SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 102 TAHUN 2O2O
TENTANG
PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 10 ayat (21
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2Ol9 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2OO2 tentang
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, perlu
menetapkan Peraturan Presiden tentang Pelaksanaan
Supervisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;
Mengingat 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2OO2 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2OO2 Nomor 137, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 42501
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2Ol9 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2OO2 tentang Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2Ol9 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6aO9l;
SK No 037960 A
MEMUTUSI(AN: . . .
SATINAN
Menetapkan
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESI^4.
-2-
MEMUTUSKAN:
PERATURAN PRESIDEN TENTANG PELAKSANAAN
SUPERVISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI.
Pasal 1
Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan
1. Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang
selanjutnya disebut Komisi Pemberantasan Korupsi
adalah lembaga negara dalam rumpun kekuasaan
eksekutif yang melaksanakan tugas pencegahan dan
pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
2. Tindak Pidana Korupsi adalah tindak pidana
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang
mengatur mengenai Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
3. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah
serangkaian kegiatan untuk mencegah dan memberantas
terjadinya Tindak Pidana Korupsi melalui upaya
koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan, penyidikan,
penuntutan, pemeriksaan di sidang pengadilan, dengan
peran serta masyarakat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
4. Supenrisi adalah kegiatan pengawasan, penelitian, atau
penelaahan terhadap instansi yang berwenang
melaksanakan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
guna percepatan hasil penyelesaian penanganan perkara
Tindak Pidana Korupsi serta terciptanya sinergitas antar
instansi terkait.
SK No 037977 A
5. Pengambilalihan
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-3-
5. Pengambilalihan adalah serangkaian kegiatan mengambil
alih proses penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi
oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terhadap perkara
yang sedang ditangani oleh Kepolisian Negara Republik
Indonesia atau Kejaksaan Republik Indonesia dalam
tahap penyidikan dan/atau penuntutan yang harus
didahului dengan gelar perkara.
6. Hari adalah hari kerja
Pasal 2
(1) Komisi Pemberantasan Korupsi berwenang melakukan
Supervisi terhadap instansi yang berwenang
melaksanakan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
(2) Instansi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Kepolisian Negara Republik Indonesia; dan
b. Kejaksaan Republik Indonesia.
(3) Dalam hal pelaksanaan Supervisi membutuhkan
penghitungan kerugian negara, Komisi Pemberantasan
Korupsi dapat mengikutsertakan instansi berwenang
sebagaimana dimaksud pada ayat (21 bersama instansi
yang terkait sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Pasal 3
Supervisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
dilaksanakan terhadap perkara Tindak Pidana Korupsi yang
sedang ditangani oleh instansi yang berwenang
melaksanakan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
SK No 037962 A
Pasal 4
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-4-
Pasal 4
(1) Untuk melaksanakan Supervisi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1), Komisi Pemberantasan Korupsi
menyampaikan surat pemberitahuan kepada pimpinan
Kepolisian Negara Republik Indonesia dan/atau pimpinan
Kejaksaan Republik Indonesia.
(2) Da1am pelaksanaan Supervisi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Tim Komisi Pemberantasan Korupsi dapat
didampingi oleh perwakilan dari Badan Reserse Kriminal
Kepolisian Negara Republik Indonesia dan/atau Jaksa
Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan
Agung Republik Indonesia.
Pasal 5
Supervisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dilakukan
dalam bentuk:
a. pengawasan;
b. penelitian; atau
c. penelaahan.
Pasal 6
(1) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
huruf a berupa kegiatan untuk mengawasi proses
penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi yang
sedang dilaksanakan oleh instansi yang berwenang
melaksanakan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
(2) Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Komisi Pemberantasan Korupsi
berwenang:
SK No 037994 A
a.meminta...
trRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-5-
a meminta kronologis penanganan perkara Tindak
Pidana Korupsi;
b. meminta laporan perkembangan penanganan
Tindak Pidana Korupsi, baik secara periodik
maupun sewaktu-waktu sesuai dengan
kebutuhan; dan/atau
melakukan gelar perkara bersama terkait
dengan perkembangan penanganan Tindak
Pidana Korupsi di tempat instansi yang
menangani perkara tersebut atau tempat lain
yang disepakati.
(3) Komisi Pemberantasan Korupsi menuangkan hasil
gelar perkara bersama sebagaimana dimaksud pada
ayat (21 huruf c dalam bentuk kesimpulan dan
rekomendasi gelar perkara bersama.
(4) Dalam hal kesimpulan gelar perkara bersama
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdapat
kendala dalam penanganan Tindak Pidana Korupsi,
Komisi Pemberantasan Korupsi harus memberikan
fasilitasi sesuai dengan kebutuhan apabila diminta
instansi yang berwenang melaksanakan
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
(5) Dalam hal pengawasan telah selesai dilaksanakan,
Komisi Pemberantasan Korupsi menyampaikan hasil
pengawasan dan rekomendasi kepada Kepolisian
