SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
PELESTARIAN
LINGKUNGAN HIDUP
DIAN ANISA PUTRI
XI IPS 1
SMA N 54 JAKARTA
Masalah Kerusakan Lingkungan
• Kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung
dan/atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia,dan/atau
hayati lingkungan hidup yang melampaui kriteria baku
kerusakan lingkungan hidup.
• Kerusakan yang terjadi pada lingkungan hidup manusia
menyebabkan adanya gangguan terhadap keseimbangan
karena sebagian dari komponen lingkungan menjadi
berkurang fungsinya.
• Kerusakan lingkungan dapat terjadi karena campur tangan
manusia dan dapat pula karena faktor alami.
• Dampak dari kerusakannya belum tentu sama, namun
akhirnya manusia juga yang mesti memikul serta
mengatasinya.
Kerusakan Lingkungan
Karena Campur Tangan Manusia
• Penebangan hutan
• Pembangunan pemukiman, dan
• Penerapan intensifikasi
pertanian
Penebangan hutan
Penebangan hutan yang liar mengurangi
fungsi hutan sebagai penahan air.
Akibatnya, daya dukung hutan menjadi
berkurang. Selain itu, penggundulan
hutan dapat menyebabkan terjadi banjir
dan erosi. Akibat lain adalah munculnya
harimau, babi hutan, dan ular di tengah
pemukiman manusia karena semakin
sempitnya habitat hewan-hewan tersebut
Pembangunan Pemukiman
• Pembangungan pemukiman pada daerah-daerah yang
subur merupakan salah satu tuntutan kebutuhan pokok.
Semakin padat populasi manusia, lahan yang semula
produktif menjadi tidak atau kurang produktif.
• Pembangunan jalan kampung dan desa dengan cara
betonisasi mengakibatkan air sulit meresap ke dalam
tanah. Sebagai akibatnya, bila hujan lebat memudahkan
terjadinya banjir. Selain itu, tumbuhan di sekitamya
menjadi kekurangan air sehingga tumbuhan tidak efektif
melakukan fotosintesis. Akibat lebih lanjut, kita merasakan
panas akibat tumbuhan tidak secara optimal
memanfaatkan CO2.
Penerapan Intensifikasi Pertanian
• Intensifikasi pertanian adalah suatu usaha untuk menaikkan hasil
pertanian tanpa menambah areal lahan pertanian, caranya antara
lain dengan pemilihan bibit unggul, pemupukan, irigasi yang baik,
mencegah penyerangan hama dsb
• Penerapan intensifikasi pertanian di satu sisi meningkatkan
produksi, sedangkan di sisi lain bersifat merugikan.
• Misalnya, penggunaan pupuk dan pestisida dapat menyebabkan
pencemaran. Contoh lain pemilihan bibit unggul sehingga dalam
satu kawasan lahan hanya ditanami satu macam tanaman, disebut
pertanian tipe monokultur, dapat mengurangi keanekaragaman
sehingga keseimbangan ekosistem sulit untuk diperoleh. Ekosistem
dalam keadaan tidak stabil. Dampak yang lain akibat penerapan
tipe ini adalah terjadinya ledakan hama.
Kerusakan Lingkungan
Karena Faktor Alam
• Letusan gunung berapi
• Gempa Bumi, dan
• Angin topan
Letusan Gunung Berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut
bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak
gunung berapi.
Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara
lain berupa:
1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
4) Gas yang mengandung racun.
5) Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa
perumahan, dan lain-lain.
Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena
beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung
berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di
dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa,
namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan
terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat
dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa
berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung
maupun tidak langsung, di antaranya:
1) Berbagai bangunan roboh.
2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
3) Tanah longsor akibat guncangan.
4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami
(gelombang pasang).
Angin Topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi
menuju ke kawasan bertekanan rendah.
Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang
mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra
Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di
kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan,
bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru
dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi
perubahan iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala
pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan
keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan
kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan
kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
1) Merobohkan bangunan.
2) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
3) Membahayakan penerbangan.
4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
Masalah Lingkungan Hidup
Di Indonesia Saat Ini:
•Penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan
•Polusi air dari limbah industri dan pertambangan
•Polusi udara di daerah perkotaan
•Asap dan kabut dari kebakaran hutan
•Kebakaran hutanpermanen/tidak dapat dipadamkan
•Perambahan suaka alam/suaka margasatwa
•Perburuan liar, perdagangan dan pembasmian hewan liar yang
dilindungi
•Penghancuran terumbu karang
•Pembuangan sampah B3/radioaktif dari negara maju
•Pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan
•Semburan lumpur liar di sidoarjo, jawa timur
•Hujan asam yang merupakan akibat dari polusi udara.
Lumpur Lapindo
Kategori Nasional Kawasan Konservasi (UU.
No. 5 / 1990)
–Kawasan Suaka Alam
• Cagar alam
• Suaka margasatwa
–Kawasan Pelestarian Alam
• Taman nasional
• Taman wisata alam
• Taman hutan raya
