3. Aturan Kelas
• Dilarang keluar-masuk kelas selama waktu kuliah,
selesaikan ‘urusan pribadi’ sebelum mulai kelas atau
sewaktu istirahat
• Toleransi keterlambatan Mahasiswa adalah 15 Menit
• Mahasiswa berdiskusi atau bertanya tentang materi
kuliah hanya kepada dosen pengampu
• Untuk kuliah daring, mahasiswa harus ikut dari awal
hingga akhir kuliah dengan mengaktifkan video
conference
• Mahasiswa mengisi daftar hadir sesuai dengan tenggat
waktu yang disediakan. Jika lewat dari tenggat waktu
tersebut maka link daftar hadir sudah diblokir secara
otomatis sehingga tidak dapat lagi mengisi daftar hadir.
4. PENILAIAN
4
- Kehadiran kuliah minimal 75%
- Selama mengikuti kuliah zoom, vidionya di on kan.
- Bukti kehadiran, mengisi daftar hadir di Google
Classroom.
Jlh Nilai 10% NILAI 10% 1 2 Rata2 20% Nilai 25% Nilai 35% A.M. H.M.
1 001 Fulan-1 16 100.0 10.0 90.0 9.0 90.0 90.0 90.0 18.0 95.0 23.8 90.0 31.5 92.3 A
2 002 Fulani-2 14 87.5 8.8 85.0 8.5 80.0 75.0 77.5 15.5 85.0 21.3 90.0 31.5 85.5 A-
3 003 Fulan-3 12 75.0 7.5 80.0 8.0 80.0 75.0 77.5 15.5 90.0 22.5 80.0 28.0 81.5 B+
4 004 Fulani-4 15 93.8 9.4 75.0 7.5 75.0 75.0 75.0 15.0 75.0 18.8 75.0 26.3 76.9 B
5 005 Fulani-5 14 87.5 8.8 70.0 7.0 70.0 70.0 70.0 14.0 70.0 17.5 70.0 24.5 71.8 B-
6 006 Fulani-6 16 100.0 10.0 65.0 6.5 65.0 65.0 65.0 13.0 60.0 15.0 60.0 21.0 65.5 C+
7 007 Fulani-7 12 75.0 7.5 60.0 6.0 60.0 60.0 60.0 12.0 60.0 15.0 60.0 21.0 61.5 C
8 008 Fulani-8 12 75.0 7.5 55.0 5.5 55.0 55.0 55.0 11.0 55.0 13.8 55.0 19.3 57.0 D
9 009 Fulani-9 12 75.0 7.5 50.0 5.0 50.0 50.0 50.0 10.0 45.0 11.3 50.0 17.5 51.3 E
KATEGORI NILAI MUTU
A : ≥ 90.0 C+ : 65.-69.9
A- : 85.0-89.9 C : 60.0-64.9
B+ : 80.0-84.9 D : 55.0-59.9
B : 75.0-79.9 E : < 55.0
B- : 70.0-74.9
NAMA
NO NIM
NILAI AKHIR
UAS
UTS
KEHADIRAN TUGAS
KEAKTIFAN
PENILAIAN
MATA KULIAH / SKS : F73115 - METODOLOGI PENELITIAN / 3
SEMESTER / KELAS : 7 / MNJ. A.2
6. DEFINISI METODE ILMIAH
• Proses berpikir untuk mendapatkan cara
penyelesaian yang mungkin berdasarkan bukti-
bukti.
• Metode ilmiah adalah cara kerja dari ilmu
pengetahuan, bersifat ilmiah serta merupakan
langkah-langkah sistematis yang digunakan dalam
ilmu-ilmu tertentu baik direfleksikan atau diterima
begitu saja.
6
7. KRITERIA METODE ILMIAH
1. Berdasarkan fakta.
2. Bebas dari prasangka
3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa.
4. Menggunakan hipotesa
5. Menggunakah ukuran objektif.
6. Menggunakan teknik kuantifikasi.
7
8. BERDASARKAN FAKTA
• Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam
penelitian, baik yang akan dikumpulkan dan yang
dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata.
Janganlah penemuan atau pembuktian didasarkan pada
daya khayal, kira-kira, legenda-legenda atau kegiatan
sejenis.
BEBAS DARI PRASANGKA
• Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka,
bersih dan jauh dari pertimbangan subjektif.
Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan
bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang
objektif.
8
9. MENGGUNAKAN PRINSIP-PRINSIP ANALISA
• Dalam memahami serta memberi arti terhadap
fenomena, harus digunakan prinsip analisa. Semua
masalah harus dicari sebab-musabab serta
pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis,
dan fakta yang mendukung dengan menggunakan analisa
yang tajam.