Negara Republik Indonesia dan/atau Kejaksaan
Republik Indonesia.
c
SK No 037964 A
Pasal7...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-6-
Pasal 7
(1) Penelitian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
huruf b berupa kegiatan pengumpulan data,
pengolahan, analisis, dan penyajian data atau
informasi, yang dilakukan secara sistematis dan objektif
untuk mengetahui hambatan atau kendala yang
dihadapi oleh instansi yang berwenang melaksanakan
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
(2) Dalam melakukan penelitian sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Komisi Pemberantasan Korupsi
berwenang:
a meneliti pelaksanaan hasil pengawasan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (5);
b. memberikan arahan dalam pelaksanaan hasil
pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
ayat (5);
melakukan rapat mengenai perkembangan
penanganan perkara bersama perwakilan dari
Kepolisian Negara Republik Indonesia atau
perwakilan dari Kejaksaan Republik Indonesia
dengan hasil berupa kesimpulan dan rekomendasi;
dan/atau
d. melakukan gelar perkara bersama terkait dengan
perkembangan penanganan perkara Tindak Pidana
Korupsi.
c
SK No 037965 A
(3) Komisi
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-7 -
(3) Komisi Pemberantasan Korupsi menuangkan hasil gelar
perkara bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf d dalam bentuk kesimpulan dan rekomendasi
gelar perkara bersama.
(4) Dalam hal kesimpulan gelar perkara bersama
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdapat kendala
dalam penanganan Tindak Pidana Korupsi, Komisi
Pemberantasan Korupsi harus memberikan fasilitasi
sesuai dengan kebutuhan apabila diminta instansi yang
berwenang melaksanakan Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi.
(5) Dalam hal penelitian telah selesai dilaksanakan, Komisi
Pemberantasan Korupsi menyampaikan hasil penelitian
dan rekomendasi kepada Kepolisian Negara Republik
Indonesia dan/atau Kejaksaan Republik Indonesia.
Pasal 8
(1) Penelaahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
huruf c berupa kegiatan untuk menelaah hasil
pengawasan dan/atau penelitian untuk menentukan
saran dan rekomendasi serta pengambilan keputusan
yang harus dilaksanakan dalam rangka percepatan
penuntasan penanganan perkara Tindak Pidana
Korupsi.
(2) Dalam melakukan penelaahan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Komisi Pemberantasan Korupsi
berwenang:
a. menelaah pelaksanaan hasil penelitian dan
rekomendasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
ayat (5); dan/atau
SK No 037966 A
b. melakukan
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-8-
b. melakukan gelar perkara terhadap hasil
pengawasan dan laporan hasil penelitian di instansi
yang berwenang melaksanakan Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi yang sedang di Supervisi.
(3) Komisi Pemberantasan Korupsi menuangkan hasil gelar
perkara bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (21
huruf b dalam bentuk kesimpulan dan rekomendasi
gelar perkara bersama.
(4) Dalam hal kesimpulan gelar perkara bersama
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdapat kendala
dalam penanganan Tindak Pidana Korupsi, Komisi
Pemberantasan Korupsi harus memberikan fasilitasi
sesuai dengan kebutuhan apabila diminta instansi yang
berwenang melaksanakan Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi.
(5) Dalam hal penelaahan telah selesai dilaksanakan,
Komisi Pemberantasan Korupsi menyampaikan hasil
penelaahan dan rekomendasi kepada Kepolisian Negara
Republik Indonesia dan/atau Kejaksaan Republik
Indonesia.
Pasal 9
(1) Berdasarkan hasil Supervisi terhadap perkara yang
sedang ditangani oleh instansi yang berwenang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,
KomisiPemberantasan Korupsi berwenang mengambil
alih perkara Tindak Pidana Korupsi yang sedang
ditangani oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia
dan/ atau Kejaksaan Republik Indonesia.
SK No 037967 A
(2) Dalam
PRESIDEN
REFUBLIK INDONESIA
-9-
(2) Dalam melakukan Pengambilalihan perkara
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1), Komisi
Pemberantasan Korupsi memberitahukan kepada
penyidik dan/atau penuntut umum yang menangani
perkara Tindak Pidana Korupsi.
(3) Dalam hal Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan
Pengambilalihan perkara dalam tahap penyidikan
dan/atau penuntutan, instansi yang berwenang
melaksanakan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
wajib menyerahkan tersangka dan/atau terdakwa dan
seluruh berkas perkara beserta alat bukti dan dokumen
lain yang diperlukan paling lama 14 (empat belas) Hari,
terhitung sejak tanggal permintaan Komisi
Pemberantasan Korupsi.
(4) Penyerahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dilakukan dengan membuat dan menandatangani
berita acara penyerahan sehingga segala tugas dan
kewenangan Kepolisian Negara Republik Indonesia
dan/atau Kejaksaan Republik Indonesia pada saat
penyerahan tersebut beralih kepada Komisi
Pemberantasan Korupsi.
Pasal 10
Pendanaan dalam pelaksanaan Supervisi dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pada bagian
anggaran Komisi Pemberantasan Korupsi.
Pasal 1 1
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar...
SK No 037968 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-10-
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangErn Peraturan Presiden ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2O Oktober 2O2O
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
JOKO WIDODO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 21 Oktober 2O2O
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
YASONNA H. LAOLY
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2O2O NOMOR 238
Salinan sesuai dengan aslinya
KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
Bidang Hukum dan
dang-undangan,
ttd.
ttd
SK No 48054 A
Djaman

