SlideShare a Scribd company logo
1 of 135
PAKET FASILITASI PEMBERDAYAAN KKG/MGMP MATEMATIKA
PenePenelliittianian TinTindadakankan KKeellasas
Penulis:
Dra. Sukayati, M.Pd.
Penilai:
Fadjar Shadiq, M.App.Sc.
Editor:
Yuliawanto, M.Si.
Ilustrator:
Victor Deddy Kurniawan, S.S.
Dicetak oleh Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Matematika Tahun 2008
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MATEMATIKA
YOGYAKARTA
iii
KKATAATA
PEPENGNGAANNTARTAR
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(PPPPTK) Matematika dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mengacu pada
tiga pilar kebijakan pokok Depdiknas, yaitu: 1) Pemerataan dan perluasan akses
pendidikan; 2) Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing; 3) Penguatan tata
kelola, akuntabilitas, dan citra publik menuju insan Indonesia cerdas dan kompetitif.
Dalam rangka mewujudkan pemerataan, perluasan akses dan peningkatan mutu
pendidikan, salah satu strategi yang dilakukan PPPPTK Matematika adalah
meningkatkan peran Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) serta pemberdayaan guru inti/ guru pemandu/guru pengembang
yang ada pada setiap kecamatan, kabupaten dan kota.
Sebagai upaya peningkatan mutu dimaksud maka lembaga ini diharapkan mampu
memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang terkait dengan implementasi pengembangan
pembelajaran matematika di lapangan. Guna membantu memfasilitasi forum ini,
PPPPTK Matematika menyiapkan paket berisi kumpulan materi/bahan yang dapat
digunakan sebagai referensi, pengayaan, dan panduan di KKG/MGMP khususnya
pembelajaran matematika, dengan topik-topik/bahan atas masukan dan identifikasi
permasalahan pembelajaran matematika di lapangan.
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, atas bimbingan-Nya penyusunan Paket
iii
Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika dapat diselesaikan dengan baik.
Untuk itu tiada kata yang patut diucapkan kecuali puji dan syukur kehadirat-Nya.
Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada, paket fasilitasi ini diharapkan
bermanfaat dalam mendukung peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
melalui forum KKG/MGMP Matematika yang dapat berimplikasi positif terhadap
peningkatan mutu pendidikan.
Sebagaimana pepatah mengatakan, tiada gading yang tak retak, demikian pula
dengan paket fasilitasi ini walaupun telah melalui tahap identifikasi, penyusunan,
penilaian, dan editing masih ada yang perlu disempurnakan. Oleh karena itu saran,
kritik, dan masukan yang bersifat membangun demi peningkatan kebermaknaan
paket ini, diterima dengan senang hati teriring ucapan terima kasih. Ucapan terima
kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kami sampaikan pula kepada semua
pihak yang membantu mewujudkan paket fasilitasi ini, mudah-mudahan bermanfaat
untuk pendidikan di masa depan.
Yogyakarta,
Kepala,
KASMAN
SULYONO
NIP.130352806
iv
v
DaftarDaftar IsiIsi
Kata Pengantar .................................................................................................iii
Daftar Isi ........................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Tujuan Penulisan .......................................................................... 2
C. Ruang Lingkup Penulisan ............................................................... 2
D. Cara Memanfaatkan Modul ............................................................ 3
BAB II KONSEP DASAR PTK............................................................................ 5
A. Sejarah PTK.................................................................................. 6
B. Pengertian PTK.............................................................................. 7
C. Peran PTK Bagi Guru...................................................................... 9
D. Karakteristik PTK .....................…………………………………………..........10
E. Prinsip Dasar PTK ....................…………………………………………….......11
F. Tujuan PTK .............................…………………………………………….......12
G. Manfaat PTK ...........................…………………………………………….......13
H. Langkah-langkah PTK Model Cohen dkk .........................................14
I. Langkah-langkah PTK Model Kemmis dan Mc Taggart .....................17
Tugas/Latihan ....................................................................................20
BAB III PENYUSUNAN PROPOSAL DAN LAPORAN PTK ………..
………………………….21
A. Unsur-unsur Pokok Proposal PTK………………..
……………………………….21
B. Penulisan Laporan PTK ……………...................................................25
Tugas/Latihan ....................................................................................28
v
BAB IV PENUTUP .......................……………………………………………………............29
A. Rangkuman ................
……………………………………………………………...29
B. Tes ..................…………………………………………………………................31
DAFTAR PUSTAKA ...........................
……………………………………………………………....33
LAMPIRAN–LAMPIRAN ......................................................................................35
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
Bab I
PendahuPendahulluuaann
A. Latar Belakang Penulisan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 18 tahun 2007 menyatakan
bahwa sertifikasi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui uji kompetensi untuk
memperoleh sertifikat pendidik. Uji kompetensi tersebut dilakukan dalam bentuk
penilaian portofolio yang merupakan pengakuan atas pengalaman profesional
guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mencerminkan
kompetensi guru. Salah satu komponen penilaian tersebut adalah karya
pengembangan profesi. Dalam panduan penyusunan portofolio untuk sertifikasi
guru yang diterbitkan Departemen Pendidikan Nasional (dalam Suhardjono,
2006) dikatakan bahwa karya pengembangan profesi yaitu suatu karya yang
menunjukkan adanya upaya dan hasil pengembangan profesi yang
dilakukan oleh guru. Salah satu komponennya adalah laporan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) baik secara individu maupun kelompok.
PTK juga pernah dirumuskan oleh Proyek Pengembangan Pendidikan Guru
(P3G) pada tahun 1980. Menurut P3G (dalam Suharsimi, 2006) ada
sepuluh kompetensi yang diperlukan agar guru menjadi profesional. Diantara
sepuluh kompetensi profesional guru tersebut yang langsung terkait dengan PTK
adalah kompetensi ke-10 yang berbunyi: “Kemampuan melakukan penelitian
sederhana dalam rangka meningkatkan kualitas profesional guru, khususnya
kualitas pembelajaran”. Meskipun tujuan PTK adalah untuk meningkatkan
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
pembelajaran di dalam kelas, namun guru dapat memperoleh manfaat yang
lain yaitu disaat
Penelitian Tindakan Kelas di SD 1
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
2 Penelitian Tindakan Kelas di SD
guru menuliskan laporannya dalam bentuk karya ilmiah yang dapat diajukan
dalam bentuk angka kredit.
Dari dua rujukan tersebut terlihat bahwa PTK sangat diharapkan dilakukan oleh
guru, mengingat PTK dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan
pembelajaran. Namun, kenyataan saat ini menunjukan bahwa PTK belum
menjadi bagian dari kehidupan profesional guru. Hal ini diakui pula oleh
sebagian besar guru Sekolah Dasar (SD) alumni Diklat yang dilaksanakan
PPPPTK Matematika. Alasan yang dikemukakan adalah guru merasa belum
memahami secara utuh tentang PTK, apalagi melaksanakan PTK. Guru masih
memerlukan referensi tentang PTK.
B. Tujuan Penulisan
Setelah mempelajari paket fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP ini
diharapkan para guru SD dapat menjelaskan tentang:
1. konsep-konsep dasar
PTK
2. langkah-langkah menyusun proposal
PTK
3. langkah-langkah menyusun laporan
PTK
C. Ruang Lingkup Penulisan
Ruang lingkup materi dalam paket ini meliputi sebagai berikut.
1. Bab I PENDAHULUAN membahas tentang: latar belakang, tujuan
penulisan, ruang lingkup penulisan, dan cara memanfaatkan paket.
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
3 Penelitian Tindakan Kelas di SD
2. Bab II KONSEP-KONSEP PTK membahas tentang: sejarah terjadinya
PTK, pengertian, karakteristik, prinsip dasar, tujuan, manfaat, dan langkah-
langkah melaksanakan PTK.
3. Bab III PENYUSUNAN PROPOSAL DAN PELAPORAN PTK
membahas:
langkah-langkah penyusunan proposal dan laporan
PTK.
4. Bab IV PENUTUP membahas: rangkuman dan
tes.
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
D. Cara memanfaatkan paket
Paket ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk diskusi para guru di forum
KKG. Seyogyanya ada guru yang menjadi fasilitator untuk membimbing diskusi.
Waktu yang digunakan untuk membahas dan mendiskusikan paket ini 2 kali
pertemuan. Satu kali pertemuan untuk membahas konsep-konsep tentang PTK
yang diakhiri dengan pemberian tugas menyusun proposal secara kelompok.
Pertemuan ke dua diskusi proposal yang telah disusun dan revisi.
Saran dan masukan pemakaian paket ini dapat disampaikan kepada penulis
melalui alamat:
PPPPTK Matematika
PO-BOX 31 YK-BS Yogyakarta
atau
fax (0274) 885257
Penelitian Tindakan Kelas di SD 3
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
4 Penelitian Tindakan Kelas di SD
5Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
Bab II
KonsKonseepp DasDasaarr PTKPTK
Sebelum bapak/ibu guru mempelajari konsep dasar PTK pada Bab II ini, terlebih
dahulu ikutilah pembicaraan beberapa guru SD di suatu pertemuan KKG berikut ini.
Bu Yati : ”Pak Heri saya mau tanya tentang karya ilmiah. Kalau bapak dan ibu
lain gimana? Tolong saya dibantu ya.”
Bu Tesy : ”Sama bu. Saya juga tidak mengerti. Malah masih bingung. Sekarang
yang sering dibicarakan PTK. Apa itu PTK?”
Bu Mery : ”Iya pak. Apa itu PTK? Sulitkah bila dilaksanakan?”
Pak Dandy : ”Iya ya. Kita harus mencari informasi yang lengkap tentang PTK,
supaya kita lebih mantap bila nanti punya kesempatan melaksanakan.”
Pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas sering sekali muncul dalam pertemuan-
pertemuan di sekolah atau forum-forum guru. Untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut, berikut ini disampaikan referensi yang dapat didiskusikan
dalam forum KKG.
Setelah membaca dan berdiskusi di forum KKG tentang materi pada Bab II ini
diharapkan para guru dapat menjelaskan:
6 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
1) sejarah munculnya PTK
2) pengertian PTK
3) karakteristik/ciri-ciri PTK
4) tujuan dilaksanakan PTK bagi guru
5) manfaat PTK
6) langkah-langkah melaksanakan PTK
7Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
A. Sejarah PTK
Bila kita mau jujur, hampir semua orang akan sepakat bahwa kualitas kegiatan
belajar mengajar yang berlangsung di sekolah perlu ditingkatkan. Bagaimana
caranya? Angelo (1991) berpendapat bahwa sebagian pendidik menyatakan,
dunia pendidikan dapat ditingkatkan kualitasnya dengan memanfaatkan hasil
penelitian dalam bidang pendidikan dan psikologi. Tetapi kenyataan yang terjadi
adalah hasil-hasil penelitian kurang dapat menjawab peningkatan kualitas
pendidikan. Para peneliti (dalam penelitian non kelas) telah gagal menjawab
persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas. Mereka lebih
tertarik pada aspek publikasi ilmiah dari hasil penelitiannya, dibandingkan
dengan kegiatan mengaplikasikan temuannya untuk peningkatan kualitas
pendidikan. Para peneliti menyatakan bahwa apa yang dihasilkan dari kegiatan
penelitian hanya menjawab persoalan-persoalan umum dalam dunia pendidikan,
bukan untuk melakukan aplikasi-aplikasi tertentu dalam kelas-kelas khusus.
Itulah sebabnya, persoalan-persoalan teknis yang mendasar dalam dunia
pendidikan masih tetap belum terjawab.
Pernyataan tersebut tentu menimbulkan pemikiran bagi bapak/ibu. Bagaimana
hasil-hasil penelitian pendidikan di Indonesia? Apakah pernyataan tersebut juga
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
8 Penelitian Tindakan Kelas di SD
berlaku?
Pada tahun 1986 dalam usaha untuk mempersempit jurang pemisah antara
penelitian dan pengajaran, Praticia Cross mengajukan sebuah cara sistematis
untuk pengajaran yang dilakukan dalam kegiatan penelitian kelas. Menurut
Cross (dalam Angelo, 1991) penelitian kelas merupakan sebuah cara
untuk
9Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
mengurangi jarak antara peneliti dan praktisi, karena mengangkat persoalan-
persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas. Hasil penelitian dapat secara
langsung dimanfaatkan untuk kepentingan kualitas kegiatan belajar mengajar di
dalam kelas.
Dalam dunia pendidikan, PTK atau Classroom Action Research yang
dapat dilakukan oleh guru dan tenaga kependidikan lainnya, semakin dirasakan
manfaatnya baik untuk perbaikan maupun peningkatan mutu pembelajaran di
kelas. Pertanyaan yang kemudian muncul, pernahkah bapak/ibu guru
memikirkan untuk mencoba PTK? Atau yang lebih ringan pernahkah bapak/ibu
guru membaca laporan hasil PTK? Atau membantu teman guru melaksanakan
PTK? Tentu kita tidak mengharap terjadi jawaban dari bapak/ibu yaitu belum
sama sekali atau tahu saja baru sekarang.
PTK memang masih dirasa asing oleh sebagian besar guru kita, terutama guru
SD. Hal ini terlihat pula saat membahas materi PTK pada Diklat di PPPPTK
Matematika. Oleh karena, itu agar guru dapat melakukan PTK dengan benar
maka perlu mengenal dan memiliki pengetahuan yang cukup dan gambaran
yang jelas tentang penelitian ini.
B. Pengertian PTK
Menurut Suharsimi A. (2004) ada tiga kata yang membentuk pengertian PTK,
yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian adalah kegiatan mencermati
1
0
Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
suatu obyek dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu
suatu hal, serta menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan adalah
kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Sedangkan kelas
adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran
yang sama dari seorang guru. Dalam hal ini kelas bukan wujud ruangan tetapi
diartikan sebagai sekelompok siswa yang sedang belajar.
8 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
Kasihani (1999) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan PTK adalah
penelitian praktis, bertujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam
pembelajaran di kelas dengan cara melakukan tindakan-tindakan. Upaya
tindakan untuk perbaikan dimaksudkan sebagai pencarian jawab atas
permasalahan yang dialami guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-
hari. Jadi masalah-masalah yang diungkap dan dicarikan jalan keluar
dalam penelitian adalah masalah yang benar-benar ada dan dialami oleh guru.
Sedangkan menurut Suyanto (1997) secara singkat PTK dapat didefinisikan
sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan
tindakan-tindakan tertentu, untuk memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-
praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Oleh karena itu PTK
terkait erat dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dialami
guru.
Dalam PTK guru dapat meneliti secara mandiri atau bersama dengan tenaga
kependidikan yang lain (secara kolaboratif) terhadap proses dan produk
pembelajaran secara reflektif di kelas. Dengan PTK, guru dapat memperbaiki
9Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
praktek-praktek pembelajaran agar lebih efektif. PTK juga dapat menjembatani
kesenjangan antara teori dan praktek. Alasannya, setelah PTK guru akan
memperoleh umpan balik yang sistematik mengenai pembelajaran yang selama
ini dilakukan apakah cocok dengan teori belajar mengajar dan dapat diterapkan
dengan baik di kelasnya. Melalui PTK guru dapat mengadaptasi teori yang ada
untuk kepentingan proses dan produk pembelajaran agar lebih efektif dan
optimal.
10 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
C. Peran PTK Bagi Guru
Ada pertanyaan yang baik dari beberapa guru tentang PTK. Apa yang didapat
guru bila melaksanakan PTK? Mengapa PTK dikembangkan? Pertanyaan
tersebut, tentu ada pula dalam pikiran bapak/ibu. Pada saat ini PTK memang
mendapatkan perhatian yang cukup besar dalam dunia pendidikan, karena
hasil-hasil dari PTK dapat langsung dimanfaatkan untuk meningkatkan atau
memperbaiki kualitas pembelajaran di dalam kelas. Beberapa pakar penelitian
memberikan alasan mengapa PTK penting untuk dilakukan guru di sekolah.
1. PTK menawarkan suatu cara yang baru untuk memperbaiki dan
meningkatkan kemampuan atau profesional guru dalam kegiatan
pembelajaran kelas (Suyanto, 1996). Sedangkan Cross (dalam Angelo,
1991) menyatakan bahwa hasil PTK dapat secara langsung dimanfaatkan
untuk kepentingan kualitas kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dan
dapat meningkatkan wawasan pemahaman guru tentang pembelajaran.
2. Dengan PTK guru dapat melakukan penelitian tentang masalah-
masalah
aktual yang mereka hadapi untuk mata pelajaran yang diampunya. Guru
langsung dapat melakukan tindakan-tindakan untuk memperbaiki atau
meningkatkan praktek-praktek pembelajaran yang kurang berhasil agar
menjadi lebih baik dan efektif.
3. Pada saat melaksanakan PTK guru tidak meninggalkan tugasnya,
artinya guru masih tetap melakukan kegiatan mengajar seperti biasa,
dan pada saat yang bersamaan secara terintegrasi guru melaksanakan
1
1
Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
penelitian. Oleh karena itu PTK dapat dikatakan tidak mengganggu
kelancaran kegiatan pembelajaran di dalam kelas (Kasihani, 1999).
4. Mengingat permasalahan-permasalahan yang diteliti adalah permasalahan-
permasalahan yang dirasakan dan dialami guru sendiri, maka PTK dapat
menjadi jembatan kesenjangan antara teori dan praktek. Karena setelah
PTK guru akan memperoleh umpan balik yang sistematik mengenai
kesesuaian antara teori pembelajaran dengan praktek yang mereka
lakukan. Guru akan mengetahui teori yang tidak sesuai (tidak tepat)
dengan praktek yang mereka lakukan. Selanjutnya guru dapat memilih
teori yang cocok dan dapat diterapkan di kelasnya.
12 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
5. PTK dapat dilakukan oleh guru bersama-sama dengan pihak lain yang
terkait. Misal kolaborasi guru mata pelajaran sejenis, kepala sekolah, dan
tenaga kependidikan yang lain untuk secara bersama-sama mengkaji
permasalahan yang ada, untuk kemudian merencanakan tindakan-tindakan
agar permasalahan-permasalahan yang ada dapat segera dicarikan jalan
keluarnya.
D. Karakteristik PTK
Untuk lebih mengenal tentang PTK kita perlu mengetahui karakteristik atau ciri-
ciri secara umum dari PTK.
1. PTK mengangkat problem atau permasalahan-permasalahan nyata
dalam praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi guru. Jadi PTK akan
dapat dilaksanakan bila guru sejak awal memang tahu dan mau
menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses dan produk
pembelajaran yang dihadapi di kelasnya. Selanjutnya berdasar persoalan-
persoalan tersebut, guru mencari pemecahan masalahnya secara
profesional melalui PTK.
2. Pada PTK dilakukan tindakan-tindakan untuk memperbaiki proses
pembelajaran di kelas. Tindakan-tindakan yang diambil harus direncanakan
secara cermat, dan karena adanya tindakan-tindakan maka penelitian ini
disebut PTK. Tindakan-tindakan yang dilaksanakan merupakan fokus dari
PTK dan juga merupakan tindakan-tindakan alternatif yang direncanakan
oleh guru. Tindakan-tindakan alternatif ini harus diimplementasikan dan
1
3
Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
selanjutnya dievaluasi agar dapat diketahui bahwa tindakan tersebut
memang dapat memecahkan permasalahan dalam pembelajaran yang
sedang dialami oleh guru (Kasihani, 1999).
3. PTK dapat dilakukan secara bersama-sama dalam suatu tim, misal antara
guru dengan tenaga kependidikan yang lain. Dalam hal ini guru bukan satu-
satunya orang yang meneliti, tetapi masih ada orang lain yang terlibat dan
berkedudukan sama. Tim tersebut yang merencanakan, melaksanakan, dan
membahas hasil penelitian secara bersama-sama.
14 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
4. PTK merupakan kegiatan penelitian yang tidak hanya berupaya untuk
memecahkan masalah, akan tetapi sekaligus mencari dukungan ilmiahnya.
PTK merupakan bagian penting dari upaya pengembangan profesional guru
karena PTK mampu membelajarkan guru untuk berfikir kritis dan sistematis,
mampu membiasakan dan membelajarkan guru untuk menulis serta
membuat catatan (Suharjono, 2006).
E. Prinsip Dasar PTK
Beberapa catatan penting yang dinyatakan sebagai prinsip dasar PTK dan
merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti disarikan dari tulisan
Kasihani (1999) dan Suyanto (1997) berikut ini.
1. PTK tidak boleh mengganggu tugas utama dari guru yaitu mengajar. Jadi
bila seorang guru sedang melakukan PTK, maka ia sebenarnya sedang
berusaha mengembangkan perannya sebagai guru yang profesional, karena
salah satu ciri guru yang profesional adalah dapat mengajar dengan efektif
sambil melakukan penelitian.
2. Pada saat kegiatan pengumpulan data dalam PTK, tidak disarankan
menggunakan waktu yang terlalu lama. Agar hal ini terlaksana maka
peneliti harus sudah merasa pasti dalam memilih teknik yang tepat,
termasuk pengumpulan data awal sebelum kegiatan PTK dimulai.
3. Metodologi yang digunakan dalam PTK harus tepat dan terpercaya. Bila
metodologinya tepat akan memberi peluang bagi guru untuk
memformulasikan hipotesis tindakan dan mengembangan strategi yang
1
5
Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
dapat diterapkan di kelasnya. Hipotesis adalah jawaban sementara
terhadap persoalan yang diajukan dalam PTK.
4. Masalah yang diangkat dalam PTK harus merupakan masalah yang
memang ada, faktual, menarik, dan layak untuk diteliti. PTK sebaiknya
dimulai dari hal-hal yang sederhana dan nyata. Dengan demikian siklus
dimulai dengan yang kecil sehingga perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan, dan refleksi menjadi lebih jelas.
5. PTK berorientasi pada perbaikan pendidikan dengan jalan melakukan
perubahan-perubahan yang dilaksanakan dalam tindakan-tindakan.
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
16 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Kesiapan guru untuk berubah merupakan syarat penting bila akan
melakukan perbaikan.
6. PTK merupakan proses sistematik yang memerlukan kemampuan dan
keterampilan intelektual. Pada saat proses penelitian, maka peneliti dituntut
berpikir kritis yaitu mulai menentukan masalah, perencanaan tindakan baik
yang bersifat teoritik maupun praktis, kemudian dijabarkan dalam tindakan-
tindakan.
7. PTK menuntut guru untuk membuat catatan-catatan pribadi tentang semua
kemajuan atau perubahan siswa, permasalahan-permasalahan yang
dialami, dan refleksi tentang proses belajar siswa, serta proses pelaksanaan
tindakan-tindakan dalam penelitian.
8. Dalam PTK guru dapat melihat dan menilai diri sendiri terhadap apa yang
telah dilakukan di kelasnya. Dengan melihat unjuk kerjanya, kemudian
direfleksi dan diperbaiki, guru akan lebih terampil dalam melaksanakan
profesinya.
F. Tujuan PTK
Sebelum melaksanakan PTK, tentu banyak guru yang menanyakan apa tujuan
utama dilaksanakan PTK. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut ini
disampaikan uraian dari tujuan PTK.
1. Meningkatkan dan memperbaiki praktek pembelajaran yang seharusnya
dilakukan oleh guru, mengingat masyarakat kita berkembang begitu cepat.
Hal ini akan berakibat terhadap meningkatnya tuntutan layanan pendidikan
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
1
7
Penelitian Tindakan Kelas di SD
yang harus dilakukan oleh guru. PTK merupakan cara yang strategis bagi
guru untuk meningkatkan atau memperbaiki layanan tersebut.
2. Meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan atau perbaikan praktek
pembelajaran di kelas hanya tujuan antara, sedangkan tujuan akhir adalah
peningkatan mutu pendidikan. Misal, terjadi peningkatan motivasi siswa
dalam belajar, meningkatnya sikap positif siswa terhadap mata pelajaran,
bertambahnya keterampilan yang dikuasai, adalah merupakan beberapa
contoh dari tujuan antara sebagai hasil jangka pendek dari peningkatan
18 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
praktek pembelajaran di kelas. Sasaran akhirnya adalah meningkatnya mutu
pendidikan (Kasihani, 1999).
3. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah
sehingga
tercipta sikap proaktif untuk memperbaiki pembelajaran, berdasar pada
persoalan-persoalan pembelajaran yang dihadapi guru di kelas.
G. Manfaat PTK
Banyak manfaat yang dapat diraih oleh guru dengan melaksanakan PTK.
Kemanfaatan yang terkait dengan pembelajaran antara lain mencakup hal-hal
berikut.
1. Inovasi
Dalam hal ini guru perlu selalu mencoba, mengubah, mengembangkan,
dan meningkatkan gaya mengajarnya agar mampu merencanakan dan
melaksanakan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kelas dan
jaman.
2. Pengembangan kurikulum di tingkat kelas dan sekolah
PTK dapat dimanfaatkan secara efektif oleh guru untuk mengembangkan
kurikulum. Hasil-hasil PTK akan sangat bermanfaat jika digunakan sebagai
sumber masukan untuk mengembangkan kurikulum baik di tingkat kelas
maupun sekolah.
3. Peningkatan profesionalisme guru
Keterlibatan guru dalam PTK akan dapat meningkatkan profesionalisme
guru dalam proses pembelajaran. PTK merupakan salah satu cara
1
9
Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
yang dapat digunakan oleh guru untuk memahami apa yang terjadi di kelas
dan cara pemecahannya yang dapat dilakukan.
H. Langkah-langkah PTK Model Cohen dkk.
Bagaimana langkah-langkah yang harus ditempuh bila guru yang berperan
sebagai peneliti mau melaksanakan PTK? Apakah ada aturan-aturan yang
harus ditaati atau dilaksanakan saat penelitian? Rumitkah? Pertanyaan-
pertanyaan tersebut sering kali muncul dalam pikiran guru, yang kadang-kadang
membuat takut sebelum melangkah untuk merencanakan PTK.
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
20 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Saat melaksanakan PTK, peneliti harus mengikuti langkah-langkah tertentu agar
proses yang ditempuh tepat, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam modul ini disampaikan 2 model yang dikembangkan oleh beberapa ahli
penelitian yaitu (1) Cohen dan Manion (1980), Taba dan Noel (1982), serta
Winter (1989), (2) Kemmis dan Mc Taggart.
Dari model (1) ada beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan
PTK (disarikan dari Marzuki: 1997 dan Suwarsih: 1994). Beberapa langkah
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah
Mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dianggap penting dan
kritis yang harus segera dicarikan penyelesaian dalam pembelajaran sehari-
hari, antara lain meliputi ruang lingkup masalah, identifikasi masalah dan
perumusan masalah.
a. Ruang lingkup masalah
Di bidang pendidikan, PTK telah digunakan untuk pengembangan
kurikulum dan program perbaikan sekolah. Contoh PTK dalam
pembelajaran berkaitan dengan:
1) metode/strategi pembelajaran;
2) media pembelajaran.
b. Identifikasi masalah
Masalah yang akan diteliti memang ada dan sering muncul selama
proses pembelajaran sehari-hari sehingga perlu dicarikan penyelesaian.
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
2
1
Penelitian Tindakan Kelas di SD
Ada beberapa kriteria dalam menentukan masalah yaitu:
1) masalahnya memang penting dan sekaligus signifikan dilihat dari
segi pengembangan kelas dan sekolah;
2) masalah hendaknya dalam jangkauan
penanganan;
3) pernyataan masalahnya harus mengungkap beberapa dimensi
fundamental mengenai penyebab dan faktor, sehingga
pemecahannya dapat dilakukan berdasar hal-hal fundamental ini
dari pada berdasarkan fenomena dangkal.
22 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
c. Perumusan
masalah
Pada intinya, rumusan masalah seharusnya mengandung deskripsi
tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan. Dalam
merumuskan masalah PTK, ada beberapa petunjuk yang dapat
digunakan sebagai acuan yang disarikan dari Suyanto (1997) dan
Sukarnyana (1997). Beberapa petunjuk tersebut antara lain:
1) masalah hendaknya dirumuskan secara jelas, dalam arti tidak
mempunyai makna ganda dan pada umumnya dapat dituangkan
dalam kalimat tanya;
2) rumusan masalah hendaknya menunjukkan jenis tindakan yang
akan dilakukan dan hubungannya dengan variabel lain;
3) rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empirik, artinya
dengan rumusan masalah itu memungkinkan dikumpulkannya data
untuk menjawab pertanyaan tersebut.
2. Analisis masalah
Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui dimensi-dimensi
problem yang ada untuk mengidentifikasi aspek-aspek pentingnya sehingga
dapat memberikan penekanan tindakan.
3. Merumuskan hipotesis tindakan
Hipotesis dalam PTK bukan hipotesis perbedaan atau hubungan, melainkan
hipotesis tindakan. Rumusan hipotesis tindakan memuat jawaban
sementara terhadap persoalan yang diajukan dalam PTK. Jawaban itu
2
3
Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
masih bersifat teoritik dan dianggap benar sebelum terbukti salah melalui
pembuktian dengan menggunakan data dari PTK.
4. Membuat rencana tindakan dan pemantauan
Rencana tindakan memuat informasi-informasi tentang hal-hal sebagai
berikut:
a. apa yang diperlukan untuk menentukan kemungkinan pemecahan
masalah yang telah dirumuskan;
b. alat-alat dan teknik yang diperlukan untuk mengumpulkan data;
c. rencana pencatatan data dan pengolahannya;
d. rencana untuk melaksanakan tindakan dan evaluasi hasil.
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
16 Penelitian Tindakan Kelas di SD
5. Pelaksanaan tindakan dan
pencatatan
Pelaksanaan tindakan yang telah direncanakan hendaknya cukup fleksibel
untuk mencapai perbaikan yang diinginkan. Dalam hal ini jika sesuatu
terjadi dan memerlukan perubahan karena tuntutan situasi (pada saat
pelaksanaan tindakan), maka peneliti hendaknya siap melakukan
perubahan asal perubahan tersebut mendukung tercapainya tujuan PTK.
Pada saat pelaksanaan tindakan berarti pengumpulan data mulai dilakukan.
Data yang dikumpulkan mencakup semua yang dilakukan oleh tim
peneliti yang terkait dalam PTK, antara lain melalui angket, catatan
lapangan, wawancara, rekaman video, foto, dan slide.
6. Mengolah dan menafsirkan data
Isi semua catatan hendaknya dilihat dan dijadikan landasan untuk refleksi.
Dalam hal ini peneliti harus membandingkan isi catatan yang dilakukan tim
untuk menentukan hasil temuan. Semua yang terjadi baik yang
direncanakan maupun yang tidak direncanakan perlu dianalisis untuk
menentukan apakah ada perubahan yang signifikan ke arah perbaikan.
7. Pelaporan hasil
Hasil dari analisis data dilaporkan secara lengkap tentang pelaksanaan
tindakan yang telah direncanakan maupun perubahan yang mungkin
terjadi.
I. Langkah-langkah PTK Model Kemmis dan Mc Taggart
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
17Penelitian Tindakan Kelas di SD
Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Rafi′uddin, 1996) penelitian tindakan
dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang
selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya.
Dalam pelaksanaannya ada kemungkinan peneliti telah mempunyai
seperangkat rencana tindakan (yang didasarkan pada pengalaman) sehingga
dapat langsung memulai tahap tindakan. Ada juga peneliti yang telah
memiliki seperangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan pertamanya
dengan kegiatan refleksi. Akan tetapi pada umumnya para peneliti mulai dari
fase refleksi awal untuk
18 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah
penelitian. Selanjutnya diikuti perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi
yang dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Refleksi awal
Refleksi awal dimaksudkan sebagai kegiatan penjajagan yang dimanfaatkan
untuk mengumpulkan informasi tentang situasi-situasi yang relevan dengan
tema penelitian. Peneliti bersama timnya melakukan pengamatan
pendahuluan untuk mengenali dan mengetahui situasi yang sebenarnya.
Berdasarkan hasil refleksi awal dapat dilakukan pemfokusan masalah yang
selanjutnya dirumuskan menjadi masalah penelitian. Berdasar rumusan
masalah tersebut maka dapat ditetapkan tujuan penelitian. Sewaktu
melaksanakan refleksi awal, paling tidak calon peneliti sudah
menelaah teori-teori yang relevan dengan masalah-masalah yang akan
