30)
• Pelaksanaan amanah ini akan diberikan
BALASAN 28:84
– Jika pelaksanaannya BAIK Pahala 84:25,
16:97
– Jika BURUK dosa 27:90
13. Hakikat Manusia
• Siapakah saya?
• Apakah hakikat diri saya?
• Ini adalah soalan yang sangat penting
• Jawapan soalan ini akan menentukan sikap
kita dalam menjalani kehidupan
14. Manusia adalah MAKHLUK
• Manusia itu makhluk (yang diciptakan),
bukan KHALIK (pencipta)
• Apakah kita mengakui bahawa kita ini
makhluk?
• Ada yang tidak bersetuju terhadap masalah
ini: TEORI DARWIN atau orang ateis yang
meyakini bahawa kita ada secara kebetulan
(tidak disengaja) atau ada dengan sendirinya
15. Makhluk, maka Tunduk
• Kalau sedar bahawa kita ini makhluk, maka
kita akan tunduk kepada Pencipta kita
• Kalau tidak, maka wajar kalau mereka
berbuat seenaknya
– 47:12 makan minum seperti binatang
– 45:24 kematian itu hanya kerana masanya
berakhir
16. Sifat Makhluk
• Fitrah (30:30)
ُي ُاهَ
وََبأَف ِ
ةَ
رْطِ
فْلا ىَلَ
ع ُ
دَلوُي ٍ
ودُلْ
وَ
م ُّ
لُ
ك
َُ
ي ْ
َوأ ِ
هِانَ
رِ
صَنُي ْ
َوأ ِ
هِانَ
دِ
وَ
ه
ِ
هِانَ
سِ
ج
• Lemah (4:28, 30:54)
• Bodoh (33:72, 17:85)
– Meskipun Allah menciptakan manusia itu
lemah dan bodoh, tapi tetap memberikan
amanah
• Fakir (35:15)
17. MUKARRAM (DIMULIAKAN)
• Manusia adalah satu-satunya makhluk Allah
yang dimuliakan oleh Allah dari makhluk
yang lain (17:70)
• Di sini disebutkan “dimuliakan”, bukan
mulia dengan sendirinya
– Padahal diciptakan dari benda yang hina (air
mani yang hina) 32:8, 77:20
– Padahal lahir dalam kondisi tidak tahu apapun
(16:78)
18. Tiga Kemuliaan
• Ditiupkan RUH (32:9)
– Malaikat hanya ruh sahaja
– Binatang dan tumbuhan tidak diberi ruh
• Diberikan KEISTIMEWAAN (17:70)
– Diberi kendaraan darat dan laut
– Diberi rizki (makanan yang beraneka)
– Diberi kelebihan
• Alam semesta ditundukkan bagi manusia (16:14)
– Doa naik kendaraan (43:13-14)
19. MUKALLAF
• Manusia adalah makhluk yang mukarram
(dimuliakan) pun diberi beban atau
tanggung jawab (mukallaf)
• Ada dua beban besar yang diberikan kepada
manusia
– IBADAH (51:56)
– KHILAFAH (2:30)
20. MUKHAYYAR
• Manusia adalah makhluk yang dimuliakan,
diberi beban, dan diberi kebebasan memilih
(mukhayyar) 18:29, 76:3
• Ada dua pilihan
– Beriman kepada Allah atau
– Kafir
21. MUJZA’
• Akan tetapi, setiap pilihan yang diambil
memiliki konsekuensi atau balasan
• Jika ia beriman, sorgalah balasannya (98:7-
8)
• Jika ia kafir, nerakalah balasannya (98:6)
22. ِانَسْنِإلْا ُةَف ِ
ص
Dua Jalan
• Allah SWT memberikan kebebasan memilih jalan
hidup kepada manusia makhluk yang
mukhayyar (dibebaskan untuk memilih)
• Yakni, memilih di antara dua jalan: jalan
kebenaran (syakir, taqwa, iman) atau jalan
kebatilan (kafur, fujur, kufur)
