Kurikulum Al-Binaa direncanakan mengalami perubahan dengan pengelompokan siswa berdasarkan potensi ke dalam rombel Sains dan Syar'i mulai kelas VIII, pengurangan mata pelajaran, dan penyesuaian jumlah jam pelajaran agar pembelajaran lebih efektif dan mendukung prestasi siswa. Perubahan ini bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan di Al-Binaa.
2. LANDASAN KOMPARASI KURIKULUM
• Salah satu alasan lahirnya rekomendasi perubahan kurikulum
1999 karena didasarkan pada hasil penelitian National
Institute for Educational Research (NIER) yang meneliti
penerapan kurikulum pada 17 negara di dunia yang dilakukan
pada tahun 1999.
• Kurikulum Indonesia ditempatkan sebagai kurikulum terberat
di dunia.
• Indonesia hanya peringkat 34 di dunia bidang Matematika dan
berada pada peringkat 32 bidang IPA (tahun 1999)
3. LANDASAN KOMPARASI KURIKULUM
• Jika kurikulum 1999 dibandingkan dengan
kurikulum Al-Binaa, maka tentu kurikulum Al-
Binaa masih lebih berat. Perbandingannya:
KURIKULUM JML HARI
SEKOLAH/PEKAN
JMLH MENIT/ 1
JAMPEL
JML
JAMPEL/PEKAN
JML PELAJARAN SISTEM
KURIKULUM
1999
6 45 42 13 Non Boarding
ALBINAA 6 45 46 + 2 jampel
tahfidz dan
mufrodat
18 + KEGIATAN
PESANTREN
BOARDING
4. DAMPAK BERAT KURIKULUM BERDASARKAN TEORI
• Bahan pelajaran yang masuk ke benak anak memerlukan waktu yang
memadai untuk proses yang absorbsi, pengolahan, penyimpanan, dan
retensi. Setelah itu, barulah otak mampu memproduksi, menciptakan
kembali sesuatu yang baru (re-kreasi), dan mengaplikasikan apa yang
diproduksi dan di ciptakan dalam konteks yang baru atau lain
(rekontekstualisasi).
• Kapasitas daya tampung dan kerja otak bergantung pada energi otak
khususnya dan energi psikis umumnya. Seperti energi pisik yang
memerlukan waktu tidur dan istirahat yang cukup, energi otak dan psikis
pun memerlukan waktu istirahat yang memadai.
• Empat puluh delapan jam pelajaran per Minggu, waktu belajar 6 hari
diselingi istirahat 1 hari dengan jumlah 18 mata pelajaran tak secara
memadai mendukung proses absorbsi sampai dengan aplikasi. Akibatnya,
pengetahuan anak cenderung banyak dan meluas tapi tak mendalam dan
mudah dilupakan. Kemampuan aplikasi reproduktif dan kreatif pun
cenderung terhambat dan terbatas
5. ANALISIS KURIKULUM AL-BINAA
• Banyaknya mata pelajaran yang harus dikuasai oleh anak.
Akibatnya pengetahuan anak cenderung meluas, tetapi tak
mendalam dan mudah dilupakan.
• Banyaknya jam pelajaran yang mengakibatkan tidak adanya
waktu bagi otak anak untuk memproses, mengolah
pelajaran yang sudah diajarkan. Kemampuan aplikasi
reproduktif dan kreatif pun cenderung terhambat dan
terbatas.
• Kurangnya inovasi dan kreatifitas pembelajaran pengajar
yang lebih cenderung pembelajaran kelas sentris.
• Berdasarkan analisis tersebut, maka diusulkan sebagai
berikut:
6. USULAN
• Pengurangan mata pelajaran dengan mengelompokkan anak
berdasarkan potensinya masing-masing dimulai dari kelas VIII, yaitu
ROMBEL SAINS DAN SYAR’I. Kelas VII merupakan kelas penjaringan.
• Rombel SAINS dititikberatkan pada pelajaran SAINS dengan
penambahan jampel pada mata pelajaran MTK, Fisika, Biologi,
Kimia, B.Inggris. Adapun pelajaran syar’i pada rombel ini
dititikberatkan pada pengamalan dan kecakapan hidup.
• Rombel Syar’i dititikberatkan pada pelajaran Syar’i dengan
penambahan jampel pada mata pelajaran al-Qur’an, B. Arab,
Aqidah, Fiqh, Hadits. Pelajaran yang di UNkan disesuaikan dengan
standar minimal jampel dari Diknas.
• Anak yang layak masuk di Rombel Sains dan Syar’i didasarkan pada
Nilai potensi akademik dan persetujuan orang tua santri.
• Agar anak bisa lulus UN bagi kelas Syar’i akan di backup dengan
bimbingan dan privat intensif.
7. USULAN
• Anak yang masuk di rombel Sains atau Syar’i pada kelas VIII direkomendasikan
untuk tetap mengambil sesuai jurusan di SMA baik SMA di Al-Binaa maupun di luar
Al-Binaa karena bukan jurusan yang mempengaruhi kesuksesan anak akan tetapi
profesionalitas.
• Penjurusan di SMA dimulai pada kelas X agar anak lebih mendalami potensi yang
sudah digeluti sejak kelas VIII sehingga anak akan memiliki keunggulan
dibidangnya.
• Setengah dari standar kompetensi yang mestinya diajarkan di kelas XI sudah
diajarkan dikelas X dan setengah yang mestinya diajarkan di kelas XII sudah
diajarkan di kelas XI dengan teknik mengelompokkan materi esensial dan non
esensial setiap pelajaran.
• Karena setengah dari standar kompetensi kelas XII telah diajarkan di kelas XI
sehingga sisa setengah standar kompetensi kelas XII tersebut dapat diselesaikan
hanya 1 semester, sehingga pada semester genap (smt 2) pembelajaran
difokuskan pada persiapan ujian nasional dan ujian masuk perguruan tinggi
dengan memperkaya santri menganalisis soal-soal setingkat S1 perguruan tinggi
dan soal-soal olimpiade yang tingkat kesukaran soalnya lebih tinggi.