diteliti. Oleh sebab itu setelah rumusan masalah selesai dilakukan,
selanjutnya perlu dirumuskan kerangka konseptual dari penelitian.
2. Penyusunan
perencanaan
Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil penjajagan refleksi awal.
Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk
memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap yang
diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. Perlu disadari
bahwa perencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti dapat berubah sesuai
dengan kondisi nyata yang ada.
19Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
3. Pelaksanaan
tindakan
Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai
upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan
berpedoman pada rencana tindakan. Jenis tindakan yang dilakukan dalam
PTK hendaknya selalu didasarkan pada pertimbangan teoritik dan empirik
agar hasil yang diperoleh berupa peningkatan kinerja dan hasil program
yang optimal.
4. Observasi (pengamatan)
Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan
pengumpulan data dalam penelitian formal. Dalam kegiatan ini peneliti
20 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau
dikenakan terhadap siswa. Istilah observasi digunakan karena data yang
dikumpulkan melalui teknik observasi.
5. Refleksi
Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis,
interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan
tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan
mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Setiap informasi
yang terkumpul perlu dipelajari kaitan yang satu dengan lainnya dan
kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada dan relevan.
Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan
tajam. Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu untuk
memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan
sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan.
Pada hakekatnya model Kemmis dan Taggart berupa perangkat-perangkat atau
untaian dengan setiap perangkat terdiri dari empat komponen yaitu
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dipandang sebagai
suatu siklus. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung dari permasalahan-
permasalahan yang perlu dipecahkan, yang pada umumnya lebih dari satu
siklus. PTK yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh para guru di
sekolah pada umumnya berdasar pada model (2) ini yaitu merupakan siklus-
siklus yang berulang.
21Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
Secara mudah PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart dapat
digambarkan dengan diagram alur berikut ini.
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
22 Penelitian Tindakan Kelas di SD
DIAGRAM ALUR
PTK
Refleksi
awal
Pelaksanaa
n tindakan
Rencana tindakan
1.1, 1.2, …
Observasi
Refleksi
tidak
berhas
il
berhasil
Pelaksanaa
n tindakan
Rencana tindakan
2.1, 2.2,
…
Observasi Refleksi
tidak
berhas
il
Berhasil? dst.
20 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Tugas/latihan
Setelah mempelajari atau berdiskusi tentang konsep-konsep PTK pada Bab II ini,
jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Jelaskan pengertian tentang PTK.
2. Jelaskan mengapa PTK dianggap penting dilaksanakan oleh guru.
3. Sebutkan ciri-ciri yang dianggap penting dalam PTK.
4. Apa tujuan dilaksanakan PTK?
5. Sebutkan prinsip dasar dikembangkannya PTK.
6. Jelaskan langkah-langkah untuk melaksanakan PTK.
7. Apa yang dimaksud siklus dalam PTK?
21Penelitian Tindakan Kelas di SD
Bab III
PenyusunanPenyusunan ProposalProposal ddaann LapLapooranran
PPTTKK
Apabila kita mau melaksanakan penelitian, hal utama yang perlu dilaksanakan
adalah mengajukan usulan penelitian atau sering disebut proposal penelitian.
Secara garis besar proposal PTK tidak jauh berbeda dengan proposal penelitian
yang lain, baik isi dari komponen maupun urutannya. Setelah proposal dilaksanakan
dalam penelitian, maka peneliti perlu membuat laporan hasil. Pertanyaan yang
seringkali muncul dari banyak guru SD adalah: 1) unsur-unsur apa saja yang perlu
ada di dalam proposal, 2) sulitkah menyusun proposal, 3) apakah proposal perlu
diseminarkan, dan 4) unsur-unsur apa saja yang ada dalam laporan PTK.
Setelah mempelajari Bab III ini diharapkan guru dapat menyebutkan unsur-unsur
pokok dari proposal dan laporan PTK.
A. Unsur-unsur Pokok Proposal
PTK
Uraian dari unsur-unsur proposal pada modul ini disampaikan secara
garis besar saja agar mudah dipahami dan dilaksanakan. Unsur-unsur
22 Penelitian Tindakan Kelas di SD
tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Judul penelitian
Judul hendaknya ditulis singkat dan spesifik. Hal utama yang harus
tercermin dalam judul adalah gambaran dari permasalahan dan bentuk
tindakan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan.
Contoh: Membina Keterampilan Fakta Dasar Perkalian di Kelas II
Sekolah
Dasar Melalui Permainan Kartu Bilangan.
21Penelitian Tindakan Kelas di SD
2. Latar belakang masalah
Pada bagian ini peneliti mengemukakan kondisi yang seharusnya atau yang
diinginkan dan kondisi yang ada saat ini, sehingga terlihat adanya
kesenjangan dan merupakan masalah yang menuntut dicarikan jalan keluar
melalui PTK. Hal penting yang juga harus disebutkan pada bagian ini adalah
tindakan yang akan dikenakan pada subyek tindakan dan alasan mengapa
tindakan tersebut yang diberikan. Menurut Suharsimi (2006) pada bagian ini
peneliti juga boleh menyinggung teori yang melandasi diajukannya ide atau
gagasan untuk mengatasi masalah, dan sedikit menyebut teori-teori yang
akan memperkuat ide atau gagasannya. Hal yang perlu diingat peneliti
adalah tidak perlu menyampaikan uraian yang tidak terkait langsung
dengan penelitian, sehingga terkesan bertele-tele.
3. Rumusan masalah
Bagian ini umumnya berisi rincian tentang masalah dan cara
memecahkannya.
Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat tanya dengan
mengajukan alternatif tindakan yang akan dilakukan. Kriteria dan beberapa
saran untuk merumuskan masalah disarikan dari Prayitno (2002) sebagai
berikut.
a. Kriteria menentukan masalah
• Masalahnya harus penting dan signifikan bagi peneliti.
• Permasalahan dalam jangkauan penanganan.
24 Penelitian Tindakan Kelas di SD
b. Beberapa saran untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah
• Guru mengidentifikasi semua kejadian yang memerlukan perhatian
terutama berkaitan dengan pembelajaran, misalnya penyampaian
materi dan penggunaan alat peraga. Semua kejadian
dikelompokkan menurut jenis permasalahan dari yang ringan
sampai berat.
• Diskusikan permasalahan tersebut dengan guru lain, baik di sekolah
maupun KKG. Jika masalah tersebut juga menjadi masalah
bagi guru yang lain, maka masalah tersebut memang layak diteliti.
23Penelitian Tindakan Kelas di SD
• Jika guru memerlukan pendampingan dari pakar lain, maka
pendamping peneliti berfungsi sebagai pemantul gagasan dan
membantu mempertajam dalam merumuskan masalah.
4. Tujuan penelitian
Pada bagian ini kemukakan secara singkat tentang tujuan penelitian yang
ingin dicapai berdasar permasalahan yang dikemukakan dan dirumuskan
dalam bentuk pernyataan. Tujuan penelitian harus terjawab dalam
kesimpulan hasil penelitian.
5. Manfaat hasil penelitian
Uraikan kegunaan atau sumbangan yang diperoleh dari hasil penelitian
sehingga tampak manfaatnya bagi siswa, guru pelaksana penelitian,
maupun guru lain, dan sekolah. Kemukakan pula inovasi yang diperoleh dari
hasil penelitian yang dilakukan.
6. Kajian pustaka
Pada bagian ini uraikan dengan jelas teori dan pustaka yang mendukung
atau menumbuhkan gagasan yang melandasi usulan rancangan tindakan.
Dengan dilakukannya tindakan akan terjadi perubahan, perbaikan atau
peningkatan. Uraian ini akan digunakan untuk menyusun kerangka pikir
atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Pada bagian
akhir dapat dikemukakan hipotesis tindakan yaitu jawaban sementara
terhadap persoalan yang diajukan dalam PTK. Jawaban itu masih bersifat
teoritik dan dianggap benar sebelum terbukti salah melalui pembuktian
24 Penelitian Tindakan Kelas di SD
dengan menggunakan data dari PTK. Namun kadang-kadang ada
yang menginginkan menempatkan hipotesis tindakan pada bagian tersendiri
yaitu sesudah tujuan penelitian, dengan harapan kelihatan tindakan yang
akan dilakukan oleh peneliti.
7. Metodologi penelitian
Pada bagian ini dicantumkan semua hal yang berkenaan dengan prosedur
dan tata cara dalam PTK. Uraikan secara jelas prosedur penelitian yang
akan dilakukan, subyek, waktu dan lamanya tindakan, serta lokasi
penelitian. Prosedur penelitian meliputi penyusunan rencana tindakan,
pelaksanaan tindakan, observasi atau pengamatan, dan refleksi yang
25Penelitian Tindakan Kelas di SD
semuanya terangkai dalam siklus. Tidak kalah pentingnya juga untuk
mencantumkan cara pengumpulan data dan teknik analisisnya. Menurut
Supardi (2006) siklus-siklus kegiatan penelitian ditunjukkan dengan cara
menguraikan indikator keberhasilan yang dicapai dalam setiap siklus
sebelum pindah pada siklus berikutnya. Banyaknya siklus pada umumnya
lebih dari satu, namun harus tetap memperhatikan jadwal kegiatan belajar
di sekolah.
8. Jadwal penelitian
Berisi penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan, waktu dimulainya
pelaksanaan kegiatan sampai akhir pembuatan laporan yang biasanya
dituangkan dalam bentuk matrik.
9. Personalia penelitian
Berisi nama-nama yang melaksanakan penelitian dan kedudukannya dalam
tim.
10. Anggaran biaya
Bila dana harus dipertanggungjawabkan maka pada bagian ini dicantumkan
pula anggaran biaya dalam penelitian.
Setelah bapak/ibu membaca uraian di atas, apakah bapak/ibu masih
merasa sulit untuk menyusun proposal PTK? Pernahkah dipikirkan untuk
mencoba? Cobalah diskusikan dan susun proposal dengan permasalahan yang
sederhana, artinya dapat dilaksanakan dengan mudah. Perlukah
26 Penelitian Tindakan Kelas di SD
proposal PTK diseminarkan? Di mana? Proposal sangat perlu
diseminarkan, karena dari seminar tersebut peneliti akan mendapatkan saran-
saran yang sangat bermanfaat untuk menyempurnakan proposal. Mengenai
tempat dan banyaknya orang yang mengikuti seminar tidak ada ketentuan yang
mengikat. Namun apabila memungkinkan akan lebih baik bila dilaksanakan di
forum KKG, agar pesertanya beragam dan banyak. Bagaimana bila tidak
memungkinkan? Guru peneliti dapat seminar di sekolah dengan mengundang
semua guru dan kepala sekolah di tambah beberapa guru dari sekolah lain yang
terdekat.
27Penelitian Tindakan Kelas di SD
B. Penulisan Laporan PTK
Setelah kegiatan pengumpulan data selesai, maka kegiatan lebih lanjut dari PTK
adalah penyusunan laporan, yang berfungsi sebagai:
1. bentuk pertanggungjawaban dari kegiatan penelitian kepada pemberi dana
atau pihak yang terkait;
2. karya ilmiah yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
menentukan kebijakan-kebijakan baru di bidang tertentu;
3. karya ilmiah yang dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian yang
sejenis pada waktu-waktu yang akan datang.
Isi dari laporan PTK terdiri dari tiga bagian yang formatnya seperti contoh
berikut ini.
Bagian
Awal
Sampul
Judul
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi Daftar
Tabel Daftar
Gambar Daftar
Lampiran
Bagian Inti
28 Penelitian Tindakan Kelas di SD
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Masalah Penelitian
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Tindakan
E. Manfaat Penelitian
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Subyek Penelitian
29Penelitian Tindakan Kelas di SD
C. Instrumen Penelitian
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Analisis Data
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Bagian Akhir
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
Laporan penelitian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan
penelitian secara keseluruhan. Pada laporan itu peneliti menyampaikan hasil
penelitiannya yang dapat digunakan sebagai pertanggungjawaban maupun
sebagai referensi bagi pihak lain yang mempunyai masalah yang sama.
Kegiatan awal dari penelitian adalah penyusunan proposal yang merupakan
bahan dasar dari laporan. Isi laporan dari Bab I sampai dengan Bab III secara
garis besar sudah ada pada proposal. Hanya beberapa bagian yang belum
disampaikan yaitu: abstrak, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data,
teknik analisis data, kesimpulan, dan saran pada bab penutup. Secara
garis besar hal-hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
30 Penelitian Tindakan Kelas di SD
• Abstrak
Abstrak terletak pada bagian awal dari laporan. Meskipun abstrak hanya
terdiri dari satu lembar, namun fungsinya sangat penting, karena abstrak
merupakan intisari dari laporan penelitian secara utuh. Oleh sebab itu isi
abstrak harus rinci dan dapat menggambarkan secara komprehensif dari
keseluruhan laporan yang ada. Isi abstrak sebaiknya terdiri dari 3 hal yaitu:
latar belakang, metode yang digunakan, dan hasil yang diperoleh pada
penelitian.
31Penelitian Tindakan Kelas di SD
• Instrumen penelitian
Alat pengumpul data atau instrumen dalam PTK jangan cenderung diartikan
sebagai alat yang sulit/rumit, sudah dibakukan atau sempurna. Alat
pengumpul data dapat sederhana, baik penyusunannya maupun cara
pemakaiannya. Yang penting alat tersebut dapat menghasilkan data yang
jelas, bermakna, dan dapat dimanfaatkan dengan mudah (Sumarno, 1997).
Dalam hal ini guru dapat menyusun sendiri maupun minta bantuan rekan
sejawat yang lebih berpengalaman. Alat pengumpul data antara lain dapat
berupa tes hasil belajar, angket, pedoman wawancara, catatan lapangan,
alat perekam elektronik suara, dan gambar.
• Teknik pengumpulan data
PTK merupakan pekerjaan dari guru, karena akan mencarikan jalan keluar
dari permasalahan yang dihadapi guru. Oleh karena itu kemandirian dalam
pengumpulan data juga menjadi tanggung jawab guru. Kalaupun ada
peneliti lain dalam penelitian ini maka sifatnya hanya membantu, karena
yang menjadi peneliti utama adalah guru kelasnya. Disarikan dari Sumarno
(1997) teknik dan alat pengumpul data secara sederhana dapat
disampaikan sebagai berikut.
¾ Teknik pengamatan partisipatif, yaitu pengamatan yang dilakukan oleh
orang yang terlibat langsung dalam proses pelaksanaan tindakan. Guru
sambil mengajar juga melakukan pengamatan terhadap kelas dan
siswanya. Pengamatan sangat cocok untuk merekam data tentang
32 Penelitian Tindakan Kelas di SD
perilaku, aktifitas, dan proses. Contoh instrumen yang digunakan
adalah: pedoman pengamatan, catatan lapangan, alat perekam
elektronik. Catatan lapangan sangat cocok untuk mencatat data
kualitatif dan mencatat suatu proses. Sedangkan alat perekam
elektronik sangat membantu saat proses wawancara dan proses
pengambilan gambar-gambar.
¾ Teknik wawancara dengan menggunakan pedoman dan perekam
wawancara. Wawancara dibutuhkan untuk mengungkap data yang
hanya dapat diungkap melalui kata-kata secara lisan. Contoh:
pendapat, wawasan.
33Penelitian Tindakan Kelas di SD
¾ Teknik pemanfaatan dan analisis data dokumen, yaitu pengumpulan
dan analisis data seperti: daftar hadir, hasil kerja siswa, lembar kerja
siswa.
• Teknik analisis data
Teknik analisis data merupakan lanjutan dari tahap pengumpulan data.
Analisis data merupakan bagian sangat penting dari suatu penelitian. Oleh
sebab itu, peneliti harus memahami teknik analisis data agar hasil
penelitiannya mempunyai nilai ilmiah yang baik. Dalam PTK ada dua jenis
data yang dapat dikumpulkan dan dianalisis, yaitu:
¾ data kuantitatif yang berujud nilai belajar siswa, dapat dianalisis secara
deskriptif dengan menggunakan statistik deskriptif. Misal: mencari rata-
rata nilai siswa, persentase keberhasilan belajar, menyajikan data yang
menarik.
¾ data kualitatif yaitu data berupa kalimat yang diperoleh saat proses
pembelajaran dan wawancara yang berhubungan dengan pandangan
atau sikap siswa, antusiasme siswa dalam belajar, motivasi siswa. Data
jenis ini dapat dianalisis secara kualitatif.
• Kesimpulan
Pada bagian ini kemukakan simpulan yang diperoleh dari hasil analisis data
dan sambungkan dengan perumusan dan tujuan dari PTK.
• Saran
Ada dua saran yang dapat dicantumkan pada bagian penutup ini, yaitu
34 Penelitian Tindakan Kelas di SD
saran untuk penerapan hasil penelitian dan saran untuk penelitian lanjutan.
Tugas/latihan
1. Jelaskan secara singkat unsur-unsur dari proposal PTK.
2. Perlukah proposal diseminarkan? Di mana sebaiknya?
3. Sebutkan unsur-unsur dari laporan PTK.
35Penelitian Tindakan Kelas di SD
Bab IV
PenutupPenutup
A. Rangkuman
1. PTK merupakan penelitian praktis yang bertujuan untuk memperbaiki
masalah-masalah atau kekurangan dalam pembelajaran yang dialami guru
di dalam kelas, dengan cara melakukan tindakan-tindakan. Yang dimaksud
kelas dalam PTK bukan wujud ruangan, tetapi diartikan sebagai
sekelompok siswa yang dalam waktu sama menerima pelajaran yang sama
dari guru.
2. Laporan PTK telah ditetapkan sebagai salah satu komponen karya
pengembangan profesi yaitu suatu karya yang menunjukkan adanya upaya
dan hasil pengembangan profesi yang dilakukan oleh guru. Karya ini dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu bentuk portofolio yang digunakan dalam
sertifikasi guru.
36 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
37Penelitian Tindakan Kelas di SD
3. Ciri khusus dari PTK adalah mengangkat problem atau masalah sehari-hari
guru dalam praktek pembelajaran di kelas, dan selanjutnya mencari
pemecahannya melalui tindakan-tindakan dalam PTK. Tindakan-tindakan
yang diambil harus direncanakan dengan cermat sehingga dapat
memecahkan permasalahan yang ada. PTK dapat dilakukan guru secara
mandiri atau kelompok dalam suatu tim.
4. PTK seyogyanya mengangkat hal-hal yang sederhana dan nyata
sehingga pelaksanaannya dalam jangkauan penanganan guru, karena
kegiatan PTK tidak boleh mengganggu tugas guru dalam mengajar.
Demikian pula saat pengumpulan data tidak menggunakan waktu yang
terlalu lama.
5. PTK menuntut guru untuk membuat catatan-catatan tentang semua
kemajuan atau perubahan siswa di kelas, serta semua proses
pelaksanaan tindakan.
6. PTK dapat dimanfaatkan guru untuk mengembangkan kurikulum tingkat
kelas maupun sekolah. Dengan pengembangan kurikulum tersebut
maka guru menjadi lebih profesional.
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
38 Penelitian Tindakan Kelas di SD
31Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
7. Saat melaksanakan PTK, guru harus mengikuti langkah-langkah tertentu
agar proses yang ditempuh tepat. PTK yang dikembangkan dan
dilaksanakan guru saat ini disemua jenjang sekolah pada umumnya
mengikuti langkah Kemmis dan Mc Taggart yaitu penelitian yang dipandang
sebagai suatu siklus spiral yang terdiri dari penyusunan perencanaan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi yang selanjutnya dapat
diteruskan dengan siklus yang lain.
8. Untuk melaksanakan PTK guru harus menyusun usulan penelitian
yang biasa disebut proposal. Pada umumnya proposal terdiri dari: judul,
latar belakang, masalah, tujuan, hipotesis tindakan (ada yang ditempatkan
pada kajian pustaka), manfaat, kajian pustaka, metode, jadwal, personalia,
dan anggaran biaya. Komponen-komponen tersebut merupakan dasar
yang akan dilengkapi dan disempurnakan saat menyusun laporan penelitian.
9. PTK merupakan hal baru bagi sebagian besar guru. Namun demikian
bukan berarti sulit dilaksanakan oleh guru. PTK dalam skala kecil dapat
dilakukan dengancara berkolaborasi dengan teman sejawat yang
lebih berpengalaman. Mulailah dengan mengidentifikasi masalah-
masalah pembelajaran yang ada dalam keseharian dan pikirkan jalan
keluar yang akan dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Tuliskan sesuai yang ada dalam pikiran ke bentuk rencana PTK.
B. Tes
32 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
Setelah mempelajari atau berdiskusi tentang materi pada modul ini, kerjakan
tugas-tugas berikut ini.
1. Susunlah proposal PTK yang akan menjawab satu permasalahan
penting yang harus segera ditangani di kelas yang bapak/ibu ampu.
2. Laporkan hasil PTK yang telah bapak/ibu lakukan untuk proposal yang telah
dibuat.
33Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
34 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
DaftarDaftar PustakaPustaka
Angelo, Thomas. 1991. Classroom Research: Early Lessons from Success.
San
Fransisco: Jossey. Bass Inc Publisher.
Madya, Suwarsih. 1994. Panduan Penelitian Tindakan. Yogyakarta:
Lembaga
Penelitian IKIP.
Marzuki. 1997. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).
Bahan
Seminar dan Pelatihan Nasional. Malang: Pasca Sarjana IKIP.
Kasbolah, Kasihani. 1991. Penelitian Tindakan Kelas: Guru sebagai Peneliti.
Makalah disajikan dalam Lokakarya PTK Bagi Guru SLTP, MTs, SMU,
MA dan SMK se-Kodya Malang. Malang: IKIP.
Prayitno, Edi. 2002. Penulisan Karya Ilmiah dan Penelitian Tindakan. Modul
Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata pelajaran
Matematika. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.
Rafi′udin. 1997. Rancangan Penelitian Tindakan. Makalah disajikan dalam
Lokakarya Tingkat Lanjut Penelitian Kualitatif. Angkatan ke V tahun
1996/1997. Malang: IKIP.
Suhardjono. 2006. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Kegiatan
Pengembangan
Profesi Guru. Jakarta: Bumi Aksara.
Suharsimi, A., dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
35Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
Sukarnyana, Wayan. 1990. Penyusunan Penelitian Tindakan Kelas.
Makalah
disajikan dalam Lokakarya PTK bagi guru SLTP, MTs, SMU, MA dan SMK
se-Kodya Malang. Malang: IKIP.
Sumarno. 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Bagian
Ketiga.
Pemantauan dan Evaluasi. Yogyakarta: IKIP.
Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)
Beserta
Sistematika Proposal dan Laporannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Suyanto. 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Bagian
Kesatu: Pengenalan PTK. Yogyakarta: IKIP.
36 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
35Penelitian Tindakan Kelas di SD
LampLampiiranran 11
Alternatif jawaban dari pertanyaan-pertanyaan pada Bab II.
1. Jelaskan pengertian tentang PTK.
PTK adalah penelitian praktis, yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangan-
kekurangan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas dengan
cara melakukan tindakan-tindakan. Upaya tindakan untuk perbaikan
dimaksudkan sebagai pencarian jawab atas permasalahan yang dialami guru
dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Jadi masalah-masalah yang
diungkap dan dicarikan jalan keluar dalam penelitian adalah masalah yang
benar-benar ada dan dialami oleh guru. Dalam PTK yang dimaksud kelas
adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama menerima pelajaran
sama dari seorang guru. Dalam hal ini kelas bukan wujud ruangan tetapi
diartikan sebagai sekelompok siswa yang sedang belajar.
2. Jelaskan mengapa PTK dianggap penting dilaksanakan oleh guru.
Beberapa pakar penelitian memberikan alasan mengapa PTK penting untuk
dilakukan guru di sekolah. Alasan-alasan tersebut antara lain sebagai berikut.
a. PTK menawarkan suatu cara yang baru untuk memperbaiki dan
meningkatkan kemampuan atau profesional guru dalam kegiatan
pembelajaran kelas (Suyanto, 1996). Sedangkan Cross (dalam Angelo,
1991) menyatakan bahwa hasil PTK dapat secara langsung dimanfaatkan
untuk kepentingan kualitas kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dan
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
36 Penelitian Tindakan Kelas di SD
dapat meningkatkan wawasan pemahaman guru tentang pembelajaran.
b. Guru dapat melakukan penelitian tentang masalah-masalah aktual yang
mereka hadapi untuk mata pelajaran yang diampunya. Guru langsung dapat
melakukan tindakan-tindakan untuk memperbaiki atau meningkatkan
praktek-praktek pembelajaran yang kurang berhasil agar menjadi lebih baik
dan efektif.
c. Pada saat melaksanakan PTK guru tidak meninggalkan tugasnya,
artinya guru masih tetap melakukan kegiatan mengajar seperti biasa,
dan pada
37Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
saat yang bersamaan dan secara terintegrasi guru melaksanakan penelitian.
Oleh karena itu PTK dapat dikatakan tidak mengganggu kelancaran
kegiatan pembelajaran di dalam kelas (Kasihani, 1999).
d. PTK dapat menjadi jembatan kesenjangan antara teori dan praktek karena
permasalahan-permasalahan yang diteliti adalah permasalahan-
permasalahan yang dirasakan dan dialami guru sendiri. Setelah PTK guru
akan memperoleh umpan balik yang sistematik mengenai kesesuaian
antara teori pembelajaran dengan praktek yang mereka lakukan. Guru juga
akan mengetahui teori yang tidak sesuai (tidak tepat) dengan praktek
yang mereka lakukan, sehingga selanjutnya guru dapat memilih teori yang
cocok dan dapat diterapkan di kelasnya.
e. PTK dapat dilakukan oleh guru bersama-sama dengan pihak lain yang
terkait. Misal berkolaborasi dengan guru mata pelajaran sejenis, kepala
sekolah, dan tenaga kependidikan yang lain untuk secara bersama-sama
mengkaji permasalahan yang ada, untuk kemudian merencanakan
tindakan-tindakan agar permasalahan-permasalahan yang ada dapat
segera dicarikan jalan keluarnya.
3. Sebutkan ciri-ciri yang dianggap penting dalam PTK.
Ciri-ciri atau karakteristik dari PTK adalah sebagai berikut.
a. PTK mengangkat problem atau permasalahan-permasalahan nyata dalam
praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi guru. Selanjutnya
berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, guru mencari
pemecahan masalahnya melalui PTK.
38 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
b. Pada PTK dilakukan tindakan-tindakan untuk memperbaiki proses
pembelajaran di kelas. Tindakan-tindakan yang diambil harus direncanakan
secara cermat oleh guru dan harus diimplementasikan, untuk selanjutnya
dievaluasi agar dapat diketahui bahwa tindakan yang diambil memang
dapat memecahkan permasalahan dalam pembelajaran yang sedang
dialami guru.
c. PTK dapat dilakukan secara mandiri atau bersama-sama dalam suatu tim.
Tim tersebut yang merencanakan, melaksanakan, dan membahas hasil
penelitian secara bersama-sama.
39Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
d. PTK merupakan bagian penting dari upaya pengembangan professional
guru, karena dalam PTK guru dapat berfikir kritis dan sistematis, serta
membiasakan guru untuk menulis serta membuat catatan.
4. Apa tujuan dilaksanakan PTK?
Tujuan dilaksanakan PTK adalah sebagai berikut.
a. PTK bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki praktek pembelajaran
yang dilakukan guru, mengingat masyarakat kita berkembang begitu cepat.
Hal ini akan berakibat terhadap meningkatnya tuntutan layanan pendidikan
yang harus dilakukan oleh guru.
b. PTK bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan atau
perbaikan praktek pembelajaran di kelas hanya tujuan antara, sedangkan
tujuan akhir adalah peningkatan mutu pendidikan.
c. PTK bertujuan untuk menumbuhkembangkan budaya akademik di sekolah
sehingga tercipta sikap proaktif untuk memperbaiki pembelajaran berdasar
pada persoalan-persoalan pembelajaran yang dihadapi guru di kelas.
5. Sebutkan prinsip dasar dikembangkannya PTK.
Prinsip dasar PTK adalah sebagai berikut.
a. PTK tidak boleh mengganggu tugas guru yaitu mengajar. Jadi bila guru
melakukan PTK sebenarnya dalam rangka mengembangkan perannya
sebagai guru yang profesional, karena salah satu ciri guru yang profesional
adalah dapat mengajar dengan efektif sambil melakukan penelitian.
b. Pada saat kegiatan pengumpulan data dalam PTK tidak disarankan
menggunakan waktu yang terlalu lama.
40 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
c. Metodologi yang digunakan dalam PTK harus tepat dan terpercaya. Bila
metodologinya tepat akan memberi peluang guru untuk memformulasikan
hipotesis tindakan dan mengembangkan strategi yang dapat diterapkan di
kelasnya.
d. Masalah yang diangkat dalam PTK harus merupakan masalah yang memang
ada, faktual, menarik, dan layak untuk diteliti. PTK sebaiknya dimulai dari
hal-hal sederhana dan nyata. Siklus dimulai dari yang kecil sehingga
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi menjadi lebih jelas.
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
38 Penelitian Tindakan Kelas di SD
e. PTK berorientasi pada perbaikan pendidikan dengan jalan melakukan
perubahan-perubahan yang dilaksanakan dalam tindakan-tindakan.
f. PTK merupakan proses akademik yang memerlukan kemampuan dan
keterampilan intelektual. Pada saat proses penelitian, maka peneliti dituntut
berpikir kritis yaitu mulai menentukan masalah, perencanaan baik yang
bersifat teoritik maupun praktis, dan dijabarkan dalam tindakan-tindakan.
g. PTK menuntut guru untuk membuat catatan-catatan pribadi tentang semua
kemajuan atau perubahan siswa, permasalahan-permasalahan yang
dialami, serta proses pelaksanaan tindakan-tindakan dalam penelitian.
6. Jelaskan langkah-langkah untuk melaksanakan PTK.
Langkah-langkah PTK yang sering dikembangkan oleh para guru adalah PTK
yang digali oleh Kemmis dan Mc Taggart yaitu penelitian tindakan yang
dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya
mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya.
a. Refleksi awal
Refleksi awal dimaksudkan sebagai kegiatan penjajagan yang dimanfaatkan
untuk mengumpulkan informasi tentang situasi-situasi yang relevan dengan
tema penelitian. Berdasarkan hasil refleksi awal dapat dilakukan
pemfokusan masalah yang selanjutnya dirumuskan menjadi masalah
penelitian. Berdasar rumusan masalah tersebut maka dapat ditetapkan
tujuan penelitian.
b. Penyusunan
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
39Penelitian Tindakan Kelas di SD
perencanaan
Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil penjajagan refleksi awal.
Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk
memperbaiki, meningkatkan, atau mengubah perilaku dan sikap yang
diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan.
c. Pelaksanaan
tindakan
Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai
upaya perbaikan, peningkatan, atau perubahan yang dilaksanakan
berpedoman pada rencana tindakan.
38 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
d. Observasi (pengamatan)
Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan
pengumpulan data dalam penelitian formal. Dalam kegiatan ini peneliti
mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau
dikenakan terhadap siswa. Istilah observasi digunakan karena data yang
dikumpulkan melalui teknik observasi.
e. Refleksi
Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis,
interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan
tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan
mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Setiap informasi
yang terkumpul perlu dipelajari kaitan yang satu dengan lainnya dan
kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada dan relevan.
Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan
tajam. Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu untuk
memahami proses dan hasil yang terjadi, berupa perubahan sebagai akibat
dari tindakan yang dilakukan.
7. Apa yang dimaksud siklus dalam PTK?
Siklus PTK adalah putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan,
pelaksanakan tindakan, observasi, dan refleksi. Banyaknya siklus dalam PTK
tergantung dari permasalahan yang perlu dipecahkan. Pada umumnya lebih dari
satu siklus.
40 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
41Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
LampLampiiranran 22
Alternatif jawaban dari pertanyaan pada Bab III
1. Jelaskan secara singkat unsur-unsur dari proposal PTK.
Unsur-unsur/komponen-komponen yang ada pada proposal PTK adalah
sebagai berikut.
a. Judul penelitian hendaknya ditulis singkat dan spesifik. Hal utama yang
harus tercermin dalam judul adalah gambaran dari permasalahan dan
bentuk tindakan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan.
b. Latar belakang masalah
Pada bagian ini peneliti mengemukakan kondisi yang seharusnya atau yang
diinginkan dan kondisi yang ada saat ini, sehingga terlihat adanya
kesenjangan dan merupakan masalah yang menuntut dicarikan jalan keluar
melalui PTK.