–Taman Buru
KAWASAN KONSERVASI
Kawasan suaka alam Kawasan pelestarian alam Taman buru
Cagar alam Suaka margasatwa
CA
Darat
CA
Laut
SM
Darat
SM
Laut
Taman Nasional Taman Wisata Alam
TN
Darat
TN
Laut
TWA
Darat
TWA
Laut
TAHURA
KATEGORI KAWASAN KONSERVASI
CAGAR ALAM
• Mempunyai keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa dan tipe
ekosistem,
• Mewakili formasi biota tertentu dan atau unit-unit penyusunnya,
• Mempunyai kondisi alam, baik biota maupun fisiknya yang masih
asli dan tidak atau belum diganggu manusia,
• Mempunyai ciri khas potensi, dan dapat merupakan contoh
ekosistem yang keberadaannya memerlukan upaya konservasi;
dan atau
• Mempunyai komunitas tumbuhan dan atau satwa beserta
ekosistemnya yang langka atau yang keberadaannya terancam
punah.
• Mempunyai luas yang cukup dan bentuk (geometri) tertentu agar
menunjang pengelolaan yang efektif dan menjamin
berlangsungnya proses ekologis secara alami,
Cagar Alam Nusa Kambangan
Jawa Barat
Pulau Kambangan, yang
berstatus sebagai cagar alam,
selain sering digunakan untuk
latihan militer, juga merupakan
habitat bagi pohon-pohon
langka, namun banyak yang
telah ditebang secara liar. Saat
ini yang tersisa kebanyakan
adalah tumbuhan perdu,nipah
dan belukar. Kayu plahlar yang
hanya dapat ditemukan di
pulau ini banyak dicuri karena
setelah dikeringkan,
mempunyai kualitas yang
setara dengan kayu meranti
dari Kalimantan.
SUAKA MARGASATWA
• Merupakan tempat hidup dan perkembangbiakan dari
jenis satwa yang perlu dilakukan upaya konservasi,
dan atau
• Memiliki keanekaragaman dan populasi satwa yang
tinggi, dan atau
• Merupakan habitat dari suatu jenis satwa langka dan
atau dikhawatirkan akan punah, dan atau
• Merupakan tempat dan kehidupan bagi jenis satwa
migran tertentu;
• Mempunyai luas yang cukup sebagai habitat jenis
satwa yang bersangkutan.
Suaka Margasatwa Muara Angke
Jakarta Utara
Walaupun termasuk kawasan
margasatwa terkecil di Indonesia
beberapa jenis burung endemik
Pulau Jawa bisa Anda temukan di
sini, seperti Cerek Jawa dan
Bubut Jawa. Tempat ini juga
menjadi habitat kelompok monyet
ekor panjang. Tak hanya itu,
kawasan ini juga merupakan
rumah bagi aneka flora. Tercatat
sekitar 30 jenis tumbuhan ada di
sini, 11 di antaranya adalah jenis
pohon bakau seperti Api-api dan
Pidada.
Di kawasan SMMA terdapat
jembatan kayu sepanjang 800
meter yang bisa Anda telusuri
untuk melihat langsung kehidupan
flora dan fauna di sini.
TAMAN NASIONAL
• Memiliki sumberdaya alam yang khas dan unik baik
berupa jenis tumbuhan maupun satwa dan
ekosistemnya serta gejala alam yang masih utuh dan
alami, dan atau
• Memiliki satu atau beberapa ekosistem yang masih
utuh,
• Memiliki keadaan alam yang asli dan alami untuk
dikembangkan sebagai pariwisata alam,
• Mempunyai luas yang cukup untuk menjamin
kelangsungan proses ekologis secara alami.
Taman Nasional Gunung Leuser
Aceh, Sumatera Utara
• Taman Nasional Gunung Leuser
merupakan perwakilan tipe ekosistem
hutan pantai, dan hutan hujan tropika
dataran rendah sampai pegunungan.
• Hampir seluruh kawasan ditutupi oleh
lebatnya hutan dengan beberapa
sungai dan air terjun. Terdapat
tumbuhan langka dan khas yaitu daun
payung raksasa , bunga raflesia serta
Rhizanthes zippelnii yang merupakan
bunga terbesar dengan diameter 1,5
meter. Selain itu, terdapat tumbuhan
yang unik yaitu ara atau tumbuhan
pencekik.
• Satwa langka dan dilindungi yang
terdapat di taman nasional antara lain
mawas/orangutan , siamang, gajah
Sumatera, badak Sumatera, harimau
Sumatera, kambing hutan, rangkong,
rusa sambar, dan kucing hutan.
TAMAN WISATA ALAM
• Mempunyai daya tarik alam berupa tumbuhan,
satwa atau ekosistem, gejala alam serta
formasi geologi yang menarik
• Kondisi lingkungan di sekitarnya mendukung
upaya pengembangan pariwisata alam
• Mempunyai luas yang cukup untuk menjamin
kelestarian potensi dan daya tarik untuk
dimanfaatkan bagi pariwisata dan rekreasi
alam
Taman Wisata Alam Bantimurung
Sulawesi Selatan
• Bantimurung memiliki kekayaan
alam yang berlimpah dari indahnya
petakan-petakan sawah yang indah
dipandang, tebing-tebing curam
yang terjal, hijaunya pegunungan
yang elok, kupu-kupu yang
beraneka ragam hingga air terjun
dan goa-goa yang merupakan daya
tarik utama pesona keindahan alam
Bantimurung. Vegetasi yang
terdapat di Taman Wisata Alam
Bantimurung adalah tipe hutan
hujan pegunungan yang didominasi
oleh famili Liniaceae, antara lain;
jambu hujan (Eugenia sp), jabon
(Anthocepalus cadamba), pala-pala
(Mangifera sp), enau (Arenga
pinnata), centana (Pterocarpus
indicus) dan lain-lain.
TAMAN HUTAN RAYA
• Merupakan kawasan dengan ciri khas baik
asli maupun buatan, baik pada kawasan yang
ekosistemnya masih utuh ataupun kawasan
yang ekosistemnya sudah berubah
• Memiliki keindahan alam dan atau gejala alam
• Mempunyai luas wilayah yang memungkinkan
untuk pembangunan koleksi tumbuhan dan
atau satwa, baik jenis asli atau bukan asli.
Taman Hutan Raya Juanda
Lembang, Bandung
• Saat mulai memasuki kawasan
ini pengunjung akan merasakan
sejuknya alam dengan adanya
pohon-pohon yang tinggi di
pinggir-pinggir jalan seperti pohon
Pinus, pohon Kaliandra, pohon
Bambu dan jenis pohon-pohon
kecil lainnya serta di temani
kicauan Burung Kutilang dan
Burung Kepondang. Ada
beberapa objek wisata yang
dihadirkan, baik wisata alam
maupun wisata bekas
peninggalan sejarah pada masa
lalu, seperti adanya Gua buatan
peninggalan Jepang dan Gua
peninggalan Belanda.
Pengunjung juga dapat mandi di
air terjun / curug yang ada
TAMAN BURU
• Sebentuk kawasan konservasi yang dipersiapkan
