SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
D E M A N D C H A I N M A N A G E M E N T –
I N T E G R A T I N G M A R K E T I N G A N D S U P P L Y
C H A I N M A N A G E M E N T
K e l o m p o k 7
F i t r i R ahpiana
Linda Fisita
M i l ham M a ’ruf
Penelitian disusun oleh:
Professor Martin Christopher
Professor of Marketing & Logistics
Cranfield School of Management
Cranfield University
Cranfield
Bedfordshire
MK43 0AL
Tel: 01234 751122
Fax: 01234 752158
Email: m.g.christopher@cranfield.ac.uk
Susan Baker
Senior Lecturer in Marketing
Cranfield School of Management
Cranfield University
Cranfield
Bedfordshire
MK43 0AL
Tel: 01234 751122
Tel: 01234 752158
Dr Uta Jüttner
Senior Research Fellow
Cranfield School of Management
Cranfield University
Cranfield
Bedfordshire
MK43 0AL
Tel: 01234 751122
Fax: 01234 752158
Email: u.b.juettner@cranfield.ac.uk
Tujuan:
• Menunjukk an k euntungan dari integrasi antara
Pemasaran dan SC M .
• Untuk menunjuk kan bagaimana DC M memanfaatk an
k ek uatan Pemasaran dan SC M dan memenuhi tantangan
penc iptaan nilai pelanggan pada hari ini adalah pasar .
• untuk menyarankan kerangk a k erja k onseptual untuk
DC M dengan pro po rsi untuk penelitian lebih lanjut
membahas peran pemasaran dalam DC M .
• k onstruksi teo ri, yaitu memun cu lkan k onstruk si utama
dan pro po sisi DC M dan peran pemasaran, k ami merasa
penting untuk memanfaatkan berbagai pengalaman dan
perspek tif .
Sumber data:
• Data dikumpulkan melalui lokakarya pengembangan bersama di
mana kami bertujuan untuk mengeksplorasi isu-isu utama di
DCM dari perspektif praktisi dan membangunnya menjadi
kerangka konseptual;
• Lokakarya pengembangan bersama melibatkan delapan
perusahaan dengan perwakilan dari fungsipasokan dan
permintaan di masing-masing perusahaan (pemasaran,
penjualan, logistik dan SCM).
• Data yang kaya dari lokakarya itu direkam melalui catatan dan
sejumlah besar flip chart. Karena lokakarya tidak direkam,
pengkodean kaku di sepanjang pedoman yang ditetapkan oleh
Miles dan Huberman (1984) atau Yin (1994) hanya bisa
diterapkan ketika menganalisis bahan tertulis.
• konsep yang diusulkan DCM berasal dari keduanya,
pengetahuan yang ada dalam literatur dan observasi lapangan.
Metode Penelitian:
Metode penelitian terdiri dari tiga fase berturut-turut:
pertama, data dikumpulkan melalui lokakarya
pengembangan bersama di mana bertujuan untuk
mengeksplorasi isu-isu utama di DCM dari perspektif
praktisi dan membangunnya menjadi kerangka konseptual;
kedua, tinjauan pustaka di mana membandingkan dan
mengkontraskan tema yang muncul dari lokakarya
pengembangan bersama dengan pandangan yang
dipegang dalam literatur dan,
ketiga, di mana kami membahas dan memvalidasi
kerangka kerja dengan perwakilan perusahaan lebih lanjut.
Kerangka Konseptual untuk Manajemen Rantai Permintaan
Berdasarkan analisis data dari pengembangan
penelitian, hasil penemuan, dan tinjauan
literatur, tiga tema diidentifikasi dan terstruktur
dalam kerangka konseptual DCM:
1. Proses mengelola integrasi antar proses
permintaan dan penawaran;
2. Konfigurasi – mengelola struktur antara
proses yang terintegrasi dan segmen
pelanggan,
3. Interaksi sosial – mengelola hubungan kerja
antara pemasaran dan SCM.
Survei yang dilakukan Min et.al. (2005, hal.249) memperlihatkan bahwa Supply