c. Rumusan masalah
Bagian ini umumnya berisi rincian tentang masalah dan cara
memecahkannya.
Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat tanya dengan
mengajukan alternatif tindakan yang akan dilakukan.
d. Tujuan penelitian
Pada bagian ini dikemukakan secara singkat tentang tujuan penelitian yang
ingin dicapai berdasar permasalahan yang dikemukakan dan dirumuskan
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
42 Penelitian Tindakan Kelas di SD
dalam bentuk pernyataan. Tujuan penelitian harus terjawab dalam
kesimpulan hasil penelitian.
e. Manfaat hasil penelitian
Diuraikan kegunaan atau sumbangan yang diperoleh dari hasil penelitian
sehingga tampak manfaatnya bagi siswa, guru pelaksana penelitian,
maupun guru lain, dan sekolah. Dikemukakan pula inovasi yang diperoleh
dari hasil penelitian.
43Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
f. Kajian pustaka.
Pada bagian ini diuraikan dengan jelas teori dan pustaka yang mendukung
atau menumbuhkan gagasan yang melandasi usulan rancangan tindakan.
Dengan dilakukannya tindakan akan terjadi perubahan, perbaikan atau
peningkatan. Uraian ini akan digunakan untuk menyusun kerangka pikir
atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian.
g. Metodologi penelitian
Pada bagian ini dicantumkan semua hal yang berkenaan dengan prosedur
dan tata cara dalam PTK. Uraikan secara jelas prosedur penelitian yang
akan dilakukan, subyek, waktu, dan lamanya tindakan, serta lokasi
penelitian. Prosedur penelitian meliputi penyusunan rencana tindakan,
pelaksanaan tindakan, observasi, pengamatan, dan refleksi yang semuanya
terangkai dalam siklus. Tidak kalah pentingnya juga mencantumkan cara
pengumpulan data dan teknik analisisnya.
h. Jadwal penelitian
Berisi penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan, waktu dimulainya
pelaksanaan kegiatan sampai akhir pembuatan laporan.
i. Personalia penelitian
Berisi nama-nama yang melaksanakan penelitian dan kedudukannya dalam
tim.
j. Anggaran biaya
Bila dana harus dipertanggungjawabkan maka pada bagian ini dicantumkan
anggaran biaya dalam penelitian.
2. Perlukah proposal diseminarkan? Di mana sebaiknya?
44 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
Proposal sangat perlu diseminarkan, karena dari seminar tersebut peneliti akan
mendapatkan saran-saran yang sangat bermanfaat untuk menyempurnakan
proposal. Mengenai tempat dan banyaknya orang yang mengikuti seminar tidak
ada ketentuan yang mengikat. Namun demikian, apabila memungkinkan akan
lebih baik bila dilaksanakan di forum KKG, agar pesertanya beragam dan
banyak. Bagaimana bila tidak memungkinkan? Guru peneliti dapat seminar di
sekolah dengan mengundang semua guru dan kepala sekolah di tambah
beberapa guru dari sekolah lain yang terdekat.
45Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
3. Sebutkan unsur-unsur dari laporan PTK.
Bagian Awal
Sampul
Judul
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi Daftar
Tabel Daftar
Gambar Daftar
Lampiran
Bagian Inti
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Masalah Penelitian
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Tindakan
E. Manfaat Penelitian
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Subyek Penelitian
C. Instrumen Penelitian
D. Teknik Pengumpulan Data
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
46 Penelitian Tindakan Kelas di SD
E. Teknik Analisis Data
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Bagian Akhir
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
47Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
45Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
45Penelitian Tindakan Kelas di SD
Contoh Proposal PTK
″DIAGNOSIS PENYEBAB KESALAHAN SISWA DAN
REMIDINYA DALAM PERKALIAN SUSUN KE BAWAH
CARA PENDEK
DI KELAS IV SD ASTINA
YOGYAKARTA″
A. Latar Belakang
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa siswa SD melakukan banyak
kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal tentang perkalian susun ke bawah
dengan cara pendek. Kesalahan-kesalahan tersebut dapat dirangkumkan
sebagai berikut.
1. Siswa melakukan kesalahan karena tidak menguasai fakta dasar
perkalian.
Contoh.
408
948
72 ×
6 ×
1696 (2 × 9 = 16)
3048 (6 × 4 = 30)
6636
68056
+
Siswa melakukan kesalahan dalam menentukan hasil perkalian yaitu:
6 × 4 = 30
2 × 9 = 16
2. Siswa melakukan kesalahan dalam perkalian dengan bilangan nol.
709
68
×
5752
81
90
×
81
729
408
6 ×
2508
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
45Penelitian Tindakan Kelas di SD
4314
+
48892
+
7371
Siswa salah dalam menentukan hasil perkalian dengan bilangan nol.
Dalam pemikiran siswa suatu bilangan bila dikalikan dengan bilangan nol
hasil kalinya adalah bilangan itu sendiri.
46 Penelitian Tindakan Kelas di SD
3. Siswa melakukan kesalahan karena tidak memahami algoritma perkalian 2
bilangan cacah susun ke bawah dengan cara pendek.
98
69 ×
72
540
+
612
(satuan dikalikan
satuan, puluhan
dikalikan puluhan)
98
69
×
1572
588 +
7452
(satuan
dikalikan satuan
kemudian
puluhannya
dijumlahkan)
4. Siswa melakukan kesalahan karena tidak menguasai nilai tempat.
697
47 ×
4879
2788
+
7667
98
69 ×
882
588 +
1470
81
90
×
00
729 +
729
Catatan
o Dari 29 orang siswa yang masing-masing mengerjakan 8 soal didapat
data sebagai berikut.
Terdapat 4 siswa yang menjawab salah 1 soal
Terdapat 7 siswa yang menjawab salah 2 soal
Terdapat 3 siswa yang menjawab salah 3 soal
Terdapat 6 siswa yang menjawab salah 4 soal
Terdapat 9 siswa yang menjawab salah lebih dari 4 soal
o Siswa banyak melakukan kesalahan terutama pada soal-soal yang
hasil perkaliannya lebih dari 10 sehingga harus digunakan teknik
memindah (teknik menyimpan).
Senada dengan masalah di atas Ashlock (1990: 65-68) juga
47Penelitian Tindakan Kelas di SD
menyampaikan pola kesalahan siswa dalam mengerjakan soal tentang
perkalian 2 bilangan
cacah susun ke bawah dengan cara pendek seperti berikut.
2
46
24
×
184
102 +
1204
5
34
48 2 ×
57
×
68
336
250
+2836
2
1
18
24
3
×
4
×
34
86
2
27
×
4
88
1
313
4 ×
1252
210
15 ×
210
1
524
34 ×
1576
433
226 ×
878
Demikian juga Marks (1985:119) menyatakan bahwa banyak guru melaporkan
tentang muridnya yang tidak dapat memberikan jawaban yang benar untuk
soal seperti:
28
4 ×
202
Jalan pikiran pengerjaan itu adalah: 4 × 8 = 32 ditulis 2 memindah 3 puluhan.
Maka 3 puluhan ditambah 2 puluhan (dalam 28) menjadi 5 puluhan, dan 4 × 5
puluhan adalah 20 puluhan, sehingga hasilnya 202.
Berdasar pengalaman di lapangan terungkap bahwa salah satu penyebab
adalah guru melakukan pembelajaran perkalian susun ke bawah cara pendek
dengan hanya memberikan algoritma (langkah-langkah pengerjaan) secara
mekanik atau hafalan. Berdasar hal tersebut di atas, maka diperlukan suatu
kejelasan tentang penyebab kesalahan siswa dalam mengerjakan perkalian
susun ke bawah cara pendek, dan alternatif pemecahannya dalam suatu
pembelajaran yang menekankan pada pemahaman proses, dengan cara
melibatkan siswa secara aktif dalam suatu kegiatan yaitu PTK, yang
menekankan pada penggunaan pendekatan konstruktivis dan teori Bruner yaitu:
enactif, ekonik, dan simbolik.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilakukan penelitian dengan
memfokuskan pada diagnosis penyebab kesalahan siswa dalam mengerjakan
perkalian susun ke bawah dengan cara pendek, yaitu menentukan sebab
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
kesalahan siswa dengan memeriksa setiap kesalahan. Berdasar penyebab
kesalahan-kesalahan tersebut dilakukan usaha untuk memperbaikinya dalam
pembelajaran.
C. Rumusan Masalah
Sesuai dengan fokus penelitian di atas, maka dapat disusun rumusan masalah
yang diajukan menjadi pertanyaan sebagai berikut.
1. Apa saja yang menjadi penyebab kesalahan siswa pada perkalian susun ke
bawah dengan cara pendek?
2. Strategi pembelajaran apa yang dapat dilakukan untuk memberi motivasi
sehingga dapat memperbaiki penyebab kesalahan siswa tersebut?
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan fokus penelitian di atas, maka tujuan yang diharapkan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mendiskripsikan penyebab kesalahan siswa pada perkalian susun ke
bawah
dengan cara pendek.
2. Mencari strategi pembelajaran yang dapat memberi motivasi kepada siswa
dalam perkalian susun ke bawah dengan cara pendek di kelas IV SD.
E. Hipotesis Tindakan
1. Dengan menggunakan tes, wawancara, kuesioner dapat mengungkap
penyebab kesalahan siswa pada perkalian susun ke bawah dengan cara
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
pendek.
2. Strategi pembelajaran yang menekankan pada pendekatan konstruktivis
dan teori Bruner yang mengaktifkan siswa dalam belajar, akan dapat
memotivasi dan memahami perkalian susun ke bawah dengan cara pendek.
F. Manfaat Penelitian
1. Mengungkap kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal tentang perkalian susun ke bawah dengan cara
pendek.
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
2. Strategi pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis dan teori Bruner
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam perkalian susun ke bawah
dengan cara pendek.
G. Kajian Pustaka
1. Kesalahan-kesalahan umum dalam penyelesaian perkalian susun ke bawah
cara pendek berdasar temuan-temuan yang lalu dan alternatif
pemecahannya.
2. Pendekatan konstruktivis dan teori Bruner serta keunggulannya dalam
pembelajaran.
3. Teori diagnosis dan remidi dalam pembelajaran.
4. Pembelajaran perkalian susun ke bawah cara pendek yang mengacu pada
pendekatan konstruktivis dan teori Bruner.
H. Metode Penelitian
1. Langkah-langkah
a. Studi pendahuluan (refleksi awal)
b. Penyusunan
perencanaan c.
Pelaksanaan tindakan
d. Observasi (pengamatan)
e. Refleksi
2. Kualitatif tindakan kelas kolaboratif
3. Pengumpulan data melalui:
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
a. observasi
b. tes awal dan akhir pembelajaran
c. tes dalam proses pembelajaran
d. wawancara awal dan akhir pembelajaran
e. catatan lapangan
B A
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
Lampiran
Contoh garis besar langkah pembelajaran dalam
PTK Contoh 1.
Apa arti 2 × 13? Berapakah kira-kira hasil perkalian itu? Bagaimana bila 2 ×
13 diperagakan dengan menggunakan petak persegi ( )? Praktisi
memberikan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan arti perkalian dan
peragaannya dengan menggunakan petak persegi. Arti dari 2 × 13 adalah 13 + 13,
tiga belasnya ada 2. Perkiraan hasil 2 × 13 adalah lebih dari 2 × 10 atau lebih dari 20.
Perkalian diperagakan dengan menggunakan petak persegi.
Perkalian dari 2 × 13 dapat diperagakan menjadi 2 baris masing-masing baris berisi
13.
………. ada 13
………. ada 13
Bila petak persegi digabung, menjadi model persegipanjang
13
2
Selanjutnya model persegipanjang dipisahkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok
satuan (A) dan kelompok puluhan (B).
10 3
2
A model persegipanjang yang menggambarkan 3 + 3 atau 2 × 3 yaitu 2 baris yang
masing-masing baris terdiri dari 3 petak. Sedangkan B menggambarkan 10 + 10
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
atau 2 × 10.
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
51Penelitian Tindakan Kelas di SD
13
2
6
20
Hasil Perkalian tersebut dapat ditulis dalam bentuk perkalian susun ke bawah
dengan cara panjang sebagai berikut.
2 x 3 (A)
×
2 x 10 (B)
+
2 x 13 (A dan
B)
Secara pendek hasil perkalian dapat dilihat dari peragaan yaitu A ada 6 satuan dan
B ada 20 atau 2 puluhan ditulis di tempat satuan dan puluhan atau secara singkat
algoritma perkalian tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut.
13
2 ×
2 × 3 = 6 (A) ditulis di bawah satuan dan
26 2 × 10 = 20 (B) atau 2 puluhan, ditulis di bawah
puluhan.
Contoh 2.
Peragaan perkalian bilangan cacah susun ke bawah dengan cara pendek.
Tentukan hasil dari 3 × 46 dengan cara susun ke bawah.
46
3
....
×
1) Langkah-langkah peragaan.
‰ Diperagakan 3 × 46 dengan lidi. Perkalian 3 × 46 sama artinya dengan
46 + 46 + 46 yang dapat diperagakan sebagai 3 baris masing-masing baris
berisi 46.
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
52 Penelitian Tindakan Kelas di SD
3 baris masing-masing baris berisi 46.
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
53Penelitian Tindakan Kelas di SD
‰ Pisahkan kelompok satuan (A) dan puluhan (B), kemudian tentukan kalimat
perkaliannya untuk masing-masing kelompok.
B
A
3 × 40 = 120 3 × 6 = 18
‰ Pindahkan puluhan yang ada pada kelompok satuan (A) ke kelompok
puluhan (B).
B
A
3 × 40 = 120 3 × 6 = 18 = 10 + 8
10
+
130
atau 13 puluhan
‰ Hasil perkalian dapat dilihat dari satuannya pada kelompok A yaitu 8 dan
puluhannya pada kelompok B yaitu 13.
4 6
3 ×
13 8
B A
46 1
3
138
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
54 Penelitian Tindakan Kelas di SD
2) Algoritmanya secara singkat sebagai berikut.
Langkah 1.
46 1 (3 × 6 = 18 ditulis satuannya yaitu 8 di tempat
3
× satuan dan 1 puluhan ditulis di luar soal untuk
8 dipindah).
Langkah 2.
(3 × 40 = 120 atau 12 puluhan ditambah
1 puluhan yang sudah ada menjadi
13
×
puluhan dan ditulis di tempat puluhan.
Satu puluhan yang ada di luar
dicoret, karena sudah dipindah)
55Penelitian Tindakan Kelas di SD
54 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Contoh Garis Besar Penyusunan Laporan
PTK Dari Proposal
Judul
″DIAGNOSIS PENYEBAB KESALAHAN SISWA DAN
REMIDINYA DALAM PERKALIAN SUSUN KE BAWAH
CARA PENDEK
DI KELAS IV SD ASTINA
YOGYAKARTA″
Abstrak
Sebagian besar guru-guru SD yang mengikuti pelatihan di PPPPTK Matematika (dahulu
PPPG Matematika) mengeluh tentang banyaknya siswa yang melakukan kesalahan saat
menyelesaikan soal tentang perkalian susun ke bawah cara pendek. Hal tersebut terjadi pula
di kelas IV SD Astina Yogyakarta. Penyebab kesalahan-kesalahan jawaban dari siswa
adalah: tidak menguasai fakta dasar perkalian, tidak menguasai nilai tempat, dan tidak
menguasai algoritma perkalian susun ke bawah dengan cara pendek. Penelitian dengan
subyek 10 siswa ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan
kelas kolaboratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pembelajaran tindakan
yang mengacu pada teori Bruner dan pandangan konstruktivis, kemampuan dan
pemahaman subyek meningkat dibanding sebelum tindakan. Urutan dari pembelajaran
meliputi:
(1) menaksir hasil perkalian,
(2) konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang,
(3) perkalian diperagakan dengan menggunakan benda konkret berdasar baris (bila
55Penelitian Tindakan Kelas di SD
diperlukan),
(4) visualisasi perkalian ke dalam bentuk gambar,
(5) pemisahan kelompok ratusan, puluhan, dan satuan berdasar kolom, serta puluhan dan
satuan berdasar basis dari gambar,
(6) menentukan kalimat penjumlahan dan perkalian dari setiap kelompok gambar,
(7) menentukan hasil perkalian susun ke bawah dengan cara panjang yang dikaitkan dengan
gambar, dan algoritmanya secara singkat,
(8) menentukan hasil perkalian susun ke bawah dengan cara pendek yang dikaitkan dengan
gambar, dan algoritmanya secara singkat.
Kata kunci: diagnosis, penyebab kesalahan, remidi, perkalian susun ke bawah dengan
cara pendek.
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
1. Bab I. Pendahuluan
Isi Bab I meliputi: Latar Belakang, Masalah Penelitian, Tujuan Penelitian,
Hipotesis Tindakan, dan Manfaat Penelitian yang semuanya sudah ada dan
direncanakan dalam usulan/proposal penelitian.
2. Bab II. Kajian Pustaka
Pada Bab II berisi kajian pustaka yang meliputi teori-teori yang melandasi
pemecahan masalah yang dilakukan dan hasil-hasil penelitian terhadap
masalah yang sejenis yang pernah dilakukan (bila ada).
3. Bab III. Metodologi Penelitian
Pada Bab III ini berisi sebagai berikut.
a. Pendekatan dan jenis penelitian
1) Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif karena penelitian ini memenuhi karakteristik penelitian
kualitatif, antara lain:
(1) berlatar belakang alamiah;
(2) manusia sebagai alat atau instrumen yaitu peneliti dengan bantuan
orang lain akan menjadi alat pengumpul data;
(3) data yang terkumpul berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka;
(4) lebih mementingkan proses dari pada hasil, disebabkan hubungan
bagian-bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila
diamati dalam proses;
(5) desain yang bersifat sementara (Moleong, 1998: 4-8).
2) Jenis penelitian tindakan kelas kolaboratif, karena dalam penelitian ini
ada tindakan pembelajaran di dalam kelas bekerja sama antara guru
dengan peneliti.
b. Kehadiran peneliti dan lokasi penelitian diuraikan secara rinci dan jelas.
Apabila peneliti adalah guru kelas lokasi penelitian, uraian tetap harus ada.
56 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
c. Data dan sumber data
Data diperoleh dari hasil tes, wawancara, hasil catatan lapangan. Data yang
terkumpul dapat berupa:
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
57Penelitian Tindakan Kelas di SD
(1) jawaban tertulis dari tes siswa,
(2) kumpulan kata atau pernyataan verbal dari siswa saat wawancara,
(3) hasil catatan lapangan dari tim peneliti selama proses penelitian.
Kegiatan awal dari penelitian ini adalah mengadakan tes awal (tes diagnostik I
dan II) yang diikuti oleh 30 siswa kelas IV SD Astina Yogyakarta, yang
bertujuan untuk mengetahui penyebab kesalahan siswa dalam mengerjakan
perkalian susun ke bawah dengan cara pendek. Setelah mempelajari hasil tes
awal dari semua siswa, diketahui ada 10 siswa yang melakukan banyak
kesalahan dalam mengerjakan tes.
No Nama Siswa
Tes Diagnosis I Tes Diagnosis II
Salah Betul Salah Betul
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
NA
AW
R
AD
RH
CS
MA
FN
RA
DH
7
2
7
3
3
4
3
4
7
4
6
11
6
10
10
9
10
9
6
9
13
10
8
8
13
13
10
12
6
13
-
3
5
5
-
-
5
1
7
-
Dari hasil wawancara dengan 10 siswa tersebut diperoleh informasi tentang
penyebab kesalahan siswa dalam mengerjakan tes yaitu:
(1) tidak menguasai fakta dasar perkalian,
(2) tidak menguasai nilai tempat, dan
(3) tidak mengetahui langkah-langkah atau algoritma perkalian susun ke bawah
dengan cara pendek.
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
58Penelitian Tindakan Kelas di SD
Berdasar pada hasil wawancara dan pekerjaan tes awal dari 10 siswa tersebut,
dan kesepakatan dengan guru kelas dan guru bidang studi matematika maka
ditetapkanlah 10 siswa sebagai subyek penelitian yang masing-masing diberi
kode. Alasan penunjukkan subyek tidak hanya berdasar pada banyaknya
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
kesalahan yang dilakukan siswa pada saat mengerjakan tes awal, tetapi juga
mempertimbangkan kemudahan subyek dalam berkomunikasi dengan peneliti
saat mengikuti pembelajaran.
Tahap tindakan pada penelitian ini dilaksanakan dalam 4 siklus yang masing-
masing siklus meliputi 4 kegiatan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan, pengamatan tindakan, dan refleksi. Untuk masing-masing siklus,
kegiatan dapat berulang tergantung pada hasil belajar yang dicapai subyek
setelah pembelajaran yaitu mengacu pada hasil belajar optimal dengan
persentase lebih dari 85%.
58 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
59Penelitian Tindakan Kelas di SD
Perencanaan 1
Refleksi
Pengamatan
tindakan
Pelaksanaa
n tindakan
1
Refleksi
Berhasil?
belum
Perencanaan 2/
revisi perencanaan
2
Pengamatan
tindakan
Pengamatan
tindakan
Refleksi
Pelaksanaa
n tindakan
2,2A,2B
Berhasil
?
Pelaksanaa
n tindakan
3,3A,3B
sudah
belum Perencanaan 3/
revisi perencanaan 3
sudah
Refleksi Berhasil?
belum
Perencanaan 4/
revisi perencanaan
4
Pengamatan
tindakan
Pelaksanaa
n tindakan
4,4A,4B
sudah
Penulisa
n
laporan
d. Teknik pengumpulan data
Data dikumpulkan melalui: (1) tes awal, (2) latihan soal saat pembelajaran,
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
60Penelitian Tindakan Kelas di SD
(3) tes setelah pembelajaran, (4) tes akhir, (5) wawancara, dan (6) catatan
lapangan.
e. Analisis data
Karena penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, maka analisis
data yang digunakan adalah analisis kualitatif, yaitu meliputi proses, makna
tindakan, dan pemaknaan. Menurut Miles (1992: 15-21) kegiatan analisis
data ada 3 jalur kegiatan:
1) reduksi data, yaitu merupakan proses penelitian, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan data yang muncul dari catatan lapangan yang
berlangsung terus menerus selama pengumpulan data, antara lain
penyeleksian data melalui ringkasan atau uraian singkat;
2) penyajian data, yang merupakan sekumpulan informasi yang tersusun
secara sistematis dan digunakan untuk penarikan kesimpulan dan
tindakan;
3) penarikan kesimpulan.
f. Pengecekan keabsahan data
Keabsahan data diperiksa dengan teknik triangulasi dengan sumber, yaitu
membandingkan data hasil tes dengan data hasil wawancara,
membandingkan data hasil tes dengan hasil catatan lapangan, dan
membandingkan data hasil wawancara dengan hasil catatan lapangan
(Moleong, 1998:178). Disamping itu perlu pula diskusi antar tim peneliti.
g. Tahap penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu (1) pra penelitian; (2)
pelaksanaan penelitian, dan (3) penulisan laporan. Masing-masing dari ke-3
bagian ini diuraikan tentang apa yang akan dilakukan dan sesuai pendapat
Kemmis maka tahapan dari tindakan merupakan suatu siklus-siklus.
4. Bab IV. Paparan Data dan Temuan Penelitian
Dari hasil penelitian disampaikan temuan data yang disampaikan dalam bentuk
bagan berikut ini.
Siklus 1
TEMUAN PENELITIAN
Subyek : 10 orang (lebih baik diberi kode-kode)
Tindakan 1 : (1 kali pertemuan)
Materi : Fakta dasar perkalian
Kegiatan : Pemahaman konsep perkalian, mengisi tabel, lomba, mencongak
Temuan : Subjek Æ belum mantap konsep perkalian
60 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
61Penelitian Tindakan Kelas di SD
Peragaan
Kalimat x
Kurang lancar
lancar
Gambar/
Kelompok
gambar
Kalimat +
• Subjek
• Dapat memanfaatkan konsep perkalian
• Gugup dalam lomba
• Lancar mencongak
• Kurang cepat fakta dasar
• Motivasi tinggi
• Antusiasme tinggi
• Lidi dan petak persegi Æ ukurannya kurang besar
Siklus 2
Tindakan 2 (2 kali pertemuan)
Pembelajaran tindakan 2 berisi materi tentang perkalian susun ke bawah
dengan cara panjang dan pendek, yang terdiri dari 2 atau 3 angka dengan 1
angka tanpa memindah atau dengan memindah. Hasil pembelajaran
disampaikan dalam diagram berikut ini.
Materi : Perkalian susun ke bawah dengan cara pendek terdiri dari 2 atau 3
angka dengan 1 angka tanpa atau dengan memindah.
Temuan
• Subjek
• Lancar memperkirakan hasil perkalian
• Konsep perkalian meningkat
• Kurang cepat Æ peragaan petak Æ gambar
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
62Penelitian Tindakan Kelas di SD
Peragaan
lancar
Kalimat x
Gambar
tidak lancar
Kalimat +
Menentukan hasil perkalian susun ke bawah
Dikaitkan
gambar
Cara panjang
Cara pendek
Lancar (tulis)
Menggunakan
algoritma
• lidi → diikat lebih efektif dari pada petak persegi
Contoh diskripsi pengamatan tindakan 2 antara lain sebagai berikut.
• Ada subyek (sebut kode-kodenya) yang masih belum paham konsep
perkalian (masih sering terbalik)
• Untuk peragaan perkalian dengan benda konkrit berdasar baris, subyek
(sebut kode-kodenya) tidak cepat tapi benar, subyek (sebut kode-kodenya),
cepat dan benar, subyek (sebut kode-kodenya) cepat tetapi tidak benar,
dan seterusnya.
• Alat kertas petak tidak mudah digunakan karena alat tersebut kekecilan
sehingga perlu dipikirkan alat yang lebih mudah digunakan.
• Subyek (sebut kode-kodenya) kurang lancar dalam menentukan kalimat
perkalian dari kalimat penjumlahan untuk masing-masing kelompok gambar,
yang merupakan kegiatan dari visualisasi perkalian.
• Subyek (sebut kode-kodenya) kurang lancar dalam menentukan hasil
perkalian susun ke bawah dengan cara pendek (bila ada pemindahan) yang
berkaitan dengan gambar.
• Semua subyek kurang lancar menggunakan algoritma perkalian susun
ke bawah dengan cara pendek, terutama untuk memberikan penjelasan
secara lisan.
62 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
63Penelitian Tindakan Kelas di SD
• Antusiasme subyek dalam mengikuti pembelajaran tinggi yang ditandai
semua subyek terlihat bersemangat (tampak dari cara mengerjakan tugas-
tugas).
• Catatan-catatan lain yaitu: (1) media kurang tepat perlu diganti; (2) subyek
kurang lancar dan malu-malu bila diberi tugas untuk mengemukakan
pendapat
• Simpulkan hasil wawancara dengan siswa
• Tujuan pembelajaran belum berhasil karena masih ada subyek yang
mendapat skor 60 dari ketetapan yang 85 ke atas. Sehingga masih perlu
tindakan 2.1.
Tindakan 2A (1 kali pertemuan)
Pembelajaran tindakan 2A mengulang pembelajaran tindakan 2. Sehingga
materi yang dibicarakan pada tindakan 2A sama dengan materi pada tindakan
2. Hasil dari pembelajaran tindakan 2A disampaikan dalam diagram berikut.
Temuan
• NA & DH Æ konsep perkalian belum mantap
• MA & NA Æ sering memperagakan perkalian tidak sesuai dengan
yang ditugaskan
Kelompok
gambar
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
64Penelitian Tindakan Kelas di SD
Kalimat x
Kalimat + Kurang lancar
NA & DH
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
Menentukan hasil
perkalian susun ke bawah
Dikaitkan
gambar
Cara
panjang
Cara
pendek
Lancar
(tulis)
Kurang lancar
(lisan)
Menggunakan
algoritma
• Subjek
• Secara umum pemahaman
meningkat dibanding tindakan 2
• Motivasi & antusiasme Æ selalu tinggi
Siklus 3
Tindakan 3 (1 kali pertemuan).
Pembelajaran pada tindakan 3 berisi materi tentang perkalian susun ke bawah
dengan cara panjang dan pendek, yang terdiri dari 2 atau 3 angka dengan 2
angka tanpa memindah. Hasil dari pembelajaran tindakan 3 disampaikan dalam
diagram berikut.
Temuan
• Subyek terutama MA Æ meningkat tentang taksiran
Mendekati hasil sebenarnya
• Subyek lancar Æ visualisasi perkalian Æ dalam bentuk gambar
lidi
64 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
65Penelitian Tindakan Kelas di SD
Kelompok
gambar
Kal x Kal +
Menentukan hasil
perkalian susun ke
bawah
Dikaitkan
gambar
Cara panjang Cara pendek
Menggunakan
algoritma
• Subjek
• Secara umum pemahaman
meningkat dibanding tindakan 2A
• Motivasi & antusiasme Æ selalu tinggi
Siklus 4
Tindakan 4 (2 kali pertemuan).
Pembelajaran pada tindakan 4 berisi materi tentang perkalian susun ke bawah
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
66Penelitian Tindakan Kelas di SD
dengan cara panjang dan pendek, yang terdiri dari 12 atau 3 angka dengan 2
angka dengan memindah. Hasil dari pembelajaran tindakan 4 disampaikan
dalam diagram berikut.
Menentukan hasil
perkalian susun ke bawah
Dikaitkan
gambar
Cara panjang
Cara pendek
Menggunakan
algoritma
• Hasil tes akhir meningkat dibanding sebelum tindakan.
• Secara umum pemahaman subyek tentang materi perkalian susun ke
bawah meningkat dibanding sebelum tindakan.
• Motivasi & antusiasme Æ tetap tinggi
Pada akhir tindakan 4 diadakan tes akhir I dan II untuk 5 siswa yang masih
kurang dibandingkan 10 siswa yang dijadikan subyek penelitian yang hasilnya
dapat dilihat pada tabel berikut.
No
Nama
Subyek
Sebelum Tindakan Sesudah Tindakan
Tes
Diagnostik I
Tes
Diagnostik II
Tes Akhir I Tes Akhir II
Salah Betul Salah Betul Salah Betul Salah Betul
1 DH 6 7 13 - - 13 1 12
2 NA 7 6 13 - 2 11 2 11
3 AD 3 10 8 5 - 13 - 13
4 CS 4 9 13 - - 13 1 12
5 MA 3 10 10 3 - 13 1 12
66 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
67Penelitian Tindakan Kelas di SD
PEMBAHASA
N
Strategi pembelajaran tindakan I yang dipilih peneliti ternyata membawa hasil yang
positif bagi subyek. Untuk memperbaiki kesalahan subyek karena tidak menguasai
fakta dasar perkalian, peneliti memilih kegiatan-kegiatan yang meliputi:
membelajarkan konsep perkalian dengan menggunakan benda konkret, mengisi
tabel perkalian, berlomba, dan mencongak. Pada mulanya pemahaman subyek
tentang konsep perkalian kurang. Hal ini disebabkan subyek mempelajari konsep
perkalian langsung dengan simbol, tanpa memanipulasi benda konkret dan gambar.
Akibatnya pengalaman belajar dan pemahaman subyek tentang konsep perkalian
tidak mantap. Setelah subyek mendapatkan pembelajaran yang menggunakan
benda konkret dan gambar, pemahaman subyek tentang konsep perkalian
bertambah.
Strategi pembelajaran tindakan 2, 3 dan 4 yang dipilih peneliti untuk meningkatkan
kemampuan subyek tentang nilai dan algoritma perkalian susun ke bawah dengan
cara pendek ternyata membawa hasil yang positif. Kemampuan subyek meningkat
dalam setiap tindakan. Sedangkan motivasi dan antusiasme subyek cenderung
tinggi. Pembelajaran perkalian susun ke bawah dengan cara pendek yang mengacu
pada teori Bruner yaitu melalui tahap enactif, ekonik, dan simbolik sesuai dengan
tingkat berpikir siswa SD, ternyata sangat tepat bagi subyek. Meskipun pemahaman
subyek meningkat sedikit demi sedikit, tetapi pada akhir tindakan hasil belajar dari
subyek menunjukkan peningkatan yang sangat berarti.
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
68Penelitian Tindakan Kelas di SD
KESIMPULA
N
Berdasarkan pada hasil penelitian maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut.
1. Penyebab kesalahan subyek dalam mengerjakan perkalian 2 bilangan
cacah susun kebawah dengan cara pendek adalah subyek tidak menguasai (1)
fakta dasar perkalian, (2) nilai tempat, dan (3) tidak menguasai algoritma atau
langkah-langkah perkalian 2 bilangan cacah susun ke bawah dengan cara
pendek.
2. Strategi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini mengacu kepada
pandangan teori Bruner dan konstruktivisme, ternyata dapat meningkatkan
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
pemahaman dan kemampuan subyek untuk menentukan hasil dari perkalian 2
bilangan cacah susun ke bawah dengan cara pendek. Kesalahan-
kesalahan subyek karena tidak menguasai fakta dasar perkalian, dapat
dikurangi setelah mendapatkan pembelajaran yang ditekankan pada
pemahaman konsep perkalian dengan benda konkret, gambar untuk menuju ke
simbol, dan dilanjutkan dengan latihan-latihan yang berbentuk pengisian tabel
perkalian, lomba dan mencongak. Sedangkan untuk memperbaiki kesalahan
subyek karena tidak menguasai nilai tempat dan algoritma perkalian 2 bilangan
cacah susun ke bawah dengan cara pendek, dilakukan kegiatan dalam
pembelajaran dengan urutan (1) menaksir hasil perkalian, (2)
memperagakan perkalian dengan benda konkret (bila diperlukan), (3)
memvisualisasikan perkalian ke dalam bentuk gambar, (4) memisahkan
kelompok ratusan, puluhan, dan satuan berdasar kolom, kelompok puluhan dan
satuan berdasar baris pada gambar, (5) pemberian nama untuk setiap
kelompok, (6) menyusun kalimat penjumlahan dan perkalian dari setiap
kelompok gambar, (7) menentukan hasil perkalian 2 bilangan cacah susun ke
bawah dengan cara panjang, yang dikaitkan dengan gambar dan algoritmanya
secara singkat, dan (8) menentukan hasil perkalian 2 bilangan cacah susun ke
bawah dengan cara pendek, yaitu dikaitkan dengan gambar dan algoritma
secara singkat.
SARAN
Pada saat menyajikan materi perkalian susun ke bawah dengan cara pendek
seyogyanya guru:
a. mengajarkan perkalian 2 bilangan cacah susun ke bawah dengan cara panjang
dan pendek dalam satu kesatuan
b. melatih keterampilan siswa dalam fakta dasar perkalian dengan variasi kegiatan
yang menarik, misal dengan berlomba, bermain kartu.
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
c. melatih siswa untuk menaksir hasil perkalian
d. memvisualisasikan perkalian dengan menggunakan benda konkret yang
mudah digunakan siswa (misal lidi) dan gambar.
68 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
69Penelitian Tindakan Kelas di SD
e. menggunakan distributif perkalian, dengan cara mengelompokkan gambar
berdasar ratusan, puluhan, dan satuan pada kolom, serta puluhan dan satuan
pada baris.
f. melatih siswa (tulis dan lisan) untuk menentukan hasil perkalian susun ke
bawah dengan cara panjang yang dikaitkan dengan gambar dan penggunaan
algoritmanya.
g. melatih siswa (tulis dan lisan) untuk menentukan hasil perkalian susun ke
bawah dengan cara pendek yang tidak dikaitkan dengan gambar dan
penggunaan algoritmanya.
h. selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, mengemukakan
pendapat, dan gagasannya.
i. selalu memberikan perhatian dan motivasi belajar, sesuai dengan kebutuhan
secara individual.
Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
70 Penelitian Tindakan Kelas di SD
Teori ptk
Teori ptk
Teori ptk
Teori ptk

