2. METODE AHP
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
(AHP)
Metode AHP dikembangkan oleh
Thomas L. Saaty untuk membantu
menentukan prioritas.
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
3. METODE AHP
AHP merupakan model penunjang pengambilan keputusan yang
dikembangkan oleh Thomas L. Saaty.
Model ini menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks
menjadi suatu hierarki.
Saaty (1993) mendefinisikan “hierarki” sebagai suatu representasi dari sebuah
permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level, level pertama
adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub-kriteria, dan seterusnya
hingga ke level terakhir.
Dengan menggunakan hierarki ini, suatu masalah yang kompleks dapat
diuraikan menjadi kelompok – kelompok yang kemudian diatur menjadi suatu
bentuk hierarki, sehingga permasalahan tampak lebih terstruktur dan
sistematis.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
4. METODE AHP
A simple AHP hierarchy,
with final priorities.
The goal is to select the
most suitable leader from
a field of three candidates.
The factors to be
considered are
experience, education,
charisma, and age.
According to the
judgments of the decision
makers, Dick is the
strongest candidate,
followed by Tom, then
Harry.
Diunduh dari: http://en.wikipedia.org/wiki/Analytic_hierarchy_process…………… 18/3/2013
5. METODE AHP
Kelebihan AHP ini adalah :
1. Kesatuan (Unity) . AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi
suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami.
2. Kompleksitas (Complexity). AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui
pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.
3. Saling ketergantungan (Inter Dependence) . AHP dapat digunakan pada elemen-elemen
sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier.
4. Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring) . AHP mewakili pemikiran alamiah yang
cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-
masing level berisi elemen yang serupa.
5. Pengukuran (Measurement) . AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk
mendapatkan prioritas.
6. Konsistensi (Consistency) . AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian
yang digunakan untuk menentukan prioritas.
7. Sintesis (Synthesis) . AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa
diinginkannya masing-masing alternatif.
8. Trade Off . AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor - faktor pada sistem sehingga
orang mampu memilih altenatif terbaik berdasarkan tujuan mereka.
9. Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus) . AHP tidak mengharuskan
adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil penilaian yang berbeda.
10. Pengulangan Proses (Process Repetition) . AHP mampu membuat orang menyaring
definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan penilaian serta pengertian
mereka melalui proses pengulangan.
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
6. METODE AHP
Kelemahan metode AHP adalah :
1. Ketergantungan metode AHP pada input-utama. Input utama ini berupa
persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas ahli
itu, model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian
yang keliru.
2. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara
statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang
terbentuk.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
7. APLIKASI METODE AHP
Aplikasi AHP untuk proses keputusan :
1. Choice - The selection of one alternative from a given set of
alternatives, usually where there are multiple decision criteria
involved.
2. Ranking - Putting a set of alternatives in order from most to least
desirable
3. Prioritization - Determining the relative merit of members of a set of
alternatives, as opposed to selecting a single one or merely ranking
them
4. Resource allocation - Apportioning resources among a set of
alternatives
5. Benchmarking - Comparing the processes in one's own organization
with those of other best-of-breed organizations
6. Quality management - Dealing with the multidimensional aspects of
quality and quality improvement
7. Conflict resolution - Settling disputes between parties with apparently
incompatible goals or positions
.
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
8. APLIKASI METODE AHP
Penggunaan metode AHP mencakup:
1. Bagaimana meminimumkan dampak negatif perubahan iklim global
2. Bagaimana mengkuantifikasikan suatu kualitas
3. Selecting university faculty (Bloomsburg University of Pennsylvania)
4. Deciding where to locate offshore manufacturing plants (University of
Cambridge)
5. Assessing risk in operating cross-country petroleum pipelines
(American Society of Civil Engineers)
6. Bagaimana sebaiknya pengelolaan DAS.
Diunduh dari: http://en.wikipedia.org/wiki/Analytic_hierarchy_process…………… 12/3/2013
9. Prosedur AHP
Prosedur AHP dapat disarikan sbb:
1. Memodel problematik menjadi suatu “hierarkhis” yg mengandung
tujuan (sasaran) keputusan, alternatif untuk mencapainya, dan kriteria
untuk mengevaluasi alternatif-alternatif tsb.
2. Menetapkan prioritas di antara elemen-elemen hierarkhi dengan jalan
membuat serangkaian keputusan berdasarkan pembandingan
elemen-elemen tersebut secara berpasangan.
