SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Tanah Surjan
Tanah surjan
diterapkan pada
lahan rawa pahang
suru dan bahkan
lebak bahkan juga
sebagian lahan
tadah hujan
Sesuai dengan keberagaman
tipologi lahan rawa, sistem
surjan dapat diterapkan di lahan
potensial, lahan sulfat masam,
juga di lahan gambut. Namun
demikian, sistem surjan tidak
dianjurkan di lahan gambut tebal
(ketebalan 2-3 meter).
Surjan di lahan gambut tebal sulit dibuat, selain juga
mempunyai resiko kebakaran dan mudah amblas. Dalam kasus lahan gambut,
untuk meningkatkan kesuburan dan produktivitas lahan dikenal dengan
pencampuran dengan tanah mineral atau pasir. Petani lahan gambut juga
sering memberikan abu sekam, abu gambut, atau abu campuran dari berbagai
limbah seperti kotoran ayam, serasah, sisa kayu, sisa ikan buangan,
kepala udang, dan lain sebagainya pada lahan gambutnya sebagai pupuk
atau amelioran.
1.
2.3.
Sifat Tanah Surjan
SIFAT
FISIK
Sifat fisika tanah yang mengalami perubahan antara lain pori makro dan pori
mikro. Umumnya bagian atas surjan ini menjadi padat dan keras. Hasil
penelitian menunjukkan keadaan tekstur tanah pada surjan terdiri atas fraksi
pasir dan debu lebih tinggi, sedang pada tukungan fraksi debu lebih besar
dibandingkan pada surjan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian lapisan pasir
dan debu terangkut ke bagian atas surjan dan tukungan saat pengambilan
tanah untuk surjan dan tukungan.
Parameter/ Tekstur tanah
fraksi Kondisi awal Sistem surjan Sistem tukungan
Pasir (%) 2,87 11,91 3,15
Debu (%) 7,60 19,40 26,94
Liat (%) 89,53 68,69 69,91
Sifat fisika tanah pada sistem surjan dan tukungan di lahan rawa
pasang surut tipe B, KP Belandean, Barito Kuala, Kalsel. 2005
Sumber: Noor H. Dj. et al (2006)
Kematangan tanah surjan yang diukur berdasarkan
pada angka penetrometer (kg/cm2) menunjukkan
bahwa angka tertinggi berada pada tanaman
rambutan dan angka terendah pada tanaman
cengkeh dan kopi yang bervariasi menurut musim
atau umur pembuatan surjan
NEXT...
SIFAT KIMIA
Sifat kimia tanah pada sistem surjan dan tukungan di lahan rawa pasang
surut tipe B, KP. Belandean, Barito Kuala, Kalsel.2005
Parameter Karakteristik sifat kimia
Kondisi
awal Sistem surjan Sistem tukungan
pH H2O 4,17
(S
M) (SM) 3,78(SM)
pH KCl 3,34
(S
M) (SM) 3,36(SM)
C-organik (%) 5,70
(S
T) (ST) 5,72(ST)
N-total (%) 0,39(S) (S) 0,35(S)
KTK (me/100gr) 40,75 (T) 20,25 (S) 36,25 (T)
Ca (me/100gr) 1,499
(S
R) 1,588 (SR) 0,587 (SR)
Mg (me/100gr) 1,459 (S) 1,811 (S) 0,975 (R)
K (me/100gr) 0,174 (R) 0,275 (R) 0,213 (R)
Na (me/100gr) 0,797 (T) 0,899 (T) 1,148 (T)
Al (me/100gr) 2,85 2,75 3,25
P-tersedia (ppm) 18,812 (S) 22,752 (S) 5,589 (SR)
Fe (ppm) 527,1 (T) 940,3 (T) 1023,7 (T)
SO4 (ppm) 438 (T) 517 (T) 422 (T)
P2O5 (mg/100gr) 76,34 (T) 139,93 (ST) 48,60 (T)
K2O (mg/100gr) 7,845 (R) 16,11 (R) 13,48 (R)
Sebagaimana sifat fisika, sifat-sifat kimia pada bagian
atas surjan atau tembokan dan bagian bawah juga
mengalami perubahan mengikuti waktu atau umur surjan.
Perubahan kimia ini terkait dengan dinamika kering dan
basah dari tanah yang menyebabkan terjadinya proses
reduksi dan oksdasi yang menimbulkan perubahan kimia
tanah pada lahan surjan. Perubahan sifat kimia tanah pada
lahan surjan ini antara lain terkait dengan kemasaman
tanah (pH), status hara tanah, jumlah kation dan anion,
keracunan besi, mangan, atau aluminium dan asam-asam
organik. Kemasaman tanah pada pada sistem surjan dan
tukungan menjadi lebih tinggi (pH 3,78-3,82) dari
sebelumnya pH 4,17.Pada tabek berikut.
Next...
