2. Masalah Kerusakan Lingkungan
• Kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung
dan/atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia,dan/atau
hayati lingkungan hidup yang melampaui kriteria baku
kerusakan lingkungan hidup.
• Kerusakan yang terjadi pada lingkungan hidup manusia
menyebabkan adanya gangguan terhadap keseimbangan
karena sebagian dari komponen lingkungan menjadi
berkurang fungsinya.
• Kerusakan lingkungan dapat terjadi karena campur tangan
manusia dan dapat pula karena faktor alami.
• Dampak dari kerusakannya belum tentu sama, namun
akhirnya manusia juga yang mesti memikul serta
mengatasinya.
4. Penebangan hutan
Penebangan hutan yang liar mengurangi
fungsi hutan sebagai penahan air.
Akibatnya, daya dukung hutan menjadi
berkurang. Selain itu, penggundulan
hutan dapat menyebabkan terjadi banjir
dan erosi. Akibat lain adalah munculnya
harimau, babi hutan, dan ular di tengah
pemukiman manusia karena semakin
sempitnya habitat hewan-hewan tersebut
5.
6. Pembangunan Pemukiman
• Pembangungan pemukiman pada daerah-daerah yang
subur merupakan salah satu tuntutan kebutuhan pokok.
Semakin padat populasi manusia, lahan yang semula
produktif menjadi tidak atau kurang produktif.
• Pembangunan jalan kampung dan desa dengan cara
betonisasi mengakibatkan air sulit meresap ke dalam
tanah. Sebagai akibatnya, bila hujan lebat memudahkan
terjadinya banjir. Selain itu, tumbuhan di sekitamya
menjadi kekurangan air sehingga tumbuhan tidak efektif
melakukan fotosintesis. Akibat lebih lanjut, kita merasakan
panas akibat tumbuhan tidak secara optimal
memanfaatkan CO2.
7.
8. Penerapan Intensifikasi Pertanian
• Intensifikasi pertanian adalah suatu usaha untuk menaikkan hasil
pertanian tanpa menambah areal lahan pertanian, caranya antara
lain dengan pemilihan bibit unggul, pemupukan, irigasi yang baik,
mencegah penyerangan hama dsb
• Penerapan intensifikasi pertanian di satu sisi meningkatkan
produksi, sedangkan di sisi lain bersifat merugikan.
• Misalnya, penggunaan pupuk dan pestisida dapat menyebabkan
pencemaran. Contoh lain pemilihan bibit unggul sehingga dalam
satu kawasan lahan hanya ditanami satu macam tanaman, disebut
pertanian tipe monokultur, dapat mengurangi keanekaragaman
sehingga keseimbangan ekosistem sulit untuk diperoleh. Ekosistem
dalam keadaan tidak stabil. Dampak yang lain akibat penerapan
tipe ini adalah terjadinya ledakan hama.
11. Letusan Gunung Berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut
bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak
gunung berapi.
Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara
lain berupa:
1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
4) Gas yang mengandung racun.
5) Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa
perumahan, dan lain-lain.
12.
13. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena
beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung
berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di
dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa,
namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan
terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat
dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa
berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung
maupun tidak langsung, di antaranya:
1) Berbagai bangunan roboh.
2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
3) Tanah longsor akibat guncangan.
4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami
(gelombang pasang).
14.
15. Angin Topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi
menuju ke kawasan bertekanan rendah.
Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang
mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra
Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di
kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan,
bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru
dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi
perubahan iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala
pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan
keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan
kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan
kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
1) Merobohkan bangunan.
2) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
3) Membahayakan penerbangan.
4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
16.
17. Masalah Lingkungan Hidup
Di Indonesia Saat Ini:
•Penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan
•Polusi air dari limbah industri dan pertambangan
•Polusi udara di daerah perkotaan
•Asap dan kabut dari kebakaran hutan
•Kebakaran hutanpermanen/tidak dapat dipadamkan
•Perambahan suaka alam/suaka margasatwa
•Perburuan liar, perdagangan dan pembasmian hewan liar yang
dilindungi
•Penghancuran terumbu karang
•Pembuangan sampah B3/radioaktif dari negara maju
•Pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan
•Semburan lumpur liar di sidoarjo, jawa timur
•Hujan asam yang merupakan akibat dari polusi udara.
