SlideShare a Scribd company logo
1 of 79
ELECTROSTATIC PRECIPITATOR
17 April 2012
???
????????
????????
MATERI :
1. UU No : 32 tahun 2009
2. Prinsip Kerja
3. Pengendalian Operasi
4. Maintenance EP
5. Trouble Shooting EP
1. UU No 32 tahun 2009
Ketentuan Pidana
2. PRINSIP KERJA EP
Discharge & Collecting Electrode
Proses Penangkapan Debu
Corona
Proses Penangkapan Debu
Proses Penangkapan Debu
Proses Penangkapan Debu
Efisiensi EP
Efisiensi EP
Contoh :
1. Mechanical portion
2. Electrical portion
Secara garis besar kedua bagian tersebut terdiri dari :
1. Housing / Shell yang meliputi lapisan logam (metal) bagian
luar, insulator compartment, support columns & beams dan
hopper
2. Treatment Zone yang terdiri dari elektroda pelepas muatan
dan elektroda plat pengumpul
2.1 KOMPONEN-KOMPONEN ESP
3. Structural component
 lower discharge electrodes frame
 upper discharge electrode frame
 plate support system
4. Electrical supply system & Control Unit
 T/R set
 Control Unit
 Control Cabinet
5. Mechanical Component sebagai penunjang
 rapping system
 mechanical conveyors
 vibrators
EP Casing & frame
Hopper
2.2 Indicators / Meters
Indicators atau meters merupakan alat ukur yang digunakan
untuk memantau seluruh perubahan yang terjadi pada ESP
selama proses penangkapan debu. adalah :
1. Primary voltmeter (AC-V)
2. Primary ammeter (AC-A)
3. Secondary voltmeter (DC-kV)
4. Secondary ammeter (DC-mA)
5. Sparkmeter (spark/minutes)
EP_VI Curve
Automatic Voltage Control (AVC)
Automatic Voltage Control dihubungkan dengan Silicon
Controlled Rectifier stack guna keperluan pengendalian
operasi dari SCR tersebut. Masukannya diperoleh dari
nilai peringkat tegangan dan arus yang didapat dari
rangkaian T/R set. Yang mana fungsi utama nya adalah
untuk mengoptimalkan kinerja dari ESP. Dalam hal ini
AVC akan memberikan perintah penyulutan (triggering)
pada SCR
Current Limiting Reactor (CLR)
• Current Limiting Reactor merupakan suatu Inductor yang
mempunyai nilai tertentu dan dipasang secara seri
dengan T/R set. Fungsi utamanya adalah untuk
membatasi besarnya arus yang mengalir pada rangkaian
selama terjadinya proses sparking pada ESP. Bila terjadi
sparkover yang mana SCR masih dalam keadaan
konduksi, dan T/R set dalam keadaan hubung singkat,
dimana impedansinya sangat rendah, maka besarnya
arus yang mengalir akan dibatasi oleh CLR. Fungsi
lainnya adalah sebagai pembentuk gelombang tegangan
dan arus agar mempunyai penyimpangan yang kecil
(filtering).
Silicon Controlled Rectifier (SCR)
• Silicon Controlled Rectifier (SCR) digunakan untuk
mengendalikan besarnya daya arus bolak balik yang
mengalir ke T/R set. SCR merupakan piranti
semikonduktor yang bekerja sebagai saklar dengan
gerbang (gate) yang dapat diaktipkan secara listrik
(dengan pemberian pulsa-pulsa trigger). Karena SCR
hanya menghantarkan arus dalam satu arah, maka
rangkaian SCR untuk ESP dipasangkan secara paralel
silang (Inverse paralel) agar pengendalian dayanya
dapat dilakukan pada dua siklus gelombang, yaitu
setengan siklus positip dan setengan siklus negatip.
2.3 PENGENDALIAN OPERASI
Ada lima parameter operasi yang sangat mempengaruhi
tinggi rendahnya kinerja yaitu :
1. Resistivitas debu ( dust resistivity – ohm-cm)
2. Ukuran partikel debu ( particel size -micron)
3. Aliran gas ( gas flow – m3/sec)
4. Suhu gas ( gas temperature – deg C)
5. Kandungan uap air pada gas ( moisture content )
6. CO
2.3.1 GAS FLOW
2.3.2 UKURAN PARTIKEL DEBU
Ukuran partikel debu ( Particle size )
• Seperti diketahui bahwa ESP beroperasi dengan cara
memberikan gaya listrik kepada setiap individu dari
partikel debu. Dengan demikian maka kinerjanya
sangatlah tergantung pada ukuran partikel debu yang
dapat diberikan gaya listrik.
• Debu halus akan lebih sulit untuk ditangkap dibandingkan
dengan debu yang kasar. Dengan demikian partiker debu
dengan ukuran  1 mikron akan lebih efektif ditangkap
dengan penangkap debu selain ESP.
2.3.3 RESISTIVITAS DEBU (Dust resistivity)
• Salah satu sifat debu yang sangat penting adalah
resistivitasnya, yaitu tahanan jenis listrik (specific electrical
resistance). Resistivitas debu sangat tergantung pada
komposisi fisik dan kimia serta distribusi ukuran partikel
debu. Disamping itu faktor lain yang mempengaruhi adalah
kandungan uap air dan suhu dari gas.
• Umumnya resistivitas debu untuk 4 stage preheater Kiln lebih
tinggi dari pada wet process Kiln, karena debu dari preheater
Kiln lebih sedikit kandungan uap air pada alkalinya
dibandingkan dengan debu dari wet process Kiln
Resistivity vs Temperature
Back corona (if to high resistivity 10^11 ohm cm)
Conditioning Tower/Water Spary System
2.3.4 TEMPERATURE
2.4 PEMELIHARAAN
Program pemeliharaan pencegahan dapat diklasifikasikan
menjadi 3 :
1. Keandalan jangka pendek, yang berarti tidak ada
kerusakan listrik maupun mekanis yang dapat
mengakibatkan berkurangnya produksi secara tidak
terjadwal.
2. Keandalan jangka menengah, yang berarti tidak ada
pengurangan yang berkelanjutan terhadap efisiensi
penangkapan debunya.
3. Keandalan jangka panjang, yang berarti tidak terjadinya
keausan (wear) dan karat (corrosion) pada komponen-
komponen ESP
2.4.1 KEGIATAN PEMELIHARAAN
1. Pelumasan ( Lubrication)
2. Pembersihan ( Cleaning )
3. Inspeksi dan Penyetelan ( Inspection &
Adjustment
4. Pemeriksaan ( Check-up )
5. Penggantian ( Replacement )
6. Pengujian operasi ( Operation test )
2.4.2 MAINTENANCE CHECK LIST
1. Daily
Pencatatan pembacaan elektrikal dan data di CCR.
Pengecekan operasi hopper dan sistem transpor
debu.
Pengecekan sistem pendingin ruang kontrol EP.
2. Weekly
Pengecekan rapping sistem dan vibrator.
Pengecekan dan pembersihan saringan udara.
Pemeriksaan interior sistem kontrol.
3. Monthly
Pengecekan sensor temperatur.
Pengecekan heater pada hopper.
Pengecekan sensor level pada hopper.
Pengecekan korosi bagian luar EP, vibrasi yang abnormal,
bunyi, kebocoran dan isolasi yang lepas, pintu-pintu dan
sambungan-sambungan.
4. Quarterly
Pengecekan dan pembersihan kotak-kotak switch rapping
dan vibrator.
Pengecekan kalibrasi transduser
5. Semi-annual
Pembersihan dan pelumasan dog bolt pintu masuk dan hinges.
Pembersihan dan pelumasan interlock covers.
Pengecekan visual bagian luar EP.
Pengecekan level minyak transformer dan surge arrestor.
6. Annual
Pemeriksaan yang cermat bagian dalam EP.
Pembersihan top housing atau isolator compartment dan seluruh
sambungan-sambungan listrik.
Pengecekan dan perbaikan misalignment antara discharge electroda
dan collecting electroda (wire dan plate).
Pengujian dan pembersihan seluruh kontaktor-kontaktor dan