Tanah surjan
Parameter Tanah asliSamping Samping tengah Samping
Atas bawah
pH H2O tanah 3,89 3,84 3,79 3,96
DHL (mmhos/cm) 0,281 0,245 0,209 0,211
KTK (me/100 g) 48,24 46,12 44,01 37,85
C-Organik (%) 4,68 4,46 4,24 3,53
N-total (%) 0,83 0,97 1,11 0,52
Nisbah C/N 5,6 4,6 3,8 6,8
P tersedia (ppm) 43 40 37 48
Sulfat terlarut (ppm) 1,2 0,9 0,7 0,4
H tertukar (me/100 g) 35,82 35,19 34,56 30,97
Ca tertukar
(me/100g) 2,70 2,24 1,78 2,37
K-tertukar (me/100 g) 1,22 1,13 1,03 0,95
Sifat kimia tanah surjan dan tanah asli, di UPT Barambai,
Kab. Barito Kuala Kalimantan Selatan
Sumber: Notohadiprawiro (1979)
Perubahan sifat kimia tanah pada tukungan lapisan 0-30
cm dan > 30 pada umur 2, 5 dan 10 tahun, lahan rawa
pasang surut di Desa Tanipah, Kab. Banjar (Kalsel)
Sumber : Diolah dari Rasmadi (2003)
Pematangan tanah gambut juga dapat dinilai dari
nisbah C/N yang mempunyai nilai wajar untuk humus
tanah dengan perembihan (permebialitas) yang baik.
C-organik, N total, dan Daya Hantar Listrik (Electric
Conductivty) tanah bagian atas surjan turun.
Next...
Perubahan sifat kimia tanah pada sistem
surjan lebih besar dibandingkan dengan
sistem tukungan.Terjadinya oksidasi yang
berakibat meningkatnya kemasaman tanah
dan diikuti dengan meningkatnya ion-ion
toksik seperti Al, Fe dan sebagainya.
Perubahan menjadi semakin besar apabila
kemudian diikuti terjadinya
pengelantangan (expose) dengan
meningkatnya oksidasi lapisan pirit (FeS2)
yang terangkut ke bagian surjan atau
tukungan.
Perubahan sifat kimia tanah
bagian atas surjan yang pertama
adalah penurunan pH atau
peningkatan kemasaman karena
adanya oksidasi. Namun yang
menarik adalah adanya
translokasi zat-zat atau senyawa
basa disamping pelindian
(leaching) ke luar badan surjan.
Sifat kimia lainnya, adalah KTK
yang meningkat dibandingkan
dengan tanah semua diduga
sebagai akibat pematangan tanah
gambut karena humifikasi
gambut mentah memperbanyak
gugusan penukar ion yang aktif.
SIFAT
BIOLOGI
Sifat-sifat biologi lahan rawa pasang surut
atau rawa lebak yang disurjankan mengikuti
perkembangan sifat fisika dan sifat kimia
tanah yang terjadi. Perkembangan tutupan
lahan atau vegetasi yang tumbuh di atasnya
juga dapat berpengaruh terhadap sifat atau
keadaan biologi tanah surjan antara lain
makrofauna dan mikrofauna, termasuk
mikroba.
Pada lahan gambut populasi dan jenis fauna tanah bervariasi tergantung macam penggunaan lahan, ketebalan gambut
dan musim (Maftu’ah et al. 2004). Pada lahan gambut populasi mesofauna tanah pada areal pertanaman karet lebih tinggi
dibandingkan areal pertanaman nenas, terong, jagung, dan lahan terlantar, tetapi keanekaragaman tertinggi pada lahan
terlantar. Fauna tanah yang dominan adalah Acarina kemudian disusul oleh Diptera, Hymenoptera, Thymenoptera.
Populasi Acarina pada musim hujan tertinggi pada areal pertanaman karet (54 ekor/kg tanah), sedangkan di lahan terlantar
lebih rendah (20 ekor/kg tanah).
Makrofauna utama yang ditemukan antara lain jenis
cacing dan rayap, sedangkan mikroba yang penting
antara lain jamur, bakteri atau sejenisnya yang
mempunyai peran sebagai perombak, pengikat N, dan
atau pelepas P secara beragam ditemukan pada lahan
surjan. Hasil penelitian sifat biologi tanah ini
khususnya pada tanah surjan masih terbatas. Namun
perubahan kondisi lahan sebagaimama dikemukakan
di atas tentang sifat kimia dan kesuburannya tentu
sangat berpengaruh terhadap kondisi kehidupan
makro dan mkrofauna yang ada di lahan surjan,
khususnya lahan rawa.
Cover
Thank You
Insert the Sub Title
of Your Presentation

