SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Visualisasi Data Kecelakaan
Lalu lintas di
Indonesia Tahun2018
Menggunakan software R
ANGGOTA KELOMPOK :
DATA KECELAKAAN KENDARAAN MENURUT PULAU-PULAU DI INDONESIA TAHUN 2018
LATAR BELAKANG
Kecelakaan lalu-lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang
tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan
atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban
manusia dan/atau kerugian harta benda.
Maka dari itu, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi
referensi bagi kita semua untuk melakukan tindakan yang
mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia.
SINGLE VARIABLE
PLOT
Boxplot
Boxplot Panjang Jalan Baik pada setiap pulau di atas,
dapat diketahui bahwa range terbesar terdapat pada Pulau
Maluku dan Papua sebesar 1147, Q1= 703, median = 1022,
Q3=1850, whiskers = 703 to 1850, N=3. Range terendah pada
Pulau Sumatera sebesar 485, Q1=438.75, median = 540.5,
Q3= 923.75, whiskers = 351 to 1093, N=10
Boxplot Panjang Jalan Rusak Berat pada setiap pulau
di atas, dapat diketahui bahwa range terbesar terdapat
pada Pulau Klimantan sebesar 156.25, Q1= 19.75, median
= 43.5, Q3=176, whiskers = 14 to 218, N=4. Range
terendah pada Pulau Nusa Tenggara sebesar 20, Q1=1,
median = 5, Q3= 21, whiskers = 1 to 21, N=3.
BoxplotJalanBaikBoxplotJalanRusakBerat
Boxplot Bis pada setiap pulau di
atas, dapat diketahui bahwa range
terbesar terdapat pada Pulau Jawa
sebesar 234384, Q1= 43653.3, median
= 86629.5, Q3=278037, whiskers =
26935 to 543202, N=6. Range terendah
pada Nusa Tenggara sebesar 32531,
Q1=37893, median = 60398, Q3=70424,
whiskers = 37893 to 70424, N=3.
Boxplot Mobil pada setiap pulau
di atas, dapat diketahui bahwa
range terbesar terdapat pada Pulau
Jawa sebesar 1836617, Q1= 377140,
median = 1406836, Q3=2213757,
whiskers = 212639 to 4078868, N=6.
Range terendah pada Kalimantan
sebesar 83802.5, Q1=284706, median
=300055, Q3=368509, whiskers =
281380 to 389537, N=4.
Boxplot Sepeda Motor pada setiap
pulau di atas, dapat diketahui
bahwa range terbesar terdapat pada
Pulau Jawa sebesar 11779459, Q1=
3784459, median = 12752034,
Q3=15563918, whiskers = 2842097 to
16080708, N=6. Range terendah pada
Pulau Maluku Papua sebesar 641154,
Q1=152729, median =779251,
Q3=793883 whiskers = 152729 to
793883, N=4.
Boxplot Bis
Boxplot Mobil
Boxplot Sepeda Motor
Boxplot Panjang Jalan Aspal pada
setiap pulau di atas, dapat diketahui
bahwa range terbesar terdapat pada
Pulau Maluku Papua sebesar 2256, Q1=
1119, median = 1618, Q3=3375, whiskers
= 1119 to 3375, N=3. Range terendah
pada Pulau Kalimantan sebesar 824.25,
Q1=1251, median = 1798.5, Q3= 2075.25,
whiskers = 1124 to 2112, N=4.
Boxplot Panjang Jalan Tidak Aspal
pada setiap pulau di atas, dapat
diketahui bahwa range terbesar
terdapat pada Pulau Maluku Papua
sebesar 504, Q1= 84, median = 154,
Q3=588, whiskers = 84 to 588, N=3.
Range terendah pada Pulau Nusa
Tenggara sebesar 69, Q1=7, median =
31, Q3= 76, whiskers = 7 to 76, N=3
Boxplot intensitas kecelakaan pada
setiap pulau di atas, dapat diketahui
bahwa range terbesar terdapat pada
Pulau Jawa sebesar 16661.8, Q1=
3920.75, median = 6742.5, Q3=20582.5,
whiskers = 1499 to 24757, N=6. Range
terendah pada Pulau Kalimantan
sebesar 537.5, Q1=575.75, median =
873, Q3= 1113.25, whiskers = 487 to
1183, N=4
Boxplot Jalan Aspal
Boxplot Jalan Tidak Aspal
Boxplot Intensitas Kecelakaan
violin plot
ViolinPlotJalanBaikViolinPlotJalanRusakBerat
Dari violin plot dismaying dapat diketahui
kepadatan data peluang dari panjang jalan rusak
berat setiap pulau. Kepadatan data tertinggi
terdapat pada Pulau Nusa Tenggara karena memiliki
grafik paling cembung, dan kepadatan dengan
peluang terendah ada di Kepulauan Maluku Papua
dan Klaimantan dengan grafik pipih.
Dari violin plot diatas dapat diketahui kepadatan
data peluang dari panjang jalan baik setiap
pulau. Kepadatan data tertinggi terdapat pada
Pulau Kalimantan karena memiliki grafik paling
cembung, dan kepadatan dengan peluang terendah
ada di Pulau Maluku dan Papua dengan grafik
paling pipih.
