SlideShare a Scribd company logo
SKRIPSI
ANALISIS NILAI KUAT GESER LANGSUNG (DIRECT SHEAR TEST) TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN
SERABUT KELAPA
NAMA : GALIH YUDA SETIAWAN
NIM : DAB 114 107
JURUSAN/PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2019
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Tanah lempung sendiri merupakan tanah yang memiliki beberapa sifat buruk yang
dapat mengganggu kekuatan dari suatu bangunan konstruksi sehingga konstruksi
tersebut dapat mengalami kerusakan fisik yang tidak dapat diprediksi. Sifat-sifat buruk
yang dimiliki oleh tanah lempung antara lain kembang susut yang relatif besar,
plastisitas yang tinggi dan bersifat sangat kohesif . Seiring dengan perkembangan ilmu
mekanika tanah kondisi tersebut dapat diatasi dengan berbagai metode perbaikan
tanah. Salah satu alternatif yang bisa digunakan sebagai bahan campuran tanah adalah
serabut kelapa.
Pemilihan serabut kelapa sebagai bahan campuran dikarenakan serabut kelapa bisa
menambah kuat geser tanah, bahan yang mudah meloloskan air dan juga banyak
dijumpai di seluruh pelosok Nusantara. (B. Army dan Liliwarti, 2009).
LATAR BELAKANG
PENDAHULUAN
1. Bagaimana karakteristik tanah lempung di Desa Bukit Rawi Kabupaten Pulang
Pisau?
2. Bagaimana pengaruh penambahan serabut kelapa terhadap nilai kohesi (c), nilai
sudut geser (φ), dan nilai kuat geser tanah lempung pada pengujian kuat geser
langsung (Direct Shear Test)?
RUMUSAN MASALAH
PENDAHULUAN
1. Untuk mengetahui karakteristik tanah lempung di Desa Bukit Rawi Kabupaten
Pulang Pisau.
2. Untuk mengetahui pengaruh penambahan serabut kelapa terhadap nilai kohesi (c),
nilai sudut geser (φ), dan nilai kuat geser tanah lempung pada pengujian kuat geser
langsung (Direct Shear Test).
TUJUAN PENELITIAN
PENDAHULUAN
1. Penelitian dilakukan di laboratorium Makanika Tanah Jurusan Teknik Sipil Universitas
Palangka Raya, dengan cara mencampurkan serabut kelapa dan tanah lempung.
2. Pencampuran serabut kelapa sebanyak sebanyak 0,5 %, 1 % , 1,5 % dari berat kering tanah
dengan variasi pajang serabut kelapa 3 cm dan 5 cm.
3. Pemotongan serabut kelapa dilakukan dengan cara manual yaitu dengan gunting.
4. Sempel tanah lempung dan diambil di Desa Bukit Rawi Kabupaten Pulang Pisau.
5. Limbah yang digunakan sebagai bahan campuran adalah serabut kelapa.
6. Tidak membandingkan nilai ekonomis yang dihasilkan antara serabut kelapa dengan material
atau limbah yang lainnya sebagai bahan campuran.
7. Dalam penelitian ini tidak meninjau sampai proses pembusukan ataupun umur serabut kelapa
didalam tanah.
BATASAN MASALAH
PENDAHULUAN
1. Untuk mengetahui efektivitas pemakaian serabut kelapa dalam mengatasi masalah pada tanah
lempung yang berhubungan dengan daya dukung tanah lempung.
2. Membantu mengurangi limbah serabut kelapa.
MANFAAT PENELITIAN
PENDAHULUAN
LOKASI PENGAMBILAN SEMPEL TANAH
LEMPUNG DI AMBIL DARI DESA BUKIT
RAWI KABUPATEN PULANG PISAU
LOKASI PENELITIAN
LOKASI PENGAMBILAN SEMPEL SERABUT
KELAPA DI AMBIL DARI DESA SAMUDA
KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
TINJAUAN
PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI TANAH
Nama golongan
Ukuran butiran tanah (mm)
Kerikil Pasir Lanau Lempung
Massachusetts Institute
of Technology
>2 2-0,06 0,06-0.002 <0,002
U.S. Department of
Agriculture( USDA )
>2 2-0,05 0,05-0.002 <0,002
American Association of
State Higway and
Transpotation Officals (
AASHTO )
76,2-2 2-0,075 0,075-0,002 <0,002
Unified Soil
Classifacition of
Engineers, U.S. Bureau
of Reclamation )
76,2-
4,75
4,75-
0,075
<0,0075 <0,0075
Sumber : Braja M. Das, (1985)
Tanah didefinisikan sebagai akumulasi partikel mineral yang
tidak mempunyai atau lemah ikatan antar partikelnya, yang
terbentuk karena pelapukan dari batuan.
Ukuran dari Partikel tanah adalah sangat beragam dengan
variasi yang cukup besar. Tanah umumnya dapat disebut
sebagai kerikil (gravel), pasir (sand), lanau (silt), dan lempung
(clay), tergantung dari ukuran partikel. Pada table 2.1
ditunjukkan batasan-batasan ukuran golongan jenis tanah
yang telah dikembangkan oleh organisasi.
TINJAUAN PUSTAKA
KLASIFIKASI TANAH
Klasifikasi tanah berdasarkan tekstur dan ukuran (Das 1993) :
a. Krikil
b. Pasir
c. Lanau, dan
d. Lempung
Klasifikasi tanah berdasarkan pemakaian :
a. Klasifikasi Tanah AASHTO
b. Klasifikasi Tanah USCS
TINJAUAN PUSTAKA
KLASIFIKASI TANAH
Klasifikasi tanah berdasarkan pemakaian :
a. Klasifikasi Tanah AASHTO
Klasifikasi umum
Tanah berbutir
(35% atau kurang dari seluruh contoh tanah lolos ayakan No.200
Klasifikasi kelompok
A-1
A-3
A-2
A-1-a A-1-b A-2-4 A-2-5 A-2-6 A-2-7
Analisis ayakan (%
lolos)
No.10
No.40
No.200
Maks 50
Maks 30
Maks 15
Maks 50
Maks 25
Min 51
Maks 10 Maks 35 Maks 35 Maks 35 Maks 35
Sifat fraksi yang lolos
ayakan No.40
Batas Cair (LL)
Indeks Plastisitas (PI) Maks 6 NP
Maks 40
Maks 10
Min 41
Maks 10
Maks 40
Min 11
Min 41
Min 41
Tipe material yang
paling dominan
Batu pecah, kerikil
dan pasir
Pasir
halus
Kerikil dan pasir yang berlanau atau
berlempung
Penilaian sebagai bahan
tanah dasar
Baik sekali sampai baik
Klasifikasi umum
Tanah berbutir
(Lebih dari 35% dari seluruh contoh tanah lolos ayakan No.200
Klasifikasi kelompok A-4 A-5 A-6
A-7
A-7-5*
A-7-6**
Analisis ayakan (%
lolos)
No.10
No.40
No.200 Min 36 Min 36 Min 36 Min 36
Sifat fraksi yang lolos
ayakan No.40
Batas Cair (LL)
Indeks Plastisitas (PI)
Maks 40
Maks 10
Min 41
Maks 10
Maks 40
Min 11
Min 41
Min 11
Tipe material yang
paling dominan
Tanah berlanau Tanah Berlempung
Penilaian sebagai bahan
tanah dasar
Biasa sampai jelek
Sistem klasifikasi ini bertujuan untuk
menentukan kualitas tanah guna pekerjaan
jalan yaitu lapis dasar (sub-base) dan tanah
dasar (subgrade).
Dalam sistem ini tanah dikelompokkan menjadi
tujuh kelompok besar yaitu A1 sampai dengan
A7.
TINJAUAN PUSTAKA
KLASIFIKASI TANAH
Klasifikasi tanah berdasarkan pemakaian :
a. Klasifikasi Tanah USCS
Menurut sistem ini tanah dikelompokkan
dalam tiga kelompok yang masing-
masing diuraikan lebih spesifik lagi
dengan memberi simbol pada setiap
jenis (Hendarsin, 2000), yaitu :
a. Tanah berbutir kasar, yaitu tanah
dengan presentase lolos ayakan
No.200 < 50 %.
b. Tanah berbutir halus, yaitu tanah
dengan persentase lolos ayakan No.
200 > 50 %.
c. Tanah Organis
Tanah
berbutir
kasar≥
50%
butiran
tertahan
saringan
No.
200
Kerikil
50%≥
fraksi
kasar
tertahan
saringan
No.
4
Kerikil
bersih
(hanya
kerikil)
GW
Kerikil bergradasi-baik dan
campuran kerikil-pasir, sedikit
atau sama sekali tidak
mengandung butiran halus
Klasifikasi
berdasarkan
prosentase
butiran
halus
;
Kurang
dari
5%
lolos
saringan
no.200:
GM,
GP,
SW,
SP.
Lebih
dari
12%
lolos
saringan
no.200
:
GM,
GC,
SM,
SC.
5%
-
12%
lolos
saringan
No.200
:
Batasan
klasifikasi
yang
mempunyai
simbol
dobel
Cu = D60 > 4
D10
Cc = (D30)2
Antara 1 dan 3
D10 x D60
GP
Kerikil bergradasi-buruk dan
campuran kerikil-pasir, sedikit
atau sama sekali tidak
mengandung butiran halus
Tidak memenuhi kedua kriteria untuk
G
W
Kerikil
dengan
Butiran
halus
GM
Kerikil berlanau, campuran
kerikil-pasir-lanau
Batas-batas
Atterberg di
bawah garis A
atau PI < 4
Bila batas
Atterberg
berada didaerah
arsir dari
diagram
plastisitas,
maka dipakai
dobel simbol
GC
Kerikil berlempung, campuran
kerikil-pasir-lempung
Batas-batas
Atterberg di
bawah garis A
atau PI > 7
Pasir≥
50%
fraksi
kasar
Pasir
bersih
(hanya
pasir)
SW
Pasir bergradasi-baik , pasir
berkerikil, sedikit atau sama
sekali tidak mengandung butiran
halus
Cu = D60 > 6
D10
Cc = (D30)2
Antara 1 dan 3
D10 x D60
SP
Pasir bergradasi-buruk, pasir
berkerikil, sedikit atau sama
sekali tidak mengandung butiran
halus
Tidak memenuhi kedua kriteria untuk
S
W
Pasir
dengan
butiran
halus
SM
Pasir berlanau, campuran pasir-
lanau
Batas-batas
Atterberg di
bawah garis A
atau PI < 4
Bila batas
Atterberg
berada didaerah
arsir dari
diagram
plastisitas,
maka dipakai
dobel simbol
SC
Pasir berlempung, campuran
pasir-lempung
Batas-batas
Atterberg di
bawah garis A
atau PI > 7
Tanah
berbutir
halus
50%
atau
lebih
lolos
ayakan
No.
200
Lolos
saringan
No.
4
Lanau
dan
lempung
batas
cair
≤
50%
ML
Lanau anorganik, pasir halus
sekali, serbuk batuan, pasir halus
berlanau atau berlempung
Diagram Plastisitas:
