Dokumen tersebut membahas evaluasi kualitas air di Parit Tokaya Kota Pontianak dengan menganalisis proses perpindahan polutan. Lokasi penelitian di sepanjang Parit Tokaya dari Gang Syukur V hingga Jalan Ahmad Yani menunjukkan penurunan kadar BOD sebesar 507,77 kg/hari yang disebabkan oleh pengendapan, keterikatan pada dinding, dan siklus hidrologi. Kualitas air masih tergolong kelas IV sehingga belum layak untuk
5. LATAR BELAKANG
Air adalah materi
esensial dalam
kehidupan sehari-hari.
Salah satu sumber air
yang paling dekat
dengan kehidupan kita
adalah sungai atau
parit yang sering
disalah artikan sebagai
tempat pembuangan ke
dua setelah TPA.
Kebiasaan masyarakat
membuang sampah ke
saluran (parit)
berdampak pada
penyumbatan saluran
drainase dan
menghambat beberapa
penyebaran polutan.
Parameter
BOD (Biologycal Oxygen
Demand) merupakan
jumlah oksigen pada air
yang dapat diuraikan
secara biologis
(biodegradable) oleh
mikroorganisme
6. MENGETAHUI PROSES PERPINDAHAN BAHAN PENCEMAR DI PARIT TOKAYA SEHINGGA
DAPAT MENGEVALUASI KUALITAS AIR DI PARIT TOKAYA.
PERMASALAHAN
8. BATASAN – BATASAN MASALAH
Polutan yang diamati adalah sampah organik dengan parameter BOD.
Analisis transport polutan dengan cara adveksi.
Obyek penelitian / lokasi yang akan diamati adalah aliran Parit Tokaya dari
Jalan Ahmad Yani – Gang Syukur 5 di Jalan Veteran
9. DESKRIPSI PARIT TOKAYA
• Lokasi di kecamatan pontianak selatan kota pontianak.
• Parit tokaya memiliki 2 pintu air yaitu pintu air yang
berada di hulu yang berada di jl. Purnama 2 dan pintu
air yang berada di hilir yang berada di samping Mall
ramayana.
• Parit tokaya sendiri berfungsi untuk mengalirkan air
limpasan permukaan serta air buangan dari kawasan
pemukiman dan perdagangan yang berada di daerah
pengalirannya.
• Selain sebagai saluran drainase, air di dalam saluran
parit tokaya juga dimanfaatkan oleh penduduk yang
bermukim disekitarnya untuk keperluan mandi, cuci
dan kakus (MCK).
10. Tahun
Pemantauan
Baku Mutu
untuk BOD
(mg/L)
Nilai BOD di
Parit Tokaya
(mg/L)
2010 3 8 – 37
2011 3 9,4 – 40,2
Keterangan: Baku mutu ditetapkan Berdasarkan PP No. 82 tahun 2001.
Sumber: BLH Kota Pontianak (2011).
Berdasarkan hasil pemantauan kualitas air di beberapa
titik sampling yang dilakukan oleh Badan Lingkungan
Hidup Daerah (BLHD) Kota Pontianak pada tahun
2010 dan 2011, nilai parameter Biological Oxygen
Demand (BOD) di Parit Tokaya telah melebihi baku
mutu
11. KONDISI PARIT TOKAYA
No. Tipe Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persen (%)
1 Pemukiman 561 62,54
2 Lahan Terbuka 125 13,94
3 Semak Belukar 122 13,60
4 Sawah 47 5,24
5 Kebun Campuran 41 4,57
6 Perkebunan 1 0,11
Total 897 100
Sumber : Peta Tata Guna Lahan (Sitanggang, 2012)
12. Pada kondisi air surut air berwarna hitam dan baunya sangat menyengat, limbah cair
dari pasar flamboyan menghasilkan bau yang bisa sampai ke daerah aliran yang
berada di Jln. Ahmad yani yang kira-kira jaraknya kurang lebih 2 km. Keadaan ini
sangat menghawatirkan karena pada kenyataannya penduduk sekitar pengaliran parit
tokaya masih sangat bergantung pada parit tokaya.