0
1000
2000
jalan baik
x
baik
pulau
jawa
kalimantan
maluku papua
nusa tgr
sulawesi
sumatera
0
100
200
300
jalan rusak berat
x
rusak.berat
pulau
jawa
kalimantan
maluku papua
nusa tgr
sulawesi
sumatera
Violin Plot Bis
Violin Plot Mobil
Violin Plot Sepeda Motor
Dari violin plot di dapat diketahui
kepadatan data peluang dari banyaknya
bis setiap pulau. Kepadatan data
tertinggi terdapat pada Kepulauan
Nusa Tenggara karena memiliki grafik
paling cembung, dan kepadatan dengan
peluang terendah ada di Pulau Jawa
dengan grafik paling pipih.
Dari violin plot diatas dapat
diketahui kepadatan data peluang
dari banyaknya mobil setiap pulau.
Kepadatan data tertinggi terdapat
pada Pulau Kalimantan karena
memiliki grafik paling cembung, dan
kepadatan dengan peluang terendah
ada di Pulau Jawa dengan grafik
paling pipih.
Dari violin plot dibawah dapat
diketahui kepadatan data peluang
dari banyaknya sepeda motor setiap
pulau. Kepadatan data tertinggi
terdapat pada Pulau Kalimantan
karena memiliki grafik paling
cembung, dan kepadatan dengan
peluang terendah ada di Pulau Jawa
dengan grafik paling pipih.
0
250000
500000
bis
x
bis
pulau
jawa
kalimantan
maluku papua
nusa tgr
sulawesi
sumatera
0
2000000
4000000
Mobil
x
mobil
pulau
jawa
kalimantan
maluku papua
nusa tgr
sulawesi
sumatera
-10000000
0
10000000
20000000
sepeda motor
x
spd.motor
pulau
jawa
kalimantan
maluku papua
nusa tgr
sulawesi
sumatera
Violin Plot Jalan Aspal
Violin Plot Jalan Tidak Aspal
Violin Plot Intensitas Kecelakaan
Dari violin plot dibawah dapat
diketahui kepadatan data peluang
dari panjang jalan aspal setiap
pulau. Kepadatan data tertinggi
terdapat pada Pulau Kalimantan
karena memiliki grafik paling
cembung, dan kepadatan dengan
peluang terendah ada di Kepulauan
Maluku Papua dengan grafik paling
pipih.
Dari violin plot diatas dapat
diketahui kepadatan data peluang
dari panjang jalan tidak aspal
setiap pulau. Kepadatan data
tertinggi terdapat pada Pulau Nusa
Tenggara dan Sulawesi karena
memiliki grafik cembung, dan
kepadatan dengan peluang terendah
ada di Kepulauan Maluku Papua dengan
grafik paling pipih.
Dari violin plot dibawah dapat
diketahui kepadatan data
intensitas kecelakaan setiap
pulau. Kepadatan data tertinggi
terdapat pada Pulau Kalimantan
karena memiliki grafik paling
cembung, dan kepadatan denga
peluang terendah ada di Pulau
Jawa dengan grafik paling pipih.
0
2000
4000
Jalan Aspal
x
aspal
pulau
jawa
kalimantan
maluku papua
nusa tgr
sulawesi
sumatera
0
500
1000
Jalan Tidak Aspal
x
tidak.aspal
pulau
jawa
kalimantan
maluku papua
nusa tgr
sulawesi
sumatera
0
20000
40000
Kecelakaan
x
intensitas.kecelakaan
pulau
jawa
kalimantan
maluku papua
nusa tgr
sulawesi
sumatera
MULTIVARIABLE
PLOT
SCATTERplot
Pada Grafik korelasi antara Jalan Baik dengan Intensitas
Kecelakaan di atas dapat dilihat bahwa terdapat data yang
outlier. Intensitas kecelakaan cukup beriringan dengan
panjang jalan aspal. Hal ini dapat diasumsikan bahwa semakin
banyak jalan yang baik, maka orang yang berkendara cenderung
lebih lalai dalam berkendara dan dengan kecepatan yang
tinggi sehingga angka kecelakaan meningkat
Pada Grafik korelasi antara Jalan Rusak Berat dengan
Intensitas Kecelakaan di atas dapat dilihat bahwa
terdapat data yang outlier. Intensitas kecelakaan
beriringan negatif dengan panjang jalan rusak berat. Hal
ini dapat diasumsikan bahwa semakin banyak jalan yang
rusak, maka orang yang berkendara cenderung lebih
berhati-hati, sehingga angka kecelakaan yang menurun.
ScatterplotJalanBaikScatterplotJalanRusakBerat
Korelasi 0,061
Korelasi -0,157
Scatterplot Bis
Scatterplot Mobil
Scatterplot Sepeda Motor
Pada Grafik korelasi antara Bis dengan
Intensitas Kecelakaan di atas dapat
dilihat bahwa terdapat data yang outlier.
Jumlah kecelakaan beriringan dengan
sedikit jumlah bis. Hal tersebut
mengartikan bahwa korelasi antara Bis
dengan Intensitas Kecelakaan yang cukup
rendah. Namun hal tersebut tidak boleh
kita remehkan bahwa mengendarai bis juga
harus hati-hati dan harus dengan kondisi
bis yang baik
Pada Grafik korelasi antara Mobil dengan
Intensitas Kecelakaan di atas dapat
dilihat bahwa terdapat data yang outlier.
