1. 3. Pada dasarnya prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN sama
halnya dengan Pembangkit Listrik Konvensional. Dalam proses kerjanya, air akan
diuapkan dalam suatu wadah (ketel) dengan melalui pembakaran. Dalam
pembakaran tersebut akan menghasilkan uap yang akan dialirkan ke dalam turbin
yang akan bergerak jika terdapat tekanan uap. Dalam proses tersebut turbin akan
bergerak. Bergeraknya turbin ini berfungsi untuk menggerakkan generator yang
akan menghasilkan energi listrik. Jika dalam Pembangkit Listrik Konvensional,
bedanya yaitu bahan bakarnya dalam menghasilkan uap panas, yaitu dengan
minyak, gas, atau batubara.
prinsip kerja pembangkit listrik tenaga nuklirProses dari pembakaran bahan bakar
tersebut akan menghasilkan gas Karbon Dioksida atau CO2, Sulfur Dioksida SO2 dan
juga Nitrogen Dioksida atau disebut juga Nox, selain itu pembakaran tersebut
menghasilkan debu yang mengandung kadar logam berat. Sisa-sisa pembakaran
tersebut di atas akan menjadi gas emisi ke udara dan berpotensi besar terhadap
pencemaran lingkungan. Beberapa pencemaran lingkungan tersebut yaitu hujan
asam dan pemanasan global (Global Warming).
Sedangkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, panas yang dipakai dihasilkan
dari proses reaksi pembelahan inti Uranium di dalam reaktor nuklir. Sebagai bahan
pemindah panas tersebut digunakanlah air yang secara terus-menerus disirkulasikan
selama proses. Bahan bakar yang digunakan untuk pembakaran ini, yang
menggunakan Uranium tersebut tidak melepaskan partikel-partikel seperti Nox, CO2,
ataupun SO2, serta tidak mengeluarkan partikel debu yang mengandung logam
berar. Sehingga Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir adalah pembangkit yang sangat
ramah lingkungan. Di Indonesia juga berencana akan menggunakan pembangkit
listrik jenis ini. Baca selengkapnya di : Pembangunan PLTN di Indonesia.
4.