2. Teknologi memainkan
peranan yang sangat penting
dalam pendidikan siswa yang
memiliki ke khususan
Teknologi dan media yang
disesuaikan dan dirancang
secara khusus bisa memberi
kontribudi bagi pengajaran
yang efektif dari seluruh
siswa
4. AECT
Segala bentuk yang dignakan untuk
menyalurkan pesan
Anderson
Perlengkapan yang digunakan untuk
memperjelas pesan dan memungkinkan
terjadinya interaksi antar siswa dg pesan
9. Potensi ICT dalam Pendidikan
Memperluas kesempatan belajar
Meningkatkan efisiensi
Meningkatkan kualitas belajar
Meningkatkan kualitas mengajar
Memfasilitasi pembentukan keterampilan
Mendorong belajar sepanjang hayat berkelanjutan
Meningkatkan perencanaan kebijakan dan
manajemen
Mengurangi kesenjangan digital
10. KONTEN
DAN
KURIKULUM
PROSES
BELAJAR
MENGAJAR
FASILITAS
DAN
SARANA
PRASARANA
SUMBER
DAYA
MANUSIA
INFRASTRUKTUR DAN SUPRASTRUKTUR PENDIDIKAN
MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN LEMBAGA PENDIDIKAN
ADMINISTRASI LEMBAGA PENDIDIKAN
NILAI-NILAI BUDAYA DAN FILOSOFI PENDIDIKAN
IDEOLOGI
POLITIK
EKONOMI SOSIAL
BUDAYA
HANKAM
PERANAN TIK DI SEKOLAH MODEREN INDONESIA
VISI – MISI – TUJUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
ICT SEBAGAI
FASILITAS
PENDIDIKAN
ICT SEBAGAI
STANDAR
KOMPETENSI
ICT SEBAGAI
ALAT BANTU
PEMBELAJARAN
ICT SEBAGAI
GUDANG ILMU
PENGETAHUAN
ICT SEBAGAI PENUNJANG ADMINISTRASI PENDIDIKAN
ICT SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN SEKOLAH
ICT SEBAGAI INFRASTRUKTUR PENDIDIKAN
1 2 3 4
5
6
7
WAHANA
TRANSFORMASI
PENDIDIKAN
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
10
12. Belajar
Mandiri
SELF LEARNING
SYSTEM
Latihan
Soal
COURSE
PRACTICING
Simulasi
Pelajaran
SIMULATION
TOOL
Media
Illustrasi
MULTIMEDIA
LEARNING
Alat Karya
Siswa
PRODUCTIVITY
TOOL
Buku
Interaktif
INTERACTIVE
STORY BOOK
Komunikasi
Antar Siswa
INTER STUDENT
COMMUNICATION
Alat Bantu Guru
Alat Bantu Siswa
Alat Uji
Siswa
STUDENT EVALUATION
SYSTEM
Sumber
Referensi Ajar
KNOWLEDGE
SOURCE
Simulasi
Kasus
CASE SIMULATION
SYSTEM
Evaluasi
Kinerja Siswa
STUDENT EVALUATION
PERFORMANCE
Alat Peraga
Visual
MULTIMEDIA
VISUAL SYSTEM
Animasi
Peristiwa
EVENT
ANIMATION
Komunikasi
Antar Guru
INTER TEACHER
COMMUNICATION
Alat Bantu
Interaksi
Guru - Siswa
Kolaborasi
Kelompok Studi
WORKGROUP
SYSTEM
Manajemen
Kelas Terpadu
INTEGRATED COURSE
MNGT. SYSTEM
Komunikasi
Guru-Siswa
TEACHER-STUDENT
COMMUNICATION
SYSTEM
A B C D
E F G
H I J
K L M N
O P Q
TIK sebagai Alat Bantu Pembelajaran
15. Renstra Depdiknas:
Menempatkan ICT menjadi bagian penting upaya
peningkatan mutu dan pemerataan program
pendidikan khususnya program wajar dikdas 9 tahun.
