SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Hukum II Termodinamika
Kita telah mempelajari tentang siklus carnot dan mesin carnot. Pada siklus carnot terjadi proses
termodinamika yang selama proses mampu mengubah energi kalor menjadi usaha, tidak ada energi
yang hilang.Hal tersebut sangat sulit dan tidak mungkin untuk didapat, maka siklus carnot sulit ditemui
dalam kehidupan sehari-hari.
Kalor akan mengalir dari tempat bersuhu tinggi menuju temapat yang bersuhu lebih rendah. Sangat
tidak mungkin kalor akan mengalir dari tempat bersuhu rendah menuju tempat dengan suhu tinggi. Hal
tersebut akan dibahas pada Hukum II termodinamika. Hukum II termodinamika masih berkaitan dengan
kekekalan energi, akan tetapi pada hukum II Termodinamika membatasi bagaimana perubahan energi
berlangsung.
Proses termodinamika yang melakukan aliran kalor dari reservoir suhu rendah menuju reservoir suhu
tinggi tidak mungkin terjadi secara spontan, tetapi butuh usaha yang diberikan kepada sistem. Hal
tersebut dikemukakan oleh Clausius dan Kevin-Planck. Berikut pernyataan Clausius dan Kevin-Planck:
1. Menurut Kevin dan Planck, tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus,
menerima kalor dari satu reservoir dan mengubah seluruh kalor menjadi usaha.
2. Menurut Clausius, tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus, mengambil
kalor dari reservoir yang memiliki suhu rendah dan memberikannya pada reservoir yang
memiliki suhu tinggi tanpa memerlukan usaha dari luar.
3. Mesin carnot yang bekerja diantara reservoir suhu T1 dan reservoir yang bersuhu T2 (T1>T2)
menghasilkan efisiensi yang tinggi.
Jadi, menurut Kelvin dan Planck tidak mungkin suatu mesin hanya memiliki sebuah reservoir
dan tidak mungkin sebuah mesin memiliki efisiensi 100%, kalor yang diserap dari lingkungannya
akan diubah seluruhnya menjadi usaha. Pada kenyataannya tidak mungkin membuat mesin
seperti ini.
Menurut Clausius, mesin selalu memerlukan usaha luar agar dapat memindahkan kalor dari
tempat yang bersuhu rendahn ke tempat yang bersuhu tinggi. Mesin seperti ini disebut mesin
pendingin, misalnya lemari es dan pendingin ruangan atau AC (air conditioner).
Proses Reversibel dan Irreversibel
Proses-proses pada mesin kalor ada yang bersifat reversible dan ada pula yang bersifat irreversible
(tidak reversible). Proses reversible merupakan proses yang berlangsung sangat lambat sehingga
prosesnya dapat dianggap sebagai rangkaian keadaan setimbang. Seluruh proses tersebut dapat
dikerjakan secara kebalikan tanpa mengubah besar usaha yang dilakukan atau kalor yang dipindahkan
Proses reversible sempurna tidak dapat ditentukan dalam kenyataan karena proses ini tak terbatas.
Proses gesekan, gangguan aliran udara, serta factor pengubah kalor dan usaha lainnya. Proses yang ada
pada kenyataannya adalah proses irreversible.
Mesin pendingin
Pada mesin pendingin kalor mengalir dari reservoir bersuhu rendah menuju reservoir suhu tinggi. Proses
tersebut dapat berlangsung, jika sistem diberikan usaha atau kerja dari luar, karena kalor tidak dapat
mengalir secara spontan dari tempat bersuhu rendah menuju tempat yang bersuhu tinggi.Dengan aliran
kalor seperti ini, suhu pada reservoir suhu rendah (dingin) akan semakin dingin. Contoh mesin pendingin
yang sering kita temuai dalam kehidupan sehari-hari adalah Lemari es (kulkas) dan AC. Usaha atau kerja
luar pada alat-alat tersebut didapat dari energi listrik dari PLN.
Pada mesin pendingin, sistem mengambil kalor Q2 dan melepas kalor Q1. Usaha ynag dilakukan adalah
W. Siklus mesin pendingin seperti gambar berikut :
(dari BSE Fisika Kelas XI , penulis Dudi Indrajit)
Sesuai Hukum kekekalan energi, pada hukum I termodinamika, karena ∆U=0, maka:
W= QSerap - Qlepas
Mesin pendingin yang baik adalah mesin pendingin yang mampu menyedot panas sebanyak mungkin
dari reservoir suhu dingin untuk jumlah kerja tertentu. Koefisien unjuk kerja (daya guna) mesin
pendingin dirumuskan :
Keterangan :
K = koefisien daya guna (koefisien performance)
Qserap= kalor yang diserap pada reservoir suhu dingin (J)
W = kerja (J)
Kalor dari reservoir dingin yang diambil oleh mesin pendingin tidak dapat diubah menjadi usaha.
Lemari es dan pendingin ruangan memiliki koefisien daya guna dalam jangkauan 2 sampai 6. Semakin
tinggi nilai koefisien daya guna, semakin baik mesin pendingin tersebut.
Contoh soal
Temperatur di dalam sebuah lemari es adalah -30
C. jika koefisien daya guna lemari es tersebut 9, pada
suhu berapakah kerja yang dimampatkan dapat mengembang?
Penyelesaian :
Diket :
T2= (-3 + 273)K=270 K
K= 9
Jawab
Hukum ii termodinamika

