SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
FALSAFAH KESATUAN ILMU
Karya Tulis Ilmiah
By:
MOHAMAD GANDI FIRMANSYAH
NIM : 2205056059
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2022
PENDAHULUAN
Filsafat merupakan ilmu yang sangat spesial yang ada dimuka bumi, karena banyak yang
mempercayai bahwa filsafat dapat dipahami oleh orang-orang genius saja. Istilah Filsafat sendiri
berasal dari bahasa yunani, yaitu “philosophia”, yang merupakan gabungan dari kata “philo” dan
“sophia”. Philo yang berarti cinta dalam artian luas dan sophia berarti kabijakan atau pandai.
Membahas mengenai pengertian filsafat, banyak definisi filsafat menurut banyak ahli. Namun
semua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa filsafat merupakan suatu ilmu yang mencari
sebab secara mendalam berdasarkan akal dan pemikiran yang dimiliki manusia. Filsafat juga dapat
diartikan sebagai “science of science” yang berarti bertugas memberi analisis secara kritis terhadap
asumsi-asumsi dan konsep-konsep ilmu, serta mengadakan sistematisasi atau pengorganisasian
pengetahuan.
Ilmu filsafat juga banyak melahirkan tokoh-tokoh hebat didalamnya, baik tokoh muslim maupun
tokoh barat. Dalam hal inipun tentunya terjadi perbedaan yang mendasar mengenai ilmu dalam hal
pandangan, perspektif, dan lain sebagainya. Selain itu, ilmu memiliki rukun sendiri. Jika ibarat
dalam agama islam rukun islam ada 5 dan rukun iman ada 6, maka rukun ilmu ada tiga. Dan rukun
tersebut adalah epistimologi, ontologi, dan aksiologi. Didalam setiap rukun ini juga terjadi
perbedaan yang cukup mencolok dalam pandangan islam dan barat, yang semuanya akan kita
bahas dalam artikel ini.
RUMUSAN MASALAH
PERBEDAAN EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI MENURUT
ISLAM DAN BARAT
1. PERBEDAAN EPISTOMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI
MENURUT ISLAM DAN BARAT
A. Perbedaan Epistomologi
Espistomolgi merupakan sumber dari ilmu tersebut. Epistomologi berasal dari dua kata bahasa
yunani yakni episte yang artinya “pengetahuan” dan logos yang berarati “ilmu”. Kalau diartikan
lebih rinci, Epistomologi merupakan pembahasan tentang hakikat dari ilmu pengetahuan, dasar-
dasarnya, sumber-sumbernya, ruang lingkup, dan cara mempertanggungjawabkan kebenerannya.
Disini terjadi perbedaan yang cukup mendasar antara islam dan barat, ilmuwan barat beranggapan
bahwa saluran atau sumber ilmu hanya ada dua, panca indra(senses) dan akal(ratio). Sementara
dalam islam sendiri beranggapan bahwa sumber ilmu tidak hanya indra dan akal saja, tetapi ada
juga sumber dari wahyu, pandangan otoritas (orang yang ahli di bidangnya) dan juga intuisi
(ilham). Perbedaan itu membuat ilmu dalam peradaban barat menafikan kehadiran wahyu dalam
ilmu. Landasan dan tujuan juga merupakan salah satu faktor yang membedakan epsitimologi islam
dan barat, pendidikan islam dipandang sebagai proses bimbingan jasmani-rohani berdasarkan
ajaran agama silam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran islam.
Sedangkan pendidikan barat berlandaskan pada spekulasi filosof yang digunaan untuk
mengemabngkan dan membangun pengetahuan dalam mencapai tujuan hidup.
B. Perbedaan Ontologi
Ontologi merupakan salah satu bidang atau kajian yang ada di bidang filsafat. Istilah ontologi
sendiri berasal dari dua kata bahasa yunani, yakni ontos yang berarti segala sesuatu yang memiliki
wujud atau berwujud dan logos yang berarti seuah ilmu. Sehingga apabila diartikan, ontologi
merupakan ilmu atau teori yang mempelajari mengenai wujud yang ada. Kali ini yang menjadi
perbedaan adalah ontologi yang membahas tentang objek ilmu. Ontologi Barat beranggapan
bahwa objek ilmu hanya terbatas pada unsur-unsur yang bersifat fisik (materi) semata. Diluar
unsur fisik tidak menjadi objek ilmu. Status Objek metafisika lebih cendenrung ditolak oleh
