Dokumen tersebut berisi tentang riwayat studi dan pengalaman kerja Derri Benarlin sebagai akuntan dan dosen. Terdapat pembahasan mengenai mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi 1 yang mencakup pengertian audit, jenis audit, penyebab risiko informasi dan cara menguranginya, serta jenis auditor.
2. DERRI BENARLI N, S.E., S.Ak.,M. Ak.,QIA
A. Riwayat Study
1) Program Manajemen pada Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung
2) Program Akuntansi pada STIE Tridharman Bandung
3) Program Magister Akuntansi pada Universitas Widyatama Bandung
4) Sekolah Profesi Internal Audit YPIA
B. Riwayat Pekerjaan
1) Staff Auditor Internal pada PT Multigarmen Jaya
2) Manager Auditor Internal pada PT CRB.
3) Anggota komite audit pada FORMI (Forum Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia )
Wilayah Provinsi Jawa Barat
4) Staff Operasional dan Pelayanan pada Balai Pengelolaan Sampah Regional Dinas Perm
ukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat
5) Dosen Tetap di Universitas Widyatama Bandung
6) Dosen Praktisi di Perguruan Tinggi Swasta lainnya di Bandung
4. BUKU REFERENSI
Sukrisno Agoes, Auditing Edisi 1, Salemba Empat, 2017
Sukrisno Agoes, Auditing Edisi 2, Salemba Empat, 2017
Auditing, Konsep Dasar dan pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik. Siti Kurnia
Rahayu & Ely Suhayati, Graha Ilmu, Cetakan Pertama, 2010
Teori dan Praktek Dasar Pemeriksaan Akuntan Publik. Ely Suhayati, Rekayasa
Sains, Cetakan Pertama, 2021
Niswonger, C. Rolin & Philip E. Fess, Accounting Principles, Chicago:
Southwestern Pub. C
Suwardjono, Akuntansi Pengantar, BPFE, Yogyakarta
Al Haryono Yusuf, Dasar dasar Akuntansi, STIE YKPN Yogyakarta 1999
Henry Simamora, Akuntansi Salemba empat, 2000
Berbagai Standar Akuntansi yang berlaku di Indonesia
Berbagai Standar Audit yang berlaku di Indonesia
5. PEMERIKSAAN AKUNTANSI 1
1. Pengertian Audit
2. Pebedaan Auditing dan Akuntansi
3. Jenis Auditing
4. Penyebab Information Risk
5. Cara Mengurangi Information Risk
6. Jenis Auditor
7. Sejarah Perkembangan Auditing
8. Perkembangan Profesi Akuntan Publik
9. Jasa Akuntan Publik
10. Jenis Jasa Lainnya
11. Organisasi KAP di Indonesia
12. Kantor Akuntan Publik
13. Institusi dan Regulasi yang Mengatur Profesi Akuntan Publik
14. Sistem Pengendalian Mutu
15. Standar Auditing
16. Hierarki Standar Auditing
17. Etika Profesi
18. Independensi, Integritas dan Objektivitas
19. Tanggungjawab manajemen
20. Tanggungjawab auditor
21. Definisi pengendalian internal atas pelaporan keuangan
22. Definisi kekurangan pengendalian internal
23. Proses penentuan oleh manajemen
24. Dokumentasi oleh manajemen
25. Pendeteksian error dan fraud
26. Error
27. Fraud
28. Cabang-cabang fraud
29. Standar pekerjaan lapangan
30. Hal-hal penting yang berkaitan dengan bukti audit
31. Pendekatan pengumpulan bukti audit
32. Jenis-jenis bukti audit
33. Prosedur audit yang dilakukan dalam memperoleh dan mengevaluasi bukti audit
34. Prosedur analitik
35. Pendokumentasian bukti audit
36. Materialitas
37. Penentuan Materialitas Dalam Audit
38. Hubungan Materialitas Dengan Berbagai Jenis Pendapat Auditor
39. Keputusan Mengenai Materialitas
40. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertimbangan
41. Definisi Resiko Audit
42. Komponen Resiko Audit
43. Hubungan Komponen Resiko Audit
44. Model Resiko Audit
45. Mengevaluasi Hasil Pengujian Audit
46. Jenis-jenis Opini :
47. Unqualified Opinion
48. Qualified Opinion
49. Adverse Opinion
50. Disclaimen Opinion
51. Pengendalian internal
52. Keterbatasan, kepentingan dan tanggungjawab atas pengendalian intern organisasi
53. Review dan Quiz
K1
Suminar&Hapsoh
K2
Cahya&Rijal
K3
Septi&serly
K4
Ai & Diva
6. PEMERIKSAAN AKUNTANSI 1
1. Pengertian Audit
2. Pebedaan Auditing dan Akuntansi
3. Jenis Auditing
4. Penyebab Information Risk
5. Cara Mengurangi Information Risk
6. Jenis Auditor
7. Sejarah Perkembangan Auditing
8. Perkembangan Profesi Akuntan Publik
9. Jasa Akuntan Publik
10. Jenis Jasa Lainnya
11. Organisasi KAP di Indonesia
12. Kantor Akuntan Publik
13. Institusi dan Regulasi yang Mengatur Profesi Akuntan Publik