3. Men-sintesis keputusan-keputusan ini untuk menghasilkan
seperangkat prioritas untuk keseluruhan hierarkhi.
4. Memeriksa konsistensi keputusan.
5. Keputusan akhir berdasarkan hasil-hasil dari proses di atas.
Diunduh dari: http://en.wikipedia.org/wiki/Analytic_hierarchy_process…………… 17/3/2013
10. METODE AHP
“Hierarkhi” adalah sistem terstrata mengenai ranking,
organisasi, orang, barang/benda, idea, dan lainnya …….,
dimana setiap elemen merupakan subordinat dari satu atau
lebih elemen lainnya, kecuali elemen paling atas.
Konsep Hierarkhis harus dapat dideskripsikan dan
diformulasikan secara matematis.
Diagram hierarkhis seringkali berbentuk seperti piramida,
tetapi mungkin saja bentuk-bentuk lainnya.
Diunduh dari: …………… 18/3/2013
11. HIERARKHI AHP
Hierarkhi AHP merupakan sarana terstruktur untuk
pemodelan keputusan.
Hierarkhi AHP terdiri atas “tujuan secara keseluruhan”,
sekelompok alternatif untuk mencapai tujuan, dan
sekelompok faktor atau kriteria yg menghubungkan alternatif
dengan tujuan.
Kriteria dapat dirinci lebih lanjut menjadi sub-kriteria, dan
seterusnya sesuai dengan permasalahan yang diteliti.
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
12. Hierarkhi AHP sederhana
Ada tiga alternatif untuk mencapai Tujuan, dan ada empat kriteria untuk
mengambil keputusan memeilih di antara alternatif.
Diunduh dari: …………… 18/3/2013
Tujuan
Kriteria
1
Kriteria
1
Kriteria
1
Kriteria
1
Alter
natif
1
Alter
natif
2
Alter
natif
3
Alter
natif
1
Alter
natif
1
Alter
natif
3
Alter
natif
3
Alter
natif
3
Alter
natif
1
13. Hierarkhi AHP unt memilih Pemimpin
Ada satu tujuan, tiga kandidat, dan empat kriteria untuk memilih satu di
antaranya.
Diunduh dari: …………… 18/3/2013
Alternatif
Kriteria
Tujuan
Memilih
pemimpin
Umur
Pengalam
an
Pendidik
an
Kharisma
Sutomo Djoko Suharjo
14. EVALUASI HIERARKHI
Kalau Hierarkhi AHP telah disusun, partisipan menganalisisnya dengan metode
pembandingan-berpasangan yg menghasilkan sekala pengukuran numerik untuk
node-nodenya.
Kriteria dibandingkan secara berpasangan untuk mengetahui kepentingannya
dalam pencapaian tujuan.
Alternatif-alternatif dibandingkan secara berpasangan untuk mengetahui
preferensinya terhadap kriteria.
Pembandingan dapat dilakukan secara matematik, dan prioritias dapat dihasilkan
untuk setiap node.
Misalnya “Memilih Pemimpin" seperti contoh di atas.
Tugas penting pengambil keputusan adalah menentukan “bobot” bagi setiap
kriteria untuk memilih pemimpin.
Tugas lainnya adalah menentukan “bobot” bagi setiap kandidat dalam kaitannya
dengan masing-masing kriteria.
Diunduh dari: …………… 17/3/2013
15. PRIORITAS dalam METODE AHP
Prioritas adalah “angka” yg berhubungan dengan node-node pada
Hierarkhi AHP. Angka-angka itu mencerminkan “bobot relatif” dari node-
node dalam suatu kelompok.
“Prioritas” merupakan angka absolut, antara nol dan satu, tanpa satuan
atau dimensi.
Suatu node dengan prioritas 0.20 mempunyai bobot duakali lebih besar
dalam mencapai tujuan, dibandingkan dengan node yang prioritasnya
0.10.
“Bobot” dapat mencerminkan “kepentingan”, atau “preferensi”, atau
“kedekatan”.
Prioritas “tujuan” adalah 1.00. Prioritas-prioritas untuk semua alternatif
jumlahnya selalu 1.00.
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
16. PROSEDUR AHP
1. Problem definition
2. Organized elements of problem into
hierarchy
3. Assessment the criteria and alternatives
4. Determined the relative priority
5. Evaluated consistency index
6. Synthesisthe alternatives priority
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
17. METODE AHP
Langkah-langkah dalam metode AHP :
1. Mendefinisikan masalah dan menentukan alternatif solusi yang diinginkan.
2. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan dengan sub-
tujuan, kriteria dan memungkinkan alternatif pada tingkat kriteria yang paling bawah.
3. Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif
atau pengaruh setiap elemen terhadap masing-masing tujuan atau kriteria setingkat di
atasnya. Perbandingan dilakukan berdasarkan judgement dari pengambil keputusan
dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibanding elemen lainnya.
4. Melakukan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh judgement seluruhnya
sebanyak n x ((n-1)/2) buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan.
5. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya, jika tidak konsisten pengambilan
data diulangi.
6. Mengulangi langkah 3, 4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.
7. Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan. Nilai vektor
eigen merupakan bobot setiap elemen. Langkah ini untuk mensintesis judgment dalam
penentuan prioritas elemen-elemen pada tingkat hirarki terendah sampai pencapaian
tujuan.
8. Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih dari 10% maka penilaian data
judgment harus diperbaiki.
9. Saaty (1993) menetapkan skala kuantitatif 1 sampai 9 untuk membandingkan tingkat
kepentingan suatu elemen terhadap elemen lain.
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
18. METODE AHP
TAHAP IDENTIFIKASI MASALAH
Mendefinisikan masalah dan menentukan SOLUSI-solusi yang diinginkan.
Dalam tahap ini peneliti berusaha menentukan masalah yang akan
dijawab (dipecahkan) secara jelas, detail dan mudah dipahami.
Dari masalah yang ada dicoba ditentukan solusi-solusi (hipotetik) yang
mungkin cocok untuk menyelesaikan masalah itu.
Solusi dari suatu masalah mungkin berjumlah lebih dari satu.
Solusi-solusi (hipotetik) ini dapat dikembangkan lebih lanjut dalam tahap
berikutnya.
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
19. PROSEDUR AHP
Problem definition
Problem:
Gap between the recent condition ( what is) and the
expectation (what should be)
Problem Identification:
1. What goal / objectives should be achieved?
2. What criteria and sub-criteria which are suitable?
3. What are alternatives solution?
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
20. METODE AHP
Membuat struktur hierarki yang diawali dengan
tujuan utama.
Setelah menyusun tujuan utama sebagai level teratas ,
kemudian disusun level hirarki yang berada di bawahnya yaitu
kriteria-kriteria yang cocok untuk menilai alternatif yang dipilih
dan menentukan alternatif tersebut.
Setiap kriteria mempunyai intensitas yang berbeda-beda.
Hierarki dilanjutkan dengan sub-kriteria (jika diperlukan).
.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
21. Prosedur AHP
Struktur Dasar AHP:.
Diunduh dari:
http://www.helsinki.fi/vitri/research/Educational_Projects/forrsa/GIS_AL2_course%20proceedings/cd/Course/AHP-
LandZoning.pdf…………… 12/3/2013
23. Kerangka Hierarkhi AHP:.
Diunduh dari:
http://www.helsinki.fi/vitri/research/Educational_Projects/forrsa/GIS_AL2_course%20proceedings/cd/Course/AHP-
LandZoning.pdf…………… 12/3/2013
Ada dua model AHP:
1. Model pengukuran relatif:
a. If alternative solution has known exactly (maximum
9 alternative), then
b. Alternatives can be compared one to others directly
c. Contoh: Memilih tiga alternatif mobil.
2. Model pengukuran absolut:
a. If alternative solution has not known well or might
be the number is too many
b. Alternatives rated by a certain standard
c. Contoh : Model rating untuk seleksi siswa.
27. Contoh Urutan Hierarki Sistem.
Keputusan pemilihan siswa dalam mengikuti olimpiade sains tingkat kabupaten
ini digunakan 4 faktor kriteria yaitu kriteria pengalaman olimpiade, intellegensi,
kemampuan akademik, dan kemampuan olimpiade. Masing-masing kriteria
diberikan 5 intensitas yaitu intensitas sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah dan
sangat rendah.
Diunduh dari: eprints.undip.ac.id …………… 12/3/2013
28. METODE AHP
Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan
kontribusi relatif setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang
setingkat di atasnya
Matriks yang digunakan bersifat sederhana, memiliki kedudukan kuat untuk
kerangka konsistensi, mendapatkan informasi lain yang mungkin dibutuhkan
dengan semua perbandingan yang mungkin dan mampu menganalisis kepekaan
prioritas secara keseluruhan untuk perubahan pertimbangan.
Pendekatan matriks mencerminkan aspek ganda dalam prioritas yaitu
mendominasi dan didominasi.