Chain Management mengandung tiga hal, yaitu;
1. Efisiensi - yang menurut respondennya berupa antara lain
cost reduction, reduced inventory, shortened lead-
time, streamlining supply chain process.
2. Efektivitas - berupa improved customer service, increased
market share,increased sales, new product
development, consumer satisfaction.
3. Profit - nurut penulis ia walaupun mengandung
efektivitas, tetapi ia tetap bukan mengacu kepada
tujuan memfokuskan kepada demand konsumen.
Penulis lain juga berkomentar bahwa Supply Chain
Management hanya memfokuskan penekanan kepada
pengurangan biaya dengan mengorbankan sumbangsih
pada tujuan yang lebih luas (Rainbird, 2004, hal.230).
Menurut Porter, aktivitas operasional yang efisien hanya mampu memberikan penawaran terbatas kepada
konsumen. Beberapa keterbatasan Supply Chain Management diungkap beberapa penulis
Walters (2006, hal.76-7) mengutip pendapat Lee (2004)
yang menyatakan bahwa high speed, low-cost supply
chains tidak mampu merespon perubahan yang sulit
diprediksi dalam hal supply and demand dan juga Supply
Chain yang efisien sering menjadi tidak kompetitif, sebab
Supply Chain tidak mampu beradaptasi terhadap struktur
pasar.
• upaya cost performance akan mengakibatkan perusahaan
memfokuskan diri kepada cost reduction daripada inovasi,
• fokus perusahaan kepada produktivitas akan mengarahkan
perusahaan pada pengabaian cara-cara berkompetisi, cara-cara
menggunakan manufacturing sebagai sumber daya strategis.
Menurut Porter, aktivitas operasional yang efisien hanya mampu memberikan penawaran
terbatas kepada konsumen. Beberapa keterbatasan Supply Chain Management diungkap
beberapa penulis
Supply Chain Management yang memfokuskan kepada
engineering practices yang memfasilitasi
perpindahan produk dari produsen kepada distribusi,
memfasilitasi arus informasi antar para partner and
mengurangi total delivered cost melalui rantai yang
ada, melupakan elemen fundamental yang penting
bagi pelanggan. Selain itu Supply Chain memang
terbukti amat efisien dalam memindahkan produk
kepada konsumen, tetapi Supply Chain juga perlu
mengarah kepada efektivitas (Canever, 2008,
hal.106).
Dengan demikian fokus Supply Chain
Management adalah kepada efisiensi
saja dan kurang memperhatikan
kebutuhan konsumen atau kepuasan
konsumen (yaitu efektivitas yang tidak
mampu disajikan Supply Chain
Management), suatu hal yang saat ini
justru merupakan kunci utama bagi
keberhasilan perusahaan. Tanpa
memperhatikan keinginan konsumen di
luar harga perusahaan sulit untuk
bertahan dalam industrinya.
Apa itu DCM?
Demand Chain Management dapat dianggap sebagai alat yang baik bagi perusahaan
dikarenakan ia berkenaan dengan beberapa hal seperti yang diungkapkan oleh Jacobs (2006,
hal. 93-94), yaitu;
1. Mengasimilasikan
pengetahuan tentang
konsumen dan pasar. Hal ini
jelas terjadi karena titik awal
aktivitas dari Demand Chain
Management adalah keinginan
konsumen
2. Mengkomunikasikan
pengetahuan yang dimiliki
lembaga/perusahaan
dengan anggota rantai
nilai lainnya dan
memfasilitasi
implementasinya
3. Mengadopsi dan
mempromosikan sebuah
orientasi pemasaran di
seluruh organisasi dan
rantai demandnya
4. Mengorganisir tujuan untuk rantai
demand, yang menurut penulis
tujuannya adalah satu yaitu
memperoleh profit bagi semua pihak
yang terlibat.