epistimologi barat dan mereka lebih memusatkan perhatiannya pada objek-objek fisik, atau yang
disebut august comte dengan “positivstik” . sementara itu epistimologi islam masih dan akan terus
mempertahankan status ontologis tidak hanya kepada objek-objek fisik, melainkan juga objek
metafisika. Perbedaan barat dan islam dalam memandang status ontologis ini juga telah
menimbulkan sebuah perbedaan yang cukup signifikan antara kedua sistem epistomologi tersebut
dalam masalah-masalah yang berkaitan dengan klasifikasi ilmu dan metode ilmiah. Oleh karena
itu, ontologi barat biasanya hanya membagi objek-objek ilmu kedalam maslah-masalah fisik,
tyaitu segala sesuatu yang bisa di-indra. Ada satu sarjana muslim yang terkenal yang berhasil
membuat skema wujud secara hirarkis dengan derajat kesempurnaan yang menurun, ia adalah Al-
Farabi. Adapun skemanya adalah sebagai berikut:
1. Tuhan yang merupakan sebab keberadaan wujud yang lain
2. Para malaikat yang merupakan wujud yang sama sekali imaterial
3. Benda-benda langit atau benda-benda angkasa (celestial)
4. Benda-benda bumi (terrestial)
Islam beranggapan bahwa objek metafisika dipandang lebih penting dengan urutan mulai dari
nomor satu ke nomor 4. Hal ini tentu bertolak belakang dengan pandangan ilmiah modern.
Dalam pandangan islam, status ontologi objek fisik yang biasa disebut dengan elementary
particles menduduki peringkat paling rendah. Sedangkan bagi pandangan bagi pandangan
ilmiah modern status bahkan prinsipil ditempati oleh status ontoloi objek fisik. Dan semua hal
yang bersifat immateril (metafisika) mereka anggap tidak bernilai bahkan sering dianggap
hanya sebagai ilusi atau halunisasi.
C. Perbedaan Aksiologi
Sama seperti sebelumnya, aksiologi merupakan cabang ilmu filsafat. Aksiologi ini merupakan
ilmu yang membahas tentang nilai-nilai dan prinsip kehidupan dari sisi ilmu filsafat. Aksiologi
sendiri berasala dari dua kata bahasa yunani, yakni axios yang berarti “nilai” dan logos yang berarti
“ilmu”. Jika mengenai perngertian dari aksiologi sendiri, banyak ahli filsafat yang memberikan
tanggapan tentang definisi dari aksilogi. Tanggapan atau definisi mereka berbeda-beda. Tetapi
kesimpulannya ialah aksiologi dapat didefinisikan sebagai cabang ilmu filsafat yang mempelajari
tentang tujuan ilmu pengetahuandan bagaimana manusia menggunakan ilmu tersebut. Sehingga
perlu mendalami terlebih dahulu dasar-dasar ilmu pengetahuan. Perbedaan mendasar dalam
aksiologi ini adalah tentang perspektif yang dimiliki oleh islam dan barat. Aksiologi islam
merupakan telaah tentang unsur-unsur nilaI keislaman yang dipeang ilmuwan dalam menentukan
penerapannya dan pemanfaatannya dalam kehidupan. Ilmu keislaman lebih condong pada
pandangan bahwa nilai pengetahuan terikat oleh nilai (value bound), yang artinya netralitas ilmu
terhadap nilai hanya sebataas metafisik, sedang untuk penerpannya sendiri berlandaskan pada
asas-asas moral. Secara aksiologis seluruh konsepsi keilmuan islam terikat oleh wahyu Al-Quran
dan sunnah nabi. Aksiologi keislaman sendiri lebih berakar pada historis-historis kultural
masyarakat. Sementara terdapat poin tersendiri dalam aksiologi barat, diiantaranya ialah pertama
beranggapan bahwa ilmu itu bebas nilai (value free) yang artinya ilmu hanya berusaha menangkap
hukum alam (natural law) secara objektif tanpa terpengaruh sedikitpun oleh kepentingan-
kepentingan duniawi. Dalam garis besar ilmu harus bersifat netral terhadap nilai-nilai. Kedua,
barat beranggapan netralitas ilmu hanya sebatas metafisik keilmuan yang dalam penggunaannya
atau dalam pemilihan objek penilitian harus berdasarkan asas-asas moral yang ada dalam
masyarakat. Hal ini berarti seluruh ilmu pengetahuan terlebih lagi ilmu sosial tidak mungkin
dikembangkan tanpa melibatkan atau kepentingan manusiawi.