Untuk mengklasifikasi kadar butiran halus yang
terkandung dalam tanah berbutir halus dan kasar.
Batas Atterberg yang termasuk dalam daerah yang
di arsir berarti batasan klasifikasinya
menggunakan dua simbol.
60
CL
Lempung anorganik dengan
plastisitas rendah sampai dengan
sedang lempung berkerikil,
lempung berpasir, lempung
berlanau, lempung “kurus” (lean
clays)
50 CH
40 CL
30 Garis
A CL-ML
20
OL
Lanau-organik dan lempung
berlanau organik dengan
plastisitas rendah
Lanau
dan
lempung
batas
cair
≥
50%
MH
Lanau anorganik atau pasir halus
diatomae, atau lanau diatomae,
lanau yang elastis
4 ML ML atau OH
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Batas Cair
(%)
Garis A : PI = 0.73 (LL-20)
CH
Lempung anorganik dengan
plastisitas tinggi, lempung
“gemuk” (fat clays)
OH
Lempung organik dengan
plastisitas sedang sampai dengan
tinggi
Tanah-tanah dengan
kandungan organik sangat
tinggi
PT
Peat (gambut), muck, dan tanah-
tanah lain dengan kandungan
organik tinggi
Manual untuk identifikasi secara visual
dapat dilihat di ASTM Designation D-2488
Sumber : Hary Christady, 1996.
TINJAUAN PUSTAKA
KUAT GESER LANGSUNG (DIRECT SHEAR TEST)
Pengujian geser langsung merupakan salah satu
jenis pengujian tertua dan sangat sederhana
untuk menentukan parameter kuat geser tanah
( shear strength parameter) kohesi (c) dan sudut
geser dalam (ϕ).
Pengujian ini pada awalnya hanya digunakan
untuk jenis tanah non-kohesif, namun dalam
perkembangannya dapat pula diterapkan pada
jenis tanah kohesif.
Prinsip dasar dari pengujian ini adalah
pemberian beban secara horisontal terhadap
benda uji melalui cincin/kotak geser yang terdiri
dari dua bagian dan dibebani vertikal
dipertengahan tingginya, dimana kuat geser
tanah adalah tegangan geser maksimun yang
menyebabkan terjadinya keruntuhan.
Nilai kekuatan geser ini dirumuskan oleh Coulomb dan
Mohr dalam persamaan berikut ini:
τ = c + σ tan ϕ (2-10)
keterangan :
τ : kekuatan geser maksimum (kg/cm2)
c : kohesi (kg/cm2)
σ : tegangan normal (kg/cm2)
ϕ : sudut geser dalam (°)
Adapun rumus untuk pengujian kuat geser berdasarkan
persamaan (2-11)
σn = ɣ .H (2-11)
keterangan :
σn : Tegangan Normal
ɣ : Berat Isi
H : Kedalaman Sempel
TINJAUAN PUSTAKA
SERABUT KELAPA
Serabut kelapa merupakan helaian benang-
benang atau serat-serat yang berwarna cokelat,
berdiameter < 0.5 mm dan bersifat kaku/liat
(tidak mudah putus). Serabut kelapa mempunyai
kelemahan yaitu tidak tahan api. Sehingga
mudah terbakar.
Penggunaan dan pemanfaatan serabut kelapa antara lain
pada peralatan rumah tangga yang menggunakan serabut
kelapa sebagai bahan bakunya. Keberadaan peralatan ini
sangat penting bagi kehidupan rumah tangga, misal sapu,
keset. Ada juga yang memanfaatkan serabut kelapa sebagai
media tanam.
TINJAUAN PUSTAKA
PENELITIAN TERDAHULU
No Judul Penelitian Peneliti Tujuan Penelitian Bahan
Campuran
Hasil Penelitian
1 Studi Pengaruh
Penambahan Serat
Serabut Kelapa
Terhadap Nilai
Stabilitas Tanah
Lempung Pada
Pengujian Kuat Geser.
Seprin
Taneo 2013
1. Untuk mengetahui nilai
kuat geser maksimum (t),
nilai kohesi (C) dan sudut
geser dalam (φ) dari tanah
lempung asli pada
pengujian kuat geser.
2. Untuk pengaruh
penambahan serat serabut
kelapa terhadap nilai kuat
geser maksimum (τ), nilai
kohesi (C) dan nilai sudut
geser dalam (φ) tanah
lempung pada pengujian
kuat geser pertama, kedua
dan ketiga.
Serabut
Kelapa
1. Pengujian kuat geser dilakukan sebanyak
tiga kali pada tanah lempung asli dan
diperoleh :
a. Pengujian pertama diperoleh nilai kuat
geser (τ) sebesar 83,13 kN/m2 , kohesi
(C) sebesar 35,19 kN/m2 dan nilai sudut
geser dalam (φ) sebesar 42,150.
b. Pengujian kedua diperoleh nilai kuat
geser (τ) sebesar 69,32 kN/m2 , kohesi (C)
sebesar 36,13 kN/m2 dan nilai sudut
geser dalam (φ) sebesar 33,830
c. Pengujian yang ketiga diperoleh nilai
kuat geser (τ) sebesar 71,52 kN/m2 ,
kohesi (C) sebesar 36,02 kN/m2 dan nilai
sudut geser dalam (φ) sebesar 36,470
TINJAUAN PUSTAKA
PENELITIAN TERDAHULU
2 Stabilitas Tanah
Menggunakan Serabut
Kelapa Melalui Uji
Geser Langsung
(Direct Shear Test) Di
Laboratorium
Linuwih
Jalu
Lastiko, Zai
nul Faizien
Haza, Dewi
Sulistyorini
(2017)
1. Untuk mengetahui hasil kuat
geser tanah pasir kali opak
jika dicampurkan dengan
serabut kelapa
2. Untuk mengetahui pengaruh
serabut kelapa terhadap kuat
geser tanah pasir kali opak.
Serabut
Kelapa
Kadar serabut kelapa mampu menaikkan kuat
geser tanah pasir, dengan kadar serabut kelapa
0.5% kenaikkan kuat geser ± 9.14%, untuk
kadar serabut kelapa 1% kenaikkan kuat geser
± 9.49% dan untuk kadar serabut kelapa 1.5%
kenaikkan kuat geser 10.30%.
METODE
PENELITIAN
1.METODEPENGAMBILANSEMPEL
2.PEMERIKSAANSIFATFISIKTANAHASLI 1. PemeriksaanKadar Air(Watercontent)
2. PemeriksaanBeratIsi(Densitytest)
3. PemeriksaanBeratJenis(SpesificGravity)
4. PemeriksaanBatas Konsistensi Tanah(AtterbergLimit)
5. PemeriksaanAnalisis Saringan
METODE PENELITIAN
Pengambilansampeltanah lempungdilakukan dengan pemboran
ringan sampai pada kedalamandangkal (< 10m). Boryang digunakan
adalah borjenisIwan (IwanAuger)
Sedangkanserabutkelapayang digunakan diambildari kelapatua
yangdi urai menjadivariasi panjang3cmdan 5cm
3.PEMERIKSAANSIFAT MEKANIKTANAH ASLI
4.PERENCANAANCAMPURAN Campurandirencanakanberdasarkan metodecoba-coba(trialand
error)yaitu tanah lempungdicampur denganserabutkelapadengan
presentasepenambahanserabutkelapasebesar0.5 %,1%,1,5%dari
berattanah.
METODE PENELITIAN
PemeriksaanKekuatan GeserLangsung (DirectShearTest)
5.METODEDILABORATORIUM Metodepengujian dilaboratorium mencakuppemeriksaankadar air,
beratjenis,beratisi, konsistensitanah(Atterberg Limit), analisis
saringan,dan pengujiankuat gesertanah.
5.BAGANALIR PENELITIAN
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHSAN
Untuk mengetahui sifat-sifat fisik tanah dilakukan beberapa pengujian yang dilakukan di
laboratorium meliputi kadar air, berat isi, berat jenis, analisa saringan dan batas-batas
Atterberg dengan sampel tanah tidak terganggu. Pengujian sifat fisik ini dilakukan untuk
mengklasifikasikan tanah.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
TABELRekapitulasi Pengujian SifatFisik TanahAsli
Sumber : Hasil Pemeriksaan Laboratorium (2020)
KLASIFIKASITANAH
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
KLASIFIKASITANAH AASHTO:
Sistemklasifikasi menurutAASHTO memilikibatasan –batasan antara lain:
1.Lolos saringanno200> 35%
2.Batas Cair> 40%
3.IndeksPlastisitas <LL –30
Darihasil pengujiananalisissaringan, persentasetanah lolossaringan no.200
adalah 52,18% >35%,makatanah tersebuttermasuk dalam klasifikasi tanah
lanau– lempung(siltclay)kelompokA-4,A-5,A-6,atau A-7.
Darihasil pengujianbatas-batas atterberg didapat nilaibatas cair(LL) rata-rata
=38,76%< 40%dan indeksplastisitas (PI) rata-rata =15,65% > 11% maka tanah
tersebuttermasukkelompokA-6.
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
0 10 20 30 40 50 60 70
Batas
Cair
(%)
Indeks Plastisitas (%)
Sub Grup
Sub Grup
A-7-6
A-5
A-4 A-6
15,65 %
38,76 %
Gambar KlasifikasiTanahBerdasarkan SistemKlasifikasiAASHTO
KLASIFIKASITANAH
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
KLASIFIKASITANAH AASHTO(Lanjutan)
KelompokA-6adalah kelompoktanah berlempungyang masih
mengandungbutir-butir pasir dankerikil tetapi sifat
perubahan volumenyacukup besar.
Perhitunganindekskelompok(GI) berdasarkan persamaan2.1
adalah:
GI=(F –35)(( 0,2+0,005 (LL– 40))+0,01 (F– 15) (PI-10)
GI=(52,18–35)(0,2+0,005 (38,76-40))+0,01(52,18–15)(15,65-10)
=5,43 =6
Jadi, tanahdiklasifikasikan sebagaitanah berlempungdalam
kelompokA-6(6).
* Indeks Plastisitas untuk subkelompok A-7-5 < LL-30,
sedangkan Indeks Plastisitas untuk subkelompok A-7-6 < LL-30
Gambar KlasifikasiTanahBerdasarkanSistemKlasifikasiAASHTO
Klasifikasi Umum Material Granular (<35% lolos saringan no.200)
Tanah lanau tanah lempung (>35%
lolos saringan no.200)
Klasifikasi
Kelompok
A1
A3
A2
A-4 A-5 A-6
A-7
A-1-a A-1-b A-2-4 A-2-5 A-2-6 A-2-7
A-7-5
A-7-6
Analisa Saringan
(% Lolos)
2.00 mm (no.10)
50
maks
- - - - - - - - - -
0.425 mm (no.40)
30
maks
50
maks
51 maks - - - - - - - -
0.075 mm
(no.200)
15
maks
25
maks
10 maks
35
maks
35
maks
35
maks
35
maks
36 min 36 min 52,18 36 min