More Related Content

What's hot

Uu no 50 tahun 2009
Uu no 50 tahun 2009Uu no 50 tahun 2009
Uu no 50 tahun 2009khairu_zikri
 
UU No 49 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 2 Tahun 1986 Te...
UU No 49 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 2 Tahun 1986 Te...UU No 49 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 2 Tahun 1986 Te...
UU No 49 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 2 Tahun 1986 Te...Hendie Cahya Maladewa
 
Badan pemeriksa keuangan_(uu_5_thn_1973)_5
Badan pemeriksa keuangan_(uu_5_thn_1973)_5Badan pemeriksa keuangan_(uu_5_thn_1973)_5
Badan pemeriksa keuangan_(uu_5_thn_1973)_5Ilham Mustafa
 
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang pemilihan umum an...
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang pemilihan umum an...Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang pemilihan umum an...
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang pemilihan umum an...Yudhi Aldriand
 
Lalu lintas angkutan_jalan_raya_(uu_3_thn_1965)_3
Lalu lintas angkutan_jalan_raya_(uu_3_thn_1965)_3Lalu lintas angkutan_jalan_raya_(uu_3_thn_1965)_3
Lalu lintas angkutan_jalan_raya_(uu_3_thn_1965)_3Ilham Mustafa
 
Lampiran cpns 2013
Lampiran cpns 2013Lampiran cpns 2013
Lampiran cpns 2013IvanaKSDewi
 
Hak uji materil ke mahkamah agung ri
Hak uji materil ke mahkamah agung riHak uji materil ke mahkamah agung ri
Hak uji materil ke mahkamah agung riEri Triwanda
 
PKPU nomor 8 tahun 2015
PKPU nomor 8 tahun 2015PKPU nomor 8 tahun 2015
PKPU nomor 8 tahun 2015Arifuddin Ali.
 
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2010 ...
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2010 ...Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2010 ...
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2010 ...Ardhita Gendys Pardana
 
UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban K...
UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban K...UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban K...
UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban K...atambua
 
Resume RUU Pemilihan Umum
Resume RUU Pemilihan Umum Resume RUU Pemilihan Umum
Resume RUU Pemilihan Umum Dody Wijaya
 
Batas minimal usia wali nasab dalam pernikahan
Batas minimal usia wali  nasab dalam pernikahanBatas minimal usia wali  nasab dalam pernikahan
Batas minimal usia wali nasab dalam pernikahanA Harisman
 

What's hot (20)

Perkom No. 2 Tahun 2020 LHKPN.pdf
Perkom No. 2 Tahun 2020 LHKPN.pdfPerkom No. 2 Tahun 2020 LHKPN.pdf
Perkom No. 2 Tahun 2020 LHKPN.pdf
 
Uu no 50 tahun 2009
Uu no 50 tahun 2009Uu no 50 tahun 2009
Uu no 50 tahun 2009
 
UU No 49 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 2 Tahun 1986 Te...
UU No 49 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 2 Tahun 1986 Te...UU No 49 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 2 Tahun 1986 Te...
UU No 49 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 2 Tahun 1986 Te...
 
