SlideShare a Scribd company logo
1 of 86
METODE AHP
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
(AHP)
Metode AHP dikembangkan oleh
Thomas L. Saaty untuk membantu
menentukan prioritas.
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
METODE AHP
AHP merupakan model penunjang pengambilan keputusan yang
dikembangkan oleh Thomas L. Saaty.
Model ini menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks
menjadi suatu hierarki.
Saaty (1993) mendefinisikan “hierarki” sebagai suatu representasi dari sebuah
permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level, level pertama
adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub-kriteria, dan seterusnya
hingga ke level terakhir.
Dengan menggunakan hierarki ini, suatu masalah yang kompleks dapat
diuraikan menjadi kelompok – kelompok yang kemudian diatur menjadi suatu
bentuk hierarki, sehingga permasalahan tampak lebih terstruktur dan
sistematis.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
METODE AHP
A simple AHP hierarchy,
with final priorities.
The goal is to select the
most suitable leader from
a field of three candidates.
The factors to be
considered are
experience, education,
charisma, and age.
According to the
judgments of the decision
makers, Dick is the
strongest candidate,
followed by Tom, then
Harry.
Diunduh dari: http://en.wikipedia.org/wiki/Analytic_hierarchy_process…………… 18/3/2013
METODE AHP
Kelebihan AHP ini adalah :
1. Kesatuan (Unity) . AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi
suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami.
2. Kompleksitas (Complexity). AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui
pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.
3. Saling ketergantungan (Inter Dependence) . AHP dapat digunakan pada elemen-elemen
sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier.
4. Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring) . AHP mewakili pemikiran alamiah yang
cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-
masing level berisi elemen yang serupa.
5. Pengukuran (Measurement) . AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk
mendapatkan prioritas.
6. Konsistensi (Consistency) . AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian
yang digunakan untuk menentukan prioritas.
7. Sintesis (Synthesis) . AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa
diinginkannya masing-masing alternatif.
8. Trade Off . AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor - faktor pada sistem sehingga
orang mampu memilih altenatif terbaik berdasarkan tujuan mereka.
9. Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus) . AHP tidak mengharuskan
adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil penilaian yang berbeda.
10. Pengulangan Proses (Process Repetition) . AHP mampu membuat orang menyaring
definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan penilaian serta pengertian
mereka melalui proses pengulangan.
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
METODE AHP
Kelemahan metode AHP adalah :
1. Ketergantungan metode AHP pada input-utama. Input utama ini berupa
persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas ahli
itu, model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian
yang keliru.
2. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara
statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang
terbentuk.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
APLIKASI METODE AHP
Aplikasi AHP untuk proses keputusan :
1. Choice - The selection of one alternative from a given set of
alternatives, usually where there are multiple decision criteria
involved.
2. Ranking - Putting a set of alternatives in order from most to least
desirable
3. Prioritization - Determining the relative merit of members of a set of
alternatives, as opposed to selecting a single one or merely ranking
them
4. Resource allocation - Apportioning resources among a set of
alternatives
5. Benchmarking - Comparing the processes in one's own organization
with those of other best-of-breed organizations
6. Quality management - Dealing with the multidimensional aspects of
quality and quality improvement
7. Conflict resolution - Settling disputes between parties with apparently
incompatible goals or positions
.
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
APLIKASI METODE AHP
Penggunaan metode AHP mencakup:
1. Bagaimana meminimumkan dampak negatif perubahan iklim global
2. Bagaimana mengkuantifikasikan suatu kualitas
3. Selecting university faculty (Bloomsburg University of Pennsylvania)
4. Deciding where to locate offshore manufacturing plants (University of
Cambridge)
5. Assessing risk in operating cross-country petroleum pipelines
(American Society of Civil Engineers)
6. Bagaimana sebaiknya pengelolaan DAS.
Diunduh dari: http://en.wikipedia.org/wiki/Analytic_hierarchy_process…………… 12/3/2013
Prosedur AHP
Prosedur AHP dapat disarikan sbb:
1. Memodel problematik menjadi suatu “hierarkhis” yg mengandung
tujuan (sasaran) keputusan, alternatif untuk mencapainya, dan kriteria
untuk mengevaluasi alternatif-alternatif tsb.
2. Menetapkan prioritas di antara elemen-elemen hierarkhi dengan jalan
membuat serangkaian keputusan berdasarkan pembandingan
elemen-elemen tersebut secara berpasangan.
3. Men-sintesis keputusan-keputusan ini untuk menghasilkan
seperangkat prioritas untuk keseluruhan hierarkhi.
4. Memeriksa konsistensi keputusan.
5. Keputusan akhir berdasarkan hasil-hasil dari proses di atas.
Diunduh dari: http://en.wikipedia.org/wiki/Analytic_hierarchy_process…………… 17/3/2013
METODE AHP
“Hierarkhi” adalah sistem terstrata mengenai ranking,
organisasi, orang, barang/benda, idea, dan lainnya …….,
dimana setiap elemen merupakan subordinat dari satu atau
lebih elemen lainnya, kecuali elemen paling atas.
Konsep Hierarkhis harus dapat dideskripsikan dan
diformulasikan secara matematis.
Diagram hierarkhis seringkali berbentuk seperti piramida,
tetapi mungkin saja bentuk-bentuk lainnya.
Diunduh dari: …………… 18/3/2013
HIERARKHI AHP
Hierarkhi AHP merupakan sarana terstruktur untuk
pemodelan keputusan.
Hierarkhi AHP terdiri atas “tujuan secara keseluruhan”,
sekelompok alternatif untuk mencapai tujuan, dan
sekelompok faktor atau kriteria yg menghubungkan alternatif
dengan tujuan.
Kriteria dapat dirinci lebih lanjut menjadi sub-kriteria, dan
seterusnya sesuai dengan permasalahan yang diteliti.
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
Hierarkhi AHP sederhana
Ada tiga alternatif untuk mencapai Tujuan, dan ada empat kriteria untuk
mengambil keputusan memeilih di antara alternatif.
Diunduh dari: …………… 18/3/2013
Tujuan
Kriteria
1
Kriteria
1
Kriteria
1
Kriteria
1
Alter
natif
1
Alter
natif
2
Alter
natif
3
Alter
natif
1
Alter
natif
1
Alter
natif
3
Alter
natif
3
Alter
natif
3
Alter
natif
1
Hierarkhi AHP unt memilih Pemimpin
Ada satu tujuan, tiga kandidat, dan empat kriteria untuk memilih satu di
antaranya.
Diunduh dari: …………… 18/3/2013
Alternatif
Kriteria
Tujuan
Memilih
pemimpin
Umur
Pengalam
an
Pendidik
an
Kharisma
Sutomo Djoko Suharjo
EVALUASI HIERARKHI
Kalau Hierarkhi AHP telah disusun, partisipan menganalisisnya dengan metode
pembandingan-berpasangan yg menghasilkan sekala pengukuran numerik untuk
node-nodenya.
Kriteria dibandingkan secara berpasangan untuk mengetahui kepentingannya
dalam pencapaian tujuan.
Alternatif-alternatif dibandingkan secara berpasangan untuk mengetahui
preferensinya terhadap kriteria.
Pembandingan dapat dilakukan secara matematik, dan prioritias dapat dihasilkan
untuk setiap node.
Misalnya “Memilih Pemimpin" seperti contoh di atas.
Tugas penting pengambil keputusan adalah menentukan “bobot” bagi setiap
kriteria untuk memilih pemimpin.
Tugas lainnya adalah menentukan “bobot” bagi setiap kandidat dalam kaitannya
dengan masing-masing kriteria.
Diunduh dari: …………… 17/3/2013
PRIORITAS dalam METODE AHP
Prioritas adalah “angka” yg berhubungan dengan node-node pada
Hierarkhi AHP. Angka-angka itu mencerminkan “bobot relatif” dari node-
node dalam suatu kelompok.
“Prioritas” merupakan angka absolut, antara nol dan satu, tanpa satuan
atau dimensi.
Suatu node dengan prioritas 0.20 mempunyai bobot duakali lebih besar
dalam mencapai tujuan, dibandingkan dengan node yang prioritasnya
0.10.
“Bobot” dapat mencerminkan “kepentingan”, atau “preferensi”, atau
“kedekatan”.
Prioritas “tujuan” adalah 1.00. Prioritas-prioritas untuk semua alternatif
jumlahnya selalu 1.00.
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
PROSEDUR AHP
1. Problem definition
2. Organized elements of problem into
hierarchy
3. Assessment the criteria and alternatives
4. Determined the relative priority
5. Evaluated consistency index
6. Synthesisthe alternatives priority
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
METODE AHP
Langkah-langkah dalam metode AHP :
1. Mendefinisikan masalah dan menentukan alternatif solusi yang diinginkan.
2. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan dengan sub-
tujuan, kriteria dan memungkinkan alternatif pada tingkat kriteria yang paling bawah.
3. Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif
atau pengaruh setiap elemen terhadap masing-masing tujuan atau kriteria setingkat di
atasnya. Perbandingan dilakukan berdasarkan judgement dari pengambil keputusan
dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibanding elemen lainnya.
4. Melakukan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh judgement seluruhnya
sebanyak n x ((n-1)/2) buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan.
5. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya, jika tidak konsisten pengambilan
data diulangi.
6. Mengulangi langkah 3, 4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.
7. Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan. Nilai vektor
eigen merupakan bobot setiap elemen. Langkah ini untuk mensintesis judgment dalam
penentuan prioritas elemen-elemen pada tingkat hirarki terendah sampai pencapaian
tujuan.
8. Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih dari 10% maka penilaian data
judgment harus diperbaiki.
9. Saaty (1993) menetapkan skala kuantitatif 1 sampai 9 untuk membandingkan tingkat
kepentingan suatu elemen terhadap elemen lain.
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
METODE AHP
TAHAP IDENTIFIKASI MASALAH
Mendefinisikan masalah dan menentukan SOLUSI-solusi yang diinginkan.
Dalam tahap ini peneliti berusaha menentukan masalah yang akan
dijawab (dipecahkan) secara jelas, detail dan mudah dipahami.
Dari masalah yang ada dicoba ditentukan solusi-solusi (hipotetik) yang
mungkin cocok untuk menyelesaikan masalah itu.
Solusi dari suatu masalah mungkin berjumlah lebih dari satu.
Solusi-solusi (hipotetik) ini dapat dikembangkan lebih lanjut dalam tahap
berikutnya.
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
PROSEDUR AHP
Problem definition
Problem:
Gap between the recent condition ( what is) and the
expectation (what should be)
Problem Identification:
1. What goal / objectives should be achieved?
2. What criteria and sub-criteria which are suitable?
3. What are alternatives solution?
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
METODE AHP
Membuat struktur hierarki yang diawali dengan
tujuan utama.
Setelah menyusun tujuan utama sebagai level teratas ,
kemudian disusun level hirarki yang berada di bawahnya yaitu
kriteria-kriteria yang cocok untuk menilai alternatif yang dipilih
dan menentukan alternatif tersebut.
Setiap kriteria mempunyai intensitas yang berbeda-beda.
Hierarki dilanjutkan dengan sub-kriteria (jika diperlukan).
.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
Prosedur AHP
Struktur Dasar AHP:.
Diunduh dari:
http://www.helsinki.fi/vitri/research/Educational_Projects/forrsa/GIS_AL2_course%20proceedings/cd/Course/AHP-
LandZoning.pdf…………… 12/3/2013
Hierarchy framing AHP:.
Diunduh dari:
http://www.helsinki.fi/vitri/research/Educational_Projects/forrsa/GIS_AL2_course%20proceedings/cd/Course/AHP-
LandZoning.pdf…………… 12/3/2013
Struktur yg diperluas
Kerangka Hierarkhi AHP:.
Diunduh dari:
http://www.helsinki.fi/vitri/research/Educational_Projects/forrsa/GIS_AL2_course%20proceedings/cd/Course/AHP-
LandZoning.pdf…………… 12/3/2013
Ada dua model AHP:
1. Model pengukuran relatif:
a. If alternative solution has known exactly (maximum
9 alternative), then
b. Alternatives can be compared one to others directly
c. Contoh: Memilih tiga alternatif mobil.
2. Model pengukuran absolut:
a. If alternative solution has not known well or might
be the number is too many
b. Alternatives rated by a certain standard
c. Contoh : Model rating untuk seleksi siswa.
Diunduh dari:
http://www.helsinki.fi/vitri/research/Educational_Projects/forrsa/GIS_AL2_course%20proceedings/cd/Course/AHP-
LandZoning.pdf…………… 12/3/2013
Kerangka Hierarkhi AHP:.