Perbandingan dilakukan berdasarkan judgment dari pengambil keputusan dengan
menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya (me-
ranking).
Untuk memulai proses perbandingan berpasangan dipilih sebuah kriteria dari
level paling atas hirarki (misalnya K) dan kemudian dari level di bawahnya diambil
elemen yang akan dibandingkan, misalnya E1, E2, E3, E4, E5.
.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
29. Criteria and Alternative assessment
Conducted for each hierarchy level to determined the relative important
value between one and other element
Pairwise comparison used:
– Data (measurement results), or generally used
– Scale 1-9.
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
30. Assessment results put on pairwise comparison matrix (PCM)
Example PCM (1): criteria level
“Which criteria is more important and how much important?”.
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
Criteria and Alternative assessment
31. Example PCM (2): Alternative level
“From prestige aspect, which car more important and how
much important?”
If n element, then the total number of comparison: n(n-1)/2
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
Criteria and Alternative assessment
32. How if assessment conducted by group?
– Better if group made a consensus:
Discussion and argues should be done before coming with one value
– Value based on consensus used in PCM
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
Criteria and Alternative assessment
33. How if there is no consensus among group?
Used mean geometric from individual assessment:
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
Criteria and Alternative assessment
35. METODE AHP
Mendefinisikan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh jumlah
penilaian seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan n adalah
banyaknya elemen yang dibandingkan.
Hasil perbandingan dari masing -masing elemen akan berupa angka dari 1 sampai
9 yang menunjukkan perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen.
Apabila suatu elemen dalam matriks dibandingkan dengan dirinya sendiri maka
hasil perbandingan diberi nilai 1.
Skala 9 telah terbukti dapat diterima dan bisa membedakan intensitas antar
elemen.
Hasil perbandingan tersebut diisikan pada sel yang bersesuaian dengan elemen
yang dibandingkan.
Skala perbandingan perbandingan berpasangan dan maknanya yang
diperkenalkan oleh Saaty bisa dilihat berikut ini.
.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
36. METODE AHP
Intensitas Kepentingan (bobot):
1 Kedua elemen sama pentingnya; dua elemen mempunyai pengaruh yang
sama besar
3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yanga lainnya,
Pengalaman dan penilaian sedikit mendukung satu elemen dibandingkan
elemen yang lainnya
5 Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya; Pengalaman dan
penilaian sangat kuat mendukung satu elemen dibandingkan elemen yang
lainnya
7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya, Satu elemen
yang kuat didukung dan dominan terlihat dalam praktek.
9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya; Bukti yang mendukung
elemen yang satu terhadap elemen lain memeliki tingkat penegasan tertinggi
yang mungkin menguatkan
2,4,6,8 : Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan, Nilai ini
diberikan bila ada dua kompromi di antara dua pilihan
Kebalikan = Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka dibanding dengan
aktivitas j , maka j mempunyai nilai kebalikannya dibanding dengan i.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
37. METODE AHP
Skala kuantitatif dalam sistem pendukung keputusan AHP.
Intensitas
Kepentingan
Definisi Penjelasan
1 Kedua elemen sama pentingnya Dua elemen mempunyai pengaruh yang sama
besar terhadap tujuan
3 Elemen yang satu sedikit lebih penting
dari pada elemen yang
lainnya
Pengalaman dan penilaian sedikit
menyokong satu elemen dibandingkan elemen
yang lainnya
5 Elemen yang satu lebih penting dari
pada elemen yang lainnya
Pengalaman dan penilaian sangat kuat
menyokong satu elemen dibandingkan elemen
yang lainnya
7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting
dari pada elemen yang lainnya
Satu elemen yang kuat di sokong dan dominan
terlihat dalam praktek
9 Satu elemen mutlak penting dari pada
elemen yang lainnya
Bukti yang mendukung elemen yang satu
terhadap elemen lain memiliki tingkat penegasan
tertinggi yang mungkin menguatkan
2,4,6,8 Nilai-nilai antara 2 nilai pertimbangan
yang berdekatan
Nilai ini diberikan bila ada dua kompromi
diantara 2 pilihan
Kebalikan Jika aktifitas i mendapat satu angka dibanding aktifitas j, maka j mempunyai nilai
kebalikkannya dibanding dengan i
38. PENENTUAN PRIORITAS
Setiap elemen (Kriteria,
alternatif) dalam hierarkhi
mempunyuai bobot relatif:
– Untuk menunjukkan
prioritas / kepentingan
relatifnya
Bobot diperoleh dari PCM:
– Menghitung nilai Eigen
(eigen-vector).
