SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Ini Protokol Kesehatan di Kantor saat
Karyawan Kembali Kerja
Pemerintah telah bersiap menjalankan konsep New Normal Indonesia meski temuan kasus
virus corona di tanah air masih merangkak naik.
Bahkan Kementerian Kesehatan RI telah menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor
HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di
Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada
Situasi Pandemi.
“Tempat kerja sebagai lokus interaksi dan berkumpulnya orang merupakan faktor risiko yang
perlu diantisipasi penularannya,” kata Menkes Terawan Agus Putranto di Jakarta beberapa
waktu lalu.
Di saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), roda perekonomian harus tetap berjalan.
Tapi, protokol kesehatan juga tetap harus dijalankan untuk mencegah penularan Covid-19
lebih lanjut.
“Untuk itu, pasca pemberlakuan PSBB dengan kondisi pandemi Covid-19 yang masih
berlangsung, perlu dilakukan upaya mitigasi dan kesiapan tempat kerja seoptimal mungkin
sehingga dapat beradaptasi melalui perubahan pola hidup pada situasi Covid-19 atau New
Normal,” kata Terawan.
Berikut panduan rinci New Normal selama PSBB di tempat kerja untuk mencegah penularan
Covid-19 :
a. Kebijakan Manajemen dalam Pencegahan Penularan Covid-19
1. Pihak manajemen agar senantiasa memantau dan memperbaharui perkembangan informasi
tentang Covid-19 di wilayahnya. (Secara berkala dapat diakses di
http://infeksiemerging.kemkes.go.id. dan kebijakan Pemerintah Daerah setempat).
2. Pembentukan Tim Penanganan Covid-19 di tempat kerja yang terdiri dari pimpinan, bagian
kepegawaian, bagian K3 dan petugas kesehatan yang diperkuat dengan Surat Keputusan dari
Pimpinan Tempat Kerja.
3. Pimpinan atau pemberi kerja memberikan kebijakan dan prosedur untuk pekerja
melaporkan setiap ada kasus dicurigai Covid-19 (gejala demam atau batuk/pilek/nyeri
tenggorokan/sesak napas) untuk dilakukan pemantauan oleh petugas kesehatan.
4. Tidak memperlakukan kasus positif sebagai suatu stigma.
5. Pengaturan bekerja dari rumah (work from home).
Menentukan pekerja esensial yang perlu tetap bekerja/datang ke tempat kerja dan pekerja
yang dapat melakukan pekerjaan dari rumah.
b. Jika ada pekerja esensial yang harus tetap bekerja selama PSBB berlangsung :
1. Di pintu masuk tempat kerja lakukan pengukuran suhu dengan menggunakan thermogun,
dan sebelum masuk kerja terapkan Self Assessment Risiko Covid-19 untuk memastikan
pekerja yang akan masuk kerja dalam kondisi tidak terjangkit Covid-19.
2. Pengaturan waktu kerja tidak terlalu panjang (lembur) yang akan mengakibatkan pekerja
kekurangan waktu untuk beristirahat yang dapat menyebabkan penurunan sistem
kekebalan/imunitas tubuh.
3. Untuk pekerja shift :
 Jika memungkinkan tiadakan shift 3 (waktu kerja yang dimulai pada malam hingga
pagi hari).
 Bagi pekerja shift 3 atur agar yang bekerja terutama pekerja berusia kurang dari 50
tahun.
 Mewajibkan pekerja menggunakan masker sejak perjalanan dari/ke rumah, dan
selama di tempat kerja.
 Mengatur asupan nutrisi makanan yang diberikan oleh tempat kerja, pilih buah-
buahan yang banyak mengandung vitamin C seperti jeruk, jambu, dan sebagainya
untuk membantu mempertahankan daya tahan tubuh. Jika memungkinkan pekerja
dapat diberikan suplemen vitamin C.
 Memfasilitasi tempat kerja yang aman dan sehat.
a) Higiene dan sanitasi lingkungan kerja
 Memastikan seluruh area kerja bersih dan higienis dengan melakukan pembersihan
secara berkala menggunakan pembersih dan desinfektan yang sesuai (setiap 4 jam
sekali). Terutama pegangan pintu dan tangga, tombol lift, peralatan kantor yang
digunakan bersama, area dan fasilitas umum lainya.
 Menjaga kualitas udara tempat kerja dengan mengoptimalkan sirkulasi udara dan
sinar matahari masuk ruangan kerja, pembersihan filter AC.
b) Sarana cuci tangan.
 Menyediakan lebih banyak sarana cuci tangan (sabun dan air mengalir).
 Memberikan petunjuk lokasi sarana cuci tangan.
 Memasang poster edukasi cara mencuci tangan yang benar.
 Menyediakan hand sanitizer dengan konsentrasi alkohol minimal 70 persen di tempat-
tempat yang diperlukan (seperti pintu masuk, ruang meeting, pintu lift, dan lain-lain).
c) Physical Distancing dalam semua aktifitas kerja. Pengaturan jarak antar pekerja minimal 1
meter pada setiap aktifitas kerja (pengaturan meja kerja/workstation, pengaturan kursi saat di
kantin, dll).
d) Mengkampanyekan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) melalui Pola Hidup
Sehat dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tempat kerja sebagai berikut:
 Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Mendorong pekerja mencuci tangan saat tiba di tempat kerja, sebelum makan, setelah
kontak dengan pelanggan/pertemuan dengan orang lain, setelah dari kamar mandi,
setelah memegang benda yang kemungkinan terkontaminasi.
 Etika batuk Membudayakan etika batuk (tutup mulut dan hidung dengan lengan atas
bagian dalam) dan jika menggunakan tisu untuk menutup batuk dan pilek, buang tisu
bekas ke tempat sampah yang tertutup dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
setelahnya.
 Olahraga bersama sebelum kerja dengan tetap menjaga jarak aman, dan anjuran
berjemur matahari saat jam istirahat.
 Makan makanan dengan gizi seimbang.
 Hindari penggunaan alat pribadi secara bersama seperti alat sholat, alat makan, dan
lain lain.
c. Sosialisasi dan Edukasi pekerja mengenai Covid-19
1. Edukasi dilakukan secara intensif kepada seluruh pekerja dan keluarga agar memberikan
pemahaman yang benar terkait masalah pandemi Covid-19, sehingga pekerja mendapatkan
pengetahuan untuk secara mandiri melakukan tindakan preventif dan promotif guna
mencegah penularan penyakit, serta mengurangi kecemasan berlebihan akibat informasi tidak
benar.
2. Materi edukasi yang dapat diberikan:
 Penyebab COVID-19 dan cara pencegahannya
 Mengenali gejala awal penyakit dan tindakan yang harus dilakukan saat gejala timbul.
 Praktek PHBS seperti praktek mencuci tangan yang benar, etika batuk.
 Alur pelaporan dan pemeriksaan bila didapatkan kecurigaan.
 Metode edukasi yang dapat dilakukan: pemasangan banner, pamphlet, majalah
dinding, dll di area strategis yang mudah dilihat setiap pekerja seperti di pintu masuk,
area makan/kantin, area istirahat, tangga serta media audio & video yang disiarkan
secara berulang. SMS/whats up blast ke semua pekerja secara berkala untuk
mengingatkan.
“Dengan menerapkan panduan ini diharapkan dapat meminimalisir risiko dan dampak
pandemi Covid-19 pada tempat kerja khususnya perkantoran dan industri, dimana terdapat
potensi penularan akibat berkumpulnya banyak orang dalam satu lokasi,” tutup Menkes
Terawan.
Panduan New Normal Indonesia Lengkap,
untuk Perusahaan dan Sekolah
A. Kebijakan Manajemen dalam Pencegahan Penularan Covid-19
1) Pihak manajemen agar senantiasa memantau dan memperbaharui perkembangan informasi
tentang COVID19 di wilayahnya. (Secara berkala dapat diakses di
http://infeksiemerging.kemkes.go.id. dan kebijakan Pemerintah Daerah setempat).
2) Pembentukan Tim Penanganan Covid-19 di tempat kerja yang terdiri dari Pimpinan,
bagian kepegawaian, bagian K3 dan petugas Kesehatan yang diperkuat dengan Surat
Keputusan dari Pimpinan Tempat Kerja.
3) Pimpinan atau pemberi kerja memberikan kebijakan dan prosedur untuk pekerja
melaporkan setiap ada kasus dicurigai Covid-19 (gejala demam atau batuk/pilek/nyeri
tenggorokan/sesak nafas) untuk dilakukan pemantauan oleh petugas kesehatan.
4) Tidak memperlakukan kasus positif sebagai suatu stigma.
5) Pengaturan bekerja dari rumah (work from home). Menentukan pekerja esensial yang
perlu tetap bekerja/datang ke tempat kerja dan pekerja yang dapat melakukan pekerjaan dari
rumah.
BACA JUGA: 6 Hal yang Terjadi Saat Negera Terapkan The New Normal
B. Jika ada pekerja esensial yang harus tetap bekerja di tempat kerja:
1) Di pintu masuk tempat kerja lakukan pengukuran suhu dengan menggunakan thermogun,
