5. SAMBUNGAN PAKU KELING
Standard:
AISC (American Institute Steel Construction)
ASME (American Society of Mechanical
Engineers)
Parameter Desain:
Diameter
Material Desain:
Menurut Indian Standard, IS : 2998-1982
(ditetapkan 1992),
Tensile strenght > 40 N/mm2
Elongation = 26 %
Keling dibuat dengan cold heading atau hot
forging.
6. SAMBUNGAN PAKU KELING
Aplikasi:
Sambungan kuat dan rapat, pada
konstruksi boiler ( boiler, tangki dan pipa-
pipa tekanan tinggi )
Sambungan kuat, pada konstruksi baja
(bangunan, jembatan dan crane )
Sambungan rapat, pada tabung dan
tangki (tabung pendek, cerobong, pipa-
pipa tekanan)
Sambungan pengikat, untuk penutup
chasis (mis ; pesawat terbang)
7. SAMBUNGAN PAKU KELING
Kelebihan:
Tidak akan longgar karena adanya getaran atau
beban kejut
Relatif murah dan pemasangan yang cepat
Ringan
Lebih tahan korosi dibandingkan sambungan
baut
Kekuatan fatigue lebih baik dari sambungan las
Sambungan keling lebih sederhana dan murah
untuk dibuat.
Pemeriksaannya lebih mudah
Sambungan keling dapat dibuka dengan
memotong kepala dari paku keling tersebut.
16. KEGAGALAN SAMBUNGAN KELING
Retak pada seluruh plat
p = Pitch dari keling,
d = Diameter dari lubang keling,
t = Ketebalan plat,
σt = Tegangan tarik yang diijinkan untuk material
plat.
At = (p – d)t
Ketahanan retak (Pt)
Pt = At.σt = (p – d)t.σt
Pt > P AMAN
20. KEGAGALAN SAMBUNGAN KELING
Perubahan bentuk (crushing) pada plat atau
keling
d = Diameter lubang keling,
t = Ketebalan plat,
σC = Tegangan crushing yang diijinkan untuk
material,
n = Jumlah keling per panjang pitch akibat crushing.
Ac = d.t
= n.d.t (total luas crushing)
Pc = n.d.t. σC
Pc > P kegagalan/kerusakan.