Metode perhitungan (eigen value):
Menurut Saaty: Metode pangkat
Prosedurnya:
1. Meng-Kuadratkan matriks
2. Menhitung jumlah untuk setiap
baris, kemudian dinormalkan
(dibagi dengan jumlah totalnya)
3. Iterasi hingga kita mendapatkan
nilai deviasi di antara dua iterasi
sangat kecil (tidak berubah dalam
empat desimal)
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
43. PENENTUAN PRIORITAS
Now, calculate deviation between eigen value from iteration-1 and
iteration-2:.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
44. PENENTUAN PRIORITAS
If iteration-3 continued, we will get the eigen value not change in 4
decimal:
So, eigen value for criteria level:
That means the most important criteria is price,
follow by multiuse then prestige
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
45. METODE AHP
Menghitung nilai eigen
dan menguji
konsistensinya.
Jika tidak konsisten maka
pengambilan data diulangi.
Mengulangi langkah-
langkah tersebut di atas
untuk seluruh tingkat
hierarki.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
46. METODE AHP
Menghitung vektor eigen
Menghitung vektor eigen dari setiap matriks
perbandingan berpasangan yang merupakan bobot setiap
elemen untuk penentuan prioritas elemen-elemen pada
tingkat hirarki terendah sampai mencapai tujuan.
Penghitungan dilakukan lewat cara menjumlahkan nilai
setiap kolom dari matriks, membagi setiap nilai dari
kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk
memperoleh normalisasi matriks, dan menjumlahkan
nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan
jumlah elemen untuk mendapatkan rata-rata.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
47. METODE AHP
Memeriksa konsistensi hierarki.
AHP mengukur rasio konsistensi dengan melihat indeks
konsistensinya.
Konsistensi yang diharapkan adalah yang mendekati
sempurna agar menghasilkan keputusan yang
mendekati valid.
Walaupun sulit untuk mencapai yang sempurna, rasio
konsistensi diharapkan kurang dari atau sama dengan
10 %.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
49. EVALUASI KONSISTENSI
Inkonsistensi dapat terjadi kalau:
1. Kesalahan memasukkan data
2. Informasi tidak mencukupi (kurang)
3. Kurang konsentrasi
4. Fakta-fakta memang tidak selalu konsisten:
1. Team A outmatch Team B, and Team B
outmatch Team C, but
2. May be Team C outmatch Team A.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
50. EVALUASI KONSISTENSI
AHP mentolerir inkonsistensi:
Diukur dengan Indeks Konsistensi (CI) dan Rasio Konsistensi
(CR):
Nilai Random (RI):
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
51. EVALUASI KONSISTENSI
Contoh evaluasi konsistensi:
Apakah “penilaian” konsisten ?.
Dari perhitungan kita mendapatkan Nilai Eigen (Vektor
Prioritas):
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
52. EVALUASI KONSISTENSI
Prosedur selanjutnya:
Menghitung vektor jumlah yang diboboti : Perkalian matriks dengan nilai
Eigen (Vektor Prioritas)
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
Membagi vektor jumlah yg terboboti dengan vektor prioritas:
54. EVALUASI KONSISTENSI
Prosedur Selanjutnya:
Menghitung Rasio Konsistensi (CR):.
(Catatan: Nilai RI untuk n = 3 diperoleh dari tabel)
Kesimpulan:
Penilaian pada level “kriteria” adalah KONSISTEN ,
karena nilai CR < 0,1.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
55. SINTESIS ALTERNATIF
Misalnya kita mendapatkan prioritas relatif sbb:
Diunduh dari:
http://www.helsinki.fi/vitri/research/Educational_Projects/forrsa/GIS_AL2_course%20proceedings/cd/Cour
se/AHP-LandZoning.pdf…………… 12/3/2013
So, which is car we have to chose…???
56. SINTESIS ALTERNATIF
Kalau kita ingin mendapatkan total prioritas untuk semua alternatif, kita
harus mensintesis :
– Kombinasi semua vektor prioritas relatif
– Salah satu metode adalam penjumlahan dengan bobot, metode
kompromi, dan lainnya.
Contoh sintesis:
Perhitungan :
untuk BMW: (0,122).(0,625) + (0,136).(0.238) + (0,649).(0.136) = 0,197
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
57. TIGA PRINSIP DARI METODE AHP
1. PRINSIP DEKOMPOSISI
Masalah yang kompleks dibagi menjadi bagian-bagian secara hierarkis.