Demand chain management involves
1) integrating the demand and supply processes;
2) configuring the value system and
3) managing the cross-functional working
relationships between marketing and supply
functions
P r o s e s M e n g e l o l a I n t e g r a s i A n t a r a P r o s e s P e r m i n t a a n D a n
P e n a w a r a n
Berdasarkan temuan empiris tentatif dan tinjauan pustaka
dalam jurnal menyarankan proposisi berikut yang berkaitan
dengan peran pemasaran dalam rantai permintaan:
Proposisi 1:
Peranan pemasaran dalam DCM adalah untuk
memfasilitasi integrasi proses dengan
menyebarluaskan pelanggan dan informasi pasar.
P r o p o s i s i 2:
Peranan pemasaran dalam DCM adalah
mempertimbangkan efek dari aktivitas pemasaran
dari perspektif proses terintegrasi.
P r o p o s i s i 3 :
Peranan pemasaran dalam DCM adalah untuk
menumbuhkan permintaan dan bukan integrasi
kebutuhan informasi berbasis pasokan.
P r o p o s i s i 4 :
Peran pemasaran dalam DCM adalah untuk
menghubungkan segmentasi pelanggan-nilai
eksternal dengan internal, segmentasi produksi,
logistik dan sumber daya.
P r o p o s i s i 5 :
Peran pemasaran dalam DCM adalah untuk mendapatkan
pengetahuan tentang perubahan kebutuhan pelanggan sebagai
dasar untuk persyaratan adaptasi struktural rantai pasokan.
P r o p o s i s i 6 :
Peran pemasaran dalam DCM adalah secara proaktif
bertukar informasi dengan SCM. Secara khusus harus
menyediakan informasi yang tepat waktu tentang:
segmen pelanggan tertentu, pelanggan/peluang
produk baru, promosi yang direncanakan, umpan
balik tentang pengiriman lebih dari / di bawah
layanan danlebih lanjut mencari informasi tentang
leadtime,kapasitas dan biaya pipa.
Proposisi 7:
Peran pemasaran dalam DCM adalah untuk mencari
kolaborasi dengan SCM dengan bekerja menuju saling
pengertian tentang pertukaran informasi dan tujuan
kolektif.
KESIMPULAN...
Fungsi pasokan harus lebih fokus pada penciptaan
output dan juga melihat peran memungkinkan dari
orientasi pasar untuk implementasi SCM.
Keberhasilan DCM tidak hanya didasarkan pada
filosofi didorong pasar tetapi pada kompetensi
pemasaran fungsional yang kuat.
Perusahaan dengan pelanggan dan SC inisiatif yang
kuat, serta budaya proses, yang paling cocok untuk
menghubungkan kedua dalam pendekatan DCM
terintegrasi.
Jurnal ini telah memperkenalkan DCM sebagai model
yang menggabungkan kekuatan pemasaran dan SCM
dengan mengalihkan fokus ke pelanggan dan merancang
supply rantai pasokan yang berpusat pada pelanggan.
Di dalam jurnal ini berpendapat bahwa persimpangan
manajemen strategis dan DCM seharusnya tidak memiliki
internal kompetisi internal yang mendasari untuk
keutamaan. Sebaliknya, mereka dapat saling
menguntungkan dan kontribusi DCM dapat menjadi
substansial karena menggabungkan pengetahuan dari
dua disiplin dalam usaha untuk memahami proses
dimana nilai pelanggan superior diciptakan dan
disampaikan.
lembaga/perusahaan bisnis dapat tumbuh dan
berkembang agar menjadi efisien dan efektif,
maka lembaga/perusahaan bisnis tersebut harus
mampu berorientasi kepada (permintaan) pasar
yang kemudian diikuti oleh kolaborasi Supply
Chain yang solid agar mampu efisien dalam
memenuhi permintaan pasar. Dengan kata lain,
diperlukan adanya Demand Chain Management
yang di dalamnya terkandung juga Supply Chain
Management.
TERIMAKASIH...

