SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
HASIL ANALISIS TURBIN ANGIN HORIZONTAL
Desain sebuah turbin angin pembangkit listrik yang baik memerlukan daya
yang besar, torsi yang rendah, dan kecepatan putaran rotor turbin yang tinggi,
sehingga diperoleh putaran rotor yang tinggi didalam generator.
1. Tower
Tower merupakan kerangka yang digunakan untuk meletakkan
turbin angin, pada turbin angin yang dianalisis tower yang digunakan
adalah tower yang horizontal, dimana turbin angin bersumbu
horizontal.
2. Blade (baling-baling)
Blade adalah bagian turbin angin yang digunakan untuk
menangkap kecepatan angin, kecepatan angin yang mengenai blade
turbin akan memutar rotor, blade berfungsi untuk mengkonversi energi
angin. Pada bagian pertama yang dianalisis adalah jenis turbin angin
sumbu horizontal arah angin yang mengenai turbin horizontal dan
putaran turbin vertical.
Material blade
Blade yang digunakan pada prototype yang diamati berbahan kayu,
karena kayu memiliki beban yang ringan sehingga dapat meningkatkan
efisiensi kecepatan angin. Material blade yang digunakan dapat diganti
dengan logam yang ringan yang kuat dengan alasan apabila blade
dengan material kayu maka keawetannya tidak akan bertahan lama
karena turbin angin berada di lingkungan luar dimana mengalami
perubahan cuaca misalnya terkena air ketika hujan dan kepanasan pada
siang hari, hal tersebut bisa mengakibatkan blade menjadi rapuh dan
mudah patah.
Jumlah blade
Jumlah blade memiliki pengaruh terhadap putaran rotor yang
dihasilkan dari kecepatan angin yang dapat ditangkap. Berdasarkan
pengamatan jumlah blade terbagi menjadi 3 yaitu dua blade dan tiga
blade, dimana semakin banyak jumlah blade semakin tinggi torsi yang
dihasilkan.
Desain blade
Desain blade disini meliputi bentuk blade yang di gunakan, pada
turbin yang diamati bentuk blade yang di pakai mirip dengan sayap
pada pesawat. Kemiringan blade juga di perhitungkan karena hal
tersebut juga mempengaruhi daya angin yang di tangakap.
Lensa
Lensa adalah peralatan yang sengaja dibuat guna mengarahkan atau
memfokuskan arah angin agar kecepatan angin ridak menyebar. Lensa
akan mempengaruhi kecepatan rotor dan daya listrik pada kecepatan
angin yang rendah. Berdasarkan hasil pengamatan lensa yang
digunakan terbuat dari besi yang bentuknya menyerupai nozel dalam
ukuran besar dan memiliki kerangka sehingga letaknya sejajar dan
tepat berada di depan blade. Pada prototype dijumpai kerangka lensa
yang tidak rapat yang mengakibatkan terdapat lubang-lubang kecil
yang bisa menyebabkan tujuan dari lensa belum tercapaisecara
maksimum karena angin yang ditangkap akan keluar melalui lubang
kecil-kecil pada lensa. Hal tersebut dapat diatasi dengan menambahkan
dempul pada bagian yang berlubang.
Analisis Perhitungan
Daya (P) yang dimiliki angin sebelum dikonversi oleh turbin angin :
𝑃 =
1
2
( πœŒπ΄π‘£) 𝑣1
=
1
2
πœŒπ΄π‘£2
Dari total daya yang dimiliki, tidak semua dapat dikonversi
menjadi energi mekanik. Aliran udara sebelum melewati rotor turbin
lebih kecil luasnya daripada setelah melewati rotor.
Daya angin yang dapat diubah turbin diperoleh dari selisih luas
penampang dan kecepatan aliran angin didepan rotor dengan luas
penampang dan kecepatan angin dibelakang rotor. Dengan v₁ =
kecepatan angin depan rotor, v = kecepatan angin saat melewati rotor,
dan vβ‚‚ = kecepatan angin dibelakang rotor.
Angka diasumsikan
Koefisien da
ya coefficient power (Cp) digunakan untuk mengetahui berapa
besar energi angin yang dapat dikonversi dari energi kinetik angin yang
melalui penampang rotor. konstruksi turbin angin dan prinsip konversi
energinya sangat berpengaruh terhadap Cp.