dan sebelum masuk kerja terapkan Self Assessment Risiko Covid-19 untuk memastikan
pekerja yang akan masuk kerja dalam kondisi tidak terjangkit Covid-19.
2) Pengaturan waktu kerja tidak terlalu panjang (lembur) yang akan mengakibatkan pekerja
kekurangan waktu untuk beristirahat yang dapat menyebabkan penurunan sistem
kekebalan/imunitas tubuh.
3) Untuk pekerja shift :
a. Jika memungkinkan tiadakan shift 3 (waktu kerja yang dimulai pada malam hingga
pagi hari)
b. Bagi pekerja shift 3 atur agar yang bekerja terutama pekerja berusia kurang dari 50
tahun.
4) Mewajibkan pekerja menggunakan masker sejak perjalanan dari/ke rumah, dan selama di
tempat kerja.
5) Mengatur asupan nutrisi makanan yang diberikan oleh tempat kerja, pilih buah-buahan
yang banyak mengandung vitamin C seperti jeruk, jambu, dan sebagainya untuk membantu
mempertahankan daya tahan tubuh. Jika memungkinkan pekerja dapat diberikan suplemen
vitamin C.
6) Memfasilitasi tempat kerja yang aman dan sehat.
a) Higiene dan sanitasi lingkungan kerja
 Memastikan seluruh area kerja bersih dan higienis dengan melakukan pembersihan
secara berkala menggunakan pembersih dan desinfektan yang sesuai (setiap 4 jam
sekali). Terutama pegangan pintu dan tangga, tombol lift, peralatan kantor yang
digunakan bersama, area dan fasilitas umum lainya.
 Menjaga kualitas udara tempat kerja dengan mengoptimalkan sirkulasi udara dan
sinar matahari masuk ruangan kerja, pembersihan filter AC.
b) Sarana cuci tangan
 Menyediakan lebih banyak sarana cuci tangan (sabun dan air mengalir).
 Memberikan petunjuk lokasi sarana cuci tangan.
 Memasang poster edukasi cara mencuci tangan yang benar.
 Menyediakan handsanitizer dengan konsentrasi alkohol minimal 70% di tempat-
tempat yang diperlukan (seperti pintu masuk, ruang meeting, pintu lift, dll).
c) Physical Distancing dalam semua aktifitas kerja. Pengaturan jarak antar pekerja minimal 1
meter pada setiap aktifitas kerja (pengaturan meja kerja/workstation, pengaturan kursi saat di
kantin, dll).
d) Mengkampanyekan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) melalui Pola Hidup
Sehat dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tempat kerja sebagai berikut:
 Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Mendorong pekerja mencuci tangan saat tiba di
tempat kerja, sebelum makan, setelah kontak dengan pelanggan/pertemuan dengan
orang lain, setelah dari kamar mandi, setelah memegang benda yang kemungkinan
terkontaminasi.
 Etika batuk Membudayakan etika batuk (tutup mulut dan hidung dengan lengan atas
bagian dalam) dan jika menggunakan tisu untuk menutup batuk dan pilek, buang tisu
bekas ke tempat sampah yang tertutup dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
setelahnya.
 Olahraga bersama sebelum kerja dengan tetap menjaga jarak aman, dan anjuran
berjemur matahari saat jam istirahat.
 Makan makanan dengan gizi seimbang
 Hindari penggunaan alat pribadi secara bersama seperti alat sholat, alat makan, dan
lain lain.
C. Sosialisasi dan Edukasi pekerja mengenai Covid-19
1) Edukasi dilakukan secara intensif kepada seluruh pekerja dan keluarga agar memberikan
pemahaman yang benar terkait masalah pandemi Covid-19, sehingga pekerja mendapatkan
pengetahuan untuk secara mandiri melakukan tindakan preventif dan promotif guna
mencegah penularan penyakit, serta mengurangi kecemasan berlebihan akibat informasi tidak
benar. 2) Materi edukasi yang dapat diberikan:
a. Penyebab COVID-19 dan cara pencegahannya.
b. Mengenali gejala awal penyakit dan tindakan yang harus dilakukan saat gejala timbul.
c. Praktek PHBS seperti praktek mencuci tangan yang benar, etika batuk.
d. Alur pelaporan dan pemeriksaan bila didapatkan kecurigaan.
e. Metode edukasi yang dapat dilakukan: pemasangan banner, pamphlet, majalah
dinding, dll di area strategis yang mudah dilihat setiap pekerja seperti di pintu masuk,
area makan/kantin, area istirahat, tangga serta media audio & video yang disiarkan
secara berulang. SMS/whats up blast ke semua pekerja secara berkala untuk
mengingatkan.
f. Materi edukasi dapat diakses pada www.covid19.go.id.
Disarikan dari Protokol Kesehatan Area Institusi Pendidikan, berikut adalah panduan
normal baru yang bisa diterapkan jika sekolah jadi dibuka kembali di tengah pandemi:
1. Menyediakan sarana cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan berbasis
alkohol di beberapa spot.
2. Membersihkan handel pintu, saklar lampu, komputer, meja, keyboard, dan fasilitas lain
yang sering tersentuh tangan minimal 1 kali sehari dengan disinfektan.
3. Melakukan skrining harian, yaitu apabila ada siswa, guru, atau karyawan yang memiliki
gejala demam di atas 38 derajat, batuk, pilek, gangguan kulit, mata, muntah, diare, tidak
selera makan atau keluhan lain, maka diminta untuk tidak pergi ke sekolah.
4. Warga sekolah dilarang berbagi makanan, minuman, termasuk peralatan makan, minum
dan alat musik tiup yang akan meningkatkan risiko penularan COVID-19.
5. Warga sekolah dilarang melakukan kontak fisik langsung seperti bersalaman, cium tangan,
atau berpelukan.
6. Menunda kegiatan yang berpotensi mengumpulkan banyak orang seperti berkemah atau
studi wisata.
7. Memastikan makanan yang ada di sekolah merupakan makanan yang sehat dan sudah
dimasak sampai matang.
8. Bagi guru atau karyawan yang memiliki gejala COVID-19 dan tinggal di area zona merah
diminta untuk tetap melakukan Work From Home (WFH) atau kerja dari rumah.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menerbitkan Keputusan Menteri tentang Panduan
Pencegahan dan Pengendalian covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam
Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi. Panduan mempertimbangkan
ekonomi harus tetap berjalan dalam situasi sekarang.
Terawan mengatakan, dunia usaha dan masyakat pekerja memiliki kontribusi besar dalam
memutus mata rantai penularan. Ini mengingat besarnya jumlah populasi pekerja dan
mobilitas, serta interaksi penduduk umumnya disebabkan aktivitas bekerja.
“Tempat kerja sebagai lokus interaksi dan berkumpulnya orang merupakan faktor risiko yang
perlu diantisipasi penularannya,” kata Terawan seperti dikutip inews.id, Sabtu (23/5).
Panduan ini mengatur sejumlah hal yang dimaksudkan sebagai langkah-langkah pencegahan
penularan Covid-19. Salah satunya mengenai kebijakan manajemen perusahaan selama
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Pimpinan atau pemberi kerja memberikan kebijakan dan prosedur untuk pekerja melaporkan
setiap ada kasus dicurigai Covid-19 (gejala demam atau batuk/pilek/nyeri tenggorokan/sesak
nafas) untuk dilakukan pemantauan oleh petugas kesehatan,” bunyi panduan tersebut.
Aturan bagi karyawan di masa normal baru atau new normal ini juga mengatur tentang jam
kerja. Perusahaan dapat melakukan penganturan jam kerja dari rumah atau work from home.
Bagaimana jika ada karyawan atau pekerja esensial yang harus tetap bekerja selama PSBB
berlangsung?
Ada dua poin yang dijelaskan terkait hal tersebut. Pertama, di pintu masuk tempat kerja
lakukan pengukuran suhu dengan menggunakan thermogun, dan sebelum masuk kerja
terapkan Self Assessment Risiko Covid-19 untuk memastikan pekerja yang akan masuk kerja
dalam kondisi tidak terjangkit Covid-19.
“Kedua, pengaturan waktu kerja tidak terlalu panjang (lembur) yang akan mengakibatkan
pekerja kekurangan waktu untuk beristirahat yang dapat menyebabkan penurunan sistem
kekebalan/imunitas tubuh,” bunyi panduan ini.
Adapun untuk kerja shift, panduan ini menekankan jika memungkinkan, shift 3 atau pekerja
yang masuk saat malam hingga pagi hari agar ditiadakan. Ini demi mencegah berkurangnya
imunitas.
Berikut aturan lengkap bagi karyawan di era new normal:
A. Selama PSBB bagi Tempat Kerja
a. Kebijakan Manajemen dalam Pencegahan Penularan Covid-19.
1) Pihak manajemen agar senantiasa memantau dan memperbaharui perkembangan informasi
tentang Covid-19 di wilayahnya. (Secara berkala dapat diakses
di http://infeksiemerging.kemkes.go.id. dan kebijakan Pemerintah Daerah setempat).
