SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
Cemaran Mikotoksin
MK. Pengendalian Penyakit Unggas
Gayuh Syaikhullah, S.Pt. M.Si
01 Aspergillus achraceus dan Aspergillus
melleus
memproduksi asam penisilat.
02
Penicillum martenssi
memproduksi aflaktoksin
03 Mucor sering menyebabkan
kerusakan makanan, misalnya terjadinya
pembusukan pada roti
04
Cemaran Pangan Oleh Jamur
Aspergillus flavus dan Apergillus
parasitivus
yang mampu memproduksi
mikotoksin
Mikotoksin Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan
oleh spesies kapang tertentu selama pertumbuhannya pada
bahan pangan maupun pakan.
Mikotoksin mulai dikenal sejak ditemukannya aflatoksin me-
nyebabkanTurkey X disease pada tahun 1960.
!"#$%$#&"'
!()*+*),(-./01234)4-.,0-5464.701482-.54-9.:(31*:2),(.
*;0<.)434-9.=/*;:>.4+42.?4/21@
!()*+*),(-.54-9.+01)0-4;.4:4;4<.AB;4+*),(-.54(+2.,0-5464.
701482-.54-9.:(31*:2),(.*;0< A,3019(;;2,.B;4C2,.4+42.A,3
019(;;2,.54-9.;4(-./(,4;-54.A,3019(;;2,.D414,(+(82,@.AB;4+*)
,(-.:(9*;*-9)4-./0-?4:(.4B;4+*),(-.E.=B;2*10,0-,.7(12>.:4-.
4B;4+*),(-.F.=.B;2*10,0-.<(?42.>.,01+4.+212-4-.G +212-4--54
@
MIKOTOKSIN
• Aflatoksin B1 merupakan jenis yang paling beracun ter-
hadap beberapa jenis ternak, dan bersifat karsinogenik
pada hati.
• Substrat yang paling disenangi oleh Aspergillus Flavus
adalah kacang tanah atau produk-produk dari kacang
tanah serta bungkil kacang tanah.
• Di samping itu ditemukan juga pada biji kapas, jagung,
dan beras terutama yang telah mengalami kerusakan
penyimpanan.
MIKOTOKSIN
Hingga saat ini telah dikenal 300 jenis mikotoksin, lima jenis diantaranya
sangat berpotensi menyebabkan penyakit baik pada manusia maupun
hewan, yaitu aflatoksin, okratoksin A, zearalenon, trikotesena
(deoksinivalenol, toksin T2) dan fumonisin.
Menurut Bhat dan Miller (1991) sekitar 25-50% komoditas pertanian
tercemar kelima jenis mikotoksin tersebut.
Penyakit yang disebabkan karena adanya pemaparan mikotoksin
disebut mikotoksikosis.
Mengapa mikotoksin ini
penting untuk dipahami ?
Sangat penting karena?
Indonesia
Indonesia merupakan negara tropis
Kelembaban tinggi (RH > 78%)
Suhu hangat ( 25 - 320C)
Ideal untuk pertumbuhan jamur
kerusakan pangan
cemaran mikotoksin
tahan terhadap faktor pengolahan
Karsinogenik
Toksisitas AKUT
Aflatoksin
• Aflatoksin berasal dari singkatan Aspergillus flavus
toxin. Toksin ini pertama kali diketahui berasal dari k
apang Aspergillus flavus yang berhasil diisolasi pad
a tahun 1960.
• A. flavus sebagai penghasil utama aflatoksin umum-
nya hanya memproduksi aflatoksin B1 dan B2 (AFB1
dan AFB2)
• Sedangkan A. parasiticus memproduksi AFB1, AFB2,
AFG1, dan AFG2.
• A. flavus dan A. parasiticus ini tumbuh pada. kisaran
suhu yang jauh, yaitu berkisar dari 10-120C sampai
42-430C dengan suhu optimum 320-330C dan pH
optimum 6.
AFLATOKSIN
• Toksin yang dihasilkan oleh
jamur Aspergillus flavus dan
Aspergillus parasiticus
• Toksin yang dapat
menyebabkan kerusakan
pada hati, serta bersifat
karsinogenik yang memicu
timbulnya kanker
(Marth, 1990)
Serangan cendawan A. flavus pada berbagai jenis pangan
(jagung, gandum,dan beras) mengakibatkan berbagai keru-
sakan meliputi kerusakan fisik, kimia, bau, warna, tekstur,
dan nilai nutrisi, serta berakibat pada kesehatan manusia
dan hewan.
Infeksi cendawan A. flavus pada berbagai jenis serealia
dapat menyebabkan berbagai pengaruh yaitu timbulnya
penyakit seperti :
• hepatocarcinoma (aflatoksin akut),
• kwashiorkor
• reyes syndrome
• kanker hati.
Dampak
Aflatoksin
• Sasaran utama aflatoksin
• Kerusakan hati
• Pembengkakan hati
• Sifat karsinogenik
• Timbulnya penyakit kanker
• Mempunyai hubungan sinergik dengan virus
hepatitis B and C
• Menghambat pertumbuhan anak
• Menurunkan sistem kekebalan
• rawan terserang penyakit.
• Pada ternak
• turunnya produktivitas (susu, daging,
telur),
• nafsu makan turun, berat badan turun,
• mengkontaminasi susu.
Cemaran Aflatoksin
pada Jagung
• Kondisi cemaran aflatoksin pada
jagung relatif tinggi
• Sampel jagung yang diambil pada
petani, pedagang dan pengumpul,
23% mengandung cemaran
aflatoksin 20-100 ppb, dan 12%
mengandung cemaran aflatoksin
lebih dari 100 ppb (Rahayu et al.,
2003).
Saat Panen
• Saat panen kandungan aflatoksin
antara 0-14 ppb.
• Penundaan waktu pengeringan
sampai 2 hari dapat meningkatkan
aflatoksin dari 14 ppb menjadi 94
ppb.
• Untuk mengatasi hal tersebut maka
jagung perlu dikeringkan segera
hingga kadar air biji dibawah 14%
(Rahmiana et al., 2006).
Jagung dengan kadar aflatoksin tinggi (> 400 ppb)
Aspergillus flavus
Jagung dengan kadar aflatoksin tinggi (> 400 ppb)
Aflatoxigenic A. flavus
Hasil : 100 % jagung terinfeksi jamur, yang didominasi
oleh miselia putih, Aspergillus, dan Penicillium
Uji tingkat cemaran jamur
Orange-yellow reverse
at AFPA media
potential aflatoxigenic fungi
(A. flavus/A.parasiticus )
Jagung terinfeksi jamur
dan jamur yang berpotensi
menghasilkan aflatoksin
Thanks !