Cp merupakan perbandingan antara daya keluaran motor terhadap daya
mekanik angin yang melewati rotor :
𝐢𝑝 =
𝑃
𝑃₀
=
1
4
𝜌𝐴( π‘£β‚βˆ’π‘£β‚‚)(π‘£β‚Β²βˆ’π‘£β‚‚Β²)
1
2
πœŒπ΄π‘£β‚Β³
dimana: Cp = koefisien daya
P = daya mekanik rotor (watt)
Pβ‚€ = daya mekanik total yang terkandung dalam angin sebelum
melalui rotor (watt)
Tip speed ratio adalah rasio kecepatan ujung rotor terhadap
kecepatan angin. tip speed ratio akan berpengaruh pada kecepatan putar
rotor. Daya yang dihasilkan oleh rotor dengan kecepatan angin yang ada
sangat bergantung terhadap pemilihan tip speed ratio
πœ† =
πœ‹π·π‘›
60𝑣
dengan: Ξ» = tip speed ratio
D = diameter rotor (m)
n = putaran rotor (rpm)
v = kecepatan angin (m/s)
Tabel 1. Hasil Pengukuran Daya Listrik dan Kecepatan Putaran Rotor pada Turbin
Angin dengan Jumlah Blade 2
Lensa
Kecepatan Angin
(m/s)
Daya Listik
(Watt)
Kecepatan
Putaran (RPM)
Tanpa 2,5 0 159
3,5 0,0668333 1186
4,5 0,068333 853
A 2,5 0 265
3,5 0,066863 1267
4,5 0,07069 882
B 2,5 0 329
3,5 0,068947 929
4,5 0,0724 1037
C 2,5 0 381
3,5 0,086 936
4,5 0,074815 1051
Tabel 2. Hasil Pengukuran Daya Listrik dan Kecepatan Putaran Rotor pada Turbin
Angin dengan Jumlah Blade 3
Lensa
Kecepatan Angin
(m/s)
Daya Listrik
(Watt)
Kecepatan
Putaran (RPM)
Tanpa 2,5 0,062222 1028
3,5 0,065778 1186
4,5 0,068205 1363
A 2,5 0,066154 1321
3,5 0,0705 1481
4,5 0,071628 1410
B 2,5 0,067 1487
3,5 0,072766 1528
4,5 0,080732 1602
C 2,5 0,075882 1681
3,5 0,105814 1835
4,5 0,082041 1788
Tabel 3. Hasil Pengukuran Daya Listrik dan Kecepatan Putaran Rotor pada Turbin
Angin dengan Jumlah Blade 4
Lensa
Kecepatan Angin
(m/s)
Daya Listrik
(Watt)
Kecepatan
Putaran (RPM)
Tanpa 2,5 0,061852 1485
3,5 0,066227 1675
4,5 0,062791 2062
A 2,5 0,066875 1677
3,5 0,06778 1987
4,5 0,068871 2143
B 2,5 0,069333 1784
3,5 0,078409 2146
4,5 0,0714 2280
C 2,5 0,073636 1743
3,5 0,091667 2234
4,5 0,072264 2215
Dari data yang diperoleh dari pengukuran daya listrik turbin angin dan
kecepatan putaran rotor dengan variasi jumlah blade dan variasi jenis lensa, maka
dapat digambarkan pada diagram sebagai berikut:
Grafik 1. Pengaruh Penambahan Lensa Terhadap Daya Listrik pada Turbin Angin
2Blade
Grafik 2. Pengaruh Penambahan Lensa Terhadap Daya Listrik pada Turbin Angin
3Blade
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
2.5 3.5 4.5
dayalistrik(watt)
Kecepatan angin (m/s)
Grafik Pengaruh Penambahan Lensa
Terhadap Daya Listrik pada Turbin Angin 3
Blade
Tanpa A B C
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
2.5 3.5 4.5
AxisTitle
Kecepatan angin (m/s)
Grafik Pengaruh Penambahan Lensa
Terhadap Daya Listrik pada Turbin Angin
3 Blade
Tanpa A B C
Grafik 3. Pengaruh Penambahan Lensa Terhadap Daya Listrik pada Turbin Angin
4 Blade
Berdasarkan data yang didapatkan, diketahui bahwa daya listrik yang
dihasilkan memiliki nilai yang berbeda satu sama lain pada masing-masing
kriteria yang digunakan seperti jumlah blade dan penambahan lensa. Penambahan
lensa dan jumlah blade memberikan pengaruh terhadap kecepatan putaran rotor
dan daya listrik turbin angin.