selain untuk tujuan pelestarian, juga untuk
mengakomodir kebutuhan perburuan satwa.
• Dengan demikian, kawasan taman buru memang
dibangun untuk keperluan perburuan satwa yang
sudah ditentukan jenisnya, dan disertai
persyaratan-persyaratannya.
• Meskipun diberi predikat taman buru, namun jelas
tidak diizinkan untuk memburu satwa-satwa yang
bukan satwa buruan yang telah ditetapkan. Jika
hal seperti ini terjadi, berarti si pemburu telah
melakukan pelanggaran terhadap ketentuan
perburuan.
Taman Buru Tambora Selatan
Dompu, NTB
• Jenis Binatang burunya adalah
: Rusa dan Babi Hutan. Jenis
Binatang yang lain yang ada di
Taman Buru Tambora Selatan
adalah : Burung Kakatua Putih
Jambul Kuning, Nuri Merah,
Musang Landak, Beo, Ayam
Hutan, Burung, Gosong,
Elang, Gagak, Kuntul.
• Jenis Tumbuhan yang ada :
Bajur, Jambu Hutan, Asam
Hutan, Cerme Hutan,
Kesambi, dll
33
FAKTOR-FAKTOR PENGANCAM
KELESTARIAN
LINGKUNGAN HIDUP
• Penggunaan teknologi secara tidak
bijaksana
• Perilaku negatif pemicu bencana alam
Penggunaan teknologi secara tidak bijaksana
Penggunaan chlorofluorocarbon (CFC) dalam peralatan hasil teknologi
tertentu --misalnya dalam alat pendingin ruangan, lemari pendingin,
dan hairspray-- dapat mengakibatkan semakin menipisnya lapisan
ozon akibat reaksi Cl dan CFC yang mengasilkan ClO dan O2 padahal
lapisan ozon sangat kita perlukan sebagai penyaring/filter sinar
ultraviolet dari sinar matahari yang masuk ke bumi. Dengan
menipisnya lapisan ozon --bahkan para ilmuwan menemukan lapisan
ozon di atas Antartika dan Kutub Utara telah berlubang-- sinar
ultraviolet dari matahari masuk ke bumi secara berlebihan sehingga
dapat menimbulkan kerusakan fisik pada benda-benda di bumi serta
terjadinya perubahan genetika pada makhluk hidup di bumi dan suhu
bumi semakin memanas.
34
Perilaku negatif pemicu terjadinya bencana alam
• perilaku membuka lahan bercocok tanam dengan cara
membakar hutan untuk menghemat waktu dan biaya
operasional yang memicu terjadinya kebakaran hutan
yang meluas dan kegundulan hutan,
• perilaku membuang sampah di sungai dan saluran air
yang memicu banjir, dan
• perilaku membuang limbah industri tanpa melalui
pengolahan limbah yang memicu tercemarnya
lingkungan sekitar lokasi industri dengan zat-zat yang
berbahaya.
35
Pelestarian Lingkungan Hidup
• Reboisasi, yaitu berupa penanaman kembali
tanaman terutama pada daerah-daerah perbukitan
yang telah gundul.
• Rehabilitasi lahan, yaitu pengembalian tingkat
kesuburan tanah-tanah yang kritis dan tidak
produktif.
• Pengaturan tata guna lahan serta pola tata ruang
wilayah sesuai dengan karakteristik dan peruntukan
lahan.
• Pembuatan sengkedan (terasering) atau lorak mati
bagi daerahdaerah pertanian yang memiliki
kemiringan lahan curam yang rentan terhadap
erosi.
Pelestarian Lingkungan Hidup
• Larangan pembuangan limbah rumah tangga agar
tidak langsung ke sungai.
• Penyediaan tempat sampah, terutama di daerah
pantai yang dijadikan lokasi wisata.
• Menghindari terjadinya kebocoran tangki-tangki
pengangkut bahan bakar minyak pada wilayah laut.
• Mengontrol kadar polusi udara dan memberi
informasi jika kadar polusi melebihi ambang batas,
yang dikenal dengan emisi gas buang.
Pengelolaan lingkungan hidup
• adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan,
penataan, pemeliharaan, pengawasan,
pengendalian, pemulihan, dan pengembangan
lingkungan hidup
• Pengelolaan ini mempunyai tujuan sebagai
berikut :
- Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan
lingkungan hidup.
- Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara
bijaksana.
- Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan
hidup.
LIMBAH DAN DAUR ULANG
Pupuk Kompos
• Cara membuat pupuk kompos adalah :
1. Pisahkan sampah organik (daun, ranting) dan
sampah anorganik (plastik)
2. Masukkan sampah organik kedalam bak
penampungan
3. Tutup bak agar proses dekomposisi optimal.
Sampah harus basah tapi tidak sampai berair
dan diaduk seminggu sekali
4. Dalam waktu dua atau tiga bulan kompos
akan jadi
Daur ulang batok kelapa
• Batok kelapa dapat didaur ulang jadi berbagi barang
seperti kancing baju, celengan, gelas seloki, gayung,
centong/sendok nasi, kelapa gabuk (yang gagal
membesar) dan telah kering. Separuh bagian diukir
menjadi wajah dengan semburat serat sabut, sebagai
rambutnya. Separuhnya lagi dibiarkan utuh terbungkus
sabu.
• Batok kelapa juga dibuat menjadi perangkat makan.
Yang ini, proses pembuatannya lebih sulit karena batok-
batok tersebut dipecah-pecah kecil dan disusun kembali
seperti membuat mozaik dengan perekat, sehingga
menjadi lempengan. Barulah setelah ini dibentuk
menjadi benda-benda tertentu, bahkan bisa dibuat
lemari atau meja
Daur Ulang Kertas
• Kertas bekas digunting-gunting sampai menjadi potongan kecil
• Rendam potongan kertas selama 1 hari
• Blender kertas yang sudah direndam sampai menjadi bubur kertas
• Beri pewarna sesuai keinginan masig-masing, lebih bagus kalau
menggunakan pewarna alami
• Bubur kertas yang sudah diberi pewarna dicampur dan diaduk
dengan lem kanji
• Adonan dicetak di cetakan dari rangka kayu yang ditengahnya
dilapisi kain ero
• Bubur kertas yang sudah dimasukkan ke cetakan diratakan sambil
ditekan dengan paralon. Fungsinya agar airnya jatuh ke baskom
yang sudah diletakkan di bawah cetakan
• Setelah rata dan tebalnya sudah sesuai dengan yang diinginkan
baru dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Tapi, jangan
dijemur di bawah matahari langsung
• Angkat dari kain dan kertas daur lang pun jadi
• Kertas yang sudah jadi bisa digunting sesuai keinginan masing-
masing
PELESTARIAN LINGKUNGAN