Jumlah kecelakaan cukup beriringan dengan
jumlah mobil. Hal tersebut mengartikan
bahwa korelasi antara Mobil dengan
Intensitas Kecelakaan yang cukup besar.
Maka pengendara mobil harus lebih berhati-
hati jika ingin berkendara dan hendaknya
memeriksa kondisi mobil sebelum digunakan
berkendara.
Pada Grafik korelasi antara Sepeda Motor
dengan Intensitas Kecelakaan di atas dapat
dilihat bahwa terdapat data yang outlier.
Jumlah kecelakaan beriringan cukup
besar.Hal tersebut mengartikan bahwa
korelasi antara Sepeda Motor dengan
Intensitas Kecelakaan yang sangat tinggi,
yang mengartikan bahawa bayak dari
pengendara sepeda motor yang kurang tertib
lalu lintas dan berkendara dengan
sembarangan
Korelasi 0,207
Korelasi 0,484
Korelasi 0,823
Korelasi 0,227
Korelasi -0,071
Pada Grafik korelasi antara Jalan Aspal dengan Intensitas
Kecelakaan di atas dapat dilihat bahwa terdapat data yang
outlier. Intensitas kecelakaan cukup beriringan dengan panjang
jalan aspal. Hal tersebut mengartikan bahwa korelasi antara
Panjang Jalan Aspal dengan Intensitas Kecelakaan yang cukup
tinggi. Dan dapat diasumsikan bahwa semakin banyak jalan yang
beraspal, maka orang yang berkendara cenderung lebih lalai dalam
berkendara dan dengan kecepatan yang tinggi sehingga angka
kecelakaan meningkat.
Pada Grafik korelasi antara Jalan Tidak Aspal dengan Intensitas
Kecelakaan di atas dapat dilihat bahwa terdapat data yang
outlier. Intensitas kecelakaan beriringan negatif dengan
panjang jalan tidak aspal. Hal tersebut mengartikan bahwa
korelasi antara Panjang Jalan Tidak Aspal dengan Intensitas
Kecelakaan yang sangat rendah. Dan dapat diasumsikan bahwa
semakin banyak jalan yang tidak beraspal, maka orang yang
berkendara cenderung lebih berhati-hati, sehingga angka
kecelakaan yang menurun.
BUBBLE CHART
Panjang jalan baik beriringan dengan kenaikan
intensitas kecelakaan pada Pulau Jawa.Hal
tersebut mengartikan bahwa panjang jalan baik
berpengaruh signifikan terhadap intensitas
kecelakaan di Pulau Jawa. Panjang jalan baik
dengan intensitas kecelakaan tidak diiringi
secara signifikan dengan jumlah mobil, dapat
dilihat pada gelembung-gelembung berwarna
merah, semakin naik garis, semakin kecil
gelembungnya. Mengartikan bahwa mobil tidak
terlalu berpengaruh terhadap intensitas
kecelakaan di Pulau Jawa.
Panjang jalan baik beriringan dengan kenaikan
intensitas kecelakaan pada Pulau Jawa. Hal
tersebut mengartikan bahwa panjang jalan baik
berpengaruh signifikan terhadap intensitas
kecelakaan di Pulau Jawa. Panjang jalan baik
dengan intensitas kecelakaan tidak diiringi
secara signifikan dengan jumlah bis, dapat
dilihat pada gelembung-gelembung berwarna
merah, semakin naik garis, semakin kecil
gelembungnya. Mengartikan bahwa bis tidak
terlalu berpengaruh terhadap intensitas
kecelakaan di Pulau Jawa.
Panjang jalan baik beriringan dengan kenaikan
intensitas kecelakaan pada Pulau Jawa.Hal
tersebut mengartikan bahwa panjang jalan baik
berpengaruh signifikan terhadap intensitas
kecelakaan di Pulau Jawa. Panjang jalan baik
dengan intensitas kecelakaan diiringi secara
signifikan dengan jumlah sepeda motor, dapat
dilihat pada gelembung-gelembung berwarna
merah, semakin naik garis, semakin besar
gelembungnya. Mengartikan bahwa sepeda motor
berpengaruh signifikan terhadap intensitas
kecelakaan di Pulau Jawa.
Panjang jalan rusak berat beriringan dengan
kenaikan intensitas kecelakaan pada Pulau
Sulawesi.Hal tersebut mengartikan bahwa panjang
jalan rusak berat berpengaruh signifikan
terhadap intensitas kecelakaan di Pulau
Sulawesi. Panjang jalan rusak berat dengan
intensitas kecelakaan cukup diiringi dengan
jumlah bis, dapat dilihat pada gelembung-
gelembung berwarna biru, semakin naik garis,
semakin besar gelembungnya tetapi tidak terlalu
besar. Mengartikan bahwa bis cukup berpengaruh
terhadap intensitas kecelakaan di Pulau
Sulawesi.
