1. PENELITIAN PENGEMBANGAN
KOMODITAS UNGGULAN
USAHA MIKRO, KECIL
DAN MENENGAH
(UMKM)
Bank Indonesia
2012
2. PENDAHULUAN
Pengalaman krisis ekonomi dan moneter telah membuktikan
bahwa UMKM mempunyai peranan dan kontribusi yang nyata.
Kedudukan yang strategis UMKM tidak terbantahkan dalam
Perekonomian Nasional/Daerah, dalam meningkatkan:
– Penyerapan dan kesempatan kerja
– Kesempatan usaha
– Pendapatan bagi sebagian besar masyarakat.
Pembinaan dan pengembangan UMKM merupakan suatu
keniscayaan dalam rangka:
– Peningkatan ekonomi rakyat
– Percepatan pertumbuhan dan peningkatan ekonomi wilayah.
3. ragam dan rentang usaha UMKM: besar dan luas mencakup hampir
semua sektor ekonomi
setiap wilayah (Kecamatan/Kabupaten) mempunyai potensi ekonomi
wilayah yang beragam
Pembinaan UMKM yang lebih effektif untuk
pengembangan UMKM Percepatan pertumbuhan dan
peningkatan ekonomi wilayah
Diperlukan penetapan / identifikasi Komoditi, Produk atau
Jenis Usaha (KPJu) UMKM yang diunggulkan.
4. Informasi tentang Komoditi, Produk atau Jenis Usaha (KPJu)
untuk UMKM yang unggul di suatu wilayah adalah penting,
antara lain:
– informasi mendasar untuk pembinaan dan pengembangan
UMKM
– agar fokus dalam perumusan kebijakan dan program untuk
pembinaan dan pengembangan UMKM pada KPJu yang
Unggul
– KPJu Unggulan merupakan KPJu yang berpotensi dan
mempunyai prospek dalam rangka pengembangan ekonomi
wilayah, penyerapan kerja, dan peningkatan daya saing.
– membantu pihak perbankan dalam pembiayaan usaha serta
investor untuk pengembangan usahanya.
5. TUJUAN (1)
1. Mengenal dan memahami mengenai:
a. Profil daerah, meliputi: kondisi geografis, demografi,
perekonomian dan potensi sumberdaya.
b. Profil UMKM di suatu Provinsi, termasuk faktor pendorong
dan penghambat dalam pengembangan UMKM.
c. Kebijakan Pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah yang terkait dengan pengembangan
UMKM.
d. Peranan Perbankan dalam pengembangan UMKM.
6. TUJUAN (2)
2. Memberikan informasi tentang Komoditi / Produk / Jenis
Usaha (KPJu) unggulan yang perlu mendapat prioritas
untuk dikembangkan di suatu kabupaten / kota dalam
rangka:
a. mendukung pembangunan ekonomi daerah;
b. penciptaan lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja;
serta
c. peningkatan daya saing daerah/produk.
3. Memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Daerah
dalam rangka pengembangan KPJu unggulan UMKM yang
dikaitkan dengan:
a. Kebijakan Pemerintah Daerah
b. Kebijakan Perbankan
7. Metode Penelitian
Kerangka Pendekatan:
– KPJu Unggulan setiap daerah dapat berbeda, karena
perbedaaan karakteristik Sumberdaya Alam,
Geography, Kebijakan Pembangunan, Sosial-
Ekonomi dan Budaya.
– KPJu Unggulan merupakan KPJu dari, oleh dan untuk
Daerah yang bersangkutan pendekatan
partisipatif.
– KPJu Unggulan ditetapkan untuk tujuan yang
kongkrit, berdasarkan kriteria yang komprehensif.
– KPJu Unggulan ditetapkan berdasarkan proses
seleksi/penyaringan yang bersifat bottom-up
8. Penetapan Komoditi Unggulan:
– Meyangkut kepentingan berbagai pihak (stake
holder):
• Pelaku Usaha (UMKM)
• Pemerintah Daerah dan Dinas/Instansi terkait
• Perbankan/Lembaga Pembiayaan
mempunyai kepentingan dan kriteria yang
dapat berbeda (konflik).
