Makanan halal didefinisikan sebagai makanan yang diizinkan menurut Islam dan memenuhi dua kriteria yaitu halal dari segi zatnya dan cara memperolehnya. Makanan harus terbuat dari bahan yang diizinkan dan diperoleh melalui metode yang sah seperti tidak melalui korupsi atau penipuan. Al-Quran memberikan dalil tentang larangan memakan bangkai dan daging babi.
2. Pengertian Makanan Halal
Kata halal sendiri diambil dari bahasa arab yaitu حاللyang
memiliki arti “di perbolehkan”. Sedangkan pengertian makanan
halal sendiri merupakan makanan yang diizinkan untuk
dikonsumsi menurut Islam. Selain istilah halal, terdapat juga
istilah toyyiban yang sering kita dengar.
3. Toyyiban sendiri memiliki arti “baik” yang dalam artian
memiliki mutu dan kualitas yang baik dan tidak merusak
kesehatan. Dan kita sebagai umat muslim, diharuskan hanya
mengkonsumsi makanan yang halal dan toyyiban (QS 2:168).
5. Halal
Zatnya
Hal pertama yang menjadi kriteria paling jelas dari makanan halal
adalah zat yang terkandung di dalamnya atau bahan pembuatnya.
Makanan harus dibuat dari hewan dan tumbuhan yang hukumnya halal
untuk dimakan. Secara umum, bahan pangan yang dianggap haram
adalah daging babi, daging anjing, hewan bertaring, dan beberapa
hewan lain yang dilarang untuk dikonsumsi.
6. Halal Cara Memperolehnya
Setelah memenuhi kriteria dari sisi bahan, maka semua makanan
yang ada bisa dikecam sebagai makanan yang halal dan boleh
dikonsumsi oleh umat Islam. Akan tetapi, makanan tersebut bisa
menjadi makanan haram jika cara memperolehnya tidak baik.
7. Setelah memenuhi kriteria dari sisi bahan, maka semua makanan
yang ada bisa dikecam sebagai makanan yang halal dan boleh
dikonsumsi oleh umat Islam. Akan tetapi, makanan tersebut bisa
menjadi makanan haram jika cara memperolehnya tidak baik.
Misalnya saja, makanan yang didapat dengan cara mencuri,
perbuatan zina, menipu, hasil riba, korupsi, dan lain sebagainya juga
dianggap sebagai makanan yang haram.
8. Dalil Makanan Halal
ْ
تَم ِّ
رُح
ْ
ُمُكيَلَع
ْ
ُةَتيَمال
ْ
ُمَّدال َو
ْ
حَل َو
ْ
ُم
ِّْ
ير ِّ
زن ِّخال
اَم َو
َّْلِّهُأ
ِّْ
رَيغِّل
ْ
ِّ َّ
ّللا
ْ
ِّهِّب
ْ
ُةَقِّنَخنُمال َو
ْ
ُةَذوُقوَمال َو
ْ
َيِّدَرَتُمال َو
ْ
ُة
ْ
ُةَحيِّطَّنال َو
اَم َو
َْلَكَأ
ْ
ُبَّسال
ْ
ُع
َّْ
ّلِّإ
اَم
ْ
مُتيَّكَذ
Artinya: “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi (daging
hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul,
yang jatuh, yang ditanduk dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat
kamu menyembelihnya” (Al-Maidah: 3)