14. Sistem Pengendalian Mutu
15. Standar Auditing
16. Hierarki Standar Auditing
17. Etika Profesi
18. Independensi, Integritas dan Objektivitas
19. Tanggungjawab manajemen
20. Tanggungjawab auditor
21. Definisi pengendalian internal atas pelaporan keuangan
22. Definisi kekurangan pengendalian internal
23. Proses penentuan oleh manajemen
24. Dokumentasi oleh manajemen
25. Pendeteksian error dan fraud
26. Error
27. Fraud
28. Cabang-cabang fraud
29. Standar pekerjaan lapangan
30. Hal-hal penting yang berkaitan dengan bukti audit
31. Pendekatan pengumpulan bukti audit
32. Jenis-jenis bukti audit
33. Prosedur audit yang dilakukan dalam memperoleh dan mengevaluasi bukti audit
34. Prosedur analitik
35. Pendokumentasian bukti audit
36. Materialitas
37. Penentuan Materialitas Dalam Audit
38. Hubungan Materialitas Dengan Berbagai Jenis Pendapat Auditor
39. Keputusan Mengenai Materialitas
40. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertimbangan
41. Definisi Resiko Audit
42. Komponen Resiko Audit
43. Hubungan Komponen Resiko Audit
44. Model Resiko Audit
45. Mengevaluasi Hasil Pengujian Audit
46. Jenis-jenis Opini :
47. Unqualified Opinion
48. Qualified Opinion
49. Adverse Opinion
50. Disclaimen Opinion
51. Pengendalian internal
52. Keterbatasan, kepentingan dan tanggungjawab atas pengendalian intern organisasi
53. Review dan Quiz
7. AGENDA PEMBAHASAN HARI INI
Pengertian
Audit
Perbedaan
Auditing dan
Akuntansi
Jenis Audit
Penyebab
dan Cara
Mengurangi
Information
Risk
Jenis
Auditor
10. KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan Keuangan
11. Bukti Transaksi
Jurnal + AJP
Buku Besar
Neraca Saldo
Laporan
Keuangan
Jurnal
Penutup
SIKLUS AKUNTANSI
12. PENGERTIAN AUDITING
Messier, Glover dan Prawith (2014 : 12)
Auditing adalah proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi
bukti secara objektif mengenai asersi tentang kegiatan dan peristiwa ekonomi
untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan
kriteria yang ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pengguna
informasi.
Auditing memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan perusahaan, karena
akuntan publik sebagai suatu pihak yang ahli dan independen pada akhir
pemeriksaanya akan memberikan pendapat mengenai kewajaran posisi
keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan laporan arus kas
17. ACCOUNTING AUDITING
METODE Mengidentifikasi, Mengukur, Mencatat,
Mengklasifikasikan & Mengikhtisarkan
Peristiwa & Transaksi Ekonomi
Mengumpulkan & mengevaluasi bukti
mengenai informasi dalam laporan
keuangan serta verifikasi kewajaran
penyajiannya
TUJUAN Mengkomunikasikan informasi keuangan
yang relevan & reliable untuk
pengambilan keputusan
Meningkatkan kredibilitas laporan keuangan
yang dibuat manajemen
KRITERIA Standar Akuntansi Keuangan Standar Auditing
HASIL Laporan Keuangan Laporan Auditor (Opini)
TANGGUNG JAWAB Manajemen bertanggung jawab atas
laporan keuangan yang dibuat
Auditor bertanggung jawab atas pernyataan
pendapat yang diberikan
18. JENIS AUDIT
A. Ditinjau Dari Luas nya Pemeriksaan
1) Pemeriksaan Umum (General Audit)
2) Pemeriksaan Khusus (Special Audit)
B. Ditinjau Dari Jenis Pemeriksaan
1) Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audits)
2) Audit Operasional (Operational Audits)
3) Audit Kepatuhan (Compliance Audits)
19. Jenis - Jenis Audit
Ditinjau dari luas
nya pemeriksaan :
Ditinjau dari jenis
pemeriksaan :
1. Pemeriksaan Umum (General Audit)
2. Pemeriksaan Khusus (Special Audit)
1. Manajemen Audit (operational audit)
2. Complience Audit (Pemeriksaan
ketaatan)
3. Internal Audit (pemeriksaan internal)
4. Computer Audit
20. General Audit (Pemeriksaan Umum)
Pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh
KAP Independen dengan tujuan untuk bisa memberikan pendapat
(Opini) mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
Pemeriksaan tersebut dilakukan sesuai dengan Standar
Profesional / Akuntan Publik dan memperhatikan Kode Etik Akuntan
Indonesia, Aturan Etika KAP yang telah disahkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia serta Standar Pengendalian Mutu yang berlaku.