19. Kategori Nasional Kawasan Konservasi (UU.
No. 5 / 1990)
–Kawasan Suaka Alam
• Cagar alam
• Suaka margasatwa
–Kawasan Pelestarian Alam
• Taman nasional
• Taman wisata alam
• Taman hutan raya
–Taman Buru
20. KAWASAN KONSERVASI
Kawasan suaka alam Kawasan pelestarian alam Taman buru
Cagar alam Suaka margasatwa
CA
Darat
CA
Laut
SM
Darat
SM
Laut
Taman Nasional Taman Wisata Alam
TN
Darat
TN
Laut
TWA
Darat
TWA
Laut
TAHURA
KATEGORI KAWASAN KONSERVASI
21. CAGAR ALAM
• Mempunyai keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa dan tipe
ekosistem,
• Mewakili formasi biota tertentu dan atau unit-unit penyusunnya,
• Mempunyai kondisi alam, baik biota maupun fisiknya yang masih
asli dan tidak atau belum diganggu manusia,
• Mempunyai ciri khas potensi, dan dapat merupakan contoh
ekosistem yang keberadaannya memerlukan upaya konservasi;
dan atau
• Mempunyai komunitas tumbuhan dan atau satwa beserta
ekosistemnya yang langka atau yang keberadaannya terancam
punah.
• Mempunyai luas yang cukup dan bentuk (geometri) tertentu agar
menunjang pengelolaan yang efektif dan menjamin
berlangsungnya proses ekologis secara alami,
22. Cagar Alam Nusa Kambangan
Jawa Barat
Pulau Kambangan, yang
berstatus sebagai cagar alam,
selain sering digunakan untuk
latihan militer, juga merupakan
habitat bagi pohon-pohon
langka, namun banyak yang
telah ditebang secara liar. Saat
ini yang tersisa kebanyakan
adalah tumbuhan perdu,nipah
dan belukar. Kayu plahlar yang
hanya dapat ditemukan di
pulau ini banyak dicuri karena
setelah dikeringkan,
mempunyai kualitas yang
setara dengan kayu meranti
dari Kalimantan.
23. SUAKA MARGASATWA
• Merupakan tempat hidup dan perkembangbiakan dari
jenis satwa yang perlu dilakukan upaya konservasi,
dan atau
• Memiliki keanekaragaman dan populasi satwa yang
tinggi, dan atau
• Merupakan habitat dari suatu jenis satwa langka dan
atau dikhawatirkan akan punah, dan atau
• Merupakan tempat dan kehidupan bagi jenis satwa
migran tertentu;
• Mempunyai luas yang cukup sebagai habitat jenis
satwa yang bersangkutan.
24. Suaka Margasatwa Muara Angke
Jakarta Utara
Walaupun termasuk kawasan
margasatwa terkecil di Indonesia
beberapa jenis burung endemik
Pulau Jawa bisa Anda temukan di
sini, seperti Cerek Jawa dan
Bubut Jawa. Tempat ini juga
menjadi habitat kelompok monyet
ekor panjang. Tak hanya itu,
kawasan ini juga merupakan
rumah bagi aneka flora. Tercatat
sekitar 30 jenis tumbuhan ada di
sini, 11 di antaranya adalah jenis
pohon bakau seperti Api-api dan
Pidada.
Di kawasan SMMA terdapat
jembatan kayu sepanjang 800
meter yang bisa Anda telusuri
untuk melihat langsung kehidupan
flora dan fauna di sini.
25. TAMAN NASIONAL
• Memiliki sumberdaya alam yang khas dan unik baik
berupa jenis tumbuhan maupun satwa dan
ekosistemnya serta gejala alam yang masih utuh dan
alami, dan atau
• Memiliki satu atau beberapa ekosistem yang masih
utuh,
• Memiliki keadaan alam yang asli dan alami untuk
dikembangkan sebagai pariwisata alam,
• Mempunyai luas yang cukup untuk menjamin
kelangsungan proses ekologis secara alami.
26. Taman Nasional Gunung Leuser
Aceh, Sumatera Utara
• Taman Nasional Gunung Leuser
merupakan perwakilan tipe ekosistem
hutan pantai, dan hutan hujan tropika
dataran rendah sampai pegunungan.
• Hampir seluruh kawasan ditutupi oleh
lebatnya hutan dengan beberapa
sungai dan air terjun. Terdapat
tumbuhan langka dan khas yaitu daun
payung raksasa , bunga raflesia serta
Rhizanthes zippelnii yang merupakan
bunga terbesar dengan diameter 1,5
meter. Selain itu, terdapat tumbuhan
yang unik yaitu ara atau tumbuhan
pencekik.
• Satwa langka dan dilindungi yang
terdapat di taman nasional antara lain
mawas/orangutan , siamang, gajah
Sumatera, badak Sumatera, harimau
Sumatera, kambing hutan, rangkong,
rusa sambar, dan kucing hutan.