More Related Content

Similar to Tanah surjan 2

01-02. KARAKTERISTIK FISIKA TANAH.pptx
01-02. KARAKTERISTIK FISIKA TANAH.pptx01-02. KARAKTERISTIK FISIKA TANAH.pptx
01-02. KARAKTERISTIK FISIKA TANAH.pptxandreapriharyandi
 
Tugas pak makruf
Tugas pak makrufTugas pak makruf
Tugas pak makrufAbdiHalim1
 
PPT STABILISASI NILAI KUAT GESER TANAH LEMPUNG
PPT STABILISASI NILAI KUAT GESER TANAH LEMPUNGPPT STABILISASI NILAI KUAT GESER TANAH LEMPUNG
PPT STABILISASI NILAI KUAT GESER TANAH LEMPUNGgalih yuda setiawan
 
Bab iv hasil dan pembahasan
Bab iv hasil dan pembahasanBab iv hasil dan pembahasan
Bab iv hasil dan pembahasanDickdick Maulana
 
4 slamet-s-kesuburan-tanah
4 slamet-s-kesuburan-tanah4 slamet-s-kesuburan-tanah
4 slamet-s-kesuburan-tanahjufrikarim
 
Makalah kesuburan tanah “kompos”
Makalah kesuburan tanah “kompos”Makalah kesuburan tanah “kompos”
Makalah kesuburan tanah “kompos”Feri Chandra
 
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannyaKerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannyaAnnisa Wasistiana
 
Presentasi Kelompok 2.pptx
Presentasi Kelompok 2.pptxPresentasi Kelompok 2.pptx
Presentasi Kelompok 2.pptxSeed333
 
MAKALAH PRODUKTIVITAS.docx
MAKALAH PRODUKTIVITAS.docxMAKALAH PRODUKTIVITAS.docx
MAKALAH PRODUKTIVITAS.docxNina909058
 
Kul infiltrasi 1
Kul infiltrasi 1Kul infiltrasi 1
Kul infiltrasi 1Ieke Ayu
 
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubaraBioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubaraAlfi Nugraha
 
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca BencanaKualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca BencanaBBAP takalar
 
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...NurdinUng
 
KESESUAIAN TANAH DAN PENGURUSAN PEMBAJAAN
KESESUAIAN TANAH DAN PENGURUSAN PEMBAJAANKESESUAIAN TANAH DAN PENGURUSAN PEMBAJAAN
KESESUAIAN TANAH DAN PENGURUSAN PEMBAJAANAyda.N Mazlan
 
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarPemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarBBAP takalar
 

Similar to Tanah surjan 2 (20)