• Guru yang mengajar pada siang hari atau jam ke 7 dan 8 agar mengutamakan
pembelajaran praktik, observasi, unjuk kerja, pembelajaran proyek di luar kelas
agar aspek kinestetik anak juga dapat dikembangkan secara bersamaan dengan
aspek logosnya.
8. USULAN
KETERPADUAN ISI PELAJARAN
• Guru asyri diharapkan menjadikan landasan
pembelajaran tidak hanya dari teori-teori barat,
tetapi juga mengambil dalil-dalil syar’i agar anak
tidak berpikiran sekuler.
• Jika saatnya memungkinkan diterapkan
pembelajaran jalinan topik, yaitu mengaitkan
materi pelajaran yang saling berkaitan dengan
mata pelajaran lain yang diajarkan dalam waktu
bersamaan dengan tujuan efesiensi dan
efektivitas pembelajaran.
11. PENGERTIAN KURIKULUM MANDIRI
Disebut kurikulum mandiri Al-Binaa karena yang
menyusun, mendesain, merumuskan, dan
mengajarkan adalah guru-guru Al-Binaa
Kurikulum disusun didasarkan pada ruh,
semangat, visi dan misi Al-Binaa dalam koridor
Kurikulum Nasional
12. PENGERTIAN KURIKULUM TERPADU
TERPADU ISI
• Keterpaduan materi
pelajaran umum dengan
pelajaran syar’i dan
diajarkan dalam waktu
bersamaan.
TERPADU TINGKATAN SATUAN PENDIDIKAN
• Terpadu dan
berkesinambungan materi
pelajaran SD, SMP, dan SMA
Al-Binaa
13. KOMPOSISI MATA PELAJARAN AL-BINAA
(SEKARANG)
Pelajaran Umum
1. Matematika
2. Fisika
3. Biologi
4. Bahasa Inggris
5. Bahasa Indonesia
6. IPS
7. Kimia
8. TIK
9. Pkn
10. Olah raga
Pelajaran Agama
1. Aqidah
2. Alqur’an
3. Hadits
4. Fiqh
5. Nahwu
6. Shoraf
7. SKI
8. Mahfudzot
9. Tajwid
10. Tahfidz
14. JAMPEL AL-BINAA (SEKARANG)
NO WAKTU KET
1 07.00 - 07.45 Jam ke-1
2 07.45 - 08.30 Jam ke-2
3 08.30 - 08.35 Jedah Pindah Kelas
4 08.35 - 09.20 Jam ke-3
5 09.20 - 10.05 Jam ke-4
6 10.05 - 10 30 Istirahat
7 10.30 - 11.15 Jam ke-5
8 11.15 - 12.00 Jam ke-6
9 12.00 - 13 30 Shalat & Makan
10 13.30 - 14.15 Jam ke-7
11 14.15 - 15.00 Jam ke-8
JUMLAH JAMPEL/PEKAN = 46
15. PEMETAAN TARGET KURIKULUM,
MATA PELAJARAN DAN JAMPEL
BERDASARKAN ROMBEL SAINS DAN SYAR’I
(instrumen ketercapaian daya serap kurikulum)
16. TARGET ROMBEL SAINS
Target Sekolah
- Memiliki nilai minimum 7,5
mata pelajaran MTK, Fisika,
Biologi, Kimia, Bahasa
Indonesia, bahasa Inggris.
- Lulus UN
Target Prestasi
- Menjuarai OSN tingk. Kabupaten Bekasi.
- Masuk 10 besar LPIR tingkat Kabupaten.
- Menjuarai Lomba pidato tingkat
Kabupaten
• Target Ma’had
- Beraqidah shohiha
- Berahlak yang baik
- Hafal minimal 3 Juz Alqur’an tiga tahun
- Hafal hadits Kelas VII = 40 hadits, Kelas
VIII = 60 hadits, Kelas IX = 40 hadits
total = 140 hadits
- Mampu menggunakan bahasa Arab dan
bahasa Inggris dalam percakapan
sederhana
17. PORSI JAMPEL ROMBEL SAINS KELAS VIII & IX
NO MATA PELAJARAN JAMPEL/PEKAN
1 MATEMATIKA 6 JAMPEL
2 FISIKA 4 JAMPEL
3 BIOLOGI 4 JAMPEL
4 KIMIA 2 JAMPEL
5 BAHASA INGGRIS 6 JAMPEL
6 BAHASA INDONESIA 4 JAMPEL
7 TIK 4 JAMPEL
8 AQIDAH 2 JAMPEL
9 ALQUR’AN 2 JAM PEL
10 HADITS 2 JAMPEL
11 FIQH 2 JAMPEL
12 BAHASA ARAB 6 JAMPEL
13 SKI 1 JAMPEL
14 IPS 1 JAMPEL
JUMLAH JAMPEL 46
18. TARGET ROMBEL SYAR’I
• Target Sekolah
- Memiliki nilai minimum
7,5 mata pelajaran
Alqur’an, Hadits,
Aqidah, Fiqh,Bahasa
Arab, dan SKI.
- Lulus UN
• Target Prestasi
- Menjuarai Musabaqoh
ulum syar’i tingkat
Kabupaten atau yang
sederajat dengan kab.
• Target Ma’had
- ....................?
19. PORSI JAMPEL ROMBEL SYAR’I KELAS VIII & IX
NO MATA PELAJARAN JAMPEL/PEKAN
1 ALQUR’AN 2
2 Tajwid 1
3 HADITS 4
4 AQIDAH 2
5 FIQH 2
6 BAHASA ARAB 8
7 Shoraf 1
8 Nahwu 1
9 SKI 1
10 MAHFUDZOT 1
11 MATEMATIKA 4
12 FISIKA 2
13 BIOLOGI 2
14 TIK 2
15 BAHASA INGGRIS 6
16 BAHASA INDONESIA 4
17 Kimia 1
18 IPS 2
Jumlah jampel 46
20. PORSI JAMPEL JURUSAN IPA (A) KELAS X-XII SMA
MATA PELAJARAN JAMPEL TARGET PT.