Kerangka Hierarkhi AHP: Model absolut
Diunduh dari:
http://www.helsinki.fi/vitri/research/Educational_Projects/forrsa/GIS_AL2_course%20proceedings/cd/Course/AHP-
LandZoning.pdf…………… 12/3/2013
Kerangka Hierarkhi AHP: Model rating.
Diunduh dari:
http://www.helsinki.fi/vitri/research/Educational_Projects/forrsa/GIS_AL2_course%20proceedings/cd/Course/AHP-
LandZoning.pdf…………… 12/3/2013
Contoh Urutan Hierarki Sistem.
Keputusan pemilihan siswa dalam mengikuti olimpiade sains tingkat kabupaten
ini digunakan 4 faktor kriteria yaitu kriteria pengalaman olimpiade, intellegensi,
kemampuan akademik, dan kemampuan olimpiade. Masing-masing kriteria
diberikan 5 intensitas yaitu intensitas sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah dan
sangat rendah.
Diunduh dari: eprints.undip.ac.id …………… 12/3/2013
METODE AHP
Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan
kontribusi relatif setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang
setingkat di atasnya
Matriks yang digunakan bersifat sederhana, memiliki kedudukan kuat untuk
kerangka konsistensi, mendapatkan informasi lain yang mungkin dibutuhkan
dengan semua perbandingan yang mungkin dan mampu menganalisis kepekaan
prioritas secara keseluruhan untuk perubahan pertimbangan.
Pendekatan matriks mencerminkan aspek ganda dalam prioritas yaitu
mendominasi dan didominasi.
Perbandingan dilakukan berdasarkan judgment dari pengambil keputusan dengan
menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya (me-
ranking).
Untuk memulai proses perbandingan berpasangan dipilih sebuah kriteria dari
level paling atas hirarki (misalnya K) dan kemudian dari level di bawahnya diambil
elemen yang akan dibandingkan, misalnya E1, E2, E3, E4, E5.
.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
Criteria and Alternative assessment
Conducted for each hierarchy level to determined the relative important
value between one and other element
Pairwise comparison used:
– Data (measurement results), or generally used
– Scale 1-9.
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
Assessment results put on pairwise comparison matrix (PCM)
Example PCM (1): criteria level
“Which criteria is more important and how much important?”.
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
Criteria and Alternative assessment
Example PCM (2): Alternative level
“From prestige aspect, which car more important and how
much important?”
If n element, then the total number of comparison: n(n-1)/2
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
Criteria and Alternative assessment
How if assessment conducted by group?
– Better if group made a consensus:
Discussion and argues should be done before coming with one value
– Value based on consensus used in PCM
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
Criteria and Alternative assessment
How if there is no consensus among group?
Used mean geometric from individual assessment:
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
Criteria and Alternative assessment
METODE AHP
Matrix perbandingan berpasangan.
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
C A1 A2 A3 A4 A5
A1 1 ….. ….. ….. …..
A2 ….. 1 ….. ….. …..
A3 ….. ….. 1 ….. …..
A4 ….. ….. ….. 1 …..
A5 ….. ….. ….. ….. 1
METODE AHP
Mendefinisikan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh jumlah
penilaian seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan n adalah
banyaknya elemen yang dibandingkan.
Hasil perbandingan dari masing -masing elemen akan berupa angka dari 1 sampai
9 yang menunjukkan perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen.
Apabila suatu elemen dalam matriks dibandingkan dengan dirinya sendiri maka
hasil perbandingan diberi nilai 1.
Skala 9 telah terbukti dapat diterima dan bisa membedakan intensitas antar
elemen.
Hasil perbandingan tersebut diisikan pada sel yang bersesuaian dengan elemen
yang dibandingkan.
Skala perbandingan perbandingan berpasangan dan maknanya yang
diperkenalkan oleh Saaty bisa dilihat berikut ini.
.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
METODE AHP
Intensitas Kepentingan (bobot):
1 Kedua elemen sama pentingnya; dua elemen mempunyai pengaruh yang
sama besar
3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yanga lainnya,
Pengalaman dan penilaian sedikit mendukung satu elemen dibandingkan
elemen yang lainnya
5 Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya; Pengalaman dan
penilaian sangat kuat mendukung satu elemen dibandingkan elemen yang
lainnya
7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya, Satu elemen
yang kuat didukung dan dominan terlihat dalam praktek.
9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya; Bukti yang mendukung
elemen yang satu terhadap elemen lain memeliki tingkat penegasan tertinggi
yang mungkin menguatkan
2,4,6,8 : Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan, Nilai ini
diberikan bila ada dua kompromi di antara dua pilihan
Kebalikan = Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka dibanding dengan
aktivitas j , maka j mempunyai nilai kebalikannya dibanding dengan i.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
METODE AHP
Skala kuantitatif dalam sistem pendukung keputusan AHP.
Intensitas
Kepentingan
Definisi Penjelasan
1 Kedua elemen sama pentingnya Dua elemen mempunyai pengaruh yang sama
besar terhadap tujuan
3 Elemen yang satu sedikit lebih penting
dari pada elemen yang
lainnya
Pengalaman dan penilaian sedikit
menyokong satu elemen dibandingkan elemen
yang lainnya
5 Elemen yang satu lebih penting dari
pada elemen yang lainnya
Pengalaman dan penilaian sangat kuat
menyokong satu elemen dibandingkan elemen
yang lainnya
7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting
dari pada elemen yang lainnya
Satu elemen yang kuat di sokong dan dominan
terlihat dalam praktek
9 Satu elemen mutlak penting dari pada
elemen yang lainnya
Bukti yang mendukung elemen yang satu
terhadap elemen lain memiliki tingkat penegasan
tertinggi yang mungkin menguatkan
2,4,6,8 Nilai-nilai antara 2 nilai pertimbangan
yang berdekatan
Nilai ini diberikan bila ada dua kompromi
diantara 2 pilihan
Kebalikan Jika aktifitas i mendapat satu angka dibanding aktifitas j, maka j mempunyai nilai
kebalikkannya dibanding dengan i
PENENTUAN PRIORITAS
Setiap elemen (Kriteria,
alternatif) dalam hierarkhi
mempunyuai bobot relatif:
– Untuk menunjukkan
prioritas / kepentingan
relatifnya
Bobot diperoleh dari PCM:
– Menghitung nilai Eigen
(eigen-vector).
Metode perhitungan (eigen value):
Menurut Saaty: Metode pangkat
Prosedurnya:
1. Meng-Kuadratkan matriks
2. Menhitung jumlah untuk setiap
baris, kemudian dinormalkan
(dibagi dengan jumlah totalnya)
3. Iterasi hingga kita mendapatkan
nilai deviasi di antara dua iterasi
sangat kecil (tidak berubah dalam
empat desimal)
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
PENENTUAN PRIORITAS
Contoh “Bobot”.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
PENENTUAN PRIORITAS
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
PENENTUAN PRIORITAS
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
PENENTUAN PRIORITAS
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
PENENTUAN PRIORITAS
Now, calculate deviation between eigen value from iteration-1 and
iteration-2:.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
PENENTUAN PRIORITAS
If iteration-3 continued, we will get the eigen value not change in 4
decimal:
So, eigen value for criteria level:
That means the most important criteria is price,
follow by multiuse then prestige
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
METODE AHP
Menghitung nilai eigen
dan menguji
konsistensinya.
Jika tidak konsisten maka
pengambilan data diulangi.
Mengulangi langkah-
langkah tersebut di atas
untuk seluruh tingkat
hierarki.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
METODE AHP
Menghitung vektor eigen
Menghitung vektor eigen dari setiap matriks
perbandingan berpasangan yang merupakan bobot setiap
elemen untuk penentuan prioritas elemen-elemen pada
tingkat hirarki terendah sampai mencapai tujuan.
Penghitungan dilakukan lewat cara menjumlahkan nilai
setiap kolom dari matriks, membagi setiap nilai dari
kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk
memperoleh normalisasi matriks, dan menjumlahkan
nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan
jumlah elemen untuk mendapatkan rata-rata.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
METODE AHP
Memeriksa konsistensi hierarki.
AHP mengukur rasio konsistensi dengan melihat indeks
konsistensinya.
Konsistensi yang diharapkan adalah yang mendekati
sempurna agar menghasilkan keputusan yang
mendekati valid.
Walaupun sulit untuk mencapai yang sempurna, rasio
konsistensi diharapkan kurang dari atau sama dengan
10 %.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
EVALUASI KONSISTENSI
Apakah perbandingan berpasangan dilakukan secara
konsisten?
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
Konsistensi akan menjamin validitas “Bobot”
EVALUASI KONSISTENSI
Inkonsistensi dapat terjadi kalau:
1. Kesalahan memasukkan data
2. Informasi tidak mencukupi (kurang)
3. Kurang konsentrasi
4. Fakta-fakta memang tidak selalu konsisten:
1. Team A outmatch Team B, and Team B
outmatch Team C, but
2. May be Team C outmatch Team A.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
EVALUASI KONSISTENSI
AHP mentolerir inkonsistensi:
Diukur dengan Indeks Konsistensi (CI) dan Rasio Konsistensi
(CR):
Nilai Random (RI):
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
EVALUASI KONSISTENSI
Contoh evaluasi konsistensi:
Apakah “penilaian” konsisten ?.
Dari perhitungan kita mendapatkan Nilai Eigen (Vektor
Prioritas):
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
EVALUASI KONSISTENSI
Prosedur selanjutnya:
Menghitung vektor jumlah yang diboboti : Perkalian matriks dengan nilai
Eigen (Vektor Prioritas)
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
Membagi vektor jumlah yg terboboti dengan vektor prioritas:
EVALUASI KONSISTENSI
Prosedur selanjutnya:
Menghitung nilai Eigen maksimum :
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
Menghitung Indeks Konsistensi (CI):
EVALUASI KONSISTENSI
Prosedur Selanjutnya:
Menghitung Rasio Konsistensi (CR):.
(Catatan: Nilai RI untuk n = 3 diperoleh dari tabel)
Kesimpulan:
Penilaian pada level “kriteria” adalah KONSISTEN ,
karena nilai CR < 0,1.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
SINTESIS ALTERNATIF
Misalnya kita mendapatkan prioritas relatif sbb:
Diunduh dari:
http://www.helsinki.fi/vitri/research/Educational_Projects/forrsa/GIS_AL2_course%20proceedings/cd/Cour
se/AHP-LandZoning.pdf…………… 12/3/2013
So, which is car we have to chose…???
SINTESIS ALTERNATIF
Kalau kita ingin mendapatkan total prioritas untuk semua alternatif, kita
harus mensintesis :
– Kombinasi semua vektor prioritas relatif
– Salah satu metode adalam penjumlahan dengan bobot, metode
kompromi, dan lainnya.
Contoh sintesis:
Perhitungan :
untuk BMW: (0,122).(0,625) + (0,136).(0.238) + (0,649).(0.136) = 0,197
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
TIGA PRINSIP DARI METODE AHP
1. PRINSIP DEKOMPOSISI
Masalah yang kompleks dibagi menjadi bagian-bagian secara hierarkis.
“Tujuan” didefinisikan mulai dari tujuan umum hingga tujuan khusus.
Dalam bentuk yang paling sederhana struktur akan dibandingkan tujuan,
kriteria dan level alternatif.
Setiap alternatif mungkin akan dibagi lebih jauh menjadi tingkatan yang
lebih detail, mencakup banyak sub-kriteria.
Level paling atas dari hirarki merupakan tujuan yang terdiri atas “satu
elemen”.
Level berikutnya mungkin mengandung beberapa elemen, di mana
elemen-elemen tersebut dapat dibandingkan, memiliki kepentingan yang
hampir sama dan tidak memiliki perbedaan yang terlalu mencolok.
Jika perbedaan terlalu besar harus dibuatkan level yang baru.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
METODE AHP
2. PRINSIP PERBANDINGAN
Perbandingan penilaian/pertimbangan (comparative judgments).
Dengan prinsip ini dapat dibangun perbandingan berpasangan dari
semua elemen yang ada dengan tujuan menghasilkan skala kepentingan
relatif dari elemen-elemen itu.
Penilaian menghasilkan skala penilaian yang berupa angka.
Perbandingan berpasangan dalam bentuk matriks jika dikombinasikan
akan menghasilkan prioritas.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
METODE AHP
3. PRINSIP PRIORITAS
Sintesa prioritas dilakukan dengan mengalikan prioritas
lokal dengan prioritas dari kriteria bersangkutan di level
atasnya dan menambahkannya ke setiap elemen dalam level
yang dipengaruhi kriteria.
Hasilnya berupa gabungan atau dikenal dengan prioritas
global yang kemudian digunakan untuk memboboti prioritas
lokal dari elemen di level terendah sesuai dengan kriterianya.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
APLIKASI METODE AHP