More Related Content

What's hot

Contoh ptk
Contoh ptkContoh ptk
Contoh ptkohasmart
 
Teori penelitian tindakan-kelas sd
Teori penelitian tindakan-kelas sdTeori penelitian tindakan-kelas sd
Teori penelitian tindakan-kelas sdeli priyatna laidan
 
penelitian tindakan kelas (PTK)
penelitian tindakan kelas (PTK)penelitian tindakan kelas (PTK)
penelitian tindakan kelas (PTK)Prasetyo Widodo
 
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaArtikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaM Wahyudi Haidar
 
PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)
PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)
PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)Richard Anderson
 
Bahan presentasi ptk
Bahan presentasi ptkBahan presentasi ptk
Bahan presentasi ptkrayon30
 
Penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelasPenelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelasMustakim S.Pd
 
Modul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIAModul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIAEKO SUPRIYADI
 
Contoh proposal ptk
Contoh proposal ptkContoh proposal ptk
Contoh proposal ptkAgoes Sholeh
 
Contoh ptk
Contoh ptkContoh ptk
Contoh ptkaljauzy
 
Bab 3 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7E
Bab 3 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7EBab 3 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7E
Bab 3 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7EMariz Cha Cha
 
Peningkatan hasil belajar siswa
Peningkatan hasil belajar siswa Peningkatan hasil belajar siswa
Peningkatan hasil belajar siswa sinupid
 
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)reditayuke
 
Penelitian tindakan kelas model murder eka sastrawati
Penelitian tindakan kelas model murder eka  sastrawatiPenelitian tindakan kelas model murder eka  sastrawati
Penelitian tindakan kelas model murder eka sastrawatiMaryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 

What's hot (20)

Proposal PTK
Proposal PTKProposal PTK
Proposal PTK
 
Contoh ptk
Contoh ptkContoh ptk
Contoh ptk
 
Teori penelitian tindakan-kelas sd
Teori penelitian tindakan-kelas sdTeori penelitian tindakan-kelas sd
Teori penelitian tindakan-kelas sd
 
penelitian tindakan kelas (PTK)
penelitian tindakan kelas (PTK)penelitian tindakan kelas (PTK)
penelitian tindakan kelas (PTK)
 
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaArtikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
 
laporan Ptk destri saragih merangin
laporan Ptk destri saragih meranginlaporan Ptk destri saragih merangin
laporan Ptk destri saragih merangin
 
Panduan ptk 2016
Panduan ptk 2016Panduan ptk 2016
Panduan ptk 2016
 
PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)
PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)
PLPG BK 2011: Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)
 
Bahan presentasi ptk
Bahan presentasi ptkBahan presentasi ptk
Bahan presentasi ptk
 
Penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelasPenelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelas
 
Modul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIAModul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIA
 
Contoh proposal ptk
Contoh proposal ptkContoh proposal ptk
Contoh proposal ptk
 
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghariTugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
 
Contoh ptk
Contoh ptkContoh ptk
Contoh ptk
 
Bab 3 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7E
Bab 3 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7EBab 3 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7E
Bab 3 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7E
 
Peningkatan hasil belajar siswa
Peningkatan hasil belajar siswa Peningkatan hasil belajar siswa
Peningkatan hasil belajar siswa
 
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
 
PTK METODE NTH
PTK METODE NTHPTK METODE NTH
PTK METODE NTH
 
Ptk akuntansi
Ptk akuntansiPtk akuntansi
Ptk akuntansi
 
Penelitian tindakan kelas model murder eka sastrawati
Penelitian tindakan kelas model murder eka  sastrawatiPenelitian tindakan kelas model murder eka  sastrawati
Penelitian tindakan kelas model murder eka sastrawati
 

Viewers also liked

Penelitian tindakan kelas ppt
Penelitian tindakan kelas pptPenelitian tindakan kelas ppt
Penelitian tindakan kelas pptSang Ucup
 
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)Rudi Salam Sinulingga
 
Presentasi ptk nurul faida santi
Presentasi ptk nurul faida santiPresentasi ptk nurul faida santi
Presentasi ptk nurul faida santinyundud
 
Power point ptk
Power point ptkPower point ptk
Power point ptkyultaerma
 
Skl 4-daur biogeokimia
Skl 4-daur biogeokimiaSkl 4-daur biogeokimia
Skl 4-daur biogeokimiaHerfen Suryati
 
Slide kkmb p4 tk ipa 25 nov 16 siti rohani
Slide kkmb p4 tk ipa 25 nov 16 siti rohaniSlide kkmb p4 tk ipa 25 nov 16 siti rohani
Slide kkmb p4 tk ipa 25 nov 16 siti rohaniHerfen Suryati
 
MENGURANGI FREKUENSI BULLYING ANTAR SISWA TUNAGRAHITA DENGAN MEMANFAATKAN JAM...
MENGURANGI FREKUENSI BULLYING ANTAR SISWA TUNAGRAHITA DENGAN MEMANFAATKAN JAM...MENGURANGI FREKUENSI BULLYING ANTAR SISWA TUNAGRAHITA DENGAN MEMANFAATKAN JAM...
MENGURANGI FREKUENSI BULLYING ANTAR SISWA TUNAGRAHITA DENGAN MEMANFAATKAN JAM...Herfen Suryati
 
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinciContoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinciMaryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
Bedah kisi kisi 2017- mekanisme evolusi
Bedah kisi kisi 2017- mekanisme evolusiBedah kisi kisi 2017- mekanisme evolusi
Bedah kisi kisi 2017- mekanisme evolusiHerfen Suryati
 
Langkah pembuatan ptk
Langkah pembuatan ptkLangkah pembuatan ptk
Langkah pembuatan ptkmartinrusmaja
 
Pohon Produksi Pohon Kelapa
Pohon Produksi Pohon KelapaPohon Produksi Pohon Kelapa
Pohon Produksi Pohon KelapaRizki Basuki
 
Skl 5 dasar pengelompokkan organisme
Skl 5 dasar pengelompokkan organismeSkl 5 dasar pengelompokkan organisme
Skl 5 dasar pengelompokkan organismeHerfen Suryati
 
5. simposiumguru seismograf 2015 ok
5. simposiumguru seismograf 2015 ok5. simposiumguru seismograf 2015 ok
5. simposiumguru seismograf 2015 okHerfen Suryati
 
Skl 11. gangguan pada sistem tubuh manusia
Skl 11. gangguan pada sistem tubuh manusiaSkl 11. gangguan pada sistem tubuh manusia
Skl 11. gangguan pada sistem tubuh manusiaHerfen Suryati
 

Viewers also liked (20)

Konsep dasar ptk
Konsep dasar ptkKonsep dasar ptk
Konsep dasar ptk
 
Penelitian tindakan kelas ppt
Penelitian tindakan kelas pptPenelitian tindakan kelas ppt
Penelitian tindakan kelas ppt
 
PTK penelitian tindakan kelas
PTK penelitian tindakan kelasPTK penelitian tindakan kelas
PTK penelitian tindakan kelas
 
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
 
Presentasi ptk nurul faida santi
Presentasi ptk nurul faida santiPresentasi ptk nurul faida santi
Presentasi ptk nurul faida santi
 
Powerpoint presentasi ptk-cetak
Powerpoint presentasi ptk-cetakPowerpoint presentasi ptk-cetak
Powerpoint presentasi ptk-cetak
 
Power point ptk
Power point ptkPower point ptk
Power point ptk
 
Skl 4-daur biogeokimia
Skl 4-daur biogeokimiaSkl 4-daur biogeokimia
Skl 4-daur biogeokimia
 
Slide kkmb p4 tk ipa 25 nov 16 siti rohani
Slide kkmb p4 tk ipa 25 nov 16 siti rohaniSlide kkmb p4 tk ipa 25 nov 16 siti rohani
Slide kkmb p4 tk ipa 25 nov 16 siti rohani
 
MENGURANGI FREKUENSI BULLYING ANTAR SISWA TUNAGRAHITA DENGAN MEMANFAATKAN JAM...
MENGURANGI FREKUENSI BULLYING ANTAR SISWA TUNAGRAHITA DENGAN MEMANFAATKAN JAM...MENGURANGI FREKUENSI BULLYING ANTAR SISWA TUNAGRAHITA DENGAN MEMANFAATKAN JAM...
MENGURANGI FREKUENSI BULLYING ANTAR SISWA TUNAGRAHITA DENGAN MEMANFAATKAN JAM...
 