MATEMATIKA 8 Jampel UNIVERSITAS UMUM DALAM DAN LUAR NEGERI
FISIKA 4 jampel
BIOLOGI 4 jampel
KIMIA 4 jampel
BAHASA INGGRIS 6 jampel
TIK 4 jampel
BAHASA INDONESIA 4 jampel
BAHASA ARAB 4 jampel
Al-Qur’an 2 Jampel
AQIDAH 2 jampel
HADITS 2 jampel
FIQH 2 jampel
PKn Stadium General
Sejarah Stadium General
Seni Budaya Stadium General
Pendidikan Jasmani dan Olahraga Ekskul
Elektro Ekskul
Jumlah jampel 46
21. PORSI JAMPEL JURUSAN IPA (B) KELAS X-XII SMA
MUATAN SYAR’I
NO MATA PELAJARAN JAMPEL TARGET PERGURUAN TINGGI
1 Al-Qur’an 4 UNIVERSITAS ISLAM DALAM DAN
LUAR NEGERI
2 Hadits 2
3 Fiqh 2
4 Bahasa Arab 10
5 Tafsir 4
6 Shoraf 1
7 Nahwu 1
8 Aqidah 2
9 Matematika 4
10 Fisika 2
11 Biologi 2
12 Kimia 2
13 Bahasa Indonesia 4
14 Bahasa Inggris 4
15 TIK 2
16 PKn Stadium General
17 Sejarah Stadium General
18 Seni Budaya Stadium General
19 Pend. Jasmani dan olahraga Stadium General
Jumlah 46
22. LANGKAH-LANGKAH MERUMUSKAN
MATERI ESENSIAL DAN NON ESENSIAL
1. Melalui MGMP setiap Mata Pelajaran melakukan pemetaan
materi esensial dan non esensial
2. Keesensialan suatu materi pelajaran dapat ditinjau dari: a)
materi yang nantinya bermanfaat dalam kehidupan
bermasyarakat life skill, b) materi yang sering muncul di
Ujian Nasional, c) Dapat diajarkan tanpa tatap muka.
3. Materi yang tidak memenuhi kriteria tersebut dianggap
materi non esensial.
23. CARA MENGAJARKAN
MATERI ESENSIAL DAN NON ESENSIAL
Mengajarkan Materi Esensial
1. Diajarkan dengan cara bertemu langsung dengan murid di kelas.
2. Diajarkan dengan sangat teliti dan berulang-ulang hingga mengerti.
3. Melakukan berbagai pendekatan pembelajaran.
4. Diajarkan dengan tatap muka karena materi tersebut membutuhkan
bimbingan dari guru dan anak tidak dapat memahami kecuali dengan
bimbingan dari guru.
Mengajarkan Materi Non Esensial
1. Tanpa tatap muka tetapi penugasan
2. Siswa cukup mendalami petunjuk-petunjuk yang terdapat di buku
3. Diajarkan tanpa tatap muka karena materi tersebut tidak memerlukan
bimbingan khusus dari guru dengan kata lain anak dapat memahami hanya
dengan melihat dan membaca sendiri.
24. MANFAAT PEMILAHAN MATERI ESENSIAL DAN
NON ESENSIAL DAN CARA PENGAJARAN
1. Materi yang esensial mendapatkan porsi waktu yang
lebih banyak sehingga memungkinkan bagi anak lebih
mudah memahami.
2. Dengan demikian materi yang tadinya rumit menjadi
mudah karena diajarkan berulang-ulang dan teliti.
3. Materi non esensial diajarkan dengan non tatap muka
atau tidak membutuhkan waktu khusus dalam
pembelajaran di kelas.
4. Dengan adanya materi yang diajarkan dengan non
tatap muka sehingga ada kelebihan waktu. Waktu
tersebut dapat digunakan untuk mengajarkan materi
yang diambil dari kelas yang lebih tinggi.
25. CONTOH MENENTUKAN MATERI ESENSIAL
DAN NON ESENSIAL
• Bahasa Indonesia
NO SK KD INDIKATOR KATEGORI ALASAN KELAS
1 Mendengarkan:
Memahami wacana
lisan melalui kegiatan
mendengarkan berita
Menyimpulkan
isi berita yang
dibacakan
dalam
beberapa
kalimat
Mampu
menunjukkan
pokok-pokok berita
yang didengarkan
Mampu menyarikan
pokok-pokok berita
menjadi isi berita
Mampu
menyimpulkan isi
berita dalam satu
alinea.
Esensial UN VII
2 Mendengarkan:
Mengapresiasi
dongeng yang
diperdengarkan
Menemukan
hal-hal menarik
dari dongeng
yang
diperdengar
kan
Mampu
menemukan ide-
ide menarik dalam
dongeng
Mampu merangkai
ide-ide menarik
menjadi hal-hal
menarik dari
dongeng
Non Esensial Tidak di UN kan
Bukan life skill
VII
26. MERUMUSKAN MATERI ESENSIAL DAN NON ESENSIAL
1. Tempelkan semua standar kompetensi dan kompetensi dasar
serta indikator mata pelajaran dari semester I hingga
Semester XII di dinding
2. Hitunglah berapa jumlah SK dan KD pada kelas 7,8,9,10,11,
dan 12.
3. Perhatikan KD yang materinya berulang-ulang.
4. Pisahkanlah materi yang Anda anggap esensial dan non
esensial berdasarkan kriteria di atas. Mulailah dari kelas 7, 8
sampai kelas XII.
27. ADMINISTRASI GURU
1. Kalender Pendidikan
2. Jadwal Pelajaran
3. Program Tahunan
4. Program Semester
5. Analisis Pekan Efektif
6. Silabus Mata Pelajaran
7. Rencana Pembelajaran
8. Kisi-kisi sistem penilaian yang berkelanjutan
9. Rancangan Penilaian
10. Rancangan Pemberian Tugas
11. Penilaian Sikap Siswa
28. CONTOH PROGRAM SEMESTER
Nama Sekolah : SMP-IT ALBINAA
Kelas/Semester : VII/1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Aspek : Mendengarkan
Standar Kompetensi : Memahami Wacana Lisan
KD Indikator Materi
Pokok
Alokasi
Waktu
Juli Agustus September Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
......
.
........... ......... 4
Jampel
......
.