More Related Content

What's hot

Kerusakan lingkungan
Kerusakan lingkunganKerusakan lingkungan
Kerusakan lingkunganZulfah Alfina
 
PPT Alat Penyaring Air Sederhana PJBL 2.pptx
PPT Alat Penyaring Air Sederhana PJBL 2.pptxPPT Alat Penyaring Air Sederhana PJBL 2.pptx
PPT Alat Penyaring Air Sederhana PJBL 2.pptxHPDSatelit
 
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbahDasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbahinfosanitasi
 
Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Sumber Daya Alam dan LingkunganSumber Daya Alam dan Lingkungan
Sumber Daya Alam dan LingkunganRestu Waras Toto
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
 
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3Instansi
 
Jenis jasa ekosistem
Jenis jasa ekosistemJenis jasa ekosistem
Jenis jasa ekosistemNur Baqin
 
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat   off-site systemSistem pengolahan air limbah terpusat   off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site systemJoy Irman
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurJoy Irman
 
Hubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Hubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan BerkelanjutanHubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Hubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan BerkelanjutanIpin Okehzz
 
Power point pencemaran udara
Power point pencemaran udaraPower point pencemaran udara
Power point pencemaran udarapanjinugroho
 
Pengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusia
Pengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusiaPengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusia
Pengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusiaYesica Adicondro
 
Pengolahan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat
Pengolahan Sampah Terpadu Berbasis MasyarakatPengolahan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat
Pengolahan Sampah Terpadu Berbasis MasyarakatIrmawan Nugroho
 

What's hot (20)

Ppt mpg
Ppt mpgPpt mpg
Ppt mpg
 
AMDAL
AMDALAMDAL
AMDAL
 
Kerusakan lingkungan
Kerusakan lingkunganKerusakan lingkungan
Kerusakan lingkungan
 
Ekosistem pesisir
Ekosistem pesisirEkosistem pesisir
Ekosistem pesisir
 
PPT Alat Penyaring Air Sederhana PJBL 2.pptx
PPT Alat Penyaring Air Sederhana PJBL 2.pptxPPT Alat Penyaring Air Sederhana PJBL 2.pptx
PPT Alat Penyaring Air Sederhana PJBL 2.pptx
 
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbahDasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
 
Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Sumber Daya Alam dan LingkunganSumber Daya Alam dan Lingkungan
Sumber Daya Alam dan Lingkungan
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
PPT Pengelolaan sampah
PPT Pengelolaan sampahPPT Pengelolaan sampah
PPT Pengelolaan sampah
 
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3
 
Jenis jasa ekosistem
Jenis jasa ekosistemJenis jasa ekosistem
Jenis jasa ekosistem
 
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat   off-site systemSistem pengolahan air limbah terpusat   off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
 
Sampah
SampahSampah
Sampah
 
Materi amdal
Materi amdalMateri amdal
Materi amdal
 
Hubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Hubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan BerkelanjutanHubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Hubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
 
Power point pencemaran udara
Power point pencemaran udaraPower point pencemaran udara
Power point pencemaran udara
 
Pengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusia
Pengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusiaPengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusia
Pengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusia
 
Pengelolaan Pesisir
Pengelolaan  PesisirPengelolaan  Pesisir
Pengelolaan Pesisir
 
Pengolahan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat
Pengolahan Sampah Terpadu Berbasis MasyarakatPengolahan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat
Pengolahan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat
 

Viewers also liked

Materi 7 peduli lingkungan hidup
Materi 7 peduli lingkungan hidupMateri 7 peduli lingkungan hidup
Materi 7 peduli lingkungan hidupIin Ernawati
 
power point pendidikan lingkungan hidup
power point pendidikan lingkungan hiduppower point pendidikan lingkungan hidup
power point pendidikan lingkungan hiduphendarari212
 
Menjaga kebersihan
Menjaga kebersihanMenjaga kebersihan
Menjaga kebersihanEman Syukur
 
Menjaga Kebersihan
Menjaga KebersihanMenjaga Kebersihan
Menjaga Kebersihanguesta4b244a
 
Presentasi i = masalah kebersihan lingkungan
Presentasi i = masalah kebersihan lingkunganPresentasi i = masalah kebersihan lingkungan
Presentasi i = masalah kebersihan lingkunganAnandaputra Wijil Ubhaya
 
Presentasi tentang mencintai lingkungan hidup
Presentasi tentang mencintai lingkungan hidupPresentasi tentang mencintai lingkungan hidup
Presentasi tentang mencintai lingkungan hidupFirlisaAnggraen
 
Cara cara menjaga kebersihan diri
Cara cara menjaga kebersihan diriCara cara menjaga kebersihan diri
Cara cara menjaga kebersihan diriBEELIM
 
Ppt geografi (berwawasan lingkungan)
Ppt geografi (berwawasan lingkungan)Ppt geografi (berwawasan lingkungan)
Ppt geografi (berwawasan lingkungan)nastya chila
 
Contoh Presentasi Power Point Tentang Pendidikan
Contoh Presentasi Power Point Tentang PendidikanContoh Presentasi Power Point Tentang Pendidikan
Contoh Presentasi Power Point Tentang PendidikanMustofa Thovids
 

Viewers also liked (10)

Materi 7 peduli lingkungan hidup
Materi 7 peduli lingkungan hidupMateri 7 peduli lingkungan hidup
Materi 7 peduli lingkungan hidup
 
power point pendidikan lingkungan hidup
power point pendidikan lingkungan hiduppower point pendidikan lingkungan hidup
power point pendidikan lingkungan hidup
 
Menjaga kebersihan
Menjaga kebersihanMenjaga kebersihan
Menjaga kebersihan
 
Menjaga Kebersihan
Menjaga KebersihanMenjaga Kebersihan
Menjaga Kebersihan
 
Kebersihan diri
Kebersihan diriKebersihan diri
Kebersihan diri
 
Presentasi i = masalah kebersihan lingkungan
Presentasi i = masalah kebersihan lingkunganPresentasi i = masalah kebersihan lingkungan
Presentasi i = masalah kebersihan lingkungan
 
Presentasi tentang mencintai lingkungan hidup
Presentasi tentang mencintai lingkungan hidupPresentasi tentang mencintai lingkungan hidup
Presentasi tentang mencintai lingkungan hidup
 
Cara cara menjaga kebersihan diri
Cara cara menjaga kebersihan diriCara cara menjaga kebersihan diri
Cara cara menjaga kebersihan diri
 
Ppt geografi (berwawasan lingkungan)
Ppt geografi (berwawasan lingkungan)Ppt geografi (berwawasan lingkungan)
Ppt geografi (berwawasan lingkungan)
 
Contoh Presentasi Power Point Tentang Pendidikan
Contoh Presentasi Power Point Tentang PendidikanContoh Presentasi Power Point Tentang Pendidikan
Contoh Presentasi Power Point Tentang Pendidikan
 

Similar to PELESTARIAN LINGKUNGAN

Kerusakan lingkungan hidup (etika profesi)
Kerusakan lingkungan hidup (etika profesi)Kerusakan lingkungan hidup (etika profesi)
Kerusakan lingkungan hidup (etika profesi)Bunga Pitaloka
 
Presentasi biologi tentang lingkungan
Presentasi biologi tentang lingkunganPresentasi biologi tentang lingkungan
Presentasi biologi tentang lingkunganRafi Hidayat
 
Kerusakan ligkungan nasional
Kerusakan ligkungan nasionalKerusakan ligkungan nasional
Kerusakan ligkungan nasionalIrmaNurAfni
 