Sifat Fraksi Lolos
Saringan No. 40
Batas Cair (LL)
- - -
40
maks
40
maks
40
maks
40 min 38,76 40 min 38,76 40 min
Indeks Plastis (PI)
6 maks Np
10
maks
10
maks
11 min 11 min
10
maks
10
maks
15,65 11 min
Indeks Kelompok
(GI)
0 0 0 4 maks 8 maks
12
maks
6 maks
20
maks
Tipe Material
Yang Pokok Pada
Umumnya
Pecahan Batu,
Kerikil dan Pasir
Pasir
Halus
Kerikil Berlanau atau Berlempung dan
Pasir
Tanah Berlanau
Tanah
Berlempung
Penilaian Umum
Sebagai Tanah
Dasar
Sangat Baik Sampai Baik Sedang Sampai Buruk
KLASIFIKASITANAH
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
KLASIFIKASITANAH USCS
1. Darihasil pemeriksaananalisis saringan,persentaselolossaringanno.200
rata-rata 52,18%> 50%, maka tanah tersebuttermasuk tanah berbutir halus.
2. Dari nilai pemeriksanbatas –batas atterberg didapat nilai batas cair(LL) rata-
rata =38,76%<50%, dapat disimpulkan tanah tersebuttermasuk kelompokML,
CL,atau OL.
3. Dari grafik batas cair(LL) dan indeksplastisitas (PI) (gambar terlampir)
diperolehLLdanPLyangdiplot beradadi bawah garis A, makatanah tersebut
termasuk kelompokCL.
4. Secaravisual, tanahberwarnakuning danbercampurdengansedikit pasir,
maka tanah tersebuttermasuk dalamkelompokCL.
KelompokCLmerupakankelompok lempunganorganik denganplastisitas rendah
sampai dengansedang,lempungberkerikil,lempungberpasirlempungberlanau,
lempung“kurus” (leanclays). Gambar KlasifikasiTanahBerdasarkan SistemKlasifikasiUSCS
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Indeks
Plastisitas
(%)
Batas Cair (%)
ML dan
OL
CL - ML
OH dan
MH
CH
15,65 %
38,76 %
CL
Pengujian Sifat–SifatMekanik Tanah(0% Serabut Kelapa)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Waktu Pergeseran Dial Gaya Teg. Dial Gaya Teg. Dial Gaya Teg.
(minute) Reading Geser Geser (τ) Reading Geser Geser (τ) Reading Geser Geser (τ)
0 20 6 3,013 0,081 8 4,018 0,108 8 4,018 0,108
1∕4 40 7 3,515 0,094 9 4,520 0,121 9 4,520 0,121
1∕2 60 9,5 4,771 0,128 10 5,022 0,135 10 5,022 0,135
1 80 10 5,022 0,135 11 5,524 0,148 11 5,524 0,148
1,5 100 11 5,524 0,148 11,5 5,775 0,155 12 6,026 0,162
2 120 11,5 5,775 0,155 12 6,026 0,162 13 6,529 0,175
2,5 140 12 6,026 0,162 12,5 6,278 0,169 14 7,031 0,189
3 160 12 6,026 0,162 13 6,529 0,175 15 7,533 0,202
3,5 180 12,5 6,278 0,169 13,5 6,780 0,182 15,5 7,784 0,209
4 200 12,7 6,378 0,171 14 7,031 0,189 16 8,035 0,216
4,5 220 12,9 6,478 0,174 14,5 7,282 0,196 16,5 8,286 0,223
5 240 13 6,529 0,175 15 7,533 0,202 17 8,537 0,229
6 260 13,3 6,679 0,180 15 7,533 0,202 17 8,537 0,229
7 280 13,3 6,679 0,180 15,5 7,784 0,209 17,5 8,789 0,236
8 300 13,3 6,679 0,180 14 7,031 0,189 18 9,040 0,243
9 320 13 6,529 0,175 13,5 6,780 0,182 18 9,040 0,243
10 340 12 6,026 0,162 13 6,529 0,175 18 9,040 0,243
11 360 11,5 5,775 0,155 12,5 6,278 0,169 17,5 8,789 0,236
12 380 10 5,022 0,135 12,5 6,278 0,169 17 8,537 0,229
13 400 0 0 0 12 6,026 0,162 0 0 0
14 420 0 0 0 12 6,026 0,162 0 0 0
15 440 0 0 0 0 0 0 0 0 0
σ2 = 0,1970 kg/cm
2
σ3 = 0,3940 kg/cm
2
Gaya Normal
Teg. Normal
P1 = 3,167 kg P2 = 6,334 kg P3 = 12,668 kg
σ1 = 0,0985 kg/cm
2
Menghitungtegangan normalberdasarkan persamaan (2-11)
σ =ɣ.h
σ =1,38gr/cm3 x100 cm
=138gr/cm2
=0,138kg/cm2
Menghitungnilai τ'berdasarkan persamaan (2-10)
τ'=c+σntanø
τ'=0,1626 +(0,138x tan11,5o) =0,191 kg/cm2
C = 0,1626 kg/cm2
Pengujian Sifat–SifatMekanik Tanah
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
TABELREKAPITULASI NILAI KUAT GESER
Nama Sampel Tanah Kohesi (c) kg/cm2
Sudut Geser Tanah
(ø)
Kuat Geser (τ')
kg/cm2
A. TANAH ASLI
Tanah Asli 0,1305 11,50 0,191
B. TANAH CAMPURAN SERABUT 3 CM
Tanah + 0,5 % Serabut Kelapa 0,195 140 0,229
Tanah + 1 % Serabut Kelapa 0,2266 160 0,266
Tanah + 1,5 % Serabut Kelapa 0,2387 170 0,281
C. TANAH CAMPURAN SERABUT 5 CM
Tanah + 0,5 % Serabut Kelapa 0,2026 220 0,258
Tanah + 1 % Serabut Kelapa 0,2113 270 0,282
Tanah + 1,5 % Serabut Kelapa 0,2383 280 0,312
Pengujian Sifat–SifatMekanik Tanah
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambar Grafik Hubungan Serabut Kelapa dengan nilai Kohesi (c). Gambar Grafik Hubungan Serabut Kelapa dengan nilai Sudut Tanah
Pengujian Sifat–SifatMekanik Tanah
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambar Grafik Hubungan Serabut Kelapa dengan nilai Kohesi (c).
PENGARUHPENAMBAHANSERABUTKELAPA
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a. Nilai kohesi (c)
Pada sempel 1 serabut kelapa dengan Panjang 3 cm dengan variasi 0,5% = 0,195 kg/cm2, 1% = 0,2266 kg/cm2 , 1,5% = 0,2387 kg/cm2.
Sampel 2 serabut kelapa dengan Panjang 5 cm dengan variasi 0,5% = 0,2026 kg/cm2 1% = 0,2113 kg/cm2 , 1,5% = 0,2383 kg/cm2
Dari data diatas nilai kohesi (c) tertinggi pada sempel 1 Panjang 3 cm dengan variasi 1,5% serabut kelapa sebesar 0,2387 kg/cm2 naik
46,8% dari tanah asli dan pada sempel 2 panjang 5 cm dengan variasi 1,5% serabut kelapa sebesar 0,2387 kg/cm2 naik 46.6% dari tanah
asli.
b. Nilai Sudut Tanah
Pada sempel 1 serabut kelapa dengan Panjang 3 cm dengan variasi 0,5% = 140, 1% = 160 , 1,5% = 170. Sampel 2 serabut kelapa dengan
Panjang 5 cm dengan variasi 0,5% = 220 1% = 270 , 1,5% = 280.
Dari data diatas nilai sudut tanah tertinggi pada sempel Panjang 3 cm dengan variasi 1,5% serabut kelapa sebesar 170 naik 47,8% dari tanah
asli, sedangkan pada sempel 2 panjang 5 cm dengan variasi 1,5% serabut kelapa sebesar 280 naik hamper 3 (tiga) kali lipat dari tanah asli
yaitu 143.5%.
c. Nilai Kuat Geser (τ)
Pada sempel 1 serabut kelapa dengan Panjang 3 cm dengan variasi 0,5% = 0,229 kg/cm2 , 1% = 0,266 kg/cm2 , 1,5% = 0,281 kg/cm2.
Sampel 2 serabut kelapa dengan Panjang 5 cm dengan variasi 0,5% = 0,258 kg/cm2 1% = 0,282 kg/cm2 1,5% = 0,312 kg/cm2.
Dari data diatas nilai kuat geser (τ) tertinggi pada sempel Panjang 3 cm dengan variasi 1,5% serabut kelapa sebesar 0,281 kg/cm2 naik
47,30% dari tanah asli dan pada sempel 2 panjang 5 cm dengan variasi 1,5% serabut kelapa sebesar 0,312 kg/cm2 naik 63.46% dari tanah
asli.
KESIMPULAN DAN
SARAN
1. Hasil pengujian sifat-sifat fisik tanah dan mekanik tanah untuk sampel tanah dari daerah Desa Bukit Rawi,
Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah diperoleh nilai, kadar air sebesar =
40,28%; berat isi = 1,38 gr/cm3; berat jenis = 2,70%; batas-batas atterberg, LL = 38,76%; PL = 13,62%; PI =
25,13%; SL = 24,79%; analisis saringan meliputi persentase berat material tertahan = 47,82%; persentase lolos
saringan = 52,18%; dan analisis hidrometer = 7,14%.
2. Berdasarkan sistem klasifikasi menurut AASHTO tanah ini termasuk kedalam kelompok A-6 (4) yang di
klasifikasikan tanah yang masih mengandung butir – butir pasir dan kerikil, untuk system klasifikasi menurut USCS
tanah tergolong dalam kelompok CL yaitu tanah lempung anorganik dengan plastisitas rendah sampai dengan sedang,
lempung berkerikil, lempung berpasir lempung berlanau, lempung “kurus” (lean clays).
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
3. Hasil pengujian kuat geser
Tabel Rekapitulasi Hasil Pengujian Kuat Geser
Nama Sampel Tanah
Kohesi (c)
kg/cm2
Sudut Geser
Tanah (ø)
Kuat Geser (τ') Kenaikan (%)
kg/cm2 (c) (ø) (τ')
A. TANAH ASLI
Tanah Asli 0,1305 11,5o 0,191
B. TANAH CAMPURAN SERABUT 3 CM
Tanah + 0,5 % Serabut Kelapa 0,195 14o 0,229 49,43 21,74 20,31
Tanah + 1 % Serabut Kelapa 0,2266 16o 0,266 73,64 39,13 39,59
Tanah + 1,5 % Serabut Kelapa 0,2387 17o 0,281 82,91 47,83 47,31
C. TANAH CAMPURAN SERABUT 5 CM
Tanah + 0,5 % Serabut Kelapa 0,2026 22o 0,258 55,25 91,30 35,49
Tanah + 1 % Serabut Kelapa 0,2113 27o 0,282 61,92 134,78 47,69
Tanah + 1,5 % Serabut Kelapa 0,2383 28o 0,312 82,61 143,48 63,46
SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Perludiadakan pengujiandengankemungkinan bahancampuran kombinasiyanglain.Misalnya mengkombinasikan dengan
bahan-bahan :semen,atau zatkimia penstabil lain.
2. Perludiadakan pengujiankuat geserpembandingdenganperalatanlain misalnya:AlatUjiTriaksial dan TekanBebas.
3. Pengawasan intensifperludilakukan pada pelaksanaan pembuatan sampel dilaboratorium danjuga perludiperhatikan kondisi
peralatanyang digunakan padasaat penelitiansehinggadiperolehdata yangakurat.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to PPT STABILISASI NILAI KUAT GESER TANAH LEMPUNG