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinciContoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
 
Skl 3 ekosistem
Skl 3 ekosistemSkl 3 ekosistem
Skl 3 ekosistem
 
Bedah kisi kisi 2017- mekanisme evolusi
Bedah kisi kisi 2017- mekanisme evolusiBedah kisi kisi 2017- mekanisme evolusi
Bedah kisi kisi 2017- mekanisme evolusi
 
Langkah pembuatan ptk
Langkah pembuatan ptkLangkah pembuatan ptk
Langkah pembuatan ptk
 
Pohon Produksi Pohon Kelapa
Pohon Produksi Pohon KelapaPohon Produksi Pohon Kelapa
Pohon Produksi Pohon Kelapa
 
Skl 5 dasar pengelompokkan organisme
Skl 5 dasar pengelompokkan organismeSkl 5 dasar pengelompokkan organisme
Skl 5 dasar pengelompokkan organisme
 
5. simposiumguru seismograf 2015 ok
5. simposiumguru seismograf 2015 ok5. simposiumguru seismograf 2015 ok
5. simposiumguru seismograf 2015 ok
 
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi TrikomataLaporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
 
Skl 11. gangguan pada sistem tubuh manusia
Skl 11. gangguan pada sistem tubuh manusiaSkl 11. gangguan pada sistem tubuh manusia
Skl 11. gangguan pada sistem tubuh manusia
 
Skl 5.8
Skl 5.8Skl 5.8
Skl 5.8
 

Similar to Teori ptk

5 penelitian-tindakan-kelas+sd
5 penelitian-tindakan-kelas+sd5 penelitian-tindakan-kelas+sd
5 penelitian-tindakan-kelas+sdjattu
 
5 penelitian-tindakan-kelas sd
5 penelitian-tindakan-kelas sd5 penelitian-tindakan-kelas sd
5 penelitian-tindakan-kelas sdMasdar Arabi
 
21 pendekatan-kooperatif-stad
21 pendekatan-kooperatif-stad21 pendekatan-kooperatif-stad
21 pendekatan-kooperatif-stadRoyadi Nusa
 
21 pendekatan-kooperatif-stad
21 pendekatan-kooperatif-stad21 pendekatan-kooperatif-stad
21 pendekatan-kooperatif-stadputragosari
 
37 prinsip-penilaian-sma-setiawan
37 prinsip-penilaian-sma-setiawan37 prinsip-penilaian-sma-setiawan
37 prinsip-penilaian-sma-setiawanSugiatno Sakidin
 
31 barisan-puji iryanti
31 barisan-puji iryanti31 barisan-puji iryanti
31 barisan-puji iryantiNdah Indah
 
Tkj kk h sistem keamanan jaringan komputer_sukimin suhlian
Tkj kk h sistem keamanan jaringan komputer_sukimin suhlianTkj kk h sistem keamanan jaringan komputer_sukimin suhlian
Tkj kk h sistem keamanan jaringan komputer_sukimin suhlianKhoirunnisa Nisa
 
11 pembelajaran-matematika-kontekstual-sd-ktsp-supinah
11 pembelajaran-matematika-kontekstual-sd-ktsp-supinah11 pembelajaran-matematika-kontekstual-sd-ktsp-supinah
11 pembelajaran-matematika-kontekstual-sd-ktsp-supinahAhmad Wahyudin Rock'n Roll
 
Standar pengembangan-kkg-mgmp (1)
Standar pengembangan-kkg-mgmp (1)Standar pengembangan-kkg-mgmp (1)
Standar pengembangan-kkg-mgmp (1)Pispian Rahman
 
Standar pengembangan-kkg-mgmp
Standar pengembangan-kkg-mgmpStandar pengembangan-kkg-mgmp
Standar pengembangan-kkg-mgmpErmayantiRachman1
 
9 pengenalan-bangun-ruang-dan-sifat2nya
9 pengenalan-bangun-ruang-dan-sifat2nya9 pengenalan-bangun-ruang-dan-sifat2nya
9 pengenalan-bangun-ruang-dan-sifat2nyaValentyasOlin
 
Materi GPO Matematika SMP Modul E
Materi GPO Matematika SMP Modul EMateri GPO Matematika SMP Modul E
Materi GPO Matematika SMP Modul EBudhi Emha
 
Modul Matematika SMP KK E
Modul Matematika SMP KK EModul Matematika SMP KK E
Modul Matematika SMP KK EEdris Zahroini
 
9 pengenalan-bangun-ruang-dan-sifat2nya
9 pengenalan-bangun-ruang-dan-sifat2nya9 pengenalan-bangun-ruang-dan-sifat2nya
9 pengenalan-bangun-ruang-dan-sifat2nyaNophita Pyota
 
Modul Matematika SMP KK G
Modul Matematika SMP KK GModul Matematika SMP KK G
Modul Matematika SMP KK GEdris Zahroini
 
Materi GPO Matematika SMP Modul G
Materi GPO Matematika SMP Modul GMateri GPO Matematika SMP Modul G
Materi GPO Matematika SMP Modul GBudhi Emha
 

Similar to Teori ptk (20)

5 penelitian-tindakan-kelas+sd
5 penelitian-tindakan-kelas+sd5 penelitian-tindakan-kelas+sd
5 penelitian-tindakan-kelas+sd
 
5 penelitian-tindakan-kelas sd
5 penelitian-tindakan-kelas sd5 penelitian-tindakan-kelas sd
5 penelitian-tindakan-kelas sd
 
21 pendekatan-kooperatif-stad
21 pendekatan-kooperatif-stad21 pendekatan-kooperatif-stad
21 pendekatan-kooperatif-stad
 
21 pendekatan-kooperatif-stad
21 pendekatan-kooperatif-stad21 pendekatan-kooperatif-stad
21 pendekatan-kooperatif-stad
 
37 prinsip-penilaian-sma-setiawan
37 prinsip-penilaian-sma-setiawan37 prinsip-penilaian-sma-setiawan
37 prinsip-penilaian-sma-setiawan
 
31 barisan-puji iryanti
31 barisan-puji iryanti31 barisan-puji iryanti
31 barisan-puji iryanti
 
Tkj kk h sistem keamanan jaringan komputer_sukimin suhlian
Tkj kk h sistem keamanan jaringan komputer_sukimin suhlianTkj kk h sistem keamanan jaringan komputer_sukimin suhlian
Tkj kk h sistem keamanan jaringan komputer_sukimin suhlian
 
11 pembelajaran-matematika-kontekstual-sd-ktsp-supinah
11 pembelajaran-matematika-kontekstual-sd-ktsp-supinah11 pembelajaran-matematika-kontekstual-sd-ktsp-supinah
11 pembelajaran-matematika-kontekstual-sd-ktsp-supinah
 
Standar pengembangan-kkg-mgmp (1)
Standar pengembangan-kkg-mgmp (1)Standar pengembangan-kkg-mgmp (1)
Standar pengembangan-kkg-mgmp (1)
 
Standar pengembangan-kkg-mgmp
Standar pengembangan-kkg-mgmpStandar pengembangan-kkg-mgmp
Standar pengembangan-kkg-mgmp
 
9 pengenalan-bangun-ruang-dan-sifat2nya
9 pengenalan-bangun-ruang-dan-sifat2nya9 pengenalan-bangun-ruang-dan-sifat2nya
9 pengenalan-bangun-ruang-dan-sifat2nya
 
Modul matematika smp kk E
Modul matematika smp kk EModul matematika smp kk E
Modul matematika smp kk E
 
Materi GPO Matematika SMP Modul E
Materi GPO Matematika SMP Modul EMateri GPO Matematika SMP Modul E
Materi GPO Matematika SMP Modul E
 
Modul Matematika SMP KK E
Modul Matematika SMP KK EModul Matematika SMP KK E
Modul Matematika SMP KK E
 
Smp kk e
Smp kk eSmp kk e
Smp kk e
 
9 pengenalan-bangun-ruang-dan-sifat2nya
9 pengenalan-bangun-ruang-dan-sifat2nya9 pengenalan-bangun-ruang-dan-sifat2nya
9 pengenalan-bangun-ruang-dan-sifat2nya
 
Modul literasi
Modul literasiModul literasi
Modul literasi
 
Modul matematika smp kk G
Modul matematika smp kk GModul matematika smp kk G
Modul matematika smp kk G
 
Modul Matematika SMP KK G
Modul Matematika SMP KK GModul Matematika SMP KK G
Modul Matematika SMP KK G
 
Materi GPO Matematika SMP Modul G
Materi GPO Matematika SMP Modul GMateri GPO Matematika SMP Modul G
Materi GPO Matematika SMP Modul G
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 