2) Pembentukan Tim Penanganan Covid-19 di tempat kerja yang terdiri dari Pimpinan,
bagian kepegawaian, bagian K3 dan petugas kesehatan yang diperkuat dengan Surat
Keputusan dari Pimpinan Tempat Kerja.
3) Pimpinan atau pemberi kerja memberikan kebijakan dan prosedur untuk pekerja
melaporkan setiap ada kasus dicurigai Covid-19 (gejala demam atau batuk/pilek/nyeri
tenggorokan/sesak nafas) untuk dilakukan pemantauan oleh petugas kesehatan.
4) Tidak memperlakukan kasus positif sebagai suatu stigma.
5) Pengaturan bekerja dari rumah (work from home).
Menentukan pekerja esensial yang perlu tetap bekerja/datang ke tempat kerja dan pekerja
yang dapat melakukan pekerjaan dari rumah.
b. Jika ada pekerja esensial yang harus tetap bekerja selama PSBB berlangsung:
1) Di pintu masuk tempat kerja lakukan pengukuran suhu dengan menggunakan thermogun,
dan sebelum masuk kerja terapkan Self Assessment Risiko Covid-19 untuk memastikan
pekerja yang akan masuk kerja dalam kondisi tidak terjangkit Covid-19.
2) Pengaturan waktu kerja tidak terlalu panjang (lembur) yang akan mengakibatkan pekerja
kekurangan waktu untuk beristirahat yang dapat menyebabkan penurunan sistem
kekebalan/imunitas tubuh.
3) Untuk pekerja shift:
a) Jika memungkinkan tiadakan shift 3 (waktu kerja yang dimulai pada malam hingga pagi
hari)
b) Bagi pekerja shift 3 atur agar yang bekerja terutama pekerja berusia kurang dari 50 tahun.
4) Mewajibkan pekerja menggunakan masker sejak perjalanan dari/ke rumah, dan selama di
tempat kerja.
5) Mengatur asupan nutrisi makanan yang diberikan oleh tempat kerja, pilih buah-buahan
yang banyak mengandung vitamin C seperti jeruk, jambu, dan sebagainya untuk membantu
mempertahankan daya tahan tubuh. Jika memungkinkan pekerja dapat diberikan suplemen
vitamin C.
6) Memfasilitasi tempat kerja yang aman dan sehat,
a) Higiene dan sanitasi lingkungan kerja.
• Memastikan seluruh area kerja bersih dan higienis dengan melakukan pembersihan secara
berkala menggunakan pembersih dan desinfektan yang sesuai (setiap 4 jam sekali). Terutama
pegangan pintu dan tangga, tombol lift, peralatan kantor yang digunakan bersama, area dan
fasilitas umum lainya.
• Menjaga kualitas udara tempat kerja dengan mengoptimalkan sirkulasi udara dan sinar
matahari masuk ruangan kerja, pembersihan filter AC.
b) Sarana cuci tangan
• Menyediakan lebih banyak sarana cuci tangan (sabun dan air mengalir).
• Memberikan petunjuk lokasi sarana cuci tangan.
• Memasang poster edukasi cara mencuci tangan yang benar.
• Menyediakan handsanitizer dengan konsentrasi alkohol minimal 70 persen di tempat-tempat
yang diperlukan (seperti pintu masuk, ruang meeting, pintu lift, dll)
c) Physical Distancing dalam semua aktivitas kerja. Pengaturan jarak antar pekerja minimal 1
meter pada setiap aktivitas kerja (pengaturan meja kerja/workstation, pengaturan kursi saat di
kantin, dll).
d) Mengampanyekan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) melalui Pola Hidup
Sehat dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tempat kerja sebagai berikut:
• Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Mendorong pekerja mencuci tangan saat tiba di tempat
kerja, sebelum makan, setelah kontak dengan pelanggan/pertemuan dengan orang lain,
setelah dari kamar mandi, setelah memegang benda yang kemungkinan terkontaminasi.
• Etika batuk Membudayakan etika batuk (tutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian
dalam) dan jika menggunakan tisu untuk menutup batuk dan pilek, buang tisu bekas ke
tempat sampah yang tertutup dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelahnya.
• Olahraga bersama sebelum kerja dengan tetap menjaga jarak aman, dan anjuran berjemur
matahari saat jam istirahat.
• Makan makanan dengan gizi seimbang.
• Hindari penggunaan alat pribadi secara bersama seperti alat sholat, alat makan, dan lain
lain.
c. Sosialisasi dan Edukasi pekerja mengenai Covid-19
1) Edukasi dilakukan secara intensif kepada seluruh pekerja dan keluarga agar memberikan
pemahaman yang benar terkait masalah pandemi Covid-19, sehingga pekerja mendapatkan
pengetahuan untuk secara mandiri melakukan tindakan preventif dan promotif guna
mencegah penularan penyakit, serta mengurangi kecemasan berlebihan akibat informasi tidak
benar.
2) Materi edukasi yang dapat diberikan:
a) Penyebab COVID-19 dan cara pencegahannya
b) Mengenali gejala awal penyakit dan tindakan yang harus dilakukan saat gejala timbul.
c) Praktik PHBS seperti praktek mencuci tangan yang benar, etika batuk
d) Alur pelaporan dan pemeriksaan bila didapatkan kecurigaan
e) Metode edukasi yang dapat dilakukan: pemasangan banner, pamphlet, majalah dinding, dll
di area strategis yang mudah dilihat setiap pekerja seperti di pintu masuk, area makan/kantin,
area istirahat, tangga serta media audio & video yang disiarkan secara berulang. SMS/whats
up blast ke semua pekerja secara berkala untuk mengingatkan.
f) Materi edukasi dapat diakses pada www.covid19.go.id.
2. Bagi Pekerja
a. Pastikan dalam kondisi sehat sebelum berangkat bekerja. Pekerja yang mengalami gejala
seperti demam/batuk/pilek/sakit tenggorokan disarankan untuk tidak masuk bekerja dan
memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan jika diperlukan.
b. Jaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, atau
menggunakan hand sanitizer.
c. Hindari tangan menyentuh area wajah seperti mata, hidung atau mulut.
d. Tetap memperhatikan jaga jarak/physical distancing minimal 1 meter saat berhadapan
dengan pelaku usaha atau rekan kerja pada saat bertugas.
e. Menggunakan pakaian khusus kerja dan mengganti pakaian saat selesai bekerja.
f. Gunakan masker saat berangkat dan pulang dari tempat kerja serta selama berada di tempat
kerja.
g. Segera mandi dan berganti pakaian sebelum kontak dengan anggota keluarga di rumah.
Bersihkan handphone, kacamata, tas, dan barang lainnya dengan cairan desinfektan
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Protokol Kesehatan di Tempat
Kerja untuk Sektor Jasa dan Perdagangan Sudah Terbit, Ini Rinciannya,
https://www.tribunnews.com/kesehatan/2020/05/23/protokol-kesehatan-di-tempat-kerja-
untuk-sektor-jasa-dan-perdagangan-sudah-terbit-ini-rinciannya?page=all.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
a. Melakukan pembersihan dan disinfeksi secara berkala di area kerja dan area publik
(mendisinfeksi fasilitas umum yang sering disentuh publik setiap 4 jam sekali).
b. Menyediakan fasilitas cuci tangan yang memadai dan mudah diakses oleh pekerja dan
konsumen/pelaku usaha.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Protokol Kesehatan di Tempat
Kerja untuk Sektor Jasa dan Perdagangan Sudah Terbit, Ini Rinciannya,
https://www.tribunnews.com/kesehatan/2020/05/23/protokol-kesehatan-di-tempat-kerja-
untuk-sektor-jasa-dan-perdagangan-sudah-terbit-ini-rinciannya?page=all.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
c. Pastikan pekerja memahami perlindungan diri dari penularan COVID-19 dengan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
d. Melakukan pengecekan suhu badan bagi seluruh pekerja sebelum mulai bekerja dan
konsumen/pelaku usaha di pintu masuk. Jika ditemukan pekerja dengan suhu >37,30C (2 kali
pemeriksaan dengan jarak 5 menit), tidak diperkenankan masuk dan diminta untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan.
e. Mewajibkan pekerja dan pengunjung menggunakan masker.
f. Memasang media informasi untuk mengingatkan pekerja, pelaku usaha,
pelanggan/konsumen dan pengunjung agar mengikuti ketentuan pembatasan jarak fisik dan
mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir/handsanitizer serta kedisplinan
menggunakan masker.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Protokol Kesehatan di Tempat
Kerja untuk Sektor Jasa dan Perdagangan Sudah Terbit, Ini Rinciannya,
https://www.tribunnews.com/kesehatan/2020/05/23/protokol-kesehatan-di-tempat-kerja-
untuk-sektor-jasa-dan-perdagangan-sudah-terbit-ini-rinciannya?page=all.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin

More Related Content

Similar to Panduan New Normal Lengkap untuk Perusahaan dan Sekolah

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA.docx
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA.docxKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA.docx
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA.docxtetisetiawati4
 
Pengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan KerjaPengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan KerjaAl Marson
 
presentasi PPI Tambun.pptx
presentasi PPI Tambun.pptxpresentasi PPI Tambun.pptx
presentasi PPI Tambun.pptxBerryS1
 
Peran_Pelayanan Kesehatan di Masa Pandemi Covid 19.pptx
Peran_Pelayanan Kesehatan di Masa Pandemi Covid 19.pptxPeran_Pelayanan Kesehatan di Masa Pandemi Covid 19.pptx
Peran_Pelayanan Kesehatan di Masa Pandemi Covid 19.pptxHeruMulyono5
 
K3 dirumah sakit pemerintah
K3 dirumah sakit pemerintahK3 dirumah sakit pemerintah
K3 dirumah sakit pemerintahhanbnkim
 
Peraturan tentang.docx marsi k3
Peraturan tentang.docx marsi k3Peraturan tentang.docx marsi k3
Peraturan tentang.docx marsi k3YERRIPANAMUAN
 
Peraturan tentang.docx marsi k3
Peraturan tentang.docx marsi k3Peraturan tentang.docx marsi k3
Peraturan tentang.docx marsi k3YERRIPANAMUAN
 
Pencegahan dan pengendalian infeksi
Pencegahan dan pengendalian infeksiPencegahan dan pengendalian infeksi
Pencegahan dan pengendalian infeksiPusatPelatihanSDMKes
 
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatanKesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatanFarida Sihotang
 
3. BAB III MU - ADAPTASI PELAYANAN KEBIDANAN (KIA- KESPRO) di MASA PANDEMI CO...
3. BAB III MU - ADAPTASI PELAYANAN KEBIDANAN (KIA- KESPRO) di MASA PANDEMI CO...3. BAB III MU - ADAPTASI PELAYANAN KEBIDANAN (KIA- KESPRO) di MASA PANDEMI CO...
3. BAB III MU - ADAPTASI PELAYANAN KEBIDANAN (KIA- KESPRO) di MASA PANDEMI CO...SeptinKomalasari
 
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan KerjaPresentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan KerjaRizal Triyandi
 
PEMAKAIAN APD OPERASI COVID 19.pptx
PEMAKAIAN APD OPERASI COVID 19.pptxPEMAKAIAN APD OPERASI COVID 19.pptx
PEMAKAIAN APD OPERASI COVID 19.pptxVeroseReza
 
Bahan Ajar Power Point Sanitasi Hygiene 160421.pptx
Bahan Ajar Power Point Sanitasi Hygiene 160421.pptxBahan Ajar Power Point Sanitasi Hygiene 160421.pptx
Bahan Ajar Power Point Sanitasi Hygiene 160421.pptxharisprasetyawan
 
Week 11 sanitasi industri, perkantoran, dan tempat-tempat umum
Week 11  sanitasi industri, perkantoran, dan tempat-tempat umumWeek 11  sanitasi industri, perkantoran, dan tempat-tempat umum
Week 11 sanitasi industri, perkantoran, dan tempat-tempat umumsunarto bin sudi
 
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja
Makalah kesehatan dan keselamatan kerjaMakalah kesehatan dan keselamatan kerja
Makalah kesehatan dan keselamatan kerjagetris gean
 
PROSEDUR KERJA SELAMAT PENCEGAHAN COVID19 DI TEMPAT KERJA - 20 Aug 2020 - BM ...
PROSEDUR KERJA SELAMAT PENCEGAHAN COVID19 DI TEMPAT KERJA - 20 Aug 2020 - BM ...PROSEDUR KERJA SELAMAT PENCEGAHAN COVID19 DI TEMPAT KERJA - 20 Aug 2020 - BM ...
PROSEDUR KERJA SELAMAT PENCEGAHAN COVID19 DI TEMPAT KERJA - 20 Aug 2020 - BM ...replyspirites
 