– tingkat kepentingan untuk kriteria yang sama dapat
berbeda antar pemangku kepentingan.
– Untuk tujuan tertentu dan didasarkan atas beberapa
kriteria yang relevan
Metode Analytic Hierarchy Process (AHP), karena dapat
mengakomodasi proses pengambilan keputusan yang
bersifat kompleks, dengan banyak kriteria dan yang
melibatkan banyak pihak.
9. Metode Penelitian
Pendekatan “Bottom Up” dalam penetapan
KPJu Unggulan
Kecamatan 4 Kriteria
11 Kriteria
Kabupaten/
(30 unsur
Kota
penilaian)
Provinsi
Kriteria
KPJu
10. HIERARKI OPERASIONAL
LEVEL 1 Penetapan KOMODITI
FOKUS UNGGULAN
Pertumbuhan Ekonomi Penciptaan Lapangan Peningkatan Daya Saing
LEVEL 2
Kerja Produk
TUJUAN
LEVEL 3 Skilled Sarana Penyerapan Sumbangan
KRITERIA Tenaga Bahan Modal Produksi/ Teknologi
Sosial Manajeman Ketersediaan Harga Tenaga Kerja thd
Kerja Baku Usaha Budaya Usaha Pasar Perekonomian
KPJu KPJu KPJu KPJ KPJ KPJu KPJu KPju KPJu
LEVEL 4
u u
ALTERNATIF B
KPJu per Sektor
SEKTOR / SUBSEKTOR (A) C D E
F
11. Unsur-Unsur Penilaian (sub-Kriteria) penentuan KPJu Unggulan :
1. Tenaga Kerja Terampil (Skilled), dengan mempertimbangkan :
a. Tingkat Pendidikan
b. Pelatihan
c. Pengalaman Kerja
d. Jumlah Lembaga
Pelatihan
2. Bahan Baku, dengan mempertimbangkan :
a. Ketersediaan bahan baku
b. Harga perolehan bahan baku
c. Retensi/parishability bahan baku
d. Kesinambungan bahan baku
e. Mutu bahan baku
f. Kemudahan dalam memperoleh bahan baku
g. Aspek Lingkungan
3. Modal, dengan mempertimbangkan :
a. Kebutuhan investasi awal
b. Kebutuhan modal kerja
c. Aksesibilitas terhadap sumber pembiayaan
4. Sarana Produksi/Usaha, dengan mempertimbangkan :
a. Ketersediaan sarana produksi
b. Harga
c. Kemudahan dalam memperoleh
12. 5. Teknologi, dengan mempertimbangkan :
a. Ketersediaan
b. Kemudahan (memperoleh teknologi)
c. Dampak terhadap lingkungan
6. Sosial Budaya, dengan mempertimbangkan :
a. Ciri khas lokal
b. Religion/Budaya
c. Turun temurun
7. Kemudahan memanage usaha
8. Ketersediaan Pasar, dengan mempertimbangkan :
a. Kemudahan menjual
b. Kemudahan mendistribusikan (lokasi)
9. Harga, dengan mempertimbangkan :
a. Stabilitas harga
b. Nilai tambah
10. Penyerapan Tenaga Kerja
11. Sumbangan terhadap perekonomian, dengan mempertimbangkan :
a. Backward & Forward Linkages
b. Jumlah jenis usaha yang terpengaruh karena keberadaan usaha ini
13. DATA DAN INFORMASI
Numerik – Kuantitatif :
– Statistik (potensi daerah, UMKM/IKM), Laporan, Hasil Kajian
sebelumnya
Kualitatif – Deskriptif :
– Pendapat KPJu yang diunggulkan,
– Kendala dan Permasalahan Pengembangan UMKM
– Faktor penghambat/pendukung Pengembangan UMKM
– Kebijakan yg telah dan akan diambil.