“Tujuan” didefinisikan mulai dari tujuan umum hingga tujuan khusus.
Dalam bentuk yang paling sederhana struktur akan dibandingkan tujuan,
kriteria dan level alternatif.
Setiap alternatif mungkin akan dibagi lebih jauh menjadi tingkatan yang
lebih detail, mencakup banyak sub-kriteria.
Level paling atas dari hirarki merupakan tujuan yang terdiri atas “satu
elemen”.
Level berikutnya mungkin mengandung beberapa elemen, di mana
elemen-elemen tersebut dapat dibandingkan, memiliki kepentingan yang
hampir sama dan tidak memiliki perbedaan yang terlalu mencolok.
Jika perbedaan terlalu besar harus dibuatkan level yang baru.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
58. METODE AHP
2. PRINSIP PERBANDINGAN
Perbandingan penilaian/pertimbangan (comparative judgments).
Dengan prinsip ini dapat dibangun perbandingan berpasangan dari
semua elemen yang ada dengan tujuan menghasilkan skala kepentingan
relatif dari elemen-elemen itu.
Penilaian menghasilkan skala penilaian yang berupa angka.
Perbandingan berpasangan dalam bentuk matriks jika dikombinasikan
akan menghasilkan prioritas.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
59. METODE AHP
3. PRINSIP PRIORITAS
Sintesa prioritas dilakukan dengan mengalikan prioritas
lokal dengan prioritas dari kriteria bersangkutan di level
atasnya dan menambahkannya ke setiap elemen dalam level
yang dipengaruhi kriteria.
Hasilnya berupa gabungan atau dikenal dengan prioritas
global yang kemudian digunakan untuk memboboti prioritas
lokal dari elemen di level terendah sesuai dengan kriterianya.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
60. APLIKASI METODE AHP
1. Membuat suatu set alternatif;
2. Perencanaan
3. Menentukan prioritas;
4. Memilih kebijakan terbaik setelah menemukan satu set
alternatif;
5. Alokasi sumber daya
6. Menentukan kebutuhan/persyaratan;
7. Memprediksi outcome;
8. Merancang sistem;
9. Mengukur performa;
10. Memastikan stabilitas sistem;
11. Optimasi;
12. Penyelesaian konflik.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
62. METODE AHP
Rancangan Alur Penelitian
Model awal pengelolaan suatu “usaha / organisasi” disusun berdasarkan Studi Kelayakan.
Tahapan AHP adalah sbb :
1. Penyusunan hirarki kriteria dan sub kriteria dalam model pengelolaan usaha/organisasi.
2. Penentuan kriteria-kriteria dan sub kriteria apa saja yang melandasi pengelolaan usaha dengan data
dari kuisioner.
3. Penentuan prioritas atas kriteria-kriteria dan sub criteria yang telah disusun, yang dilakukan dengan
cara menyusun model perbandingan berpasangan (pairwise comparison) kriteria dan sub kriteria
pengelolaan usaha/organisasi..
4. Kriteria-kriteria dan sub kriteria pengelolaan yang diprioritaskan tersebut akan menjadi salah satu
faktor internal dalam penyusunan strategi pengelolaan
5. Sedangkan faktor-faktor eksternal diperoleh dari data sekunder yang terdiri atas peluang dan
ancaman dalam pengelolaan usaha/organisasi..
6. Dari Faktor-faktor tsb dilakukan pembobotan dengan pairwise comparison untuk mengetahui tingkat
kepentingan faktor internal dan eksternal melalui pengisian kuesioner kepada pengelola.
7. Faktor-faktor tsb disusun menjadi prioritas usulan strategi dan selanjutnya dikaitkan dengan visi,
misi, sasaran dan konsep serta kebijakan pembangunan dan pengembangan usaha/organisasi.
sehingga didapatkan rangking usulan strategi terpilih..
8. Penyusunan strategi diawali dengan melakukan environmental scanning, yaitu analisa faktor Internal
dan analisa faktor eksternal
9. Dikualitatifkan dengan analisis SWOT untuk dapat disusun beberapa strategi usulan pengelolaan
usaha/organisasi.
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
63. METODE AHP
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam analisis AHP dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Survei: yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner
secara langsung dengan orangorang yang terkait dengan ruang lingkup penelitian dan
terlibat dalam pengelolaan Pasar Induk agrobis Jawa Timur.