Teori ptk

  • 1.
  • 2. PAKET FASILITASI PEMBERDAYAAN KKG/MGMP MATEMATIKA PenePenelliittianian TinTindadakankan KKeellasas Penulis: Dra. Sukayati, M.Pd. Penilai: Fadjar Shadiq, M.App.Sc. Editor: Yuliawanto, M.Si. Ilustrator: Victor Deddy Kurniawan, S.S. Dicetak oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika Tahun 2008 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MATEMATIKA YOGYAKARTA
  • 3. iii KKATAATA PEPENGNGAANNTARTAR Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mengacu pada tiga pilar kebijakan pokok Depdiknas, yaitu: 1) Pemerataan dan perluasan akses pendidikan; 2) Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing; 3) Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik menuju insan Indonesia cerdas dan kompetitif. Dalam rangka mewujudkan pemerataan, perluasan akses dan peningkatan mutu pendidikan, salah satu strategi yang dilakukan PPPPTK Matematika adalah meningkatkan peran Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) serta pemberdayaan guru inti/ guru pemandu/guru pengembang yang ada pada setiap kecamatan, kabupaten dan kota. Sebagai upaya peningkatan mutu dimaksud maka lembaga ini diharapkan mampu memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang terkait dengan implementasi pengembangan pembelajaran matematika di lapangan. Guna membantu memfasilitasi forum ini, PPPPTK Matematika menyiapkan paket berisi kumpulan materi/bahan yang dapat digunakan sebagai referensi, pengayaan, dan panduan di KKG/MGMP khususnya pembelajaran matematika, dengan topik-topik/bahan atas masukan dan identifikasi permasalahan pembelajaran matematika di lapangan. Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, atas bimbingan-Nya penyusunan Paket
  • 4. iii Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu tiada kata yang patut diucapkan kecuali puji dan syukur kehadirat-Nya. Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada, paket fasilitasi ini diharapkan bermanfaat dalam mendukung peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan melalui forum KKG/MGMP Matematika yang dapat berimplikasi positif terhadap peningkatan mutu pendidikan.
  • 5. Sebagaimana pepatah mengatakan, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan paket fasilitasi ini walaupun telah melalui tahap identifikasi, penyusunan, penilaian, dan editing masih ada yang perlu disempurnakan. Oleh karena itu saran, kritik, dan masukan yang bersifat membangun demi peningkatan kebermaknaan paket ini, diterima dengan senang hati teriring ucapan terima kasih. Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kami sampaikan pula kepada semua pihak yang membantu mewujudkan paket fasilitasi ini, mudah-mudahan bermanfaat untuk pendidikan di masa depan. Yogyakarta, Kepala, KASMAN SULYONO NIP.130352806 iv
  • 6. v DaftarDaftar IsiIsi Kata Pengantar .................................................................................................iii Daftar Isi ........................................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 A. Latar Belakang ............................................................................. 1 B. Tujuan Penulisan .......................................................................... 2 C. Ruang Lingkup Penulisan ............................................................... 2 D. Cara Memanfaatkan Modul ............................................................ 3 BAB II KONSEP DASAR PTK............................................................................ 5 A. Sejarah PTK.................................................................................. 6 B. Pengertian PTK.............................................................................. 7 C. Peran PTK Bagi Guru...................................................................... 9 D. Karakteristik PTK .....................…………………………………………..........10 E. Prinsip Dasar PTK ....................…………………………………………….......11 F. Tujuan PTK .............................…………………………………………….......12 G. Manfaat PTK ...........................…………………………………………….......13 H. Langkah-langkah PTK Model Cohen dkk .........................................14 I. Langkah-langkah PTK Model Kemmis dan Mc Taggart .....................17 Tugas/Latihan ....................................................................................20 BAB III PENYUSUNAN PROPOSAL DAN LAPORAN PTK ……….. ………………………….21 A. Unsur-unsur Pokok Proposal PTK……………….. ……………………………….21 B. Penulisan Laporan PTK ……………...................................................25 Tugas/Latihan ....................................................................................28
  • 7. v BAB IV PENUTUP .......................……………………………………………………............29 A. Rangkuman ................ ……………………………………………………………...29 B. Tes ..................…………………………………………………………................31 DAFTAR PUSTAKA ........................... ……………………………………………………………....33 LAMPIRAN–LAMPIRAN ......................................................................................35
  • 8. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika Bab I PendahuPendahulluuaann A. Latar Belakang Penulisan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 18 tahun 2007 menyatakan bahwa sertifikasi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui uji kompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik. Uji kompetensi tersebut dilakukan dalam bentuk penilaian portofolio yang merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mencerminkan kompetensi guru. Salah satu komponen penilaian tersebut adalah karya pengembangan profesi. Dalam panduan penyusunan portofolio untuk sertifikasi guru yang diterbitkan Departemen Pendidikan Nasional (dalam Suhardjono, 2006) dikatakan bahwa karya pengembangan profesi yaitu suatu karya yang menunjukkan adanya upaya dan hasil pengembangan profesi yang dilakukan oleh guru. Salah satu komponennya adalah laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) baik secara individu maupun kelompok. PTK juga pernah dirumuskan oleh Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (P3G) pada tahun 1980. Menurut P3G (dalam Suharsimi, 2006) ada sepuluh kompetensi yang diperlukan agar guru menjadi profesional. Diantara sepuluh kompetensi profesional guru tersebut yang langsung terkait dengan PTK adalah kompetensi ke-10 yang berbunyi: “Kemampuan melakukan penelitian sederhana dalam rangka meningkatkan kualitas profesional guru, khususnya kualitas pembelajaran”. Meskipun tujuan PTK adalah untuk meningkatkan
  • 9. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika pembelajaran di dalam kelas, namun guru dapat memperoleh manfaat yang lain yaitu disaat Penelitian Tindakan Kelas di SD 1
  • 10. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 2 Penelitian Tindakan Kelas di SD guru menuliskan laporannya dalam bentuk karya ilmiah yang dapat diajukan dalam bentuk angka kredit. Dari dua rujukan tersebut terlihat bahwa PTK sangat diharapkan dilakukan oleh guru, mengingat PTK dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan pembelajaran. Namun, kenyataan saat ini menunjukan bahwa PTK belum menjadi bagian dari kehidupan profesional guru. Hal ini diakui pula oleh sebagian besar guru Sekolah Dasar (SD) alumni Diklat yang dilaksanakan PPPPTK Matematika. Alasan yang dikemukakan adalah guru merasa belum memahami secara utuh tentang PTK, apalagi melaksanakan PTK. Guru masih memerlukan referensi tentang PTK. B. Tujuan Penulisan Setelah mempelajari paket fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP ini diharapkan para guru SD dapat menjelaskan tentang: 1. konsep-konsep dasar PTK 2. langkah-langkah menyusun proposal PTK 3. langkah-langkah menyusun laporan PTK C. Ruang Lingkup Penulisan Ruang lingkup materi dalam paket ini meliputi sebagai berikut. 1. Bab I PENDAHULUAN membahas tentang: latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup penulisan, dan cara memanfaatkan paket.
  • 11. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 3 Penelitian Tindakan Kelas di SD 2. Bab II KONSEP-KONSEP PTK membahas tentang: sejarah terjadinya PTK, pengertian, karakteristik, prinsip dasar, tujuan, manfaat, dan langkah- langkah melaksanakan PTK. 3. Bab III PENYUSUNAN PROPOSAL DAN PELAPORAN PTK membahas: langkah-langkah penyusunan proposal dan laporan PTK. 4. Bab IV PENUTUP membahas: rangkuman dan tes.
  • 12. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika D. Cara memanfaatkan paket Paket ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk diskusi para guru di forum KKG. Seyogyanya ada guru yang menjadi fasilitator untuk membimbing diskusi. Waktu yang digunakan untuk membahas dan mendiskusikan paket ini 2 kali pertemuan. Satu kali pertemuan untuk membahas konsep-konsep tentang PTK yang diakhiri dengan pemberian tugas menyusun proposal secara kelompok. Pertemuan ke dua diskusi proposal yang telah disusun dan revisi. Saran dan masukan pemakaian paket ini dapat disampaikan kepada penulis melalui alamat: PPPPTK Matematika PO-BOX 31 YK-BS Yogyakarta atau fax (0274) 885257 Penelitian Tindakan Kelas di SD 3
  • 13. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 4 Penelitian Tindakan Kelas di SD
  • 14. 5Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika Bab II KonsKonseepp DasDasaarr PTKPTK Sebelum bapak/ibu guru mempelajari konsep dasar PTK pada Bab II ini, terlebih dahulu ikutilah pembicaraan beberapa guru SD di suatu pertemuan KKG berikut ini. Bu Yati : ”Pak Heri saya mau tanya tentang karya ilmiah. Kalau bapak dan ibu lain gimana? Tolong saya dibantu ya.” Bu Tesy : ”Sama bu. Saya juga tidak mengerti. Malah masih bingung. Sekarang yang sering dibicarakan PTK. Apa itu PTK?” Bu Mery : ”Iya pak. Apa itu PTK? Sulitkah bila dilaksanakan?” Pak Dandy : ”Iya ya. Kita harus mencari informasi yang lengkap tentang PTK, supaya kita lebih mantap bila nanti punya kesempatan melaksanakan.” Pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas sering sekali muncul dalam pertemuan- pertemuan di sekolah atau forum-forum guru. Untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan tersebut, berikut ini disampaikan referensi yang dapat didiskusikan dalam forum KKG. Setelah membaca dan berdiskusi di forum KKG tentang materi pada Bab II ini diharapkan para guru dapat menjelaskan:
  • 15. 6 Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 1) sejarah munculnya PTK 2) pengertian PTK 3) karakteristik/ciri-ciri PTK 4) tujuan dilaksanakan PTK bagi guru 5) manfaat PTK 6) langkah-langkah melaksanakan PTK
  • 16. 7Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika A. Sejarah PTK Bila kita mau jujur, hampir semua orang akan sepakat bahwa kualitas kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah perlu ditingkatkan. Bagaimana caranya? Angelo (1991) berpendapat bahwa sebagian pendidik menyatakan, dunia pendidikan dapat ditingkatkan kualitasnya dengan memanfaatkan hasil penelitian dalam bidang pendidikan dan psikologi. Tetapi kenyataan yang terjadi adalah hasil-hasil penelitian kurang dapat menjawab peningkatan kualitas pendidikan. Para peneliti (dalam penelitian non kelas) telah gagal menjawab persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas. Mereka lebih tertarik pada aspek publikasi ilmiah dari hasil penelitiannya, dibandingkan dengan kegiatan mengaplikasikan temuannya untuk peningkatan kualitas pendidikan. Para peneliti menyatakan bahwa apa yang dihasilkan dari kegiatan penelitian hanya menjawab persoalan-persoalan umum dalam dunia pendidikan, bukan untuk melakukan aplikasi-aplikasi tertentu dalam kelas-kelas khusus. Itulah sebabnya, persoalan-persoalan teknis yang mendasar dalam dunia pendidikan masih tetap belum terjawab. Pernyataan tersebut tentu menimbulkan pemikiran bagi bapak/ibu. Bagaimana hasil-hasil penelitian pendidikan di Indonesia? Apakah pernyataan tersebut juga
  • 17. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 8 Penelitian Tindakan Kelas di SD berlaku? Pada tahun 1986 dalam usaha untuk mempersempit jurang pemisah antara penelitian dan pengajaran, Praticia Cross mengajukan sebuah cara sistematis untuk pengajaran yang dilakukan dalam kegiatan penelitian kelas. Menurut Cross (dalam Angelo, 1991) penelitian kelas merupakan sebuah cara untuk
  • 18. 9Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika mengurangi jarak antara peneliti dan praktisi, karena mengangkat persoalan- persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas. Hasil penelitian dapat secara langsung dimanfaatkan untuk kepentingan kualitas kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Dalam dunia pendidikan, PTK atau Classroom Action Research yang dapat dilakukan oleh guru dan tenaga kependidikan lainnya, semakin dirasakan manfaatnya baik untuk perbaikan maupun peningkatan mutu pembelajaran di kelas. Pertanyaan yang kemudian muncul, pernahkah bapak/ibu guru memikirkan untuk mencoba PTK? Atau yang lebih ringan pernahkah bapak/ibu guru membaca laporan hasil PTK? Atau membantu teman guru melaksanakan PTK? Tentu kita tidak mengharap terjadi jawaban dari bapak/ibu yaitu belum sama sekali atau tahu saja baru sekarang. PTK memang masih dirasa asing oleh sebagian besar guru kita, terutama guru SD. Hal ini terlihat pula saat membahas materi PTK pada Diklat di PPPPTK Matematika. Oleh karena, itu agar guru dapat melakukan PTK dengan benar maka perlu mengenal dan memiliki pengetahuan yang cukup dan gambaran yang jelas tentang penelitian ini. B. Pengertian PTK Menurut Suharsimi A. (2004) ada tiga kata yang membentuk pengertian PTK, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian adalah kegiatan mencermati
  • 19. 1 0 Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika suatu obyek dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal, serta menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan adalah kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Dalam hal ini kelas bukan wujud ruangan tetapi diartikan sebagai sekelompok siswa yang sedang belajar.
  • 20. 8 Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika Kasihani (1999) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan PTK adalah penelitian praktis, bertujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran di kelas dengan cara melakukan tindakan-tindakan. Upaya tindakan untuk perbaikan dimaksudkan sebagai pencarian jawab atas permasalahan yang dialami guru dalam melaksanakan tugasnya sehari- hari. Jadi masalah-masalah yang diungkap dan dicarikan jalan keluar dalam penelitian adalah masalah yang benar-benar ada dan dialami oleh guru. Sedangkan menurut Suyanto (1997) secara singkat PTK dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu, untuk memperbaiki dan atau meningkatkan praktek- praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Oleh karena itu PTK terkait erat dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dialami guru. Dalam PTK guru dapat meneliti secara mandiri atau bersama dengan tenaga kependidikan yang lain (secara kolaboratif) terhadap proses dan produk pembelajaran secara reflektif di kelas. Dengan PTK, guru dapat memperbaiki
  • 21. 9Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika praktek-praktek pembelajaran agar lebih efektif. PTK juga dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktek. Alasannya, setelah PTK guru akan memperoleh umpan balik yang sistematik mengenai pembelajaran yang selama ini dilakukan apakah cocok dengan teori belajar mengajar dan dapat diterapkan dengan baik di kelasnya. Melalui PTK guru dapat mengadaptasi teori yang ada untuk kepentingan proses dan produk pembelajaran agar lebih efektif dan optimal.
  • 22. 10 Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika C. Peran PTK Bagi Guru Ada pertanyaan yang baik dari beberapa guru tentang PTK. Apa yang didapat guru bila melaksanakan PTK? Mengapa PTK dikembangkan? Pertanyaan tersebut, tentu ada pula dalam pikiran bapak/ibu. Pada saat ini PTK memang mendapatkan perhatian yang cukup besar dalam dunia pendidikan, karena hasil-hasil dari PTK dapat langsung dimanfaatkan untuk meningkatkan atau memperbaiki kualitas pembelajaran di dalam kelas. Beberapa pakar penelitian memberikan alasan mengapa PTK penting untuk dilakukan guru di sekolah. 1. PTK menawarkan suatu cara yang baru untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan atau profesional guru dalam kegiatan pembelajaran kelas (Suyanto, 1996). Sedangkan Cross (dalam Angelo, 1991) menyatakan bahwa hasil PTK dapat secara langsung dimanfaatkan untuk kepentingan kualitas kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dan dapat meningkatkan wawasan pemahaman guru tentang pembelajaran. 2. Dengan PTK guru dapat melakukan penelitian tentang masalah- masalah aktual yang mereka hadapi untuk mata pelajaran yang diampunya. Guru langsung dapat melakukan tindakan-tindakan untuk memperbaiki atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran yang kurang berhasil agar menjadi lebih baik dan efektif. 3. Pada saat melaksanakan PTK guru tidak meninggalkan tugasnya, artinya guru masih tetap melakukan kegiatan mengajar seperti biasa, dan pada saat yang bersamaan secara terintegrasi guru melaksanakan
  • 23. 1 1 Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika penelitian. Oleh karena itu PTK dapat dikatakan tidak mengganggu kelancaran kegiatan pembelajaran di dalam kelas (Kasihani, 1999). 4. Mengingat permasalahan-permasalahan yang diteliti adalah permasalahan- permasalahan yang dirasakan dan dialami guru sendiri, maka PTK dapat menjadi jembatan kesenjangan antara teori dan praktek. Karena setelah PTK guru akan memperoleh umpan balik yang sistematik mengenai kesesuaian antara teori pembelajaran dengan praktek yang mereka lakukan. Guru akan mengetahui teori yang tidak sesuai (tidak tepat) dengan praktek yang mereka lakukan. Selanjutnya guru dapat memilih teori yang cocok dan dapat diterapkan di kelasnya.
  • 24. 12 Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 5. PTK dapat dilakukan oleh guru bersama-sama dengan pihak lain yang terkait. Misal kolaborasi guru mata pelajaran sejenis, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan yang lain untuk secara bersama-sama mengkaji permasalahan yang ada, untuk kemudian merencanakan tindakan-tindakan agar permasalahan-permasalahan yang ada dapat segera dicarikan jalan keluarnya. D. Karakteristik PTK Untuk lebih mengenal tentang PTK kita perlu mengetahui karakteristik atau ciri- ciri secara umum dari PTK. 1. PTK mengangkat problem atau permasalahan-permasalahan nyata dalam praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi guru. Jadi PTK akan dapat dilaksanakan bila guru sejak awal memang tahu dan mau menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses dan produk pembelajaran yang dihadapi di kelasnya. Selanjutnya berdasar persoalan- persoalan tersebut, guru mencari pemecahan masalahnya secara profesional melalui PTK. 2. Pada PTK dilakukan tindakan-tindakan untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas. Tindakan-tindakan yang diambil harus direncanakan secara cermat, dan karena adanya tindakan-tindakan maka penelitian ini disebut PTK. Tindakan-tindakan yang dilaksanakan merupakan fokus dari PTK dan juga merupakan tindakan-tindakan alternatif yang direncanakan oleh guru. Tindakan-tindakan alternatif ini harus diimplementasikan dan
  • 25. 1 3 Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika selanjutnya dievaluasi agar dapat diketahui bahwa tindakan tersebut memang dapat memecahkan permasalahan dalam pembelajaran yang sedang dialami oleh guru (Kasihani, 1999). 3. PTK dapat dilakukan secara bersama-sama dalam suatu tim, misal antara guru dengan tenaga kependidikan yang lain. Dalam hal ini guru bukan satu- satunya orang yang meneliti, tetapi masih ada orang lain yang terlibat dan berkedudukan sama. Tim tersebut yang merencanakan, melaksanakan, dan membahas hasil penelitian secara bersama-sama.
  • 26. 14 Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 4. PTK merupakan kegiatan penelitian yang tidak hanya berupaya untuk memecahkan masalah, akan tetapi sekaligus mencari dukungan ilmiahnya. PTK merupakan bagian penting dari upaya pengembangan profesional guru karena PTK mampu membelajarkan guru untuk berfikir kritis dan sistematis, mampu membiasakan dan membelajarkan guru untuk menulis serta membuat catatan (Suharjono, 2006). E. Prinsip Dasar PTK Beberapa catatan penting yang dinyatakan sebagai prinsip dasar PTK dan merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti disarikan dari tulisan Kasihani (1999) dan Suyanto (1997) berikut ini. 1. PTK tidak boleh mengganggu tugas utama dari guru yaitu mengajar. Jadi bila seorang guru sedang melakukan PTK, maka ia sebenarnya sedang berusaha mengembangkan perannya sebagai guru yang profesional, karena salah satu ciri guru yang profesional adalah dapat mengajar dengan efektif sambil melakukan penelitian. 2. Pada saat kegiatan pengumpulan data dalam PTK, tidak disarankan menggunakan waktu yang terlalu lama. Agar hal ini terlaksana maka peneliti harus sudah merasa pasti dalam memilih teknik yang tepat, termasuk pengumpulan data awal sebelum kegiatan PTK dimulai. 3. Metodologi yang digunakan dalam PTK harus tepat dan terpercaya. Bila metodologinya tepat akan memberi peluang bagi guru untuk memformulasikan hipotesis tindakan dan mengembangan strategi yang
  • 27. 1 5 Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika dapat diterapkan di kelasnya. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap persoalan yang diajukan dalam PTK. 4. Masalah yang diangkat dalam PTK harus merupakan masalah yang memang ada, faktual, menarik, dan layak untuk diteliti. PTK sebaiknya dimulai dari hal-hal yang sederhana dan nyata. Dengan demikian siklus dimulai dengan yang kecil sehingga perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi menjadi lebih jelas. 5. PTK berorientasi pada perbaikan pendidikan dengan jalan melakukan perubahan-perubahan yang dilaksanakan dalam tindakan-tindakan.
  • 28. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 16 Penelitian Tindakan Kelas di SD Kesiapan guru untuk berubah merupakan syarat penting bila akan melakukan perbaikan. 6. PTK merupakan proses sistematik yang memerlukan kemampuan dan keterampilan intelektual. Pada saat proses penelitian, maka peneliti dituntut berpikir kritis yaitu mulai menentukan masalah, perencanaan tindakan baik yang bersifat teoritik maupun praktis, kemudian dijabarkan dalam tindakan- tindakan. 7. PTK menuntut guru untuk membuat catatan-catatan pribadi tentang semua kemajuan atau perubahan siswa, permasalahan-permasalahan yang dialami, dan refleksi tentang proses belajar siswa, serta proses pelaksanaan tindakan-tindakan dalam penelitian. 8. Dalam PTK guru dapat melihat dan menilai diri sendiri terhadap apa yang telah dilakukan di kelasnya. Dengan melihat unjuk kerjanya, kemudian direfleksi dan diperbaiki, guru akan lebih terampil dalam melaksanakan profesinya. F. Tujuan PTK Sebelum melaksanakan PTK, tentu banyak guru yang menanyakan apa tujuan utama dilaksanakan PTK. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut ini disampaikan uraian dari tujuan PTK. 1. Meningkatkan dan memperbaiki praktek pembelajaran yang seharusnya dilakukan oleh guru, mengingat masyarakat kita berkembang begitu cepat. Hal ini akan berakibat terhadap meningkatnya tuntutan layanan pendidikan
  • 29. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 1 7 Penelitian Tindakan Kelas di SD yang harus dilakukan oleh guru. PTK merupakan cara yang strategis bagi guru untuk meningkatkan atau memperbaiki layanan tersebut. 2. Meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan atau perbaikan praktek pembelajaran di kelas hanya tujuan antara, sedangkan tujuan akhir adalah peningkatan mutu pendidikan. Misal, terjadi peningkatan motivasi siswa dalam belajar, meningkatnya sikap positif siswa terhadap mata pelajaran, bertambahnya keterampilan yang dikuasai, adalah merupakan beberapa contoh dari tujuan antara sebagai hasil jangka pendek dari peningkatan
  • 30. 18 Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika praktek pembelajaran di kelas. Sasaran akhirnya adalah meningkatnya mutu pendidikan (Kasihani, 1999). 3. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif untuk memperbaiki pembelajaran, berdasar pada persoalan-persoalan pembelajaran yang dihadapi guru di kelas. G. Manfaat PTK Banyak manfaat yang dapat diraih oleh guru dengan melaksanakan PTK. Kemanfaatan yang terkait dengan pembelajaran antara lain mencakup hal-hal berikut. 1. Inovasi Dalam hal ini guru perlu selalu mencoba, mengubah, mengembangkan, dan meningkatkan gaya mengajarnya agar mampu merencanakan dan melaksanakan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kelas dan jaman. 2. Pengembangan kurikulum di tingkat kelas dan sekolah PTK dapat dimanfaatkan secara efektif oleh guru untuk mengembangkan kurikulum. Hasil-hasil PTK akan sangat bermanfaat jika digunakan sebagai sumber masukan untuk mengembangkan kurikulum baik di tingkat kelas maupun sekolah. 3. Peningkatan profesionalisme guru Keterlibatan guru dalam PTK akan dapat meningkatkan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran. PTK merupakan salah satu cara
  • 31. 1 9 Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika yang dapat digunakan oleh guru untuk memahami apa yang terjadi di kelas dan cara pemecahannya yang dapat dilakukan. H. Langkah-langkah PTK Model Cohen dkk. Bagaimana langkah-langkah yang harus ditempuh bila guru yang berperan sebagai peneliti mau melaksanakan PTK? Apakah ada aturan-aturan yang harus ditaati atau dilaksanakan saat penelitian? Rumitkah? Pertanyaan- pertanyaan tersebut sering kali muncul dalam pikiran guru, yang kadang-kadang membuat takut sebelum melangkah untuk merencanakan PTK.
  • 32. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 20 Penelitian Tindakan Kelas di SD Saat melaksanakan PTK, peneliti harus mengikuti langkah-langkah tertentu agar proses yang ditempuh tepat, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Dalam modul ini disampaikan 2 model yang dikembangkan oleh beberapa ahli penelitian yaitu (1) Cohen dan Manion (1980), Taba dan Noel (1982), serta Winter (1989), (2) Kemmis dan Mc Taggart. Dari model (1) ada beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan PTK (disarikan dari Marzuki: 1997 dan Suwarsih: 1994). Beberapa langkah tersebut adalah sebagai berikut. 1. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah Mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dianggap penting dan kritis yang harus segera dicarikan penyelesaian dalam pembelajaran sehari- hari, antara lain meliputi ruang lingkup masalah, identifikasi masalah dan perumusan masalah. a. Ruang lingkup masalah Di bidang pendidikan, PTK telah digunakan untuk pengembangan kurikulum dan program perbaikan sekolah. Contoh PTK dalam pembelajaran berkaitan dengan: 1) metode/strategi pembelajaran; 2) media pembelajaran. b. Identifikasi masalah Masalah yang akan diteliti memang ada dan sering muncul selama proses pembelajaran sehari-hari sehingga perlu dicarikan penyelesaian.
  • 33. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 2 1 Penelitian Tindakan Kelas di SD Ada beberapa kriteria dalam menentukan masalah yaitu: 1) masalahnya memang penting dan sekaligus signifikan dilihat dari segi pengembangan kelas dan sekolah; 2) masalah hendaknya dalam jangkauan penanganan; 3) pernyataan masalahnya harus mengungkap beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor, sehingga pemecahannya dapat dilakukan berdasar hal-hal fundamental ini dari pada berdasarkan fenomena dangkal.
  • 34. 22 Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika c. Perumusan masalah Pada intinya, rumusan masalah seharusnya mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan. Dalam merumuskan masalah PTK, ada beberapa petunjuk yang dapat digunakan sebagai acuan yang disarikan dari Suyanto (1997) dan Sukarnyana (1997). Beberapa petunjuk tersebut antara lain: 1) masalah hendaknya dirumuskan secara jelas, dalam arti tidak mempunyai makna ganda dan pada umumnya dapat dituangkan dalam kalimat tanya; 2) rumusan masalah hendaknya menunjukkan jenis tindakan yang akan dilakukan dan hubungannya dengan variabel lain; 3) rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empirik, artinya dengan rumusan masalah itu memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan tersebut. 2. Analisis masalah Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui dimensi-dimensi problem yang ada untuk mengidentifikasi aspek-aspek pentingnya sehingga dapat memberikan penekanan tindakan. 3. Merumuskan hipotesis tindakan Hipotesis dalam PTK bukan hipotesis perbedaan atau hubungan, melainkan hipotesis tindakan. Rumusan hipotesis tindakan memuat jawaban sementara terhadap persoalan yang diajukan dalam PTK. Jawaban itu
  • 35. 2 3 Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika masih bersifat teoritik dan dianggap benar sebelum terbukti salah melalui pembuktian dengan menggunakan data dari PTK. 4. Membuat rencana tindakan dan pemantauan Rencana tindakan memuat informasi-informasi tentang hal-hal sebagai berikut: a. apa yang diperlukan untuk menentukan kemungkinan pemecahan masalah yang telah dirumuskan; b. alat-alat dan teknik yang diperlukan untuk mengumpulkan data; c. rencana pencatatan data dan pengolahannya; d. rencana untuk melaksanakan tindakan dan evaluasi hasil.
  • 36. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 16 Penelitian Tindakan Kelas di SD 5. Pelaksanaan tindakan dan pencatatan Pelaksanaan tindakan yang telah direncanakan hendaknya cukup fleksibel untuk mencapai perbaikan yang diinginkan. Dalam hal ini jika sesuatu terjadi dan memerlukan perubahan karena tuntutan situasi (pada saat pelaksanaan tindakan), maka peneliti hendaknya siap melakukan perubahan asal perubahan tersebut mendukung tercapainya tujuan PTK. Pada saat pelaksanaan tindakan berarti pengumpulan data mulai dilakukan. Data yang dikumpulkan mencakup semua yang dilakukan oleh tim peneliti yang terkait dalam PTK, antara lain melalui angket, catatan lapangan, wawancara, rekaman video, foto, dan slide. 6. Mengolah dan menafsirkan data Isi semua catatan hendaknya dilihat dan dijadikan landasan untuk refleksi. Dalam hal ini peneliti harus membandingkan isi catatan yang dilakukan tim untuk menentukan hasil temuan. Semua yang terjadi baik yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan perlu dianalisis untuk menentukan apakah ada perubahan yang signifikan ke arah perbaikan. 7. Pelaporan hasil Hasil dari analisis data dilaporkan secara lengkap tentang pelaksanaan tindakan yang telah direncanakan maupun perubahan yang mungkin terjadi. I. Langkah-langkah PTK Model Kemmis dan Mc Taggart
  • 37. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 17Penelitian Tindakan Kelas di SD Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Rafi′uddin, 1996) penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya. Dalam pelaksanaannya ada kemungkinan peneliti telah mempunyai seperangkat rencana tindakan (yang didasarkan pada pengalaman) sehingga dapat langsung memulai tahap tindakan. Ada juga peneliti yang telah memiliki seperangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan pertamanya dengan kegiatan refleksi. Akan tetapi pada umumnya para peneliti mulai dari fase refleksi awal untuk
  • 38. 18 Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah penelitian. Selanjutnya diikuti perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Refleksi awal Refleksi awal dimaksudkan sebagai kegiatan penjajagan yang dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi tentang situasi-situasi yang relevan dengan tema penelitian. Peneliti bersama timnya melakukan pengamatan pendahuluan untuk mengenali dan mengetahui situasi yang sebenarnya. Berdasarkan hasil refleksi awal dapat dilakukan pemfokusan masalah yang selanjutnya dirumuskan menjadi masalah penelitian. Berdasar rumusan masalah tersebut maka dapat ditetapkan tujuan penelitian. Sewaktu melaksanakan refleksi awal, paling tidak calon peneliti sudah menelaah teori-teori yang relevan dengan masalah-masalah yang akan diteliti. Oleh sebab itu setelah rumusan masalah selesai dilakukan, selanjutnya perlu dirumuskan kerangka konseptual dari penelitian. 2. Penyusunan perencanaan Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil penjajagan refleksi awal. Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. Perlu disadari bahwa perencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti dapat berubah sesuai dengan kondisi nyata yang ada.