More Related Content

Similar to FKI M.GANDI F.docx

Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
Faseha 3
 
Pandangan Filsafat dalam Meningkatkan Kualitas Sarjana di Era Kemunduran Islam
Pandangan Filsafat dalam Meningkatkan Kualitas Sarjana di Era Kemunduran IslamPandangan Filsafat dalam Meningkatkan Kualitas Sarjana di Era Kemunduran Islam
Pandangan Filsafat dalam Meningkatkan Kualitas Sarjana di Era Kemunduran Islam
MONIKALAILA
 

Similar to FKI M.GANDI F.docx (20)

FALSAFAH KESATUAN ILMU_ANGGRAENI YUSPITA.docx
FALSAFAH KESATUAN ILMU_ANGGRAENI YUSPITA.docxFALSAFAH KESATUAN ILMU_ANGGRAENI YUSPITA.docx
FALSAFAH KESATUAN ILMU_ANGGRAENI YUSPITA.docx
 
Hakikat fi ls_afat_ilmu
Hakikat fi ls_afat_ilmuHakikat fi ls_afat_ilmu
Hakikat fi ls_afat_ilmu
 
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
 
Science and Knowledge
Science and KnowledgeScience and Knowledge
Science and Knowledge
 
Resume Filsafat Pendidikan Kel1.pdf
Resume Filsafat Pendidikan Kel1.pdfResume Filsafat Pendidikan Kel1.pdf
Resume Filsafat Pendidikan Kel1.pdf
 
Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafat
 
1. Filsafat pendidikan.doc
1. Filsafat pendidikan.doc1. Filsafat pendidikan.doc
1. Filsafat pendidikan.doc
 
Bab iii pembahasan
Bab iii pembahasanBab iii pembahasan
Bab iii pembahasan
 
Filsafat islam
Filsafat islamFilsafat islam
Filsafat islam
 
PPT FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PPT FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPPT FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PPT FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
 
Falsafah KTI.docx
Falsafah KTI.docxFalsafah KTI.docx
Falsafah KTI.docx
 
Penjelasan tentang Falsafah Kesatuan Ilmu (Artikel).docx
Penjelasan tentang Falsafah Kesatuan Ilmu (Artikel).docxPenjelasan tentang Falsafah Kesatuan Ilmu (Artikel).docx
Penjelasan tentang Falsafah Kesatuan Ilmu (Artikel).docx
 
Filsafat kelompok 3
Filsafat kelompok 3Filsafat kelompok 3
Filsafat kelompok 3
 
Pandangan Filsafat dalam Meningkatkan Kualitas Sarjana di Era Kemunduran Islam
Pandangan Filsafat dalam Meningkatkan Kualitas Sarjana di Era Kemunduran IslamPandangan Filsafat dalam Meningkatkan Kualitas Sarjana di Era Kemunduran Islam
Pandangan Filsafat dalam Meningkatkan Kualitas Sarjana di Era Kemunduran Islam
 
P
PP
P
 
KUMPULAN MAKALAH FILSAFAT ILMU oleh Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
KUMPULAN MAKALAH FILSAFAT ILMU oleh Dr. Sigit Sardjono, M.EcKUMPULAN MAKALAH FILSAFAT ILMU oleh Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
KUMPULAN MAKALAH FILSAFAT ILMU oleh Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
 
M. Abu Siri, Dr. Mohammad Hori, M.Ag FILSAFAT KURIKULUM.pptx
M. Abu Siri, Dr. Mohammad Hori, M.Ag FILSAFAT KURIKULUM.pptxM. Abu Siri, Dr. Mohammad Hori, M.Ag FILSAFAT KURIKULUM.pptx
M. Abu Siri, Dr. Mohammad Hori, M.Ag FILSAFAT KURIKULUM.pptx
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikan
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat PendidikanFilsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Kumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MS
Kumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MSKumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MS
Kumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MS
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 