More Related Content

What's hot

Hukum ii termodinamika
Hukum ii termodinamikaHukum ii termodinamika
Hukum ii termodinamika
rossanty
 
Hukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika keduaHukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika kedua
Edi B Mulyana
 
6. hk.pertama termodinamika
6. hk.pertama termodinamika6. hk.pertama termodinamika
6. hk.pertama termodinamika
Habibur Rohman
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutan
APRIL
 

What's hot (20)

Hukum ii termodinamika
Hukum ii termodinamikaHukum ii termodinamika
Hukum ii termodinamika
 
Termodinamika dan mesin kalor
Termodinamika dan mesin kalorTermodinamika dan mesin kalor
Termodinamika dan mesin kalor
 
Hukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika keduaHukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika kedua
 
Soal termo
Soal termoSoal termo
Soal termo
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)
 
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
 
Bab 5 hukum termodinamika kedua(2)
Bab 5 hukum termodinamika kedua(2)Bab 5 hukum termodinamika kedua(2)
Bab 5 hukum termodinamika kedua(2)
 
Dasar2 termo
Dasar2 termoDasar2 termo
Dasar2 termo
 
10 bab9
10 bab910 bab9
10 bab9
 
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin PanasHukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
 
termodinamika rpp
termodinamika rpptermodinamika rpp
termodinamika rpp
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Materi gas dan termodinamika
Materi gas dan termodinamikaMateri gas dan termodinamika
Materi gas dan termodinamika
 
Slide thermodinamika i
Slide thermodinamika iSlide thermodinamika i
Slide thermodinamika i
 
Hukum termo iii(entropy).rina (1)
Hukum termo iii(entropy).rina (1)Hukum termo iii(entropy).rina (1)
Hukum termo iii(entropy).rina (1)
 
6. hk.pertama termodinamika
6. hk.pertama termodinamika6. hk.pertama termodinamika
6. hk.pertama termodinamika
 
Hukum kedua-termo
Hukum kedua-termoHukum kedua-termo
Hukum kedua-termo
 
Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutan
 
Materi gas & termodinamika
Materi gas & termodinamikaMateri gas & termodinamika
Materi gas & termodinamika
 

Similar to Hukum ii termodinamika

Hukum II termodinamika
Hukum II termodinamikaHukum II termodinamika
Hukum II termodinamika
rossanty
 
Perubahan usaha mjd kalor
Perubahan usaha mjd kalorPerubahan usaha mjd kalor
Perubahan usaha mjd kalor
Choi Fatma
 
hukum-kedua-termobhhghbhgrdexfvggvgcf.ppt
hukum-kedua-termobhhghbhgrdexfvggvgcf.ppthukum-kedua-termobhhghbhgrdexfvggvgcf.ppt
hukum-kedua-termobhhghbhgrdexfvggvgcf.ppt
ZidniAzizati1
 
siklus carnot efisiensi hukum termodinamika
siklus carnot efisiensi hukum termodinamikasiklus carnot efisiensi hukum termodinamika
siklus carnot efisiensi hukum termodinamika
mimy14
 
Tugas termodinamika
Tugas termodinamikaTugas termodinamika
Tugas termodinamika
cucucuit
 

Similar to Hukum ii termodinamika (20)