21. Special Audit (Pemeriksaan Khusus).
Suatu pemeriksaan terbatas (sesuai dengan permintaan auditee) yang dilakukan oleh
KAP yang independen, pada akhir pemeriksaannya auditor tidak perlu memberikan pendapat
terhadap kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Pendapat yang diberikan terbatas
pada pos atau masalah tertentu yang diperiksa, karena prsedur audit yang diberikan juga
terbatas
(Misalnya : KAP diminta untuk memeriksa apakah terdapat kecurangan atau penyimpangan
terhadap penagihan piutang usaha diperusahaan). Dalam hal ini prosedur audit terbatas untuk
memeriksa piutang, penjualan dan penerimaan kas. Pada akhir pemeriksaan KAP hanya
memberikan penagihan piutang usaha di perusahaan. Jika memang ada kecurangan, beberapa
besar jumlahnya dan bagaimana modus operansinya
22. Manajemen Audit (Operational Audit)
Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan termasuk kebijakan akuntansi
dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah
kegiatan tersebut telah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis
• Pendekatan : menilai efektif, efisien dan ekonomis masing – masing fungsi yang ada
diperusahaan
• Biasanya berupa audit prosedur yang dilakukan mencakup :
• Analytical reviewe procedures
• Evaluasi & Management Control System
• Pengujian ketaatan
• Manajemen audit dapat dilakukan oleh (auditor internal, KAP atau management consultant)
23. Complience Audit (Pemeriksaan Ketaatan)
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengtahui apakah perusahaan sudah menaati
praturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku baik kebijakan yang
berasal dari lam perusahaan maupun kebijakan yang berasal dari pemerintah.
Complience audit dapat dilakukan oleh (auditor internal, KAP atau management
consultant)
24. Internal Audit (Pemeriksaan Internal)
Pemeriksaan secara rinci terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi
perusahaan maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah
ditentukan
Laporan internal auditor berisikan temuan pemeriksaan (audit findings) mengenai
penyimpangan dan kecurangan yang ditemukan, kelemahan pengendalian internal
beserta saran-saran perbaikannya ( recommendation)
25. Computer Audit
Pemeriksaan oleh auditor independent terhadap Electronic Data Processing (EDP) System
perusahaan, Metode pendekatan :
Audit Around The Computer
Pemeriksaan seputar input dan output dari EDP System tanpa melakukan tes terhadap proses
dalam EDP System tersebut
Audit Through The Computer
selain memeriksa input dan output. Auditor juga melakukan tes proses EDP System nya.
Mempergunakan Generalized Audit Software, ACL dll (memasukan dummy data (data palsu)
untuk mengetahui apakah data tersebut diproses sesuai dengan sistem yang seharusnya
Computer Audit dilakukan oleh KAP yang memiliki Computer Audit Specialist
27. PENYEBAB INFORMATION RISK
A. Jauhnya sumber informasi
B. Motif penyedia informasi
C. Banyaknya data
D. Kompleksitas transaksi
E. Perbedaan Kepentingan
28. CARA MENGURANGI INFORMATION RISK
Untuk mendapatkan informasi yang andal bagi pengambil keputusan, maka pengambil keput
usan dapat meminta jasa akuntan publik yang independent untuk mengaudit laporan keuang
an penyaji informasi.