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
2.5 3.5 4.5
DayaListrik(Watt)
Kecepatan Angin (m/s)
Grafik Pengaruh Penambahan Lensa
Terhadap Daya Listrik pada Turbin Angin
4 Blade
Tanpa A B C

More Related Content

What's hot

Konversi Enegi dan Motor Induksi 3 Phase
Konversi Enegi dan Motor Induksi 3 PhaseKonversi Enegi dan Motor Induksi 3 Phase
Konversi Enegi dan Motor Induksi 3 PhaseHamid Abdillah
Β 
Makalah pembangkit energi listrik komponen-komponen pembangkit
Makalah pembangkit energi listrik   komponen-komponen pembangkitMakalah pembangkit energi listrik   komponen-komponen pembangkit
Makalah pembangkit energi listrik komponen-komponen pembangkitahmadmartakusuma
Β 
Proposal skripsi Dampak kerenggangan celah elektrode busi
Proposal skripsi Dampak kerenggangan celah elektrode busiProposal skripsi Dampak kerenggangan celah elektrode busi
Proposal skripsi Dampak kerenggangan celah elektrode busiGanang Setiawan
Β 
Analisis generator pembangkit listrik
Analisis  generator pembangkit listrikAnalisis  generator pembangkit listrik
Analisis generator pembangkit listrikYogi Simamora
Β 
Pembangkit Listrik (karakteristik Angin)
Pembangkit Listrik (karakteristik Angin)Pembangkit Listrik (karakteristik Angin)
Pembangkit Listrik (karakteristik Angin)Ilham Darmawan
Β 
Tugas pembangkit tenaga listrik
Tugas pembangkit tenaga listrikTugas pembangkit tenaga listrik
Tugas pembangkit tenaga listrikRafli Guswandrii
Β 
Plt angin ppt
Plt angin pptPlt angin ppt
Plt angin pptattiesh
Β 
Andrew hidayat 99193-id-sistem-energi-angin-skala-kecil-untuk-pe
 Andrew hidayat   99193-id-sistem-energi-angin-skala-kecil-untuk-pe Andrew hidayat   99193-id-sistem-energi-angin-skala-kecil-untuk-pe
Andrew hidayat 99193-id-sistem-energi-angin-skala-kecil-untuk-peAndrew Hidayat
Β 
Rekayasa sistem studi perancangan plt angin di temajuk
Rekayasa sistem studi perancangan plt angin di temajukRekayasa sistem studi perancangan plt angin di temajuk
Rekayasa sistem studi perancangan plt angin di temajukVino Valentino Friend
Β 
Pengaruh penambahan rotor stator dan reduksi komponen bahan logam terhadap ke...
Pengaruh penambahan rotor stator dan reduksi komponen bahan logam terhadap ke...Pengaruh penambahan rotor stator dan reduksi komponen bahan logam terhadap ke...