Badan pemeriksa keuangan_(uu_5_thn_1973)_5
Badan pemeriksa keuangan_(uu_5_thn_1973)_5Badan pemeriksa keuangan_(uu_5_thn_1973)_5
Badan pemeriksa keuangan_(uu_5_thn_1973)_5
 
Pp 16 2010
Pp 16 2010Pp 16 2010
Pp 16 2010
 
Panduan tatib dprd
Panduan tatib dprdPanduan tatib dprd
Panduan tatib dprd
 
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang pemilihan umum an...
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang pemilihan umum an...Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang pemilihan umum an...
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang pemilihan umum an...
 
Lalu lintas angkutan_jalan_raya_(uu_3_thn_1965)_3
Lalu lintas angkutan_jalan_raya_(uu_3_thn_1965)_3Lalu lintas angkutan_jalan_raya_(uu_3_thn_1965)_3
Lalu lintas angkutan_jalan_raya_(uu_3_thn_1965)_3
 
Lampiran cpns 2013
Lampiran cpns 2013Lampiran cpns 2013
Lampiran cpns 2013
 
Hak uji materil ke mahkamah agung ri
Hak uji materil ke mahkamah agung riHak uji materil ke mahkamah agung ri
Hak uji materil ke mahkamah agung ri
 
Pp 4 tahun 2017
Pp 4 tahun 2017Pp 4 tahun 2017
Pp 4 tahun 2017
 
Perma 7 2015 -v2
Perma 7 2015 -v2Perma 7 2015 -v2
Perma 7 2015 -v2
 
PKPU nomor 8 tahun 2015
PKPU nomor 8 tahun 2015PKPU nomor 8 tahun 2015
PKPU nomor 8 tahun 2015
 
PKPU 15 2012
PKPU 15 2012PKPU 15 2012
PKPU 15 2012
 
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2010 ...
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2010 ...Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2010 ...
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2010 ...
 
UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban K...
UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban K...UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban K...
UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban K...
 
Resume RUU Pemilihan Umum
Resume RUU Pemilihan Umum Resume RUU Pemilihan Umum
Resume RUU Pemilihan Umum
 
Batas minimal usia wali nasab dalam pernikahan
Batas minimal usia wali  nasab dalam pernikahanBatas minimal usia wali  nasab dalam pernikahan
Batas minimal usia wali nasab dalam pernikahan
 
Menelaah UUD pasal 17 sampai 22
Menelaah UUD pasal 17 sampai 22Menelaah UUD pasal 17 sampai 22
Menelaah UUD pasal 17 sampai 22
 
Uu 2011 5
Uu 2011 5Uu 2011 5
Uu 2011 5
 

Similar to KPK Supervisi

UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...
UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...
UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...PengacaraBalikpapanY
 
UU No.30 th 2002 ttg KPK
UU No.30 th 2002 ttg KPKUU No.30 th 2002 ttg KPK
UU No.30 th 2002 ttg KPKSei Enim
 
Uu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak p
Uu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak pUu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak p
Uu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak pIndonesia Anti Corruption Forum
 
Uu15 2004 pemeriksaan tanggung jawab keuangan negaraUndang-undang No. 15 Tahu...
Uu15 2004 pemeriksaan tanggung jawab keuangan negaraUndang-undang No. 15 Tahu...Uu15 2004 pemeriksaan tanggung jawab keuangan negaraUndang-undang No. 15 Tahu...
Uu15 2004 pemeriksaan tanggung jawab keuangan negaraUndang-undang No. 15 Tahu...Penataan Ruang
 
Bahan Pleno Revisi UU KPK Final
Bahan Pleno Revisi UU KPK FinalBahan Pleno Revisi UU KPK Final
Bahan Pleno Revisi UU KPK FinalSabar Artiyono
 
Uu 15 2004 - pemeriksanaan keuangan(1)
Uu 15   2004 - pemeriksanaan keuangan(1)Uu 15   2004 - pemeriksanaan keuangan(1)
Uu 15 2004 - pemeriksanaan keuangan(1)Galuh Dyah
 
Salinan PP Nomor 105 Tahun 2021
Salinan PP Nomor 105 Tahun 2021Salinan PP Nomor 105 Tahun 2021
Salinan PP Nomor 105 Tahun 2021CIkumparan
 
UU No 15 Tahun 2004 tentang BPK
UU No 15 Tahun 2004 tentang BPKUU No 15 Tahun 2004 tentang BPK
UU No 15 Tahun 2004 tentang BPKbanglarangan
 