16. Kebijakan Pembangunan
Pendidikan Nasional
Perluasan dan pemerataan
akses terhadap pendidikan
bermutu
Peningkatan mutu,
relevansi dan daya saing
pendidikan
Penguatan tatakelola dan
akuntabilitas serta
pencitraan publik
Kebijakan ICT untuk
Pendidikan Nasional
Pemanfaatan ICT untuk
pemerataan dan perluasan
akses
Pendayagunaan ICT untuk
meningkatkan mutu
relevansi dan daya saing
Pendayagunaan ICT untuk
penguatan tata kelola,
akuntabilitas, dan
pencitraan publik
17. INDIKATOR TIK INDONESIA 2010
Fix Telephone : 25,6 juta
Mobile Cellular : 170 juta
Internet Users : 38 juta
Broadband users : 10 juta
TV Receiver : 39 juta
Print Media : 16 juta
Facebooker : 17 juta
18. 16,9
18,3
20,4
27,9
29,7
39,4
39,6
99,2
100,0
477,7
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550
Malaysia
Thailand
Pakistan
Vietnam
Philippines
Korea,South
Indonesia
Japan
India
China
[Juta]
Sumber: Internet World Stats (2011 Q1)
Jumlah Pengguna Internet
di Negara ASIA 2011
21. Penetrasi Media (TIK) di Indonesia
Media Penetrasi
Televisi 92%
Radio 47%
Surat Kabar 25%
Internet 17%
Majalah 13%
Sumber: diolah dari Media Scene, Nielsen Media Research
22. Pemanfaatan Internet
Komunikasi – Chatting, FB, Twitter
Rekreasi – Games, Musik, YouTube
Informasi – detik.com, kompas.com
Referensi – Wikipedia, Google
Transaksi – e-Banking, amazon.com
Edukasi – e- Learning.
24. 24
LANDASAN PENGEMBANGAN RPP
1. PP Nomor 19 tahun 2005 tentang SNP pasal 20 :
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan
penilaian hasil belajar.
2. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses:
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata
pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD),
indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi
ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar
peserta didik dalam upaya mencapai KD.
Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
secara lengkap dan sistematis
25. 25
RPP adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk
mencapai satu kompetensi dasar
RPP paling luas mencakup 1 (satu)
kompetensi dasar yang meliputi 1
(satu) atau beberapa indikator
untuk 1 (satu) kali pertemuan atau
lebih
PENGERTIAN
26. 26
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
5. Keterkaitan dan keterpaduan
6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
PRINSIP PENYUSUNAN RPP
27. PERTANYAAN DASAR TENTANG RPP :
Kompetensi apa yang akan dibelajarkan?
Bagaimana cara membelajarkan?
Dengan apa dibelajarkan (media dan
materi)?
Bagaimana cara mengukur ketercapaian
kompetensi?
27
28. 28
Identitas Mata Pelajaran
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Tujuan Pembelajaran
Materi Ajar
Alokasi Waktu
Metode Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
Sumber Belajar
KOMPONEN RPP
Catatan: Komponen di atas hanya penyebutan dan bukan
rujukan untuk komponen format RPP
29. 1. Mengisi kolom identitas
2. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk
pertemuan yang telah ditetapkan
3. Menentukan SK, KD, dan Indikator yang akan
digunakan ( terdapat pada silabus yang telah
disusun)
4. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SK,
KD, dan Indikator yang telah ditentukan. (Lebih rinci
dari KD dan Indikator, pada saat-saat tertentu
rumusan indikator sama dengan tujuan
pembelajaran, karena indikator sudah sangat rinci
sehingga tidak dapat dijabarkan lagi.)
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN RPP
29
30. 5. Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok/
pembelajaran yang terdapat dalam silabus. Materi ajar
merupakan uraian dari materi pokok/pembelajaran
6. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan
7. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari
kegiatan awal, inti, dan akhir.
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN RPP
30
31. 8. Menentukan alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan
9. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh
soal, teknik penskoran, dll
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN RPP
31
32. Perhatikan contoh di bawah ini:
KEGIATAN INTI A KEGIATAN INTI B
Siswa membaca sebuah paragraf
Siswa mendiskusikan dalam kelompok
tentang teks tersebut dan menggolongkan
kedalam jenis bentuk paragraf deskripsi
Siswa menuliskan karakteristik teks
tersebut
Salah satu perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
Siswa lain menanggapi dan memberikan
masukan
Siswa menulis pokok-pokok pengamatan
Siswa ditugasi mengamati kantin sekolah
Siswa secara perorangan menuliskan
paragraf deskripsi dari hasil observasi di
kantin
Siswa memasang hasil kerjanya dalam
papan pajangan setelah mendapat
rekomendasi oleh guru
Siswa membaca sebuah paragraf
Siswa mendiskusikan dalam kelompok tentang teks
tersebut dan menggolongkan kedalam jenis bentuk
paragraf deskripsi
Siswa menuliskan karakteristik teks tersebut
Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan
hasil diskusi
Siswa lain menanggapi dan memberikan masukan
Siswa menulis pokok-pokok pengamatan
Siswa ditugasi mengamati kantin sekolah
Siswa secara perorangan menuliskan paragraf
deskripsi dari hasil observasi di kantin dengan
menggunakan pengolah kata (MS Word)
Siswa mengirimkan hasil kerjanya ke guru dan teman
lainnya melalui mailing list
Siswa lain memberikan komentar atau umpan balik
terhadap minimal tiga karya siswa lain melalui mailing
list tersebut
Setiap siswa secara individu mencetak hasil karyanya
dan memajangnya di papan pajangan sekolah.