Panjang jalan rusak berat beriringan dengan
kenaikan intensitas kecelakaan pada Pulau
Sulawesi.Hal tersebut mengartikan bahwa panjang
jalan rusak berat berpengaruh signifikan
terhadap intensitas kecelakaan di Pulau
Sulawesi. Panjang jalan rusak berat dengan
intensitas kecelakaan cukup diiringi dengan
jumlah mobil, dapat dilihat pada gelembung-
gelembung berwarna biru, semakin naik garis,
semakin besar gelembungnya tetapi tidak terlalu
besar. Mengartikan bahwa mobil
cukup berpengaruh terhadap intensitas
kecelakaan di Pulau Sulawesi.
Panjang jalan rusak berat beriringan dengan
kenaikan intensitas kecelakaan pada Pulau
Sulawesi.Hal tersebut mengartikan bahwa panjang
jalan rusak berat berpengaruh signifikan
terhadap intensitas kecelakaan di Pulau
Sulawesi. Panjang jalan rusak berat dengan
intensitas kecelakaan cukup diiringi dengan
jumlah sepeda motor, dapat dilihat pada
gelembung-gelembung berwarna biru, semakin naik
garis, semakin besar gelembungnya tetapi tidak
terlalu besar. Mengartikan bahwa sepeda motor
cukup berpengaruh terhadap intensitas
kecelakaan di Pulau Sulawesi.
Panjang jalan aspal beriringan dengan kenaikan
intensitas kecelakaan pada Pulau Jawa.Hal
tersebut mengartikan bahwa panjang jalan aspal
berpengaruh signifikan terhadap intensitas
kecelakaan di Pulau Jawa. Panjang jalan aspal
dengan intensitas kecelakaan diiringi secara
signifikan dengan jumlah sepeda motor, dapat
dilihat pada gelembung-gelembung berwarna
merah, semakin naik garis, semakin besar
gelembungnya. Mengartikan bahwa sepeda motor
secara signifikan berpengaruh terhadap
intensitas kecelakaan di Pulau Jawa.
Panjang jalan aspal beriringan dengan
kenaikan intensitas kecelakaan pada Pulau
Jawa.Hal tersebut mengartikan bahwa panjang
jalan aspal berpengaruh signifikan terhadap
intensitas kecelakaan di Pulau Jawa. Panjang
jalan aspal dengan intensitas kecelakaan
tidak diiringi secara signifikan dengan
jumlah mobil, dapat dilihat pada gelembung-
gelembung berwarna merah, semakin naik garis,
semakin kecil gelembungnya. Mengartikan bahwa
mobil tidak terlalu berpengaruh terhadap
intensitas kecelakaan di Pulau Jawa.
Panjang jalan aspal beriringan dengan
kenaikan intensitas kecelakaan pada Pulau
Jawa.Hal tersebut mengartikan bahwa panjang
jalan aspal berpengaruh signifikan terhadap
intensitas kecelakaan di Pulau Jawa. Panjang
jalan aspal dengan intensitas kecelakaan
tidak diiringi secara signifikan dengan
jumlah bis, dapat dilihat pada gelembung-
gelembung berwarna merah, semakin naik garis,
semakin kecil gelembungnya. Mengartikan bahwa
bis tidak terlalu berpengaruh terhadap
intensitas kecelakaan di Pulau Jawa.
Panjang jalan tidak aspal beriringan dengan
kenaikan intensitas kecelakaan pada Pulau
Sulawesi.Hal tersebut mengartikan bahwa
panjang jalan tidak aspal berpengaruh
signifikan terhadap intensitas kecelakaan di
Pulau Sulawesi. Panjang jalan tidak aspal
dengan intensitas kecelakaan cukup diiringi
dengan jumlah bis, dapat dilihat pada
gelembung-gelembung berwarna biru, semakin
naik garis, semakin besar gelembungnya.
Mengartikan bahwa bis cukup berpengaruh
terhadap intensitas kecelakaan di Pulau
Sulawesi.
Panjang jalan tidak aspal beriringan dengan
kenaikan intensitas kecelakaan pada Pulau
Sulawesi.Hal tersebut mengartikan bahwa
panjang jalan tidak aspal berpengaruh
signifikan terhadap intensitas kecelakaan di
Pulau Sulawesi. Panjang jalan tidak aspal
dengan intensitas kecelakaan cukup diiringi
dengan jumlah mobil, dapat dilihat pada
gelembung-gelembung berwarna biru, semakin
naik garis, semakin besar gelembungnya.
Mengartikan bahwa mobil cukup berpengaruh
terhadap intensitas kecelakaan di Pulau
Sulawesi.
Panjang jalan tidak aspal beriringan dengan
kenaikan intensitas kecelakaan pada Pulau
Sulawesi.Hal tersebut mengartikan bahwa panjang
jalan tidak aspal berpengaruh signifikan
terhadap intensitas kecelakaan di Pulau
Sulawesi. Panjang jalan tidak aspal dengan
intensitas kecelakaan cukup diiringi dengan
jumlah sepeda motor, dapat dilihat pada
gelembung-gelembung berwarna biru, semakin naik
garis, semakin besar gelembungnya. Mengartikan
bahwa sepeda motor cukup berpengaruh terhadap
intensitas kecelakaan di Pulau Sulawesi.