pemeriksaan penguncian seluruh sambungan-sambungan listrik dan
pengecekan grounding.
Pembersihan dan pemeriksaan seluruh sambungan-sambungan
gasket.
Pengecekan dan pengujian operasi switchgear.
Pembersihan dan penguncian isolator rapping.
Penelitian dan pencatatan area yang berkarat.
Situational
Pencatatan pengukuran beban udara dan beban gas selama dan setelah
EP stop.
Pembersihan dan pengecekan interior kontrol set selama stop yang
melebihi dari 72 jam.
Pembersihan dan pengecekan internal bushing selama stop yang
melebihi 5 hari.
Pengecekan kondisi seluruh peralatan grounding selama stop yang
melebihi 72 jam.
Pembersihan seluruh hopper setiap ada stop.
Pengecekan dan pencatatan jumlah dan lokasi debu yang terakumulasi
pada elektroda-elektroda selama setiap stop yang lebih dari 72 jam.
Pengecekan seluruh alarm-alarm, interlocking dan seluruh peralatan
pengaman selama setiap stop.
4. TROUBLE SHOOTING
1. Broken wire
2. Gas distribution problem
3. Internal mechanical/wire to plate alignment
4. Corrosion
5. Broken insulators
6. Electrical supplai problem
7. Rappers
NO TEMUAN ACTION
FOTO
Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
1
Korosi pada manhole
(pintu akses),
kebocoran udara, dan
gasket seal rusak
Ganti gasket seal
pada semua manhole
(pintu akses)
2
Dua pengarah udara
(guide vanes) di inlet
EP (sebelum Gas
Distribution Screen)
area chamber B rusak
Perbaiki kedua
pengarah udara
(guide vanes)
3
Ada bekas kebocoran
air pada batang
insulator rapping,
bekas terbakar pada
support insulator dan
bekas noda pada
bagian atas insulator
Bersihkan semua
batang rapping, lead-
in insulator, support
insulator dengan
alcohol-based
cleaners; Menutup
celah casing dengan
gasket maker,
menyediakan spare
part insulator
4
Ada celah pada mulut
pipa kabel heater; Ada
cladding chamber
insulator yang sobek
Menutup celah pada
mulut pipa dengan
sealant (lem silikon);
menambal sobekan
pada cladding
5
Ada bekas kebocoran
dari manhole MIGI
rapping chamber
menuju ke chamber;
korosi pada dinding
dan langit-langit pada
MIGI rapping chamber
Ganti gasket seal
pada semua pintu
akses MIGI rapping
chamber, tutup celah
kebocoran
PERBAIKAN DAN INSPEKSI EP RM4
NO TEMUAN ACTION
FOTO
Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
6
Misalignment
antara plunger
dan rapping rod;
tiadanya boot seal
clamp pada
beberapa rapper;
lubang pada boot
seal
Alignment batang rapper;
pasang kembali boot seal
clamp; tambal lubang
pada boot seal
7
Baut penggantung
anvil beam pada
collecting plate
ada yang kendor
dan lepas
Mengganti dan
mengencangkan baut
penggantung anvil beam
pada collecting plate
8
Dust built-up pada
collecting plate
(dari atas sampai
bawah)
Membersihkan collecting
plate bagian atas sampai
bawah; mempercepat
periode rapping
9
Grounding pada
collecting plate
lepas
Pasang kembali
grounding
10
Support beam
bagian bawah
collecting plate
keluar dari spacer
Mengganti baut
penggantung anvil beam
collecting plate yang
lepas agar collecting plate
kembali ke posisi semula
(tertarik ke atas) dan
melakukan realignment
pada bottom beam
collecting plate dan
spacer
PERBAIKAN DAN INSPEKSI EP RM4
NO TEMUAN ACTION
FOTO
Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
11
Sedikit
penumpukan
debu (dust built-
up) pada
discharge
electrode
Menambah frekuensi rapping
(periode rapping dipercepat) dan
membersihkan seluruh discharge
electrode
12
Penumpukan
debu/material
pada anti-sway
insulator
Membersihkan insulator
13
Ada
penumpukan
debu (coating)
pada bagian
dalam support
insulator, korosi
pada support
insulator
protection
conduit
Semua support insulator protection
conduit harus dibersihkan; check
juga alignment pada penggantung
batang rapping. Support insulator
bagian dalam dibersihkan dengan
kain kering dan bila memungkinkan
dengan menggunakan alcohol-
based cleaner
14
Baut pada ujung
discharge
electrode bagian
atas banyak yang
kendor
Kencangkan atau ganti baut dan
dilas
15
Ada celah akibat
korosi pada
dinding samping
pada manhole
bagian atas EP
Perbaiki dinding manhole
PERBAIKAN DAN INSPEKSI EP RM4
NO TEMUAN ACTION
FOTO
Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
16
Dinding dalam EP di sebelah
manhole bagian samping EP
berlubang karena korosi
Perbaiki dinding
17
Penumpukan debu/material
yang mengeras di bawah
manhole bagian samping EP
Bersihkan coating
dan tutup
kebocoran pada
manhole dengan
mengganti gasket
seal
18
Korosi pada permukaan langit-
langit EP di semua chamber
Bersihkan langit-
langit dan tutup
kebocoran pada
manhole dengan
mengganti gasket
seal
20
Nilai resistansi band heater pada
support insulator tidak sama
Cek dan perbaiki
koneksi heater
21
Ada 3 coil rapper kabelnya
putus
Cek dan perbaiki
koneksi rapper
PERBAIKAN DAN INSPEKSI EP RM4
SEBELUM PERBAIKAN
(3 SEPTEMBER 2012)
SETELAH PERBAIKAN
(29 SEPTEMBER 2012)
0
20
40
60
80
100
00:00:00
01:12:00
02:24:00
03:36:00
04:48:00
06:00:00
07:12:00
08:24:00
09:36:00
10:48:00
12:00:00
13:12:00
14:24:00
15:36:00
16:48:00
18:00:00
19:12:00
20:24:00
21:36:00
22:48:00
Emisi
Debu
(mg/m
3
)
P4
0
100
200
300
400
500
600
700
00:00:00
01:12:00
02:24:00
03:36:00
04:48:00
06:00:00
07:12:00
08:24:00
09:36:00
10:48:00
12:00:00
13:12:00
14:24:00
15:36:00
16:48:00
18:00:00
19:12:00
20:24:00
21:36:00
22:48:00
Emisi
Debu
(mg/m
3
)
P4
SEBELUM PERBAIKAN
(3 SEPTEMBER 2012)
SETELAH PERBAIKAN
(29 SEPTEMBER 2012)
0
50
100
150
200
250
300
350
400
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25
1A
Emisi (mg/m3)
kV
mA
0
50
100
150
200
250
300
350
400
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25
1A
Emisi (mg/m3)
kV
mA
0
100
200
300
400
500
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25
1B
mA
kV
Emisi (mg/m3)
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25
1B
mA
kV
Emisi (mg/m3)
SEBELUM PERBAIKAN
(3 SEPTEMBER 2012)
SETELAH PERBAIKAN
(29 SEPTEMBER 2012)
0
100
200
300
400
500
600
700
800
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25
2A
mA
kV
Emisi (mg/m3)
0
100
200
300
400
500
600
700
800
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25
2A
mA
kV
Emisi (mg/m3)
0
50
100
150
200
250
300
350
400
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25
2B
Emisi (mg/m3)
kV
mA
0
100
200
300
400
500
600
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25
2B
mA
kV
Emisi (mg/m3)
Preventive Action and lesson learned:
SEBELUM PERBAIKAN
(3 SEPTEMBER 2012)
SETELAH PERBAIKAN
(29 SEPTEMBER 2012)
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25
3A
Emisi (mg/m3)
kV
mA
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25
3A
mA
kV
Emisi (mg/m