Kebutuhan jasa audit diindonesia dimotivasi oleh kondisi :
Syarat yang diberikan kreditur dalam pemberian kredit
Ketentuan BAPEPAM bagi perusahaan go public
Ketentuan tender, penawaran dan pendaftaran rekanan
Karena adanya kecurangan
Ketentuan organisasi yang diatur dalam anggaran dasar
30. INDEPENDENT PEMERINTAH
PAJAK INTERNAL
Berasal dari kantor Akuntan
Publik (KAP) bertanggung
jawab mengaudit laporan
keuangan historis yang
publikasian oleh perusahaan
BPK BPKP
ITJEN
Mengaudit
sebagian
besar
informasi
keuangan
Mengevalu
asi efisiensi
dan
efektivitas
operasional
Pengawasan
terhadap
pelaksanan
tugasdi
lingkungan
kementrian
Dilakukan oleh DJP untuk
mengaudit Surat
Pemberitahuan (SPT) Wajib
Pajak, memastikan apakah
SPT itu sudah mematuhi
peraturan pajak yang berlaku
Auditor internal yang
dipekerjakan oleh
perusahaan untuk melakukan
audit bagi manajemen (Mutu)
JENIS AUDITOR
31. JENIS AUDITOR
1. Auditor Independen (Akuntan Publik)
Auditor independen berasal dari Kantor Akuntan Publik (KAP), bertanggung jawab atas audit lapo
ran keuangan historis auditee-nya, prangkat yang harus dipatuhi auditor independen adalah : Sta
ndar Profesi Akuntan Publik (SPAP), Kode Etik Akuntan Publik, dan Quality Control
2. Auditor Pemerintah
auditor yang berasal dari lembaga pemeriksa pemerintah. Di Indonesia lembaga yang bertanggu
ng jawab secara fungsional atas pengawasan terhadap kekayaan atau keuangan Negara adalah
Badan Pengawas Keuangan, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan dan Inspektorat Je
ndral (Itjen)
32. JENIS AUDITOR
3. Auditor Intern (Auditor Internal)
auditor internal adalah pegawai dari suatu organisasi/perusahaan yang bekerja di organisasi t
ersebut untuk melakukan audit bagi kepentingan manajemen perusahaan yang bersangkutan
dengan tujuan untuk membantu manajemen organisasi mengetahui kepatuhan para pelaku o
perasional organisasi terhadap kebijakan dan prosedur yang ditetapkan perusahaan.
33. JENIS AUDITOR PELAKSANA JENIS TUGAS/PEKERJAAN
AUDITOR EKSTERNAL Akuntan Publik Registered
Berdasarkan perikatan kerja
• Assurance service
• Attestation service
• Accounting & compilation service
• Other service
AUDITOR PEMERINTAH Pegawai negara berasal dari
lembaga pemeriksa pemerintah
• Financial audits
• Audit kinerja :
a. Audit ekonomi dan efisiensi operasi or
ganisasi
b. Audit atas program pemerintah dan B
UMN (Efektifitas)
AUDITOR INTERNAL Pegawai dari suatu organisasi/
Perusahaan yang bekerja di
organisasi
Audit kepatuhan (compliance audit) dan au
dit operasional (management atau opera
sional audit) secara rutin
34. Hubungan Antara Assurance, Attestation dan Auditing
A. Assurance Services : Meningkatkan kualitas informasi
atau isi informasi untuk mengambil keputusan :
1. Reabilitas dari sistem informasi
2. Cukup tidaknya sistem manajemen resiko
3. Efektifitas dari sistem pengukuran
4. Cukup tidaknya keamanan atas transaksi
komersial
B. Attestations Service : Memberikan opini atas reabilitas
dari penyataan seseorang :
1. Asersi tentang pengendalian intern
2. Asersi tentang ketaatan ketentuan – ketentuan
dalam kontrak
3. Asersi tentang ketaatan terhadap undang –
undang dan peraturan
C. Auditing Asersi tentang kewajaran penyajian laporan
keuangan
Assurance Service
Attestation
Auditing
Sumber : Konrath 2002 ; 4
35. Berdasarkan Definisi Audit dapat disimpulkan
Pertama :
Auditor memeriksa laporan keuangan yang telah disusun
oleh manajemen, beserta catatan – catatan pembukuan
dan bukti pendukung, Laporan keuangan yang harus
diperiksa terdiri dari, laporan laba rugi, ekuitas pemilik,
neraca, arus kas.
Dan catatan pembukuan yang terdiri dari (buku kas/ Bank,
buku penjualan, buku pembelian) buku besar (piutang,
hutang, aktiva tetap dan kartu persediaan)
36. Kedua
Pemeriksaan dilakukan secara Sistematis dan Kritis :
Sistematis : Akuntan publik harus merencanakan pemeriksa sebelum proses
pemeriksaan dimulai disebut Audit Plan (rencana pemeriksaan) yaitu
mencantumkan kapan audit dimulai, berapa lama jangka waktu pemeriksaan,
kapan laporan harus selesai, berapa orang staff audit yang ditugaskan.
Kritis : pemeriksaan sebaiknya dipimpin oleh seorang yang memiliki gelar
akuntan dan memiliki izin praktek sebagai akuntan oleh Menteri Keuangan.
Ketiga
Pemeriksaan dilakukan oleh pihak yang independen
37. Keempat
Tujuan dari pemeriksaan akuntan adalah untuk dapat
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan yang diperiksa.
38.
39. Mengapa Diperlukan Audit
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
2. Surat Pajak Tahunan (SPT)
3. Initial Public Offering (IPO)
4. Peraturan Bapepam pada perusahaan yang listing di BEI
Mulai tahun 2001 perusahaan yang total asetnya Rp 25
miliar harus memasukkan audited financial statement
nya di kementrian Perdagangan dan Perindustrian