KESIMPULAN
Dari semua variabel yang ada, sepeda motor adalah
variabel yang paling berpengaruh terhadap angka
kecelakaan di Indonesia tahun 2018. Dibandingkan
jalan tidak aspal,jalan aspal memiliki korelasi yg
lebih besar terhadap angka kecelakaan di
Indonesia. Begitu juga dengan jalan rusak berat,
jika dibandingkan dgn jalan baik, jalan baik
memiliki korelasi yg lebih besar terhadap angka
kecelakaan di Indonesia
TERIMA KASIH !

More Related Content

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 

Featured

How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
ThinkNow
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
 

Featured (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

Project Analisis Eksplorasi Data

  • 1. Visualisasi Data Kecelakaan Lalu lintas di Indonesia Tahun2018 Menggunakan software R
  • 3. DATA KECELAKAAN KENDARAAN MENURUT PULAU-PULAU DI INDONESIA TAHUN 2018
  • 4. LATAR BELAKANG Kecelakaan lalu-lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda. Maka dari itu, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi kita semua untuk melakukan tindakan yang mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia.
  • 6. Boxplot Boxplot Panjang Jalan Baik pada setiap pulau di atas, dapat diketahui bahwa range terbesar terdapat pada Pulau Maluku dan Papua sebesar 1147, Q1= 703, median = 1022, Q3=1850, whiskers = 703 to 1850, N=3. Range terendah pada Pulau Sumatera sebesar 485, Q1=438.75, median = 540.5, Q3= 923.75, whiskers = 351 to 1093, N=10 Boxplot Panjang Jalan Rusak Berat pada setiap pulau di atas, dapat diketahui bahwa range terbesar terdapat pada Pulau Klimantan sebesar 156.25, Q1= 19.75, median = 43.5, Q3=176, whiskers = 14 to 218, N=4. Range terendah pada Pulau Nusa Tenggara sebesar 20, Q1=1, median = 5, Q3= 21, whiskers = 1 to 21, N=3. BoxplotJalanBaikBoxplotJalanRusakBerat
  • 7. Boxplot Bis pada setiap pulau di atas, dapat diketahui bahwa range terbesar terdapat pada Pulau Jawa sebesar 234384, Q1= 43653.3, median = 86629.5, Q3=278037, whiskers = 26935 to 543202, N=6. Range terendah pada Nusa Tenggara sebesar 32531, Q1=37893, median = 60398, Q3=70424, whiskers = 37893 to 70424, N=3. Boxplot Mobil pada setiap pulau di atas, dapat diketahui bahwa range terbesar terdapat pada Pulau Jawa sebesar 1836617, Q1= 377140, median = 1406836, Q3=2213757, whiskers = 212639 to 4078868, N=6. Range terendah pada Kalimantan sebesar 83802.5, Q1=284706, median =300055, Q3=368509, whiskers = 281380 to 389537, N=4. Boxplot Sepeda Motor pada setiap pulau di atas, dapat diketahui bahwa range terbesar terdapat pada Pulau Jawa sebesar 11779459, Q1= 3784459, median = 12752034, Q3=15563918, whiskers = 2842097 to 16080708, N=6. Range terendah pada Pulau Maluku Papua sebesar 641154, Q1=152729, median =779251, Q3=793883 whiskers = 152729 to 793883, N=4. Boxplot Bis Boxplot Mobil Boxplot Sepeda Motor
  • 8. Boxplot Panjang Jalan Aspal pada setiap pulau di atas, dapat diketahui bahwa range terbesar terdapat pada Pulau Maluku Papua sebesar 2256, Q1= 1119, median = 1618, Q3=3375, whiskers = 1119 to 3375, N=3. Range terendah pada Pulau Kalimantan sebesar 824.25, Q1=1251, median = 1798.5, Q3= 2075.25, whiskers = 1124 to 2112, N=4. Boxplot Panjang Jalan Tidak Aspal pada setiap pulau di atas, dapat diketahui bahwa range terbesar terdapat pada Pulau Maluku Papua sebesar 504, Q1= 84, median = 154, Q3=588, whiskers = 84 to 588, N=3. Range terendah pada Pulau Nusa Tenggara sebesar 69, Q1=7, median = 31, Q3= 76, whiskers = 7 to 76, N=3 Boxplot intensitas kecelakaan pada setiap pulau di atas, dapat diketahui bahwa range terbesar terdapat pada Pulau Jawa sebesar 16661.8, Q1= 3920.75, median = 6742.5, Q3=20582.5, whiskers = 1499 to 24757, N=6. Range terendah pada Pulau Kalimantan sebesar 537.5, Q1=575.75, median = 873, Q3= 1113.25, whiskers = 487 to 1183, N=4 Boxplot Jalan Aspal Boxplot Jalan Tidak Aspal Boxplot Intensitas Kecelakaan
  • 9. violin plot ViolinPlotJalanBaikViolinPlotJalanRusakBerat Dari violin plot dismaying dapat diketahui kepadatan data peluang dari panjang jalan rusak berat setiap pulau. Kepadatan data tertinggi terdapat pada Pulau Nusa Tenggara karena memiliki grafik paling cembung, dan kepadatan dengan peluang terendah ada di Kepulauan Maluku Papua dan Klaimantan dengan grafik pipih. Dari violin plot diatas dapat diketahui kepadatan data peluang dari panjang jalan baik setiap pulau. Kepadatan data tertinggi terdapat pada Pulau Kalimantan karena memiliki grafik paling cembung, dan kepadatan dengan peluang terendah ada di Pulau Maluku dan Papua dengan grafik paling pipih. 0 1000 2000 jalan baik x baik pulau jawa kalimantan maluku papua nusa tgr sulawesi sumatera 0 100 200 300 jalan rusak berat x rusak.berat pulau jawa kalimantan maluku papua nusa tgr sulawesi sumatera