2. Riset Pustaka.
Riset pustaka digunakan untuk subyek-subyek metodologi penelitian, pairwise
comparison, dan operasional komputer.
3. Kuesioner.
Kuesioner terdiri dari tiga bagian. Kuesioner pertama bertujuan untuk mendapatkan
kriteria dan subkriteria pengelolaan usaha. Kuesioner ke dua bertujuan untuk
mendapatkan prioritas kriteria dan subkriteria pengelolaan. Sedangkan kuesioner ke tiga
bertujuan untuk mendapatkan bobot kepentingan faktor internal dan eksernal dalam
pengelolaan usaha. Kuesioner pertama dan ke dua diberikan kepada stakeholder
“usaha” yang terdiri dari pengelola, pedagang, dinas terkait dan calon
pelanggan/pengguna. Sedangkan kuesioner ke tiga hanya diberikan kepada General
Manager dari “usaha/organisasi”.
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
64. METODE AHP
METODE ANALISA DATA
1. Metode penentuan prioritas kriteria dan subkriteria pengelolaan “usaha
/ organisasi”
Analisis data diawali dengan menentukan kriteria dan subkriteria. Daftar isian
disebarkan untuk mereview model yang telah disusun oleh peneliti , dan dari hasil
ini dapat ditetapkan sebuah model hierarki kriteria dan sub-kriteria pengelolaan.
Penentuan prioritas kriteria dan subkriteria dapat dilakukan dengan metode
pairwise-comparison dalam AHP dari data kuisioner.
Metode pairwise-comparison ini untuk membantu menentukan prioritas
pengelolaan usaha/organisasi berdasarkan faktor-faktor yang dianggap penting.
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
65. METODE AHP
METODE ANALISA DATA
Metode penyusunan strategi pengelolaan “usaha/organisasi”
Hasil dari kriteria dan sub-kriteria yang telah diprioritaskan, dipakai untuk
menyusun faktor internal dalam pengelolaan “usaha/organisasi”. Sedangkan
faktor eksternal diperoleh dari data sekunder yang bersumber dari pengelola
“usaha/organisasi” dan stakeholder terkait.
Setelah diketahui faktor internal dan eksternal dalam pengelolaan
“usaha/organisasi”, selanjutnya dilakukan pembobotan dengan pairwise
comparison untuk mengetahui tingkat kepentingan (bobot) faktor internal dan
faktor eksternal melalui pengisian kuesioner kepada pengelola
“usaha/organisasi”.
Dari hasil pembobotan tersebut dapatlah disusun strategi yang diawali dengan
mempelajari visi, misi dan sasaran dari “usaha/organisasi” dan melakukan
analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) dan lingkungan
eksternal (kekuatan pesaing, peluang dan ancaman) selanjutnya dilakukan
analisa SWOT.
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
66. METODE AHP
METODE ANALISA DATA
Berdasarkan matriks SWOT yang dihasilkan, selanjutnya dapat disusun
rancangan strateginya. Rancangan ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat juga
meminimalkan kelemahan dan ancaman.
Proses perancangan strategi tersebut dikaitkan dengan tujuan, sasaran,
strategi dan kebijakan “usaha/organisasi”.
Hasil analisis SWOT adalah empat strategi pengelolaan, yang selanjutnya
dinilai hubungannya dengan visi, misi dan nilai-nilai yang diyakini oleh
pengelola “usaha/organisasi”. Nilai yang diberikan analisis dalam rangka
menetapkan pilihan strategi adalah 1 (tidak terkait), 2 (kurang terkait), 3 (terkait)
dan 4 (sangat terkait).
Misalnya “Strategi yang dipilih” adalah “hasil penjumlahan terbesar”.
Faktor kunci keberhasilan ditetapkan dari 4 sampai dengan 7 urutan pilihan
strategi yang memperoleh skor tertinggi, lalu diformulasikan dengan
mengkaitkan faktor SWOT yang memperngaruhinya
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
67. METODE AHP
Perhitungan Bobot Antar Kriteria
Pembobotan kriteria dilakukan dengan memperhatikan data kuisioner
responden, nilai isian sesuai skala menurut proses hierarki analitis, misalnya
dari 1 sampai dengan 9.