Tanah Masam 2023.pptx
Tanah Masam 2023.pptxTanah Masam 2023.pptx
Tanah Masam 2023.pptx
 
01-02. KARAKTERISTIK FISIKA TANAH.pptx
01-02. KARAKTERISTIK FISIKA TANAH.pptx01-02. KARAKTERISTIK FISIKA TANAH.pptx
01-02. KARAKTERISTIK FISIKA TANAH.pptx
 
Tugas pak makruf
Tugas pak makrufTugas pak makruf
Tugas pak makruf
 
PPT STABILISASI NILAI KUAT GESER TANAH LEMPUNG
PPT STABILISASI NILAI KUAT GESER TANAH LEMPUNGPPT STABILISASI NILAI KUAT GESER TANAH LEMPUNG
PPT STABILISASI NILAI KUAT GESER TANAH LEMPUNG
 
Bab vi sambungan
Bab vi sambunganBab vi sambungan
Bab vi sambungan
 
Bab iv hasil dan pembahasan
Bab iv hasil dan pembahasanBab iv hasil dan pembahasan
Bab iv hasil dan pembahasan
 
Tanah gambut
Tanah gambut Tanah gambut
Tanah gambut
 
4 slamet-s-kesuburan-tanah
4 slamet-s-kesuburan-tanah4 slamet-s-kesuburan-tanah
4 slamet-s-kesuburan-tanah
 
Makalah kesuburan tanah “kompos”
Makalah kesuburan tanah “kompos”Makalah kesuburan tanah “kompos”
Makalah kesuburan tanah “kompos”
 
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannyaKerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
 
Presentasi Kelompok 2.pptx
Presentasi Kelompok 2.pptxPresentasi Kelompok 2.pptx
Presentasi Kelompok 2.pptx
 
MAKALAH PRODUKTIVITAS.docx
MAKALAH PRODUKTIVITAS.docxMAKALAH PRODUKTIVITAS.docx
MAKALAH PRODUKTIVITAS.docx
 
kemasaman tanah
kemasaman tanahkemasaman tanah
kemasaman tanah
 
Kul infiltrasi 1
Kul infiltrasi 1Kul infiltrasi 1
Kul infiltrasi 1
 
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubaraBioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
 
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca BencanaKualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
 
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
 
KESESUAIAN TANAH DAN PENGURUSAN PEMBAJAAN
KESESUAIAN TANAH DAN PENGURUSAN PEMBAJAANKESESUAIAN TANAH DAN PENGURUSAN PEMBAJAAN
KESESUAIAN TANAH DAN PENGURUSAN PEMBAJAAN
 
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarPemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
 
Kajian aspek lingkungan restorasi dan rehabilitasi kubah gambut
Kajian aspek lingkungan restorasi dan rehabilitasi kubah gambutKajian aspek lingkungan restorasi dan rehabilitasi kubah gambut
Kajian aspek lingkungan restorasi dan rehabilitasi kubah gambut
 