  • 39. 19Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 3. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan berpedoman pada rencana tindakan. Jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK hendaknya selalu didasarkan pada pertimbangan teoritik dan empirik agar hasil yang diperoleh berupa peningkatan kinerja dan hasil program yang optimal. 4. Observasi (pengamatan) Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan pengumpulan data dalam penelitian formal. Dalam kegiatan ini peneliti
  • 40. 20 Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Istilah observasi digunakan karena data yang dikumpulkan melalui teknik observasi. 5. Refleksi Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Setiap informasi yang terkumpul perlu dipelajari kaitan yang satu dengan lainnya dan kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada dan relevan. Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam. Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Pada hakekatnya model Kemmis dan Taggart berupa perangkat-perangkat atau untaian dengan setiap perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dipandang sebagai suatu siklus. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung dari permasalahan- permasalahan yang perlu dipecahkan, yang pada umumnya lebih dari satu siklus. PTK yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh para guru di sekolah pada umumnya berdasar pada model (2) ini yaitu merupakan siklus- siklus yang berulang.
  • 41. 21Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika Secara mudah PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart dapat digambarkan dengan diagram alur berikut ini.
  • 42. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 22 Penelitian Tindakan Kelas di SD DIAGRAM ALUR PTK Refleksi awal Pelaksanaa n tindakan Rencana tindakan 1.1, 1.2, … Observasi Refleksi tidak berhas il berhasil Pelaksanaa n tindakan Rencana tindakan 2.1, 2.2, … Observasi Refleksi tidak berhas il Berhasil? dst.
  • 43. 20 Penelitian Tindakan Kelas di SD Tugas/latihan Setelah mempelajari atau berdiskusi tentang konsep-konsep PTK pada Bab II ini, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut. 1. Jelaskan pengertian tentang PTK. 2. Jelaskan mengapa PTK dianggap penting dilaksanakan oleh guru. 3. Sebutkan ciri-ciri yang dianggap penting dalam PTK. 4. Apa tujuan dilaksanakan PTK? 5. Sebutkan prinsip dasar dikembangkannya PTK. 6. Jelaskan langkah-langkah untuk melaksanakan PTK. 7. Apa yang dimaksud siklus dalam PTK?
  • 44. 21Penelitian Tindakan Kelas di SD Bab III PenyusunanPenyusunan ProposalProposal ddaann LapLapooranran PPTTKK Apabila kita mau melaksanakan penelitian, hal utama yang perlu dilaksanakan adalah mengajukan usulan penelitian atau sering disebut proposal penelitian. Secara garis besar proposal PTK tidak jauh berbeda dengan proposal penelitian yang lain, baik isi dari komponen maupun urutannya. Setelah proposal dilaksanakan dalam penelitian, maka peneliti perlu membuat laporan hasil. Pertanyaan yang seringkali muncul dari banyak guru SD adalah: 1) unsur-unsur apa saja yang perlu ada di dalam proposal, 2) sulitkah menyusun proposal, 3) apakah proposal perlu diseminarkan, dan 4) unsur-unsur apa saja yang ada dalam laporan PTK. Setelah mempelajari Bab III ini diharapkan guru dapat menyebutkan unsur-unsur pokok dari proposal dan laporan PTK. A. Unsur-unsur Pokok Proposal PTK Uraian dari unsur-unsur proposal pada modul ini disampaikan secara garis besar saja agar mudah dipahami dan dilaksanakan. Unsur-unsur
  • 45. 22 Penelitian Tindakan Kelas di SD tersebut antara lain sebagai berikut. 1. Judul penelitian Judul hendaknya ditulis singkat dan spesifik. Hal utama yang harus tercermin dalam judul adalah gambaran dari permasalahan dan bentuk tindakan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan. Contoh: Membina Keterampilan Fakta Dasar Perkalian di Kelas II Sekolah Dasar Melalui Permainan Kartu Bilangan.
  • 46. 21Penelitian Tindakan Kelas di SD 2. Latar belakang masalah Pada bagian ini peneliti mengemukakan kondisi yang seharusnya atau yang diinginkan dan kondisi yang ada saat ini, sehingga terlihat adanya kesenjangan dan merupakan masalah yang menuntut dicarikan jalan keluar melalui PTK. Hal penting yang juga harus disebutkan pada bagian ini adalah tindakan yang akan dikenakan pada subyek tindakan dan alasan mengapa tindakan tersebut yang diberikan. Menurut Suharsimi (2006) pada bagian ini peneliti juga boleh menyinggung teori yang melandasi diajukannya ide atau gagasan untuk mengatasi masalah, dan sedikit menyebut teori-teori yang akan memperkuat ide atau gagasannya. Hal yang perlu diingat peneliti adalah tidak perlu menyampaikan uraian yang tidak terkait langsung dengan penelitian, sehingga terkesan bertele-tele. 3. Rumusan masalah Bagian ini umumnya berisi rincian tentang masalah dan cara memecahkannya. Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat tanya dengan mengajukan alternatif tindakan yang akan dilakukan. Kriteria dan beberapa saran untuk merumuskan masalah disarikan dari Prayitno (2002) sebagai berikut. a. Kriteria menentukan masalah • Masalahnya harus penting dan signifikan bagi peneliti. • Permasalahan dalam jangkauan penanganan.
  • 47. 24 Penelitian Tindakan Kelas di SD b. Beberapa saran untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah • Guru mengidentifikasi semua kejadian yang memerlukan perhatian terutama berkaitan dengan pembelajaran, misalnya penyampaian materi dan penggunaan alat peraga. Semua kejadian dikelompokkan menurut jenis permasalahan dari yang ringan sampai berat. • Diskusikan permasalahan tersebut dengan guru lain, baik di sekolah maupun KKG. Jika masalah tersebut juga menjadi masalah bagi guru yang lain, maka masalah tersebut memang layak diteliti.
  • 48. 23Penelitian Tindakan Kelas di SD • Jika guru memerlukan pendampingan dari pakar lain, maka pendamping peneliti berfungsi sebagai pemantul gagasan dan membantu mempertajam dalam merumuskan masalah. 4. Tujuan penelitian Pada bagian ini kemukakan secara singkat tentang tujuan penelitian yang ingin dicapai berdasar permasalahan yang dikemukakan dan dirumuskan dalam bentuk pernyataan. Tujuan penelitian harus terjawab dalam kesimpulan hasil penelitian. 5. Manfaat hasil penelitian Uraikan kegunaan atau sumbangan yang diperoleh dari hasil penelitian sehingga tampak manfaatnya bagi siswa, guru pelaksana penelitian, maupun guru lain, dan sekolah. Kemukakan pula inovasi yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan. 6. Kajian pustaka Pada bagian ini uraikan dengan jelas teori dan pustaka yang mendukung atau menumbuhkan gagasan yang melandasi usulan rancangan tindakan. Dengan dilakukannya tindakan akan terjadi perubahan, perbaikan atau peningkatan. Uraian ini akan digunakan untuk menyusun kerangka pikir atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Pada bagian akhir dapat dikemukakan hipotesis tindakan yaitu jawaban sementara terhadap persoalan yang diajukan dalam PTK. Jawaban itu masih bersifat teoritik dan dianggap benar sebelum terbukti salah melalui pembuktian
  • 49. 24 Penelitian Tindakan Kelas di SD dengan menggunakan data dari PTK. Namun kadang-kadang ada yang menginginkan menempatkan hipotesis tindakan pada bagian tersendiri yaitu sesudah tujuan penelitian, dengan harapan kelihatan tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti. 7. Metodologi penelitian Pada bagian ini dicantumkan semua hal yang berkenaan dengan prosedur dan tata cara dalam PTK. Uraikan secara jelas prosedur penelitian yang akan dilakukan, subyek, waktu dan lamanya tindakan, serta lokasi penelitian. Prosedur penelitian meliputi penyusunan rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi atau pengamatan, dan refleksi yang
  • 50. 25Penelitian Tindakan Kelas di SD semuanya terangkai dalam siklus. Tidak kalah pentingnya juga untuk mencantumkan cara pengumpulan data dan teknik analisisnya. Menurut Supardi (2006) siklus-siklus kegiatan penelitian ditunjukkan dengan cara menguraikan indikator keberhasilan yang dicapai dalam setiap siklus sebelum pindah pada siklus berikutnya. Banyaknya siklus pada umumnya lebih dari satu, namun harus tetap memperhatikan jadwal kegiatan belajar di sekolah. 8. Jadwal penelitian Berisi penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan, waktu dimulainya pelaksanaan kegiatan sampai akhir pembuatan laporan yang biasanya dituangkan dalam bentuk matrik. 9. Personalia penelitian Berisi nama-nama yang melaksanakan penelitian dan kedudukannya dalam tim. 10. Anggaran biaya Bila dana harus dipertanggungjawabkan maka pada bagian ini dicantumkan pula anggaran biaya dalam penelitian. Setelah bapak/ibu membaca uraian di atas, apakah bapak/ibu masih merasa sulit untuk menyusun proposal PTK? Pernahkah dipikirkan untuk mencoba? Cobalah diskusikan dan susun proposal dengan permasalahan yang sederhana, artinya dapat dilaksanakan dengan mudah. Perlukah
  • 51. 26 Penelitian Tindakan Kelas di SD proposal PTK diseminarkan? Di mana? Proposal sangat perlu diseminarkan, karena dari seminar tersebut peneliti akan mendapatkan saran- saran yang sangat bermanfaat untuk menyempurnakan proposal. Mengenai tempat dan banyaknya orang yang mengikuti seminar tidak ada ketentuan yang mengikat. Namun apabila memungkinkan akan lebih baik bila dilaksanakan di forum KKG, agar pesertanya beragam dan banyak. Bagaimana bila tidak memungkinkan? Guru peneliti dapat seminar di sekolah dengan mengundang semua guru dan kepala sekolah di tambah beberapa guru dari sekolah lain yang terdekat.
  • 52. 27Penelitian Tindakan Kelas di SD B. Penulisan Laporan PTK Setelah kegiatan pengumpulan data selesai, maka kegiatan lebih lanjut dari PTK adalah penyusunan laporan, yang berfungsi sebagai: 1. bentuk pertanggungjawaban dari kegiatan penelitian kepada pemberi dana atau pihak yang terkait; 2. karya ilmiah yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan-kebijakan baru di bidang tertentu; 3. karya ilmiah yang dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian yang sejenis pada waktu-waktu yang akan datang. Isi dari laporan PTK terdiri dari tiga bagian yang formatnya seperti contoh berikut ini. Bagian Awal Sampul Judul Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran Bagian Inti
  • 53. 28 Penelitian Tindakan Kelas di SD BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Masalah Penelitian C. Tujuan Penelitian D. Hipotesis Tindakan E. Manfaat Penelitian BAB II. KAJIAN PUSTAKA BAB III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian B. Subyek Penelitian
  • 54. 29Penelitian Tindakan Kelas di SD C. Instrumen Penelitian D. Teknik Pengumpulan Data E. Teknik Analisis Data BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran Bagian Akhir DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Laporan penelitian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan penelitian secara keseluruhan. Pada laporan itu peneliti menyampaikan hasil penelitiannya yang dapat digunakan sebagai pertanggungjawaban maupun sebagai referensi bagi pihak lain yang mempunyai masalah yang sama. Kegiatan awal dari penelitian adalah penyusunan proposal yang merupakan bahan dasar dari laporan. Isi laporan dari Bab I sampai dengan Bab III secara garis besar sudah ada pada proposal. Hanya beberapa bagian yang belum disampaikan yaitu: abstrak, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, kesimpulan, dan saran pada bab penutup. Secara garis besar hal-hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
  • 55. 30 Penelitian Tindakan Kelas di SD • Abstrak Abstrak terletak pada bagian awal dari laporan. Meskipun abstrak hanya terdiri dari satu lembar, namun fungsinya sangat penting, karena abstrak merupakan intisari dari laporan penelitian secara utuh. Oleh sebab itu isi abstrak harus rinci dan dapat menggambarkan secara komprehensif dari keseluruhan laporan yang ada. Isi abstrak sebaiknya terdiri dari 3 hal yaitu: latar belakang, metode yang digunakan, dan hasil yang diperoleh pada penelitian.
  • 56. 31Penelitian Tindakan Kelas di SD • Instrumen penelitian Alat pengumpul data atau instrumen dalam PTK jangan cenderung diartikan sebagai alat yang sulit/rumit, sudah dibakukan atau sempurna. Alat pengumpul data dapat sederhana, baik penyusunannya maupun cara pemakaiannya. Yang penting alat tersebut dapat menghasilkan data yang jelas, bermakna, dan dapat dimanfaatkan dengan mudah (Sumarno, 1997). Dalam hal ini guru dapat menyusun sendiri maupun minta bantuan rekan sejawat yang lebih berpengalaman. Alat pengumpul data antara lain dapat berupa tes hasil belajar, angket, pedoman wawancara, catatan lapangan, alat perekam elektronik suara, dan gambar. • Teknik pengumpulan data PTK merupakan pekerjaan dari guru, karena akan mencarikan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi guru. Oleh karena itu kemandirian dalam pengumpulan data juga menjadi tanggung jawab guru. Kalaupun ada peneliti lain dalam penelitian ini maka sifatnya hanya membantu, karena yang menjadi peneliti utama adalah guru kelasnya. Disarikan dari Sumarno (1997) teknik dan alat pengumpul data secara sederhana dapat disampaikan sebagai berikut. ¾ Teknik pengamatan partisipatif, yaitu pengamatan yang dilakukan oleh orang yang terlibat langsung dalam proses pelaksanaan tindakan. Guru sambil mengajar juga melakukan pengamatan terhadap kelas dan siswanya. Pengamatan sangat cocok untuk merekam data tentang
  • 57. 32 Penelitian Tindakan Kelas di SD perilaku, aktifitas, dan proses. Contoh instrumen yang digunakan adalah: pedoman pengamatan, catatan lapangan, alat perekam elektronik. Catatan lapangan sangat cocok untuk mencatat data kualitatif dan mencatat suatu proses. Sedangkan alat perekam elektronik sangat membantu saat proses wawancara dan proses pengambilan gambar-gambar. ¾ Teknik wawancara dengan menggunakan pedoman dan perekam wawancara. Wawancara dibutuhkan untuk mengungkap data yang hanya dapat diungkap melalui kata-kata secara lisan. Contoh: pendapat, wawasan.
  • 58. 33Penelitian Tindakan Kelas di SD ¾ Teknik pemanfaatan dan analisis data dokumen, yaitu pengumpulan dan analisis data seperti: daftar hadir, hasil kerja siswa, lembar kerja siswa. • Teknik analisis data Teknik analisis data merupakan lanjutan dari tahap pengumpulan data. Analisis data merupakan bagian sangat penting dari suatu penelitian. Oleh sebab itu, peneliti harus memahami teknik analisis data agar hasil penelitiannya mempunyai nilai ilmiah yang baik. Dalam PTK ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan dan dianalisis, yaitu: ¾ data kuantitatif yang berujud nilai belajar siswa, dapat dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan statistik deskriptif. Misal: mencari rata- rata nilai siswa, persentase keberhasilan belajar, menyajikan data yang menarik. ¾ data kualitatif yaitu data berupa kalimat yang diperoleh saat proses pembelajaran dan wawancara yang berhubungan dengan pandangan atau sikap siswa, antusiasme siswa dalam belajar, motivasi siswa. Data jenis ini dapat dianalisis secara kualitatif. • Kesimpulan Pada bagian ini kemukakan simpulan yang diperoleh dari hasil analisis data dan sambungkan dengan perumusan dan tujuan dari PTK. • Saran Ada dua saran yang dapat dicantumkan pada bagian penutup ini, yaitu
  • 59. 34 Penelitian Tindakan Kelas di SD saran untuk penerapan hasil penelitian dan saran untuk penelitian lanjutan. Tugas/latihan 1. Jelaskan secara singkat unsur-unsur dari proposal PTK. 2. Perlukah proposal diseminarkan? Di mana sebaiknya? 3. Sebutkan unsur-unsur dari laporan PTK.
  • 60. 35Penelitian Tindakan Kelas di SD Bab IV PenutupPenutup A. Rangkuman 1. PTK merupakan penelitian praktis yang bertujuan untuk memperbaiki masalah-masalah atau kekurangan dalam pembelajaran yang dialami guru di dalam kelas, dengan cara melakukan tindakan-tindakan. Yang dimaksud kelas dalam PTK bukan wujud ruangan, tetapi diartikan sebagai sekelompok siswa yang dalam waktu sama menerima pelajaran yang sama dari guru. 2. Laporan PTK telah ditetapkan sebagai salah satu komponen karya pengembangan profesi yaitu suatu karya yang menunjukkan adanya upaya dan hasil pengembangan profesi yang dilakukan oleh guru. Karya ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bentuk portofolio yang digunakan dalam sertifikasi guru.
  • 61. 36 Penelitian Tindakan Kelas di SD
  • 62. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 37Penelitian Tindakan Kelas di SD 3. Ciri khusus dari PTK adalah mengangkat problem atau masalah sehari-hari guru dalam praktek pembelajaran di kelas, dan selanjutnya mencari pemecahannya melalui tindakan-tindakan dalam PTK. Tindakan-tindakan yang diambil harus direncanakan dengan cermat sehingga dapat memecahkan permasalahan yang ada. PTK dapat dilakukan guru secara mandiri atau kelompok dalam suatu tim. 4. PTK seyogyanya mengangkat hal-hal yang sederhana dan nyata sehingga pelaksanaannya dalam jangkauan penanganan guru, karena kegiatan PTK tidak boleh mengganggu tugas guru dalam mengajar. Demikian pula saat pengumpulan data tidak menggunakan waktu yang terlalu lama. 5. PTK menuntut guru untuk membuat catatan-catatan tentang semua kemajuan atau perubahan siswa di kelas, serta semua proses pelaksanaan tindakan. 6. PTK dapat dimanfaatkan guru untuk mengembangkan kurikulum tingkat kelas maupun sekolah. Dengan pengembangan kurikulum tersebut maka guru menjadi lebih profesional.
  • 63. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 38 Penelitian Tindakan Kelas di SD
  • 64. 31Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 7. Saat melaksanakan PTK, guru harus mengikuti langkah-langkah tertentu agar proses yang ditempuh tepat. PTK yang dikembangkan dan dilaksanakan guru saat ini disemua jenjang sekolah pada umumnya mengikuti langkah Kemmis dan Mc Taggart yaitu penelitian yang dipandang sebagai suatu siklus spiral yang terdiri dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi yang selanjutnya dapat diteruskan dengan siklus yang lain. 8. Untuk melaksanakan PTK guru harus menyusun usulan penelitian yang biasa disebut proposal. Pada umumnya proposal terdiri dari: judul, latar belakang, masalah, tujuan, hipotesis tindakan (ada yang ditempatkan pada kajian pustaka), manfaat, kajian pustaka, metode, jadwal, personalia, dan anggaran biaya. Komponen-komponen tersebut merupakan dasar yang akan dilengkapi dan disempurnakan saat menyusun laporan penelitian. 9. PTK merupakan hal baru bagi sebagian besar guru. Namun demikian bukan berarti sulit dilaksanakan oleh guru. PTK dalam skala kecil dapat dilakukan dengancara berkolaborasi dengan teman sejawat yang lebih berpengalaman. Mulailah dengan mengidentifikasi masalah- masalah pembelajaran yang ada dalam keseharian dan pikirkan jalan keluar yang akan dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tuliskan sesuai yang ada dalam pikiran ke bentuk rencana PTK. B. Tes
  • 65. 32 Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika Setelah mempelajari atau berdiskusi tentang materi pada modul ini, kerjakan tugas-tugas berikut ini. 1. Susunlah proposal PTK yang akan menjawab satu permasalahan penting yang harus segera ditangani di kelas yang bapak/ibu ampu. 2. Laporkan hasil PTK yang telah bapak/ibu lakukan untuk proposal yang telah dibuat.
  • 66. 33Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
  • 67. 34 Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika DaftarDaftar PustakaPustaka Angelo, Thomas. 1991. Classroom Research: Early Lessons from Success. San Fransisco: Jossey. Bass Inc Publisher. Madya, Suwarsih. 1994. Panduan Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Lembaga Penelitian IKIP. Marzuki. 1997. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Bahan Seminar dan Pelatihan Nasional. Malang: Pasca Sarjana IKIP. Kasbolah, Kasihani. 1991. Penelitian Tindakan Kelas: Guru sebagai Peneliti. Makalah disajikan dalam Lokakarya PTK Bagi Guru SLTP, MTs, SMU, MA dan SMK se-Kodya Malang. Malang: IKIP. Prayitno, Edi. 2002. Penulisan Karya Ilmiah dan Penelitian Tindakan. Modul Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata pelajaran Matematika. Jakarta: Dirjen Dikdasmen. Rafi′udin. 1997. Rancangan Penelitian Tindakan. Makalah disajikan dalam Lokakarya Tingkat Lanjut Penelitian Kualitatif. Angkatan ke V tahun 1996/1997. Malang: IKIP. Suhardjono. 2006. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Bumi Aksara. Suharsimi, A., dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
  • 68. 35Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika Sukarnyana, Wayan. 1990. Penyusunan Penelitian Tindakan Kelas. Makalah disajikan dalam Lokakarya PTK bagi guru SLTP, MTs, SMU, MA dan SMK se-Kodya Malang. Malang: IKIP. Sumarno. 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Bagian Ketiga. Pemantauan dan Evaluasi. Yogyakarta: IKIP. Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Beserta Sistematika Proposal dan Laporannya. Jakarta: Bumi Aksara. Suyanto. 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Bagian Kesatu: Pengenalan PTK. Yogyakarta: IKIP.
  • 69. 36 Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
  • 70. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 35Penelitian Tindakan Kelas di SD LampLampiiranran 11 Alternatif jawaban dari pertanyaan-pertanyaan pada Bab II. 1. Jelaskan pengertian tentang PTK. PTK adalah penelitian praktis, yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangan- kekurangan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas dengan cara melakukan tindakan-tindakan. Upaya tindakan untuk perbaikan dimaksudkan sebagai pencarian jawab atas permasalahan yang dialami guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Jadi masalah-masalah yang diungkap dan dicarikan jalan keluar dalam penelitian adalah masalah yang benar-benar ada dan dialami oleh guru. Dalam PTK yang dimaksud kelas adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama menerima pelajaran sama dari seorang guru. Dalam hal ini kelas bukan wujud ruangan tetapi diartikan sebagai sekelompok siswa yang sedang belajar. 2. Jelaskan mengapa PTK dianggap penting dilaksanakan oleh guru. Beberapa pakar penelitian memberikan alasan mengapa PTK penting untuk dilakukan guru di sekolah. Alasan-alasan tersebut antara lain sebagai berikut. a. PTK menawarkan suatu cara yang baru untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan atau profesional guru dalam kegiatan pembelajaran kelas (Suyanto, 1996). Sedangkan Cross (dalam Angelo, 1991) menyatakan bahwa hasil PTK dapat secara langsung dimanfaatkan untuk kepentingan kualitas kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dan
  • 71. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 36 Penelitian Tindakan Kelas di SD dapat meningkatkan wawasan pemahaman guru tentang pembelajaran. b. Guru dapat melakukan penelitian tentang masalah-masalah aktual yang mereka hadapi untuk mata pelajaran yang diampunya. Guru langsung dapat melakukan tindakan-tindakan untuk memperbaiki atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran yang kurang berhasil agar menjadi lebih baik dan efektif. c. Pada saat melaksanakan PTK guru tidak meninggalkan tugasnya, artinya guru masih tetap melakukan kegiatan mengajar seperti biasa, dan pada
  • 72. 37Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika saat yang bersamaan dan secara terintegrasi guru melaksanakan penelitian. Oleh karena itu PTK dapat dikatakan tidak mengganggu kelancaran kegiatan pembelajaran di dalam kelas (Kasihani, 1999). d. PTK dapat menjadi jembatan kesenjangan antara teori dan praktek karena permasalahan-permasalahan yang diteliti adalah permasalahan- permasalahan yang dirasakan dan dialami guru sendiri. Setelah PTK guru akan memperoleh umpan balik yang sistematik mengenai kesesuaian antara teori pembelajaran dengan praktek yang mereka lakukan. Guru juga akan mengetahui teori yang tidak sesuai (tidak tepat) dengan praktek yang mereka lakukan, sehingga selanjutnya guru dapat memilih teori yang cocok dan dapat diterapkan di kelasnya. e. PTK dapat dilakukan oleh guru bersama-sama dengan pihak lain yang terkait. Misal berkolaborasi dengan guru mata pelajaran sejenis, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan yang lain untuk secara bersama-sama mengkaji permasalahan yang ada, untuk kemudian merencanakan tindakan-tindakan agar permasalahan-permasalahan yang ada dapat segera dicarikan jalan keluarnya. 3. Sebutkan ciri-ciri yang dianggap penting dalam PTK. Ciri-ciri atau karakteristik dari PTK adalah sebagai berikut. a. PTK mengangkat problem atau permasalahan-permasalahan nyata dalam praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi guru. Selanjutnya berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, guru mencari pemecahan masalahnya melalui PTK.
  • 73. 38 Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika b. Pada PTK dilakukan tindakan-tindakan untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas. Tindakan-tindakan yang diambil harus direncanakan secara cermat oleh guru dan harus diimplementasikan, untuk selanjutnya dievaluasi agar dapat diketahui bahwa tindakan yang diambil memang dapat memecahkan permasalahan dalam pembelajaran yang sedang dialami guru. c. PTK dapat dilakukan secara mandiri atau bersama-sama dalam suatu tim. Tim tersebut yang merencanakan, melaksanakan, dan membahas hasil penelitian secara bersama-sama.
  • 74. 39Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika d. PTK merupakan bagian penting dari upaya pengembangan professional guru, karena dalam PTK guru dapat berfikir kritis dan sistematis, serta membiasakan guru untuk menulis serta membuat catatan. 4. Apa tujuan dilaksanakan PTK? Tujuan dilaksanakan PTK adalah sebagai berikut. a. PTK bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki praktek pembelajaran yang dilakukan guru, mengingat masyarakat kita berkembang begitu cepat. Hal ini akan berakibat terhadap meningkatnya tuntutan layanan pendidikan yang harus dilakukan oleh guru. b. PTK bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan atau perbaikan praktek pembelajaran di kelas hanya tujuan antara, sedangkan tujuan akhir adalah peningkatan mutu pendidikan. c. PTK bertujuan untuk menumbuhkembangkan budaya akademik di sekolah sehingga tercipta sikap proaktif untuk memperbaiki pembelajaran berdasar pada persoalan-persoalan pembelajaran yang dihadapi guru di kelas. 5. Sebutkan prinsip dasar dikembangkannya PTK. Prinsip dasar PTK adalah sebagai berikut. a. PTK tidak boleh mengganggu tugas guru yaitu mengajar. Jadi bila guru melakukan PTK sebenarnya dalam rangka mengembangkan perannya sebagai guru yang profesional, karena salah satu ciri guru yang profesional adalah dapat mengajar dengan efektif sambil melakukan penelitian. b. Pada saat kegiatan pengumpulan data dalam PTK tidak disarankan menggunakan waktu yang terlalu lama.
  • 75. 40 Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika c. Metodologi yang digunakan dalam PTK harus tepat dan terpercaya. Bila metodologinya tepat akan memberi peluang guru untuk memformulasikan hipotesis tindakan dan mengembangkan strategi yang dapat diterapkan di kelasnya. d. Masalah yang diangkat dalam PTK harus merupakan masalah yang memang ada, faktual, menarik, dan layak untuk diteliti. PTK sebaiknya dimulai dari hal-hal sederhana dan nyata. Siklus dimulai dari yang kecil sehingga perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi menjadi lebih jelas.
  • 76. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 38 Penelitian Tindakan Kelas di SD e. PTK berorientasi pada perbaikan pendidikan dengan jalan melakukan perubahan-perubahan yang dilaksanakan dalam tindakan-tindakan. f. PTK merupakan proses akademik yang memerlukan kemampuan dan keterampilan intelektual. Pada saat proses penelitian, maka peneliti dituntut berpikir kritis yaitu mulai menentukan masalah, perencanaan baik yang bersifat teoritik maupun praktis, dan dijabarkan dalam tindakan-tindakan. g. PTK menuntut guru untuk membuat catatan-catatan pribadi tentang semua kemajuan atau perubahan siswa, permasalahan-permasalahan yang dialami, serta proses pelaksanaan tindakan-tindakan dalam penelitian. 6. Jelaskan langkah-langkah untuk melaksanakan PTK. Langkah-langkah PTK yang sering dikembangkan oleh para guru adalah PTK yang digali oleh Kemmis dan Mc Taggart yaitu penelitian tindakan yang dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya. a. Refleksi awal Refleksi awal dimaksudkan sebagai kegiatan penjajagan yang dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi tentang situasi-situasi yang relevan dengan tema penelitian. Berdasarkan hasil refleksi awal dapat dilakukan pemfokusan masalah yang selanjutnya dirumuskan menjadi masalah penelitian. Berdasar rumusan masalah tersebut maka dapat ditetapkan tujuan penelitian. b. Penyusunan
  • 77. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 39Penelitian Tindakan Kelas di SD perencanaan Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil penjajagan refleksi awal. Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan, atau mengubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. c. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan, atau perubahan yang dilaksanakan berpedoman pada rencana tindakan.
  • 78. 38 Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika d. Observasi (pengamatan) Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan pengumpulan data dalam penelitian formal. Dalam kegiatan ini peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Istilah observasi digunakan karena data yang dikumpulkan melalui teknik observasi. e. Refleksi Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Setiap informasi yang terkumpul perlu dipelajari kaitan yang satu dengan lainnya dan kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada dan relevan. Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam. Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu untuk memahami proses dan hasil yang terjadi, berupa perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. 7. Apa yang dimaksud siklus dalam PTK? Siklus PTK adalah putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, pelaksanakan tindakan, observasi, dan refleksi. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung dari permasalahan yang perlu dipecahkan. Pada umumnya lebih dari satu siklus.
  • 79. 40 Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
  • 80. 41Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika LampLampiiranran 22 Alternatif jawaban dari pertanyaan pada Bab III 1. Jelaskan secara singkat unsur-unsur dari proposal PTK. Unsur-unsur/komponen-komponen yang ada pada proposal PTK adalah sebagai berikut. a. Judul penelitian hendaknya ditulis singkat dan spesifik. Hal utama yang harus tercermin dalam judul adalah gambaran dari permasalahan dan bentuk tindakan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan. b. Latar belakang masalah Pada bagian ini peneliti mengemukakan kondisi yang seharusnya atau yang diinginkan dan kondisi yang ada saat ini, sehingga terlihat adanya kesenjangan dan merupakan masalah yang menuntut dicarikan jalan keluar melalui PTK. c. Rumusan masalah Bagian ini umumnya berisi rincian tentang masalah dan cara memecahkannya. Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat tanya dengan mengajukan alternatif tindakan yang akan dilakukan. d. Tujuan penelitian Pada bagian ini dikemukakan secara singkat tentang tujuan penelitian yang ingin dicapai berdasar permasalahan yang dikemukakan dan dirumuskan