FKI M.GANDI F.docx

  • 1. FALSAFAH KESATUAN ILMU Karya Tulis Ilmiah By: MOHAMAD GANDI FIRMANSYAH NIM : 2205056059 PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2022
  • 2. PENDAHULUAN Filsafat merupakan ilmu yang sangat spesial yang ada dimuka bumi, karena banyak yang mempercayai bahwa filsafat dapat dipahami oleh orang-orang genius saja. Istilah Filsafat sendiri berasal dari bahasa yunani, yaitu “philosophia”, yang merupakan gabungan dari kata “philo” dan “sophia”. Philo yang berarti cinta dalam artian luas dan sophia berarti kabijakan atau pandai. Membahas mengenai pengertian filsafat, banyak definisi filsafat menurut banyak ahli. Namun semua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa filsafat merupakan suatu ilmu yang mencari sebab secara mendalam berdasarkan akal dan pemikiran yang dimiliki manusia. Filsafat juga dapat diartikan sebagai “science of science” yang berarti bertugas memberi analisis secara kritis terhadap asumsi-asumsi dan konsep-konsep ilmu, serta mengadakan sistematisasi atau pengorganisasian pengetahuan. Ilmu filsafat juga banyak melahirkan tokoh-tokoh hebat didalamnya, baik tokoh muslim maupun tokoh barat. Dalam hal inipun tentunya terjadi perbedaan yang mendasar mengenai ilmu dalam hal pandangan, perspektif, dan lain sebagainya. Selain itu, ilmu memiliki rukun sendiri. Jika ibarat dalam agama islam rukun islam ada 5 dan rukun iman ada 6, maka rukun ilmu ada tiga. Dan rukun tersebut adalah epistimologi, ontologi, dan aksiologi. Didalam setiap rukun ini juga terjadi perbedaan yang cukup mencolok dalam pandangan islam dan barat, yang semuanya akan kita bahas dalam artikel ini. RUMUSAN MASALAH PERBEDAAN EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI MENURUT ISLAM DAN BARAT
  • 3. 1. PERBEDAAN EPISTOMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI MENURUT ISLAM DAN BARAT A. Perbedaan Epistomologi Espistomolgi merupakan sumber dari ilmu tersebut. Epistomologi berasal dari dua kata bahasa yunani yakni episte yang artinya “pengetahuan” dan logos yang berarati “ilmu”. Kalau diartikan lebih rinci, Epistomologi merupakan pembahasan tentang hakikat dari ilmu pengetahuan, dasar- dasarnya, sumber-sumbernya, ruang lingkup, dan cara mempertanggungjawabkan kebenerannya. Disini terjadi perbedaan yang cukup mendasar antara islam dan barat, ilmuwan barat beranggapan bahwa saluran atau sumber ilmu hanya ada dua, panca indra(senses) dan akal(ratio). Sementara dalam islam sendiri beranggapan bahwa sumber ilmu tidak hanya indra dan akal saja, tetapi ada juga sumber dari wahyu, pandangan otoritas (orang yang ahli di bidangnya) dan juga intuisi (ilham). Perbedaan itu membuat ilmu dalam peradaban barat menafikan kehadiran wahyu dalam ilmu. Landasan dan tujuan juga merupakan salah satu faktor yang membedakan epsitimologi islam dan barat, pendidikan islam dipandang sebagai proses bimbingan jasmani-rohani berdasarkan ajaran agama silam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran islam. Sedangkan pendidikan barat berlandaskan pada spekulasi filosof yang digunaan untuk mengemabngkan dan membangun pengetahuan dalam mencapai tujuan hidup. B. Perbedaan Ontologi Ontologi merupakan salah satu bidang atau kajian yang ada di bidang filsafat. Istilah ontologi sendiri berasal dari dua kata bahasa yunani, yakni ontos yang berarti segala sesuatu yang memiliki wujud atau berwujud dan logos yang berarti seuah ilmu. Sehingga apabila diartikan, ontologi merupakan ilmu atau teori yang mempelajari mengenai wujud yang ada. Kali ini yang menjadi perbedaan adalah ontologi yang membahas tentang objek ilmu. Ontologi Barat beranggapan bahwa objek ilmu hanya terbatas pada unsur-unsur yang bersifat fisik (materi) semata. Diluar unsur fisik tidak menjadi objek ilmu. Status Objek metafisika lebih cendenrung ditolak