Meeting Koordinasi Penanggulangan Keracunan.pptx
Meeting Koordinasi Penanggulangan Keracunan.pptxMeeting Koordinasi Penanggulangan Keracunan.pptx
Meeting Koordinasi Penanggulangan Keracunan.pptxArieDoviziosoPutra
 

Similar to Panduan New Normal Lengkap untuk Perusahaan dan Sekolah (20)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA.docx
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA.docxKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA.docx
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA.docx
 
K3 project.pptx
K3 project.pptxK3 project.pptx
K3 project.pptx
 
Pengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan KerjaPengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan Kerja
 
presentasi PPI Tambun.pptx
presentasi PPI Tambun.pptxpresentasi PPI Tambun.pptx
presentasi PPI Tambun.pptx
 
Peran_Pelayanan Kesehatan di Masa Pandemi Covid 19.pptx
Peran_Pelayanan Kesehatan di Masa Pandemi Covid 19.pptxPeran_Pelayanan Kesehatan di Masa Pandemi Covid 19.pptx
Peran_Pelayanan Kesehatan di Masa Pandemi Covid 19.pptx
 
K3 dirumah sakit pemerintah
K3 dirumah sakit pemerintahK3 dirumah sakit pemerintah
K3 dirumah sakit pemerintah
 
b. KJD BAB 1 K3LH.pptx
b. KJD BAB 1 K3LH.pptxb. KJD BAB 1 K3LH.pptx
b. KJD BAB 1 K3LH.pptx
 
Peraturan tentang.docx marsi k3
Peraturan tentang.docx marsi k3Peraturan tentang.docx marsi k3
Peraturan tentang.docx marsi k3
 
Peraturan tentang.docx marsi k3
Peraturan tentang.docx marsi k3Peraturan tentang.docx marsi k3
Peraturan tentang.docx marsi k3
 
Pencegahan dan pengendalian infeksi
Pencegahan dan pengendalian infeksiPencegahan dan pengendalian infeksi
Pencegahan dan pengendalian infeksi
 
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatanKesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
 
3. BAB III MU - ADAPTASI PELAYANAN KEBIDANAN (KIA- KESPRO) di MASA PANDEMI CO...
3. BAB III MU - ADAPTASI PELAYANAN KEBIDANAN (KIA- KESPRO) di MASA PANDEMI CO...3. BAB III MU - ADAPTASI PELAYANAN KEBIDANAN (KIA- KESPRO) di MASA PANDEMI CO...
3. BAB III MU - ADAPTASI PELAYANAN KEBIDANAN (KIA- KESPRO) di MASA PANDEMI CO...
 
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan KerjaPresentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 
PEMAKAIAN APD OPERASI COVID 19.pptx
PEMAKAIAN APD OPERASI COVID 19.pptxPEMAKAIAN APD OPERASI COVID 19.pptx
PEMAKAIAN APD OPERASI COVID 19.pptx
 
Bahan Ajar Power Point Sanitasi Hygiene 160421.pptx
Bahan Ajar Power Point Sanitasi Hygiene 160421.pptxBahan Ajar Power Point Sanitasi Hygiene 160421.pptx
Bahan Ajar Power Point Sanitasi Hygiene 160421.pptx
 
Week 11 sanitasi industri, perkantoran, dan tempat-tempat umum
Week 11  sanitasi industri, perkantoran, dan tempat-tempat umumWeek 11  sanitasi industri, perkantoran, dan tempat-tempat umum
Week 11 sanitasi industri, perkantoran, dan tempat-tempat umum
 
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja
Makalah kesehatan dan keselamatan kerjaMakalah kesehatan dan keselamatan kerja
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja
 
PEDOMAN PROGRAM KIA.docx
PEDOMAN PROGRAM KIA.docxPEDOMAN PROGRAM KIA.docx
PEDOMAN PROGRAM KIA.docx
 
PROSEDUR KERJA SELAMAT PENCEGAHAN COVID19 DI TEMPAT KERJA - 20 Aug 2020 - BM ...
PROSEDUR KERJA SELAMAT PENCEGAHAN COVID19 DI TEMPAT KERJA - 20 Aug 2020 - BM ...PROSEDUR KERJA SELAMAT PENCEGAHAN COVID19 DI TEMPAT KERJA - 20 Aug 2020 - BM ...
PROSEDUR KERJA SELAMAT PENCEGAHAN COVID19 DI TEMPAT KERJA - 20 Aug 2020 - BM ...
 
Meeting Koordinasi Penanggulangan Keracunan.pptx
Meeting Koordinasi Penanggulangan Keracunan.pptxMeeting Koordinasi Penanggulangan Keracunan.pptx
Meeting Koordinasi Penanggulangan Keracunan.pptx
 