9
10. MENGGUNAKAN HIPOTESIS
• Dalam metode ilmiah, peneliti harus dituntun dalam proses
berpikir dengan menggunakan analisa. Hipotesis harus ada
untuk memadu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin
dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai
sasaran dengan tepat. Hipotesis merupakan pegangan yang
khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti.
MENGGUNAKAN UKURAN OBJEKTIF
• Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran
yang objektif. Ukuran tidak boleh dengan merasa-rasa atau
menuruti hati nurani. Pertimbangan-pertimbangan harus
dibuat secara objektif dan dengan menggunakan pikiran
yang waras.
10
11. MENGGUNAKAN TEKNIK KUANTIFIKASI
• Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif,
Jauhi ukuran-ukuran seperti: sejauh mata
memandang, sejauh sebatang rokok, dan
sebagainya. Kuantifikasi yang termudah adalah
dengan menggunakan ukuran nominal, ranking
dan rating.
11
12. Syarat Pengetahuan ilmiah
• Pengetahuan disebut ilmiah apabila memenuhi syarat-syarat :
• Bersifat obyektif,
• Bersifat luas,
• Bersifat dalam,
• Bersifat relatif,
• Dapat diabstraksikan,
• Dapat dikongkritisasi,
• Berupa sistem,
• Berkembang,
• Memiliki disiplin dan metode instrumentalis
12
13. Syarat Pengetahuan ilmiah
• Pengetahuan disebut ilmiah apabila memenuhi
syarat-syarat :
• Bersifat obyektif,
• Sesuai dengan kenyataan
• Bersifat luas,
• Jika ia bersifat sempit maka jika diperlluas dapat terjadi bahwa
kesimpulan-kesimpulan menjadi keliru, tetapi tidak sebaliknya.
• Bersifat dalam,
• Misalnya suatu masalah timbul, cara berpikir untuk mengatasi
masalah tersebut tidak hanya pada cara pragmatis, tetapi mampu
sampai kepada penyebab masalah dan mencari alternatif-
alternatif pemecahannya.
13
14. Syarat Pengetahuan ilmiah
• Bersifat relatif,
• Maksudnya ia bersandar pada asumsi-asumsi tertentu, dimana
bila asumsinya berubah maka nilai-nilainya pun ikut berubah.
• Contoh, jika anda berjalan didalam kereta api yang sedang melaju
kearah belakang. Dilihat dari dalam kereta api memang anda
bergerak mundur, tetapi kalau dilihat dari luar kereta maka akan
terlihat anda sedang bergerak maju. Hal ini terjadi karena
perubahan asumsi cara pandang.
• Dapat diabstraksikan,
• Maksudnya adalah seperti diketahui bahwa suatu ilmu tertentu
sebagai suatu sistem tidak akan terlepas dari ilmu lainnya,
sehingga ilmu-ilmu ini akan menjadi satu kesatuan ilmu
pengetahuan. Oleh karenanya satu ilmu dengan ilmu lainnya harus
dapat diatur atau dipisahkan sebagai satu ilmu yang berbeda.
14
15. Syarat Pengetahuan ilmiah
• Dapat dikongkritisasi,
• Artinya kalau ada pertanyaan mengenai ilmu tertentu walaupun dengan pola pertanyaan
5W-1H (what, why, where, who dan how), maka akan dapat dijawab secara kongret.
• Berupa sistem,
• Artinya suatu ilmu akan memiliki kaitan dengan ilmu lain. Ia juga melakukan
transformasi, memiliki input dan output sesuai dengan definisi sistem.
• Berkembang,
• Maksudnya adalah bahwa dunia yang semakin maju dan berkembang ini menjadikan
masalah-masalah menjadi lebih kompleks, oleh karena itu ilmu tertentu yang dibuat
pada masa lalu dan berasumsi pada situasi masa lalu perlu disesuaikan dengan situasi
saat ini dan situasi akan datang
15
16. Syarat Pengetahuan ilmiah
• Memiliki disiplin dan metode instrumentalis
• Dalam hal disiplin, misalkan ilmu x akan dipakai oleh ilmu y untuk mengaplikasikan suatu
riset. Maka hendaknya pelu diperhatikan terminologi ilmu x pada ilmu y. Misalnya istilah
yang sama di ilmu X dan ilmu Y ternyata mempunyai arti yang berbeda tetapi oleh
periset dianggap sama, maka hal ini akan berakibat fatal.