Hasil Penelitian Evaluasi lahan di Kecamatan Libureng Kab. Bone Prov. Sulawes...
Hasil Penelitian Evaluasi lahan di Kecamatan Libureng Kab. Bone Prov. Sulawes...Hasil Penelitian Evaluasi lahan di Kecamatan Libureng Kab. Bone Prov. Sulawes...
Hasil Penelitian Evaluasi lahan di Kecamatan Libureng Kab. Bone Prov. Sulawes...
Muhammad Yusran saputra
 
Laporan fieldtrip dasar ilmutanah i
Laporan fieldtrip dasar ilmutanah iLaporan fieldtrip dasar ilmutanah i
Laporan fieldtrip dasar ilmutanah i
fahmiganteng
 
Laporan fieldtrip dasar ilmutanah i
Laporan fieldtrip dasar ilmutanah iLaporan fieldtrip dasar ilmutanah i
Laporan fieldtrip dasar ilmutanah i
fahmiganteng
 
8sifatfisikatanah23juli07 111115203713-phpapp02
8sifatfisikatanah23juli07 111115203713-phpapp028sifatfisikatanah23juli07 111115203713-phpapp02
8sifatfisikatanah23juli07 111115203713-phpapp02
Agus Salim
 
109-Article Text-112-1-10-20190409.pdf
109-Article Text-112-1-10-20190409.pdf109-Article Text-112-1-10-20190409.pdf
109-Article Text-112-1-10-20190409.pdf
Wira2898
 
Kuliah 5 faktor tanah yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tumbuhan
Kuliah 5   faktor tanah yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tumbuhanKuliah 5   faktor tanah yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tumbuhan
Kuliah 5 faktor tanah yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tumbuhan
Nurul Fathiah Sufiah
 

Similar to PPT STABILISASI NILAI KUAT GESER TANAH LEMPUNG (20)

Mektan bab 3 klasifikasi tanah
Mektan bab 3 klasifikasi tanahMektan bab 3 klasifikasi tanah
Mektan bab 3 klasifikasi tanah
 
27813 57016-1-sm
27813 57016-1-sm27813 57016-1-sm
27813 57016-1-sm
 
8 sifat fisika tanah 23 juli 07
8 sifat fisika tanah 23 juli 078 sifat fisika tanah 23 juli 07
8 sifat fisika tanah 23 juli 07
 
Fisika Tanah -- Pertanian
Fisika Tanah -- PertanianFisika Tanah -- Pertanian
Fisika Tanah -- Pertanian
 
Mektan Klasifikasi Tanah untuk pembelajaran
Mektan Klasifikasi Tanah untuk pembelajaranMektan Klasifikasi Tanah untuk pembelajaran
Mektan Klasifikasi Tanah untuk pembelajaran
 
01-02. KARAKTERISTIK FISIKA TANAH.pptx
01-02. KARAKTERISTIK FISIKA TANAH.pptx01-02. KARAKTERISTIK FISIKA TANAH.pptx
01-02. KARAKTERISTIK FISIKA TANAH.pptx
 
KAJIAN HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN TANAH DENGAN DENSITAS PADA TANAH LATOSOL DAN ...
KAJIAN HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN TANAH DENGAN DENSITAS PADA TANAH LATOSOL DAN ...KAJIAN HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN TANAH DENGAN DENSITAS PADA TANAH LATOSOL DAN ...
KAJIAN HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN TANAH DENGAN DENSITAS PADA TANAH LATOSOL DAN ...
 