Panduan New Normal Lengkap untuk Perusahaan dan Sekolah

  • 1. Ini Protokol Kesehatan di Kantor saat Karyawan Kembali Kerja Pemerintah telah bersiap menjalankan konsep New Normal Indonesia meski temuan kasus virus corona di tanah air masih merangkak naik. Bahkan Kementerian Kesehatan RI telah menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi. “Tempat kerja sebagai lokus interaksi dan berkumpulnya orang merupakan faktor risiko yang perlu diantisipasi penularannya,” kata Menkes Terawan Agus Putranto di Jakarta beberapa waktu lalu. Di saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), roda perekonomian harus tetap berjalan. Tapi, protokol kesehatan juga tetap harus dijalankan untuk mencegah penularan Covid-19 lebih lanjut. “Untuk itu, pasca pemberlakuan PSBB dengan kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, perlu dilakukan upaya mitigasi dan kesiapan tempat kerja seoptimal mungkin sehingga dapat beradaptasi melalui perubahan pola hidup pada situasi Covid-19 atau New Normal,” kata Terawan. Berikut panduan rinci New Normal selama PSBB di tempat kerja untuk mencegah penularan Covid-19 : a. Kebijakan Manajemen dalam Pencegahan Penularan Covid-19 1. Pihak manajemen agar senantiasa memantau dan memperbaharui perkembangan informasi tentang Covid-19 di wilayahnya. (Secara berkala dapat diakses di http://infeksiemerging.kemkes.go.id. dan kebijakan Pemerintah Daerah setempat). 2. Pembentukan Tim Penanganan Covid-19 di tempat kerja yang terdiri dari pimpinan, bagian kepegawaian, bagian K3 dan petugas kesehatan yang diperkuat dengan Surat Keputusan dari Pimpinan Tempat Kerja. 3. Pimpinan atau pemberi kerja memberikan kebijakan dan prosedur untuk pekerja melaporkan setiap ada kasus dicurigai Covid-19 (gejala demam atau batuk/pilek/nyeri tenggorokan/sesak napas) untuk dilakukan pemantauan oleh petugas kesehatan. 4. Tidak memperlakukan kasus positif sebagai suatu stigma. 5. Pengaturan bekerja dari rumah (work from home).
  • 2. Menentukan pekerja esensial yang perlu tetap bekerja/datang ke tempat kerja dan pekerja yang dapat melakukan pekerjaan dari rumah. b. Jika ada pekerja esensial yang harus tetap bekerja selama PSBB berlangsung : 1. Di pintu masuk tempat kerja lakukan pengukuran suhu dengan menggunakan thermogun, dan sebelum masuk kerja terapkan Self Assessment Risiko Covid-19 untuk memastikan pekerja yang akan masuk kerja dalam kondisi tidak terjangkit Covid-19. 2. Pengaturan waktu kerja tidak terlalu panjang (lembur) yang akan mengakibatkan pekerja kekurangan waktu untuk beristirahat yang dapat menyebabkan penurunan sistem kekebalan/imunitas tubuh. 3. Untuk pekerja shift :  Jika memungkinkan tiadakan shift 3 (waktu kerja yang dimulai pada malam hingga pagi hari).  Bagi pekerja shift 3 atur agar yang bekerja terutama pekerja berusia kurang dari 50 tahun.  Mewajibkan pekerja menggunakan masker sejak perjalanan dari/ke rumah, dan selama di tempat kerja.  Mengatur asupan nutrisi makanan yang diberikan oleh tempat kerja, pilih buah- buahan yang banyak mengandung vitamin C seperti jeruk, jambu, dan sebagainya untuk membantu mempertahankan daya tahan tubuh. Jika memungkinkan pekerja dapat diberikan suplemen vitamin C.  Memfasilitasi tempat kerja yang aman dan sehat. a) Higiene dan sanitasi lingkungan kerja  Memastikan seluruh area kerja bersih dan higienis dengan melakukan pembersihan secara berkala menggunakan pembersih dan desinfektan yang sesuai (setiap 4 jam sekali). Terutama pegangan pintu dan tangga, tombol lift, peralatan kantor yang digunakan bersama, area dan fasilitas umum lainya.  Menjaga kualitas udara tempat kerja dengan mengoptimalkan sirkulasi udara dan sinar matahari masuk ruangan kerja, pembersihan filter AC. b) Sarana cuci tangan.  Menyediakan lebih banyak sarana cuci tangan (sabun dan air mengalir).  Memberikan petunjuk lokasi sarana cuci tangan.  Memasang poster edukasi cara mencuci tangan yang benar.  Menyediakan hand sanitizer dengan konsentrasi alkohol minimal 70 persen di tempat- tempat yang diperlukan (seperti pintu masuk, ruang meeting, pintu lift, dan lain-lain). c) Physical Distancing dalam semua aktifitas kerja. Pengaturan jarak antar pekerja minimal 1 meter pada setiap aktifitas kerja (pengaturan meja kerja/workstation, pengaturan kursi saat di kantin, dll). d) Mengkampanyekan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) melalui Pola Hidup Sehat dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tempat kerja sebagai berikut:
  • 3.  Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Mendorong pekerja mencuci tangan saat tiba di tempat kerja, sebelum makan, setelah kontak dengan pelanggan/pertemuan dengan orang lain, setelah dari kamar mandi, setelah memegang benda yang kemungkinan terkontaminasi.  Etika batuk Membudayakan etika batuk (tutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam) dan jika menggunakan tisu untuk menutup batuk dan pilek, buang tisu bekas ke tempat sampah yang tertutup dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelahnya.  Olahraga bersama sebelum kerja dengan tetap menjaga jarak aman, dan anjuran berjemur matahari saat jam istirahat.  Makan makanan dengan gizi seimbang.  Hindari penggunaan alat pribadi secara bersama seperti alat sholat, alat makan, dan lain lain. c. Sosialisasi dan Edukasi pekerja mengenai Covid-19 1. Edukasi dilakukan secara intensif kepada seluruh pekerja dan keluarga agar memberikan pemahaman yang benar terkait masalah pandemi Covid-19, sehingga pekerja mendapatkan pengetahuan untuk secara mandiri melakukan tindakan preventif dan promotif guna mencegah penularan penyakit, serta mengurangi kecemasan berlebihan akibat informasi tidak benar. 2. Materi edukasi yang dapat diberikan:  Penyebab COVID-19 dan cara pencegahannya  Mengenali gejala awal penyakit dan tindakan yang harus dilakukan saat gejala timbul.  Praktek PHBS seperti praktek mencuci tangan yang benar, etika batuk.  Alur pelaporan dan pemeriksaan bila didapatkan kecurigaan.  Metode edukasi yang dapat dilakukan: pemasangan banner, pamphlet, majalah dinding, dll di area strategis yang mudah dilihat setiap pekerja seperti di pintu masuk, area makan/kantin, area istirahat, tangga serta media audio & video yang disiarkan secara berulang. SMS/whats up blast ke semua pekerja secara berkala untuk mengingatkan. “Dengan menerapkan panduan ini diharapkan dapat meminimalisir risiko dan dampak pandemi Covid-19 pada tempat kerja khususnya perkantoran dan industri, dimana terdapat potensi penularan akibat berkumpulnya banyak orang dalam satu lokasi,” tutup Menkes Terawan.
  • 4. Panduan New Normal Indonesia Lengkap, untuk Perusahaan dan Sekolah A. Kebijakan Manajemen dalam Pencegahan Penularan Covid-19 1) Pihak manajemen agar senantiasa memantau dan memperbaharui perkembangan informasi tentang COVID19 di wilayahnya. (Secara berkala dapat diakses di http://infeksiemerging.kemkes.go.id. dan kebijakan Pemerintah Daerah setempat). 2) Pembentukan Tim Penanganan Covid-19 di tempat kerja yang terdiri dari Pimpinan, bagian kepegawaian, bagian K3 dan petugas Kesehatan yang diperkuat dengan Surat Keputusan dari Pimpinan Tempat Kerja. 3) Pimpinan atau pemberi kerja memberikan kebijakan dan prosedur untuk pekerja melaporkan setiap ada kasus dicurigai Covid-19 (gejala demam atau batuk/pilek/nyeri tenggorokan/sesak nafas) untuk dilakukan pemantauan oleh petugas kesehatan. 4) Tidak memperlakukan kasus positif sebagai suatu stigma. 5) Pengaturan bekerja dari rumah (work from home). Menentukan pekerja esensial yang perlu tetap bekerja/datang ke tempat kerja dan pekerja yang dapat melakukan pekerjaan dari rumah. BACA JUGA: 6 Hal yang Terjadi Saat Negera Terapkan The New Normal B. Jika ada pekerja esensial yang harus tetap bekerja di tempat kerja: 1) Di pintu masuk tempat kerja lakukan pengukuran suhu dengan menggunakan thermogun, dan sebelum masuk kerja terapkan Self Assessment Risiko Covid-19 untuk memastikan pekerja yang akan masuk kerja dalam kondisi tidak terjangkit Covid-19. 2) Pengaturan waktu kerja tidak terlalu panjang (lembur) yang akan mengakibatkan pekerja kekurangan waktu untuk beristirahat yang dapat menyebabkan penurunan sistem kekebalan/imunitas tubuh. 3) Untuk pekerja shift : a. Jika memungkinkan tiadakan shift 3 (waktu kerja yang dimulai pada malam hingga pagi hari) b. Bagi pekerja shift 3 atur agar yang bekerja terutama pekerja berusia kurang dari 50 tahun. 4) Mewajibkan pekerja menggunakan masker sejak perjalanan dari/ke rumah, dan selama di tempat kerja.