27. TAMAN WISATA ALAM
• Mempunyai daya tarik alam berupa tumbuhan,
satwa atau ekosistem, gejala alam serta
formasi geologi yang menarik
• Kondisi lingkungan di sekitarnya mendukung
upaya pengembangan pariwisata alam
• Mempunyai luas yang cukup untuk menjamin
kelestarian potensi dan daya tarik untuk
dimanfaatkan bagi pariwisata dan rekreasi
alam
28. Taman Wisata Alam Bantimurung
Sulawesi Selatan
• Bantimurung memiliki kekayaan
alam yang berlimpah dari indahnya
petakan-petakan sawah yang indah
dipandang, tebing-tebing curam
yang terjal, hijaunya pegunungan
yang elok, kupu-kupu yang
beraneka ragam hingga air terjun
dan goa-goa yang merupakan daya
tarik utama pesona keindahan alam
Bantimurung. Vegetasi yang
terdapat di Taman Wisata Alam
Bantimurung adalah tipe hutan
hujan pegunungan yang didominasi
oleh famili Liniaceae, antara lain;
jambu hujan (Eugenia sp), jabon
(Anthocepalus cadamba), pala-pala
(Mangifera sp), enau (Arenga
pinnata), centana (Pterocarpus
indicus) dan lain-lain.
29. TAMAN HUTAN RAYA
• Merupakan kawasan dengan ciri khas baik
asli maupun buatan, baik pada kawasan yang
ekosistemnya masih utuh ataupun kawasan
yang ekosistemnya sudah berubah
• Memiliki keindahan alam dan atau gejala alam
• Mempunyai luas wilayah yang memungkinkan
untuk pembangunan koleksi tumbuhan dan
atau satwa, baik jenis asli atau bukan asli.
30. Taman Hutan Raya Juanda
Lembang, Bandung
• Saat mulai memasuki kawasan
ini pengunjung akan merasakan
sejuknya alam dengan adanya
pohon-pohon yang tinggi di
pinggir-pinggir jalan seperti pohon
Pinus, pohon Kaliandra, pohon
Bambu dan jenis pohon-pohon
kecil lainnya serta di temani
kicauan Burung Kutilang dan
Burung Kepondang. Ada
beberapa objek wisata yang
dihadirkan, baik wisata alam
maupun wisata bekas
peninggalan sejarah pada masa
lalu, seperti adanya Gua buatan
peninggalan Jepang dan Gua
peninggalan Belanda.
Pengunjung juga dapat mandi di
air terjun / curug yang ada
31. TAMAN BURU
• Sebentuk kawasan konservasi yang dipersiapkan
selain untuk tujuan pelestarian, juga untuk
mengakomodir kebutuhan perburuan satwa.
• Dengan demikian, kawasan taman buru memang
dibangun untuk keperluan perburuan satwa yang
sudah ditentukan jenisnya, dan disertai
persyaratan-persyaratannya.
• Meskipun diberi predikat taman buru, namun jelas
tidak diizinkan untuk memburu satwa-satwa yang
bukan satwa buruan yang telah ditetapkan. Jika
hal seperti ini terjadi, berarti si pemburu telah
melakukan pelanggaran terhadap ketentuan
perburuan.
32. Taman Buru Tambora Selatan
Dompu, NTB
• Jenis Binatang burunya adalah
: Rusa dan Babi Hutan. Jenis
Binatang yang lain yang ada di
Taman Buru Tambora Selatan
adalah : Burung Kakatua Putih
Jambul Kuning, Nuri Merah,
Musang Landak, Beo, Ayam
Hutan, Burung, Gosong,
Elang, Gagak, Kuntul.
• Jenis Tumbuhan yang ada :
Bajur, Jambu Hutan, Asam
Hutan, Cerme Hutan,
Kesambi, dll
34. Penggunaan teknologi secara tidak bijaksana
Penggunaan chlorofluorocarbon (CFC) dalam peralatan hasil teknologi
tertentu --misalnya dalam alat pendingin ruangan, lemari pendingin,
dan hairspray-- dapat mengakibatkan semakin menipisnya lapisan
ozon akibat reaksi Cl dan CFC yang mengasilkan ClO dan O2 padahal
lapisan ozon sangat kita perlukan sebagai penyaring/filter sinar
ultraviolet dari sinar matahari yang masuk ke bumi. Dengan
menipisnya lapisan ozon --bahkan para ilmuwan menemukan lapisan
ozon di atas Antartika dan Kutub Utara telah berlubang-- sinar
ultraviolet dari matahari masuk ke bumi secara berlebihan sehingga
dapat menimbulkan kerusakan fisik pada benda-benda di bumi serta
terjadinya perubahan genetika pada makhluk hidup di bumi dan suhu
bumi semakin memanas.