More Related Content

What's hot

Pertemuan 3-Perancangan Produk Baru.pptx
Pertemuan 3-Perancangan Produk Baru.pptxPertemuan 3-Perancangan Produk Baru.pptx
Pertemuan 3-Perancangan Produk Baru.pptxWildaImamaSabilla1
 
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke  2 . lokasi pabrikPertemuan ke  2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrikZall Zallibeng N
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalIkkaW
 
Chapter 4 Manajemen Operasi
Chapter 4   Manajemen OperasiChapter 4   Manajemen Operasi
Chapter 4 Manajemen OperasiYuko Ardi Negara
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaanLambok_siregar
 
Manajemen Operasioanal - Strategi proses
Manajemen Operasioanal - Strategi prosesManajemen Operasioanal - Strategi proses
Manajemen Operasioanal - Strategi prosesArif Setiawan
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasionalAsep suryadi
 
Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi
Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi InformasiBersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi
Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi InformasiWisnu Dewobroto
 
isu sosial dan etika dalam sistem informasi
isu sosial dan etika dalam sistem informasiisu sosial dan etika dalam sistem informasi
isu sosial dan etika dalam sistem informasiKasi Irawati
 
Desain riset
Desain risetDesain riset
Desain riset310782
 
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INI
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INISISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INI
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INIKasi Irawati
 
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitasharis fadilah
 
Pengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan MutuPengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan MutuNuri Kartini
 
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - PemeliharaanManajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - PemeliharaanResty Wahyu Pertiwi
 

What's hot (20)

Just in time (jit)
Just in time (jit)Just in time (jit)
Just in time (jit)
 
Pertemuan 3-Perancangan Produk Baru.pptx
Pertemuan 3-Perancangan Produk Baru.pptxPertemuan 3-Perancangan Produk Baru.pptx
Pertemuan 3-Perancangan Produk Baru.pptx
 
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke  2 . lokasi pabrikPertemuan ke  2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen Operasional
 
Chapter 4 Manajemen Operasi
Chapter 4   Manajemen OperasiChapter 4   Manajemen Operasi
Chapter 4 Manajemen Operasi
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Manajemen Operasioanal - Strategi proses
Manajemen Operasioanal - Strategi prosesManajemen Operasioanal - Strategi proses
Manajemen Operasioanal - Strategi proses
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasional
 
Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi
Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi InformasiBersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi
Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi
 
isu sosial dan etika dalam sistem informasi
isu sosial dan etika dalam sistem informasiisu sosial dan etika dalam sistem informasi
isu sosial dan etika dalam sistem informasi
 
Desain riset
Desain risetDesain riset
Desain riset
 
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INI
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INISISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INI
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INI
 
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
 
Pengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan MutuPengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan Mutu
 
Strategi Tata Letak
Strategi Tata LetakStrategi Tata Letak
Strategi Tata Letak
 
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - PemeliharaanManajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
 
Sim pertemuan 11
Sim pertemuan 11Sim pertemuan 11
Sim pertemuan 11
 
tipe strategi layout
tipe strategi layouttipe strategi layout
tipe strategi layout
 
Manajemen Kualitas
Manajemen KualitasManajemen Kualitas
Manajemen Kualitas
 

Similar to Demand Chain Management

Supply Chain Management Makalah
Supply Chain Management MakalahSupply Chain Management Makalah
Supply Chain Management MakalahYesica Adicondro
 
Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2sachrojioji71
 
Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2sachrojioji71
 
Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2sachrojioji71
 
Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2sachrojioji71
 
15 09-2011.13.37.01 509-410103087_sistem-informasi-terpadu-s1-si_p4_pert2_1
15 09-2011.13.37.01 509-410103087_sistem-informasi-terpadu-s1-si_p4_pert2_115 09-2011.13.37.01 509-410103087_sistem-informasi-terpadu-s1-si_p4_pert2_1
15 09-2011.13.37.01 509-410103087_sistem-informasi-terpadu-s1-si_p4_pert2_1Agus Witono
 