  • 5. 5) Mengatur asupan nutrisi makanan yang diberikan oleh tempat kerja, pilih buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C seperti jeruk, jambu, dan sebagainya untuk membantu mempertahankan daya tahan tubuh. Jika memungkinkan pekerja dapat diberikan suplemen vitamin C. 6) Memfasilitasi tempat kerja yang aman dan sehat. a) Higiene dan sanitasi lingkungan kerja  Memastikan seluruh area kerja bersih dan higienis dengan melakukan pembersihan secara berkala menggunakan pembersih dan desinfektan yang sesuai (setiap 4 jam sekali). Terutama pegangan pintu dan tangga, tombol lift, peralatan kantor yang digunakan bersama, area dan fasilitas umum lainya.  Menjaga kualitas udara tempat kerja dengan mengoptimalkan sirkulasi udara dan sinar matahari masuk ruangan kerja, pembersihan filter AC. b) Sarana cuci tangan  Menyediakan lebih banyak sarana cuci tangan (sabun dan air mengalir).  Memberikan petunjuk lokasi sarana cuci tangan.  Memasang poster edukasi cara mencuci tangan yang benar.  Menyediakan handsanitizer dengan konsentrasi alkohol minimal 70% di tempat- tempat yang diperlukan (seperti pintu masuk, ruang meeting, pintu lift, dll). c) Physical Distancing dalam semua aktifitas kerja. Pengaturan jarak antar pekerja minimal 1 meter pada setiap aktifitas kerja (pengaturan meja kerja/workstation, pengaturan kursi saat di kantin, dll). d) Mengkampanyekan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) melalui Pola Hidup Sehat dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tempat kerja sebagai berikut:  Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Mendorong pekerja mencuci tangan saat tiba di tempat kerja, sebelum makan, setelah kontak dengan pelanggan/pertemuan dengan orang lain, setelah dari kamar mandi, setelah memegang benda yang kemungkinan terkontaminasi.  Etika batuk Membudayakan etika batuk (tutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam) dan jika menggunakan tisu untuk menutup batuk dan pilek, buang tisu bekas ke tempat sampah yang tertutup dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelahnya.  Olahraga bersama sebelum kerja dengan tetap menjaga jarak aman, dan anjuran berjemur matahari saat jam istirahat.  Makan makanan dengan gizi seimbang  Hindari penggunaan alat pribadi secara bersama seperti alat sholat, alat makan, dan lain lain. C. Sosialisasi dan Edukasi pekerja mengenai Covid-19 1) Edukasi dilakukan secara intensif kepada seluruh pekerja dan keluarga agar memberikan pemahaman yang benar terkait masalah pandemi Covid-19, sehingga pekerja mendapatkan pengetahuan untuk secara mandiri melakukan tindakan preventif dan promotif guna
  • 6. mencegah penularan penyakit, serta mengurangi kecemasan berlebihan akibat informasi tidak benar. 2) Materi edukasi yang dapat diberikan: a. Penyebab COVID-19 dan cara pencegahannya. b. Mengenali gejala awal penyakit dan tindakan yang harus dilakukan saat gejala timbul. c. Praktek PHBS seperti praktek mencuci tangan yang benar, etika batuk. d. Alur pelaporan dan pemeriksaan bila didapatkan kecurigaan. e. Metode edukasi yang dapat dilakukan: pemasangan banner, pamphlet, majalah dinding, dll di area strategis yang mudah dilihat setiap pekerja seperti di pintu masuk, area makan/kantin, area istirahat, tangga serta media audio & video yang disiarkan secara berulang. SMS/whats up blast ke semua pekerja secara berkala untuk mengingatkan. f. Materi edukasi dapat diakses pada www.covid19.go.id. Disarikan dari Protokol Kesehatan Area Institusi Pendidikan, berikut adalah panduan normal baru yang bisa diterapkan jika sekolah jadi dibuka kembali di tengah pandemi: 1. Menyediakan sarana cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol di beberapa spot. 2. Membersihkan handel pintu, saklar lampu, komputer, meja, keyboard, dan fasilitas lain yang sering tersentuh tangan minimal 1 kali sehari dengan disinfektan. 3. Melakukan skrining harian, yaitu apabila ada siswa, guru, atau karyawan yang memiliki gejala demam di atas 38 derajat, batuk, pilek, gangguan kulit, mata, muntah, diare, tidak selera makan atau keluhan lain, maka diminta untuk tidak pergi ke sekolah. 4. Warga sekolah dilarang berbagi makanan, minuman, termasuk peralatan makan, minum dan alat musik tiup yang akan meningkatkan risiko penularan COVID-19. 5. Warga sekolah dilarang melakukan kontak fisik langsung seperti bersalaman, cium tangan, atau berpelukan. 6. Menunda kegiatan yang berpotensi mengumpulkan banyak orang seperti berkemah atau studi wisata. 7. Memastikan makanan yang ada di sekolah merupakan makanan yang sehat dan sudah dimasak sampai matang. 8. Bagi guru atau karyawan yang memiliki gejala COVID-19 dan tinggal di area zona merah diminta untuk tetap melakukan Work From Home (WFH) atau kerja dari rumah.
  • 7. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menerbitkan Keputusan Menteri tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi. Panduan mempertimbangkan ekonomi harus tetap berjalan dalam situasi sekarang. Terawan mengatakan, dunia usaha dan masyakat pekerja memiliki kontribusi besar dalam memutus mata rantai penularan. Ini mengingat besarnya jumlah populasi pekerja dan mobilitas, serta interaksi penduduk umumnya disebabkan aktivitas bekerja. “Tempat kerja sebagai lokus interaksi dan berkumpulnya orang merupakan faktor risiko yang perlu diantisipasi penularannya,” kata Terawan seperti dikutip inews.id, Sabtu (23/5). Panduan ini mengatur sejumlah hal yang dimaksudkan sebagai langkah-langkah pencegahan penularan Covid-19. Salah satunya mengenai kebijakan manajemen perusahaan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). “Pimpinan atau pemberi kerja memberikan kebijakan dan prosedur untuk pekerja melaporkan setiap ada kasus dicurigai Covid-19 (gejala demam atau batuk/pilek/nyeri tenggorokan/sesak nafas) untuk dilakukan pemantauan oleh petugas kesehatan,” bunyi panduan tersebut. Aturan bagi karyawan di masa normal baru atau new normal ini juga mengatur tentang jam kerja. Perusahaan dapat melakukan penganturan jam kerja dari rumah atau work from home. Bagaimana jika ada karyawan atau pekerja esensial yang harus tetap bekerja selama PSBB berlangsung? Ada dua poin yang dijelaskan terkait hal tersebut. Pertama, di pintu masuk tempat kerja lakukan pengukuran suhu dengan menggunakan thermogun, dan sebelum masuk kerja terapkan Self Assessment Risiko Covid-19 untuk memastikan pekerja yang akan masuk kerja dalam kondisi tidak terjangkit Covid-19. “Kedua, pengaturan waktu kerja tidak terlalu panjang (lembur) yang akan mengakibatkan pekerja kekurangan waktu untuk beristirahat yang dapat menyebabkan penurunan sistem kekebalan/imunitas tubuh,” bunyi panduan ini. Adapun untuk kerja shift, panduan ini menekankan jika memungkinkan, shift 3 atau pekerja yang masuk saat malam hingga pagi hari agar ditiadakan. Ini demi mencegah berkurangnya imunitas. Berikut aturan lengkap bagi karyawan di era new normal: A. Selama PSBB bagi Tempat Kerja a. Kebijakan Manajemen dalam Pencegahan Penularan Covid-19. 1) Pihak manajemen agar senantiasa memantau dan memperbaharui perkembangan informasi tentang Covid-19 di wilayahnya. (Secara berkala dapat diakses di http://infeksiemerging.kemkes.go.id. dan kebijakan Pemerintah Daerah setempat).