oleh epistimologi barat dan mereka lebih memusatkan perhatiannya pada objek-objek fisik, atau yang disebut august comte dengan “positivstik” . sementara itu epistimologi islam masih dan akan terus mempertahankan status ontologis tidak hanya kepada objek-objek fisik, melainkan juga objek metafisika. Perbedaan barat dan islam dalam memandang status ontologis ini juga telah menimbulkan sebuah perbedaan yang cukup signifikan antara kedua sistem epistomologi tersebut dalam masalah-masalah yang berkaitan dengan klasifikasi ilmu dan metode ilmiah. Oleh karena itu, ontologi barat biasanya hanya membagi objek-objek ilmu kedalam maslah-masalah fisik, tyaitu segala sesuatu yang bisa di-indra. Ada satu sarjana muslim yang terkenal yang berhasil
  • 4. membuat skema wujud secara hirarkis dengan derajat kesempurnaan yang menurun, ia adalah Al- Farabi. Adapun skemanya adalah sebagai berikut: 1. Tuhan yang merupakan sebab keberadaan wujud yang lain 2. Para malaikat yang merupakan wujud yang sama sekali imaterial 3. Benda-benda langit atau benda-benda angkasa (celestial) 4. Benda-benda bumi (terrestial) Islam beranggapan bahwa objek metafisika dipandang lebih penting dengan urutan mulai dari nomor satu ke nomor 4. Hal ini tentu bertolak belakang dengan pandangan ilmiah modern. Dalam pandangan islam, status ontologi objek fisik yang biasa disebut dengan elementary particles menduduki peringkat paling rendah. Sedangkan bagi pandangan bagi pandangan ilmiah modern status bahkan prinsipil ditempati oleh status ontoloi objek fisik. Dan semua hal yang bersifat immateril (metafisika) mereka anggap tidak bernilai bahkan sering dianggap hanya sebagai ilusi atau halunisasi. C. Perbedaan Aksiologi Sama seperti sebelumnya, aksiologi merupakan cabang ilmu filsafat. Aksiologi ini merupakan ilmu yang membahas tentang nilai-nilai dan prinsip kehidupan dari sisi ilmu filsafat. Aksiologi sendiri berasala dari dua kata bahasa yunani, yakni axios yang berarti “nilai” dan logos yang berarti “ilmu”. Jika mengenai perngertian dari aksiologi sendiri, banyak ahli filsafat yang memberikan tanggapan tentang definisi dari aksilogi. Tanggapan atau definisi mereka berbeda-beda. Tetapi kesimpulannya ialah aksiologi dapat didefinisikan sebagai cabang ilmu filsafat yang mempelajari tentang tujuan ilmu pengetahuandan bagaimana manusia menggunakan ilmu tersebut. Sehingga perlu mendalami terlebih dahulu dasar-dasar ilmu pengetahuan. Perbedaan mendasar dalam aksiologi ini adalah tentang perspektif yang dimiliki oleh islam dan barat. Aksiologi islam merupakan telaah tentang unsur-unsur nilaI keislaman yang dipeang ilmuwan dalam menentukan penerapannya dan pemanfaatannya dalam kehidupan. Ilmu keislaman lebih condong pada pandangan bahwa nilai pengetahuan terikat oleh nilai (value bound), yang artinya netralitas ilmu terhadap nilai hanya sebataas metafisik, sedang untuk penerpannya sendiri berlandaskan pada asas-asas moral. Secara aksiologis seluruh konsepsi keilmuan islam terikat oleh wahyu Al-Quran dan sunnah nabi. Aksiologi keislaman sendiri lebih berakar pada historis-historis kultural masyarakat. Sementara terdapat poin tersendiri dalam aksiologi barat, diiantaranya ialah pertama beranggapan bahwa ilmu itu bebas nilai (value free) yang artinya ilmu hanya berusaha menangkap hukum alam (natural law) secara objektif tanpa terpengaruh sedikitpun oleh kepentingan- kepentingan duniawi. Dalam garis besar ilmu harus bersifat netral terhadap nilai-nilai. Kedua, barat beranggapan netralitas ilmu hanya sebatas metafisik keilmuan yang dalam penggunaannya atau dalam pemilihan objek penilitian harus berdasarkan asas-asas moral yang ada dalam masyarakat. Hal ini berarti seluruh ilmu pengetahuan terlebih lagi ilmu sosial tidak mungkin dikembangkan tanpa melibatkan atau kepentingan manusiawi.