16
17. Kaidah Ilmiah Wajib memenuhi 3 unsur
• Rasional
• Semua aspek pada penelitian (lokus, populasi, sample, responde, waktu,
teknik pengambilan data) harus masuk akal.
• Empiris
• Data peneletian harus dapat dibuktikan dengan Panca Indera
• Sistematis
• Semua tahap penelitian harus dilaksanakan secara berurutan sesuai
pedoman
17
18. TUJUAN METODE ILMIAH
1. Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional,
yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan
yang dapat diandalkan.
2. Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran
yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan
logis.
3. Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai
dari penentuan masalah, pengumpulan data yang
relevan, analisis data dan interpretasi temuan,
diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
18
19. SIKAP ILMIAH
• Beberapa karakter peneliti:
1. Daya nalar tinggi
2. Daya Ingat kuat dan logis
3. Akurat
4. Konsentrasi tinggi, tidak mudah putus asa
5. Kooperatif (sikap yang menunjukkan
bekerjasama), terbuka, koordinatif (dapat
mengikuti peraturan)
6. Tekun, sabar
7. Bersemangat tinggi dan mempunyai motivasi yang
kuat
8. JUJUR dan bertanggung jawab
19
20. SYARAT MENJADI PENELITI/PENULIS YANG BAIK
(Pendleton)
Menurut Pendleton Open Your I’s (12-I) plus 1-I (Hasanawi)
1. Inteligence (Kecerdasan)
2. Interest (Kemampuan memberi perhatian)
3. Imagination (Kemampuan berimajinasi)
4. Initiative (Kemampuan berinisiatif)
5. Information (Kemampuan menangkap informasi)
6. Inventive (Kemampuan daya cipta)
7. Industrious (Kemampuan berusaha)
8. Intense obsevation (Kemampuan pengamatan yang intensif)
9. Integrity (Memiliki kejujuran)
10. Infectious entusiasm (Memil;iki antusiasme yang
tinggu/meluap-luap)
11. Indefatigable writer (Penulis yang tidak mudah putus asa)
12. Incentive (Pahala)
13. Insya-Allah (God willing)
20
22. OBSERVASI
• Setelah topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah
ditentukan, langkah pertama untuk melakukan proyek ilmiah
adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan
informasi segala sesuatu yang berhubungan dengan topik
tersebut melalui pengalaman, berbagai sumber ilmu
pengetahuan, berkonsultasi dengan ahli yang sesuai.
1. Gunakan semua referensi: buku, jurnal, majalah, koran,
internet, interview, dll.
2. Kumpulkan informasi dari ahli: instruktur, peneliti,
insinyur, dll.
3. Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan
topik.
22
23. IDENTIFIKASI MASALAH
• Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus
diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan
terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu
pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak. Sebagai contoh:
Bagaimana pengaruh tayangan program musik dahsyat
terhadap sikap remaja di kel. Tugu Kelapa Dua-Depok?
1. Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas.
2. Pilih permasalahan yang penting dan menarik untuk
diteliti.
3. Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara
eksperimen.
23
24. HIPOTESIS
• Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan
sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan
dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan
sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah
dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji
lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. Yang perlu
diingat, jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis
tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.
1. Gunakan pengalaman atau pengamatan lalu sebagai
dasar hipotesis
2. Rumuskan hipotesis sebelum memulai proyek
eksperimen
24
25. EKSPERIMEN
• Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji
hipotesis yang diajukan. Perhitungkan semua variabel,
yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen.
Usahakan hanya satu variabel bebas selama
eksperimen.
Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel
yang diasumsikan konstan.
Lakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi
hasil.
Catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama.
25
26. ANALISIS DATA
• Data yang diperoleh di analisis
• Statistik alat untuk membuktikan hasil dari
hubungan kedua variabel (kuantitatif)
• Menggunakan triangulasi (uji validasi data)
kualitatif
26
27. PUBLIKASI HASIL
• Hasil penelitian dipublikasikan kepada khalayak
• Dalam bentuk laporan penelitian, misalnya: Jurnal
• Naskah publikasi memuat:
1.Abstract
2.Pendahuluan
3.Teori dan Metode
4.Hasil dan Pembahasan
5.Diskusi
6.Referensi/Daftar Pustaka
27
28. KESIMPULAN
• Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan
pernyataan bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis.
Kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk penelitian
lebih lanjut.
Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis:
Jangan ubah hipotesis
Jangan abaikan hasil eksperimen
Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai
Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan
penyebab ketidaksesuaian
Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang
eksperimen.
28