Tanah surjan 2

  • 1.
  • 2. Tanah Surjan Tanah surjan diterapkan pada lahan rawa pahang suru dan bahkan lebak bahkan juga sebagian lahan tadah hujan Sesuai dengan keberagaman tipologi lahan rawa, sistem surjan dapat diterapkan di lahan potensial, lahan sulfat masam, juga di lahan gambut. Namun demikian, sistem surjan tidak dianjurkan di lahan gambut tebal (ketebalan 2-3 meter). Surjan di lahan gambut tebal sulit dibuat, selain juga mempunyai resiko kebakaran dan mudah amblas. Dalam kasus lahan gambut, untuk meningkatkan kesuburan dan produktivitas lahan dikenal dengan pencampuran dengan tanah mineral atau pasir. Petani lahan gambut juga sering memberikan abu sekam, abu gambut, atau abu campuran dari berbagai limbah seperti kotoran ayam, serasah, sisa kayu, sisa ikan buangan, kepala udang, dan lain sebagainya pada lahan gambutnya sebagai pupuk atau amelioran. 1. 2.3.
  • 3. Sifat Tanah Surjan SIFAT FISIK Sifat fisika tanah yang mengalami perubahan antara lain pori makro dan pori mikro. Umumnya bagian atas surjan ini menjadi padat dan keras. Hasil penelitian menunjukkan keadaan tekstur tanah pada surjan terdiri atas fraksi pasir dan debu lebih tinggi, sedang pada tukungan fraksi debu lebih besar dibandingkan pada surjan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian lapisan pasir dan debu terangkut ke bagian atas surjan dan tukungan saat pengambilan tanah untuk surjan dan tukungan. Parameter/ Tekstur tanah fraksi Kondisi awal Sistem surjan Sistem tukungan Pasir (%) 2,87 11,91 3,15 Debu (%) 7,60 19,40 26,94 Liat (%) 89,53 68,69 69,91 Sifat fisika tanah pada sistem surjan dan tukungan di lahan rawa pasang surut tipe B, KP Belandean, Barito Kuala, Kalsel. 2005 Sumber: Noor H. Dj. et al (2006) Kematangan tanah surjan yang diukur berdasarkan pada angka penetrometer (kg/cm2) menunjukkan bahwa angka tertinggi berada pada tanaman rambutan dan angka terendah pada tanaman cengkeh dan kopi yang bervariasi menurut musim atau umur pembuatan surjan
  • 4. NEXT... SIFAT KIMIA Sifat kimia tanah pada sistem surjan dan tukungan di lahan rawa pasang surut tipe B, KP. Belandean, Barito Kuala, Kalsel.2005 Parameter Karakteristik sifat kimia Kondisi awal Sistem surjan Sistem tukungan pH H2O 4,17 (S M) (SM) 3,78(SM) pH KCl 3,34 (S M) (SM) 3,36(SM) C-organik (%) 5,70 (S T) (ST) 5,72(ST) N-total (%) 0,39(S) (S) 0,35(S) KTK (me/100gr) 40,75 (T) 20,25 (S) 36,25 (T) Ca (me/100gr) 1,499 (S R) 1,588 (SR) 0,587 (SR) Mg (me/100gr) 1,459 (S) 1,811 (S) 0,975 (R) K (me/100gr) 0,174 (R) 0,275 (R) 0,213 (R) Na (me/100gr) 0,797 (T) 0,899 (T) 1,148 (T) Al (me/100gr) 2,85 2,75 3,25 P-tersedia (ppm) 18,812 (S) 22,752 (S) 5,589 (SR) Fe (ppm) 527,1 (T) 940,3 (T) 1023,7 (T) SO4 (ppm) 438 (T) 517 (T) 422 (T) P2O5 (mg/100gr) 76,34 (T) 139,93 (ST) 48,60 (T) K2O (mg/100gr) 7,845 (R) 16,11 (R) 13,48 (R) Sebagaimana sifat fisika, sifat-sifat kimia pada bagian atas surjan atau tembokan dan bagian bawah juga mengalami perubahan mengikuti waktu atau umur surjan. Perubahan kimia ini terkait dengan dinamika kering dan basah dari tanah yang menyebabkan terjadinya proses reduksi dan oksdasi yang menimbulkan perubahan kimia tanah pada lahan surjan. Perubahan sifat kimia tanah pada lahan surjan ini antara lain terkait dengan kemasaman tanah (pH), status hara tanah, jumlah kation dan anion, keracunan besi, mangan, atau aluminium dan asam-asam organik. Kemasaman tanah pada pada sistem surjan dan tukungan menjadi lebih tinggi (pH 3,78-3,82) dari sebelumnya pH 4,17.Pada tabek berikut.