  • 8. 2) Pembentukan Tim Penanganan Covid-19 di tempat kerja yang terdiri dari Pimpinan, bagian kepegawaian, bagian K3 dan petugas kesehatan yang diperkuat dengan Surat Keputusan dari Pimpinan Tempat Kerja. 3) Pimpinan atau pemberi kerja memberikan kebijakan dan prosedur untuk pekerja melaporkan setiap ada kasus dicurigai Covid-19 (gejala demam atau batuk/pilek/nyeri tenggorokan/sesak nafas) untuk dilakukan pemantauan oleh petugas kesehatan. 4) Tidak memperlakukan kasus positif sebagai suatu stigma. 5) Pengaturan bekerja dari rumah (work from home). Menentukan pekerja esensial yang perlu tetap bekerja/datang ke tempat kerja dan pekerja yang dapat melakukan pekerjaan dari rumah. b. Jika ada pekerja esensial yang harus tetap bekerja selama PSBB berlangsung: 1) Di pintu masuk tempat kerja lakukan pengukuran suhu dengan menggunakan thermogun, dan sebelum masuk kerja terapkan Self Assessment Risiko Covid-19 untuk memastikan pekerja yang akan masuk kerja dalam kondisi tidak terjangkit Covid-19. 2) Pengaturan waktu kerja tidak terlalu panjang (lembur) yang akan mengakibatkan pekerja kekurangan waktu untuk beristirahat yang dapat menyebabkan penurunan sistem kekebalan/imunitas tubuh. 3) Untuk pekerja shift: a) Jika memungkinkan tiadakan shift 3 (waktu kerja yang dimulai pada malam hingga pagi hari) b) Bagi pekerja shift 3 atur agar yang bekerja terutama pekerja berusia kurang dari 50 tahun. 4) Mewajibkan pekerja menggunakan masker sejak perjalanan dari/ke rumah, dan selama di tempat kerja. 5) Mengatur asupan nutrisi makanan yang diberikan oleh tempat kerja, pilih buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C seperti jeruk, jambu, dan sebagainya untuk membantu mempertahankan daya tahan tubuh. Jika memungkinkan pekerja dapat diberikan suplemen vitamin C. 6) Memfasilitasi tempat kerja yang aman dan sehat, a) Higiene dan sanitasi lingkungan kerja. • Memastikan seluruh area kerja bersih dan higienis dengan melakukan pembersihan secara berkala menggunakan pembersih dan desinfektan yang sesuai (setiap 4 jam sekali). Terutama pegangan pintu dan tangga, tombol lift, peralatan kantor yang digunakan bersama, area dan fasilitas umum lainya.
  • 9. • Menjaga kualitas udara tempat kerja dengan mengoptimalkan sirkulasi udara dan sinar matahari masuk ruangan kerja, pembersihan filter AC. b) Sarana cuci tangan • Menyediakan lebih banyak sarana cuci tangan (sabun dan air mengalir). • Memberikan petunjuk lokasi sarana cuci tangan. • Memasang poster edukasi cara mencuci tangan yang benar. • Menyediakan handsanitizer dengan konsentrasi alkohol minimal 70 persen di tempat-tempat yang diperlukan (seperti pintu masuk, ruang meeting, pintu lift, dll) c) Physical Distancing dalam semua aktivitas kerja. Pengaturan jarak antar pekerja minimal 1 meter pada setiap aktivitas kerja (pengaturan meja kerja/workstation, pengaturan kursi saat di kantin, dll). d) Mengampanyekan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) melalui Pola Hidup Sehat dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tempat kerja sebagai berikut: • Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Mendorong pekerja mencuci tangan saat tiba di tempat kerja, sebelum makan, setelah kontak dengan pelanggan/pertemuan dengan orang lain, setelah dari kamar mandi, setelah memegang benda yang kemungkinan terkontaminasi. • Etika batuk Membudayakan etika batuk (tutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam) dan jika menggunakan tisu untuk menutup batuk dan pilek, buang tisu bekas ke tempat sampah yang tertutup dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelahnya. • Olahraga bersama sebelum kerja dengan tetap menjaga jarak aman, dan anjuran berjemur matahari saat jam istirahat. • Makan makanan dengan gizi seimbang. • Hindari penggunaan alat pribadi secara bersama seperti alat sholat, alat makan, dan lain lain. c. Sosialisasi dan Edukasi pekerja mengenai Covid-19 1) Edukasi dilakukan secara intensif kepada seluruh pekerja dan keluarga agar memberikan pemahaman yang benar terkait masalah pandemi Covid-19, sehingga pekerja mendapatkan pengetahuan untuk secara mandiri melakukan tindakan preventif dan promotif guna mencegah penularan penyakit, serta mengurangi kecemasan berlebihan akibat informasi tidak benar. 2) Materi edukasi yang dapat diberikan: a) Penyebab COVID-19 dan cara pencegahannya b) Mengenali gejala awal penyakit dan tindakan yang harus dilakukan saat gejala timbul. c) Praktik PHBS seperti praktek mencuci tangan yang benar, etika batuk d) Alur pelaporan dan pemeriksaan bila didapatkan kecurigaan
  • 10. e) Metode edukasi yang dapat dilakukan: pemasangan banner, pamphlet, majalah dinding, dll di area strategis yang mudah dilihat setiap pekerja seperti di pintu masuk, area makan/kantin, area istirahat, tangga serta media audio & video yang disiarkan secara berulang. SMS/whats up blast ke semua pekerja secara berkala untuk mengingatkan. f) Materi edukasi dapat diakses pada www.covid19.go.id. 2. Bagi Pekerja a. Pastikan dalam kondisi sehat sebelum berangkat bekerja. Pekerja yang mengalami gejala seperti demam/batuk/pilek/sakit tenggorokan disarankan untuk tidak masuk bekerja dan memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan jika diperlukan. b. Jaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, atau menggunakan hand sanitizer. c. Hindari tangan menyentuh area wajah seperti mata, hidung atau mulut. d. Tetap memperhatikan jaga jarak/physical distancing minimal 1 meter saat berhadapan dengan pelaku usaha atau rekan kerja pada saat bertugas. e. Menggunakan pakaian khusus kerja dan mengganti pakaian saat selesai bekerja. f. Gunakan masker saat berangkat dan pulang dari tempat kerja serta selama berada di tempat kerja. g. Segera mandi dan berganti pakaian sebelum kontak dengan anggota keluarga di rumah. Bersihkan handphone, kacamata, tas, dan barang lainnya dengan cairan desinfektan Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Protokol Kesehatan di Tempat Kerja untuk Sektor Jasa dan Perdagangan Sudah Terbit, Ini Rinciannya, https://www.tribunnews.com/kesehatan/2020/05/23/protokol-kesehatan-di-tempat-kerja- untuk-sektor-jasa-dan-perdagangan-sudah-terbit-ini-rinciannya?page=all. Penulis: Fahdi Fahlevi Editor: Choirul Arifin a. Melakukan pembersihan dan disinfeksi secara berkala di area kerja dan area publik (mendisinfeksi fasilitas umum yang sering disentuh publik setiap 4 jam sekali). b. Menyediakan fasilitas cuci tangan yang memadai dan mudah diakses oleh pekerja dan konsumen/pelaku usaha.
  • 11. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Protokol Kesehatan di Tempat Kerja untuk Sektor Jasa dan Perdagangan Sudah Terbit, Ini Rinciannya, https://www.tribunnews.com/kesehatan/2020/05/23/protokol-kesehatan-di-tempat-kerja- untuk-sektor-jasa-dan-perdagangan-sudah-terbit-ini-rinciannya?page=all. Penulis: Fahdi Fahlevi Editor: Choirul Arifin c. Pastikan pekerja memahami perlindungan diri dari penularan COVID-19 dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). d. Melakukan pengecekan suhu badan bagi seluruh pekerja sebelum mulai bekerja dan konsumen/pelaku usaha di pintu masuk. Jika ditemukan pekerja dengan suhu >37,30C (2 kali pemeriksaan dengan jarak 5 menit), tidak diperkenankan masuk dan diminta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. e. Mewajibkan pekerja dan pengunjung menggunakan masker. f. Memasang media informasi untuk mengingatkan pekerja, pelaku usaha, pelanggan/konsumen dan pengunjung agar mengikuti ketentuan pembatasan jarak fisik dan mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir/handsanitizer serta kedisplinan menggunakan masker. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Protokol Kesehatan di Tempat Kerja untuk Sektor Jasa dan Perdagangan Sudah Terbit, Ini Rinciannya, https://www.tribunnews.com/kesehatan/2020/05/23/protokol-kesehatan-di-tempat-kerja- untuk-sektor-jasa-dan-perdagangan-sudah-terbit-ini-rinciannya?page=all. Penulis: Fahdi Fahlevi Editor: Choirul Arifin