........... ........ 2
Jampel
29. Contoh
Rencana Silabus
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Standar Kompetensi :
KD Materi Pokok Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber
Belajar
Metode
Penilaian
Ben
tuk
Con
toh
2 x 45 TV/Buku/CD
Pembelajaran
30. CONTOH RENCANA PEMBELAJARAN
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Standar Kompetensi :
Kompetensi Dasar :
Indikator :
Alokasi Waktu :
1. Tujuan Pembelajaran
2. Materi Pembelajaran
3. Metode Pembelajaran
4. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan
b. Inti
c. Penutup
5. Sumber
a. Alat
b. Media
6. Evaluasi/Penilaian
a. Portofolio
b. Hasil Kerja (produk)
c. Penugasan (project)
d. Kinerja (performance)
e. Tertulis
f. Lisan
33. RANCANGAN PEMBERIAN TUGAS
No. Kompetensi
Dasar
Juli Agustus September Oktober
1
K1
PR 1
2 K2
PR 2
3 PR 3
K3
4 K 4
PR4
5 K5 PR5
34. Potensi siswa
No Klasifikasi Baik Cukup Kurang
1 Kemampuan berbahasa v
2 Kemampuan Logika Matematika v
3 Spatial v
4 Bodily kinestetic Intel v
5 Kemampuan Musik v
6 Interpersonal Intel v
7 Intrapersonal Intel v
8 Naturalist Intel v
9
35. LAPORAN HASIL BELAJAR
• Raport didistribusikan ke wali kelas sesuai jumlah santri yang ada di kelas tersebut disertai pas foto
siswa ukuran 3 x 4, dan Data KETERANGAN TENTANG DIRI SISWA.
• Sebelum di distribusikan terlebih dahulu diberi cap nomor seri oleh bagian TU SMP/SMA
• Di Kantor TU disediakan 1 lemari khusus penyimpanan rapor
• Khusus wali kelas VII agar mengisi KETERANGAN TENTANG DIRI SISWA yang terdapat di halaman 2
• Raport dibagikan ke wali kelas pada saat pengisian nilai raport (setiap semester). Sebelum wali
kelas menerima Buku Raport agar terlebih dahulu menandatangani bukti penerimaan, demikian
pula pada saat mengembalikan ke TU agar menandatangani bukti pengembalian.
• Pada saat pembagian raport orang tua/wali santri tidak diperkenankan membawa buku raport ke
rumah, tetapi diserahkan kembali ke wali kelas pada hari itu juga setelah ditandatangani. Hal
tersebut dilakukan agar kehilangan raport tidak terus terulang.
• TU memfoto kopi nilai raport setiap semester dan diarsipkan berdasarkan angkatan siswa.
• Nilai di Raport di tulis dengan tinta berwarna hitam (pulpen disediakan sekolah)
• Nilai di raport ditulis dengan puluhan. Misalnya 75 ditulis dengan tujuh puluh lima
• Nilai pengembangan diri dan perilaku ditulis dengan nilai kualitatif.
• A = Sangat baik setara dengan 86 – 100
• B = Baik setara dengan 71 – 85
• C = Cukup setara dengan 56 – 70
• D = Kurang setara dengan 41 – 55
• E = Sangat kurang setara dengan kurang dari 40
36. Contoh Nilai Pengembangan Diri
Keterangan:
•Nilai pengembangan diambil dari hasil penilaian
pembina ekskul dan study club
•Nilai perilaku diketahui melalui penilaian bagian
pengasuhan dan wali kelas
• Contoh Nilai Perilaku
Kegiatan Jenis Nilai
Pengembangan
Diri
Thifan po Khan B
Jurnalistik A
Perilaku Nilai
Kemandirian B
Kesopanan A
Tanggung jawab A
Kesederhanaan C
Kejujuran B
Ukhuwwah Islamiyah B
Kebersihan A
Kedisiplinan C
37. SKM DAN REMEDIAL TEACHING
• Standar Ketuntasan Minimal (SKM) setiap mata pelajaran
ditentukan oleh MGMP mata pelajaran masing-masing.
• Ketercapaian Ketuntasan Minimal setiap pelajaran diketahui dari
ketercapaian indikator bukan kompetensi dasar.
• Santri yang tidak mencapai SKM pada satu indikator atau lebih
diharuskan mengikuti remedial teaching yang dilaksanakan oleh
guru masing-masing.
• Remedial teaching di ALBINAA hanya berlaku pada saat proses
pembelajaran. Adapun setelah Mid Semester atau setelah
pelaksanaan Semester tidak ada lagi remedial teaching.
• Remedial teaching adalah mengulangi kembali materi pelajaran
yang belum dilulusi santri dengan cara mengajarkan kembali.
• Jadwal remedial teaching dilaksanakan setiap akhir pekan, yaitu
pada hari Jumat.
• Apabila jadwal yang ditetapkan ternyata tidak dapat menampung
semua santri yang ikut remedial maka setiap guru diperbolehkan
membuat jadwal sendiri selain dari jadwal yang sudah dtentukan.
38. PENULISAN NILAI DI RAPORT
• Nilai yang dituliskan di raport adalah nilai yang sudah diolah oleh masing-masing guru mata
pelajaran dengan menggunakan rumus UH1 + UH2
3
• UH 1 adalah nilai rata-rata ulangan harian, Mid Semester, PR, dan tugas-tugas yang lain
• UH 2 adalah nilai ujian semester dikali 2.
Contoh: Nilai Harian
Contoh Nilai Ujian Semester 7 x 2 = 14
Jadi Nilai Raport = 7 + 14 = 70
3
DAFTAR NILAI Rata2
Tes 1 Tes 2 Portofolio Mid Tes 3 PR produk
8 9 6 7 7 7 6 7
39. WALI KELAS
1. Wali kelas merupakan unsur sekolah yang secara
khusus menangani siswa dalam satu kelas.
2. Wali kelas merupakan perpanjangan tangan
kepala sekolah yang secara khusus
merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi kegiatan kelas.
3. Wali kelas merupakan pengganti sebahagian
peran orang tua di sekolah dan juga penerjemah
visi dan misi lembaga di kelas.
40. WALI KELAS
Pengangkatan Wali Kelas
1. Wali kelas diangkat berdasarkan kriteria : a) sudah pernah menjadi guru
di AL BINAA minimal 1 tahun, b) bertanggung jawab, c) memiliki
kompetensi.