Tugas Scm Abdul Syukur
Tugas Scm Abdul SyukurTugas Scm Abdul Syukur
Tugas Scm Abdul Syukurabdul_syukur
 
Suplay chain & SCM.ppt
Suplay chain & SCM.pptSuplay chain & SCM.ppt
Suplay chain & SCM.pptSumaSada
 
Sim, rendryswara dwismanika yoga prawira, prof.dr.ir.hapzi ali. mm ,cma, mana...
Sim, rendryswara dwismanika yoga prawira, prof.dr.ir.hapzi ali. mm ,cma, mana...Sim, rendryswara dwismanika yoga prawira, prof.dr.ir.hapzi ali. mm ,cma, mana...
Sim, rendryswara dwismanika yoga prawira, prof.dr.ir.hapzi ali. mm ,cma, mana...rendryswara dwismanika
 
Bisnis Internasional, 10, Anissa NS, Hapzi Ali, Pasar Internasional dan Manaj...
Bisnis Internasional, 10, Anissa NS, Hapzi Ali, Pasar Internasional dan Manaj...Bisnis Internasional, 10, Anissa NS, Hapzi Ali, Pasar Internasional dan Manaj...
Bisnis Internasional, 10, Anissa NS, Hapzi Ali, Pasar Internasional dan Manaj...AnissaNurSafitri
 

Similar to Demand Chain Management (20)

4696 9277-1-pb
4696 9277-1-pb4696 9277-1-pb
4696 9277-1-pb
 
Supply Chain Management Makalah
Supply Chain Management MakalahSupply Chain Management Makalah
Supply Chain Management Makalah
 
Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2
 
Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2
 
Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2
 
Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2
 
scm
scmscm
scm
 
15 09-2011.13.37.01 509-410103087_sistem-informasi-terpadu-s1-si_p4_pert2_1
15 09-2011.13.37.01 509-410103087_sistem-informasi-terpadu-s1-si_p4_pert2_115 09-2011.13.37.01 509-410103087_sistem-informasi-terpadu-s1-si_p4_pert2_1
15 09-2011.13.37.01 509-410103087_sistem-informasi-terpadu-s1-si_p4_pert2_1
 
Tugas Scm Abdul Syukur
Tugas Scm Abdul SyukurTugas Scm Abdul Syukur
Tugas Scm Abdul Syukur
 
Scm syukur
Scm syukurScm syukur
Scm syukur
 
Scm syukur
Scm syukurScm syukur
Scm syukur
 
SCM.pptx
SCM.pptxSCM.pptx
SCM.pptx
 
Managemen operasi
Managemen operasiManagemen operasi
Managemen operasi
 
Managemen operasi
Managemen operasiManagemen operasi
Managemen operasi
 
Suplay chain & SCM.ppt
Suplay chain & SCM.pptSuplay chain & SCM.ppt
Suplay chain & SCM.ppt
 
Scm
ScmScm
Scm
 
Scm
ScmScm
Scm
 
Strategi pada industri makanan
Strategi pada industri makananStrategi pada industri makanan
Strategi pada industri makanan
 
Sim, rendryswara dwismanika yoga prawira, prof.dr.ir.hapzi ali. mm ,cma, mana...
Sim, rendryswara dwismanika yoga prawira, prof.dr.ir.hapzi ali. mm ,cma, mana...Sim, rendryswara dwismanika yoga prawira, prof.dr.ir.hapzi ali. mm ,cma, mana...
Sim, rendryswara dwismanika yoga prawira, prof.dr.ir.hapzi ali. mm ,cma, mana...
 