NARA SUMBER:
Kecamatan Mantri Tani, Mantri Statistik, Staf Kecamatan,
dan atau Tokoh masyarakat setempat.
Kabupaten/ Kota / Provinsi
Pemda, Bappeda, SKPD Terkait, Perbankan,
Asosiasi/Kadinda, Perguruan Tinggi, Perbankan
Metode : Focus Group Discussion dan In Depth Interview
14. Analisis Data/Informasi
Metode AHP:
– Penetapan tingkat kepentingan tujuan dalam rangka
penetapan KPJu Unggulan
– Penetapan tingkat kepentingan Sektor/Sub-sektor:
Penentuan Bobot Kriteria
– Penetapan KPJu Unggulan tingkat Kabupaten/Kota
Metode Perbandingan Eksponensial:
– Penetapan KPJu Unggulan tingkat Kecamatan.
Metode BORDA:
– Penetapan Kandidat KPJu Unggulan Kabupaten/Kota
dan KPJu Unggulan tingkat Provinsi
Metode Bayes :
– Penetapan KPJu Unggulan Lintas Sektoral
15. TAHAPAN PENELITIAN
1. Tahap Pertama Penentuan Bobot Tujuan dan Bobot Kriteria
• Dengan maksud agar diperoleh keseragaman Penentuan KPJu
Unggulan pada tingkat Kecamatan dan Kabupaten, maka penilaian
bobot tujuan dan kriteria dilakukan di tingkat PROVINSI oleh
SKPD dan Narasumber di tingkat Provinsi.
• Berdasarkan penilaian SKPD dan Narasumber, dilakukan analisa
dengan menggunakan metode AHP, dan hasil yang diperoleh yaitu
Nilai bobot tujuan dan Nilai Bobot Kriteria digunakan untuk
menentukan KPJu Unggulan untuk semua sektor/subsektor dan
untuk semua Kabupaten/Kota.
Bapak/Ibu Pejabat SKPD di Tingkat Provinsi akan diminta untuk
memberikan pendapat/penilaian tentang tingkat kepentingan
antar Tujuan dan antar Kriteria pada kesempatan ini
16. Tahapan Pelaksanaan
2. Penetapan KPJu Unggulan Tingkat Kecamatan & Kandidat
KPJu Unggulan Tingkat Kabupaten:
Penjaringan KPJu per Sektor/Subsektor yang ada di tingkat Kecamatan
(Data sekunder dan wawancara ditingkat Kabupaten)
Metode Penyaringan KPJu per Sektor dengan 4 Kriteria
MPE (Nara Sumber:Mantri Statistik, Mantri Tani, Staf Kecamatan,
atau Tokoh Masyarakat setempat).
KPJu Unggulan/Rangking
Per sektor setiap Kec.
Penggabungan KPJu per Sektor semua Kecamatan
Metode
BORDA
Maks 10 KPJu setiap Sektor sbg
Kandidat/Calon KPJu Unggulan
Tingkat Kabupaten/Kota
17. Tahapan Pelaksanaan
3a. Proses Penentuan KPJu unggulan untuk setiap sektor/
subsektor pada tingkat Kabupaten/Kota
Kandidat KPJu Unggulan setiap Sektor
Tingkat Kabupaten/Kota
Penilaian tingkat Keunggulan Kandidat KPJu
Per Sektor/Sub-sektor, untuk setiap Kriteria (11 Kriteria)
melalui mekanisme Perbandingan Berpasangan
Oleh Pejabat Dinas, Perbankan, Pemangku Kepentingan lain
Kondisi Saat Ini dan Prospek
Analisis AHP:
Bobot TUJUAN
Bobot KRITERIA
Skor Terbobot/rangking
5 KPJu Unggulan Kabupaten
Per Sektor/Sub Sektor
18. Tahapan Pelaksanaan
3b. Penetapan KPJu Unggulan Lintas Sektoral pada
tingkat Kabupaten/Kota
Skor Terbobot
5 KPJu Unggulan Kabupaten
Per Sektor
Normalisasi Skor Terbobot
5 KPJu Unggulan per Sektor
Nilai Bobot Metode Bayes
Sektor/Subsektor
pada setiap Kab/Kota
Skor Terbobot/rangking
5 KPJu Unggulan Kabupaten
Lintas Sektor
19. Pada Tahap Ketiga ini:
Bapak/Ibu pejabat SKPD, Perbankan dan Narasumber lain
di tingkat Kabupaten/Kota akan diminta untuk
memberikan penilaian
Tingkat kepentingan antar Sektor/Subsektor dan
antar KPJu
berdasarkan Tujuan dan Kriteria yang ditetapkan
(pairwise comparison)
20. Tahapan Pelaksanaan
4a. Konfirmasi hasil penetapan KPJu Unggulan
Kabupaten/Kota.