2. Pengangkatan wali kelas dibuktikan dengan surat keputusan dari
pimpinan pesantren.
3. Surat keputusan pengangkatan wali kelas berlaku 1 tahun dan akan
ditinjau kembali setiap akhir tahun ajaran.
4. Wali kelas menerima insentif sesuai kemampuan pesantren.
5. Wali kelas diharuskan mengikuti training tentang kewalikelasan.
6. Kepala sekolah akan mengevaluasi kinerja wali kelas setiap akhir
semester.
7. Wali kelas yang menujukkan kinerja yang baik akan diberi penghargaan.
8. Wali kelas yang tidak menunjukkan kinerja yang baik akan diberi surat
pemberitahuan. Selanjutnya akan dibina.
41. PERANAN WALI KELAS
1. Pengganti Orang Tua Santri
Mendidik
Mengawasi
Mengingatkan
Menyayangi
Melindungi
Membantu
2. Penerjemah sekolah
Murobby/Pendidik
Manajemen kelas
Administrator kelas
Konselor kelas
Membimbing/Melatih
Pendekatan pembinaan yang tepat
42. TUGAS WALI KELAS
1. Merencanakan kegiatan kelas untuk 1 tahun
dimulai dari bulan Juli sampai bulan Juni.
2. Melaksanakan kegiatan yang telah
direncanakan.
3. Melakukan pengontrolan kegiatan yang sudah
direncanakan.
4. Mengevaluasi kegiatan secara berkala.
5. Membuat laporan kegiatan Setelah pelaksanaan.
6. Membuat LPJ tahunan.
44. GURU
Pengangkatan Guru
Kriteria pengangkatan guru di AL BINAA adalah: a) Manhaj, b) loyalitas, c) dan
Profesionalitas.
Calon guru yang memenuhi kriteria di atas terlebih dahulu akan melalui masa yang
disebut guru kontrak selama 1 tahun.
Bukti sebagai guru kontrak yaitu menandatangani beberapa kesepakatan sebelum
menjalankan tugas sebagai guru.
Pihak pesantren akan terus mengevaluasi kinerja selama masa menjalani tugas
sebagai guru kontrak dan melakukan pembinaan.
Setelah 1 tahun guru kontrak diangkat menjadi guru tidak tetap (GTT) yang
dibuktikan dengan SK. pengangkatan dari pimpinan pesantren.
Pihak pesantren akan terus mengevaluasi kinerja selama menjalani tugas sebagai
GTT dan melakukan pembinaan.
GTT dijadikan sebagai Guru Tetap Yayasan (GTY) setelah menjalankan tugasnya
paling sedikit 5 tahun terhitung sejak menjadi guru kontrak di AL BINAA.
Setiap perubahan level dari guru kontrak (GK) ke GTT kemudian ke GTY akan secara
otomatis mempengaruhi peningkatan pendapatan guru.
45. KLASIFIKASI GURU
Guru Inti
• Guru yang telah mengajar di AL BINAA sejak
awal.
• Guru yang telah mendedikasikan waktu dan
ilmunya di AL BINAA lebih dari 10 tahun.
• Guru yang profesional di bidangnya.
• Guru yang telah mencapai starata pendidikan
paling kurang S1.
46. Guru Utama
• Guru yang telah mengajar di AL BINAA lebih
dari 7 tahun.
• Guru yang telah ditetapkan sebagai GTY.
• Guru yang profesional dibidangnya.
• Guru yang telah mencapai starata pendidikan
paling kurang S1.
47. Guru Pratama
• Guru yang telah mengajar di AL BINAA lebih
dari 1 tahun.
• Guru yang telah ditetapkan sebagai GTT.
• Guru yang profesional dibidangnya.
• Guru yang telah mencapai starata pendidikan
paling kurang diploma.
48. HAK-HAK GURU AL BINAA
Guru AL BINAA yang masih bujang mendapatkan asrama di
kompleks AL BINAA.
Guru AL BINAA yang sudah berkeluarga mendapatkan fasilitas
rumah kontrak di sekitar AL BINAA.
Guru yang sudah berkeluarga namun tidak mau tinggal di dekat
lingkungan AL BINAA tidak mendapatkan biaya kontrakan dari AL
BINAA.
Guru inti atau guru yang dianggap oleh pesantren memiliki
tanggung jawab besar terhadap AL BINAA dan sudah berkeluarga
disediakan perumahan di dalam kompleks AL BINAA.
Guru AL BINAA mendapatkan 3 pasang seragam dinas dan setiap
tahunnya akan diberi 1 pasang seragam sebagai pengganti seragam
yang sudah pudar.
Guru AL BINAA mendapatkan buku-buku referensi yang dapat
menunjang pembelajaran yang berstatus inventaris pesantren.
49. HAK-HAK GURU AL BINAA
• Guru AL BINAA yang memenuhi kriteria tertentu mendapatkan
kesempatan untuk mengkredit motor atau labtob.
• Setiap amanah yang dipercayakan AL BINAA kepada guru akan
dikonversi menjadi point.
• Guru AL BINAA yang dapat mengumpulkan point sebanyak 1700
point akan diberi kesempatan menunaikan ibadah umroh yang
semua pembiayaannya ditanggung oleh pesantren.
• Guru AL BINAA akan diajukan ke Dinas Pendidikan untuk menjadi
peserta sertifikasi pendidik selama ada kuota yang disediakan dan
apabila guru tersebut dianggap sudah memenuhi kriteria
berdasarkan ketentuan AL BINAA, yaitu: 1) lama mengajar, 2) beban
mengajar, 3) loyalitas kepada lembaga.
• Guru AL BINAA berhak menggunakan fasilitas pesantren dengan
terlebih dahulu mengkomunikasikan ke bagian yang telah ditunjuk.
50. MUSYAWARAH GURU
MATA PELAJARAN
1. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) merupakan wadah
berkumpulnya guru mata pelajaran sekaligus forum tertinggi
setingkat guru mata pelajaran dalam mengambil kebijakan
pembelajaran.
2. MGMP dipimpin oleh seorang guru dari rumpun mata pelajaran
yang dianggap kapabel.