Materi tentang Ozon-Desertifikasi-Erosi-Polusi-Hujan Asam-Pemanasan Global-Gl...
Materi tentang Ozon-Desertifikasi-Erosi-Polusi-Hujan Asam-Pemanasan Global-Gl...Materi tentang Ozon-Desertifikasi-Erosi-Polusi-Hujan Asam-Pemanasan Global-Gl...
Materi tentang Ozon-Desertifikasi-Erosi-Polusi-Hujan Asam-Pemanasan Global-Gl...Hafsoh Ulfiana Fauziah
 
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdfPersebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdfMukarobinspdMukarobi
 
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan DuniaGeografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan DuniaSyifa Sahaliya
 
1. KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENYEBABNYA.pptx
1. KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENYEBABNYA.pptx1. KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENYEBABNYA.pptx
1. KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENYEBABNYA.pptxriovalendra75
 
Akibat Konversi hutan
Akibat Konversi hutanAkibat Konversi hutan
Akibat Konversi hutanWilly Chandra
 
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)enggalfauzia
 
materi jenis-jenis ekosistem.pptx
materi jenis-jenis ekosistem.pptxmateri jenis-jenis ekosistem.pptx
materi jenis-jenis ekosistem.pptxYoiprend
 
BAB-I-IPS-KELAS-7-POTENSI-SDA-DAN-KEMARITIMAN.pptx
BAB-I-IPS-KELAS-7-POTENSI-SDA-DAN-KEMARITIMAN.pptxBAB-I-IPS-KELAS-7-POTENSI-SDA-DAN-KEMARITIMAN.pptx
BAB-I-IPS-KELAS-7-POTENSI-SDA-DAN-KEMARITIMAN.pptxKKNTanjungharjo
 

Similar to PELESTARIAN LINGKUNGAN (20)

Kerusakan lingkungan hidup (etika profesi)
Kerusakan lingkungan hidup (etika profesi)Kerusakan lingkungan hidup (etika profesi)
Kerusakan lingkungan hidup (etika profesi)
 
Pencemaran hutan dan gunung meletus
Pencemaran hutan dan gunung meletusPencemaran hutan dan gunung meletus
Pencemaran hutan dan gunung meletus
 
Pencemaran Hutan dan Gunung Meletus
Pencemaran Hutan dan Gunung MeletusPencemaran Hutan dan Gunung Meletus
Pencemaran Hutan dan Gunung Meletus
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Presentasi biologi tentang lingkungan
Presentasi biologi tentang lingkunganPresentasi biologi tentang lingkungan
Presentasi biologi tentang lingkungan
 
Kerusakan ligkungan nasional
Kerusakan ligkungan nasionalKerusakan ligkungan nasional
Kerusakan ligkungan nasional
 
Macam-Macam ekosistem
Macam-Macam ekosistemMacam-Macam ekosistem
Macam-Macam ekosistem
 
Materi tentang Ozon-Desertifikasi-Erosi-Polusi-Hujan Asam-Pemanasan Global-Gl...
Materi tentang Ozon-Desertifikasi-Erosi-Polusi-Hujan Asam-Pemanasan Global-Gl...Materi tentang Ozon-Desertifikasi-Erosi-Polusi-Hujan Asam-Pemanasan Global-Gl...
Materi tentang Ozon-Desertifikasi-Erosi-Polusi-Hujan Asam-Pemanasan Global-Gl...
 
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdfPersebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
 
Lingkungan alam dan buatan
Lingkungan alam dan buatanLingkungan alam dan buatan
Lingkungan alam dan buatan
 
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan DuniaGeografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
 
Ekologi Lahan Mangrove.ppt
Ekologi Lahan Mangrove.pptEkologi Lahan Mangrove.ppt
Ekologi Lahan Mangrove.ppt
 
1. KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENYEBABNYA.pptx
1. KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENYEBABNYA.pptx1. KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENYEBABNYA.pptx
1. KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENYEBABNYA.pptx
 
Akibat Konversi hutan
Akibat Konversi hutanAkibat Konversi hutan
Akibat Konversi hutan
 
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
 
Ekosistem terancam
Ekosistem terancam Ekosistem terancam
Ekosistem terancam
 
materi jenis-jenis ekosistem.pptx
materi jenis-jenis ekosistem.pptxmateri jenis-jenis ekosistem.pptx
materi jenis-jenis ekosistem.pptx
 
Ppt revisi hg 1
Ppt revisi hg 1Ppt revisi hg 1
Ppt revisi hg 1
 
BAB-I-IPS-KELAS-7-POTENSI-SDA-DAN-KEMARITIMAN.pptx
BAB-I-IPS-KELAS-7-POTENSI-SDA-DAN-KEMARITIMAN.pptxBAB-I-IPS-KELAS-7-POTENSI-SDA-DAN-KEMARITIMAN.pptx
BAB-I-IPS-KELAS-7-POTENSI-SDA-DAN-KEMARITIMAN.pptx
 
Tugas power poin uas
Tugas power poin uasTugas power poin uas
Tugas power poin uas
 

More from Dian Anisa Putri

PRO CONTRA Contract of freeport for gold mining in papua
PRO CONTRA Contract of freeport for gold mining in papuaPRO CONTRA Contract of freeport for gold mining in papua
PRO CONTRA Contract of freeport for gold mining in papuaDian Anisa Putri
 
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )Dian Anisa Putri
 
MENGENAL LEBIH DEKAT PERKAMPUNGAN CINA BENTENG, KAMPUNG BETAWI SETU BABAKAN ...
MENGENAL LEBIH DEKAT  PERKAMPUNGAN CINA BENTENG, KAMPUNG BETAWI SETU BABAKAN ...MENGENAL LEBIH DEKAT  PERKAMPUNGAN CINA BENTENG, KAMPUNG BETAWI SETU BABAKAN ...
MENGENAL LEBIH DEKAT PERKAMPUNGAN CINA BENTENG, KAMPUNG BETAWI SETU BABAKAN ...Dian Anisa Putri
 
Modernisasi dan globalisasi : contoh nyata di segala bidang
Modernisasi dan globalisasi : contoh nyata di segala bidangModernisasi dan globalisasi : contoh nyata di segala bidang
Modernisasi dan globalisasi : contoh nyata di segala bidangDian Anisa Putri
 
Bab 1 menjaga kelestarian lingkungan hidup surah ar rum 41-42, surah al- a’r...
Bab 1 menjaga kelestarian lingkungan hidup surah ar  rum 41-42, surah al- a’r...Bab 1 menjaga kelestarian lingkungan hidup surah ar  rum 41-42, surah al- a’r...
Bab 1 menjaga kelestarian lingkungan hidup surah ar rum 41-42, surah al- a’r...Dian Anisa Putri
 