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25
3B
Emisi (mg/m3)
kV
mA
0
200
400
600
800
1000
1200
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25
3B
mA
kV
Emisi (mg/m3)
4.1 Debu ter-build up pada collecting plate
1. Identifikasi problem dan definisi prosedur
Lakukan pemeriksaan internal untuk memastikan terjadinya penumpukan debu
yang berlebihan.
Tentukan apakah EP telah bersih.
Evaluasi pola penumpukan debu, hasil test accelorometer, pengukuran
resestifitas dan data tegangan-arus.
2. Kemungkinan penyebab
Vibrator tidak cukup mampu untuk melakukan fungsinya.
Rapping sistem belum cukup (daerah collecting plate per rapper lebih besar dari
1500 ft2).
Percepatan rendah pada collecting plate.
Debu memiliki resistivitas tinggi.
Perubahan beban pada inlet yang disebabkan kondisi proses.
3. Pemecahan masalah
Ganti vibrator dengan rapper, yakinkan bahwa sistem telah memiliki
kemampuan yang cukup.
Pasang rapper tambahan.
Perbaiki dan tingkatkan rapping sistem untuk menjamin kekuatan transmisi
yang efektif.
Ubah intensitas frekuensi pemukulan pada sistem rapping.
1. Identifikasi masalah dan definisi prosedur
Lakukan pemeriksaan internal untuk memastikan debu yang
berlebihan.
Lakukan evaluasi pada penumpukan debu dan tegangan-arus (tegangan
corona onset, arus setelah corona onset).
2. Kemungkinan penyebab
Ketidakmampuan sistem vibrasi pada elektroda.
Jumlah rapper tidak cukup (panjang elektroda per rapper besar dari
1800 feet).
3. Pemecahan masalah
Ganti vibrator dengan rapper, yakinkan bahwa emitting system dapat
bertahan dengan adanya kenaikan gaya.
Pasang rapper tambahan.
Pasang gas cooling tower.
4.2 Debu ter-build up di discharge electroda
4.3 Distribusi aliran gas buruk
1. Identifikasi masalah dan definisi prosedur
Lakukan pemeriksaan internal untuk menidentifikasikan area yang
terakumulasi debu.
Lakukan pengukuran hot-wire anemometer.
Lakukan test aliran secara visual.
Lakukan pengukuran efisiensi fractional untuk menguji debu yang
reentrainment.
2. Kemungkinan penyebab
Kecepatan gas tinggi > 5.5 feet/s.
Kecepatan gas rendah < 2 feet/s.
3. Pemecahan masalah
Kurangi aliran gas dengan mengurangi beban atau dengan memasang
alat penangkap debu tambahan yang parallel dengan sistem yang ada.
Pengaturan pada laju distribusi aliran gas.
Tingkatkan laju aliran gas.
Perbaiki distribusi aliran gas menggunakan data field.
Lakukan studi teknis untuk menentukan peralatan pengukur laju gas.
4.4 Unjuk kerja EP dibatasi oleh spark
1. Identifikasi masalah dan definisi prosedur
Dapatkan kurva tegangan-arus pada T/R set.
Lakukan pemeriksaan internal untuk menguji clearance antara plate dan wire,
build up debu pada plate dan pengendapan debu pada isolator.
Lakukan analisa endapan pada isolator dan debu pada plate.
2. Penyebab masalah
Clearance antara elektroda terlalu dekat.
Build up debu yang berlebihan pada collecting plate.
Tracking pada isolator yang disebabkan oleh pengendapan debu.
Terjadinya back carona.
Tegangan carona onset tinggi dan arus tinggi.
Daya terbatas jumlah collecting plate per T/R set lebih besar.
Respon rendah dan over shoot.
Daya tidak match dengan kondisi operasional.
3. Pemecahan masalah
Lakukan alignment untuk mendapatkan clearance yang benar.
Tingkatkan kemampuan rapping.
Tambahkan atau tingkatkan kemampuan purge air system dan tambah heater
pada isolator comportment.
Pasang GCT gunakan dual fluid system.
Upgrade sistem kontrol.
Upgrade current limitting reactor.
4.5 Daya tinggi tetapi efisiensi rendah
1. Identifikasi masalah dan definisi prosedur
Lakukan pemeriksaan kondisi pengoperasian proses .
Lakukan pengukuran dan estimasi acid dewpoint.
2. Kemungkinan penyebab
Pengoperasian proses dibawah dewpoint.
Arus bocor pada penampang isolator atau isolator rusak.
3. Pemecahan masalah
Ubah kondisi proses (naikkan temperatur, turunkan sulfur
content, atau kurangi oksigen yang berlebihan).
Pasang purge air system pada isolator.
4.6 Tingginya pressure drop
1. Identifikasi masalah dan definisi prosedur
Lakukan pengukuran pressure drop pada sistem.
Lakukan pengukuran arus fan.
Bandingkan nilai disain pressure drop dengan pengukuran
lapangan pada berbagai bagian dari sistem.
2. Kemungkinan penyebab
Kesalahan disain pada saluran atau ducting.
Perforated plate tersumbat.
3. Pemecahan masalah
Lakukan studi untuk menentukan modifikasi saluran atau
ducting yang dibutuhkan untuk memenuhi pressure drop yang
diinginkan.
Bersihkan plate dan atau pasang rapping tambahan.
4.7 Kegagalan pada peralatan kontrol &
listrik
1. Identifikasi masalah dan definisi prosedur
Catat dan diidentifikasikan bagian yang rusak dan tanggal pada panel
kontrol.
2. Kemungkinan penyebab
Masalah lingkungan yang buruk, panas dan kotor.
Sistem kontrol sudah kuno.
3. Pemecahan masalah
Dinginkan dan hembus panel kontrol dengan udara bersih.
Update sistem kontrol.
4.8 Kerusakan pada discharge electrode
1. Identifikasi masalah dan definisi prosedur
Identifikasi lokasi dan tanggal kerusakan kawat.
Identifikasi dan catat problem pada transport material pada hopper
dan hubungkan dengan lokasi kerusakan kawat.
Kirimkan sample kawat ke laboratorium untuk pengujian metalurgi.
2. Kemungkinan penyebab
Jarak/clearance pada bagian tertentu terlalu dekat.
Ketidakmampuan sistem kontrol untuk mengantisipasi spark atau arcs.
Korosi.
3. Pemecahan masalah
Perbaiki komponen yang telah dinyatakan rusak.
Update peralatan kontrol.
Ganti bahan material kawat.
Ubah kondisi proses (temperatur, sulfur content, excess air).
4.9 Hopper tersumbat
1. Identifikasi masalah dan definisi prosedur
Identifikasi dan catat lokasi dan tanggal penyumbatan.
Periksa interior untuk menentukan jika ada kerusakan mekanis.
2. Kemungkinan penyebab
Pembebanan berlebihan yang disebabkan oleh perubahan proses.
Kemampuan hopper terbatas.
Kerusakan pada sistem transport material.
3. Pemecahan masalah
Operasikan peralatan yang disebabkan oleh perubahan proses.
Ubah kondisi proses agar diperoleh beban debu yang rendah pada
inlet.
Pasang hopper level indikator, heater dan vibrator.
Update sistem transport untuk mencapai kehandalan yang tinggi.
4.10 Corrosion
1. Identifikasi masalah dan definisi prosedur
Identifikasi dan catat lokasi perkaratan.
Lakukan pencatatan parameter-parameter kondisi proses.
Lakukan test ultrasonic untuk mengestimate service
berikutnya.
2. Kemungkinan penyebab
Kondisi operasi dibawah acid dewpoint.
Perkaratan pada daerah lokal pada unit.
3. Pemecahan masalah
Ubah kondisi proses.
Identifikasi dan hilangkan kebocoran udara pada door seals,
doors dan expansion joint.
Terima kasih