  • 10. Violin Plot Bis Violin Plot Mobil Violin Plot Sepeda Motor Dari violin plot di dapat diketahui kepadatan data peluang dari banyaknya bis setiap pulau. Kepadatan data tertinggi terdapat pada Kepulauan Nusa Tenggara karena memiliki grafik paling cembung, dan kepadatan dengan peluang terendah ada di Pulau Jawa dengan grafik paling pipih. Dari violin plot diatas dapat diketahui kepadatan data peluang dari banyaknya mobil setiap pulau. Kepadatan data tertinggi terdapat pada Pulau Kalimantan karena memiliki grafik paling cembung, dan kepadatan dengan peluang terendah ada di Pulau Jawa dengan grafik paling pipih. Dari violin plot dibawah dapat diketahui kepadatan data peluang dari banyaknya sepeda motor setiap pulau. Kepadatan data tertinggi terdapat pada Pulau Kalimantan karena memiliki grafik paling cembung, dan kepadatan dengan peluang terendah ada di Pulau Jawa dengan grafik paling pipih. 0 250000 500000 bis x bis pulau jawa kalimantan maluku papua nusa tgr sulawesi sumatera 0 2000000 4000000 Mobil x mobil pulau jawa kalimantan maluku papua nusa tgr sulawesi sumatera -10000000 0 10000000 20000000 sepeda motor x spd.motor pulau jawa kalimantan maluku papua nusa tgr sulawesi sumatera
  • 11. Violin Plot Jalan Aspal Violin Plot Jalan Tidak Aspal Violin Plot Intensitas Kecelakaan Dari violin plot dibawah dapat diketahui kepadatan data peluang dari panjang jalan aspal setiap pulau. Kepadatan data tertinggi terdapat pada Pulau Kalimantan karena memiliki grafik paling cembung, dan kepadatan dengan peluang terendah ada di Kepulauan Maluku Papua dengan grafik paling pipih. Dari violin plot diatas dapat diketahui kepadatan data peluang dari panjang jalan tidak aspal setiap pulau. Kepadatan data tertinggi terdapat pada Pulau Nusa Tenggara dan Sulawesi karena memiliki grafik cembung, dan kepadatan dengan peluang terendah ada di Kepulauan Maluku Papua dengan grafik paling pipih. Dari violin plot dibawah dapat diketahui kepadatan data intensitas kecelakaan setiap pulau. Kepadatan data tertinggi terdapat pada Pulau Kalimantan karena memiliki grafik paling cembung, dan kepadatan denga peluang terendah ada di Pulau Jawa dengan grafik paling pipih. 0 2000 4000 Jalan Aspal x aspal pulau jawa kalimantan maluku papua nusa tgr sulawesi sumatera 0 500 1000 Jalan Tidak Aspal x tidak.aspal pulau jawa kalimantan maluku papua nusa tgr sulawesi sumatera 0 20000 40000 Kecelakaan x intensitas.kecelakaan pulau jawa kalimantan maluku papua nusa tgr sulawesi sumatera
  • 13. SCATTERplot Pada Grafik korelasi antara Jalan Baik dengan Intensitas Kecelakaan di atas dapat dilihat bahwa terdapat data yang outlier. Intensitas kecelakaan cukup beriringan dengan panjang jalan aspal. Hal ini dapat diasumsikan bahwa semakin banyak jalan yang baik, maka orang yang berkendara cenderung lebih lalai dalam berkendara dan dengan kecepatan yang tinggi sehingga angka kecelakaan meningkat Pada Grafik korelasi antara Jalan Rusak Berat dengan Intensitas Kecelakaan di atas dapat dilihat bahwa terdapat data yang outlier. Intensitas kecelakaan beriringan negatif dengan panjang jalan rusak berat. Hal ini dapat diasumsikan bahwa semakin banyak jalan yang rusak, maka orang yang berkendara cenderung lebih berhati-hati, sehingga angka kecelakaan yang menurun. ScatterplotJalanBaikScatterplotJalanRusakBerat Korelasi 0,061 Korelasi -0,157
  • 14. Scatterplot Bis Scatterplot Mobil Scatterplot Sepeda Motor Pada Grafik korelasi antara Bis dengan Intensitas Kecelakaan di atas dapat dilihat bahwa terdapat data yang outlier. Jumlah kecelakaan beriringan dengan sedikit jumlah bis. Hal tersebut mengartikan bahwa korelasi antara Bis dengan Intensitas Kecelakaan yang cukup rendah. Namun hal tersebut tidak boleh kita remehkan bahwa mengendarai bis juga harus hati-hati dan harus dengan kondisi bis yang baik Pada Grafik korelasi antara Mobil dengan Intensitas Kecelakaan di atas dapat dilihat bahwa terdapat data yang outlier. Jumlah kecelakaan cukup beriringan dengan jumlah mobil. Hal tersebut mengartikan bahwa korelasi antara Mobil dengan Intensitas Kecelakaan yang cukup besar. Maka pengendara mobil harus lebih berhati- hati jika ingin berkendara dan hendaknya memeriksa kondisi mobil sebelum digunakan berkendara. Pada Grafik korelasi antara Sepeda Motor dengan Intensitas Kecelakaan di atas dapat dilihat bahwa terdapat data yang outlier. Jumlah kecelakaan beriringan cukup besar.Hal tersebut mengartikan bahwa korelasi antara Sepeda Motor dengan Intensitas Kecelakaan yang sangat tinggi, yang mengartikan bahawa bayak dari pengendara sepeda motor yang kurang tertib lalu lintas dan berkendara dengan sembarangan Korelasi 0,207 Korelasi 0,484 Korelasi 0,823