Pengaruh penambahan rotor stator dan reduksi komponen bahan logam terhadap ke...Bagus Surya Premono
Β 
Motor elektrik
Motor elektrikMotor elektrik
Motor elektrikunitelkvtp
Β 
Efisiensi pada gas turbine engine
Efisiensi pada gas turbine engineEfisiensi pada gas turbine engine
Efisiensi pada gas turbine engineDwi_Rahmansyah
Β 
Prestasi mesin pada turbin uap berdasarkan daya yang di hasilkan
Prestasi mesin pada turbin uap berdasarkan daya yang di hasilkanPrestasi mesin pada turbin uap berdasarkan daya yang di hasilkan
Prestasi mesin pada turbin uap berdasarkan daya yang di hasilkanIr. Najamudin, MT
Β 
Turbine gas
Turbine gasTurbine gas
Turbine gasmaulanho
Β 
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikPenyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikRicky Bahar Syah
Β 
Bab iii.ta
Bab iii.taBab iii.ta
Bab iii.tavaozanzen
Β 

What's hot (17)

Konversi Enegi dan Motor Induksi 3 Phase
Konversi Enegi dan Motor Induksi 3 PhaseKonversi Enegi dan Motor Induksi 3 Phase
Konversi Enegi dan Motor Induksi 3 Phase
Β 
Makalah pembangkit energi listrik komponen-komponen pembangkit
Makalah pembangkit energi listrik   komponen-komponen pembangkitMakalah pembangkit energi listrik   komponen-komponen pembangkit
Makalah pembangkit energi listrik komponen-komponen pembangkit
Β 
Proposal skripsi Dampak kerenggangan celah elektrode busi
Proposal skripsi Dampak kerenggangan celah elektrode busiProposal skripsi Dampak kerenggangan celah elektrode busi
Proposal skripsi Dampak kerenggangan celah elektrode busi
Β 
Analisis generator pembangkit listrik
Analisis  generator pembangkit listrikAnalisis  generator pembangkit listrik
Analisis generator pembangkit listrik
Β 
Pembangkit Listrik (karakteristik Angin)
Pembangkit Listrik (karakteristik Angin)Pembangkit Listrik (karakteristik Angin)
Pembangkit Listrik (karakteristik Angin)
Β 
Tugas pembangkit tenaga listrik
Tugas pembangkit tenaga listrikTugas pembangkit tenaga listrik
Tugas pembangkit tenaga listrik
Β 
Plt angin ppt
Plt angin pptPlt angin ppt
Plt angin ppt
Β 
Andrew hidayat 99193-id-sistem-energi-angin-skala-kecil-untuk-pe
 Andrew hidayat   99193-id-sistem-energi-angin-skala-kecil-untuk-pe Andrew hidayat   99193-id-sistem-energi-angin-skala-kecil-untuk-pe
Andrew hidayat 99193-id-sistem-energi-angin-skala-kecil-untuk-pe
Β 
Rekayasa sistem studi perancangan plt angin di temajuk
Rekayasa sistem studi perancangan plt angin di temajukRekayasa sistem studi perancangan plt angin di temajuk
Rekayasa sistem studi perancangan plt angin di temajuk
Β 
Pengaruh penambahan rotor stator dan reduksi komponen bahan logam terhadap ke...
Pengaruh penambahan rotor stator dan reduksi komponen bahan logam terhadap ke...Pengaruh penambahan rotor stator dan reduksi komponen bahan logam terhadap ke...
Pengaruh penambahan rotor stator dan reduksi komponen bahan logam terhadap ke...
Β 
Motor elektrik
Motor elektrikMotor elektrik
Motor elektrik
Β 
Efisiensi pada gas turbine engine
Efisiensi pada gas turbine engineEfisiensi pada gas turbine engine
Efisiensi pada gas turbine engine
Β 
Prestasi mesin pada turbin uap berdasarkan daya yang di hasilkan
Prestasi mesin pada turbin uap berdasarkan daya yang di hasilkanPrestasi mesin pada turbin uap berdasarkan daya yang di hasilkan
Prestasi mesin pada turbin uap berdasarkan daya yang di hasilkan
Β 
Kincir angin
Kincir anginKincir angin
Kincir angin
Β 
Turbine gas
Turbine gasTurbine gas
Turbine gas
Β 
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikPenyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
Β 
Bab iii.ta
Bab iii.taBab iii.ta
Bab iii.ta
Β 

Similar to Laporan analisis

Paper motor listrik kipas angin
Paper motor listrik kipas anginPaper motor listrik kipas angin