33. Mari kita lihat persamaan dan
perbedaannya
Persamaan
Perbedaan
Kegiatan Inti A Kegiatan Inti B
34. Hikmah kegiatan inti B
Secara sederhana, dari kegiatan inti B tersebut, dapat
kita lihat bahwa sambil belajar Bahasa Indonesia secara
tidak langsung melek TIK siswa terlatih. Disamping itu,
mereka belajar untuk dapat berkomunikasi secara
efektif melalui salah satu fasilitas teknologi informasi
yaitu mailing list. Dengan memberikan masukan,
kritikan dan argumen terhadap hasil karya teman
lainnya, siswa terlatih untuk berpikir kritis dan belajar
menerima dan menghagai ide dan kritikan orang lain.
Inilah yang kita maksud dengan pembelajaran yang
mengintegrasikan TIK.
35. Contoh lain
Agar siswa mampu menulis monolog “aspect of love”
dalam bentuk puisi, guru meminta siswanya secara
individu membuka http://iearn.org. Siswa kemudian
diminta untuk memilih salah satu proyek membuat
puisi terkait dengan “aspek kasih sayang” tersebut dan
mengikuti prosedur yang disarankan. Siswa menulis
puisi secara kreatif dalam bentuk MS Word atau MS
Powerpoint dan kemudian mengirimkan puisinya ke
http://iearn.org untuk mendapatkan umpan balik dari
siswa lain di seluruh dunia. Hasil kerja, plus umpan
balik dari siswa lain di seluruh dunia dijadikan sebagai
portfolio siswa tersebut sebagai salah satu bahan
penilaian oleh guru tersebut.
Sumber: Hasil Pelatihan ICT-based Lesson Development, Chiang Mai, Thailand, 2006
38. Contoh lain
Tujuan Aktifitas Pembelajaran dan TIK yg Digunakan
Siswa akan mampu:
- Menjelaskan teori
penciptaan alam
semesta
- Membandingkan
antar teori-teori
penciptaan alam
semesta
- Siswa menonton video pembelajaran tentang
penciptaan alam semesta
- Disediakan buku tentang penciptaan alam semesta,
siswa secara kelompok mengkaji perbedaan antar teori-
teori penciptaan alam semesta.
- Setiap kelompok menuliskan laporannya dengan
menggunakan pengolah kata (misal MS Word) atau
menggunakan media presentasi (seperti MS
PowerPoint).
- Setiap kelompok mengumpulkan hasilnya via e-mail
kepada guru dan siswa lain.
- Setiap kelompok menyajikan dan mendiskusikannya di
depan kelas dengan memanfaatkan pengolah grafik
presentasi (MS Power Point).
39.
40. Tantangan Pendidikan Abad 21
Membangun masyarakat berpengetahuan
(knowledge-based society) yang memiliki:
keterampilan melek TIK dan media (ICT and media
literacy skills),
keterampilan berpikir kritis (critical thinking skills),
keterampilan memecahkan masalah (problem-solving
skills),
keterampilan berkomunikasi efektif (effective
communication skills); dan
keterampilan bekerjasama secara kolaboratif
(collaborative skills).
PBB, 2005
42. Peran guru dalam mengintegrasikan
TIK untuk Pembelajaran
menjadi fasilitator, kolaborator, mentor, pelatih,
pengarah dan teman belajar.
dapat memberikan pilihan dan tanggung jawab
yang besar kepada siswa untuk mengalami
peristiwa belajar.
Jika, pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran hanya bertujuan
untuk mempermudah guru menyampaikan materi, dimana ia berperan
sebagai satu-satunya sumber informasi dan sumber segala jawaban,
maka lima keterampilan masyarakat abad 21 yang dicanangkan PBB
seperti dijelaskan di atas tidak akan berhasil.
Division of Higher Education, UNESCO, 2002
43. Peran Siswa
menjadi partisipan aktif;
menghasilkan dan berbagi (sharing)
pengetahuan/keterampilan serta berpartisipasi
sebanyak mungkin sebagaimana layaknya seorang ahli.
belajar secara individu, sebagai mana halnya juga
kolaboratif dengan siswa lain.
Jika pemanfaatan TIK dalam pembelajaran masih membuat siswa tetap pasif,
mereproduksi pengetahuan (sekedar menghafal), seperti guru mengajar
dengan menggunakan slide presentasi dimana yang masih dominan adalah
dirinya, maka sia-sialah teknologi tersebut diiintegrasikan dalam proses
pembelajaran yang kita lakukan. Percayalah, jika itu yang terjadi, maka siswa-
siswi kita nanti hanya akan memiliki ”PENGETAHUAN TENTANG ....” bukan
KEMAMPUAN UNTUK .....”.