  • 5. Next... Tanah surjan Parameter Tanah asliSamping Samping tengah Samping Atas bawah pH H2O tanah 3,89 3,84 3,79 3,96 DHL (mmhos/cm) 0,281 0,245 0,209 0,211 KTK (me/100 g) 48,24 46,12 44,01 37,85 C-Organik (%) 4,68 4,46 4,24 3,53 N-total (%) 0,83 0,97 1,11 0,52 Nisbah C/N 5,6 4,6 3,8 6,8 P tersedia (ppm) 43 40 37 48 Sulfat terlarut (ppm) 1,2 0,9 0,7 0,4 H tertukar (me/100 g) 35,82 35,19 34,56 30,97 Ca tertukar (me/100g) 2,70 2,24 1,78 2,37 K-tertukar (me/100 g) 1,22 1,13 1,03 0,95 Sifat kimia tanah surjan dan tanah asli, di UPT Barambai, Kab. Barito Kuala Kalimantan Selatan Sumber: Notohadiprawiro (1979) Perubahan sifat kimia tanah pada tukungan lapisan 0-30 cm dan > 30 pada umur 2, 5 dan 10 tahun, lahan rawa pasang surut di Desa Tanipah, Kab. Banjar (Kalsel) Sumber : Diolah dari Rasmadi (2003) Pematangan tanah gambut juga dapat dinilai dari nisbah C/N yang mempunyai nilai wajar untuk humus tanah dengan perembihan (permebialitas) yang baik. C-organik, N total, dan Daya Hantar Listrik (Electric Conductivty) tanah bagian atas surjan turun.
  • 6. Next... Perubahan sifat kimia tanah pada sistem surjan lebih besar dibandingkan dengan sistem tukungan.Terjadinya oksidasi yang berakibat meningkatnya kemasaman tanah dan diikuti dengan meningkatnya ion-ion toksik seperti Al, Fe dan sebagainya. Perubahan menjadi semakin besar apabila kemudian diikuti terjadinya pengelantangan (expose) dengan meningkatnya oksidasi lapisan pirit (FeS2) yang terangkut ke bagian surjan atau tukungan. Perubahan sifat kimia tanah bagian atas surjan yang pertama adalah penurunan pH atau peningkatan kemasaman karena adanya oksidasi. Namun yang menarik adalah adanya translokasi zat-zat atau senyawa basa disamping pelindian (leaching) ke luar badan surjan. Sifat kimia lainnya, adalah KTK yang meningkat dibandingkan dengan tanah semua diduga sebagai akibat pematangan tanah gambut karena humifikasi gambut mentah memperbanyak gugusan penukar ion yang aktif.
  • 7. SIFAT BIOLOGI Sifat-sifat biologi lahan rawa pasang surut atau rawa lebak yang disurjankan mengikuti perkembangan sifat fisika dan sifat kimia tanah yang terjadi. Perkembangan tutupan lahan atau vegetasi yang tumbuh di atasnya juga dapat berpengaruh terhadap sifat atau keadaan biologi tanah surjan antara lain makrofauna dan mikrofauna, termasuk mikroba. Pada lahan gambut populasi dan jenis fauna tanah bervariasi tergantung macam penggunaan lahan, ketebalan gambut dan musim (Maftu’ah et al. 2004). Pada lahan gambut populasi mesofauna tanah pada areal pertanaman karet lebih tinggi dibandingkan areal pertanaman nenas, terong, jagung, dan lahan terlantar, tetapi keanekaragaman tertinggi pada lahan terlantar. Fauna tanah yang dominan adalah Acarina kemudian disusul oleh Diptera, Hymenoptera, Thymenoptera. Populasi Acarina pada musim hujan tertinggi pada areal pertanaman karet (54 ekor/kg tanah), sedangkan di lahan terlantar lebih rendah (20 ekor/kg tanah). Makrofauna utama yang ditemukan antara lain jenis cacing dan rayap, sedangkan mikroba yang penting antara lain jamur, bakteri atau sejenisnya yang mempunyai peran sebagai perombak, pengikat N, dan atau pelepas P secara beragam ditemukan pada lahan surjan. Hasil penelitian sifat biologi tanah ini khususnya pada tanah surjan masih terbatas. Namun perubahan kondisi lahan sebagaimama dikemukakan di atas tentang sifat kimia dan kesuburannya tentu sangat berpengaruh terhadap kondisi kehidupan makro dan mkrofauna yang ada di lahan surjan, khususnya lahan rawa.
  • 8. Cover Thank You Insert the Sub Title of Your Presentation