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...Dian Anisa Putri
 
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesiaProses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesiaDian Anisa Putri
 

More from Dian Anisa Putri (9)

All about Pasta
All about PastaAll about Pasta
All about Pasta
 
PRO CONTRA Contract of freeport for gold mining in papua
PRO CONTRA Contract of freeport for gold mining in papuaPRO CONTRA Contract of freeport for gold mining in papua
PRO CONTRA Contract of freeport for gold mining in papua
 
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
 
MENGENAL LEBIH DEKAT PERKAMPUNGAN CINA BENTENG, KAMPUNG BETAWI SETU BABAKAN ...
MENGENAL LEBIH DEKAT  PERKAMPUNGAN CINA BENTENG, KAMPUNG BETAWI SETU BABAKAN ...MENGENAL LEBIH DEKAT  PERKAMPUNGAN CINA BENTENG, KAMPUNG BETAWI SETU BABAKAN ...
MENGENAL LEBIH DEKAT PERKAMPUNGAN CINA BENTENG, KAMPUNG BETAWI SETU BABAKAN ...
 
Modernisasi dan globalisasi : contoh nyata di segala bidang
Modernisasi dan globalisasi : contoh nyata di segala bidangModernisasi dan globalisasi : contoh nyata di segala bidang
Modernisasi dan globalisasi : contoh nyata di segala bidang
 
Bab 1 menjaga kelestarian lingkungan hidup surah ar rum 41-42, surah al- a’r...
Bab 1 menjaga kelestarian lingkungan hidup surah ar  rum 41-42, surah al- a’r...Bab 1 menjaga kelestarian lingkungan hidup surah ar  rum 41-42, surah al- a’r...
Bab 1 menjaga kelestarian lingkungan hidup surah ar rum 41-42, surah al- a’r...
 
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
 
Vulkanisme
VulkanismeVulkanisme
Vulkanisme
 
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesiaProses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
 