13. SUMBER-SUMBER POLUTAN
Sesuatu yang tidak diinginkan
keberadaannya, dalam hal ini polutan
merupakan suatu zat pencemar pada badan
air yang mengganggu proses oksidasi air.
Polutan
18. Gambar 2.2 Saluran drainase Jl. Ayani Gambar 2.3 Saluran drainase Gg.Syukur V
19. Sumber : Hasil dokumentasi 2013
Gambar 5.1 Penggunaan air secara langsung di
Gang Syukur V
Sumber : Hasil dokumentasi 2013
Gambar 5.2. Penggunaan air secara tidak langsung di
Gang Syukur V
20. Data
Primer
Gang Syukur V di Jalan
Veteran
Jalan Ahmad Yani
Lebar parit (b) 11,44 m 10 m
Kedalaman parit (h) 1,27 m 1,00 m
Luas parit (A) 14,53 m² 10,00 m²
Kecepatan Aliran (V) 0,100 m/s 0,125 m³
Debit aliran (Q) 1,453 m³/s 1,250 m³/s
Total Kadar Konsentrasi (J) 1098,36 kg/hari 893,84 kg/hari
22. Kecepatan aliran air berkisar antara 0,1 m/detik – 0,125 m/detik dimana buangan-
buangan yang berasal dari daerah hilir parit tokaya mengalir masuk ke hulu dengan
cepat sehingga buangan-buangan tersebut lambat terurai. Hal ini memungkinkan
polutan berpindah secara utuh
Sehingga asumsi yang kami gunakan untuk menggambarkan proses transport
polutan yang terjadi di parit tokaya adalah ADVEKSI.
23. Gg. Syukur V Jln. A. Yani
JA = 1098,36 KG/HARI JB = 893,84 kg/hari
28. KESIMPULAN
•Perpindahan pollutan yang erjadi di parit tokaya dari gg. Syukur V di jl. Veteran
menuju ke jln. Ahmad yani mengalami penurunan massa polutan (ΔJ) sebesar
507,77 kg/hari. Penurunan massa polutan ini diakibatkan oleh beberapa faktor
antara lain :
• Mengalami pengendapan (settling) selama proses perpindahan
• Polutan tertahan di dinding drainase dan struktur bangunan yang ada di tepian badan drainase,
• Siklus hidrologi seperti hujan dan penguapan akan berdampak pada perubahan fisik dari
polutan seperti bau dan warna air.
• Kualitas air di parit tokaya tidak baik digunakan untuk aktivitas manusia karena termasuk pada
kualitas mutu air kelas IV menurut peraturan pemerintah no. 8 tahun 2001. Kategori kelas IV , air
peruntukannya hanya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang
mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
Dari data tersebut dapat lihat bahwa sebagian besar penggunaan lahan dikawasan Parit Tokaya tertutupi oleh pemukiman sehingga ruang bagi air untuk diserap oleh tanah sangat kecil yang menyebabkan terjadinya aliran permukaan dan berdampak pada mengurangnya cadangan air dimusim kemarau.
Menurut penduduk yang tinggal disekitar ketika air sedang surut, terdapat sampah-sampah lain seperti :
Limbah padat berupa bekas tempat tidur, kursi dan sampah lain yang berukuran besar yang berada di dasar parit.
Limbah cair juga sangat mengkontaminasi yang berasal dari
Kegitan rumah tangga
Limbah pasar berasal dari pencucian ikan di pasar Flamboyan
Showroom mobil yang berasal dari limbah pencucian mobil
Jumlah polutan yang masuk dalam air dari hulu lebih besar dari di hilir
Polutan terbawa arus parit dari hulu sebelum mencapai hilir polutan mengalami pengendapan (settling) selama proses perpindahan
Polutan tertahan di dinding drainase dan struktur bangunan yang ada di tepian badan drainase
Siklus hidrologi seperti hujan dan penguapan akan berdampak pada perubahan fisik dari polutan seperti bau dan warna air,
Pemakaian air secara tidak langsung oleh masyarakat dengan menyedot air parit tokaya.