– 90:10 ُِنْيَدْجَّنُالاهَنْيَدَهَو
– 91:8 اَهاَوْقَتَاُوَهَورجاُفَهَمَهْلَأَف
– 76:3 ُ
َكُاَّمِإَاُوًرِكَاشُاَّمِإَُليِبَّسُالاهَنْيَدَهُاَّنِإ
اًورف
– 18:29 ُ
فْكَيْلَفَُءَاشُْنَمَُوْنِمْؤيْلَفَُءَاشُْنَمَف
ُْر
23. ُةَّيِ
سْ
دَّتلَا
• Apabila yang dilakukan ternyata
TADSIYAH (pengotoran, pencemaran),
maka jiwa akan terus meniti jalan fujur
• Jika kondisi ini berlangsung lama, maka
hati dapat tertutup: cahaya dari luar tidak
dapat masuk, cahaya dari dalam pun tidak
dapat keluar (2:6-7)
• Selanjutnya hati akan mengeras lebih keras
dari batu (2:74)
25. Tarik-Menarik
• Dua dorongan itu akan tarik-menarik
– Kalau fujur yang kuat, takwa melemah
– Kalau takwa yang kuat, fujur melemah
• 33:4 َُجُيِفُِنْيَبْلَقُْنُِمٍلجَرِلُ َّ
ُاَّللَلَعَجُاَم
ُِهِف ْو
– Tidak mungkin dalam satu tubuh ada dua hati
(jantung): dua yang saling bertentang antara iman dan
kafir
– Sebagaimana juga tidak mungkin istri itu seperti
punggung ibunya (zhihar) atau memanggil anak angkat
dengan disambungkan nama dirinya
26. ُةَّيِك ْزَّتلَا
• Agar tetap istiqamah di jalan takwa, maka
mesti senantiasa melakukan ُةَّيِك ْزَّتلَا
(penyucian diri) dari segala dosa dan
maksiat
• Karena dosa itu akan menimbulkan titik
hitam dalam hati manusia seperti disebutkan
dalam hadits yang berkaitan dengan 83:14
27. ُ
َاءد ْوَسٌُةَتْكن
ْ
تَتِ
كُن ًةَيئِ
طَ
خ َأَطْ
خَأ اَ
ذِإ َ
دْبَ
ْعلا َّ
نِإ
َف ُاءَ
دْ
وَ
س ٌ
ةَتْ
كُن ِ
هِبْلَق ِ
ِف
َ
عَ
زَن َ
وُ
ه اَ
ذِ
إ
َ
ع ْ
نِإَ
و ُهُْبلَق َ
لِ
قُ
س َ
بَ
َتَ
و َ
رَ
فْغَتْ
اسَ
و
َ
وُلْعَت َّ
َّتَ
ح اَ
يهِف َ
ديِ
ز َ
اد
ُ
ناَّ
الر َ
وُ
هَ
و ُهَْبلَق
َُّ
اّلل َ
رَ
كَذ يِ
ذَّلا
{
َ
م ْ
مِِ
وِبُلُق ىَلَ
ع َ
ناَ
ر ْ
لَب َّ
َّلَ
ك
َ
نوُبِ
سْ
كَي واُناَ
كا
}
Sesungguhnya seorang hamba apabila melakukan suatu
kesalahan dan dibentuk di dalam hatinya bintik hitam. Ketika
dia melepaskannya dan beristighfar, hatinya akan bersih
kembali. Dan jika ia mengulanginya, bertambah pula noda
hitam di hatinya sampai menutupi hatinya. Itulah “rona”
yang disebut oleh Allah {Sekali-kali tidak (demikian),
sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati
mereka}.
28. Bentuk-bentuk Tazkiyah
• Pandai bersyukur (ر ْوُكَش)
• Penyabar (ر ْوُبَص)
• Amat belas kasihan (ف ْوُؤ َ)ر
• Penyayang (ْمي ِحَ)ر
• Santun dan bijaksana (ْميِلَح)
• Selalu bertaubat (اب َّوَأ)
• Lemah lembut (ه َّوَأ)
• Sangat jujur (ق ُْودَص)
• Dapat dipercaya (ْنيِمَأ)
29. ُةَّيِ
سْ
دَّتلَا
• Apabila yang dilakukan ternyata
TADSIYAH (pengotoran, pencemaran),
maka jiwa akan terus meniti jalan fujur
• Jika kondisi ini berlangsung lama, maka
hati dapat tertutup: cahaya dari luar tidak
dapat masuk, cahaya dari dalam pun tidak
dapat keluar (2:6-7)
• Selanjutnya hati akan mengeras lebih keras
dari batu (2:74)