34
35. Perilaku negatif pemicu terjadinya bencana alam
• perilaku membuka lahan bercocok tanam dengan cara
membakar hutan untuk menghemat waktu dan biaya
operasional yang memicu terjadinya kebakaran hutan
yang meluas dan kegundulan hutan,
• perilaku membuang sampah di sungai dan saluran air
yang memicu banjir, dan
• perilaku membuang limbah industri tanpa melalui
pengolahan limbah yang memicu tercemarnya
lingkungan sekitar lokasi industri dengan zat-zat yang
berbahaya.
35
36. Pelestarian Lingkungan Hidup
• Reboisasi, yaitu berupa penanaman kembali
tanaman terutama pada daerah-daerah perbukitan
yang telah gundul.
• Rehabilitasi lahan, yaitu pengembalian tingkat
kesuburan tanah-tanah yang kritis dan tidak
produktif.
• Pengaturan tata guna lahan serta pola tata ruang
wilayah sesuai dengan karakteristik dan peruntukan
lahan.
• Pembuatan sengkedan (terasering) atau lorak mati
bagi daerahdaerah pertanian yang memiliki
kemiringan lahan curam yang rentan terhadap
erosi.
37. Pelestarian Lingkungan Hidup
• Larangan pembuangan limbah rumah tangga agar
tidak langsung ke sungai.
• Penyediaan tempat sampah, terutama di daerah
pantai yang dijadikan lokasi wisata.
• Menghindari terjadinya kebocoran tangki-tangki
pengangkut bahan bakar minyak pada wilayah laut.
• Mengontrol kadar polusi udara dan memberi
informasi jika kadar polusi melebihi ambang batas,
yang dikenal dengan emisi gas buang.
38. Pengelolaan lingkungan hidup
• adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan,
penataan, pemeliharaan, pengawasan,
pengendalian, pemulihan, dan pengembangan
lingkungan hidup
• Pengelolaan ini mempunyai tujuan sebagai
berikut :
- Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan
lingkungan hidup.
- Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara
bijaksana.
- Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan
hidup.
40. Pupuk Kompos
• Cara membuat pupuk kompos adalah :
1. Pisahkan sampah organik (daun, ranting) dan
sampah anorganik (plastik)
2. Masukkan sampah organik kedalam bak
penampungan
3. Tutup bak agar proses dekomposisi optimal.
Sampah harus basah tapi tidak sampai berair
dan diaduk seminggu sekali
4. Dalam waktu dua atau tiga bulan kompos
akan jadi
41. Daur ulang batok kelapa
• Batok kelapa dapat didaur ulang jadi berbagi barang
seperti kancing baju, celengan, gelas seloki, gayung,
centong/sendok nasi, kelapa gabuk (yang gagal
membesar) dan telah kering. Separuh bagian diukir
menjadi wajah dengan semburat serat sabut, sebagai
rambutnya. Separuhnya lagi dibiarkan utuh terbungkus
sabu.
• Batok kelapa juga dibuat menjadi perangkat makan.
Yang ini, proses pembuatannya lebih sulit karena batok-
batok tersebut dipecah-pecah kecil dan disusun kembali
seperti membuat mozaik dengan perekat, sehingga
menjadi lempengan. Barulah setelah ini dibentuk
menjadi benda-benda tertentu, bahkan bisa dibuat
lemari atau meja
42. Daur Ulang Kertas
• Kertas bekas digunting-gunting sampai menjadi potongan kecil
• Rendam potongan kertas selama 1 hari
• Blender kertas yang sudah direndam sampai menjadi bubur kertas
• Beri pewarna sesuai keinginan masig-masing, lebih bagus kalau
menggunakan pewarna alami
• Bubur kertas yang sudah diberi pewarna dicampur dan diaduk
dengan lem kanji
• Adonan dicetak di cetakan dari rangka kayu yang ditengahnya
dilapisi kain ero
• Bubur kertas yang sudah dimasukkan ke cetakan diratakan sambil
ditekan dengan paralon. Fungsinya agar airnya jatuh ke baskom
yang sudah diletakkan di bawah cetakan
• Setelah rata dan tebalnya sudah sesuai dengan yang diinginkan
baru dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Tapi, jangan
dijemur di bawah matahari langsung
• Angkat dari kain dan kertas daur lang pun jadi
• Kertas yang sudah jadi bisa digunting sesuai keinginan masing-
masing