Bisnis Internasional, 10, Anissa NS, Hapzi Ali, Pasar Internasional dan Manaj...
Bisnis Internasional, 10, Anissa NS, Hapzi Ali, Pasar Internasional dan Manaj...Bisnis Internasional, 10, Anissa NS, Hapzi Ali, Pasar Internasional dan Manaj...
Bisnis Internasional, 10, Anissa NS, Hapzi Ali, Pasar Internasional dan Manaj...
 

Demand Chain Management

  • 1. D E M A N D C H A I N M A N A G E M E N T – I N T E G R A T I N G M A R K E T I N G A N D S U P P L Y C H A I N M A N A G E M E N T K e l o m p o k 7 F i t r i R ahpiana Linda Fisita M i l ham M a ’ruf
  • 2. Penelitian disusun oleh: Professor Martin Christopher Professor of Marketing & Logistics Cranfield School of Management Cranfield University Cranfield Bedfordshire MK43 0AL Tel: 01234 751122 Fax: 01234 752158 Email: m.g.christopher@cranfield.ac.uk Susan Baker Senior Lecturer in Marketing Cranfield School of Management Cranfield University Cranfield Bedfordshire MK43 0AL Tel: 01234 751122 Tel: 01234 752158 Dr Uta Jüttner Senior Research Fellow Cranfield School of Management Cranfield University Cranfield Bedfordshire MK43 0AL Tel: 01234 751122 Fax: 01234 752158 Email: u.b.juettner@cranfield.ac.uk
  • 3. Tujuan: • Menunjukk an k euntungan dari integrasi antara Pemasaran dan SC M . • Untuk menunjuk kan bagaimana DC M memanfaatk an k ek uatan Pemasaran dan SC M dan memenuhi tantangan penc iptaan nilai pelanggan pada hari ini adalah pasar . • untuk menyarankan kerangk a k erja k onseptual untuk DC M dengan pro po rsi untuk penelitian lebih lanjut membahas peran pemasaran dalam DC M . • k onstruksi teo ri, yaitu memun cu lkan k onstruk si utama dan pro po sisi DC M dan peran pemasaran, k ami merasa penting untuk memanfaatkan berbagai pengalaman dan perspek tif .
  • 4. Sumber data: • Data dikumpulkan melalui lokakarya pengembangan bersama di mana kami bertujuan untuk mengeksplorasi isu-isu utama di DCM dari perspektif praktisi dan membangunnya menjadi kerangka konseptual; • Lokakarya pengembangan bersama melibatkan delapan perusahaan dengan perwakilan dari fungsipasokan dan permintaan di masing-masing perusahaan (pemasaran, penjualan, logistik dan SCM). • Data yang kaya dari lokakarya itu direkam melalui catatan dan sejumlah besar flip chart. Karena lokakarya tidak direkam, pengkodean kaku di sepanjang pedoman yang ditetapkan oleh Miles dan Huberman (1984) atau Yin (1994) hanya bisa diterapkan ketika menganalisis bahan tertulis. • konsep yang diusulkan DCM berasal dari keduanya, pengetahuan yang ada dalam literatur dan observasi lapangan.
  • 5. Metode Penelitian: Metode penelitian terdiri dari tiga fase berturut-turut: pertama, data dikumpulkan melalui lokakarya pengembangan bersama di mana bertujuan untuk mengeksplorasi isu-isu utama di DCM dari perspektif praktisi dan membangunnya menjadi kerangka konseptual; kedua, tinjauan pustaka di mana membandingkan dan mengkontraskan tema yang muncul dari lokakarya pengembangan bersama dengan pandangan yang dipegang dalam literatur dan, ketiga, di mana kami membahas dan memvalidasi kerangka kerja dengan perwakilan perusahaan lebih lanjut.
  • 6. Kerangka Konseptual untuk Manajemen Rantai Permintaan Berdasarkan analisis data dari pengembangan penelitian, hasil penemuan, dan tinjauan literatur, tiga tema diidentifikasi dan terstruktur dalam kerangka konseptual DCM: 1. Proses mengelola integrasi antar proses permintaan dan penawaran; 2. Konfigurasi – mengelola struktur antara proses yang terintegrasi dan segmen pelanggan, 3. Interaksi sosial – mengelola hubungan kerja antara pemasaran dan SCM.