Paper motor listrik kipas anginAiny El-adLha
Β 
Pompa aksial (axial pump) 1
Pompa aksial (axial pump) 1Pompa aksial (axial pump) 1
Pompa aksial (axial pump) 1Mukhammad Fariz
Β 
Tugas teknik tenaga listrik Motor AC oleh Hendi Setiawan 1310502008
Tugas teknik tenaga listrik Motor AC oleh Hendi Setiawan 1310502008Tugas teknik tenaga listrik Motor AC oleh Hendi Setiawan 1310502008
Tugas teknik tenaga listrik Motor AC oleh Hendi Setiawan 1310502008setiawanhendi
Β 
Pembangkit listrik energi angin
Pembangkit listrik energi anginPembangkit listrik energi angin
Pembangkit listrik energi anginchairini fikry
Β 
Mesin Konversi Energi MODIV.pptx
Mesin Konversi Energi MODIV.pptxMesin Konversi Energi MODIV.pptx
Mesin Konversi Energi MODIV.pptxtatang55
Β 
02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik acEko Supriyadi
Β 
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptxTransmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptxZwingCADAcademy
Β 
459 1613-1-pb
459 1613-1-pb459 1613-1-pb
459 1613-1-pbRois Rohmana
Β 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiCharis Muhammad
Β 
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptxTeknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx404notfound10
Β 
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptxTeknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx404notfound10
Β 
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi
Teknik Tenaga Listrik_Mesin InduksiTeknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi
Teknik Tenaga Listrik_Mesin InduksiTioMarlina1
Β 
Makalah generator kelompok 04
Makalah generator kelompok 04Makalah generator kelompok 04
Makalah generator kelompok 04M Rizky Adriansyah
Β 
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)argi prasetio
Β 
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORPRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORAndri Ebo
Β 

Similar to Laporan analisis (20)

Paper motor listrik kipas angin
Paper motor listrik kipas anginPaper motor listrik kipas angin
Paper motor listrik kipas angin
Β 
3666400.ppt
3666400.ppt3666400.ppt
3666400.ppt
Β 
Mesin Konversi Energi11.ppt
Mesin Konversi Energi11.pptMesin Konversi Energi11.ppt
Mesin Konversi Energi11.ppt
Β 
Pompa aksial (axial pump) 1
Pompa aksial (axial pump) 1Pompa aksial (axial pump) 1
Pompa aksial (axial pump) 1
Β 
Tugas teknik tenaga listrik Motor AC oleh Hendi Setiawan 1310502008
Tugas teknik tenaga listrik Motor AC oleh Hendi Setiawan 1310502008Tugas teknik tenaga listrik Motor AC oleh Hendi Setiawan 1310502008
Tugas teknik tenaga listrik Motor AC oleh Hendi Setiawan 1310502008
Β 
Pembangkit listrik energi angin
Pembangkit listrik energi anginPembangkit listrik energi angin
Pembangkit listrik energi angin
Β 
Mesin Konversi Energi MODIV.pptx
Mesin Konversi Energi MODIV.pptxMesin Konversi Energi MODIV.pptx
Mesin Konversi Energi MODIV.pptx
Β 
02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac
Β 
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptxTransmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Β 
Jenis-jenis Motor Listrik
Jenis-jenis Motor ListrikJenis-jenis Motor Listrik
Jenis-jenis Motor Listrik
Β 
459 1613-1-pb
459 1613-1-pb459 1613-1-pb
459 1613-1-pb
Β 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - Rantai
Β 
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptxTeknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx
Β 
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptxTeknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx
Β 
Electronic Engine (Motor Electric)
Electronic Engine (Motor Electric)Electronic Engine (Motor Electric)
Electronic Engine (Motor Electric)