More Related Content

Similar to OPTIMALKAN ESP

CIRI STATIK TRANSISTOR
CIRI STATIK TRANSISTORCIRI STATIK TRANSISTOR
CIRI STATIK TRANSISTORsuyono fis
 
Soal tugas har_generator_21_sd__28_agustus__2014
Soal tugas har_generator_21_sd__28_agustus__2014Soal tugas har_generator_21_sd__28_agustus__2014
Soal tugas har_generator_21_sd__28_agustus__2014Ilcham27
 
1156 p2-spk-teknik transmisi tenaga listrik
1156 p2-spk-teknik transmisi tenaga listrik1156 p2-spk-teknik transmisi tenaga listrik
1156 p2-spk-teknik transmisi tenaga listrikWinarto Winartoap
 
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendahpemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendahtesha saputra
 
Mengenal komponen elektronika
Mengenal komponen elektronikaMengenal komponen elektronika
Mengenal komponen elektronikaachmad yani
 
Analisa komponen penyusun rangkaian traffic light system
Analisa komponen penyusun rangkaian traffic light systemAnalisa komponen penyusun rangkaian traffic light system
Analisa komponen penyusun rangkaian traffic light systemWahyu Triana
 
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting PraktikumService dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting PraktikumSenia Firlania
 
Switch gear presentation
Switch gear presentationSwitch gear presentation
Switch gear presentationMangwis
 
Makalah Elektronika Industri
Makalah Elektronika IndustriMakalah Elektronika Industri
Makalah Elektronika Industriydwd11
 
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-rJbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-rAzis Nurrochma Wardana
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
 
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptxBoiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptxAndriZi1
 

Similar to OPTIMALKAN ESP (20)