3. MGMP membantu kepala sekolah dalam bidang pembelajaran.
4. MGMP diharuskan mengadakan rapat minimal sebulan 2 kali.
5. Anggota MGMP yang tidak hadir dalam rapat-rapat MGMP akan
diberi surat peringatan oleh kepala sekolah.
6. Demi keberlangsungan MGMP yang profesional dianjurkan agar
anggota MGMP memusyawarahkan tata tertib internal setiap
MGMP yang dengan tata tertib tersebut dapat mengikat semua
anggota.
51. PENETAPAN KETUA MGMP
• Calon ketua MGMP minimal 2 orang yang dipilih
oleh anggota MGMP dan diusulkan ke kepala
sekolah agar salah satu dari tiga nama yang
diusulkan ditetapkan menjadi ketua MGMP.
• Ketua MGMP yang terpilih akan ditetapkan
melalui Surat Keputusan pimpinan pesantren.
• Ketua MGMP berhak mendapatkan insentif
sesuai kemampuan pesantren.
• Masa tugas ketua MGMP setiap periode adalah 1
tahun terhitung sejak diterbitkannya Surat
Keputusan pengangkatan.
52. EKSTRA KURIKULER
1. Ekstra Kurikuler merupakan kegiatan kurikuler yang diajarkan di luar
pembelajaran reguler guna mengembangkan bakat, keterampilan, dan
kepemimpinan siswa.
2. Ekstra kurikuler dikelompokkan menjadi dua, yaitu: a) Ekskul Wajib, dan
b) Ekskul pilihan.
3. Ekskul wajib adalah kegiatan yang wajib diikuti oleh semua siswa namun
dilaksanakan di luar waktu pembelajaran reguler. Seperti bela diri dan
Muhadorah Bahasa Arab dan bahasa Inggris.
4. Ekskul pilihan adalah kegiatan yang dipilih oleh siswa sesuai dengan
bakat yang dimiliki yang ditunjukkan pada saat penjaringan anggota
ekskul melalui tes seleksi.
5. Ekskul wajib dikoordinir oleh kepala pengasuhan.
6. Ekskul pilihan dikoordinir oleh kepala sekolah SMP/SMA.
7. Agar tugas kepala sekolah dibidang ekskul ini berjalan dengan baik, maka
ditunjuklah seorang penanggung jawab ekskul yang disebut Wakil kepala
sekolah bidang ekstra kurikuler.
53. PENGANGKATAN WAKASEK EKSKUL
1. Kriteria pengangkatan wakasek ekskul adalah: a) Manhaj, b) loyalitas, c)
dan Profesionalitas.
2. Kepala sekolah mengajukan kepada pimpinan pesantren beberapa guru
yang dianggap mempunyai kemampuan untuk memegang amanah
Wakasek Ekskul.
3. Penetapan Wakasek Ekskul ditandai dengan Surat Keputusan Pimpinan
Pesantren.
4. Wakasek ekskul berhak mendapatkan insentif sesuai kemampuan
pesantren.
5. Masa tugas Wakasek ekskul adalah 2 tahun terhitung sejak
ditetapkannya sebagai Wakasek Ekskul dan dapat diperpanjang sesuai
kebijakan pesantren.
6. Wakasek ekskul berhak mendapatkan fasilitas dari pesantren yang
berupa inventaris, yaitu: a) Komputer kerja, b) printer, c) Flash Disk, d)
Motor.
54. WAKASEK KESISWAAN
1. Bidang kesiswaan merupakan bagian yang
bertanggung jawab dalam program
kesiswaan di sekolah.
2. Bidang kesiswaan membantu kepala sekolah
dalam program kesiswaan secara umum dan
secara khusus membidangi bimbingan
konseling, pelaksanaan 6 K, apel pagi, studi
tur, kepemimpinan, dan pemilihan siswa
teladan.
55. PENGANGKATAN WAKASEK KESISWAAN
1. Kriteria pengangkatan wakasek kesiswaan adalah: a) Manhaj, b)
loyalitas, dan c)Profesionalitas.
2. Kepala sekolah mengajukan kepada pimpinan pesantren beberapa
guru yang yang dianggap mempunyai kemampuan untuk
memegang amanah Wakasek Kesiswaan.
3. Penetapan Wakasek Kesiswaan ditandai dengan Surat Keputusan
Pimpinan Pesantren.
4. Wakasek kesiswaan berhak mendapatkan insentif sesuai
kemampuan pesantren.
5. Masa tugas Wakasek kesiswaan adalah 2 tahun terhitung sejak
ditetapkannya sebagai Wakasek kesiswaan dan dapat diperpanjang
sesuai kebijakan pesantren.
6. Wakasek ekskul berhak mendapatkan fasilitas dari pesantren yang
berupa inventaris, yaitu: a) Komputer kerja, b) printer, c) Flash
Disk, d) Motor.
56. WAKASEK KURIKULUM
1. Bidang Kurikulum merupakan bagian yang bertanggung jawab dalam
program kurikulum di sekolah.
2. Bidang kurikulum membantu kepala sekolah dalam program kurikulum
secara umum dan secara khusus membidangi: a) Mengatur dan
menjabarkan kalender pendidikan, b) Pembagian tugas guru dan jadwal
pelajaran, c) Mengatur penyusunan program pengajaran, d)
Mengkoordinir studi club, e) Mengatur pelaksanaan lomba-lomba bidang
akademis internal maupun eksternal, f) Mengatur pelaksanaan kegiatan
kurikuler, g) Merekapitulasi dan mendokumentasikan peringkat siswa
kelas dan paralel, h) Mengatur pelaksanaan program penilaian, kriteria
kenaikan kelas, krieria kelulusan, laporan kemajuan siswa, serta
pembagian raport dan STTB.
3. Mengatur pemanfaatan sarana pembelajaran
4. Mengatur pengembangan MGMP
5. Melakukan supervisi administrasi akademis
6. Menyusun laporan.
57. PENGANGKATAN WAKASEK KURIKULUM
1. Kriteria pengangkatan wakasek kurikulum adalah: a) Manhaj, b)
loyalitas, dan c)Profesionalitas.
2. Kepala sekolah mengajukan kepada pimpinan pesantren beberapa
guru yang yang dianggap mempunyai kemampuan untuk
memegang amanah Wakasek Kurikulum.