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATSTRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
 
Tanah surjan 2
Tanah surjan 2Tanah surjan 2
Tanah surjan 2
 
Hasil Penelitian Evaluasi lahan di Kecamatan Libureng Kab. Bone Prov. Sulawes...
Hasil Penelitian Evaluasi lahan di Kecamatan Libureng Kab. Bone Prov. Sulawes...Hasil Penelitian Evaluasi lahan di Kecamatan Libureng Kab. Bone Prov. Sulawes...
Hasil Penelitian Evaluasi lahan di Kecamatan Libureng Kab. Bone Prov. Sulawes...
 
Laporan fieldtrip dasar ilmutanah i
Laporan fieldtrip dasar ilmutanah iLaporan fieldtrip dasar ilmutanah i
Laporan fieldtrip dasar ilmutanah i
 
Laporan fieldtrip dasar ilmutanah i
Laporan fieldtrip dasar ilmutanah iLaporan fieldtrip dasar ilmutanah i
Laporan fieldtrip dasar ilmutanah i
 
8sifatfisikatanah23juli07 111115203713-phpapp02
8sifatfisikatanah23juli07 111115203713-phpapp028sifatfisikatanah23juli07 111115203713-phpapp02
8sifatfisikatanah23juli07 111115203713-phpapp02
 
Mekanika tanah dan sifat fisik
Mekanika tanah dan sifat fisikMekanika tanah dan sifat fisik
Mekanika tanah dan sifat fisik
 
109-Article Text-112-1-10-20190409.pdf
109-Article Text-112-1-10-20190409.pdf109-Article Text-112-1-10-20190409.pdf
109-Article Text-112-1-10-20190409.pdf
 
TEKSTUR_TANAH MATERI IPA KELAS 9 SEMESTER 2
TEKSTUR_TANAH MATERI IPA KELAS 9 SEMESTER 2TEKSTUR_TANAH MATERI IPA KELAS 9 SEMESTER 2
TEKSTUR_TANAH MATERI IPA KELAS 9 SEMESTER 2
 
Id 02 htat_2013
Id 02 htat_2013Id 02 htat_2013
Id 02 htat_2013
 
Propost Sertik
Propost SertikPropost Sertik
Propost Sertik
 
PrePost Restik
PrePost RestikPrePost Restik
PrePost Restik
 
Kuliah 5 faktor tanah yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tumbuhan
Kuliah 5   faktor tanah yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tumbuhanKuliah 5   faktor tanah yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tumbuhan
Kuliah 5 faktor tanah yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tumbuhan
 

Recently uploaded

PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 

Recently uploaded (20)

Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdfBukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 