Peraturan KPK Nomor 7 Tahun 2020
Peraturan KPK Nomor 7 Tahun 2020Peraturan KPK Nomor 7 Tahun 2020
Peraturan KPK Nomor 7 Tahun 2020CIkumparan
 
Undang Undang Nomor 4 Tahun 2015
Undang Undang Nomor 4 Tahun 2015Undang Undang Nomor 4 Tahun 2015
Undang Undang Nomor 4 Tahun 2015TeguhSantoso676673
 
Undang-undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan
Undang-undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa KeuanganUndang-undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan
Undang-undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa KeuanganPenataan Ruang
 
Salinan PP Nomor 41 Tahun 2020
Salinan PP Nomor 41 Tahun 2020Salinan PP Nomor 41 Tahun 2020
Salinan PP Nomor 41 Tahun 2020CIkumparan
 
Permendagri 18 tahun 2020 (LPPD & IKK).pdf
Permendagri 18 tahun 2020 (LPPD & IKK).pdfPermendagri 18 tahun 2020 (LPPD & IKK).pdf
Permendagri 18 tahun 2020 (LPPD & IKK).pdfdishubpga
 
Peraturan KEMENKUMHAM tentang Pengangkatan Notaris [2017]
Peraturan KEMENKUMHAM tentang Pengangkatan Notaris [2017]Peraturan KEMENKUMHAM tentang Pengangkatan Notaris [2017]
Peraturan KEMENKUMHAM tentang Pengangkatan Notaris [2017]Azka Aldrich
 
Permen 73 th 2009 juknis ekppd
Permen 73 th 2009 juknis ekppdPermen 73 th 2009 juknis ekppd
Permen 73 th 2009 juknis ekppd7muhem7
 
Makalah BPK dan Kekuasaan Kehakiman
Makalah BPK dan Kekuasaan KehakimanMakalah BPK dan Kekuasaan Kehakiman
Makalah BPK dan Kekuasaan Kehakimanshafirahany22
 

Similar to KPK Supervisi (20)

UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...
UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...
UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...
 
UU No.30 th 2002 ttg KPK
UU No.30 th 2002 ttg KPKUU No.30 th 2002 ttg KPK
UU No.30 th 2002 ttg KPK
 
Uu302002
Uu302002Uu302002
Uu302002
 
Uu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak p
Uu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak pUu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak p
Uu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak p
 
UU NO 30 TAHUN 2002
UU NO 30 TAHUN 2002 UU NO 30 TAHUN 2002
UU NO 30 TAHUN 2002
 
Uu15 2004 pemeriksaan tanggung jawab keuangan negaraUndang-undang No. 15 Tahu...
Uu15 2004 pemeriksaan tanggung jawab keuangan negaraUndang-undang No. 15 Tahu...Uu15 2004 pemeriksaan tanggung jawab keuangan negaraUndang-undang No. 15 Tahu...
Uu15 2004 pemeriksaan tanggung jawab keuangan negaraUndang-undang No. 15 Tahu...
 
Bahan Pleno Revisi UU KPK Final
Bahan Pleno Revisi UU KPK FinalBahan Pleno Revisi UU KPK Final
Bahan Pleno Revisi UU KPK Final
 
Uu 15 2004 - pemeriksanaan keuangan(1)
Uu 15   2004 - pemeriksanaan keuangan(1)Uu 15   2004 - pemeriksanaan keuangan(1)
Uu 15 2004 - pemeriksanaan keuangan(1)
 
Salinan PP Nomor 105 Tahun 2021
Salinan PP Nomor 105 Tahun 2021Salinan PP Nomor 105 Tahun 2021
Salinan PP Nomor 105 Tahun 2021
 
UU 15 Tahun 2004
UU 15 Tahun 2004UU 15 Tahun 2004
UU 15 Tahun 2004
 
UU No 15 Tahun 2004 tentang BPK
UU No 15 Tahun 2004 tentang BPKUU No 15 Tahun 2004 tentang BPK
UU No 15 Tahun 2004 tentang BPK
 
Peraturan KPK Nomor 7 Tahun 2020
Peraturan KPK Nomor 7 Tahun 2020Peraturan KPK Nomor 7 Tahun 2020
Peraturan KPK Nomor 7 Tahun 2020
 
Undang Undang Nomor 4 Tahun 2015
Undang Undang Nomor 4 Tahun 2015Undang Undang Nomor 4 Tahun 2015
Undang Undang Nomor 4 Tahun 2015
 