Recently uploaded

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

PELESTARIAN LINGKUNGAN

  • 1. PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DIAN ANISA PUTRI XI IPS 1 SMA N 54 JAKARTA
  • 2. Masalah Kerusakan Lingkungan • Kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung dan/atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia,dan/atau hayati lingkungan hidup yang melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. • Kerusakan yang terjadi pada lingkungan hidup manusia menyebabkan adanya gangguan terhadap keseimbangan karena sebagian dari komponen lingkungan menjadi berkurang fungsinya. • Kerusakan lingkungan dapat terjadi karena campur tangan manusia dan dapat pula karena faktor alami. • Dampak dari kerusakannya belum tentu sama, namun akhirnya manusia juga yang mesti memikul serta mengatasinya.
  • 3. Kerusakan Lingkungan Karena Campur Tangan Manusia • Penebangan hutan • Pembangunan pemukiman, dan • Penerapan intensifikasi pertanian
  • 4. Penebangan hutan Penebangan hutan yang liar mengurangi fungsi hutan sebagai penahan air. Akibatnya, daya dukung hutan menjadi berkurang. Selain itu, penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadi banjir dan erosi. Akibat lain adalah munculnya harimau, babi hutan, dan ular di tengah pemukiman manusia karena semakin sempitnya habitat hewan-hewan tersebut
  • 5.
  • 6. Pembangunan Pemukiman • Pembangungan pemukiman pada daerah-daerah yang subur merupakan salah satu tuntutan kebutuhan pokok. Semakin padat populasi manusia, lahan yang semula produktif menjadi tidak atau kurang produktif. • Pembangunan jalan kampung dan desa dengan cara betonisasi mengakibatkan air sulit meresap ke dalam tanah. Sebagai akibatnya, bila hujan lebat memudahkan terjadinya banjir. Selain itu, tumbuhan di sekitamya menjadi kekurangan air sehingga tumbuhan tidak efektif melakukan fotosintesis. Akibat lebih lanjut, kita merasakan panas akibat tumbuhan tidak secara optimal memanfaatkan CO2.
  • 7.
  • 8. Penerapan Intensifikasi Pertanian • Intensifikasi pertanian adalah suatu usaha untuk menaikkan hasil pertanian tanpa menambah areal lahan pertanian, caranya antara lain dengan pemilihan bibit unggul, pemupukan, irigasi yang baik, mencegah penyerangan hama dsb • Penerapan intensifikasi pertanian di satu sisi meningkatkan produksi, sedangkan di sisi lain bersifat merugikan. • Misalnya, penggunaan pupuk dan pestisida dapat menyebabkan pencemaran. Contoh lain pemilihan bibit unggul sehingga dalam satu kawasan lahan hanya ditanami satu macam tanaman, disebut pertanian tipe monokultur, dapat mengurangi keanekaragaman sehingga keseimbangan ekosistem sulit untuk diperoleh. Ekosistem dalam keadaan tidak stabil. Dampak yang lain akibat penerapan tipe ini adalah terjadinya ledakan hama.
  • 9.
  • 10. Kerusakan Lingkungan Karena Faktor Alam • Letusan gunung berapi • Gempa Bumi, dan • Angin topan
  • 11. Letusan Gunung Berapi Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa: 1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan. 2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui. 3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui. 4) Gas yang mengandung racun. 5) Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.
  • 12.
  • 13. Gempa Bumi Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa. Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya: 1) Berbagai bangunan roboh. 2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus. 3) Tanah longsor akibat guncangan. 4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul. 5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).
  • 14.
  • 15. Angin Topan Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global. Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk: 1) Merobohkan bangunan. 2) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan. 3) Membahayakan penerbangan. 4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
  • 16.
  • 17. Masalah Lingkungan Hidup Di Indonesia Saat Ini: •Penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan •Polusi air dari limbah industri dan pertambangan •Polusi udara di daerah perkotaan •Asap dan kabut dari kebakaran hutan •Kebakaran hutanpermanen/tidak dapat dipadamkan •Perambahan suaka alam/suaka margasatwa •Perburuan liar, perdagangan dan pembasmian hewan liar yang dilindungi •Penghancuran terumbu karang •Pembuangan sampah B3/radioaktif dari negara maju •Pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan •Semburan lumpur liar di sidoarjo, jawa timur •Hujan asam yang merupakan akibat dari polusi udara.
  • 19. Kategori Nasional Kawasan Konservasi (UU. No. 5 / 1990) –Kawasan Suaka Alam • Cagar alam • Suaka margasatwa –Kawasan Pelestarian Alam • Taman nasional • Taman wisata alam • Taman hutan raya –Taman Buru
  • 20. KAWASAN KONSERVASI Kawasan suaka alam Kawasan pelestarian alam Taman buru Cagar alam Suaka margasatwa CA Darat CA Laut SM Darat SM Laut Taman Nasional Taman Wisata Alam TN Darat TN Laut TWA Darat TWA Laut TAHURA KATEGORI KAWASAN KONSERVASI
  • 21. CAGAR ALAM • Mempunyai keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa dan tipe ekosistem, • Mewakili formasi biota tertentu dan atau unit-unit penyusunnya, • Mempunyai kondisi alam, baik biota maupun fisiknya yang masih asli dan tidak atau belum diganggu manusia, • Mempunyai ciri khas potensi, dan dapat merupakan contoh ekosistem yang keberadaannya memerlukan upaya konservasi; dan atau • Mempunyai komunitas tumbuhan dan atau satwa beserta ekosistemnya yang langka atau yang keberadaannya terancam punah. • Mempunyai luas yang cukup dan bentuk (geometri) tertentu agar menunjang pengelolaan yang efektif dan menjamin berlangsungnya proses ekologis secara alami,
  • 22. Cagar Alam Nusa Kambangan Jawa Barat Pulau Kambangan, yang berstatus sebagai cagar alam, selain sering digunakan untuk latihan militer, juga merupakan habitat bagi pohon-pohon langka, namun banyak yang telah ditebang secara liar. Saat ini yang tersisa kebanyakan adalah tumbuhan perdu,nipah dan belukar. Kayu plahlar yang hanya dapat ditemukan di pulau ini banyak dicuri karena setelah dikeringkan, mempunyai kualitas yang setara dengan kayu meranti dari Kalimantan.
  • 23. SUAKA MARGASATWA • Merupakan tempat hidup dan perkembangbiakan dari jenis satwa yang perlu dilakukan upaya konservasi, dan atau • Memiliki keanekaragaman dan populasi satwa yang tinggi, dan atau • Merupakan habitat dari suatu jenis satwa langka dan atau dikhawatirkan akan punah, dan atau • Merupakan tempat dan kehidupan bagi jenis satwa migran tertentu; • Mempunyai luas yang cukup sebagai habitat jenis satwa yang bersangkutan.
  • 24. Suaka Margasatwa Muara Angke Jakarta Utara Walaupun termasuk kawasan margasatwa terkecil di Indonesia beberapa jenis burung endemik Pulau Jawa bisa Anda temukan di sini, seperti Cerek Jawa dan Bubut Jawa. Tempat ini juga menjadi habitat kelompok monyet ekor panjang. Tak hanya itu, kawasan ini juga merupakan rumah bagi aneka flora. Tercatat sekitar 30 jenis tumbuhan ada di sini, 11 di antaranya adalah jenis pohon bakau seperti Api-api dan Pidada. Di kawasan SMMA terdapat jembatan kayu sepanjang 800 meter yang bisa Anda telusuri untuk melihat langsung kehidupan flora dan fauna di sini.
  • 25. TAMAN NASIONAL • Memiliki sumberdaya alam yang khas dan unik baik berupa jenis tumbuhan maupun satwa dan ekosistemnya serta gejala alam yang masih utuh dan alami, dan atau • Memiliki satu atau beberapa ekosistem yang masih utuh, • Memiliki keadaan alam yang asli dan alami untuk dikembangkan sebagai pariwisata alam, • Mempunyai luas yang cukup untuk menjamin kelangsungan proses ekologis secara alami.