1. Membuat suatu set alternatif;
2. Perencanaan
3. Menentukan prioritas;
4. Memilih kebijakan terbaik setelah menemukan satu set
alternatif;
5. Alokasi sumber daya
6. Menentukan kebutuhan/persyaratan;
7. Memprediksi outcome;
8. Merancang sistem;
9. Mengukur performa;
10. Memastikan stabilitas sistem;
11. Optimasi;
12. Penyelesaian konflik.
Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-
process.pdf …………… 12/3/2013
APLIKASI
METODE AHP
METODE AHP
Rancangan Alur Penelitian
Model awal pengelolaan suatu “usaha / organisasi” disusun berdasarkan Studi Kelayakan.
Tahapan AHP adalah sbb :
1. Penyusunan hirarki kriteria dan sub kriteria dalam model pengelolaan usaha/organisasi.
2. Penentuan kriteria-kriteria dan sub kriteria apa saja yang melandasi pengelolaan usaha dengan data
dari kuisioner.
3. Penentuan prioritas atas kriteria-kriteria dan sub criteria yang telah disusun, yang dilakukan dengan
cara menyusun model perbandingan berpasangan (pairwise comparison) kriteria dan sub kriteria
pengelolaan usaha/organisasi..
4. Kriteria-kriteria dan sub kriteria pengelolaan yang diprioritaskan tersebut akan menjadi salah satu
faktor internal dalam penyusunan strategi pengelolaan
5. Sedangkan faktor-faktor eksternal diperoleh dari data sekunder yang terdiri atas peluang dan
ancaman dalam pengelolaan usaha/organisasi..
6. Dari Faktor-faktor tsb dilakukan pembobotan dengan pairwise comparison untuk mengetahui tingkat
kepentingan faktor internal dan eksternal melalui pengisian kuesioner kepada pengelola.
7. Faktor-faktor tsb disusun menjadi prioritas usulan strategi dan selanjutnya dikaitkan dengan visi,
misi, sasaran dan konsep serta kebijakan pembangunan dan pengembangan usaha/organisasi.
sehingga didapatkan rangking usulan strategi terpilih..
8. Penyusunan strategi diawali dengan melakukan environmental scanning, yaitu analisa faktor Internal
dan analisa faktor eksternal
9. Dikualitatifkan dengan analisis SWOT untuk dapat disusun beberapa strategi usulan pengelolaan
usaha/organisasi.
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
METODE AHP
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam analisis AHP dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Survei: yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner
secara langsung dengan orangorang yang terkait dengan ruang lingkup penelitian dan
terlibat dalam pengelolaan Pasar Induk agrobis Jawa Timur.
2. Riset Pustaka.
Riset pustaka digunakan untuk subyek-subyek metodologi penelitian, pairwise
comparison, dan operasional komputer.
3. Kuesioner.
Kuesioner terdiri dari tiga bagian. Kuesioner pertama bertujuan untuk mendapatkan
kriteria dan subkriteria pengelolaan usaha. Kuesioner ke dua bertujuan untuk
mendapatkan prioritas kriteria dan subkriteria pengelolaan. Sedangkan kuesioner ke tiga
bertujuan untuk mendapatkan bobot kepentingan faktor internal dan eksernal dalam
pengelolaan usaha. Kuesioner pertama dan ke dua diberikan kepada stakeholder
“usaha” yang terdiri dari pengelola, pedagang, dinas terkait dan calon
pelanggan/pengguna. Sedangkan kuesioner ke tiga hanya diberikan kepada General
Manager dari “usaha/organisasi”.
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
METODE AHP
METODE ANALISA DATA
1. Metode penentuan prioritas kriteria dan subkriteria pengelolaan “usaha
/ organisasi”
Analisis data diawali dengan menentukan kriteria dan subkriteria. Daftar isian
disebarkan untuk mereview model yang telah disusun oleh peneliti , dan dari hasil
ini dapat ditetapkan sebuah model hierarki kriteria dan sub-kriteria pengelolaan.
Penentuan prioritas kriteria dan subkriteria dapat dilakukan dengan metode
pairwise-comparison dalam AHP dari data kuisioner.
Metode pairwise-comparison ini untuk membantu menentukan prioritas
pengelolaan usaha/organisasi berdasarkan faktor-faktor yang dianggap penting.
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
METODE AHP
METODE ANALISA DATA
Metode penyusunan strategi pengelolaan “usaha/organisasi”
Hasil dari kriteria dan sub-kriteria yang telah diprioritaskan, dipakai untuk
menyusun faktor internal dalam pengelolaan “usaha/organisasi”. Sedangkan
faktor eksternal diperoleh dari data sekunder yang bersumber dari pengelola
“usaha/organisasi” dan stakeholder terkait.
Setelah diketahui faktor internal dan eksternal dalam pengelolaan
“usaha/organisasi”, selanjutnya dilakukan pembobotan dengan pairwise
comparison untuk mengetahui tingkat kepentingan (bobot) faktor internal dan
faktor eksternal melalui pengisian kuesioner kepada pengelola
“usaha/organisasi”.
Dari hasil pembobotan tersebut dapatlah disusun strategi yang diawali dengan
mempelajari visi, misi dan sasaran dari “usaha/organisasi” dan melakukan
analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) dan lingkungan
eksternal (kekuatan pesaing, peluang dan ancaman) selanjutnya dilakukan
analisa SWOT.
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
METODE AHP
METODE ANALISA DATA
Berdasarkan matriks SWOT yang dihasilkan, selanjutnya dapat disusun
rancangan strateginya. Rancangan ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat juga
meminimalkan kelemahan dan ancaman.
Proses perancangan strategi tersebut dikaitkan dengan tujuan, sasaran,
strategi dan kebijakan “usaha/organisasi”.
Hasil analisis SWOT adalah empat strategi pengelolaan, yang selanjutnya
dinilai hubungannya dengan visi, misi dan nilai-nilai yang diyakini oleh
pengelola “usaha/organisasi”. Nilai yang diberikan analisis dalam rangka
menetapkan pilihan strategi adalah 1 (tidak terkait), 2 (kurang terkait), 3 (terkait)
dan 4 (sangat terkait).
Misalnya “Strategi yang dipilih” adalah “hasil penjumlahan terbesar”.
Faktor kunci keberhasilan ditetapkan dari 4 sampai dengan 7 urutan pilihan
strategi yang memperoleh skor tertinggi, lalu diformulasikan dengan
mengkaitkan faktor SWOT yang memperngaruhinya
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
METODE AHP
Perhitungan Bobot Antar Kriteria
Pembobotan kriteria dilakukan dengan memperhatikan data kuisioner
responden, nilai isian sesuai skala menurut proses hierarki analitis, misalnya
dari 1 sampai dengan 9.
Isian skala prioritas dari responden untuk setiap perbandingan berpasangan
lalu dirata-rata secara geometrik. Rata-rata geometrik (misalnya) = 2,57
Selanjutnya dari matrik penilaian perbandingan antar kriteria ini dimasukkan ke
matrik perbandingan berpasangan antar kriteria sebagai berikut:
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
METODE AHP
Matriks Perbandingan Berpasangan Antar Kriteria
Kriteria Kriteria-1 Kriteria-2 Kriteria-3 Kriteria-4 Kriteria-5
Kriteria-1 1 … … … …
Kriteria-2 …. 1 … … …
Kriteria- 3 … … 1 … …
Kriteria- 4 … … … 1 …
Kriteria- 5 … … … … 1
JUmlah … … … … …
METODE AHP
Matriks Normalisasi Perbandingan Berpasangan Antar Kriteria
Hasil analisa didapatkan prioritas sbb :
Hal yang paling penting dalam pengelolaan usaha/organisasi (sesuai dengan nilai bobot):
1. ….
2. …..
3. ….. dst
Kriteria Kriteia-1 Kriteia-2 Kriteia-3 Kriteia-4 Kriteia-5 Mean
(Bobot)
Kriteia-1 …..
Kriteia-2 ….
Kriteia-3 ….
Kriteia-4 ….
Kriteia-5 …
JUmlah 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
METODE AHP
Perhitungan Bobot Antar Sub Kriteria
Bobot Sub-Kriteria pada Kriteria ke i:
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
No Sub-kriteria Bobot
1 Sub-kriteria 1 0.205
2 Sub-kriteria 2 0.123
3 Sub-kriteria 3 0.155
4 Sub-kriteria 4 0.155
5 Sub-kriteria 5 0.084
6 Sub-kriteria 6 0.213
7 Sub-kriteria ke j 0.065
CR = …….. (konsisten/Tidak konsisten). Median bobot = 0.155
METODE AHP
Analisis Strategi Pengelolaan “Usaha/organisasi”
Faktor Eksternal Pengelolaan “Usaha/organisasi”
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
No Faktor Eksternal (FE)
1 Rumusan FE1: ……….….
2 Rumusan FE2: ……….….
3 Rumusan FE3: ……….….
4 Rumusan FE4: ……….….
5
6
7
8
Ke i Rumusan FE ke I : ……….….
METODE AHP
Analisis Strategi Pengelolaan “Usaha/organisasi”
Faktor Internal Pengelolaan “Usaha/organisasi”
Diunduh dari: …………… 12/3/2013
No Faktor Internal (FI)
1 Rumusan FI1: ……….….
2 Rumusan FI2: ……….….
3 Rumusan FI3: ……….….
4 Rumusan FI4: ……….….
5
6
7
8
Ke-j Rumusan FI ke-j : ……….….
METODE AHP
Matriks External Factor Analysis Summary (EFAS)
No Faktor kritis Bobot Ranking
(Rate)
Skor
Opportunity = PELUANG
1 ……….. …. ….. …..
2 ……….. …. ….. …..
3 ……….. …. ….. …..
Ke-i ……….. …. ….. …..
Threats = Ancaman
1 ……….. …. ….. …..
2 ……….. …. ….. …..
3 ……….. …. ….. …..
4 ……….. …. ….. …..
Ke – j ……….. …. ….. …..
Jmlah 1.00 ……
METODE AHP
Matriks Internal Factor Analysis Summary (IFAS)
No Faktor kritis Bobot Ranking
(Rate)
Skor
Strength = KEKUATAN
1 ……….. …. ….. …..
2 ……….. …. ….. …..
3 ……….. …. ….. …..
Ke- k ……….. …. ….. …..
WEAKNESS = KELEMAHAN
1 ……….. …. ….. …..
2 ……….. …. ….. …..
3 ……….. …. ….. …..
4 ……….. …. ….. …..
Ke –n ……….. …. ….. …..
Jmlah 1.00 ……
METODE AHP
MATRIKS IFAS & EFAS
ANALISIS SWOT
MATRIKS IFAS - EFAS
KEKUATAN
……………………………
……………………………
…………………………..
KELEMAHAN
……………………………
……………………………
……………..
PELUANG
……………………………
……………………………
……………….
STRATEGI SP (SO)
……………………………
……………………………
…………………………..
STRATEGI KP (WO)
……………………………
……………………………
…………………………..
ANCAMAN
……………………………
……………………………
………..
STRATEGI SA (ST)
……………………………
……………………………
…………………………..
STRATEGI KA (WT)
……………………………
……………………………
…………………………..
METODE AHP
Matriks Prioritas Pilihan Strategi
Keterangan:
(*) 1 = Tidak terkait; 2 = Kurang terkait; 3 = Terkait; 4 = Paling terkait
STRATEGI : SO Keterkaitan dengan (*): Prioritas
Strategi
Visi Misi Nilai
Misalnya: S2 x O3
……………………………………………..
4 3 4 11
…………………………….
….. ….. ….. …..
…………………………….
….. ….. ….. …..
…………………………….
….. ….. ….. …..
…………………………….
….. ….. ….. …..
METODE AHP
Matriks Prioritas Pilihan Strategi
Keterangan:
(*) 1 = Tidak terkait; 2 = Kurang terkait; 3 = Terkait; 4 = Paling terkait
STRATEGI : ST Keterkaitan dengan (*): Prioritas
Strategi
Visi Misi Nilai
Misalnya: S3 x T2
……………………………………………..
3 3 2 8
…………………………….
….. ….. ….. …..
…………………………….
….. ….. ….. …..
…………………………….
….. ….. ….. …..
…………………………….
….. ….. ….. …..
METODE AHP
Matriks Prioritas Pilihan Strategi
Keterangan:
(*) 1 = Tidak terkait; 2 = Kurang terkait; 3 = Terkait; 4 = Paling terkait
STRATEGI : WO Keterkaitan dengan (*): Prioritas
Strategi
Visi Misi Nilai
Misalnya: W3 x O2
……………………………………………..
3 3 4 10
…………………………….
….. ….. ….. …..
…………………………….
….. ….. ….. …..
…………………………….
….. ….. ….. …..
…………………………….
….. ….. ….. …..
METODE AHP
Matriks Prioritas Pilihan Strategi
Keterangan:
(*) 1 = Tidak terkait; 2 = Kurang terkait; 3 = Terkait; 4 = Paling terkait
STRATEGI : WT Keterkaitan dengan (*): Prioritas
Strategi
Visi Misi Nilai
Misalnya: W3 x T2
……………………………………………..
3 3 3 9
…………………………….
….. ….. ….. …..
…………………………….
….. ….. ….. …..
…………………………….
….. ….. ….. …..
…………………………….
….. ….. ….. …..
Aplikasi Metode AHP untuk Bakso Ikan Kemasan
(Jurnal Teknologi Pertanian, Vol. 8 No. 1 (April 2007) 19 – 25
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Mutu Bakso
METODE AHP
Pembuatan portal untuk pemilihan atau pengurutan
supplier pada PT. Pelangi Indokarya
Kriteria-kriteria yang ditentukan oleh PT. Indokarya
dalam menentukan supplier mana yang akan dipilih,
yaitu :
1. Kualitas barang
2. Pengiriman
3. Harga
4. Performance history
5. Warranties and claim policies
6. Impression
Diunduh dari: http://blog.its.ac.id/indokaryablogs/final-project-manajemen-rantai-pasok/ …………… 18/3/2013
Contoh: Hierarkhi AHP
Diunduh dari: http://blog.its.ac.id/indokaryablogs/final-project-manajemen-rantai-pasok/ ……………
12/3/2013
METODE AHP
Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang
tidak terstruktur, stratejik, dan dinamik, menjadi bagian-bagiannya, dan
menyusunnya menjadi suatu hierarki.
Tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik secara subjektif tentang
arti pentingnya variabel tersebut secara relatif dibandingkan dengan variabel
lainnya, dalam mencapai tujuan.
Dari berbagai pertimbangan tersebut kemudian dilakukan sintesis untuk
menetapkan variabel yang memiliki prioritas tinggi dan berperan untuk
mempengaruhi hasil (tujuan) sistem yang diteliti.
Diunduh dari: http://globalonlinebook.blogspot.com/2012/04/prinsip-kerja-ahp-adalah.html?m=0 ……………
Analysis of a group decision support system (GDSS) for aviation safety
risk evaluation
Michele A. Maurino* and James T. Luxhøj
Department of Industrial and Systems Engineering, Rutgers University, New Brunswick New Jersey 08901
Diunduh dari: http://rutgersscholar.rutgers.edu/volume04/maurluxh/maurluxh.htm…………… 18/3/2013
Assess enterprise applications for cloud migration
Using the Analytic Hierarchy Process to evaluate apps for the cloud
Brijesh Deb, Senior Technology Architect, Infosys
Schematic representation of AHP for evaluating cloud technical fitment
Diunduh dari: http://www.ibm.com/developerworks/cloud/library/cl-assessport/…………… 18/3/2013
…. dan selanjutnya ………

