BPR adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan dan menyalurkan kredit khususnya kepada lapisan masyarakat rendah. BPR menawarkan berbagai jenis kredit seperti kredit mikro, kredit konsumsi, kredit modal kerja untuk usaha kecil. BPR juga menghimpun dana masyarakat dalam bentuk deposito dan tabungan.
2. Pengertian BPR
BPR adalah lembaga keuangan bank
yang menerima simpanan hanya
dalam bentuk deposito berjangka,
tabungan, dan/atau bentuk lainnya
yang dipersa makan dengan itu dan
menyalurkan dana sebagai usaha BPR.
3. KEPEMILIKAN BANK PERKREDITAN RAKYAT
1. BPR hanya dapat didirikan dan dimiliki oleh warga negara Indonesia,
badan hukum Indonesia yang seluruh pemiliknya warga negara Indonesia,
pemerintah daerah, atau dapat dimiliki bersama di antara warga negara
Indonesia, badan hukum Indonesia yang seluruh pemiliknya warga negara
Indonesia, dan pemerintah daerah.
2. BPR yang berbentuk hukum koperasi, kepemilikannya diatur berdasarkan
ketentuan dalam undang-undang tentang perkoperasian yang berlaku.
3. BPR yang berbentuk hukum perseroan terbatas, sahamnya hanya dapat
diterbitkan dalam bentuk saham atas nama.
4. Perubahan kepemilikan BPR wajib dilaporkan kepada Bank Indonesia.
5. Merger dan konsolidasi antara BPR, serta akuisisi BPR wajib mendapat ijin
Merited Keuangan sebelumnya setelah mendengar pertimbangan Bank Indo-
nesia. Ketentuan mengenai merger, konsolidasi, dan akuisisi ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah.
4. Pengawasan BPR
Pengawasan Bank Indonesia terhadap BPR meliputi :
1. pemberian bantuan dan layanan perbankan kepada lapisan
masyarakat yang rendah yang tidak terjangkau bantuan dan
layanan bank umum, yaitu dengan memberikan pinjaman
kepada pedagang/pengusaha kecil di desa dan di pasar agar
tidak terjerat rentenir dan menghimpun dana mayarakat.
2. membantu pemerintah dalam ikut mendidik masyarakat guna
memahami pola nasional dengan adanya akselerasi
pembangunan.
3. penciptaan pemerataan kesempatan berusaha bagi
masyarakat.
5. Kegiatan dan Tugas BPR
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan berupa deposito berjangka, tabungan,
dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
2. Memberikan kredit.
3. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan
prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.
4. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito,
dan/atau tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat
yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR apabila BPR
mengalami over likuiditas.
6. Produk-produk BPR
Kredit umum ialah kredit yang ditunjukkan pada
debitur secara umum untuk keperluan modal
kerja atau investasi.
Kredit Mikro ialah pinjaman dalam jumlah kecil
untuk orang miskin dengan tujuan mereka bisa
berwirausaha. Kredit mikro ditujukan untuk
orang-orang yang tidak memiliki jaminan,
pekerjaan tetap, dan riwayat kredit yang
terpercaya, serta tidak mampu untuk
memperoleh kredit biasa.
7. Kredit pensiunan ialah kredit yang diberikan
kepada Pensiunan anggota TNI / Polri dan
Pegawai Negeri Sipil yang
pembayaran pensiunnya disalurkan melalui Bank
Yudha Bhakti dan digunakan untuk membiayai
kebutuhan pemohon yang bersifat pribadi
(personal), yang pembayaran tiap bulannya
berasal dari dana pensiun.
Kredit Pegawai adalah kredit yang diberikan
kepada pegawai yang berpenghasilan tetap.
8. Bank Perkreditan Rakyat biasanya memberikan kredit
mikro kepada para nasabahnya, yang mana istilah kredit
mikro dapat diartikan sebagai kredit yang diberikan dalam
jumlah relatif kecil untuk membiayai berbagai jenis usaha
dalam skala ekonomi menengah kebawah. Sejauh ini tidak
terdapat batasan yang jelas tentang pengertian (kriteria)
kredit mikro, namun dalam praktek perbankan kredit
mikro dapat disamakan dengan istilah Kredit Usaha Kecil
(KUK) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Kriteria
tersebut antara lain jumlah plafond kredit keseluruhan
maksimum Rp. 500 juta, dan total asset debitur
maksimum Rp. 600 juta, dan kriteria itu sendiri secara
periodik dievaluasi dan diubah oleh Bank Indonesia.
9. Secara umum jenis-jenis kredit Bank Perkreditan
Rakyat dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Berdasarkan tujuan penggunaannya, kredit dapat diklasifikasikan atas :
a. Kredit Produktif, adalah kredit yang diberikan dengan tujuan untuk
memperlancar jalannya proses suatu usaha dalam rangka meningkatkan
produktivitas. Kredit produktif ini dapat dibagi lagi menjadi :
- Kredit investasi, yaitu kredit yang digunakan oleh debitur untuk
pembelian barang-barang modal yang akan digunakan dalam jangka
menengah atau jangka panjang, dan jumlahnya relatif kecil,
- Kredit Modal Kerja, yakni kredit yang digunakan oleh debitur untuk
tujuan pembiayaan modal kerja dalam operasi normal suatu usaha
b. Kredit Konsumtif, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk
memperoleh/membeli barang-barang dan kebutuhan lainnya yang bersifat
konsumtif.
10. 2. Berdasarkan jangka waktu kredit, dapat dibagi
menjadi :
a. Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang berjangka
waktu maksimum satu tahun,
b. Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang berjangka
waktu lebih dari 1 tahun
Berdasarkan penarikannya, kredit dapat dibagi menjadi :
a. Penarikan sekaligus, yaitu kredit yang
diperoleh/ditarik nasabah sesuai dengan permohonan
kredit yang diajukan secara keseluruhan tanpa ada
penundaan pencairan dana pinjaman,
b. Penarikan bertahap, yaitu kredit yang
diperoleh/ditarik nasabah, dimana pencairan dananya
dilakukan secara berkala oleh pihak BPR
11. Berdasarkan sifat pelunasannya, kredit dibedakan
menjadi:
a. Pelunasan dengan angsuran, yaitu kredit yang
diperoleh debitur dapat dicicil dalam pelunasannya sesuai
dengan ketentuan dan ikatan kerjasama yang telah
disepakati oleh pihak BPR dengan debitur,
b. Pelunasan tanpa angsuran, yaitu pembayaran secara
keseluruhan terhadap kredit yang telah diperoleh debitur
tanpa adanya cicilan, dimana dalam pelunasan kredit
tersebut harus terdapat bunga pinjaman sesuai dengan
kesepakatan.
12. Dilihat dari Jaminan terdiri dari:
a. Kredit dengan jaminan, yaitu kredit yang diberikan
dengan suatu jaminan berupa barang berwujud, tidak
berwujud atau jaminan pihak ketiga,
b. Kredit tanpa jaminan, yaitu kredit yang diberikan
tanpa jaminan barang atau orang tertentu tetapi
diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter, serta
loyalitas atau nama baik calon nasabah selama
berhubungan dengan BPR atau pihak lain.
13. Dilihat dari segi sektor usaha, terdiri dari:
a. Kredit pertanian,
b. Kredit peternakan,
c. Kredit industri kecil,
d. Perdagangan