PERT 11 HK 2 TERMODINAMIKA.ppt
PERT 11 HK 2 TERMODINAMIKA.pptPERT 11 HK 2 TERMODINAMIKA.ppt
PERT 11 HK 2 TERMODINAMIKA.ppt
 
Thermo mklh 1
Thermo mklh 1Thermo mklh 1
Thermo mklh 1
 
Hukum II termodinamika
Hukum II termodinamikaHukum II termodinamika
Hukum II termodinamika
 
Siklus carnot
Siklus carnotSiklus carnot
Siklus carnot
 
TERMODINAMIKA.pptx
TERMODINAMIKA.pptxTERMODINAMIKA.pptx
TERMODINAMIKA.pptx
 
Perubahan usaha mjd kalor
Perubahan usaha mjd kalorPerubahan usaha mjd kalor
Perubahan usaha mjd kalor
 
hukum-kedua-termo.ppt
hukum-kedua-termo.ppthukum-kedua-termo.ppt
hukum-kedua-termo.ppt
 
hukum-kedua-termobhhghbhgrdexfvggvgcf.ppt
hukum-kedua-termobhhghbhgrdexfvggvgcf.ppthukum-kedua-termobhhghbhgrdexfvggvgcf.ppt
hukum-kedua-termobhhghbhgrdexfvggvgcf.ppt
 
hukum-kedua-termo.ppt
hukum-kedua-termo.ppthukum-kedua-termo.ppt
hukum-kedua-termo.ppt
 
Rangkuman fisika smk 11 a haka mj
Rangkuman fisika smk 11 a haka mjRangkuman fisika smk 11 a haka mj
Rangkuman fisika smk 11 a haka mj
 
Bab 7 Termodinamika.pdf
Bab 7 Termodinamika.pdfBab 7 Termodinamika.pdf
Bab 7 Termodinamika.pdf
 
Bab 7 Termodinamika.pptx
Bab 7 Termodinamika.pptxBab 7 Termodinamika.pptx
Bab 7 Termodinamika.pptx
 
Fisika - TERMODINAMIKA kelompok sdjdbjasdd.pptx
Fisika - TERMODINAMIKA kelompok sdjdbjasdd.pptxFisika - TERMODINAMIKA kelompok sdjdbjasdd.pptx
Fisika - TERMODINAMIKA kelompok sdjdbjasdd.pptx
 
siklus carnot efisiensi hukum termodinamika
siklus carnot efisiensi hukum termodinamikasiklus carnot efisiensi hukum termodinamika
siklus carnot efisiensi hukum termodinamika
 
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKAKIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
 
Tugas termodinamika
Tugas termodinamikaTugas termodinamika
Tugas termodinamika
 
Termodinamika (12) b reservoar_energi_panas
Termodinamika (12) b reservoar_energi_panasTermodinamika (12) b reservoar_energi_panas
Termodinamika (12) b reservoar_energi_panas
 
Pengenalan-termodinamika.pptx kelas 11 terbaru
Pengenalan-termodinamika.pptx kelas 11 terbaruPengenalan-termodinamika.pptx kelas 11 terbaru
Pengenalan-termodinamika.pptx kelas 11 terbaru
 
Hukum Termodinamika
Hukum TermodinamikaHukum Termodinamika
Hukum Termodinamika
 
02_Termodinamika.pptx
02_Termodinamika.pptx02_Termodinamika.pptx
02_Termodinamika.pptx
 