  • 81. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 42 Penelitian Tindakan Kelas di SD dalam bentuk pernyataan. Tujuan penelitian harus terjawab dalam kesimpulan hasil penelitian. e. Manfaat hasil penelitian Diuraikan kegunaan atau sumbangan yang diperoleh dari hasil penelitian sehingga tampak manfaatnya bagi siswa, guru pelaksana penelitian, maupun guru lain, dan sekolah. Dikemukakan pula inovasi yang diperoleh dari hasil penelitian.
  • 82. 43Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika f. Kajian pustaka. Pada bagian ini diuraikan dengan jelas teori dan pustaka yang mendukung atau menumbuhkan gagasan yang melandasi usulan rancangan tindakan. Dengan dilakukannya tindakan akan terjadi perubahan, perbaikan atau peningkatan. Uraian ini akan digunakan untuk menyusun kerangka pikir atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. g. Metodologi penelitian Pada bagian ini dicantumkan semua hal yang berkenaan dengan prosedur dan tata cara dalam PTK. Uraikan secara jelas prosedur penelitian yang akan dilakukan, subyek, waktu, dan lamanya tindakan, serta lokasi penelitian. Prosedur penelitian meliputi penyusunan rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, pengamatan, dan refleksi yang semuanya terangkai dalam siklus. Tidak kalah pentingnya juga mencantumkan cara pengumpulan data dan teknik analisisnya. h. Jadwal penelitian Berisi penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan, waktu dimulainya pelaksanaan kegiatan sampai akhir pembuatan laporan. i. Personalia penelitian Berisi nama-nama yang melaksanakan penelitian dan kedudukannya dalam tim. j. Anggaran biaya Bila dana harus dipertanggungjawabkan maka pada bagian ini dicantumkan anggaran biaya dalam penelitian. 2. Perlukah proposal diseminarkan? Di mana sebaiknya?
  • 83. 44 Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika Proposal sangat perlu diseminarkan, karena dari seminar tersebut peneliti akan mendapatkan saran-saran yang sangat bermanfaat untuk menyempurnakan proposal. Mengenai tempat dan banyaknya orang yang mengikuti seminar tidak ada ketentuan yang mengikat. Namun demikian, apabila memungkinkan akan lebih baik bila dilaksanakan di forum KKG, agar pesertanya beragam dan banyak. Bagaimana bila tidak memungkinkan? Guru peneliti dapat seminar di sekolah dengan mengundang semua guru dan kepala sekolah di tambah beberapa guru dari sekolah lain yang terdekat.
  • 84. 45Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 3. Sebutkan unsur-unsur dari laporan PTK. Bagian Awal Sampul Judul Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran Bagian Inti BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Masalah Penelitian C. Tujuan Penelitian D. Hipotesis Tindakan E. Manfaat Penelitian BAB II. KAJIAN PUSTAKA BAB III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian B. Subyek Penelitian C. Instrumen Penelitian D. Teknik Pengumpulan Data
  • 85. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 46 Penelitian Tindakan Kelas di SD E. Teknik Analisis Data BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran Bagian Akhir DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
  • 86. 47Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
  • 87. 45Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika
  • 88. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 45Penelitian Tindakan Kelas di SD Contoh Proposal PTK ″DIAGNOSIS PENYEBAB KESALAHAN SISWA DAN REMIDINYA DALAM PERKALIAN SUSUN KE BAWAH CARA PENDEK DI KELAS IV SD ASTINA YOGYAKARTA″ A. Latar Belakang Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa siswa SD melakukan banyak kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal tentang perkalian susun ke bawah dengan cara pendek. Kesalahan-kesalahan tersebut dapat dirangkumkan sebagai berikut. 1. Siswa melakukan kesalahan karena tidak menguasai fakta dasar perkalian. Contoh. 408 948 72 × 6 × 1696 (2 × 9 = 16) 3048 (6 × 4 = 30) 6636 68056 + Siswa melakukan kesalahan dalam menentukan hasil perkalian yaitu: 6 × 4 = 30 2 × 9 = 16 2. Siswa melakukan kesalahan dalam perkalian dengan bilangan nol. 709 68 × 5752 81 90 × 81 729 408 6 × 2508
  • 89. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 45Penelitian Tindakan Kelas di SD 4314 + 48892 + 7371 Siswa salah dalam menentukan hasil perkalian dengan bilangan nol. Dalam pemikiran siswa suatu bilangan bila dikalikan dengan bilangan nol hasil kalinya adalah bilangan itu sendiri.
  • 90. 46 Penelitian Tindakan Kelas di SD 3. Siswa melakukan kesalahan karena tidak memahami algoritma perkalian 2 bilangan cacah susun ke bawah dengan cara pendek. 98 69 × 72 540 + 612 (satuan dikalikan satuan, puluhan dikalikan puluhan) 98 69 × 1572 588 + 7452 (satuan dikalikan satuan kemudian puluhannya dijumlahkan) 4. Siswa melakukan kesalahan karena tidak menguasai nilai tempat. 697 47 × 4879 2788 + 7667 98 69 × 882 588 + 1470 81 90 × 00 729 + 729 Catatan o Dari 29 orang siswa yang masing-masing mengerjakan 8 soal didapat data sebagai berikut. Terdapat 4 siswa yang menjawab salah 1 soal Terdapat 7 siswa yang menjawab salah 2 soal Terdapat 3 siswa yang menjawab salah 3 soal Terdapat 6 siswa yang menjawab salah 4 soal Terdapat 9 siswa yang menjawab salah lebih dari 4 soal o Siswa banyak melakukan kesalahan terutama pada soal-soal yang hasil perkaliannya lebih dari 10 sehingga harus digunakan teknik memindah (teknik menyimpan). Senada dengan masalah di atas Ashlock (1990: 65-68) juga
  • 91. 47Penelitian Tindakan Kelas di SD menyampaikan pola kesalahan siswa dalam mengerjakan soal tentang perkalian 2 bilangan cacah susun ke bawah dengan cara pendek seperti berikut. 2 46 24 × 184 102 + 1204 5 34 48 2 × 57 × 68 336 250 +2836
  • 92. 2 1 18 24 3 × 4 × 34 86 2 27 × 4 88 1 313 4 × 1252 210 15 × 210 1 524 34 × 1576 433 226 × 878 Demikian juga Marks (1985:119) menyatakan bahwa banyak guru melaporkan tentang muridnya yang tidak dapat memberikan jawaban yang benar untuk soal seperti: 28 4 × 202 Jalan pikiran pengerjaan itu adalah: 4 × 8 = 32 ditulis 2 memindah 3 puluhan. Maka 3 puluhan ditambah 2 puluhan (dalam 28) menjadi 5 puluhan, dan 4 × 5 puluhan adalah 20 puluhan, sehingga hasilnya 202. Berdasar pengalaman di lapangan terungkap bahwa salah satu penyebab adalah guru melakukan pembelajaran perkalian susun ke bawah cara pendek dengan hanya memberikan algoritma (langkah-langkah pengerjaan) secara mekanik atau hafalan. Berdasar hal tersebut di atas, maka diperlukan suatu kejelasan tentang penyebab kesalahan siswa dalam mengerjakan perkalian susun ke bawah cara pendek, dan alternatif pemecahannya dalam suatu
  • 93. pembelajaran yang menekankan pada pemahaman proses, dengan cara melibatkan siswa secara aktif dalam suatu kegiatan yaitu PTK, yang menekankan pada penggunaan pendekatan konstruktivis dan teori Bruner yaitu: enactif, ekonik, dan simbolik. B. Fokus Penelitian Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilakukan penelitian dengan memfokuskan pada diagnosis penyebab kesalahan siswa dalam mengerjakan perkalian susun ke bawah dengan cara pendek, yaitu menentukan sebab
  • 94. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika kesalahan siswa dengan memeriksa setiap kesalahan. Berdasar penyebab kesalahan-kesalahan tersebut dilakukan usaha untuk memperbaikinya dalam pembelajaran. C. Rumusan Masalah Sesuai dengan fokus penelitian di atas, maka dapat disusun rumusan masalah yang diajukan menjadi pertanyaan sebagai berikut. 1. Apa saja yang menjadi penyebab kesalahan siswa pada perkalian susun ke bawah dengan cara pendek? 2. Strategi pembelajaran apa yang dapat dilakukan untuk memberi motivasi sehingga dapat memperbaiki penyebab kesalahan siswa tersebut? D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan fokus penelitian di atas, maka tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mendiskripsikan penyebab kesalahan siswa pada perkalian susun ke bawah dengan cara pendek. 2. Mencari strategi pembelajaran yang dapat memberi motivasi kepada siswa dalam perkalian susun ke bawah dengan cara pendek di kelas IV SD. E. Hipotesis Tindakan 1. Dengan menggunakan tes, wawancara, kuesioner dapat mengungkap penyebab kesalahan siswa pada perkalian susun ke bawah dengan cara
  • 95. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika pendek. 2. Strategi pembelajaran yang menekankan pada pendekatan konstruktivis dan teori Bruner yang mengaktifkan siswa dalam belajar, akan dapat memotivasi dan memahami perkalian susun ke bawah dengan cara pendek. F. Manfaat Penelitian 1. Mengungkap kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang perkalian susun ke bawah dengan cara pendek.
  • 96. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 2. Strategi pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis dan teori Bruner dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam perkalian susun ke bawah dengan cara pendek. G. Kajian Pustaka 1. Kesalahan-kesalahan umum dalam penyelesaian perkalian susun ke bawah cara pendek berdasar temuan-temuan yang lalu dan alternatif pemecahannya. 2. Pendekatan konstruktivis dan teori Bruner serta keunggulannya dalam pembelajaran. 3. Teori diagnosis dan remidi dalam pembelajaran. 4. Pembelajaran perkalian susun ke bawah cara pendek yang mengacu pada pendekatan konstruktivis dan teori Bruner. H. Metode Penelitian 1. Langkah-langkah a. Studi pendahuluan (refleksi awal) b. Penyusunan perencanaan c. Pelaksanaan tindakan d. Observasi (pengamatan) e. Refleksi 2. Kualitatif tindakan kelas kolaboratif 3. Pengumpulan data melalui:
  • 97. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika a. observasi b. tes awal dan akhir pembelajaran c. tes dalam proses pembelajaran d. wawancara awal dan akhir pembelajaran e. catatan lapangan
  • 98. B A Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika Lampiran Contoh garis besar langkah pembelajaran dalam PTK Contoh 1. Apa arti 2 × 13? Berapakah kira-kira hasil perkalian itu? Bagaimana bila 2 × 13 diperagakan dengan menggunakan petak persegi ( )? Praktisi memberikan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan arti perkalian dan peragaannya dengan menggunakan petak persegi. Arti dari 2 × 13 adalah 13 + 13, tiga belasnya ada 2. Perkiraan hasil 2 × 13 adalah lebih dari 2 × 10 atau lebih dari 20. Perkalian diperagakan dengan menggunakan petak persegi. Perkalian dari 2 × 13 dapat diperagakan menjadi 2 baris masing-masing baris berisi 13. ………. ada 13 ………. ada 13 Bila petak persegi digabung, menjadi model persegipanjang 13 2 Selanjutnya model persegipanjang dipisahkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok satuan (A) dan kelompok puluhan (B). 10 3 2 A model persegipanjang yang menggambarkan 3 + 3 atau 2 × 3 yaitu 2 baris yang masing-masing baris terdiri dari 3 petak. Sedangkan B menggambarkan 10 + 10
  • 99. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika atau 2 × 10.
  • 100. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 51Penelitian Tindakan Kelas di SD 13 2 6 20 Hasil Perkalian tersebut dapat ditulis dalam bentuk perkalian susun ke bawah dengan cara panjang sebagai berikut. 2 x 3 (A) × 2 x 10 (B) + 2 x 13 (A dan B) Secara pendek hasil perkalian dapat dilihat dari peragaan yaitu A ada 6 satuan dan B ada 20 atau 2 puluhan ditulis di tempat satuan dan puluhan atau secara singkat algoritma perkalian tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut. 13 2 × 2 × 3 = 6 (A) ditulis di bawah satuan dan 26 2 × 10 = 20 (B) atau 2 puluhan, ditulis di bawah puluhan. Contoh 2. Peragaan perkalian bilangan cacah susun ke bawah dengan cara pendek. Tentukan hasil dari 3 × 46 dengan cara susun ke bawah. 46 3 .... × 1) Langkah-langkah peragaan. ‰ Diperagakan 3 × 46 dengan lidi. Perkalian 3 × 46 sama artinya dengan 46 + 46 + 46 yang dapat diperagakan sebagai 3 baris masing-masing baris berisi 46.
  • 101. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 52 Penelitian Tindakan Kelas di SD 3 baris masing-masing baris berisi 46.
  • 102. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 53Penelitian Tindakan Kelas di SD ‰ Pisahkan kelompok satuan (A) dan puluhan (B), kemudian tentukan kalimat perkaliannya untuk masing-masing kelompok. B A 3 × 40 = 120 3 × 6 = 18 ‰ Pindahkan puluhan yang ada pada kelompok satuan (A) ke kelompok puluhan (B). B A 3 × 40 = 120 3 × 6 = 18 = 10 + 8 10 + 130 atau 13 puluhan ‰ Hasil perkalian dapat dilihat dari satuannya pada kelompok A yaitu 8 dan puluhannya pada kelompok B yaitu 13. 4 6 3 × 13 8 B A
  • 103. 46 1 3 138 Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 54 Penelitian Tindakan Kelas di SD 2) Algoritmanya secara singkat sebagai berikut. Langkah 1. 46 1 (3 × 6 = 18 ditulis satuannya yaitu 8 di tempat 3 × satuan dan 1 puluhan ditulis di luar soal untuk 8 dipindah). Langkah 2. (3 × 40 = 120 atau 12 puluhan ditambah 1 puluhan yang sudah ada menjadi 13 × puluhan dan ditulis di tempat puluhan. Satu puluhan yang ada di luar dicoret, karena sudah dipindah)
  • 105. 54 Penelitian Tindakan Kelas di SD Contoh Garis Besar Penyusunan Laporan PTK Dari Proposal Judul ″DIAGNOSIS PENYEBAB KESALAHAN SISWA DAN REMIDINYA DALAM PERKALIAN SUSUN KE BAWAH CARA PENDEK DI KELAS IV SD ASTINA YOGYAKARTA″ Abstrak Sebagian besar guru-guru SD yang mengikuti pelatihan di PPPPTK Matematika (dahulu PPPG Matematika) mengeluh tentang banyaknya siswa yang melakukan kesalahan saat menyelesaikan soal tentang perkalian susun ke bawah cara pendek. Hal tersebut terjadi pula di kelas IV SD Astina Yogyakarta. Penyebab kesalahan-kesalahan jawaban dari siswa adalah: tidak menguasai fakta dasar perkalian, tidak menguasai nilai tempat, dan tidak menguasai algoritma perkalian susun ke bawah dengan cara pendek. Penelitian dengan subyek 10 siswa ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas kolaboratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pembelajaran tindakan yang mengacu pada teori Bruner dan pandangan konstruktivis, kemampuan dan pemahaman subyek meningkat dibanding sebelum tindakan. Urutan dari pembelajaran meliputi: (1) menaksir hasil perkalian, (2) konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang, (3) perkalian diperagakan dengan menggunakan benda konkret berdasar baris (bila
  • 106. 55Penelitian Tindakan Kelas di SD diperlukan), (4) visualisasi perkalian ke dalam bentuk gambar, (5) pemisahan kelompok ratusan, puluhan, dan satuan berdasar kolom, serta puluhan dan satuan berdasar basis dari gambar, (6) menentukan kalimat penjumlahan dan perkalian dari setiap kelompok gambar, (7) menentukan hasil perkalian susun ke bawah dengan cara panjang yang dikaitkan dengan gambar, dan algoritmanya secara singkat, (8) menentukan hasil perkalian susun ke bawah dengan cara pendek yang dikaitkan dengan gambar, dan algoritmanya secara singkat. Kata kunci: diagnosis, penyebab kesalahan, remidi, perkalian susun ke bawah dengan cara pendek.
  • 107. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 1. Bab I. Pendahuluan Isi Bab I meliputi: Latar Belakang, Masalah Penelitian, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan, dan Manfaat Penelitian yang semuanya sudah ada dan direncanakan dalam usulan/proposal penelitian. 2. Bab II. Kajian Pustaka Pada Bab II berisi kajian pustaka yang meliputi teori-teori yang melandasi pemecahan masalah yang dilakukan dan hasil-hasil penelitian terhadap masalah yang sejenis yang pernah dilakukan (bila ada). 3. Bab III. Metodologi Penelitian Pada Bab III ini berisi sebagai berikut. a. Pendekatan dan jenis penelitian 1) Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif karena penelitian ini memenuhi karakteristik penelitian kualitatif, antara lain: (1) berlatar belakang alamiah; (2) manusia sebagai alat atau instrumen yaitu peneliti dengan bantuan orang lain akan menjadi alat pengumpul data; (3) data yang terkumpul berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka; (4) lebih mementingkan proses dari pada hasil, disebabkan hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses; (5) desain yang bersifat sementara (Moleong, 1998: 4-8). 2) Jenis penelitian tindakan kelas kolaboratif, karena dalam penelitian ini ada tindakan pembelajaran di dalam kelas bekerja sama antara guru dengan peneliti. b. Kehadiran peneliti dan lokasi penelitian diuraikan secara rinci dan jelas. Apabila peneliti adalah guru kelas lokasi penelitian, uraian tetap harus ada.
  • 108. 56 Penelitian Tindakan Kelas di SD Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika c. Data dan sumber data Data diperoleh dari hasil tes, wawancara, hasil catatan lapangan. Data yang terkumpul dapat berupa:
  • 109. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 57Penelitian Tindakan Kelas di SD (1) jawaban tertulis dari tes siswa, (2) kumpulan kata atau pernyataan verbal dari siswa saat wawancara, (3) hasil catatan lapangan dari tim peneliti selama proses penelitian. Kegiatan awal dari penelitian ini adalah mengadakan tes awal (tes diagnostik I dan II) yang diikuti oleh 30 siswa kelas IV SD Astina Yogyakarta, yang bertujuan untuk mengetahui penyebab kesalahan siswa dalam mengerjakan perkalian susun ke bawah dengan cara pendek. Setelah mempelajari hasil tes awal dari semua siswa, diketahui ada 10 siswa yang melakukan banyak kesalahan dalam mengerjakan tes. No Nama Siswa Tes Diagnosis I Tes Diagnosis II Salah Betul Salah Betul 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 NA AW R AD RH CS MA FN RA DH 7 2 7 3 3 4 3 4 7 4 6 11 6 10 10 9 10 9 6 9 13 10 8 8 13 13 10 12 6 13 - 3 5 5 - - 5 1 7 - Dari hasil wawancara dengan 10 siswa tersebut diperoleh informasi tentang penyebab kesalahan siswa dalam mengerjakan tes yaitu: (1) tidak menguasai fakta dasar perkalian, (2) tidak menguasai nilai tempat, dan (3) tidak mengetahui langkah-langkah atau algoritma perkalian susun ke bawah dengan cara pendek.
  • 110. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 58Penelitian Tindakan Kelas di SD Berdasar pada hasil wawancara dan pekerjaan tes awal dari 10 siswa tersebut, dan kesepakatan dengan guru kelas dan guru bidang studi matematika maka ditetapkanlah 10 siswa sebagai subyek penelitian yang masing-masing diberi kode. Alasan penunjukkan subyek tidak hanya berdasar pada banyaknya
  • 111. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika kesalahan yang dilakukan siswa pada saat mengerjakan tes awal, tetapi juga mempertimbangkan kemudahan subyek dalam berkomunikasi dengan peneliti saat mengikuti pembelajaran. Tahap tindakan pada penelitian ini dilaksanakan dalam 4 siklus yang masing- masing siklus meliputi 4 kegiatan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan tindakan, dan refleksi. Untuk masing-masing siklus, kegiatan dapat berulang tergantung pada hasil belajar yang dicapai subyek setelah pembelajaran yaitu mengacu pada hasil belajar optimal dengan persentase lebih dari 85%. 58 Penelitian Tindakan Kelas di SD
  • 112. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 59Penelitian Tindakan Kelas di SD Perencanaan 1 Refleksi Pengamatan tindakan Pelaksanaa n tindakan 1 Refleksi Berhasil? belum Perencanaan 2/ revisi perencanaan 2 Pengamatan tindakan Pengamatan tindakan Refleksi Pelaksanaa n tindakan 2,2A,2B Berhasil ? Pelaksanaa n tindakan 3,3A,3B sudah belum Perencanaan 3/ revisi perencanaan 3 sudah Refleksi Berhasil? belum Perencanaan 4/ revisi perencanaan 4 Pengamatan tindakan Pelaksanaa n tindakan 4,4A,4B sudah Penulisa n laporan d. Teknik pengumpulan data Data dikumpulkan melalui: (1) tes awal, (2) latihan soal saat pembelajaran,
  • 113. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 60Penelitian Tindakan Kelas di SD (3) tes setelah pembelajaran, (4) tes akhir, (5) wawancara, dan (6) catatan lapangan. e. Analisis data Karena penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, maka analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif, yaitu meliputi proses, makna
  • 114. tindakan, dan pemaknaan. Menurut Miles (1992: 15-21) kegiatan analisis data ada 3 jalur kegiatan: 1) reduksi data, yaitu merupakan proses penelitian, pemusatan perhatian pada penyederhanaan data yang muncul dari catatan lapangan yang berlangsung terus menerus selama pengumpulan data, antara lain penyeleksian data melalui ringkasan atau uraian singkat; 2) penyajian data, yang merupakan sekumpulan informasi yang tersusun secara sistematis dan digunakan untuk penarikan kesimpulan dan tindakan; 3) penarikan kesimpulan. f. Pengecekan keabsahan data Keabsahan data diperiksa dengan teknik triangulasi dengan sumber, yaitu membandingkan data hasil tes dengan data hasil wawancara, membandingkan data hasil tes dengan hasil catatan lapangan, dan membandingkan data hasil wawancara dengan hasil catatan lapangan (Moleong, 1998:178). Disamping itu perlu pula diskusi antar tim peneliti. g. Tahap penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu (1) pra penelitian; (2) pelaksanaan penelitian, dan (3) penulisan laporan. Masing-masing dari ke-3 bagian ini diuraikan tentang apa yang akan dilakukan dan sesuai pendapat Kemmis maka tahapan dari tindakan merupakan suatu siklus-siklus. 4. Bab IV. Paparan Data dan Temuan Penelitian Dari hasil penelitian disampaikan temuan data yang disampaikan dalam bentuk bagan berikut ini. Siklus 1 TEMUAN PENELITIAN Subyek : 10 orang (lebih baik diberi kode-kode) Tindakan 1 : (1 kali pertemuan)
  • 115. Materi : Fakta dasar perkalian Kegiatan : Pemahaman konsep perkalian, mengisi tabel, lomba, mencongak Temuan : Subjek Æ belum mantap konsep perkalian 60 Penelitian Tindakan Kelas di SD
  • 116. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 61Penelitian Tindakan Kelas di SD Peragaan Kalimat x Kurang lancar lancar Gambar/ Kelompok gambar Kalimat + • Subjek • Dapat memanfaatkan konsep perkalian • Gugup dalam lomba • Lancar mencongak • Kurang cepat fakta dasar • Motivasi tinggi • Antusiasme tinggi • Lidi dan petak persegi Æ ukurannya kurang besar Siklus 2 Tindakan 2 (2 kali pertemuan) Pembelajaran tindakan 2 berisi materi tentang perkalian susun ke bawah dengan cara panjang dan pendek, yang terdiri dari 2 atau 3 angka dengan 1 angka tanpa memindah atau dengan memindah. Hasil pembelajaran disampaikan dalam diagram berikut ini. Materi : Perkalian susun ke bawah dengan cara pendek terdiri dari 2 atau 3 angka dengan 1 angka tanpa atau dengan memindah. Temuan • Subjek • Lancar memperkirakan hasil perkalian • Konsep perkalian meningkat • Kurang cepat Æ peragaan petak Æ gambar
  • 117. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 62Penelitian Tindakan Kelas di SD Peragaan lancar Kalimat x Gambar tidak lancar Kalimat +
  • 118. Menentukan hasil perkalian susun ke bawah Dikaitkan gambar Cara panjang Cara pendek Lancar (tulis) Menggunakan algoritma • lidi → diikat lebih efektif dari pada petak persegi Contoh diskripsi pengamatan tindakan 2 antara lain sebagai berikut. • Ada subyek (sebut kode-kodenya) yang masih belum paham konsep perkalian (masih sering terbalik) • Untuk peragaan perkalian dengan benda konkrit berdasar baris, subyek (sebut kode-kodenya) tidak cepat tapi benar, subyek (sebut kode-kodenya), cepat dan benar, subyek (sebut kode-kodenya) cepat tetapi tidak benar, dan seterusnya. • Alat kertas petak tidak mudah digunakan karena alat tersebut kekecilan sehingga perlu dipikirkan alat yang lebih mudah digunakan. • Subyek (sebut kode-kodenya) kurang lancar dalam menentukan kalimat perkalian dari kalimat penjumlahan untuk masing-masing kelompok gambar, yang merupakan kegiatan dari visualisasi perkalian. • Subyek (sebut kode-kodenya) kurang lancar dalam menentukan hasil perkalian susun ke bawah dengan cara pendek (bila ada pemindahan) yang berkaitan dengan gambar. • Semua subyek kurang lancar menggunakan algoritma perkalian susun ke bawah dengan cara pendek, terutama untuk memberikan penjelasan secara lisan.
  • 119. 62 Penelitian Tindakan Kelas di SD
  • 120. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 63Penelitian Tindakan Kelas di SD • Antusiasme subyek dalam mengikuti pembelajaran tinggi yang ditandai semua subyek terlihat bersemangat (tampak dari cara mengerjakan tugas- tugas). • Catatan-catatan lain yaitu: (1) media kurang tepat perlu diganti; (2) subyek kurang lancar dan malu-malu bila diberi tugas untuk mengemukakan pendapat • Simpulkan hasil wawancara dengan siswa • Tujuan pembelajaran belum berhasil karena masih ada subyek yang mendapat skor 60 dari ketetapan yang 85 ke atas. Sehingga masih perlu tindakan 2.1. Tindakan 2A (1 kali pertemuan) Pembelajaran tindakan 2A mengulang pembelajaran tindakan 2. Sehingga materi yang dibicarakan pada tindakan 2A sama dengan materi pada tindakan 2. Hasil dari pembelajaran tindakan 2A disampaikan dalam diagram berikut. Temuan • NA & DH Æ konsep perkalian belum mantap • MA & NA Æ sering memperagakan perkalian tidak sesuai dengan yang ditugaskan Kelompok gambar
  • 121. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 64Penelitian Tindakan Kelas di SD Kalimat x Kalimat + Kurang lancar NA & DH
  • 122. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika Menentukan hasil perkalian susun ke bawah Dikaitkan gambar Cara panjang Cara pendek Lancar (tulis) Kurang lancar (lisan) Menggunakan algoritma • Subjek • Secara umum pemahaman meningkat dibanding tindakan 2 • Motivasi & antusiasme Æ selalu tinggi Siklus 3 Tindakan 3 (1 kali pertemuan). Pembelajaran pada tindakan 3 berisi materi tentang perkalian susun ke bawah dengan cara panjang dan pendek, yang terdiri dari 2 atau 3 angka dengan 2 angka tanpa memindah. Hasil dari pembelajaran tindakan 3 disampaikan dalam diagram berikut. Temuan • Subyek terutama MA Æ meningkat tentang taksiran Mendekati hasil sebenarnya • Subyek lancar Æ visualisasi perkalian Æ dalam bentuk gambar lidi 64 Penelitian Tindakan Kelas di SD
  • 123. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 65Penelitian Tindakan Kelas di SD Kelompok gambar Kal x Kal + Menentukan hasil perkalian susun ke bawah Dikaitkan gambar Cara panjang Cara pendek Menggunakan algoritma • Subjek • Secara umum pemahaman meningkat dibanding tindakan 2A • Motivasi & antusiasme Æ selalu tinggi Siklus 4 Tindakan 4 (2 kali pertemuan). Pembelajaran pada tindakan 4 berisi materi tentang perkalian susun ke bawah
  • 124. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 66Penelitian Tindakan Kelas di SD dengan cara panjang dan pendek, yang terdiri dari 12 atau 3 angka dengan 2 angka dengan memindah. Hasil dari pembelajaran tindakan 4 disampaikan dalam diagram berikut.
  • 125. Menentukan hasil perkalian susun ke bawah Dikaitkan gambar Cara panjang Cara pendek Menggunakan algoritma • Hasil tes akhir meningkat dibanding sebelum tindakan. • Secara umum pemahaman subyek tentang materi perkalian susun ke bawah meningkat dibanding sebelum tindakan. • Motivasi & antusiasme Æ tetap tinggi Pada akhir tindakan 4 diadakan tes akhir I dan II untuk 5 siswa yang masih kurang dibandingkan 10 siswa yang dijadikan subyek penelitian yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut. No Nama Subyek Sebelum Tindakan Sesudah Tindakan Tes Diagnostik I Tes Diagnostik II Tes Akhir I Tes Akhir II Salah Betul Salah Betul Salah Betul Salah Betul 1 DH 6 7 13 - - 13 1 12 2 NA 7 6 13 - 2 11 2 11 3 AD 3 10 8 5 - 13 - 13 4 CS 4 9 13 - - 13 1 12 5 MA 3 10 10 3 - 13 1 12 66 Penelitian Tindakan Kelas di SD
  • 126. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 67Penelitian Tindakan Kelas di SD PEMBAHASA N Strategi pembelajaran tindakan I yang dipilih peneliti ternyata membawa hasil yang positif bagi subyek. Untuk memperbaiki kesalahan subyek karena tidak menguasai fakta dasar perkalian, peneliti memilih kegiatan-kegiatan yang meliputi: membelajarkan konsep perkalian dengan menggunakan benda konkret, mengisi tabel perkalian, berlomba, dan mencongak. Pada mulanya pemahaman subyek tentang konsep perkalian kurang. Hal ini disebabkan subyek mempelajari konsep perkalian langsung dengan simbol, tanpa memanipulasi benda konkret dan gambar. Akibatnya pengalaman belajar dan pemahaman subyek tentang konsep perkalian tidak mantap. Setelah subyek mendapatkan pembelajaran yang menggunakan benda konkret dan gambar, pemahaman subyek tentang konsep perkalian bertambah. Strategi pembelajaran tindakan 2, 3 dan 4 yang dipilih peneliti untuk meningkatkan kemampuan subyek tentang nilai dan algoritma perkalian susun ke bawah dengan cara pendek ternyata membawa hasil yang positif. Kemampuan subyek meningkat dalam setiap tindakan. Sedangkan motivasi dan antusiasme subyek cenderung tinggi. Pembelajaran perkalian susun ke bawah dengan cara pendek yang mengacu pada teori Bruner yaitu melalui tahap enactif, ekonik, dan simbolik sesuai dengan tingkat berpikir siswa SD, ternyata sangat tepat bagi subyek. Meskipun pemahaman subyek meningkat sedikit demi sedikit, tetapi pada akhir tindakan hasil belajar dari subyek menunjukkan peningkatan yang sangat berarti.
  • 127. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 68Penelitian Tindakan Kelas di SD KESIMPULA N Berdasarkan pada hasil penelitian maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Penyebab kesalahan subyek dalam mengerjakan perkalian 2 bilangan cacah susun kebawah dengan cara pendek adalah subyek tidak menguasai (1) fakta dasar perkalian, (2) nilai tempat, dan (3) tidak menguasai algoritma atau langkah-langkah perkalian 2 bilangan cacah susun ke bawah dengan cara pendek. 2. Strategi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini mengacu kepada pandangan teori Bruner dan konstruktivisme, ternyata dapat meningkatkan
  • 128. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika pemahaman dan kemampuan subyek untuk menentukan hasil dari perkalian 2 bilangan cacah susun ke bawah dengan cara pendek. Kesalahan- kesalahan subyek karena tidak menguasai fakta dasar perkalian, dapat dikurangi setelah mendapatkan pembelajaran yang ditekankan pada pemahaman konsep perkalian dengan benda konkret, gambar untuk menuju ke simbol, dan dilanjutkan dengan latihan-latihan yang berbentuk pengisian tabel perkalian, lomba dan mencongak. Sedangkan untuk memperbaiki kesalahan subyek karena tidak menguasai nilai tempat dan algoritma perkalian 2 bilangan cacah susun ke bawah dengan cara pendek, dilakukan kegiatan dalam pembelajaran dengan urutan (1) menaksir hasil perkalian, (2) memperagakan perkalian dengan benda konkret (bila diperlukan), (3) memvisualisasikan perkalian ke dalam bentuk gambar, (4) memisahkan kelompok ratusan, puluhan, dan satuan berdasar kolom, kelompok puluhan dan satuan berdasar baris pada gambar, (5) pemberian nama untuk setiap kelompok, (6) menyusun kalimat penjumlahan dan perkalian dari setiap kelompok gambar, (7) menentukan hasil perkalian 2 bilangan cacah susun ke bawah dengan cara panjang, yang dikaitkan dengan gambar dan algoritmanya secara singkat, dan (8) menentukan hasil perkalian 2 bilangan cacah susun ke bawah dengan cara pendek, yaitu dikaitkan dengan gambar dan algoritma secara singkat. SARAN Pada saat menyajikan materi perkalian susun ke bawah dengan cara pendek seyogyanya guru: a. mengajarkan perkalian 2 bilangan cacah susun ke bawah dengan cara panjang dan pendek dalam satu kesatuan b. melatih keterampilan siswa dalam fakta dasar perkalian dengan variasi kegiatan yang menarik, misal dengan berlomba, bermain kartu.
  • 129. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika c. melatih siswa untuk menaksir hasil perkalian d. memvisualisasikan perkalian dengan menggunakan benda konkret yang mudah digunakan siswa (misal lidi) dan gambar. 68 Penelitian Tindakan Kelas di SD
  • 130. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 69Penelitian Tindakan Kelas di SD e. menggunakan distributif perkalian, dengan cara mengelompokkan gambar berdasar ratusan, puluhan, dan satuan pada kolom, serta puluhan dan satuan pada baris. f. melatih siswa (tulis dan lisan) untuk menentukan hasil perkalian susun ke bawah dengan cara panjang yang dikaitkan dengan gambar dan penggunaan algoritmanya. g. melatih siswa (tulis dan lisan) untuk menentukan hasil perkalian susun ke bawah dengan cara pendek yang tidak dikaitkan dengan gambar dan penggunaan algoritmanya. h. selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, mengemukakan pendapat, dan gagasannya. i. selalu memberikan perhatian dan motivasi belajar, sesuai dengan kebutuhan secara individual.
  • 131. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika 70 Penelitian Tindakan Kelas di SD