  • 15. Korelasi 0,227 Korelasi -0,071 Pada Grafik korelasi antara Jalan Aspal dengan Intensitas Kecelakaan di atas dapat dilihat bahwa terdapat data yang outlier. Intensitas kecelakaan cukup beriringan dengan panjang jalan aspal. Hal tersebut mengartikan bahwa korelasi antara Panjang Jalan Aspal dengan Intensitas Kecelakaan yang cukup tinggi. Dan dapat diasumsikan bahwa semakin banyak jalan yang beraspal, maka orang yang berkendara cenderung lebih lalai dalam berkendara dan dengan kecepatan yang tinggi sehingga angka kecelakaan meningkat. Pada Grafik korelasi antara Jalan Tidak Aspal dengan Intensitas Kecelakaan di atas dapat dilihat bahwa terdapat data yang outlier. Intensitas kecelakaan beriringan negatif dengan panjang jalan tidak aspal. Hal tersebut mengartikan bahwa korelasi antara Panjang Jalan Tidak Aspal dengan Intensitas Kecelakaan yang sangat rendah. Dan dapat diasumsikan bahwa semakin banyak jalan yang tidak beraspal, maka orang yang berkendara cenderung lebih berhati-hati, sehingga angka kecelakaan yang menurun.
  • 16. BUBBLE CHART Panjang jalan baik beriringan dengan kenaikan intensitas kecelakaan pada Pulau Jawa.Hal tersebut mengartikan bahwa panjang jalan baik berpengaruh signifikan terhadap intensitas kecelakaan di Pulau Jawa. Panjang jalan baik dengan intensitas kecelakaan tidak diiringi secara signifikan dengan jumlah mobil, dapat dilihat pada gelembung-gelembung berwarna merah, semakin naik garis, semakin kecil gelembungnya. Mengartikan bahwa mobil tidak terlalu berpengaruh terhadap intensitas kecelakaan di Pulau Jawa. Panjang jalan baik beriringan dengan kenaikan intensitas kecelakaan pada Pulau Jawa. Hal tersebut mengartikan bahwa panjang jalan baik berpengaruh signifikan terhadap intensitas kecelakaan di Pulau Jawa. Panjang jalan baik dengan intensitas kecelakaan tidak diiringi secara signifikan dengan jumlah bis, dapat dilihat pada gelembung-gelembung berwarna merah, semakin naik garis, semakin kecil gelembungnya. Mengartikan bahwa bis tidak terlalu berpengaruh terhadap intensitas kecelakaan di Pulau Jawa. Panjang jalan baik beriringan dengan kenaikan intensitas kecelakaan pada Pulau Jawa.Hal tersebut mengartikan bahwa panjang jalan baik berpengaruh signifikan terhadap intensitas kecelakaan di Pulau Jawa. Panjang jalan baik dengan intensitas kecelakaan diiringi secara signifikan dengan jumlah sepeda motor, dapat dilihat pada gelembung-gelembung berwarna merah, semakin naik garis, semakin besar gelembungnya. Mengartikan bahwa sepeda motor berpengaruh signifikan terhadap intensitas kecelakaan di Pulau Jawa.
  • 17. Panjang jalan rusak berat beriringan dengan kenaikan intensitas kecelakaan pada Pulau Sulawesi.Hal tersebut mengartikan bahwa panjang jalan rusak berat berpengaruh signifikan terhadap intensitas kecelakaan di Pulau Sulawesi. Panjang jalan rusak berat dengan intensitas kecelakaan cukup diiringi dengan jumlah bis, dapat dilihat pada gelembung- gelembung berwarna biru, semakin naik garis, semakin besar gelembungnya tetapi tidak terlalu besar. Mengartikan bahwa bis cukup berpengaruh terhadap intensitas kecelakaan di Pulau Sulawesi. Panjang jalan rusak berat beriringan dengan kenaikan intensitas kecelakaan pada Pulau Sulawesi.Hal tersebut mengartikan bahwa panjang jalan rusak berat berpengaruh signifikan terhadap intensitas kecelakaan di Pulau Sulawesi. Panjang jalan rusak berat dengan intensitas kecelakaan cukup diiringi dengan jumlah mobil, dapat dilihat pada gelembung- gelembung berwarna biru, semakin naik garis, semakin besar gelembungnya tetapi tidak terlalu besar. Mengartikan bahwa mobil cukup berpengaruh terhadap intensitas kecelakaan di Pulau Sulawesi. Panjang jalan rusak berat beriringan dengan kenaikan intensitas kecelakaan pada Pulau Sulawesi.Hal tersebut mengartikan bahwa panjang jalan rusak berat berpengaruh signifikan terhadap intensitas kecelakaan di Pulau Sulawesi. Panjang jalan rusak berat dengan intensitas kecelakaan cukup diiringi dengan jumlah sepeda motor, dapat dilihat pada gelembung-gelembung berwarna biru, semakin naik garis, semakin besar gelembungnya tetapi tidak terlalu besar. Mengartikan bahwa sepeda motor cukup berpengaruh terhadap intensitas kecelakaan di Pulau Sulawesi.