PPT STABILISASI NILAI KUAT GESER TANAH LEMPUNG

  • 1. SKRIPSI ANALISIS NILAI KUAT GESER LANGSUNG (DIRECT SHEAR TEST) TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN SERABUT KELAPA NAMA : GALIH YUDA SETIAWAN NIM : DAB 114 107 JURUSAN/PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PALANGKA RAYA 2019
  • 3. PENDAHULUAN Tanah lempung sendiri merupakan tanah yang memiliki beberapa sifat buruk yang dapat mengganggu kekuatan dari suatu bangunan konstruksi sehingga konstruksi tersebut dapat mengalami kerusakan fisik yang tidak dapat diprediksi. Sifat-sifat buruk yang dimiliki oleh tanah lempung antara lain kembang susut yang relatif besar, plastisitas yang tinggi dan bersifat sangat kohesif . Seiring dengan perkembangan ilmu mekanika tanah kondisi tersebut dapat diatasi dengan berbagai metode perbaikan tanah. Salah satu alternatif yang bisa digunakan sebagai bahan campuran tanah adalah serabut kelapa. Pemilihan serabut kelapa sebagai bahan campuran dikarenakan serabut kelapa bisa menambah kuat geser tanah, bahan yang mudah meloloskan air dan juga banyak dijumpai di seluruh pelosok Nusantara. (B. Army dan Liliwarti, 2009). LATAR BELAKANG
  • 4. PENDAHULUAN 1. Bagaimana karakteristik tanah lempung di Desa Bukit Rawi Kabupaten Pulang Pisau? 2. Bagaimana pengaruh penambahan serabut kelapa terhadap nilai kohesi (c), nilai sudut geser (φ), dan nilai kuat geser tanah lempung pada pengujian kuat geser langsung (Direct Shear Test)? RUMUSAN MASALAH
  • 5. PENDAHULUAN 1. Untuk mengetahui karakteristik tanah lempung di Desa Bukit Rawi Kabupaten Pulang Pisau. 2. Untuk mengetahui pengaruh penambahan serabut kelapa terhadap nilai kohesi (c), nilai sudut geser (φ), dan nilai kuat geser tanah lempung pada pengujian kuat geser langsung (Direct Shear Test). TUJUAN PENELITIAN
  • 6. PENDAHULUAN 1. Penelitian dilakukan di laboratorium Makanika Tanah Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya, dengan cara mencampurkan serabut kelapa dan tanah lempung. 2. Pencampuran serabut kelapa sebanyak sebanyak 0,5 %, 1 % , 1,5 % dari berat kering tanah dengan variasi pajang serabut kelapa 3 cm dan 5 cm. 3. Pemotongan serabut kelapa dilakukan dengan cara manual yaitu dengan gunting. 4. Sempel tanah lempung dan diambil di Desa Bukit Rawi Kabupaten Pulang Pisau. 5. Limbah yang digunakan sebagai bahan campuran adalah serabut kelapa. 6. Tidak membandingkan nilai ekonomis yang dihasilkan antara serabut kelapa dengan material atau limbah yang lainnya sebagai bahan campuran. 7. Dalam penelitian ini tidak meninjau sampai proses pembusukan ataupun umur serabut kelapa didalam tanah. BATASAN MASALAH
  • 7. PENDAHULUAN 1. Untuk mengetahui efektivitas pemakaian serabut kelapa dalam mengatasi masalah pada tanah lempung yang berhubungan dengan daya dukung tanah lempung. 2. Membantu mengurangi limbah serabut kelapa. MANFAAT PENELITIAN
  • 8. PENDAHULUAN LOKASI PENGAMBILAN SEMPEL TANAH LEMPUNG DI AMBIL DARI DESA BUKIT RAWI KABUPATEN PULANG PISAU LOKASI PENELITIAN LOKASI PENGAMBILAN SEMPEL SERABUT KELAPA DI AMBIL DARI DESA SAMUDA KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
  • 10. TINJAUAN PUSTAKA DEFINISI TANAH Nama golongan Ukuran butiran tanah (mm) Kerikil Pasir Lanau Lempung Massachusetts Institute of Technology >2 2-0,06 0,06-0.002 <0,002 U.S. Department of Agriculture( USDA ) >2 2-0,05 0,05-0.002 <0,002 American Association of State Higway and Transpotation Officals ( AASHTO ) 76,2-2 2-0,075 0,075-0,002 <0,002 Unified Soil Classifacition of Engineers, U.S. Bureau of Reclamation ) 76,2- 4,75 4,75- 0,075 <0,0075 <0,0075 Sumber : Braja M. Das, (1985) Tanah didefinisikan sebagai akumulasi partikel mineral yang tidak mempunyai atau lemah ikatan antar partikelnya, yang terbentuk karena pelapukan dari batuan. Ukuran dari Partikel tanah adalah sangat beragam dengan variasi yang cukup besar. Tanah umumnya dapat disebut sebagai kerikil (gravel), pasir (sand), lanau (silt), dan lempung (clay), tergantung dari ukuran partikel. Pada table 2.1 ditunjukkan batasan-batasan ukuran golongan jenis tanah yang telah dikembangkan oleh organisasi.
  • 11. TINJAUAN PUSTAKA KLASIFIKASI TANAH Klasifikasi tanah berdasarkan tekstur dan ukuran (Das 1993) : a. Krikil b. Pasir c. Lanau, dan d. Lempung Klasifikasi tanah berdasarkan pemakaian : a. Klasifikasi Tanah AASHTO b. Klasifikasi Tanah USCS
  • 12. TINJAUAN PUSTAKA KLASIFIKASI TANAH Klasifikasi tanah berdasarkan pemakaian : a. Klasifikasi Tanah AASHTO Klasifikasi umum Tanah berbutir (35% atau kurang dari seluruh contoh tanah lolos ayakan No.200 Klasifikasi kelompok A-1 A-3 A-2 A-1-a A-1-b A-2-4 A-2-5 A-2-6 A-2-7 Analisis ayakan (% lolos) No.10 No.40 No.200 Maks 50 Maks 30 Maks 15 Maks 50 Maks 25 Min 51 Maks 10 Maks 35 Maks 35 Maks 35 Maks 35 Sifat fraksi yang lolos ayakan No.40 Batas Cair (LL) Indeks Plastisitas (PI) Maks 6 NP Maks 40 Maks 10 Min 41 Maks 10 Maks 40 Min 11 Min 41 Min 41 Tipe material yang paling dominan Batu pecah, kerikil dan pasir Pasir halus Kerikil dan pasir yang berlanau atau berlempung Penilaian sebagai bahan tanah dasar Baik sekali sampai baik Klasifikasi umum Tanah berbutir (Lebih dari 35% dari seluruh contoh tanah lolos ayakan No.200 Klasifikasi kelompok A-4 A-5 A-6 A-7 A-7-5* A-7-6** Analisis ayakan (% lolos) No.10 No.40 No.200 Min 36 Min 36 Min 36 Min 36 Sifat fraksi yang lolos ayakan No.40 Batas Cair (LL) Indeks Plastisitas (PI) Maks 40 Maks 10 Min 41 Maks 10 Maks 40 Min 11 Min 41 Min 11 Tipe material yang paling dominan Tanah berlanau Tanah Berlempung Penilaian sebagai bahan tanah dasar Biasa sampai jelek Sistem klasifikasi ini bertujuan untuk menentukan kualitas tanah guna pekerjaan jalan yaitu lapis dasar (sub-base) dan tanah dasar (subgrade). Dalam sistem ini tanah dikelompokkan menjadi tujuh kelompok besar yaitu A1 sampai dengan A7.
  • 13. TINJAUAN PUSTAKA KLASIFIKASI TANAH Klasifikasi tanah berdasarkan pemakaian : a. Klasifikasi Tanah USCS Menurut sistem ini tanah dikelompokkan dalam tiga kelompok yang masing- masing diuraikan lebih spesifik lagi dengan memberi simbol pada setiap jenis (Hendarsin, 2000), yaitu : a. Tanah berbutir kasar, yaitu tanah dengan presentase lolos ayakan No.200 < 50 %. b. Tanah berbutir halus, yaitu tanah dengan persentase lolos ayakan No. 200 > 50 %. c. Tanah Organis Tanah berbutir kasar≥ 50% butiran tertahan saringan No. 200 Kerikil 50%≥ fraksi kasar tertahan saringan No. 4 Kerikil bersih (hanya kerikil) GW Kerikil bergradasi-baik dan campuran kerikil-pasir, sedikit atau sama sekali tidak mengandung butiran halus Klasifikasi berdasarkan prosentase butiran halus ; Kurang dari 5% lolos saringan no.200: GM, GP, SW, SP. Lebih dari 12% lolos saringan no.200 : GM, GC, SM, SC. 5% - 12% lolos saringan No.200 : Batasan klasifikasi yang mempunyai simbol dobel Cu = D60 > 4 D10 Cc = (D30)2 Antara 1 dan 3 D10 x D60 GP Kerikil bergradasi-buruk dan campuran kerikil-pasir, sedikit atau sama sekali tidak mengandung butiran halus Tidak memenuhi kedua kriteria untuk G W Kerikil dengan Butiran halus GM Kerikil berlanau, campuran kerikil-pasir-lanau Batas-batas Atterberg di bawah garis A atau PI < 4 Bila batas Atterberg berada didaerah arsir dari diagram plastisitas, maka dipakai dobel simbol GC Kerikil berlempung, campuran kerikil-pasir-lempung Batas-batas Atterberg di bawah garis A atau PI > 7 Pasir≥ 50% fraksi kasar Pasir bersih (hanya pasir) SW Pasir bergradasi-baik , pasir berkerikil, sedikit atau sama sekali tidak mengandung butiran halus Cu = D60 > 6 D10 Cc = (D30)2 Antara 1 dan 3 D10 x D60 SP Pasir bergradasi-buruk, pasir berkerikil, sedikit atau sama sekali tidak mengandung butiran halus Tidak memenuhi kedua kriteria untuk S W Pasir dengan butiran halus SM Pasir berlanau, campuran pasir- lanau Batas-batas Atterberg di bawah garis A atau PI < 4 Bila batas Atterberg berada didaerah arsir dari diagram plastisitas, maka dipakai dobel simbol SC Pasir berlempung, campuran pasir-lempung Batas-batas Atterberg di bawah garis A atau PI > 7 Tanah berbutir halus 50% atau lebih lolos ayakan No. 200 Lolos saringan No. 4 Lanau dan lempung batas cair ≤ 50% ML Lanau anorganik, pasir halus sekali, serbuk batuan, pasir halus berlanau atau berlempung Diagram Plastisitas: Untuk mengklasifikasi kadar butiran halus yang terkandung dalam tanah berbutir halus dan kasar. Batas Atterberg yang termasuk dalam daerah yang di arsir berarti batasan klasifikasinya menggunakan dua simbol. 60 CL Lempung anorganik dengan plastisitas rendah sampai dengan sedang lempung berkerikil, lempung berpasir, lempung berlanau, lempung “kurus” (lean clays) 50 CH 40 CL 30 Garis A CL-ML 20 OL Lanau-organik dan lempung berlanau organik dengan plastisitas rendah Lanau dan lempung batas cair ≥ 50% MH Lanau anorganik atau pasir halus diatomae, atau lanau diatomae, lanau yang elastis 4 ML ML atau OH 0 10 20 30 40 50 60 70 80 Batas Cair (%) Garis A : PI = 0.73 (LL-20) CH Lempung anorganik dengan plastisitas tinggi, lempung “gemuk” (fat clays) OH Lempung organik dengan plastisitas sedang sampai dengan tinggi Tanah-tanah dengan kandungan organik sangat tinggi PT Peat (gambut), muck, dan tanah- tanah lain dengan kandungan organik tinggi Manual untuk identifikasi secara visual dapat dilihat di ASTM Designation D-2488 Sumber : Hary Christady, 1996.