4b. Pemetaan KPJu Unggulan pada Kuadran Prospek dan
potensi/Kondisi saat ini.
4c. Identifikasi alternatif Kebijakan Pengembangan KPJu
Unggulan
Dilaksanakan dalam forum Focus Group Discussion
(FGD) di masing-masing Kabupaten/Kota.
4d. Identifikasi profil Usaha KPJu Unggulan Lintas Sektoral,
melalui survey terbatas (purposive sampling) kepada
pelaku usaha KPJu terpilih.
21. Peta KPJu Unggulan Kabupaten/Kota
Prospe
k
Kuadran II: Kuadran I:
KPJu Unggulan KPJu Unggulan dengan
dengan Prospek Tinggi Prospek dan Potensi
dan Potensi yang yang Tinggi
Rendah
Potensi / Kondisi saat
ini
Kuadran IV: Kuadran III:
KPJu Unggulan KPJu Unggulan
dengan Prospek dengan Prospek
Rendah dan Potensi Rendah dan Potensi
yang Rendah yang Tinggi
22. Tahapan Pelaksanaan
5. Penetapan KPJu unggulan setiap sektor ekonomi dan lintas sektor
tingkat Provinsi
Skor Terbobot/Rangking Skor Terbobot/Rangking
5 KPJu Unggulan Kabupaten-A 5 KPJu Unggulan Kabupaten-F
Per Sektor Per Sektor
Penggabungan 5 KPJu Unggulan
setiap Sektor semua Kabupaten
metode pembobotan Borda:
• Skor Terbobot dan Skor Borda i = (SK ij x Bobot ij)
• Rangking KPJu
Setiap Kabupaten
Skor Terbobot/Rangking
5 KPJu Unggulan PROVINSI
Per Sektor
23. Kab. 01– Kec 1 Kab. 01– Kec 2 Kab. 01– Kec. n
5 KPJu Unggulan 5 KPJu Unggulan 5 KPJu Unggulan
per Sektor per Sektor per Sektor
10 Kandidat KPJu Unggulan 10 Kandidat KPJu Unggulan
per Sektor per Sektor
Di Kab. 01 Di Kab. 02
5 KPJu Unggulan 5 KPJu Unggulan
per Sektor per Sektor
Di Kab. 01 Di Kab. 02
5 KPJu Unggulan 5 KPJu Unggulan
Lintas Sektor Lintas Sektor
Di Kab. 01 Di Kab. 02
10 KPJu Unggulan
Lintas Sektor
Provinsi
5 KPJu Unggulan
Per Sektor
Provinsi
24. Tahapan Pelaksanaan
6. Penetapan KPJu Final lintas sektor tingkat Provinsi
Skor Terbobot/Rangking
5 KPJu Unggulan PROVINSI
Nilai Inflasi Per Sektor
Tingkat Provinsi
Kombinasi
metode pembobotan Borda:
Skor Borda i = (SKi x BK i) + (SIK i x BI
i)
Skor Terbobot/Rangking
10 KPJu FINAL
Unggulan Provinsi
Lintas Sektor