Trafo system training
Trafo system trainingTrafo system training
Trafo system training
 
CIRI STATIK TRANSISTOR
CIRI STATIK TRANSISTORCIRI STATIK TRANSISTOR
CIRI STATIK TRANSISTOR
 
Soal tugas har_generator_21_sd__28_agustus__2014
Soal tugas har_generator_21_sd__28_agustus__2014Soal tugas har_generator_21_sd__28_agustus__2014
Soal tugas har_generator_21_sd__28_agustus__2014
 
1156 p2-spk-teknik transmisi tenaga listrik
1156 p2-spk-teknik transmisi tenaga listrik1156 p2-spk-teknik transmisi tenaga listrik
1156 p2-spk-teknik transmisi tenaga listrik
 
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendahpemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
 
Mengenal komponen elektronika
Mengenal komponen elektronikaMengenal komponen elektronika
Mengenal komponen elektronika
 
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 SUBSTATION  ( GARDU  INDUK ) SUBSTATION  ( GARDU  INDUK )
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 
Trafo system training
Trafo system trainingTrafo system training
Trafo system training
 
Analisa komponen penyusun rangkaian traffic light system
Analisa komponen penyusun rangkaian traffic light systemAnalisa komponen penyusun rangkaian traffic light system
Analisa komponen penyusun rangkaian traffic light system
 
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting PraktikumService dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
 
Switch gear presentation
Switch gear presentationSwitch gear presentation
Switch gear presentation
 
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Makalah Elektronika Industri
Makalah Elektronika IndustriMakalah Elektronika Industri
Makalah Elektronika Industri
 
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-rJbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
 
PSL
PSLPSL
PSL
 
Partial discharge
Partial dischargePartial discharge
Partial discharge
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
 
PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PROTEKSI TENAGA LISTRIK PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
CONTROL DEVICES
CONTROL DEVICESCONTROL DEVICES
CONTROL DEVICES
 
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptxBoiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
 