More Related Content

Similar to AHP-DALAM-KAJIAN-LINGKUNGAN.pptx

Pengertian informasi
Pengertian informasiPengertian informasi
Pengertian informasiLhya Baha
 
Bab ii rev1
Bab ii rev1Bab ii rev1
Bab ii rev1SINBE
 
Pengambilan Keputusan_Model Dan Tehnik Analisis Keputusan Alternatif (Deliber...
Pengambilan Keputusan_Model Dan Tehnik Analisis Keputusan Alternatif (Deliber...Pengambilan Keputusan_Model Dan Tehnik Analisis Keputusan Alternatif (Deliber...
Pengambilan Keputusan_Model Dan Tehnik Analisis Keputusan Alternatif (Deliber...RiskaAmanda21
 
Ahp ojt 24 september 2010
Ahp ojt 24 september 2010Ahp ojt 24 september 2010
Ahp ojt 24 september 2010novas agita
 
39327_mss-pertemun-12_1480954175.pptx
39327_mss-pertemun-12_1480954175.pptx39327_mss-pertemun-12_1480954175.pptx
39327_mss-pertemun-12_1480954175.pptxArisSatia
 
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, SISTEM PENGAMBILA...
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, SISTEM PENGAMBILA...TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, SISTEM PENGAMBILA...
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, SISTEM PENGAMBILA...LisaniahAmini
 
Sistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusan Sistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusan Okta Jilid II
 
01_Konsep dasar management Science.pdf
01_Konsep dasar management Science.pdf01_Konsep dasar management Science.pdf
01_Konsep dasar management Science.pdfKhoirilS1
 
Laporan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Menggunakan Metode AHP
Laporan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Menggunakan Metode AHPLaporan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Menggunakan Metode AHP
Laporan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Menggunakan Metode AHPTAN Guru Inovatif
 
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusanArtikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusanMegaNurastuti
 
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...aprilia wahyu perdani
 
SIM, Arif Fathurrahman Novianto, Prof. Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi dan K...
SIM, Arif Fathurrahman Novianto, Prof. Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi dan K...SIM, Arif Fathurrahman Novianto, Prof. Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi dan K...
SIM, Arif Fathurrahman Novianto, Prof. Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi dan K...Arif Fathurrahman Novianto
 
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...Google
 
Konsep pengambilan keputusan bisnis
Konsep pengambilan keputusan bisnisKonsep pengambilan keputusan bisnis
Konsep pengambilan keputusan bisnisUVRI - UKDM
 

Similar to AHP-DALAM-KAJIAN-LINGKUNGAN.pptx (20)

Pengertian informasi
Pengertian informasiPengertian informasi
Pengertian informasi
 
Pengertian informasi
Pengertian informasiPengertian informasi
Pengertian informasi
 
Pengertian informasi
Pengertian informasiPengertian informasi
Pengertian informasi
 
Bab ii rev1
Bab ii rev1Bab ii rev1
Bab ii rev1
 
Pengambilan Keputusan_Model Dan Tehnik Analisis Keputusan Alternatif (Deliber...
Pengambilan Keputusan_Model Dan Tehnik Analisis Keputusan Alternatif (Deliber...Pengambilan Keputusan_Model Dan Tehnik Analisis Keputusan Alternatif (Deliber...
Pengambilan Keputusan_Model Dan Tehnik Analisis Keputusan Alternatif (Deliber...
 