Division of Higher Education, UNESCO, 2002
44. Prinsip Integrasi TIK dalam
Pembelajaran
Aktif; memungkinkan siswa dapat terlibat aktif oleh adanya
proses belajar yang menarik dan bermakna.
Konstruktif; memungkinkan siswa dapat menggabungkan
ide-ide baru kedalam pengetahuan yang telah dimiliki
sebelumnya untuk memahami makna atau keinginan tahuan
dan keraguan yang selama ini ada dalam benaknya.
Kolaboratif; memungkinkan siswa dalam suatu kelompok
atau komunitas yang saling bekerjasama, berbagi ide, saran
atau pengalaman, menasehati dan memberi masukan untuk
sesama anggota kelompoknya.
Antusiastik; memungkinkan siswa dapat secara aktif dan
antusias berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
45. Prinsip Integrasi TIK dalam
Pembelajaran
Dialogis; memungkinkan proses belajar secara inherent merupakan
suatu proses sosial dan dialogis dimana siswa memperoleh keuntungan
dari proses komunikasi tersebut baik di dalam maupun luar sekolah.
Kontekstual; memungkinkan situasi belajar diarahkan pada proses
belajar yang bermakna (real-world) melalui pendekatan ”problem-
based atau case-based learning”
Reflektif; memungkinkan siswa dapat menyadari apa yang telah ia
pelajari serta merenungkan apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian
dari proses belajar itu sendiri. (Jonassen (1995), dikutip oleh Norton et
al (2001)).
Multisensory; memungkinkan pembelajaran dapat disampaikan untuk
berbagai modalitas belajar (multisensory), baik audio, visual, maupun
kinestetik (dePorter et al, 2000).
High order thinking skills training; memungkinkan untuk melatih
kemampuan berpikir tingkat tinggi (seperti problem solving,
pengambilan keputusan, dll.) serta secara tidak langsung juga
meningkatkan ”ICT & media literacy” (Fryer, 2001).
46.
47. Pendekatan Idealis
Langkah:
menentukan topik;
menentukan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai; dan
menentukan aktifitas pembelajaran dengan
memanfaatkan TIK (seperti modul, LKS, program
audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar on-
line di internet, atau alat komunikasi sinkronous
dan asinkronous lainnya) yang relevan untuk
mencapai tujuan pembelajaran tersebut.
48. Contoh
Anda akan mengajarkan tentang topik penciptaan alam
semesta. Maka dengan mengacu pada KD dan indikator
Anda akan menentukan tujuan pembelajaran yang
diharapkan dicapai oleh siswa. Kemudian, berdasarkan
tujuan pembelajaran tersebut Anda menentukan
aktifitas pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal,
kegiatan inti dan kegiatan penutup. Dalam menentukan
aktifitas untuk kegiatan awal, inti dan penutup tentunya
Anda juga harus menentukan aktifitas dan TIK (seperti
modul, LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM,
bahan belajar on-line di internet, atau alat komunikasi
sinkronous dan asinkronous lainnya) yang relevan.
49. Pendekatan Paragmatis
1. mengidentifikasi TIK (seperti buku, modul, LKS,
program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar
on-line di internet, atau alat komunikasi sinkronous
dan asinkronous lainnya) yang ada atau mungkin
bisa dilakukan atau digunakan.
2. memilih topik-topik apa yang bisa didukung oleh
keberadaan TIK tersebut.
3. merencanakan strategi pembelajaran yang relevan
untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator
capaian hasil belajar dari topik pelajaran tersebut.
50. Contoh
Siswa akan
mampu
- Menulis
monolog
“Aspect of
Love”
dalam
bentuk
puisi.
- Siswa secara individu diminta membukan website
http://www.iearn.org
- Siswwa diminta memilih salah satu proyek yang berkaitan
dengan “aspect of love” dari http://www.iearn.org
- Siswa mempelajari deskripsi dan prosedur proyek yang elah
dipilihnya tersebut.
- Siswa menulis puisi sendiri yang terkait dengan tema “aspect
of love” sesuai dengan ketentuan atau prosedur yang tertera
dalam proyek tersebut dengan menggunakan MSWord atau
MSPowerpoint.
- Siswa mengirim puisi mereka kepada guru dan rekan siswa
lain di seluruh dunia melalui mailinglist dalam
http://www.iearn.org untuk mendapatkan komentar dan
umpan balik dari gurunya maupun teman-temannya yang
lain di seluruh pelosok dunia.
51. Strategi Pembelajaran
Resources-based learning;
Case/problem-based learning;
Simulation-based learning;
Colaborative-based learning
(sumber diadaptasi dari: http://www.microlessons .com).
sumber lainnya diadaptasi dari pustekkom – diknas