OPTIMALKAN ESP

  • 2. ???
  • 5. MATERI : 1. UU No : 32 tahun 2009 2. Prinsip Kerja 3. Pengendalian Operasi 4. Maintenance EP 5. Trouble Shooting EP
  • 6. 1. UU No 32 tahun 2009
  • 15.
  • 18. 1. Mechanical portion 2. Electrical portion Secara garis besar kedua bagian tersebut terdiri dari : 1. Housing / Shell yang meliputi lapisan logam (metal) bagian luar, insulator compartment, support columns & beams dan hopper 2. Treatment Zone yang terdiri dari elektroda pelepas muatan dan elektroda plat pengumpul 2.1 KOMPONEN-KOMPONEN ESP
  • 19. 3. Structural component  lower discharge electrodes frame  upper discharge electrode frame  plate support system 4. Electrical supply system & Control Unit  T/R set  Control Unit  Control Cabinet 5. Mechanical Component sebagai penunjang  rapping system  mechanical conveyors  vibrators
  • 20. EP Casing & frame
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36. 2.2 Indicators / Meters Indicators atau meters merupakan alat ukur yang digunakan untuk memantau seluruh perubahan yang terjadi pada ESP selama proses penangkapan debu. adalah : 1. Primary voltmeter (AC-V) 2. Primary ammeter (AC-A) 3. Secondary voltmeter (DC-kV) 4. Secondary ammeter (DC-mA) 5. Sparkmeter (spark/minutes)
  • 38. Automatic Voltage Control (AVC) Automatic Voltage Control dihubungkan dengan Silicon Controlled Rectifier stack guna keperluan pengendalian operasi dari SCR tersebut. Masukannya diperoleh dari nilai peringkat tegangan dan arus yang didapat dari rangkaian T/R set. Yang mana fungsi utama nya adalah untuk mengoptimalkan kinerja dari ESP. Dalam hal ini AVC akan memberikan perintah penyulutan (triggering) pada SCR
  • 39. Current Limiting Reactor (CLR) • Current Limiting Reactor merupakan suatu Inductor yang mempunyai nilai tertentu dan dipasang secara seri dengan T/R set. Fungsi utamanya adalah untuk membatasi besarnya arus yang mengalir pada rangkaian selama terjadinya proses sparking pada ESP. Bila terjadi sparkover yang mana SCR masih dalam keadaan konduksi, dan T/R set dalam keadaan hubung singkat, dimana impedansinya sangat rendah, maka besarnya arus yang mengalir akan dibatasi oleh CLR. Fungsi lainnya adalah sebagai pembentuk gelombang tegangan dan arus agar mempunyai penyimpangan yang kecil (filtering).
  • 40. Silicon Controlled Rectifier (SCR) • Silicon Controlled Rectifier (SCR) digunakan untuk mengendalikan besarnya daya arus bolak balik yang mengalir ke T/R set. SCR merupakan piranti semikonduktor yang bekerja sebagai saklar dengan gerbang (gate) yang dapat diaktipkan secara listrik (dengan pemberian pulsa-pulsa trigger). Karena SCR hanya menghantarkan arus dalam satu arah, maka rangkaian SCR untuk ESP dipasangkan secara paralel silang (Inverse paralel) agar pengendalian dayanya dapat dilakukan pada dua siklus gelombang, yaitu setengan siklus positip dan setengan siklus negatip.
  • 41. 2.3 PENGENDALIAN OPERASI Ada lima parameter operasi yang sangat mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja yaitu : 1. Resistivitas debu ( dust resistivity – ohm-cm) 2. Ukuran partikel debu ( particel size -micron) 3. Aliran gas ( gas flow – m3/sec) 4. Suhu gas ( gas temperature – deg C) 5. Kandungan uap air pada gas ( moisture content ) 6. CO
  • 44.
  • 45. Ukuran partikel debu ( Particle size ) • Seperti diketahui bahwa ESP beroperasi dengan cara memberikan gaya listrik kepada setiap individu dari partikel debu. Dengan demikian maka kinerjanya sangatlah tergantung pada ukuran partikel debu yang dapat diberikan gaya listrik. • Debu halus akan lebih sulit untuk ditangkap dibandingkan dengan debu yang kasar. Dengan demikian partiker debu dengan ukuran  1 mikron akan lebih efektif ditangkap dengan penangkap debu selain ESP.
  • 46. 2.3.3 RESISTIVITAS DEBU (Dust resistivity) • Salah satu sifat debu yang sangat penting adalah resistivitasnya, yaitu tahanan jenis listrik (specific electrical resistance). Resistivitas debu sangat tergantung pada komposisi fisik dan kimia serta distribusi ukuran partikel debu. Disamping itu faktor lain yang mempengaruhi adalah kandungan uap air dan suhu dari gas. • Umumnya resistivitas debu untuk 4 stage preheater Kiln lebih tinggi dari pada wet process Kiln, karena debu dari preheater Kiln lebih sedikit kandungan uap air pada alkalinya dibandingkan dengan debu dari wet process Kiln
  • 48.
  • 49. Back corona (if to high resistivity 10^11 ohm cm)
  • 52.
  • 53.
  • 54. 2.4 PEMELIHARAAN Program pemeliharaan pencegahan dapat diklasifikasikan menjadi 3 : 1. Keandalan jangka pendek, yang berarti tidak ada kerusakan listrik maupun mekanis yang dapat mengakibatkan berkurangnya produksi secara tidak terjadwal. 2. Keandalan jangka menengah, yang berarti tidak ada pengurangan yang berkelanjutan terhadap efisiensi penangkapan debunya. 3. Keandalan jangka panjang, yang berarti tidak terjadinya keausan (wear) dan karat (corrosion) pada komponen- komponen ESP
  • 55. 2.4.1 KEGIATAN PEMELIHARAAN 1. Pelumasan ( Lubrication) 2. Pembersihan ( Cleaning ) 3. Inspeksi dan Penyetelan ( Inspection & Adjustment 4. Pemeriksaan ( Check-up ) 5. Penggantian ( Replacement ) 6. Pengujian operasi ( Operation test )
  • 56. 2.4.2 MAINTENANCE CHECK LIST 1. Daily Pencatatan pembacaan elektrikal dan data di CCR. Pengecekan operasi hopper dan sistem transpor debu. Pengecekan sistem pendingin ruang kontrol EP. 2. Weekly Pengecekan rapping sistem dan vibrator. Pengecekan dan pembersihan saringan udara. Pemeriksaan interior sistem kontrol.
  • 57. 3. Monthly Pengecekan sensor temperatur. Pengecekan heater pada hopper. Pengecekan sensor level pada hopper. Pengecekan korosi bagian luar EP, vibrasi yang abnormal, bunyi, kebocoran dan isolasi yang lepas, pintu-pintu dan sambungan-sambungan. 4. Quarterly Pengecekan dan pembersihan kotak-kotak switch rapping dan vibrator. Pengecekan kalibrasi transduser
  • 58. 5. Semi-annual Pembersihan dan pelumasan dog bolt pintu masuk dan hinges. Pembersihan dan pelumasan interlock covers. Pengecekan visual bagian luar EP. Pengecekan level minyak transformer dan surge arrestor. 6. Annual Pemeriksaan yang cermat bagian dalam EP. Pembersihan top housing atau isolator compartment dan seluruh sambungan-sambungan listrik. Pengecekan dan perbaikan misalignment antara discharge electroda dan collecting electroda (wire dan plate). Pengujian dan pembersihan seluruh kontaktor-kontaktor dan pemeriksaan penguncian seluruh sambungan-sambungan listrik dan pengecekan grounding. Pembersihan dan pemeriksaan seluruh sambungan-sambungan gasket. Pengecekan dan pengujian operasi switchgear. Pembersihan dan penguncian isolator rapping. Penelitian dan pencatatan area yang berkarat.