Decision Analysis
Decision AnalysisDecision Analysis
Decision Analysis
 
Ahp ojt 24 september 2010
Ahp ojt 24 september 2010Ahp ojt 24 september 2010
Ahp ojt 24 september 2010
 
Sim dwi ariyan
Sim dwi ariyanSim dwi ariyan
Sim dwi ariyan
 
39327_mss-pertemun-12_1480954175.pptx
39327_mss-pertemun-12_1480954175.pptx39327_mss-pertemun-12_1480954175.pptx
39327_mss-pertemun-12_1480954175.pptx
 
209 404-1-pb
209 404-1-pb209 404-1-pb
209 404-1-pb
 
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, SISTEM PENGAMBILA...
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, SISTEM PENGAMBILA...TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, SISTEM PENGAMBILA...
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, SISTEM PENGAMBILA...
 
Sistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusan Sistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusan
 
01_Konsep dasar management Science.pdf
01_Konsep dasar management Science.pdf01_Konsep dasar management Science.pdf
01_Konsep dasar management Science.pdf
 
Laporan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Menggunakan Metode AHP
Laporan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Menggunakan Metode AHPLaporan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Menggunakan Metode AHP
Laporan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Menggunakan Metode AHP
 
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusanArtikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
 
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...
 
SIM, Arif Fathurrahman Novianto, Prof. Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi dan K...
SIM, Arif Fathurrahman Novianto, Prof. Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi dan K...SIM, Arif Fathurrahman Novianto, Prof. Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi dan K...
SIM, Arif Fathurrahman Novianto, Prof. Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi dan K...
 
Tugas psi
Tugas psiTugas psi
Tugas psi
 
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...
 
Konsep pengambilan keputusan bisnis
Konsep pengambilan keputusan bisnisKonsep pengambilan keputusan bisnis
Konsep pengambilan keputusan bisnis
 