3. Penetapan Wakasek Kurikulum ditandai dengan Surat Keputusan
Pimpinan Pesantren.
4. Wakasek kurikulum berhak mendapatkan insentif sesuai
kemampuan pesantren.
5. Masa tugas Wakasek kurikulum adalah 2 tahun terhitung sejak
ditetapkannya sebagai Wakasek kurikulum dan dapat diperpanjang
sesuai kebijakan pesantren.
6. Wakasek kurikulum berhak mendapatkan fasilitas dari pesantren
yang berupa inventaris, yaitu: a) Komputer kerja, b) printer, c)
Flash Disk, d) Motor.
58. SUPERVISOR
1. Supervisor merupakan bagian yang bertanggung
jawab dalam bidang supervisi pembelajaran di kelas.
2. Supervisor membantu kepala sekolah untuk
mengevaluasi dan mengarahkan guru dalam tugas
pembelajaran di kelas.
3. Secara khusus tugas supervisor adalah: a)
mensupervisi administrasi pembelajaran guru, b)
mensupervisi cara mengajar di kelas, c) menganalisa
korelasi administrasi pembelajaran guru dengan cara
mengajar, d) menganalisa kesesuaian metode
pembelajaran dengan bahan ajar.
59. PENGANGKATAN SUPERVISOR
1. Kriteria pengangkatan supervisor adalah: a) Manhaj,
b) loyalitas, dan c) Profesionalitas.
2. Kepala sekolah mengajukan kepada pimpinan
pesantren yang dianggap memenuhi kriteria menjadi
supervisor mata pelajaran.
3. Penetapan supervisor ditandai dengan Surat
Keputusan Pimpinan Pesantren.
4. Supervisor berhak mendapatkan insentif sesuai
kemampuan pesantren.
5. Masa tugas supervisor adalah 1 tahun terhitung sejak
ditetapkannya sebagai supervisor dan dapat
diperpanjang sesuai kebijakan pesantren.
60. PUSTAKAWAN
1. Pustakawan merupakan unsur sekolah yang
secara khusus menangani perpustakaan sekolah
2. Pustakawan merupakan perpanjangan tangan
kepala sekolah yang secara khusus
merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi kegiatan perpustakaan.
3. Tugas harian pustakawan adalah Mendata buku
yang masuk, mencap sesuai tanggal masuk,
melebel buku, merapikan, membersihkan lemari
buku, mengepel lantai, menyapu, mencuci
gorden, mencatat peminjaman buku.
61. PENGANGKATAN PUSTAKAWAN
1. Kriteria pengangkatan pustakawan adalah: a) Manhaj,
b) loyalitas, dan c)Profesionalitas.
2. Kepala sekolah mengajukan kepada pimpinan
pesantren yang dianggap mempunyai kemampuan
untuk memegang amanah pustakawan.
3. Penetapan pustakawan ditandai dengan Surat
Keputusan Pimpinan Pesantren.
4. Pustakawan berhak mendapatkan insentif sesuai
kemampuan pesantren.
5. Masa tugas pustakawan adalah 2 tahun terhitung
sejak ditetapkannya sebagai pustakawan dan dapat
diperpanjang sesuai kebijakan pesantren.
62. LABORAN
1. Laboran merupakan unsur sekolah yang
secara khusus menangani laboratorium
sekolah.
2. Laboran merupakan perpanjangan tangan
kepala sekolah yang secara khusus
merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi kondisi laboratorium.
63. PENGANGKATAN LABORAN
1. Kriteria pengangkatan laboran adalah: a) Manhaj, b)
loyalitas, dan c)Profesionalitas.
2. Kepala sekolah mengajukan kepada pimpinan
pesantren yang dianggap mempunyai kemampuan
untuk memegang amanah laboran.
3. Penetapan laboran ditandai dengan Surat Keputusan
Pimpinan Pesantren.
4. Laboran berhak mendapatkan insentif sesuai
kemampuan pesantren.
5. Masa tugas laboran adalah 2 tahun terhitung sejak
ditetapkannya sebagai pustakawan dan dapat
diperpanjang sesuai kebijakan pesantren.
64. GURU PIKET
1. Guru piket merupakan bagian yang bertanggung jawab dalam
menegakkan 6 K di sekolah (keamanan, ketertiban, kekeluargaan,
kebersihan, kerapihan, dan kerindangan).
2. Secara khusus tugas guru piket adalah: a) Hadir di sekolah paling lambat
10 menit sebelum kegiatan sekolah dimulai, b) menghidupkan komputer
piket, c) membunyikan bel masuk jam pertama, d) Berkeliling untuk
memastikan santri semua sudah masuk kelas, e) Mencatat santri yang
terlambat, tidak berseragam, tidak berpakaian sesuai standar AL BINAA
dan memberi sanksi, f) mencatat guru yang terlambat, guru yang tidak
hadir, g) mencatat guru pengganti, h) Memperingati santri yang
terlambat masuk kelas, i) mengingatkan asatidz yang tidak bersegerah
masuk kelas pada saat jam pembelajaran, j) memberi izin santri untuk
masuk kelas atau pulang ke asrama jika kondisi dan alasannya diterima,
k) pada bel pelajaran terakhir dibunyikan guru piket berkeliling untuk
memastikan santri semua sudah ke masjid, l) merekapitulasi data santri
dan asatidz di akhir pembelajaran, h) menyimpan data piket di laci meja
piket, i) jika ada tamu sekolah diarahkan ke bagian yang ingin ditemui.
65. PENUGASAN GURU PIKET
1. Kriteria penugasan guru piket adalah: a) Jam mengajar
kurang dari 24 jam, b) tidak ada jam mengajar pada saat
piket c) Bertanggung jawab.
2. Kepala sekolah mengajukan kepada pimpinan pesantren
yang dianggap memenuhi kriteria menjalankan tugas guru
piket.
3. Penetapan guru piket ditandai dengan Surat Keputusan
Pimpinan Pesantren.
4. Guru piket berhak mendapatkan insentif sesuai
kemampuan pesantren.
5. Masa tugas tugas guru piket adalah 1 tahun terhitung
sejak ditetapkannya sebagai guru piket dan akan ditinjau
kembali pada awal tahun ajaran baru.