  • 26. Taman Nasional Gunung Leuser Aceh, Sumatera Utara • Taman Nasional Gunung Leuser merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan pantai, dan hutan hujan tropika dataran rendah sampai pegunungan. • Hampir seluruh kawasan ditutupi oleh lebatnya hutan dengan beberapa sungai dan air terjun. Terdapat tumbuhan langka dan khas yaitu daun payung raksasa , bunga raflesia serta Rhizanthes zippelnii yang merupakan bunga terbesar dengan diameter 1,5 meter. Selain itu, terdapat tumbuhan yang unik yaitu ara atau tumbuhan pencekik. • Satwa langka dan dilindungi yang terdapat di taman nasional antara lain mawas/orangutan , siamang, gajah Sumatera, badak Sumatera, harimau Sumatera, kambing hutan, rangkong, rusa sambar, dan kucing hutan.
  • 27. TAMAN WISATA ALAM • Mempunyai daya tarik alam berupa tumbuhan, satwa atau ekosistem, gejala alam serta formasi geologi yang menarik • Kondisi lingkungan di sekitarnya mendukung upaya pengembangan pariwisata alam • Mempunyai luas yang cukup untuk menjamin kelestarian potensi dan daya tarik untuk dimanfaatkan bagi pariwisata dan rekreasi alam
  • 28. Taman Wisata Alam Bantimurung Sulawesi Selatan • Bantimurung memiliki kekayaan alam yang berlimpah dari indahnya petakan-petakan sawah yang indah dipandang, tebing-tebing curam yang terjal, hijaunya pegunungan yang elok, kupu-kupu yang beraneka ragam hingga air terjun dan goa-goa yang merupakan daya tarik utama pesona keindahan alam Bantimurung. Vegetasi yang terdapat di Taman Wisata Alam Bantimurung adalah tipe hutan hujan pegunungan yang didominasi oleh famili Liniaceae, antara lain; jambu hujan (Eugenia sp), jabon (Anthocepalus cadamba), pala-pala (Mangifera sp), enau (Arenga pinnata), centana (Pterocarpus indicus) dan lain-lain.
  • 29. TAMAN HUTAN RAYA • Merupakan kawasan dengan ciri khas baik asli maupun buatan, baik pada kawasan yang ekosistemnya masih utuh ataupun kawasan yang ekosistemnya sudah berubah • Memiliki keindahan alam dan atau gejala alam • Mempunyai luas wilayah yang memungkinkan untuk pembangunan koleksi tumbuhan dan atau satwa, baik jenis asli atau bukan asli.
  • 30. Taman Hutan Raya Juanda Lembang, Bandung • Saat mulai memasuki kawasan ini pengunjung akan merasakan sejuknya alam dengan adanya pohon-pohon yang tinggi di pinggir-pinggir jalan seperti pohon Pinus, pohon Kaliandra, pohon Bambu dan jenis pohon-pohon kecil lainnya serta di temani kicauan Burung Kutilang dan Burung Kepondang. Ada beberapa objek wisata yang dihadirkan, baik wisata alam maupun wisata bekas peninggalan sejarah pada masa lalu, seperti adanya Gua buatan peninggalan Jepang dan Gua peninggalan Belanda. Pengunjung juga dapat mandi di air terjun / curug yang ada
  • 31. TAMAN BURU • Sebentuk kawasan konservasi yang dipersiapkan selain untuk tujuan pelestarian, juga untuk mengakomodir kebutuhan perburuan satwa. • Dengan demikian, kawasan taman buru memang dibangun untuk keperluan perburuan satwa yang sudah ditentukan jenisnya, dan disertai persyaratan-persyaratannya. • Meskipun diberi predikat taman buru, namun jelas tidak diizinkan untuk memburu satwa-satwa yang bukan satwa buruan yang telah ditetapkan. Jika hal seperti ini terjadi, berarti si pemburu telah melakukan pelanggaran terhadap ketentuan perburuan.
  • 32. Taman Buru Tambora Selatan Dompu, NTB • Jenis Binatang burunya adalah : Rusa dan Babi Hutan. Jenis Binatang yang lain yang ada di Taman Buru Tambora Selatan adalah : Burung Kakatua Putih Jambul Kuning, Nuri Merah, Musang Landak, Beo, Ayam Hutan, Burung, Gosong, Elang, Gagak, Kuntul. • Jenis Tumbuhan yang ada : Bajur, Jambu Hutan, Asam Hutan, Cerme Hutan, Kesambi, dll
  • 33. 33 FAKTOR-FAKTOR PENGANCAM KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP • Penggunaan teknologi secara tidak bijaksana • Perilaku negatif pemicu bencana alam
  • 34. Penggunaan teknologi secara tidak bijaksana Penggunaan chlorofluorocarbon (CFC) dalam peralatan hasil teknologi tertentu --misalnya dalam alat pendingin ruangan, lemari pendingin, dan hairspray-- dapat mengakibatkan semakin menipisnya lapisan ozon akibat reaksi Cl dan CFC yang mengasilkan ClO dan O2 padahal lapisan ozon sangat kita perlukan sebagai penyaring/filter sinar ultraviolet dari sinar matahari yang masuk ke bumi. Dengan menipisnya lapisan ozon --bahkan para ilmuwan menemukan lapisan ozon di atas Antartika dan Kutub Utara telah berlubang-- sinar ultraviolet dari matahari masuk ke bumi secara berlebihan sehingga dapat menimbulkan kerusakan fisik pada benda-benda di bumi serta terjadinya perubahan genetika pada makhluk hidup di bumi dan suhu bumi semakin memanas. 34
  • 35. Perilaku negatif pemicu terjadinya bencana alam • perilaku membuka lahan bercocok tanam dengan cara membakar hutan untuk menghemat waktu dan biaya operasional yang memicu terjadinya kebakaran hutan yang meluas dan kegundulan hutan, • perilaku membuang sampah di sungai dan saluran air yang memicu banjir, dan • perilaku membuang limbah industri tanpa melalui pengolahan limbah yang memicu tercemarnya lingkungan sekitar lokasi industri dengan zat-zat yang berbahaya. 35
  • 36. Pelestarian Lingkungan Hidup • Reboisasi, yaitu berupa penanaman kembali tanaman terutama pada daerah-daerah perbukitan yang telah gundul. • Rehabilitasi lahan, yaitu pengembalian tingkat kesuburan tanah-tanah yang kritis dan tidak produktif. • Pengaturan tata guna lahan serta pola tata ruang wilayah sesuai dengan karakteristik dan peruntukan lahan. • Pembuatan sengkedan (terasering) atau lorak mati bagi daerahdaerah pertanian yang memiliki kemiringan lahan curam yang rentan terhadap erosi.
  • 37. Pelestarian Lingkungan Hidup • Larangan pembuangan limbah rumah tangga agar tidak langsung ke sungai. • Penyediaan tempat sampah, terutama di daerah pantai yang dijadikan lokasi wisata. • Menghindari terjadinya kebocoran tangki-tangki pengangkut bahan bakar minyak pada wilayah laut. • Mengontrol kadar polusi udara dan memberi informasi jika kadar polusi melebihi ambang batas, yang dikenal dengan emisi gas buang.
  • 38. Pengelolaan lingkungan hidup • adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup • Pengelolaan ini mempunyai tujuan sebagai berikut : - Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup. - Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana. - Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup.
  • 40. Pupuk Kompos • Cara membuat pupuk kompos adalah : 1. Pisahkan sampah organik (daun, ranting) dan sampah anorganik (plastik) 2. Masukkan sampah organik kedalam bak penampungan 3. Tutup bak agar proses dekomposisi optimal. Sampah harus basah tapi tidak sampai berair dan diaduk seminggu sekali 4. Dalam waktu dua atau tiga bulan kompos akan jadi
  • 41. Daur ulang batok kelapa • Batok kelapa dapat didaur ulang jadi berbagi barang seperti kancing baju, celengan, gelas seloki, gayung, centong/sendok nasi, kelapa gabuk (yang gagal membesar) dan telah kering. Separuh bagian diukir menjadi wajah dengan semburat serat sabut, sebagai rambutnya. Separuhnya lagi dibiarkan utuh terbungkus sabu. • Batok kelapa juga dibuat menjadi perangkat makan. Yang ini, proses pembuatannya lebih sulit karena batok- batok tersebut dipecah-pecah kecil dan disusun kembali seperti membuat mozaik dengan perekat, sehingga menjadi lempengan. Barulah setelah ini dibentuk menjadi benda-benda tertentu, bahkan bisa dibuat lemari atau meja
  • 42. Daur Ulang Kertas • Kertas bekas digunting-gunting sampai menjadi potongan kecil • Rendam potongan kertas selama 1 hari • Blender kertas yang sudah direndam sampai menjadi bubur kertas • Beri pewarna sesuai keinginan masig-masing, lebih bagus kalau menggunakan pewarna alami • Bubur kertas yang sudah diberi pewarna dicampur dan diaduk dengan lem kanji • Adonan dicetak di cetakan dari rangka kayu yang ditengahnya dilapisi kain ero • Bubur kertas yang sudah dimasukkan ke cetakan diratakan sambil ditekan dengan paralon. Fungsinya agar airnya jatuh ke baskom yang sudah diletakkan di bawah cetakan • Setelah rata dan tebalnya sudah sesuai dengan yang diinginkan baru dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Tapi, jangan dijemur di bawah matahari langsung • Angkat dari kain dan kertas daur lang pun jadi • Kertas yang sudah jadi bisa digunting sesuai keinginan masing- masing