AHP-DALAM-KAJIAN-LINGKUNGAN.pptx

  • 1.
  • 2. METODE AHP ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty untuk membantu menentukan prioritas. Diunduh dari: …………… 12/3/2013
  • 3. METODE AHP AHP merupakan model penunjang pengambilan keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model ini menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hierarki. Saaty (1993) mendefinisikan “hierarki” sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level, level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub-kriteria, dan seterusnya hingga ke level terakhir. Dengan menggunakan hierarki ini, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan menjadi kelompok – kelompok yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hierarki, sehingga permasalahan tampak lebih terstruktur dan sistematis. Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy- process.pdf …………… 12/3/2013
  • 4. METODE AHP A simple AHP hierarchy, with final priorities. The goal is to select the most suitable leader from a field of three candidates. The factors to be considered are experience, education, charisma, and age. According to the judgments of the decision makers, Dick is the strongest candidate, followed by Tom, then Harry. Diunduh dari: http://en.wikipedia.org/wiki/Analytic_hierarchy_process…………… 18/3/2013
  • 5. METODE AHP Kelebihan AHP ini adalah : 1. Kesatuan (Unity) . AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami. 2. Kompleksitas (Complexity). AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif. 3. Saling ketergantungan (Inter Dependence) . AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier. 4. Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring) . AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing- masing level berisi elemen yang serupa. 5. Pengukuran (Measurement) . AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas. 6. Konsistensi (Consistency) . AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas. 7. Sintesis (Synthesis) . AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya masing-masing alternatif. 8. Trade Off . AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor - faktor pada sistem sehingga orang mampu memilih altenatif terbaik berdasarkan tujuan mereka. 9. Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus) . AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil penilaian yang berbeda. 10. Pengulangan Proses (Process Repetition) . AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan penilaian serta pengertian mereka melalui proses pengulangan. Diunduh dari: …………… 12/3/2013
  • 6. METODE AHP Kelemahan metode AHP adalah : 1. Ketergantungan metode AHP pada input-utama. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas ahli itu, model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru. 2. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk. Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy- process.pdf …………… 12/3/2013
  • 7. APLIKASI METODE AHP Aplikasi AHP untuk proses keputusan : 1. Choice - The selection of one alternative from a given set of alternatives, usually where there are multiple decision criteria involved. 2. Ranking - Putting a set of alternatives in order from most to least desirable 3. Prioritization - Determining the relative merit of members of a set of alternatives, as opposed to selecting a single one or merely ranking them 4. Resource allocation - Apportioning resources among a set of alternatives 5. Benchmarking - Comparing the processes in one's own organization with those of other best-of-breed organizations 6. Quality management - Dealing with the multidimensional aspects of quality and quality improvement 7. Conflict resolution - Settling disputes between parties with apparently incompatible goals or positions . Diunduh dari: …………… 12/3/2013
  • 8. APLIKASI METODE AHP Penggunaan metode AHP mencakup: 1. Bagaimana meminimumkan dampak negatif perubahan iklim global 2. Bagaimana mengkuantifikasikan suatu kualitas 3. Selecting university faculty (Bloomsburg University of Pennsylvania) 4. Deciding where to locate offshore manufacturing plants (University of Cambridge) 5. Assessing risk in operating cross-country petroleum pipelines (American Society of Civil Engineers) 6. Bagaimana sebaiknya pengelolaan DAS. Diunduh dari: http://en.wikipedia.org/wiki/Analytic_hierarchy_process…………… 12/3/2013
  • 9. Prosedur AHP Prosedur AHP dapat disarikan sbb: 1. Memodel problematik menjadi suatu “hierarkhis” yg mengandung tujuan (sasaran) keputusan, alternatif untuk mencapainya, dan kriteria untuk mengevaluasi alternatif-alternatif tsb. 2. Menetapkan prioritas di antara elemen-elemen hierarkhi dengan jalan membuat serangkaian keputusan berdasarkan pembandingan elemen-elemen tersebut secara berpasangan. 3. Men-sintesis keputusan-keputusan ini untuk menghasilkan seperangkat prioritas untuk keseluruhan hierarkhi. 4. Memeriksa konsistensi keputusan. 5. Keputusan akhir berdasarkan hasil-hasil dari proses di atas. Diunduh dari: http://en.wikipedia.org/wiki/Analytic_hierarchy_process…………… 17/3/2013
  • 10. METODE AHP “Hierarkhi” adalah sistem terstrata mengenai ranking, organisasi, orang, barang/benda, idea, dan lainnya ……., dimana setiap elemen merupakan subordinat dari satu atau lebih elemen lainnya, kecuali elemen paling atas. Konsep Hierarkhis harus dapat dideskripsikan dan diformulasikan secara matematis. Diagram hierarkhis seringkali berbentuk seperti piramida, tetapi mungkin saja bentuk-bentuk lainnya. Diunduh dari: …………… 18/3/2013
  • 11. HIERARKHI AHP Hierarkhi AHP merupakan sarana terstruktur untuk pemodelan keputusan. Hierarkhi AHP terdiri atas “tujuan secara keseluruhan”, sekelompok alternatif untuk mencapai tujuan, dan sekelompok faktor atau kriteria yg menghubungkan alternatif dengan tujuan. Kriteria dapat dirinci lebih lanjut menjadi sub-kriteria, dan seterusnya sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Diunduh dari: …………… 12/3/2013
  • 12. Hierarkhi AHP sederhana Ada tiga alternatif untuk mencapai Tujuan, dan ada empat kriteria untuk mengambil keputusan memeilih di antara alternatif. Diunduh dari: …………… 18/3/2013 Tujuan Kriteria 1 Kriteria 1 Kriteria 1 Kriteria 1 Alter natif 1 Alter natif 2 Alter natif 3 Alter natif 1 Alter natif 1 Alter natif 3 Alter natif 3 Alter natif 3 Alter natif 1
  • 13. Hierarkhi AHP unt memilih Pemimpin Ada satu tujuan, tiga kandidat, dan empat kriteria untuk memilih satu di antaranya. Diunduh dari: …………… 18/3/2013 Alternatif Kriteria Tujuan Memilih pemimpin Umur Pengalam an Pendidik an Kharisma Sutomo Djoko Suharjo
  • 14. EVALUASI HIERARKHI Kalau Hierarkhi AHP telah disusun, partisipan menganalisisnya dengan metode pembandingan-berpasangan yg menghasilkan sekala pengukuran numerik untuk node-nodenya. Kriteria dibandingkan secara berpasangan untuk mengetahui kepentingannya dalam pencapaian tujuan. Alternatif-alternatif dibandingkan secara berpasangan untuk mengetahui preferensinya terhadap kriteria. Pembandingan dapat dilakukan secara matematik, dan prioritias dapat dihasilkan untuk setiap node. Misalnya “Memilih Pemimpin" seperti contoh di atas. Tugas penting pengambil keputusan adalah menentukan “bobot” bagi setiap kriteria untuk memilih pemimpin. Tugas lainnya adalah menentukan “bobot” bagi setiap kandidat dalam kaitannya dengan masing-masing kriteria. Diunduh dari: …………… 17/3/2013
  • 15. PRIORITAS dalam METODE AHP Prioritas adalah “angka” yg berhubungan dengan node-node pada Hierarkhi AHP. Angka-angka itu mencerminkan “bobot relatif” dari node- node dalam suatu kelompok. “Prioritas” merupakan angka absolut, antara nol dan satu, tanpa satuan atau dimensi. Suatu node dengan prioritas 0.20 mempunyai bobot duakali lebih besar dalam mencapai tujuan, dibandingkan dengan node yang prioritasnya 0.10. “Bobot” dapat mencerminkan “kepentingan”, atau “preferensi”, atau “kedekatan”. Prioritas “tujuan” adalah 1.00. Prioritas-prioritas untuk semua alternatif jumlahnya selalu 1.00. Diunduh dari: …………… 12/3/2013
  • 16. PROSEDUR AHP 1. Problem definition 2. Organized elements of problem into hierarchy 3. Assessment the criteria and alternatives 4. Determined the relative priority 5. Evaluated consistency index 6. Synthesisthe alternatives priority Diunduh dari: …………… 12/3/2013
  • 17. METODE AHP Langkah-langkah dalam metode AHP : 1. Mendefinisikan masalah dan menentukan alternatif solusi yang diinginkan. 2. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan dengan sub- tujuan, kriteria dan memungkinkan alternatif pada tingkat kriteria yang paling bawah. 3. Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap masing-masing tujuan atau kriteria setingkat di atasnya. Perbandingan dilakukan berdasarkan judgement dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibanding elemen lainnya. 4. Melakukan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh judgement seluruhnya sebanyak n x ((n-1)/2) buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan. 5. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya, jika tidak konsisten pengambilan data diulangi. 6. Mengulangi langkah 3, 4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki. 7. Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan. Nilai vektor eigen merupakan bobot setiap elemen. Langkah ini untuk mensintesis judgment dalam penentuan prioritas elemen-elemen pada tingkat hirarki terendah sampai pencapaian tujuan. 8. Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih dari 10% maka penilaian data judgment harus diperbaiki. 9. Saaty (1993) menetapkan skala kuantitatif 1 sampai 9 untuk membandingkan tingkat kepentingan suatu elemen terhadap elemen lain. Diunduh dari: …………… 12/3/2013
  • 18. METODE AHP TAHAP IDENTIFIKASI MASALAH Mendefinisikan masalah dan menentukan SOLUSI-solusi yang diinginkan. Dalam tahap ini peneliti berusaha menentukan masalah yang akan dijawab (dipecahkan) secara jelas, detail dan mudah dipahami. Dari masalah yang ada dicoba ditentukan solusi-solusi (hipotetik) yang mungkin cocok untuk menyelesaikan masalah itu. Solusi dari suatu masalah mungkin berjumlah lebih dari satu. Solusi-solusi (hipotetik) ini dapat dikembangkan lebih lanjut dalam tahap berikutnya. Diunduh dari: …………… 12/3/2013
  • 19. PROSEDUR AHP Problem definition Problem: Gap between the recent condition ( what is) and the expectation (what should be) Problem Identification: 1. What goal / objectives should be achieved? 2. What criteria and sub-criteria which are suitable? 3. What are alternatives solution? Diunduh dari: …………… 12/3/2013
  • 20. METODE AHP Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama. Setelah menyusun tujuan utama sebagai level teratas , kemudian disusun level hirarki yang berada di bawahnya yaitu kriteria-kriteria yang cocok untuk menilai alternatif yang dipilih dan menentukan alternatif tersebut. Setiap kriteria mempunyai intensitas yang berbeda-beda. Hierarki dilanjutkan dengan sub-kriteria (jika diperlukan). . Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy- process.pdf …………… 12/3/2013
  • 21. Prosedur AHP Struktur Dasar AHP:. Diunduh dari: http://www.helsinki.fi/vitri/research/Educational_Projects/forrsa/GIS_AL2_course%20proceedings/cd/Course/AHP- LandZoning.pdf…………… 12/3/2013
  • 22. Hierarchy framing AHP:. Diunduh dari: http://www.helsinki.fi/vitri/research/Educational_Projects/forrsa/GIS_AL2_course%20proceedings/cd/Course/AHP- LandZoning.pdf…………… 12/3/2013 Struktur yg diperluas
  • 23. Kerangka Hierarkhi AHP:. Diunduh dari: http://www.helsinki.fi/vitri/research/Educational_Projects/forrsa/GIS_AL2_course%20proceedings/cd/Course/AHP- LandZoning.pdf…………… 12/3/2013 Ada dua model AHP: 1. Model pengukuran relatif: a. If alternative solution has known exactly (maximum 9 alternative), then b. Alternatives can be compared one to others directly c. Contoh: Memilih tiga alternatif mobil. 2. Model pengukuran absolut: a. If alternative solution has not known well or might be the number is too many b. Alternatives rated by a certain standard c. Contoh : Model rating untuk seleksi siswa.
  • 25. Kerangka Hierarkhi AHP: Model absolut Diunduh dari: http://www.helsinki.fi/vitri/research/Educational_Projects/forrsa/GIS_AL2_course%20proceedings/cd/Course/AHP- LandZoning.pdf…………… 12/3/2013
  • 26. Kerangka Hierarkhi AHP: Model rating. Diunduh dari: http://www.helsinki.fi/vitri/research/Educational_Projects/forrsa/GIS_AL2_course%20proceedings/cd/Course/AHP- LandZoning.pdf…………… 12/3/2013
  • 27. Contoh Urutan Hierarki Sistem. Keputusan pemilihan siswa dalam mengikuti olimpiade sains tingkat kabupaten ini digunakan 4 faktor kriteria yaitu kriteria pengalaman olimpiade, intellegensi, kemampuan akademik, dan kemampuan olimpiade. Masing-masing kriteria diberikan 5 intensitas yaitu intensitas sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah dan sangat rendah. Diunduh dari: eprints.undip.ac.id …………… 12/3/2013