More Related Content

Similar to Mikotoksin - Pengendalian Penyakit Unggas.pdf

Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Tata Naipospos
 
Penyakit dan Cemaran Mikrobiologis Yang Dapat Ditularkan Melalui Pakan Ternak...
Penyakit dan Cemaran Mikrobiologis Yang Dapat Ditularkan Melalui Pakan Ternak...Penyakit dan Cemaran Mikrobiologis Yang Dapat Ditularkan Melalui Pakan Ternak...
Penyakit dan Cemaran Mikrobiologis Yang Dapat Ditularkan Melalui Pakan Ternak...
Tata Naipospos
 
Pert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdf
Pert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdfPert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdf
Pert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdf
WayuOctavia
 
dokumen.tips_keamanan-pangan-ppt.pptx
dokumen.tips_keamanan-pangan-ppt.pptxdokumen.tips_keamanan-pangan-ppt.pptx
dokumen.tips_keamanan-pangan-ppt.pptx
DianWahyu40
 
Efektivitas albendazole terhadap infestasi cacing pada pedet sapi perah
Efektivitas albendazole terhadap infestasi cacing pada pedet sapi perahEfektivitas albendazole terhadap infestasi cacing pada pedet sapi perah
Efektivitas albendazole terhadap infestasi cacing pada pedet sapi perah
BBPP_Batu
 
PPT Sifat Fisik kima dan mikrobiologi telur.ppt
PPT Sifat Fisik kima dan mikrobiologi telur.pptPPT Sifat Fisik kima dan mikrobiologi telur.ppt
PPT Sifat Fisik kima dan mikrobiologi telur.ppt
ErikaRohman1
 

Similar to Mikotoksin - Pengendalian Penyakit Unggas.pdf (20)

KERACUNAN MAKANAN-MODUL PENCERNAAN_0.pdf
KERACUNAN MAKANAN-MODUL PENCERNAAN_0.pdfKERACUNAN MAKANAN-MODUL PENCERNAAN_0.pdf
KERACUNAN MAKANAN-MODUL PENCERNAAN_0.pdf
 
Kesehatan ternak kambing
Kesehatan ternak kambingKesehatan ternak kambing
Kesehatan ternak kambing
 
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
 
Penyakit dan Cemaran Mikrobiologis Yang Dapat Ditularkan Melalui Pakan Ternak...
Penyakit dan Cemaran Mikrobiologis Yang Dapat Ditularkan Melalui Pakan Ternak...Penyakit dan Cemaran Mikrobiologis Yang Dapat Ditularkan Melalui Pakan Ternak...
Penyakit dan Cemaran Mikrobiologis Yang Dapat Ditularkan Melalui Pakan Ternak...
 