Undang-undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan
Undang-undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa KeuanganUndang-undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan
Undang-undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan
 
Salinan PP Nomor 41 Tahun 2020
Salinan PP Nomor 41 Tahun 2020Salinan PP Nomor 41 Tahun 2020
Salinan PP Nomor 41 Tahun 2020
 
Permendagri 18 tahun 2020 (LPPD & IKK).pdf
Permendagri 18 tahun 2020 (LPPD & IKK).pdfPermendagri 18 tahun 2020 (LPPD & IKK).pdf
Permendagri 18 tahun 2020 (LPPD & IKK).pdf
 
Peraturan KEMENKUMHAM tentang Pengangkatan Notaris [2017]
Peraturan KEMENKUMHAM tentang Pengangkatan Notaris [2017]Peraturan KEMENKUMHAM tentang Pengangkatan Notaris [2017]
Peraturan KEMENKUMHAM tentang Pengangkatan Notaris [2017]
 
Permen 73 th 2009 juknis ekppd
Permen 73 th 2009 juknis ekppdPermen 73 th 2009 juknis ekppd
Permen 73 th 2009 juknis ekppd
 
PP 11/2014
PP 11/2014PP 11/2014
PP 11/2014
 
Makalah BPK dan Kekuasaan Kehakiman
Makalah BPK dan Kekuasaan KehakimanMakalah BPK dan Kekuasaan Kehakiman
Makalah BPK dan Kekuasaan Kehakiman
 

More from CIkumparan

Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdf
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdfSalinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdf
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdfCIkumparan
 
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdf
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdf
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfCIkumparan
 
rilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdf
rilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdfrilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdf
rilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdfCIkumparan
 
Pemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdf
Pemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdfPemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdf
Pemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdfCIkumparan
 
Pemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdf
Pemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdfPemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdf
Pemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdfCIkumparan
 
2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx
2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx
2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxxCIkumparan
 
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffff
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffffSalinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffff
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffffCIkumparan
 
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxx
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxxSalinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxx
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxxCIkumparan
 
Keppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxx
Keppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxxKeppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxx
Keppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxxCIkumparan
 
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdf
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdfV3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdf
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdfCIkumparan
 
Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...
Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...
Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...CIkumparan
 
Salinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdf
Salinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdfSalinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdf
Salinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdfCIkumparan
 
Rilis Timnas AMIN.pdf
Rilis Timnas AMIN.pdfRilis Timnas AMIN.pdf
Rilis Timnas AMIN.pdfCIkumparan
 
Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023CIkumparan
 
Salinan Permohonan_3357
Salinan Permohonan_3357Salinan Permohonan_3357
Salinan Permohonan_3357CIkumparan
 
SP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdf
SP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdfSP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdf
SP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdfCIkumparan
 
Salinan Visi Misi Prabowo-Gibran
Salinan Visi Misi Prabowo-GibranSalinan Visi Misi Prabowo-Gibran
Salinan Visi Misi Prabowo-GibranCIkumparan
 
Salinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOX
Salinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOXSalinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOX
Salinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOXCIkumparan
 
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAM
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAMSalinan AMIN VISI MISI PROGRAM
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAMCIkumparan
 
Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023CIkumparan
 

More from CIkumparan (20)

Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdf
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdfSalinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdf
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdf
 
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdf
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdf
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdf
 
rilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdf
rilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdfrilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdf
rilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdf
 
Pemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdf
Pemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdfPemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdf
Pemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdf
 
Pemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdf
Pemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdfPemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdf
Pemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdf
 
2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx
2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx
2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx
 
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffff
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffffSalinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffff
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffff
 
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxx
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxxSalinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxx
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxx
 
Keppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxx
Keppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxxKeppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxx
Keppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxx
 
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdf
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdfV3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdf
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdf
 
Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...
Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...
Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...
 
Salinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdf
Salinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdfSalinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdf
Salinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdf
 
Rilis Timnas AMIN.pdf
Rilis Timnas AMIN.pdfRilis Timnas AMIN.pdf
Rilis Timnas AMIN.pdf
 
Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023
 
Salinan Permohonan_3357
Salinan Permohonan_3357Salinan Permohonan_3357
Salinan Permohonan_3357
 
SP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdf
SP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdfSP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdf
SP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdf
 
Salinan Visi Misi Prabowo-Gibran
Salinan Visi Misi Prabowo-GibranSalinan Visi Misi Prabowo-Gibran
Salinan Visi Misi Prabowo-Gibran
 
Salinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOX
Salinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOXSalinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOX
Salinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOX
 