  • 7. Survei yang dilakukan Min et.al. (2005, hal.249) memperlihatkan bahwa Supply Chain Management mengandung tiga hal, yaitu; 1. Efisiensi - yang menurut respondennya berupa antara lain cost reduction, reduced inventory, shortened lead- time, streamlining supply chain process. 2. Efektivitas - berupa improved customer service, increased market share,increased sales, new product development, consumer satisfaction. 3. Profit - nurut penulis ia walaupun mengandung efektivitas, tetapi ia tetap bukan mengacu kepada tujuan memfokuskan kepada demand konsumen. Penulis lain juga berkomentar bahwa Supply Chain Management hanya memfokuskan penekanan kepada pengurangan biaya dengan mengorbankan sumbangsih pada tujuan yang lebih luas (Rainbird, 2004, hal.230).
  • 8. Menurut Porter, aktivitas operasional yang efisien hanya mampu memberikan penawaran terbatas kepada konsumen. Beberapa keterbatasan Supply Chain Management diungkap beberapa penulis Walters (2006, hal.76-7) mengutip pendapat Lee (2004) yang menyatakan bahwa high speed, low-cost supply chains tidak mampu merespon perubahan yang sulit diprediksi dalam hal supply and demand dan juga Supply Chain yang efisien sering menjadi tidak kompetitif, sebab Supply Chain tidak mampu beradaptasi terhadap struktur pasar. • upaya cost performance akan mengakibatkan perusahaan memfokuskan diri kepada cost reduction daripada inovasi, • fokus perusahaan kepada produktivitas akan mengarahkan perusahaan pada pengabaian cara-cara berkompetisi, cara-cara menggunakan manufacturing sebagai sumber daya strategis.
  • 9. Menurut Porter, aktivitas operasional yang efisien hanya mampu memberikan penawaran terbatas kepada konsumen. Beberapa keterbatasan Supply Chain Management diungkap beberapa penulis Supply Chain Management yang memfokuskan kepada engineering practices yang memfasilitasi perpindahan produk dari produsen kepada distribusi, memfasilitasi arus informasi antar para partner and mengurangi total delivered cost melalui rantai yang ada, melupakan elemen fundamental yang penting bagi pelanggan. Selain itu Supply Chain memang terbukti amat efisien dalam memindahkan produk kepada konsumen, tetapi Supply Chain juga perlu mengarah kepada efektivitas (Canever, 2008, hal.106).
  • 10. Dengan demikian fokus Supply Chain Management adalah kepada efisiensi saja dan kurang memperhatikan kebutuhan konsumen atau kepuasan konsumen (yaitu efektivitas yang tidak mampu disajikan Supply Chain Management), suatu hal yang saat ini justru merupakan kunci utama bagi keberhasilan perusahaan. Tanpa memperhatikan keinginan konsumen di luar harga perusahaan sulit untuk bertahan dalam industrinya.
  • 12.
  • 13. Demand Chain Management dapat dianggap sebagai alat yang baik bagi perusahaan dikarenakan ia berkenaan dengan beberapa hal seperti yang diungkapkan oleh Jacobs (2006, hal. 93-94), yaitu; 1. Mengasimilasikan pengetahuan tentang konsumen dan pasar. Hal ini jelas terjadi karena titik awal aktivitas dari Demand Chain Management adalah keinginan konsumen 2. Mengkomunikasikan pengetahuan yang dimiliki lembaga/perusahaan dengan anggota rantai nilai lainnya dan memfasilitasi implementasinya 3. Mengadopsi dan mempromosikan sebuah orientasi pemasaran di seluruh organisasi dan rantai demandnya 4. Mengorganisir tujuan untuk rantai demand, yang menurut penulis tujuannya adalah satu yaitu memperoleh profit bagi semua pihak yang terlibat.