  • 14. TINJAUAN PUSTAKA KUAT GESER LANGSUNG (DIRECT SHEAR TEST) Pengujian geser langsung merupakan salah satu jenis pengujian tertua dan sangat sederhana untuk menentukan parameter kuat geser tanah ( shear strength parameter) kohesi (c) dan sudut geser dalam (ϕ). Pengujian ini pada awalnya hanya digunakan untuk jenis tanah non-kohesif, namun dalam perkembangannya dapat pula diterapkan pada jenis tanah kohesif. Prinsip dasar dari pengujian ini adalah pemberian beban secara horisontal terhadap benda uji melalui cincin/kotak geser yang terdiri dari dua bagian dan dibebani vertikal dipertengahan tingginya, dimana kuat geser tanah adalah tegangan geser maksimun yang menyebabkan terjadinya keruntuhan. Nilai kekuatan geser ini dirumuskan oleh Coulomb dan Mohr dalam persamaan berikut ini: τ = c + σ tan ϕ (2-10) keterangan : τ : kekuatan geser maksimum (kg/cm2) c : kohesi (kg/cm2) σ : tegangan normal (kg/cm2) ϕ : sudut geser dalam (°) Adapun rumus untuk pengujian kuat geser berdasarkan persamaan (2-11) σn = ɣ .H (2-11) keterangan : σn : Tegangan Normal ɣ : Berat Isi H : Kedalaman Sempel
  • 15. TINJAUAN PUSTAKA SERABUT KELAPA Serabut kelapa merupakan helaian benang- benang atau serat-serat yang berwarna cokelat, berdiameter < 0.5 mm dan bersifat kaku/liat (tidak mudah putus). Serabut kelapa mempunyai kelemahan yaitu tidak tahan api. Sehingga mudah terbakar. Penggunaan dan pemanfaatan serabut kelapa antara lain pada peralatan rumah tangga yang menggunakan serabut kelapa sebagai bahan bakunya. Keberadaan peralatan ini sangat penting bagi kehidupan rumah tangga, misal sapu, keset. Ada juga yang memanfaatkan serabut kelapa sebagai media tanam.
  • 16. TINJAUAN PUSTAKA PENELITIAN TERDAHULU No Judul Penelitian Peneliti Tujuan Penelitian Bahan Campuran Hasil Penelitian 1 Studi Pengaruh Penambahan Serat Serabut Kelapa Terhadap Nilai Stabilitas Tanah Lempung Pada Pengujian Kuat Geser. Seprin Taneo 2013 1. Untuk mengetahui nilai kuat geser maksimum (t), nilai kohesi (C) dan sudut geser dalam (φ) dari tanah lempung asli pada pengujian kuat geser. 2. Untuk pengaruh penambahan serat serabut kelapa terhadap nilai kuat geser maksimum (τ), nilai kohesi (C) dan nilai sudut geser dalam (φ) tanah lempung pada pengujian kuat geser pertama, kedua dan ketiga. Serabut Kelapa 1. Pengujian kuat geser dilakukan sebanyak tiga kali pada tanah lempung asli dan diperoleh : a. Pengujian pertama diperoleh nilai kuat geser (τ) sebesar 83,13 kN/m2 , kohesi (C) sebesar 35,19 kN/m2 dan nilai sudut geser dalam (φ) sebesar 42,150. b. Pengujian kedua diperoleh nilai kuat geser (τ) sebesar 69,32 kN/m2 , kohesi (C) sebesar 36,13 kN/m2 dan nilai sudut geser dalam (φ) sebesar 33,830 c. Pengujian yang ketiga diperoleh nilai kuat geser (τ) sebesar 71,52 kN/m2 , kohesi (C) sebesar 36,02 kN/m2 dan nilai sudut geser dalam (φ) sebesar 36,470
  • 17. TINJAUAN PUSTAKA PENELITIAN TERDAHULU 2 Stabilitas Tanah Menggunakan Serabut Kelapa Melalui Uji Geser Langsung (Direct Shear Test) Di Laboratorium Linuwih Jalu Lastiko, Zai nul Faizien Haza, Dewi Sulistyorini (2017) 1. Untuk mengetahui hasil kuat geser tanah pasir kali opak jika dicampurkan dengan serabut kelapa 2. Untuk mengetahui pengaruh serabut kelapa terhadap kuat geser tanah pasir kali opak. Serabut Kelapa Kadar serabut kelapa mampu menaikkan kuat geser tanah pasir, dengan kadar serabut kelapa 0.5% kenaikkan kuat geser ± 9.14%, untuk kadar serabut kelapa 1% kenaikkan kuat geser ± 9.49% dan untuk kadar serabut kelapa 1.5% kenaikkan kuat geser 10.30%.
  • 19. 1.METODEPENGAMBILANSEMPEL 2.PEMERIKSAANSIFATFISIKTANAHASLI 1. PemeriksaanKadar Air(Watercontent) 2. PemeriksaanBeratIsi(Densitytest) 3. PemeriksaanBeratJenis(SpesificGravity) 4. PemeriksaanBatas Konsistensi Tanah(AtterbergLimit) 5. PemeriksaanAnalisis Saringan METODE PENELITIAN Pengambilansampeltanah lempungdilakukan dengan pemboran ringan sampai pada kedalamandangkal (< 10m). Boryang digunakan adalah borjenisIwan (IwanAuger) Sedangkanserabutkelapayang digunakan diambildari kelapatua yangdi urai menjadivariasi panjang3cmdan 5cm
  • 20. 3.PEMERIKSAANSIFAT MEKANIKTANAH ASLI 4.PERENCANAANCAMPURAN Campurandirencanakanberdasarkan metodecoba-coba(trialand error)yaitu tanah lempungdicampur denganserabutkelapadengan presentasepenambahanserabutkelapasebesar0.5 %,1%,1,5%dari berattanah. METODE PENELITIAN PemeriksaanKekuatan GeserLangsung (DirectShearTest) 5.METODEDILABORATORIUM Metodepengujian dilaboratorium mencakuppemeriksaankadar air, beratjenis,beratisi, konsistensitanah(Atterberg Limit), analisis saringan,dan pengujiankuat gesertanah.
  • 23. Untuk mengetahui sifat-sifat fisik tanah dilakukan beberapa pengujian yang dilakukan di laboratorium meliputi kadar air, berat isi, berat jenis, analisa saringan dan batas-batas Atterberg dengan sampel tanah tidak terganggu. Pengujian sifat fisik ini dilakukan untuk mengklasifikasikan tanah. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN TABELRekapitulasi Pengujian SifatFisik TanahAsli Sumber : Hasil Pemeriksaan Laboratorium (2020)
  • 24. KLASIFIKASITANAH HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN KLASIFIKASITANAH AASHTO: Sistemklasifikasi menurutAASHTO memilikibatasan –batasan antara lain: 1.Lolos saringanno200> 35% 2.Batas Cair> 40% 3.IndeksPlastisitas <LL –30 Darihasil pengujiananalisissaringan, persentasetanah lolossaringan no.200 adalah 52,18% >35%,makatanah tersebuttermasuk dalam klasifikasi tanah lanau– lempung(siltclay)kelompokA-4,A-5,A-6,atau A-7. Darihasil pengujianbatas-batas atterberg didapat nilaibatas cair(LL) rata-rata =38,76%< 40%dan indeksplastisitas (PI) rata-rata =15,65% > 11% maka tanah tersebuttermasukkelompokA-6. 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 0 10 20 30 40 50 60 70 Batas Cair (%) Indeks Plastisitas (%) Sub Grup Sub Grup A-7-6 A-5 A-4 A-6 15,65 % 38,76 % Gambar KlasifikasiTanahBerdasarkan SistemKlasifikasiAASHTO
  • 25. KLASIFIKASITANAH HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN KLASIFIKASITANAH AASHTO(Lanjutan) KelompokA-6adalah kelompoktanah berlempungyang masih mengandungbutir-butir pasir dankerikil tetapi sifat perubahan volumenyacukup besar. Perhitunganindekskelompok(GI) berdasarkan persamaan2.1 adalah: GI=(F –35)(( 0,2+0,005 (LL– 40))+0,01 (F– 15) (PI-10) GI=(52,18–35)(0,2+0,005 (38,76-40))+0,01(52,18–15)(15,65-10) =5,43 =6 Jadi, tanahdiklasifikasikan sebagaitanah berlempungdalam kelompokA-6(6). * Indeks Plastisitas untuk subkelompok A-7-5 < LL-30, sedangkan Indeks Plastisitas untuk subkelompok A-7-6 < LL-30 Gambar KlasifikasiTanahBerdasarkanSistemKlasifikasiAASHTO Klasifikasi Umum Material Granular (<35% lolos saringan no.200) Tanah lanau tanah lempung (>35% lolos saringan no.200) Klasifikasi Kelompok A1 A3 A2 A-4 A-5 A-6 A-7 A-1-a A-1-b A-2-4 A-2-5 A-2-6 A-2-7 A-7-5 A-7-6 Analisa Saringan (% Lolos) 2.00 mm (no.10) 50 maks - - - - - - - - - - 0.425 mm (no.40) 30 maks 50 maks 51 maks - - - - - - - - 0.075 mm (no.200) 15 maks 25 maks 10 maks 35 maks 35 maks 35 maks 35 maks 36 min 36 min 52,18 36 min Sifat Fraksi Lolos Saringan No. 40 Batas Cair (LL) - - - 40 maks 40 maks 40 maks 40 min 38,76 40 min 38,76 40 min Indeks Plastis (PI) 6 maks Np 10 maks 10 maks 11 min 11 min 10 maks 10 maks 15,65 11 min Indeks Kelompok (GI) 0 0 0 4 maks 8 maks 12 maks 6 maks 20 maks Tipe Material Yang Pokok Pada Umumnya Pecahan Batu, Kerikil dan Pasir Pasir Halus Kerikil Berlanau atau Berlempung dan Pasir Tanah Berlanau Tanah Berlempung Penilaian Umum Sebagai Tanah Dasar Sangat Baik Sampai Baik Sedang Sampai Buruk