Β 
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi
Teknik Tenaga Listrik_Mesin InduksiTeknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi
Β 
Makalah generator kelompok 04
Makalah generator kelompok 04Makalah generator kelompok 04
Makalah generator kelompok 04
Β 
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
Β 
Pltb
PltbPltb
Pltb
Β 
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORPRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
Β 

Laporan analisis

  • 1. HASIL ANALISIS TURBIN ANGIN HORIZONTAL Desain sebuah turbin angin pembangkit listrik yang baik memerlukan daya yang besar, torsi yang rendah, dan kecepatan putaran rotor turbin yang tinggi, sehingga diperoleh putaran rotor yang tinggi didalam generator. 1. Tower Tower merupakan kerangka yang digunakan untuk meletakkan turbin angin, pada turbin angin yang dianalisis tower yang digunakan adalah tower yang horizontal, dimana turbin angin bersumbu horizontal. 2. Blade (baling-baling) Blade adalah bagian turbin angin yang digunakan untuk menangkap kecepatan angin, kecepatan angin yang mengenai blade turbin akan memutar rotor, blade berfungsi untuk mengkonversi energi angin. Pada bagian pertama yang dianalisis adalah jenis turbin angin sumbu horizontal arah angin yang mengenai turbin horizontal dan putaran turbin vertical. Material blade Blade yang digunakan pada prototype yang diamati berbahan kayu, karena kayu memiliki beban yang ringan sehingga dapat meningkatkan efisiensi kecepatan angin. Material blade yang digunakan dapat diganti dengan logam yang ringan yang kuat dengan alasan apabila blade dengan material kayu maka keawetannya tidak akan bertahan lama karena turbin angin berada di lingkungan luar dimana mengalami perubahan cuaca misalnya terkena air ketika hujan dan kepanasan pada siang hari, hal tersebut bisa mengakibatkan blade menjadi rapuh dan mudah patah. Jumlah blade Jumlah blade memiliki pengaruh terhadap putaran rotor yang dihasilkan dari kecepatan angin yang dapat ditangkap. Berdasarkan pengamatan jumlah blade terbagi menjadi 3 yaitu dua blade dan tiga
  • 2. blade, dimana semakin banyak jumlah blade semakin tinggi torsi yang dihasilkan. Desain blade Desain blade disini meliputi bentuk blade yang di gunakan, pada turbin yang diamati bentuk blade yang di pakai mirip dengan sayap pada pesawat. Kemiringan blade juga di perhitungkan karena hal tersebut juga mempengaruhi daya angin yang di tangakap. Lensa Lensa adalah peralatan yang sengaja dibuat guna mengarahkan atau memfokuskan arah angin agar kecepatan angin ridak menyebar. Lensa akan mempengaruhi kecepatan rotor dan daya listrik pada kecepatan angin yang rendah. Berdasarkan hasil pengamatan lensa yang digunakan terbuat dari besi yang bentuknya menyerupai nozel dalam ukuran besar dan memiliki kerangka sehingga letaknya sejajar dan tepat berada di depan blade. Pada prototype dijumpai kerangka lensa yang tidak rapat yang mengakibatkan terdapat lubang-lubang kecil yang bisa menyebabkan tujuan dari lensa belum tercapaisecara maksimum karena angin yang ditangkap akan keluar melalui lubang kecil-kecil pada lensa. Hal tersebut dapat diatasi dengan menambahkan dempul pada bagian yang berlubang. Analisis Perhitungan Daya (P) yang dimiliki angin sebelum dikonversi oleh turbin angin : 𝑃 = 1 2 ( πœŒπ΄π‘£) 𝑣1 = 1 2 πœŒπ΄π‘£2 Dari total daya yang dimiliki, tidak semua dapat dikonversi menjadi energi mekanik. Aliran udara sebelum melewati rotor turbin lebih kecil luasnya daripada setelah melewati rotor. Daya angin yang dapat diubah turbin diperoleh dari selisih luas penampang dan kecepatan aliran angin didepan rotor dengan luas penampang dan kecepatan angin dibelakang rotor. Dengan v₁ =