  • 14. Demand chain management involves 1) integrating the demand and supply processes; 2) configuring the value system and 3) managing the cross-functional working relationships between marketing and supply functions
  • 15. P r o s e s M e n g e l o l a I n t e g r a s i A n t a r a P r o s e s P e r m i n t a a n D a n P e n a w a r a n Berdasarkan temuan empiris tentatif dan tinjauan pustaka dalam jurnal menyarankan proposisi berikut yang berkaitan dengan peran pemasaran dalam rantai permintaan: Proposisi 1: Peranan pemasaran dalam DCM adalah untuk memfasilitasi integrasi proses dengan menyebarluaskan pelanggan dan informasi pasar.
  • 16. P r o p o s i s i 2: Peranan pemasaran dalam DCM adalah mempertimbangkan efek dari aktivitas pemasaran dari perspektif proses terintegrasi. P r o p o s i s i 3 : Peranan pemasaran dalam DCM adalah untuk menumbuhkan permintaan dan bukan integrasi kebutuhan informasi berbasis pasokan.
  • 17. P r o p o s i s i 4 : Peran pemasaran dalam DCM adalah untuk menghubungkan segmentasi pelanggan-nilai eksternal dengan internal, segmentasi produksi, logistik dan sumber daya. P r o p o s i s i 5 : Peran pemasaran dalam DCM adalah untuk mendapatkan pengetahuan tentang perubahan kebutuhan pelanggan sebagai dasar untuk persyaratan adaptasi struktural rantai pasokan.
  • 18. P r o p o s i s i 6 : Peran pemasaran dalam DCM adalah secara proaktif bertukar informasi dengan SCM. Secara khusus harus menyediakan informasi yang tepat waktu tentang: segmen pelanggan tertentu, pelanggan/peluang produk baru, promosi yang direncanakan, umpan balik tentang pengiriman lebih dari / di bawah layanan danlebih lanjut mencari informasi tentang leadtime,kapasitas dan biaya pipa. Proposisi 7: Peran pemasaran dalam DCM adalah untuk mencari kolaborasi dengan SCM dengan bekerja menuju saling pengertian tentang pertukaran informasi dan tujuan kolektif.
  • 19. KESIMPULAN... Fungsi pasokan harus lebih fokus pada penciptaan output dan juga melihat peran memungkinkan dari orientasi pasar untuk implementasi SCM. Keberhasilan DCM tidak hanya didasarkan pada filosofi didorong pasar tetapi pada kompetensi pemasaran fungsional yang kuat. Perusahaan dengan pelanggan dan SC inisiatif yang kuat, serta budaya proses, yang paling cocok untuk menghubungkan kedua dalam pendekatan DCM terintegrasi.
  • 20. Jurnal ini telah memperkenalkan DCM sebagai model yang menggabungkan kekuatan pemasaran dan SCM dengan mengalihkan fokus ke pelanggan dan merancang supply rantai pasokan yang berpusat pada pelanggan. Di dalam jurnal ini berpendapat bahwa persimpangan manajemen strategis dan DCM seharusnya tidak memiliki internal kompetisi internal yang mendasari untuk keutamaan. Sebaliknya, mereka dapat saling menguntungkan dan kontribusi DCM dapat menjadi substansial karena menggabungkan pengetahuan dari dua disiplin dalam usaha untuk memahami proses dimana nilai pelanggan superior diciptakan dan disampaikan.
  • 21. lembaga/perusahaan bisnis dapat tumbuh dan berkembang agar menjadi efisien dan efektif, maka lembaga/perusahaan bisnis tersebut harus mampu berorientasi kepada (permintaan) pasar yang kemudian diikuti oleh kolaborasi Supply Chain yang solid agar mampu efisien dalam memenuhi permintaan pasar. Dengan kata lain, diperlukan adanya Demand Chain Management yang di dalamnya terkandung juga Supply Chain Management.