Hukum ii termodinamika

  • 1. Hukum II Termodinamika Kita telah mempelajari tentang siklus carnot dan mesin carnot. Pada siklus carnot terjadi proses termodinamika yang selama proses mampu mengubah energi kalor menjadi usaha, tidak ada energi yang hilang.Hal tersebut sangat sulit dan tidak mungkin untuk didapat, maka siklus carnot sulit ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Kalor akan mengalir dari tempat bersuhu tinggi menuju temapat yang bersuhu lebih rendah. Sangat tidak mungkin kalor akan mengalir dari tempat bersuhu rendah menuju tempat dengan suhu tinggi. Hal tersebut akan dibahas pada Hukum II termodinamika. Hukum II termodinamika masih berkaitan dengan kekekalan energi, akan tetapi pada hukum II Termodinamika membatasi bagaimana perubahan energi berlangsung. Proses termodinamika yang melakukan aliran kalor dari reservoir suhu rendah menuju reservoir suhu tinggi tidak mungkin terjadi secara spontan, tetapi butuh usaha yang diberikan kepada sistem. Hal tersebut dikemukakan oleh Clausius dan Kevin-Planck. Berikut pernyataan Clausius dan Kevin-Planck: 1. Menurut Kevin dan Planck, tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus, menerima kalor dari satu reservoir dan mengubah seluruh kalor menjadi usaha. 2. Menurut Clausius, tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus, mengambil kalor dari reservoir yang memiliki suhu rendah dan memberikannya pada reservoir yang memiliki suhu tinggi tanpa memerlukan usaha dari luar. 3. Mesin carnot yang bekerja diantara reservoir suhu T1 dan reservoir yang bersuhu T2 (T1>T2) menghasilkan efisiensi yang tinggi. Jadi, menurut Kelvin dan Planck tidak mungkin suatu mesin hanya memiliki sebuah reservoir dan tidak mungkin sebuah mesin memiliki efisiensi 100%, kalor yang diserap dari lingkungannya akan diubah seluruhnya menjadi usaha. Pada kenyataannya tidak mungkin membuat mesin seperti ini. Menurut Clausius, mesin selalu memerlukan usaha luar agar dapat memindahkan kalor dari tempat yang bersuhu rendahn ke tempat yang bersuhu tinggi. Mesin seperti ini disebut mesin pendingin, misalnya lemari es dan pendingin ruangan atau AC (air conditioner).
  • 2. Proses Reversibel dan Irreversibel Proses-proses pada mesin kalor ada yang bersifat reversible dan ada pula yang bersifat irreversible (tidak reversible). Proses reversible merupakan proses yang berlangsung sangat lambat sehingga prosesnya dapat dianggap sebagai rangkaian keadaan setimbang. Seluruh proses tersebut dapat dikerjakan secara kebalikan tanpa mengubah besar usaha yang dilakukan atau kalor yang dipindahkan Proses reversible sempurna tidak dapat ditentukan dalam kenyataan karena proses ini tak terbatas. Proses gesekan, gangguan aliran udara, serta factor pengubah kalor dan usaha lainnya. Proses yang ada pada kenyataannya adalah proses irreversible. Mesin pendingin Pada mesin pendingin kalor mengalir dari reservoir bersuhu rendah menuju reservoir suhu tinggi. Proses tersebut dapat berlangsung, jika sistem diberikan usaha atau kerja dari luar, karena kalor tidak dapat mengalir secara spontan dari tempat bersuhu rendah menuju tempat yang bersuhu tinggi.Dengan aliran kalor seperti ini, suhu pada reservoir suhu rendah (dingin) akan semakin dingin. Contoh mesin pendingin yang sering kita temuai dalam kehidupan sehari-hari adalah Lemari es (kulkas) dan AC. Usaha atau kerja luar pada alat-alat tersebut didapat dari energi listrik dari PLN. Pada mesin pendingin, sistem mengambil kalor Q2 dan melepas kalor Q1. Usaha ynag dilakukan adalah W. Siklus mesin pendingin seperti gambar berikut : (dari BSE Fisika Kelas XI , penulis Dudi Indrajit) Sesuai Hukum kekekalan energi, pada hukum I termodinamika, karena ∆U=0, maka: W= QSerap - Qlepas
  • 3. Mesin pendingin yang baik adalah mesin pendingin yang mampu menyedot panas sebanyak mungkin dari reservoir suhu dingin untuk jumlah kerja tertentu. Koefisien unjuk kerja (daya guna) mesin pendingin dirumuskan : Keterangan : K = koefisien daya guna (koefisien performance) Qserap= kalor yang diserap pada reservoir suhu dingin (J) W = kerja (J) Kalor dari reservoir dingin yang diambil oleh mesin pendingin tidak dapat diubah menjadi usaha. Lemari es dan pendingin ruangan memiliki koefisien daya guna dalam jangkauan 2 sampai 6. Semakin tinggi nilai koefisien daya guna, semakin baik mesin pendingin tersebut. Contoh soal Temperatur di dalam sebuah lemari es adalah -30 C. jika koefisien daya guna lemari es tersebut 9, pada suhu berapakah kerja yang dimampatkan dapat mengembang? Penyelesaian : Diket : T2= (-3 + 273)K=270 K K= 9 Jawab