  • 3. kecepatan angin depan rotor, v = kecepatan angin saat melewati rotor, dan vβ‚‚ = kecepatan angin dibelakang rotor. Angka diasumsikan Koefisien da ya coefficient power (Cp) digunakan untuk mengetahui berapa besar energi angin yang dapat dikonversi dari energi kinetik angin yang melalui penampang rotor. konstruksi turbin angin dan prinsip konversi energinya sangat berpengaruh terhadap Cp. Cp merupakan perbandingan antara daya keluaran motor terhadap daya mekanik angin yang melewati rotor : 𝐢𝑝 = 𝑃 𝑃₀ = 1 4 𝜌𝐴( π‘£β‚βˆ’π‘£β‚‚)(π‘£β‚Β²βˆ’π‘£β‚‚Β²) 1 2 πœŒπ΄π‘£β‚Β³ dimana: Cp = koefisien daya P = daya mekanik rotor (watt) Pβ‚€ = daya mekanik total yang terkandung dalam angin sebelum melalui rotor (watt) Tip speed ratio adalah rasio kecepatan ujung rotor terhadap kecepatan angin. tip speed ratio akan berpengaruh pada kecepatan putar rotor. Daya yang dihasilkan oleh rotor dengan kecepatan angin yang ada sangat bergantung terhadap pemilihan tip speed ratio πœ† = πœ‹π·π‘› 60𝑣 dengan: Ξ» = tip speed ratio D = diameter rotor (m) n = putaran rotor (rpm) v = kecepatan angin (m/s)
  • 4. Tabel 1. Hasil Pengukuran Daya Listrik dan Kecepatan Putaran Rotor pada Turbin Angin dengan Jumlah Blade 2 Lensa Kecepatan Angin (m/s) Daya Listik (Watt) Kecepatan Putaran (RPM) Tanpa 2,5 0 159 3,5 0,0668333 1186 4,5 0,068333 853 A 2,5 0 265 3,5 0,066863 1267 4,5 0,07069 882 B 2,5 0 329 3,5 0,068947 929 4,5 0,0724 1037 C 2,5 0 381 3,5 0,086 936 4,5 0,074815 1051
  • 5. Tabel 2. Hasil Pengukuran Daya Listrik dan Kecepatan Putaran Rotor pada Turbin Angin dengan Jumlah Blade 3 Lensa Kecepatan Angin (m/s) Daya Listrik (Watt) Kecepatan Putaran (RPM) Tanpa 2,5 0,062222 1028 3,5 0,065778 1186 4,5 0,068205 1363 A 2,5 0,066154 1321 3,5 0,0705 1481 4,5 0,071628 1410 B 2,5 0,067 1487 3,5 0,072766 1528 4,5 0,080732 1602 C 2,5 0,075882 1681 3,5 0,105814 1835 4,5 0,082041 1788
  • 6. Tabel 3. Hasil Pengukuran Daya Listrik dan Kecepatan Putaran Rotor pada Turbin Angin dengan Jumlah Blade 4 Lensa Kecepatan Angin (m/s) Daya Listrik (Watt) Kecepatan Putaran (RPM) Tanpa 2,5 0,061852 1485 3,5 0,066227 1675 4,5 0,062791 2062 A 2,5 0,066875 1677 3,5 0,06778 1987 4,5 0,068871 2143 B 2,5 0,069333 1784 3,5 0,078409 2146 4,5 0,0714 2280 C 2,5 0,073636 1743 3,5 0,091667 2234 4,5 0,072264 2215 Dari data yang diperoleh dari pengukuran daya listrik turbin angin dan kecepatan putaran rotor dengan variasi jumlah blade dan variasi jenis lensa, maka dapat digambarkan pada diagram sebagai berikut:
  • 7. Grafik 1. Pengaruh Penambahan Lensa Terhadap Daya Listrik pada Turbin Angin 2Blade Grafik 2. Pengaruh Penambahan Lensa Terhadap Daya Listrik pada Turbin Angin 3Blade 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 2.5 3.5 4.5 dayalistrik(watt) Kecepatan angin (m/s) Grafik Pengaruh Penambahan Lensa Terhadap Daya Listrik pada Turbin Angin 3 Blade Tanpa A B C 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 2.5 3.5 4.5 AxisTitle Kecepatan angin (m/s) Grafik Pengaruh Penambahan Lensa Terhadap Daya Listrik pada Turbin Angin 3 Blade Tanpa A B C
  • 8. Grafik 3. Pengaruh Penambahan Lensa Terhadap Daya Listrik pada Turbin Angin 4 Blade Berdasarkan data yang didapatkan, diketahui bahwa daya listrik yang dihasilkan memiliki nilai yang berbeda satu sama lain pada masing-masing kriteria yang digunakan seperti jumlah blade dan penambahan lensa. Penambahan lensa dan jumlah blade memberikan pengaruh terhadap kecepatan putaran rotor dan daya listrik turbin angin. 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 2.5 3.5 4.5 DayaListrik(Watt) Kecepatan Angin (m/s) Grafik Pengaruh Penambahan Lensa Terhadap Daya Listrik pada Turbin Angin 4 Blade Tanpa A B C