Makalah_14 Makalah spermosfir kel 8
Makalah_14 Makalah spermosfir kel 8Makalah_14 Makalah spermosfir kel 8
Makalah_14 Makalah spermosfir kel 8
 
INFEKSI MAKANAN.pptx
INFEKSI MAKANAN.pptxINFEKSI MAKANAN.pptx
INFEKSI MAKANAN.pptx
 
Bioteknologi dalam bidang pertanian
Bioteknologi dalam bidang pertanianBioteknologi dalam bidang pertanian
Bioteknologi dalam bidang pertanian
 
Penyakit lele
Penyakit lelePenyakit lele
Penyakit lele
 
Penyakit lele
Penyakit lelePenyakit lele
Penyakit lele
 
Pert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdf
Pert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdfPert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdf
Pert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdf
 
Ekologi kesehatan soal
Ekologi kesehatan soalEkologi kesehatan soal
Ekologi kesehatan soal
 
KPKP 2214 Keracunan Makanan
KPKP 2214 Keracunan Makanan KPKP 2214 Keracunan Makanan
KPKP 2214 Keracunan Makanan
 
dokumen.tips_keamanan-pangan-ppt.pptx
dokumen.tips_keamanan-pangan-ppt.pptxdokumen.tips_keamanan-pangan-ppt.pptx
dokumen.tips_keamanan-pangan-ppt.pptx
 
Efektivitas albendazole terhadap infestasi cacing pada pedet sapi perah
Efektivitas albendazole terhadap infestasi cacing pada pedet sapi perahEfektivitas albendazole terhadap infestasi cacing pada pedet sapi perah
Efektivitas albendazole terhadap infestasi cacing pada pedet sapi perah
 
Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptx
Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptxPenyakit_Mulut_dan_Kuku.pptx
Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptx
 
PENYAKIT-I.ppt
PENYAKIT-I.pptPENYAKIT-I.ppt
PENYAKIT-I.ppt
 
Kd 3.3 menerapkan assesmen keamanan pangan pertemuan 1
Kd 3.3 menerapkan assesmen keamanan pangan pertemuan 1Kd 3.3 menerapkan assesmen keamanan pangan pertemuan 1
Kd 3.3 menerapkan assesmen keamanan pangan pertemuan 1
 
Kontaminasi Makanan
Kontaminasi MakananKontaminasi Makanan
Kontaminasi Makanan
 
PPT Sifat Fisik kima dan mikrobiologi telur.ppt
PPT Sifat Fisik kima dan mikrobiologi telur.pptPPT Sifat Fisik kima dan mikrobiologi telur.ppt
PPT Sifat Fisik kima dan mikrobiologi telur.ppt
 
AKL MAKANAN.pdf
AKL MAKANAN.pdfAKL MAKANAN.pdf
AKL MAKANAN.pdf
 

Recently uploaded

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Recently uploaded (12)

Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 

Mikotoksin - Pengendalian Penyakit Unggas.pdf

  • 1. Cemaran Mikotoksin MK. Pengendalian Penyakit Unggas Gayuh Syaikhullah, S.Pt. M.Si
  • 2. 01 Aspergillus achraceus dan Aspergillus melleus memproduksi asam penisilat. 02 Penicillum martenssi memproduksi aflaktoksin 03 Mucor sering menyebabkan kerusakan makanan, misalnya terjadinya pembusukan pada roti 04 Cemaran Pangan Oleh Jamur Aspergillus flavus dan Apergillus parasitivus yang mampu memproduksi mikotoksin
  • 3. Mikotoksin Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu selama pertumbuhannya pada bahan pangan maupun pakan. Mikotoksin mulai dikenal sejak ditemukannya aflatoksin me- nyebabkanTurkey X disease pada tahun 1960.
  • 5. MIKOTOKSIN • Aflatoksin B1 merupakan jenis yang paling beracun ter- hadap beberapa jenis ternak, dan bersifat karsinogenik pada hati. • Substrat yang paling disenangi oleh Aspergillus Flavus adalah kacang tanah atau produk-produk dari kacang tanah serta bungkil kacang tanah. • Di samping itu ditemukan juga pada biji kapas, jagung, dan beras terutama yang telah mengalami kerusakan penyimpanan.
  • 6. MIKOTOKSIN Hingga saat ini telah dikenal 300 jenis mikotoksin, lima jenis diantaranya sangat berpotensi menyebabkan penyakit baik pada manusia maupun hewan, yaitu aflatoksin, okratoksin A, zearalenon, trikotesena (deoksinivalenol, toksin T2) dan fumonisin. Menurut Bhat dan Miller (1991) sekitar 25-50% komoditas pertanian tercemar kelima jenis mikotoksin tersebut. Penyakit yang disebabkan karena adanya pemaparan mikotoksin disebut mikotoksikosis.
  • 8. Sangat penting karena? Indonesia Indonesia merupakan negara tropis Kelembaban tinggi (RH > 78%) Suhu hangat ( 25 - 320C) Ideal untuk pertumbuhan jamur kerusakan pangan cemaran mikotoksin tahan terhadap faktor pengolahan Karsinogenik Toksisitas AKUT
  • 9. Aflatoksin • Aflatoksin berasal dari singkatan Aspergillus flavus toxin. Toksin ini pertama kali diketahui berasal dari k apang Aspergillus flavus yang berhasil diisolasi pad a tahun 1960. • A. flavus sebagai penghasil utama aflatoksin umum- nya hanya memproduksi aflatoksin B1 dan B2 (AFB1 dan AFB2) • Sedangkan A. parasiticus memproduksi AFB1, AFB2, AFG1, dan AFG2. • A. flavus dan A. parasiticus ini tumbuh pada. kisaran suhu yang jauh, yaitu berkisar dari 10-120C sampai 42-430C dengan suhu optimum 320-330C dan pH optimum 6.
  • 10. AFLATOKSIN • Toksin yang dihasilkan oleh jamur Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus • Toksin yang dapat menyebabkan kerusakan pada hati, serta bersifat karsinogenik yang memicu timbulnya kanker (Marth, 1990)
  • 11. Serangan cendawan A. flavus pada berbagai jenis pangan (jagung, gandum,dan beras) mengakibatkan berbagai keru- sakan meliputi kerusakan fisik, kimia, bau, warna, tekstur, dan nilai nutrisi, serta berakibat pada kesehatan manusia dan hewan. Infeksi cendawan A. flavus pada berbagai jenis serealia dapat menyebabkan berbagai pengaruh yaitu timbulnya penyakit seperti : • hepatocarcinoma (aflatoksin akut), • kwashiorkor • reyes syndrome • kanker hati.
  • 12. Dampak Aflatoksin • Sasaran utama aflatoksin • Kerusakan hati • Pembengkakan hati • Sifat karsinogenik • Timbulnya penyakit kanker • Mempunyai hubungan sinergik dengan virus hepatitis B and C • Menghambat pertumbuhan anak • Menurunkan sistem kekebalan • rawan terserang penyakit. • Pada ternak • turunnya produktivitas (susu, daging, telur), • nafsu makan turun, berat badan turun, • mengkontaminasi susu.
  • 13. Cemaran Aflatoksin pada Jagung • Kondisi cemaran aflatoksin pada jagung relatif tinggi • Sampel jagung yang diambil pada petani, pedagang dan pengumpul, 23% mengandung cemaran aflatoksin 20-100 ppb, dan 12% mengandung cemaran aflatoksin lebih dari 100 ppb (Rahayu et al., 2003).
  • 14. Saat Panen • Saat panen kandungan aflatoksin antara 0-14 ppb. • Penundaan waktu pengeringan sampai 2 hari dapat meningkatkan aflatoksin dari 14 ppb menjadi 94 ppb. • Untuk mengatasi hal tersebut maka jagung perlu dikeringkan segera hingga kadar air biji dibawah 14% (Rahmiana et al., 2006).
  • 15. Jagung dengan kadar aflatoksin tinggi (> 400 ppb) Aspergillus flavus
  • 16. Jagung dengan kadar aflatoksin tinggi (> 400 ppb) Aflatoxigenic A. flavus
  • 17. Hasil : 100 % jagung terinfeksi jamur, yang didominasi oleh miselia putih, Aspergillus, dan Penicillium Uji tingkat cemaran jamur
  • 18. Orange-yellow reverse at AFPA media potential aflatoxigenic fungi (A. flavus/A.parasiticus ) Jagung terinfeksi jamur dan jamur yang berpotensi menghasilkan aflatoksin