Dokumen tersebut membahas tentang cara Malaikat Maut mencabut nyawa manusia dan makhluk hidup lainnya. Menurut hadis Nabi Muhammad SAW, rasa sakit saat kematian setara dengan dipukul 100 kali pedang atau dikuliti hidup-hidup. Malaikat Maut mampu mencabut nyawa dari berbagai penjuru bumi sekaligus dengan mengumpulkan ruh-ruh tersebut di antara jarinya. Kematian adalah ujian bagi manusia
1. Begini Cara Malaikat Maut 'Mencabut' Nyawa Manusia
Tidak ada seorang pun yang sanggup menahan rasa sakit ketika Malaikat Maut mulai mencabut nyawa
kita atau saat sakaratul maut.
Dalam sebuah hadist Rasulullah saw menjelaskan bahwa rasa sakit ketika sakaratul maut di ibaratkan
seperti dipukul 100 kali dengan pedang tajam atau seperti di 'kuliti' hidup-hidup. Bayangkanlah betapa
sakit dan dahsyatnya saat menghadapi kematian.
Bahkan sakaratul maut paling ringan dan paling halus pun masih meninggalkan bekas rasa sakitnya. Hal
itu telah di alami oleh Nabi Idris yang memohon kepada Allah swt untuk di berikan cara terhalus dalam
mencabut nyawanya, namun Nabi Idris masih merasakan sakit luar biasa. Maka sangat beruntunglah
siapa yang matinya dalam keadaan baik.
Lalu, Bagaimana Bisa Malaikat Maut Mencabut Nyawa Makhluk Hidup Secara Bersamaan ?
Nabi Ibrahim pernah bertanya kepada Malaikat maut saat sedang berbincang :
“Wahai malaikat pencabut nyawa, apa yang kau lakukan seandainya ada dua orang yang meninggal
diwaktu yang sama; yang satu berada di ujung timur yang satu berada diujung barat, serta ditempat lain
tersebar penyakit yang mematikan dan dua ekor bintang melata pun akan mati?”
Malaikat pencabut nyawa pun menjawab :
”Aku akan panggil ruh-ruh tersebut, dengan izin Allah swt, sehingga semuanya berada diantara dua
jariku, Bumi ini aku bentangkan kemudian aku biarkan seperti sebuah bejana besar dan dapat mengambil
yang mana saja sekehendak hatiku“ (HR abu Nu’aim)
"Setiap yang hidup akan merasakan mati, dan Kami menguji kamu dengan keburukan dan kesenangan
sebagai cobaan; dan kepada Kamilah kamu akan kembali." (Surah al-Anbiyak ayat:35)
Kematian merupakan jalan satu-satunya untuk menuju ke akhirat. Kematian juga mengingatkan kita
bahwa hidup di dunia hanyalah sementara. Maka bawalah bekal kebaikan sebanyak-banyaknya agar
kelak saat amalan kita di hisap nanti, lebih berat kebaikannya ketimbang keburukannya.