  • 59. Situational Pencatatan pengukuran beban udara dan beban gas selama dan setelah EP stop. Pembersihan dan pengecekan interior kontrol set selama stop yang melebihi dari 72 jam. Pembersihan dan pengecekan internal bushing selama stop yang melebihi 5 hari. Pengecekan kondisi seluruh peralatan grounding selama stop yang melebihi 72 jam. Pembersihan seluruh hopper setiap ada stop. Pengecekan dan pencatatan jumlah dan lokasi debu yang terakumulasi pada elektroda-elektroda selama setiap stop yang lebih dari 72 jam. Pengecekan seluruh alarm-alarm, interlocking dan seluruh peralatan pengaman selama setiap stop.
  • 60. 4. TROUBLE SHOOTING 1. Broken wire 2. Gas distribution problem 3. Internal mechanical/wire to plate alignment 4. Corrosion 5. Broken insulators 6. Electrical supplai problem 7. Rappers
  • 61. NO TEMUAN ACTION FOTO Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan 1 Korosi pada manhole (pintu akses), kebocoran udara, dan gasket seal rusak Ganti gasket seal pada semua manhole (pintu akses) 2 Dua pengarah udara (guide vanes) di inlet EP (sebelum Gas Distribution Screen) area chamber B rusak Perbaiki kedua pengarah udara (guide vanes) 3 Ada bekas kebocoran air pada batang insulator rapping, bekas terbakar pada support insulator dan bekas noda pada bagian atas insulator Bersihkan semua batang rapping, lead- in insulator, support insulator dengan alcohol-based cleaners; Menutup celah casing dengan gasket maker, menyediakan spare part insulator 4 Ada celah pada mulut pipa kabel heater; Ada cladding chamber insulator yang sobek Menutup celah pada mulut pipa dengan sealant (lem silikon); menambal sobekan pada cladding 5 Ada bekas kebocoran dari manhole MIGI rapping chamber menuju ke chamber; korosi pada dinding dan langit-langit pada MIGI rapping chamber Ganti gasket seal pada semua pintu akses MIGI rapping chamber, tutup celah kebocoran PERBAIKAN DAN INSPEKSI EP RM4
  • 62. NO TEMUAN ACTION FOTO Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan 6 Misalignment antara plunger dan rapping rod; tiadanya boot seal clamp pada beberapa rapper; lubang pada boot seal Alignment batang rapper; pasang kembali boot seal clamp; tambal lubang pada boot seal 7 Baut penggantung anvil beam pada collecting plate ada yang kendor dan lepas Mengganti dan mengencangkan baut penggantung anvil beam pada collecting plate 8 Dust built-up pada collecting plate (dari atas sampai bawah) Membersihkan collecting plate bagian atas sampai bawah; mempercepat periode rapping 9 Grounding pada collecting plate lepas Pasang kembali grounding 10 Support beam bagian bawah collecting plate keluar dari spacer Mengganti baut penggantung anvil beam collecting plate yang lepas agar collecting plate kembali ke posisi semula (tertarik ke atas) dan melakukan realignment pada bottom beam collecting plate dan spacer PERBAIKAN DAN INSPEKSI EP RM4
  • 63. NO TEMUAN ACTION FOTO Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan 11 Sedikit penumpukan debu (dust built- up) pada discharge electrode Menambah frekuensi rapping (periode rapping dipercepat) dan membersihkan seluruh discharge electrode 12 Penumpukan debu/material pada anti-sway insulator Membersihkan insulator 13 Ada penumpukan debu (coating) pada bagian dalam support insulator, korosi pada support insulator protection conduit Semua support insulator protection conduit harus dibersihkan; check juga alignment pada penggantung batang rapping. Support insulator bagian dalam dibersihkan dengan kain kering dan bila memungkinkan dengan menggunakan alcohol- based cleaner 14 Baut pada ujung discharge electrode bagian atas banyak yang kendor Kencangkan atau ganti baut dan dilas 15 Ada celah akibat korosi pada dinding samping pada manhole bagian atas EP Perbaiki dinding manhole PERBAIKAN DAN INSPEKSI EP RM4
  • 64. NO TEMUAN ACTION FOTO Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan 16 Dinding dalam EP di sebelah manhole bagian samping EP berlubang karena korosi Perbaiki dinding 17 Penumpukan debu/material yang mengeras di bawah manhole bagian samping EP Bersihkan coating dan tutup kebocoran pada manhole dengan mengganti gasket seal 18 Korosi pada permukaan langit- langit EP di semua chamber Bersihkan langit- langit dan tutup kebocoran pada manhole dengan mengganti gasket seal 20 Nilai resistansi band heater pada support insulator tidak sama Cek dan perbaiki koneksi heater 21 Ada 3 coil rapper kabelnya putus Cek dan perbaiki koneksi rapper PERBAIKAN DAN INSPEKSI EP RM4
  • 65. SEBELUM PERBAIKAN (3 SEPTEMBER 2012) SETELAH PERBAIKAN (29 SEPTEMBER 2012) 0 20 40 60 80 100 00:00:00 01:12:00 02:24:00 03:36:00 04:48:00 06:00:00 07:12:00 08:24:00 09:36:00 10:48:00 12:00:00 13:12:00 14:24:00 15:36:00 16:48:00 18:00:00 19:12:00 20:24:00 21:36:00 22:48:00 Emisi Debu (mg/m 3 ) P4 0 100 200 300 400 500 600 700 00:00:00 01:12:00 02:24:00 03:36:00 04:48:00 06:00:00 07:12:00 08:24:00 09:36:00 10:48:00 12:00:00 13:12:00 14:24:00 15:36:00 16:48:00 18:00:00 19:12:00 20:24:00 21:36:00 22:48:00 Emisi Debu (mg/m 3 ) P4
  • 66. SEBELUM PERBAIKAN (3 SEPTEMBER 2012) SETELAH PERBAIKAN (29 SEPTEMBER 2012) 0 50 100 150 200 250 300 350 400 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 1A Emisi (mg/m3) kV mA 0 50 100 150 200 250 300 350 400 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 1A Emisi (mg/m3) kV mA 0 100 200 300 400 500 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 1B mA kV Emisi (mg/m3) 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 1B mA kV Emisi (mg/m3)
  • 67. SEBELUM PERBAIKAN (3 SEPTEMBER 2012) SETELAH PERBAIKAN (29 SEPTEMBER 2012) 0 100 200 300 400 500 600 700 800 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 2A mA kV Emisi (mg/m3) 0 100 200 300 400 500 600 700 800 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 2A mA kV Emisi (mg/m3) 0 50 100 150 200 250 300 350 400 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 2B Emisi (mg/m3) kV mA 0 100 200 300 400 500 600 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 2B mA kV Emisi (mg/m3)
  • 68. Preventive Action and lesson learned: SEBELUM PERBAIKAN (3 SEPTEMBER 2012) SETELAH PERBAIKAN (29 SEPTEMBER 2012) 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 3A Emisi (mg/m3) kV mA 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 3A mA kV Emisi (mg/m 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 3B Emisi (mg/m3) kV mA 0 200 400 600 800 1000 1200 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 3B mA kV Emisi (mg/m3)
  • 69. 4.1 Debu ter-build up pada collecting plate 1. Identifikasi problem dan definisi prosedur Lakukan pemeriksaan internal untuk memastikan terjadinya penumpukan debu yang berlebihan. Tentukan apakah EP telah bersih. Evaluasi pola penumpukan debu, hasil test accelorometer, pengukuran resestifitas dan data tegangan-arus. 2. Kemungkinan penyebab Vibrator tidak cukup mampu untuk melakukan fungsinya. Rapping sistem belum cukup (daerah collecting plate per rapper lebih besar dari 1500 ft2). Percepatan rendah pada collecting plate. Debu memiliki resistivitas tinggi. Perubahan beban pada inlet yang disebabkan kondisi proses. 3. Pemecahan masalah Ganti vibrator dengan rapper, yakinkan bahwa sistem telah memiliki kemampuan yang cukup. Pasang rapper tambahan. Perbaiki dan tingkatkan rapping sistem untuk menjamin kekuatan transmisi yang efektif. Ubah intensitas frekuensi pemukulan pada sistem rapping.