  • 28. METODE AHP Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat di atasnya Matriks yang digunakan bersifat sederhana, memiliki kedudukan kuat untuk kerangka konsistensi, mendapatkan informasi lain yang mungkin dibutuhkan dengan semua perbandingan yang mungkin dan mampu menganalisis kepekaan prioritas secara keseluruhan untuk perubahan pertimbangan. Pendekatan matriks mencerminkan aspek ganda dalam prioritas yaitu mendominasi dan didominasi. Perbandingan dilakukan berdasarkan judgment dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya (me- ranking). Untuk memulai proses perbandingan berpasangan dipilih sebuah kriteria dari level paling atas hirarki (misalnya K) dan kemudian dari level di bawahnya diambil elemen yang akan dibandingkan, misalnya E1, E2, E3, E4, E5. . Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy- process.pdf …………… 12/3/2013
  • 29. Criteria and Alternative assessment Conducted for each hierarchy level to determined the relative important value between one and other element Pairwise comparison used: – Data (measurement results), or generally used – Scale 1-9. Diunduh dari: …………… 12/3/2013
  • 30. Assessment results put on pairwise comparison matrix (PCM) Example PCM (1): criteria level “Which criteria is more important and how much important?”. Diunduh dari: …………… 12/3/2013 Criteria and Alternative assessment
  • 31. Example PCM (2): Alternative level “From prestige aspect, which car more important and how much important?” If n element, then the total number of comparison: n(n-1)/2 Diunduh dari: …………… 12/3/2013 Criteria and Alternative assessment
  • 32. How if assessment conducted by group? – Better if group made a consensus: Discussion and argues should be done before coming with one value – Value based on consensus used in PCM Diunduh dari: …………… 12/3/2013 Criteria and Alternative assessment
  • 33. How if there is no consensus among group? Used mean geometric from individual assessment: Diunduh dari: …………… 12/3/2013 Criteria and Alternative assessment
  • 34. METODE AHP Matrix perbandingan berpasangan. Diunduh dari: …………… 12/3/2013 C A1 A2 A3 A4 A5 A1 1 ….. ….. ….. ….. A2 ….. 1 ….. ….. ….. A3 ….. ….. 1 ….. ….. A4 ….. ….. ….. 1 ….. A5 ….. ….. ….. ….. 1
  • 35. METODE AHP Mendefinisikan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh jumlah penilaian seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan. Hasil perbandingan dari masing -masing elemen akan berupa angka dari 1 sampai 9 yang menunjukkan perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen. Apabila suatu elemen dalam matriks dibandingkan dengan dirinya sendiri maka hasil perbandingan diberi nilai 1. Skala 9 telah terbukti dapat diterima dan bisa membedakan intensitas antar elemen. Hasil perbandingan tersebut diisikan pada sel yang bersesuaian dengan elemen yang dibandingkan. Skala perbandingan perbandingan berpasangan dan maknanya yang diperkenalkan oleh Saaty bisa dilihat berikut ini. . Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy- process.pdf …………… 12/3/2013
  • 36. METODE AHP Intensitas Kepentingan (bobot): 1 Kedua elemen sama pentingnya; dua elemen mempunyai pengaruh yang sama besar 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yanga lainnya, Pengalaman dan penilaian sedikit mendukung satu elemen dibandingkan elemen yang lainnya 5 Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya; Pengalaman dan penilaian sangat kuat mendukung satu elemen dibandingkan elemen yang lainnya 7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya, Satu elemen yang kuat didukung dan dominan terlihat dalam praktek. 9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya; Bukti yang mendukung elemen yang satu terhadap elemen lain memeliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan 2,4,6,8 : Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan, Nilai ini diberikan bila ada dua kompromi di antara dua pilihan Kebalikan = Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka dibanding dengan aktivitas j , maka j mempunyai nilai kebalikannya dibanding dengan i. Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy- process.pdf …………… 12/3/2013
  • 37. METODE AHP Skala kuantitatif dalam sistem pendukung keputusan AHP. Intensitas Kepentingan Definisi Penjelasan 1 Kedua elemen sama pentingnya Dua elemen mempunyai pengaruh yang sama besar terhadap tujuan 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting dari pada elemen yang lainnya Pengalaman dan penilaian sedikit menyokong satu elemen dibandingkan elemen yang lainnya 5 Elemen yang satu lebih penting dari pada elemen yang lainnya Pengalaman dan penilaian sangat kuat menyokong satu elemen dibandingkan elemen yang lainnya 7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting dari pada elemen yang lainnya Satu elemen yang kuat di sokong dan dominan terlihat dalam praktek 9 Satu elemen mutlak penting dari pada elemen yang lainnya Bukti yang mendukung elemen yang satu terhadap elemen lain memiliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan 2,4,6,8 Nilai-nilai antara 2 nilai pertimbangan yang berdekatan Nilai ini diberikan bila ada dua kompromi diantara 2 pilihan Kebalikan Jika aktifitas i mendapat satu angka dibanding aktifitas j, maka j mempunyai nilai kebalikkannya dibanding dengan i
  • 38. PENENTUAN PRIORITAS Setiap elemen (Kriteria, alternatif) dalam hierarkhi mempunyuai bobot relatif: – Untuk menunjukkan prioritas / kepentingan relatifnya Bobot diperoleh dari PCM: – Menghitung nilai Eigen (eigen-vector). Metode perhitungan (eigen value): Menurut Saaty: Metode pangkat Prosedurnya: 1. Meng-Kuadratkan matriks 2. Menhitung jumlah untuk setiap baris, kemudian dinormalkan (dibagi dengan jumlah totalnya) 3. Iterasi hingga kita mendapatkan nilai deviasi di antara dua iterasi sangat kecil (tidak berubah dalam empat desimal) Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy- process.pdf …………… 12/3/2013
  • 39. PENENTUAN PRIORITAS Contoh “Bobot”. Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy- process.pdf …………… 12/3/2013
  • 40. PENENTUAN PRIORITAS Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy- process.pdf …………… 12/3/2013
  • 41. PENENTUAN PRIORITAS Diunduh dari: …………… 12/3/2013
  • 42. PENENTUAN PRIORITAS Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy- process.pdf …………… 12/3/2013
  • 43. PENENTUAN PRIORITAS Now, calculate deviation between eigen value from iteration-1 and iteration-2:. Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy- process.pdf …………… 12/3/2013
  • 44. PENENTUAN PRIORITAS If iteration-3 continued, we will get the eigen value not change in 4 decimal: So, eigen value for criteria level: That means the most important criteria is price, follow by multiuse then prestige Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy- process.pdf …………… 12/3/2013
  • 45. METODE AHP Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya. Jika tidak konsisten maka pengambilan data diulangi. Mengulangi langkah- langkah tersebut di atas untuk seluruh tingkat hierarki. Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy- process.pdf …………… 12/3/2013
  • 46. METODE AHP Menghitung vektor eigen Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan yang merupakan bobot setiap elemen untuk penentuan prioritas elemen-elemen pada tingkat hirarki terendah sampai mencapai tujuan. Penghitungan dilakukan lewat cara menjumlahkan nilai setiap kolom dari matriks, membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks, dan menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan rata-rata. Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy- process.pdf …………… 12/3/2013
  • 47. METODE AHP Memeriksa konsistensi hierarki. AHP mengukur rasio konsistensi dengan melihat indeks konsistensinya. Konsistensi yang diharapkan adalah yang mendekati sempurna agar menghasilkan keputusan yang mendekati valid. Walaupun sulit untuk mencapai yang sempurna, rasio konsistensi diharapkan kurang dari atau sama dengan 10 %. Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy- process.pdf …………… 12/3/2013
  • 48. EVALUASI KONSISTENSI Apakah perbandingan berpasangan dilakukan secara konsisten? Diunduh dari: …………… 12/3/2013 Konsistensi akan menjamin validitas “Bobot”
  • 49. EVALUASI KONSISTENSI Inkonsistensi dapat terjadi kalau: 1. Kesalahan memasukkan data 2. Informasi tidak mencukupi (kurang) 3. Kurang konsentrasi 4. Fakta-fakta memang tidak selalu konsisten: 1. Team A outmatch Team B, and Team B outmatch Team C, but 2. May be Team C outmatch Team A. Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy- process.pdf …………… 12/3/2013
  • 50. EVALUASI KONSISTENSI AHP mentolerir inkonsistensi: Diukur dengan Indeks Konsistensi (CI) dan Rasio Konsistensi (CR): Nilai Random (RI): Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy- process.pdf …………… 12/3/2013
  • 51. EVALUASI KONSISTENSI Contoh evaluasi konsistensi: Apakah “penilaian” konsisten ?. Dari perhitungan kita mendapatkan Nilai Eigen (Vektor Prioritas): Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy- process.pdf …………… 12/3/2013
  • 52. EVALUASI KONSISTENSI Prosedur selanjutnya: Menghitung vektor jumlah yang diboboti : Perkalian matriks dengan nilai Eigen (Vektor Prioritas) Diunduh dari: …………… 12/3/2013 Membagi vektor jumlah yg terboboti dengan vektor prioritas:
  • 53. EVALUASI KONSISTENSI Prosedur selanjutnya: Menghitung nilai Eigen maksimum : Diunduh dari: …………… 12/3/2013 Menghitung Indeks Konsistensi (CI):
  • 54. EVALUASI KONSISTENSI Prosedur Selanjutnya: Menghitung Rasio Konsistensi (CR):. (Catatan: Nilai RI untuk n = 3 diperoleh dari tabel) Kesimpulan: Penilaian pada level “kriteria” adalah KONSISTEN , karena nilai CR < 0,1. Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy- process.pdf …………… 12/3/2013
  • 55. SINTESIS ALTERNATIF Misalnya kita mendapatkan prioritas relatif sbb: Diunduh dari: http://www.helsinki.fi/vitri/research/Educational_Projects/forrsa/GIS_AL2_course%20proceedings/cd/Cour se/AHP-LandZoning.pdf…………… 12/3/2013 So, which is car we have to chose…???
  • 56. SINTESIS ALTERNATIF Kalau kita ingin mendapatkan total prioritas untuk semua alternatif, kita harus mensintesis : – Kombinasi semua vektor prioritas relatif – Salah satu metode adalam penjumlahan dengan bobot, metode kompromi, dan lainnya. Contoh sintesis: Perhitungan : untuk BMW: (0,122).(0,625) + (0,136).(0.238) + (0,649).(0.136) = 0,197 Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy- process.pdf …………… 12/3/2013
  • 57. TIGA PRINSIP DARI METODE AHP 1. PRINSIP DEKOMPOSISI Masalah yang kompleks dibagi menjadi bagian-bagian secara hierarkis. “Tujuan” didefinisikan mulai dari tujuan umum hingga tujuan khusus. Dalam bentuk yang paling sederhana struktur akan dibandingkan tujuan, kriteria dan level alternatif. Setiap alternatif mungkin akan dibagi lebih jauh menjadi tingkatan yang lebih detail, mencakup banyak sub-kriteria. Level paling atas dari hirarki merupakan tujuan yang terdiri atas “satu elemen”. Level berikutnya mungkin mengandung beberapa elemen, di mana elemen-elemen tersebut dapat dibandingkan, memiliki kepentingan yang hampir sama dan tidak memiliki perbedaan yang terlalu mencolok. Jika perbedaan terlalu besar harus dibuatkan level yang baru. Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy- process.pdf …………… 12/3/2013
  • 58. METODE AHP 2. PRINSIP PERBANDINGAN Perbandingan penilaian/pertimbangan (comparative judgments). Dengan prinsip ini dapat dibangun perbandingan berpasangan dari semua elemen yang ada dengan tujuan menghasilkan skala kepentingan relatif dari elemen-elemen itu. Penilaian menghasilkan skala penilaian yang berupa angka. Perbandingan berpasangan dalam bentuk matriks jika dikombinasikan akan menghasilkan prioritas. Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy- process.pdf …………… 12/3/2013
  • 59. METODE AHP 3. PRINSIP PRIORITAS Sintesa prioritas dilakukan dengan mengalikan prioritas lokal dengan prioritas dari kriteria bersangkutan di level atasnya dan menambahkannya ke setiap elemen dalam level yang dipengaruhi kriteria. Hasilnya berupa gabungan atau dikenal dengan prioritas global yang kemudian digunakan untuk memboboti prioritas lokal dari elemen di level terendah sesuai dengan kriterianya. Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy- process.pdf …………… 12/3/2013