  • 18. Panjang jalan aspal beriringan dengan kenaikan intensitas kecelakaan pada Pulau Jawa.Hal tersebut mengartikan bahwa panjang jalan aspal berpengaruh signifikan terhadap intensitas kecelakaan di Pulau Jawa. Panjang jalan aspal dengan intensitas kecelakaan diiringi secara signifikan dengan jumlah sepeda motor, dapat dilihat pada gelembung-gelembung berwarna merah, semakin naik garis, semakin besar gelembungnya. Mengartikan bahwa sepeda motor secara signifikan berpengaruh terhadap intensitas kecelakaan di Pulau Jawa. Panjang jalan aspal beriringan dengan kenaikan intensitas kecelakaan pada Pulau Jawa.Hal tersebut mengartikan bahwa panjang jalan aspal berpengaruh signifikan terhadap intensitas kecelakaan di Pulau Jawa. Panjang jalan aspal dengan intensitas kecelakaan tidak diiringi secara signifikan dengan jumlah mobil, dapat dilihat pada gelembung- gelembung berwarna merah, semakin naik garis, semakin kecil gelembungnya. Mengartikan bahwa mobil tidak terlalu berpengaruh terhadap intensitas kecelakaan di Pulau Jawa. Panjang jalan aspal beriringan dengan kenaikan intensitas kecelakaan pada Pulau Jawa.Hal tersebut mengartikan bahwa panjang jalan aspal berpengaruh signifikan terhadap intensitas kecelakaan di Pulau Jawa. Panjang jalan aspal dengan intensitas kecelakaan tidak diiringi secara signifikan dengan jumlah bis, dapat dilihat pada gelembung- gelembung berwarna merah, semakin naik garis, semakin kecil gelembungnya. Mengartikan bahwa bis tidak terlalu berpengaruh terhadap intensitas kecelakaan di Pulau Jawa.
  • 19. Panjang jalan tidak aspal beriringan dengan kenaikan intensitas kecelakaan pada Pulau Sulawesi.Hal tersebut mengartikan bahwa panjang jalan tidak aspal berpengaruh signifikan terhadap intensitas kecelakaan di Pulau Sulawesi. Panjang jalan tidak aspal dengan intensitas kecelakaan cukup diiringi dengan jumlah bis, dapat dilihat pada gelembung-gelembung berwarna biru, semakin naik garis, semakin besar gelembungnya. Mengartikan bahwa bis cukup berpengaruh terhadap intensitas kecelakaan di Pulau Sulawesi. Panjang jalan tidak aspal beriringan dengan kenaikan intensitas kecelakaan pada Pulau Sulawesi.Hal tersebut mengartikan bahwa panjang jalan tidak aspal berpengaruh signifikan terhadap intensitas kecelakaan di Pulau Sulawesi. Panjang jalan tidak aspal dengan intensitas kecelakaan cukup diiringi dengan jumlah mobil, dapat dilihat pada gelembung-gelembung berwarna biru, semakin naik garis, semakin besar gelembungnya. Mengartikan bahwa mobil cukup berpengaruh terhadap intensitas kecelakaan di Pulau Sulawesi. Panjang jalan tidak aspal beriringan dengan kenaikan intensitas kecelakaan pada Pulau Sulawesi.Hal tersebut mengartikan bahwa panjang jalan tidak aspal berpengaruh signifikan terhadap intensitas kecelakaan di Pulau Sulawesi. Panjang jalan tidak aspal dengan intensitas kecelakaan cukup diiringi dengan jumlah sepeda motor, dapat dilihat pada gelembung-gelembung berwarna biru, semakin naik garis, semakin besar gelembungnya. Mengartikan bahwa sepeda motor cukup berpengaruh terhadap intensitas kecelakaan di Pulau Sulawesi.
  • 20. KESIMPULAN Dari semua variabel yang ada, sepeda motor adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap angka kecelakaan di Indonesia tahun 2018. Dibandingkan jalan tidak aspal,jalan aspal memiliki korelasi yg lebih besar terhadap angka kecelakaan di Indonesia. Begitu juga dengan jalan rusak berat, jika dibandingkan dgn jalan baik, jalan baik memiliki korelasi yg lebih besar terhadap angka kecelakaan di Indonesia