  • 70. 1. Identifikasi masalah dan definisi prosedur Lakukan pemeriksaan internal untuk memastikan debu yang berlebihan. Lakukan evaluasi pada penumpukan debu dan tegangan-arus (tegangan corona onset, arus setelah corona onset). 2. Kemungkinan penyebab Ketidakmampuan sistem vibrasi pada elektroda. Jumlah rapper tidak cukup (panjang elektroda per rapper besar dari 1800 feet). 3. Pemecahan masalah Ganti vibrator dengan rapper, yakinkan bahwa emitting system dapat bertahan dengan adanya kenaikan gaya. Pasang rapper tambahan. Pasang gas cooling tower. 4.2 Debu ter-build up di discharge electroda
  • 71. 4.3 Distribusi aliran gas buruk 1. Identifikasi masalah dan definisi prosedur Lakukan pemeriksaan internal untuk menidentifikasikan area yang terakumulasi debu. Lakukan pengukuran hot-wire anemometer. Lakukan test aliran secara visual. Lakukan pengukuran efisiensi fractional untuk menguji debu yang reentrainment. 2. Kemungkinan penyebab Kecepatan gas tinggi > 5.5 feet/s. Kecepatan gas rendah < 2 feet/s. 3. Pemecahan masalah Kurangi aliran gas dengan mengurangi beban atau dengan memasang alat penangkap debu tambahan yang parallel dengan sistem yang ada. Pengaturan pada laju distribusi aliran gas. Tingkatkan laju aliran gas. Perbaiki distribusi aliran gas menggunakan data field. Lakukan studi teknis untuk menentukan peralatan pengukur laju gas.
  • 72. 4.4 Unjuk kerja EP dibatasi oleh spark 1. Identifikasi masalah dan definisi prosedur Dapatkan kurva tegangan-arus pada T/R set. Lakukan pemeriksaan internal untuk menguji clearance antara plate dan wire, build up debu pada plate dan pengendapan debu pada isolator. Lakukan analisa endapan pada isolator dan debu pada plate. 2. Penyebab masalah Clearance antara elektroda terlalu dekat. Build up debu yang berlebihan pada collecting plate. Tracking pada isolator yang disebabkan oleh pengendapan debu. Terjadinya back carona. Tegangan carona onset tinggi dan arus tinggi. Daya terbatas jumlah collecting plate per T/R set lebih besar. Respon rendah dan over shoot. Daya tidak match dengan kondisi operasional. 3. Pemecahan masalah Lakukan alignment untuk mendapatkan clearance yang benar. Tingkatkan kemampuan rapping. Tambahkan atau tingkatkan kemampuan purge air system dan tambah heater pada isolator comportment. Pasang GCT gunakan dual fluid system. Upgrade sistem kontrol. Upgrade current limitting reactor.
  • 73. 4.5 Daya tinggi tetapi efisiensi rendah 1. Identifikasi masalah dan definisi prosedur Lakukan pemeriksaan kondisi pengoperasian proses . Lakukan pengukuran dan estimasi acid dewpoint. 2. Kemungkinan penyebab Pengoperasian proses dibawah dewpoint. Arus bocor pada penampang isolator atau isolator rusak. 3. Pemecahan masalah Ubah kondisi proses (naikkan temperatur, turunkan sulfur content, atau kurangi oksigen yang berlebihan). Pasang purge air system pada isolator.
  • 74. 4.6 Tingginya pressure drop 1. Identifikasi masalah dan definisi prosedur Lakukan pengukuran pressure drop pada sistem. Lakukan pengukuran arus fan. Bandingkan nilai disain pressure drop dengan pengukuran lapangan pada berbagai bagian dari sistem. 2. Kemungkinan penyebab Kesalahan disain pada saluran atau ducting. Perforated plate tersumbat. 3. Pemecahan masalah Lakukan studi untuk menentukan modifikasi saluran atau ducting yang dibutuhkan untuk memenuhi pressure drop yang diinginkan. Bersihkan plate dan atau pasang rapping tambahan.
  • 75. 4.7 Kegagalan pada peralatan kontrol & listrik 1. Identifikasi masalah dan definisi prosedur Catat dan diidentifikasikan bagian yang rusak dan tanggal pada panel kontrol. 2. Kemungkinan penyebab Masalah lingkungan yang buruk, panas dan kotor. Sistem kontrol sudah kuno. 3. Pemecahan masalah Dinginkan dan hembus panel kontrol dengan udara bersih. Update sistem kontrol.
  • 76. 4.8 Kerusakan pada discharge electrode 1. Identifikasi masalah dan definisi prosedur Identifikasi lokasi dan tanggal kerusakan kawat. Identifikasi dan catat problem pada transport material pada hopper dan hubungkan dengan lokasi kerusakan kawat. Kirimkan sample kawat ke laboratorium untuk pengujian metalurgi. 2. Kemungkinan penyebab Jarak/clearance pada bagian tertentu terlalu dekat. Ketidakmampuan sistem kontrol untuk mengantisipasi spark atau arcs. Korosi. 3. Pemecahan masalah Perbaiki komponen yang telah dinyatakan rusak. Update peralatan kontrol. Ganti bahan material kawat. Ubah kondisi proses (temperatur, sulfur content, excess air).
  • 77. 4.9 Hopper tersumbat 1. Identifikasi masalah dan definisi prosedur Identifikasi dan catat lokasi dan tanggal penyumbatan. Periksa interior untuk menentukan jika ada kerusakan mekanis. 2. Kemungkinan penyebab Pembebanan berlebihan yang disebabkan oleh perubahan proses. Kemampuan hopper terbatas. Kerusakan pada sistem transport material. 3. Pemecahan masalah Operasikan peralatan yang disebabkan oleh perubahan proses. Ubah kondisi proses agar diperoleh beban debu yang rendah pada inlet. Pasang hopper level indikator, heater dan vibrator. Update sistem transport untuk mencapai kehandalan yang tinggi.
  • 78. 4.10 Corrosion 1. Identifikasi masalah dan definisi prosedur Identifikasi dan catat lokasi perkaratan. Lakukan pencatatan parameter-parameter kondisi proses. Lakukan test ultrasonic untuk mengestimate service berikutnya. 2. Kemungkinan penyebab Kondisi operasi dibawah acid dewpoint. Perkaratan pada daerah lokal pada unit. 3. Pemecahan masalah Ubah kondisi proses. Identifikasi dan hilangkan kebocoran udara pada door seals, doors dan expansion joint.

Editor's Notes

  1. Korosi pada man hole (pintu akses), kebocoran udara dan gasket seal rusak Dua pengarah udara di Inlet nozzle (Gas Distribution Screen) area chamber B Rusak Ada bekas kebocoran air pada batang insulator raping, bekas terbakar pada support insulator dan bekas noda pada atas insulator
  2. Korosi pada man hole (pintu akses), kebocoran udara dan gasket seal rusak Dua pengarah udara di Inlet nozzle (Gas Distribution Screen) area chamber B Rusak Ada bekas kebocoran air pada batang insulator raping, bekas terbakar pada support insulator dan bekas noda pada atas insulator
  3. Korosi pada man hole (pintu akses), kebocoran udara dan gasket seal rusak Dua pengarah udara di Inlet nozzle (Gas Distribution Screen) area chamber B Rusak Ada bekas kebocoran air pada batang insulator raping, bekas terbakar pada support insulator dan bekas noda pada atas insulator