  • 26. KLASIFIKASITANAH HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN KLASIFIKASITANAH USCS 1. Darihasil pemeriksaananalisis saringan,persentaselolossaringanno.200 rata-rata 52,18%> 50%, maka tanah tersebuttermasuk tanah berbutir halus. 2. Dari nilai pemeriksanbatas –batas atterberg didapat nilai batas cair(LL) rata- rata =38,76%<50%, dapat disimpulkan tanah tersebuttermasuk kelompokML, CL,atau OL. 3. Dari grafik batas cair(LL) dan indeksplastisitas (PI) (gambar terlampir) diperolehLLdanPLyangdiplot beradadi bawah garis A, makatanah tersebut termasuk kelompokCL. 4. Secaravisual, tanahberwarnakuning danbercampurdengansedikit pasir, maka tanah tersebuttermasuk dalamkelompokCL. KelompokCLmerupakankelompok lempunganorganik denganplastisitas rendah sampai dengansedang,lempungberkerikil,lempungberpasirlempungberlanau, lempung“kurus” (leanclays). Gambar KlasifikasiTanahBerdasarkan SistemKlasifikasiUSCS 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Indeks Plastisitas (%) Batas Cair (%) ML dan OL CL - ML OH dan MH CH 15,65 % 38,76 % CL
  • 27. Pengujian Sifat–SifatMekanik Tanah(0% Serabut Kelapa) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Waktu Pergeseran Dial Gaya Teg. Dial Gaya Teg. Dial Gaya Teg. (minute) Reading Geser Geser (τ) Reading Geser Geser (τ) Reading Geser Geser (τ) 0 20 6 3,013 0,081 8 4,018 0,108 8 4,018 0,108 1∕4 40 7 3,515 0,094 9 4,520 0,121 9 4,520 0,121 1∕2 60 9,5 4,771 0,128 10 5,022 0,135 10 5,022 0,135 1 80 10 5,022 0,135 11 5,524 0,148 11 5,524 0,148 1,5 100 11 5,524 0,148 11,5 5,775 0,155 12 6,026 0,162 2 120 11,5 5,775 0,155 12 6,026 0,162 13 6,529 0,175 2,5 140 12 6,026 0,162 12,5 6,278 0,169 14 7,031 0,189 3 160 12 6,026 0,162 13 6,529 0,175 15 7,533 0,202 3,5 180 12,5 6,278 0,169 13,5 6,780 0,182 15,5 7,784 0,209 4 200 12,7 6,378 0,171 14 7,031 0,189 16 8,035 0,216 4,5 220 12,9 6,478 0,174 14,5 7,282 0,196 16,5 8,286 0,223 5 240 13 6,529 0,175 15 7,533 0,202 17 8,537 0,229 6 260 13,3 6,679 0,180 15 7,533 0,202 17 8,537 0,229 7 280 13,3 6,679 0,180 15,5 7,784 0,209 17,5 8,789 0,236 8 300 13,3 6,679 0,180 14 7,031 0,189 18 9,040 0,243 9 320 13 6,529 0,175 13,5 6,780 0,182 18 9,040 0,243 10 340 12 6,026 0,162 13 6,529 0,175 18 9,040 0,243 11 360 11,5 5,775 0,155 12,5 6,278 0,169 17,5 8,789 0,236 12 380 10 5,022 0,135 12,5 6,278 0,169 17 8,537 0,229 13 400 0 0 0 12 6,026 0,162 0 0 0 14 420 0 0 0 12 6,026 0,162 0 0 0 15 440 0 0 0 0 0 0 0 0 0 σ2 = 0,1970 kg/cm 2 σ3 = 0,3940 kg/cm 2 Gaya Normal Teg. Normal P1 = 3,167 kg P2 = 6,334 kg P3 = 12,668 kg σ1 = 0,0985 kg/cm 2 Menghitungtegangan normalberdasarkan persamaan (2-11) σ =ɣ.h σ =1,38gr/cm3 x100 cm =138gr/cm2 =0,138kg/cm2 Menghitungnilai τ'berdasarkan persamaan (2-10) τ'=c+σntanø τ'=0,1626 +(0,138x tan11,5o) =0,191 kg/cm2 C = 0,1626 kg/cm2
  • 28. Pengujian Sifat–SifatMekanik Tanah HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN TABELREKAPITULASI NILAI KUAT GESER Nama Sampel Tanah Kohesi (c) kg/cm2 Sudut Geser Tanah (ø) Kuat Geser (τ') kg/cm2 A. TANAH ASLI Tanah Asli 0,1305 11,50 0,191 B. TANAH CAMPURAN SERABUT 3 CM Tanah + 0,5 % Serabut Kelapa 0,195 140 0,229 Tanah + 1 % Serabut Kelapa 0,2266 160 0,266 Tanah + 1,5 % Serabut Kelapa 0,2387 170 0,281 C. TANAH CAMPURAN SERABUT 5 CM Tanah + 0,5 % Serabut Kelapa 0,2026 220 0,258 Tanah + 1 % Serabut Kelapa 0,2113 270 0,282 Tanah + 1,5 % Serabut Kelapa 0,2383 280 0,312
  • 29. Pengujian Sifat–SifatMekanik Tanah HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambar Grafik Hubungan Serabut Kelapa dengan nilai Kohesi (c). Gambar Grafik Hubungan Serabut Kelapa dengan nilai Sudut Tanah
  • 30. Pengujian Sifat–SifatMekanik Tanah HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambar Grafik Hubungan Serabut Kelapa dengan nilai Kohesi (c).
  • 31. PENGARUHPENAMBAHANSERABUTKELAPA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Nilai kohesi (c) Pada sempel 1 serabut kelapa dengan Panjang 3 cm dengan variasi 0,5% = 0,195 kg/cm2, 1% = 0,2266 kg/cm2 , 1,5% = 0,2387 kg/cm2. Sampel 2 serabut kelapa dengan Panjang 5 cm dengan variasi 0,5% = 0,2026 kg/cm2 1% = 0,2113 kg/cm2 , 1,5% = 0,2383 kg/cm2 Dari data diatas nilai kohesi (c) tertinggi pada sempel 1 Panjang 3 cm dengan variasi 1,5% serabut kelapa sebesar 0,2387 kg/cm2 naik 46,8% dari tanah asli dan pada sempel 2 panjang 5 cm dengan variasi 1,5% serabut kelapa sebesar 0,2387 kg/cm2 naik 46.6% dari tanah asli. b. Nilai Sudut Tanah Pada sempel 1 serabut kelapa dengan Panjang 3 cm dengan variasi 0,5% = 140, 1% = 160 , 1,5% = 170. Sampel 2 serabut kelapa dengan Panjang 5 cm dengan variasi 0,5% = 220 1% = 270 , 1,5% = 280. Dari data diatas nilai sudut tanah tertinggi pada sempel Panjang 3 cm dengan variasi 1,5% serabut kelapa sebesar 170 naik 47,8% dari tanah asli, sedangkan pada sempel 2 panjang 5 cm dengan variasi 1,5% serabut kelapa sebesar 280 naik hamper 3 (tiga) kali lipat dari tanah asli yaitu 143.5%. c. Nilai Kuat Geser (τ) Pada sempel 1 serabut kelapa dengan Panjang 3 cm dengan variasi 0,5% = 0,229 kg/cm2 , 1% = 0,266 kg/cm2 , 1,5% = 0,281 kg/cm2. Sampel 2 serabut kelapa dengan Panjang 5 cm dengan variasi 0,5% = 0,258 kg/cm2 1% = 0,282 kg/cm2 1,5% = 0,312 kg/cm2. Dari data diatas nilai kuat geser (τ) tertinggi pada sempel Panjang 3 cm dengan variasi 1,5% serabut kelapa sebesar 0,281 kg/cm2 naik 47,30% dari tanah asli dan pada sempel 2 panjang 5 cm dengan variasi 1,5% serabut kelapa sebesar 0,312 kg/cm2 naik 63.46% dari tanah asli.
  • 33. 1. Hasil pengujian sifat-sifat fisik tanah dan mekanik tanah untuk sampel tanah dari daerah Desa Bukit Rawi, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah diperoleh nilai, kadar air sebesar = 40,28%; berat isi = 1,38 gr/cm3; berat jenis = 2,70%; batas-batas atterberg, LL = 38,76%; PL = 13,62%; PI = 25,13%; SL = 24,79%; analisis saringan meliputi persentase berat material tertahan = 47,82%; persentase lolos saringan = 52,18%; dan analisis hidrometer = 7,14%. 2. Berdasarkan sistem klasifikasi menurut AASHTO tanah ini termasuk kedalam kelompok A-6 (4) yang di klasifikasikan tanah yang masih mengandung butir – butir pasir dan kerikil, untuk system klasifikasi menurut USCS tanah tergolong dalam kelompok CL yaitu tanah lempung anorganik dengan plastisitas rendah sampai dengan sedang, lempung berkerikil, lempung berpasir lempung berlanau, lempung “kurus” (lean clays). KESIMPULAN DAN SARAN
  • 34. KESIMPULAN DAN SARAN 3. Hasil pengujian kuat geser Tabel Rekapitulasi Hasil Pengujian Kuat Geser Nama Sampel Tanah Kohesi (c) kg/cm2 Sudut Geser Tanah (ø) Kuat Geser (τ') Kenaikan (%) kg/cm2 (c) (ø) (τ') A. TANAH ASLI Tanah Asli 0,1305 11,5o 0,191 B. TANAH CAMPURAN SERABUT 3 CM Tanah + 0,5 % Serabut Kelapa 0,195 14o 0,229 49,43 21,74 20,31 Tanah + 1 % Serabut Kelapa 0,2266 16o 0,266 73,64 39,13 39,59 Tanah + 1,5 % Serabut Kelapa 0,2387 17o 0,281 82,91 47,83 47,31 C. TANAH CAMPURAN SERABUT 5 CM Tanah + 0,5 % Serabut Kelapa 0,2026 22o 0,258 55,25 91,30 35,49 Tanah + 1 % Serabut Kelapa 0,2113 27o 0,282 61,92 134,78 47,69 Tanah + 1,5 % Serabut Kelapa 0,2383 28o 0,312 82,61 143,48 63,46
  • 35. SARAN KESIMPULAN DAN SARAN 1. Perludiadakan pengujiandengankemungkinan bahancampuran kombinasiyanglain.Misalnya mengkombinasikan dengan bahan-bahan :semen,atau zatkimia penstabil lain. 2. Perludiadakan pengujiankuat geserpembandingdenganperalatanlain misalnya:AlatUjiTriaksial dan TekanBebas. 3. Pengawasan intensifperludilakukan pada pelaksanaan pembuatan sampel dilaboratorium danjuga perludiperhatikan kondisi peralatanyang digunakan padasaat penelitiansehinggadiperolehdata yangakurat.