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAM
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAMSalinan AMIN VISI MISI PROGRAM
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAM
 
Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023
 

KPK Supervisi

  • 1. FRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2O2O TENTANG PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 10 ayat (21 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2Ol9 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2OO2 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Pelaksanaan Supervisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; Mengingat 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2OO2 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO2 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 42501 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2Ol9 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2OO2 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol9 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6aO9l; SK No 037960 A MEMUTUSI(AN: . . . SATINAN
  • 2. Menetapkan PRESIDEN REPUBLTK INDONESI^4. -2- MEMUTUSKAN: PERATURAN PRESIDEN TENTANG PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI. Pasal 1 Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan 1. Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang selanjutnya disebut Komisi Pemberantasan Korupsi adalah lembaga negara dalam rumpun kekuasaan eksekutif yang melaksanakan tugas pencegahan dan pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. 2. Tindak Pidana Korupsi adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. 3. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah serangkaian kegiatan untuk mencegah dan memberantas terjadinya Tindak Pidana Korupsi melalui upaya koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan, penyidikan, penuntutan, pemeriksaan di sidang pengadilan, dengan peran serta masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 4. Supenrisi adalah kegiatan pengawasan, penelitian, atau penelaahan terhadap instansi yang berwenang melaksanakan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi guna percepatan hasil penyelesaian penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi serta terciptanya sinergitas antar instansi terkait. SK No 037977 A 5. Pengambilalihan
  • 3. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -3- 5. Pengambilalihan adalah serangkaian kegiatan mengambil alih proses penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terhadap perkara yang sedang ditangani oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Kejaksaan Republik Indonesia dalam tahap penyidikan dan/atau penuntutan yang harus didahului dengan gelar perkara. 6. Hari adalah hari kerja Pasal 2 (1) Komisi Pemberantasan Korupsi berwenang melakukan Supervisi terhadap instansi yang berwenang melaksanakan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. (2) Instansi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. Kepolisian Negara Republik Indonesia; dan b. Kejaksaan Republik Indonesia. (3) Dalam hal pelaksanaan Supervisi membutuhkan penghitungan kerugian negara, Komisi Pemberantasan Korupsi dapat mengikutsertakan instansi berwenang sebagaimana dimaksud pada ayat (21 bersama instansi yang terkait sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 3 Supervisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dilaksanakan terhadap perkara Tindak Pidana Korupsi yang sedang ditangani oleh instansi yang berwenang melaksanakan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. SK No 037962 A Pasal 4
  • 4. PRES IDEN REPUBLIK INDONESIA -4- Pasal 4 (1) Untuk melaksanakan Supervisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), Komisi Pemberantasan Korupsi menyampaikan surat pemberitahuan kepada pimpinan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan/atau pimpinan Kejaksaan Republik Indonesia. (2) Da1am pelaksanaan Supervisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Tim Komisi Pemberantasan Korupsi dapat didampingi oleh perwakilan dari Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia dan/atau Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung Republik Indonesia. Pasal 5 Supervisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dilakukan dalam bentuk: a. pengawasan; b. penelitian; atau c. penelaahan. Pasal 6 (1) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a berupa kegiatan untuk mengawasi proses penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi yang sedang dilaksanakan oleh instansi yang berwenang melaksanakan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. (2) Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Komisi Pemberantasan Korupsi berwenang: SK No 037994 A a.meminta...
  • 5. trRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -5- a meminta kronologis penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi; b. meminta laporan perkembangan penanganan Tindak Pidana Korupsi, baik secara periodik maupun sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan; dan/atau melakukan gelar perkara bersama terkait dengan perkembangan penanganan Tindak Pidana Korupsi di tempat instansi yang menangani perkara tersebut atau tempat lain yang disepakati. (3) Komisi Pemberantasan Korupsi menuangkan hasil gelar perkara bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (21 huruf c dalam bentuk kesimpulan dan rekomendasi gelar perkara bersama. (4) Dalam hal kesimpulan gelar perkara bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdapat kendala dalam penanganan Tindak Pidana Korupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi harus memberikan fasilitasi sesuai dengan kebutuhan apabila diminta instansi yang berwenang melaksanakan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. (5) Dalam hal pengawasan telah selesai dilaksanakan, Komisi Pemberantasan Korupsi menyampaikan hasil pengawasan dan rekomendasi kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia dan/atau Kejaksaan Republik Indonesia. c SK No 037964 A Pasal7...