Isian skala prioritas dari responden untuk setiap perbandingan berpasangan
lalu dirata-rata secara geometrik. Rata-rata geometrik (misalnya) = 2,57
Selanjutnya dari matrik penilaian perbandingan antar kriteria ini dimasukkan ke
matrik perbandingan berpasangan antar kriteria sebagai berikut:
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
76. METODE AHP
Matriks Prioritas Pilihan Strategi
Keterangan:
(*) 1 = Tidak terkait; 2 = Kurang terkait; 3 = Terkait; 4 = Paling terkait
STRATEGI : SO Keterkaitan dengan (*): Prioritas
Strategi
Visi Misi Nilai
Misalnya: S2 x O3
……………………………………………..
4 3 4 11
…………………………….
….. ….. ….. …..
…………………………….
….. ….. ….. …..
…………………………….
….. ….. ….. …..
…………………………….
….. ….. ….. …..
77. METODE AHP
Matriks Prioritas Pilihan Strategi
Keterangan:
(*) 1 = Tidak terkait; 2 = Kurang terkait; 3 = Terkait; 4 = Paling terkait
STRATEGI : ST Keterkaitan dengan (*): Prioritas
Strategi
Visi Misi Nilai
Misalnya: S3 x T2
……………………………………………..
3 3 2 8
…………………………….
….. ….. ….. …..
…………………………….
….. ….. ….. …..
…………………………….
….. ….. ….. …..
…………………………….
….. ….. ….. …..
78. METODE AHP
Matriks Prioritas Pilihan Strategi
Keterangan:
(*) 1 = Tidak terkait; 2 = Kurang terkait; 3 = Terkait; 4 = Paling terkait
STRATEGI : WO Keterkaitan dengan (*): Prioritas
Strategi
Visi Misi Nilai
Misalnya: W3 x O2
……………………………………………..
3 3 4 10
…………………………….
….. ….. ….. …..
…………………………….
….. ….. ….. …..
…………………………….
….. ….. ….. …..
…………………………….
….. ….. ….. …..
79. METODE AHP
Matriks Prioritas Pilihan Strategi
Keterangan:
(*) 1 = Tidak terkait; 2 = Kurang terkait; 3 = Terkait; 4 = Paling terkait
STRATEGI : WT Keterkaitan dengan (*): Prioritas
Strategi
Visi Misi Nilai
Misalnya: W3 x T2
……………………………………………..
3 3 3 9
…………………………….
….. ….. ….. …..
…………………………….
….. ….. ….. …..
…………………………….
….. ….. ….. …..
…………………………….
….. ….. ….. …..
80. Aplikasi Metode AHP untuk Bakso Ikan Kemasan
(Jurnal Teknologi Pertanian, Vol. 8 No. 1 (April 2007) 19 – 25
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Mutu Bakso
81. METODE AHP
Pembuatan portal untuk pemilihan atau pengurutan
supplier pada PT. Pelangi Indokarya
Kriteria-kriteria yang ditentukan oleh PT. Indokarya
dalam menentukan supplier mana yang akan dipilih,
yaitu :
1. Kualitas barang
2. Pengiriman
3. Harga
4. Performance history
5. Warranties and claim policies
6. Impression
Diunduh dari: http://blog.its.ac.id/indokaryablogs/final-project-manajemen-rantai-pasok/ …………… 18/3/2013
83. METODE AHP
Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang
tidak terstruktur, stratejik, dan dinamik, menjadi bagian-bagiannya, dan
menyusunnya menjadi suatu hierarki.
Tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik secara subjektif tentang
arti pentingnya variabel tersebut secara relatif dibandingkan dengan variabel
lainnya, dalam mencapai tujuan.
Dari berbagai pertimbangan tersebut kemudian dilakukan sintesis untuk
menetapkan variabel yang memiliki prioritas tinggi dan berperan untuk
mempengaruhi hasil (tujuan) sistem yang diteliti.
Diunduh dari: http://globalonlinebook.blogspot.com/2012/04/prinsip-kerja-ahp-adalah.html?m=0 ……………
84. Analysis of a group decision support system (GDSS) for aviation safety
risk evaluation
Michele A. Maurino* and James T. Luxhøj
Department of Industrial and Systems Engineering, Rutgers University, New Brunswick New Jersey 08901
Diunduh dari: http://rutgersscholar.rutgers.edu/volume04/maurluxh/maurluxh.htm…………… 18/3/2013
85. Assess enterprise applications for cloud migration
Using the Analytic Hierarchy Process to evaluate apps for the cloud
Brijesh Deb, Senior Technology Architect, Infosys
Schematic representation of AHP for evaluating cloud technical fitment
Diunduh dari: http://www.ibm.com/developerworks/cloud/library/cl-assessport/…………… 18/3/2013