  • 60. APLIKASI METODE AHP 1. Membuat suatu set alternatif; 2. Perencanaan 3. Menentukan prioritas; 4. Memilih kebijakan terbaik setelah menemukan satu set alternatif; 5. Alokasi sumber daya 6. Menentukan kebutuhan/persyaratan; 7. Memprediksi outcome; 8. Merancang sistem; 9. Mengukur performa; 10. Memastikan stabilitas sistem; 11. Optimasi; 12. Penyelesaian konflik. Diunduh dari: http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy- process.pdf …………… 12/3/2013
  • 62. METODE AHP Rancangan Alur Penelitian Model awal pengelolaan suatu “usaha / organisasi” disusun berdasarkan Studi Kelayakan. Tahapan AHP adalah sbb : 1. Penyusunan hirarki kriteria dan sub kriteria dalam model pengelolaan usaha/organisasi. 2. Penentuan kriteria-kriteria dan sub kriteria apa saja yang melandasi pengelolaan usaha dengan data dari kuisioner. 3. Penentuan prioritas atas kriteria-kriteria dan sub criteria yang telah disusun, yang dilakukan dengan cara menyusun model perbandingan berpasangan (pairwise comparison) kriteria dan sub kriteria pengelolaan usaha/organisasi.. 4. Kriteria-kriteria dan sub kriteria pengelolaan yang diprioritaskan tersebut akan menjadi salah satu faktor internal dalam penyusunan strategi pengelolaan 5. Sedangkan faktor-faktor eksternal diperoleh dari data sekunder yang terdiri atas peluang dan ancaman dalam pengelolaan usaha/organisasi.. 6. Dari Faktor-faktor tsb dilakukan pembobotan dengan pairwise comparison untuk mengetahui tingkat kepentingan faktor internal dan eksternal melalui pengisian kuesioner kepada pengelola. 7. Faktor-faktor tsb disusun menjadi prioritas usulan strategi dan selanjutnya dikaitkan dengan visi, misi, sasaran dan konsep serta kebijakan pembangunan dan pengembangan usaha/organisasi. sehingga didapatkan rangking usulan strategi terpilih.. 8. Penyusunan strategi diawali dengan melakukan environmental scanning, yaitu analisa faktor Internal dan analisa faktor eksternal 9. Dikualitatifkan dengan analisis SWOT untuk dapat disusun beberapa strategi usulan pengelolaan usaha/organisasi. Diunduh dari: …………… 12/3/2013
  • 63. METODE AHP Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam analisis AHP dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Survei: yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner secara langsung dengan orangorang yang terkait dengan ruang lingkup penelitian dan terlibat dalam pengelolaan Pasar Induk agrobis Jawa Timur. 2. Riset Pustaka. Riset pustaka digunakan untuk subyek-subyek metodologi penelitian, pairwise comparison, dan operasional komputer. 3. Kuesioner. Kuesioner terdiri dari tiga bagian. Kuesioner pertama bertujuan untuk mendapatkan kriteria dan subkriteria pengelolaan usaha. Kuesioner ke dua bertujuan untuk mendapatkan prioritas kriteria dan subkriteria pengelolaan. Sedangkan kuesioner ke tiga bertujuan untuk mendapatkan bobot kepentingan faktor internal dan eksernal dalam pengelolaan usaha. Kuesioner pertama dan ke dua diberikan kepada stakeholder “usaha” yang terdiri dari pengelola, pedagang, dinas terkait dan calon pelanggan/pengguna. Sedangkan kuesioner ke tiga hanya diberikan kepada General Manager dari “usaha/organisasi”. Diunduh dari: …………… 12/3/2013
  • 64. METODE AHP METODE ANALISA DATA 1. Metode penentuan prioritas kriteria dan subkriteria pengelolaan “usaha / organisasi” Analisis data diawali dengan menentukan kriteria dan subkriteria. Daftar isian disebarkan untuk mereview model yang telah disusun oleh peneliti , dan dari hasil ini dapat ditetapkan sebuah model hierarki kriteria dan sub-kriteria pengelolaan. Penentuan prioritas kriteria dan subkriteria dapat dilakukan dengan metode pairwise-comparison dalam AHP dari data kuisioner. Metode pairwise-comparison ini untuk membantu menentukan prioritas pengelolaan usaha/organisasi berdasarkan faktor-faktor yang dianggap penting. Diunduh dari: …………… 12/3/2013
  • 65. METODE AHP METODE ANALISA DATA Metode penyusunan strategi pengelolaan “usaha/organisasi” Hasil dari kriteria dan sub-kriteria yang telah diprioritaskan, dipakai untuk menyusun faktor internal dalam pengelolaan “usaha/organisasi”. Sedangkan faktor eksternal diperoleh dari data sekunder yang bersumber dari pengelola “usaha/organisasi” dan stakeholder terkait. Setelah diketahui faktor internal dan eksternal dalam pengelolaan “usaha/organisasi”, selanjutnya dilakukan pembobotan dengan pairwise comparison untuk mengetahui tingkat kepentingan (bobot) faktor internal dan faktor eksternal melalui pengisian kuesioner kepada pengelola “usaha/organisasi”. Dari hasil pembobotan tersebut dapatlah disusun strategi yang diawali dengan mempelajari visi, misi dan sasaran dari “usaha/organisasi” dan melakukan analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) dan lingkungan eksternal (kekuatan pesaing, peluang dan ancaman) selanjutnya dilakukan analisa SWOT. Diunduh dari: …………… 12/3/2013
  • 66. METODE AHP METODE ANALISA DATA Berdasarkan matriks SWOT yang dihasilkan, selanjutnya dapat disusun rancangan strateginya. Rancangan ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat juga meminimalkan kelemahan dan ancaman. Proses perancangan strategi tersebut dikaitkan dengan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan “usaha/organisasi”. Hasil analisis SWOT adalah empat strategi pengelolaan, yang selanjutnya dinilai hubungannya dengan visi, misi dan nilai-nilai yang diyakini oleh pengelola “usaha/organisasi”. Nilai yang diberikan analisis dalam rangka menetapkan pilihan strategi adalah 1 (tidak terkait), 2 (kurang terkait), 3 (terkait) dan 4 (sangat terkait). Misalnya “Strategi yang dipilih” adalah “hasil penjumlahan terbesar”. Faktor kunci keberhasilan ditetapkan dari 4 sampai dengan 7 urutan pilihan strategi yang memperoleh skor tertinggi, lalu diformulasikan dengan mengkaitkan faktor SWOT yang memperngaruhinya Diunduh dari: …………… 12/3/2013
  • 67. METODE AHP Perhitungan Bobot Antar Kriteria Pembobotan kriteria dilakukan dengan memperhatikan data kuisioner responden, nilai isian sesuai skala menurut proses hierarki analitis, misalnya dari 1 sampai dengan 9. Isian skala prioritas dari responden untuk setiap perbandingan berpasangan lalu dirata-rata secara geometrik. Rata-rata geometrik (misalnya) = 2,57 Selanjutnya dari matrik penilaian perbandingan antar kriteria ini dimasukkan ke matrik perbandingan berpasangan antar kriteria sebagai berikut: Diunduh dari: …………… 12/3/2013
  • 68. METODE AHP Matriks Perbandingan Berpasangan Antar Kriteria Kriteria Kriteria-1 Kriteria-2 Kriteria-3 Kriteria-4 Kriteria-5 Kriteria-1 1 … … … … Kriteria-2 …. 1 … … … Kriteria- 3 … … 1 … … Kriteria- 4 … … … 1 … Kriteria- 5 … … … … 1 JUmlah … … … … …
  • 69. METODE AHP Matriks Normalisasi Perbandingan Berpasangan Antar Kriteria Hasil analisa didapatkan prioritas sbb : Hal yang paling penting dalam pengelolaan usaha/organisasi (sesuai dengan nilai bobot): 1. …. 2. ….. 3. ….. dst Kriteria Kriteia-1 Kriteia-2 Kriteia-3 Kriteia-4 Kriteia-5 Mean (Bobot) Kriteia-1 ….. Kriteia-2 …. Kriteia-3 …. Kriteia-4 …. Kriteia-5 … JUmlah 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
  • 70. METODE AHP Perhitungan Bobot Antar Sub Kriteria Bobot Sub-Kriteria pada Kriteria ke i: Diunduh dari: …………… 12/3/2013 No Sub-kriteria Bobot 1 Sub-kriteria 1 0.205 2 Sub-kriteria 2 0.123 3 Sub-kriteria 3 0.155 4 Sub-kriteria 4 0.155 5 Sub-kriteria 5 0.084 6 Sub-kriteria 6 0.213 7 Sub-kriteria ke j 0.065 CR = …….. (konsisten/Tidak konsisten). Median bobot = 0.155
  • 71. METODE AHP Analisis Strategi Pengelolaan “Usaha/organisasi” Faktor Eksternal Pengelolaan “Usaha/organisasi” Diunduh dari: …………… 12/3/2013 No Faktor Eksternal (FE) 1 Rumusan FE1: ……….…. 2 Rumusan FE2: ……….…. 3 Rumusan FE3: ……….…. 4 Rumusan FE4: ……….…. 5 6 7 8 Ke i Rumusan FE ke I : ……….….
  • 72. METODE AHP Analisis Strategi Pengelolaan “Usaha/organisasi” Faktor Internal Pengelolaan “Usaha/organisasi” Diunduh dari: …………… 12/3/2013 No Faktor Internal (FI) 1 Rumusan FI1: ……….…. 2 Rumusan FI2: ……….…. 3 Rumusan FI3: ……….…. 4 Rumusan FI4: ……….…. 5 6 7 8 Ke-j Rumusan FI ke-j : ……….….
  • 73. METODE AHP Matriks External Factor Analysis Summary (EFAS) No Faktor kritis Bobot Ranking (Rate) Skor Opportunity = PELUANG 1 ……….. …. ….. ….. 2 ……….. …. ….. ….. 3 ……….. …. ….. ….. Ke-i ……….. …. ….. ….. Threats = Ancaman 1 ……….. …. ….. ….. 2 ……….. …. ….. ….. 3 ……….. …. ….. ….. 4 ……….. …. ….. ….. Ke – j ……….. …. ….. ….. Jmlah 1.00 ……
  • 74. METODE AHP Matriks Internal Factor Analysis Summary (IFAS) No Faktor kritis Bobot Ranking (Rate) Skor Strength = KEKUATAN 1 ……….. …. ….. ….. 2 ……….. …. ….. ….. 3 ……….. …. ….. ….. Ke- k ……….. …. ….. ….. WEAKNESS = KELEMAHAN 1 ……….. …. ….. ….. 2 ……….. …. ….. ….. 3 ……….. …. ….. ….. 4 ……….. …. ….. ….. Ke –n ……….. …. ….. ….. Jmlah 1.00 ……
  • 75. METODE AHP MATRIKS IFAS & EFAS ANALISIS SWOT MATRIKS IFAS - EFAS KEKUATAN …………………………… …………………………… ………………………….. KELEMAHAN …………………………… …………………………… …………….. PELUANG …………………………… …………………………… ………………. STRATEGI SP (SO) …………………………… …………………………… ………………………….. STRATEGI KP (WO) …………………………… …………………………… ………………………….. ANCAMAN …………………………… …………………………… ……….. STRATEGI SA (ST) …………………………… …………………………… ………………………….. STRATEGI KA (WT) …………………………… …………………………… …………………………..
  • 76. METODE AHP Matriks Prioritas Pilihan Strategi Keterangan: (*) 1 = Tidak terkait; 2 = Kurang terkait; 3 = Terkait; 4 = Paling terkait STRATEGI : SO Keterkaitan dengan (*): Prioritas Strategi Visi Misi Nilai Misalnya: S2 x O3 …………………………………………….. 4 3 4 11 ……………………………. ….. ….. ….. ….. ……………………………. ….. ….. ….. ….. ……………………………. ….. ….. ….. ….. ……………………………. ….. ….. ….. …..
  • 77. METODE AHP Matriks Prioritas Pilihan Strategi Keterangan: (*) 1 = Tidak terkait; 2 = Kurang terkait; 3 = Terkait; 4 = Paling terkait STRATEGI : ST Keterkaitan dengan (*): Prioritas Strategi Visi Misi Nilai Misalnya: S3 x T2 …………………………………………….. 3 3 2 8 ……………………………. ….. ….. ….. ….. ……………………………. ….. ….. ….. ….. ……………………………. ….. ….. ….. ….. ……………………………. ….. ….. ….. …..
  • 78. METODE AHP Matriks Prioritas Pilihan Strategi Keterangan: (*) 1 = Tidak terkait; 2 = Kurang terkait; 3 = Terkait; 4 = Paling terkait STRATEGI : WO Keterkaitan dengan (*): Prioritas Strategi Visi Misi Nilai Misalnya: W3 x O2 …………………………………………….. 3 3 4 10 ……………………………. ….. ….. ….. ….. ……………………………. ….. ….. ….. ….. ……………………………. ….. ….. ….. ….. ……………………………. ….. ….. ….. …..
  • 79. METODE AHP Matriks Prioritas Pilihan Strategi Keterangan: (*) 1 = Tidak terkait; 2 = Kurang terkait; 3 = Terkait; 4 = Paling terkait STRATEGI : WT Keterkaitan dengan (*): Prioritas Strategi Visi Misi Nilai Misalnya: W3 x T2 …………………………………………….. 3 3 3 9 ……………………………. ….. ….. ….. ….. ……………………………. ….. ….. ….. ….. ……………………………. ….. ….. ….. ….. ……………………………. ….. ….. ….. …..
  • 80. Aplikasi Metode AHP untuk Bakso Ikan Kemasan (Jurnal Teknologi Pertanian, Vol. 8 No. 1 (April 2007) 19 – 25 Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Mutu Bakso
  • 81. METODE AHP Pembuatan portal untuk pemilihan atau pengurutan supplier pada PT. Pelangi Indokarya Kriteria-kriteria yang ditentukan oleh PT. Indokarya dalam menentukan supplier mana yang akan dipilih, yaitu : 1. Kualitas barang 2. Pengiriman 3. Harga 4. Performance history 5. Warranties and claim policies 6. Impression Diunduh dari: http://blog.its.ac.id/indokaryablogs/final-project-manajemen-rantai-pasok/ …………… 18/3/2013
  • 82. Contoh: Hierarkhi AHP Diunduh dari: http://blog.its.ac.id/indokaryablogs/final-project-manajemen-rantai-pasok/ …………… 12/3/2013
  • 83. METODE AHP Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang tidak terstruktur, stratejik, dan dinamik, menjadi bagian-bagiannya, dan menyusunnya menjadi suatu hierarki. Tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik secara subjektif tentang arti pentingnya variabel tersebut secara relatif dibandingkan dengan variabel lainnya, dalam mencapai tujuan. Dari berbagai pertimbangan tersebut kemudian dilakukan sintesis untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas tinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil (tujuan) sistem yang diteliti. Diunduh dari: http://globalonlinebook.blogspot.com/2012/04/prinsip-kerja-ahp-adalah.html?m=0 ……………
  • 84. Analysis of a group decision support system (GDSS) for aviation safety risk evaluation Michele A. Maurino* and James T. Luxhøj Department of Industrial and Systems Engineering, Rutgers University, New Brunswick New Jersey 08901 Diunduh dari: http://rutgersscholar.rutgers.edu/volume04/maurluxh/maurluxh.htm…………… 18/3/2013
  • 85. Assess enterprise applications for cloud migration Using the Analytic Hierarchy Process to evaluate apps for the cloud Brijesh Deb, Senior Technology Architect, Infosys Schematic representation of AHP for evaluating cloud technical fitment Diunduh dari: http://www.ibm.com/developerworks/cloud/library/cl-assessport/…………… 18/3/2013
  • 86. …. dan selanjutnya ………