  • 6. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -6- Pasal 7 (1) Penelitian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b berupa kegiatan pengumpulan data, pengolahan, analisis, dan penyajian data atau informasi, yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk mengetahui hambatan atau kendala yang dihadapi oleh instansi yang berwenang melaksanakan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. (2) Dalam melakukan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Komisi Pemberantasan Korupsi berwenang: a meneliti pelaksanaan hasil pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (5); b. memberikan arahan dalam pelaksanaan hasil pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (5); melakukan rapat mengenai perkembangan penanganan perkara bersama perwakilan dari Kepolisian Negara Republik Indonesia atau perwakilan dari Kejaksaan Republik Indonesia dengan hasil berupa kesimpulan dan rekomendasi; dan/atau d. melakukan gelar perkara bersama terkait dengan perkembangan penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi. c SK No 037965 A (3) Komisi
  • 7. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -7 - (3) Komisi Pemberantasan Korupsi menuangkan hasil gelar perkara bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d dalam bentuk kesimpulan dan rekomendasi gelar perkara bersama. (4) Dalam hal kesimpulan gelar perkara bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdapat kendala dalam penanganan Tindak Pidana Korupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi harus memberikan fasilitasi sesuai dengan kebutuhan apabila diminta instansi yang berwenang melaksanakan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. (5) Dalam hal penelitian telah selesai dilaksanakan, Komisi Pemberantasan Korupsi menyampaikan hasil penelitian dan rekomendasi kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia dan/atau Kejaksaan Republik Indonesia. Pasal 8 (1) Penelaahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c berupa kegiatan untuk menelaah hasil pengawasan dan/atau penelitian untuk menentukan saran dan rekomendasi serta pengambilan keputusan yang harus dilaksanakan dalam rangka percepatan penuntasan penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi. (2) Dalam melakukan penelaahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Komisi Pemberantasan Korupsi berwenang: a. menelaah pelaksanaan hasil penelitian dan rekomendasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (5); dan/atau SK No 037966 A b. melakukan
  • 8. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -8- b. melakukan gelar perkara terhadap hasil pengawasan dan laporan hasil penelitian di instansi yang berwenang melaksanakan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang sedang di Supervisi. (3) Komisi Pemberantasan Korupsi menuangkan hasil gelar perkara bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (21 huruf b dalam bentuk kesimpulan dan rekomendasi gelar perkara bersama. (4) Dalam hal kesimpulan gelar perkara bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdapat kendala dalam penanganan Tindak Pidana Korupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi harus memberikan fasilitasi sesuai dengan kebutuhan apabila diminta instansi yang berwenang melaksanakan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. (5) Dalam hal penelaahan telah selesai dilaksanakan, Komisi Pemberantasan Korupsi menyampaikan hasil penelaahan dan rekomendasi kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia dan/atau Kejaksaan Republik Indonesia. Pasal 9 (1) Berdasarkan hasil Supervisi terhadap perkara yang sedang ditangani oleh instansi yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, KomisiPemberantasan Korupsi berwenang mengambil alih perkara Tindak Pidana Korupsi yang sedang ditangani oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dan/ atau Kejaksaan Republik Indonesia. SK No 037967 A (2) Dalam
  • 9. PRESIDEN REFUBLIK INDONESIA -9- (2) Dalam melakukan Pengambilalihan perkara sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1), Komisi Pemberantasan Korupsi memberitahukan kepada penyidik dan/atau penuntut umum yang menangani perkara Tindak Pidana Korupsi. (3) Dalam hal Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan Pengambilalihan perkara dalam tahap penyidikan dan/atau penuntutan, instansi yang berwenang melaksanakan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi wajib menyerahkan tersangka dan/atau terdakwa dan seluruh berkas perkara beserta alat bukti dan dokumen lain yang diperlukan paling lama 14 (empat belas) Hari, terhitung sejak tanggal permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi. (4) Penyerahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan dengan membuat dan menandatangani berita acara penyerahan sehingga segala tugas dan kewenangan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan/atau Kejaksaan Republik Indonesia pada saat penyerahan tersebut beralih kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Pasal 10 Pendanaan dalam pelaksanaan Supervisi dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pada bagian anggaran Komisi Pemberantasan Korupsi. Pasal 1 1 Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar... SK No 037968 A
  • 10. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -10- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangErn Peraturan Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2O Oktober 2O2O PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, JOKO WIDODO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 21 Oktober 2O2O MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, YASONNA H. LAOLY LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2O2O NOMOR 238 Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA Bidang Hukum dan dang-undangan, ttd. ttd SK No 48054 A Djaman