66. CLENING SERVICE
1. Petugas Cleaning service merupakan unsur sekolah yang
secara khusus menangani kebersihan dan urusan
konsumsi harian sekolah.
2. Petugas clening service merupakan perpanjangan tangan
kepala sekolah yang secara khusus merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan kebersihan dan
kelancaran konsumsi harian sekolah .
3. Tugas harian petugas cleaning service adalah a) hadir di
sekolah pukul 06.30, b) mendahulukan kebersihan ruang
guru, ruang TU, dan ruang kepala sekolah, c) menjaga
kebersihan teras dan halaman kampus, d) menyediakan
konsumsi harian guru sebelum jam istirahat, e) mengecek
ketersediaan air, gelas, sendok, piring di ruang guru, TU,
dan kepala sekolah.
67. PENENTUAN PETUGAS CLENING SERVICE
1. Kriteria penugasan petugas cleaning service adalah:
bertanggung jawab atas amanah yang diberikan.
2. Penetapan PETUGAS CLENING SERVICE ditandai
dengan Surat Keputusan Pimpinan Pesantren.
3. PETUGAS CLENING SERVICE berhak mendapatkan
insentif sesuai kemampuan pesantren.
4. Masa tugas PETUGAS CLENING SERVICE adalah 1
tahun terhitung sejak ditetapkannya sebagai PETUGAS
CLENING SERVICE dan akan ditinjau kembali pada awal
tahun ajaran baru.
68. SEKRETARIS KEPSEK
Sekretaris kepala sekolah merupakan bagian
yang bertugas membantu kepala sekolah
dalam pengadministrasian surat-surat yang
bersifat khusus dan membantu kepala
sekolah dalam pengorganisasian,
pengarahan, ketenagaan, pengkoordinasian,
pengawasan, penilaian, identifikasi dan
pengumpulan data, penyusunan laporan.
69. PENGANGKATAN SEKRETARIS KEPALA SEKOLAH
1. Kriteria pengangkatan sekretaris kepala sekolah adalah: a) Manhaj,
b) loyalitas, dan c)Profesionalitas.
2. Kepala sekolah mengajukan kepada pimpinan pesantren beberapa
guru yang dianggap mempunyai kemampuan untuk memegang
amanah sekretaris kepala sekolah.
3. Penetapan sekretaris kepala sekolah ditandai dengan Surat
Keputusan Pimpinan Pesantren.
4. Sekretaris kepala sekolah berhak mendapatkan insentif sesuai
kemampuan pesantren.
5. Masa tugas sekretaris kepala sekolah adalah 2 tahun terhitung
sejak ditetapkannya sebagai sekretaris kepala sekolah dan dapat
diperpanjang sesuai kebijakan pesantren.
6. Sekretaris kepala sekolah berhak mendapatkan fasilitas dari
pesantren yang berupa inventaris, yaitu: a) Komputer kerja, b)
printer, c) Flash Disk, d) Motor.
70. KEPALA SEKOLAH
1. Kepala sekolah merupakan tugas tambahan dari tugas
pokok sebagai guru.
2. Kepala sekolah mengepalai serta bertanggung jawab
pada satu satuan pendidikan.
3. Kepala sekolah merupakan perpanjangan tangan dari
pimpinan pesantren untuk menjalankan visi dan misi
pesantren pada tingkat satuan pendidikan yang
dikepalainya.
4. Kepala sekolah bertanggung jawab kepada pimpinan
pesantren, orang tua santri, dan dinas pendidikan
khususnya yang mencakup proses pendidikan pada
satuan pendidikan yang dikepalainya.
71. PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH
1. Kriteria pengangkatan kepala sekolah adalah: a) Manhaj, b) loyalitas, dan
c)Profesionalitas.
2. Majelis ma’had mengajukan kepada pimpinan pesantren beberapa guru yang
dianggap memenuhi kriteria untuk memegang amanah sebagai kepala sekolah.
3. Penetapan kepala sekolah ditandai dengan Surat Keputusan Pimpinan Pesantren.
4. Surat keputusan pimpinan pesantren selanjutnya diajukan ke Dinas Pendidikan
Kabupaten Bekasi agar Kepala Dinas Pendidikan menetapkan nama yang diajukan
sebagai kepala sekolah defenitif.
5. Kepala sekolah berhak mendapatkan insentif sesuai kemampuan pesantren.
6. Masa tugas kepala sekolah adalah 2 tahun terhitung sejak ditetapkannya sebagai
kepala sekolah dan dapat diperpanjang sesuai kebijakan pesantren.
7. Kepala sekolah berhak mendapatkan fasilitas dari pesantren yang berupa
inventaris, yaitu: a) Komputer kerja, b) printer, c) Flash Disk, dan d) Mobil dinas.
72. RINCIAN TUGAS KEPALA SEKOLAH
1. Kepala sekolah sebagai Manager
Menyusun perencanaan sekolah
Mengorganisasikan kegiatan sekolah
Mengarahkan kegiatan sekolah
Mengkoordinasikan kegiatan sekolah
Melaksanakan pengawasan sekolah
Melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan sekolah
Mengadakan rapat sekolah
Mengatur proses belajar mengajar
Mengatur administrasi ketatausahaan (katatausahaan,
siswa, sarana prasarana sekolah, keuangan/RABS)
73. RINCIAN TUGAS KEPALA SEKOLAH
2. Kepala sekolah sebagai administrator bertugas menyelenggarakan administrasi
Administrasi kurikulum
Administrasi kesiswaan
Administrasi ekstra kurikuler
Administrasi ketenagaan
Administrasi ketatausahaan
Administrasi Kantor
Administrasi keuangan
Administrasi Perpustakaan
Administrasi Laboratorium
Administrasi wali kelas
Administrasi guru piket
Administrasi clening service
Administrasi sekretaris kepala sekolah
74. RINCIAN TUGAS KEPALA SEKOLAH
3. Kepala sekolah selaku supervisor
Proses pembelajaran
Kegiatan bimbingan konseling
Kegiatan eksktra kurikuler
Kegiatan ketatausahaan
Kegiatan kerjasama dengan sekolah lain
Sarana dan prasarana
75. KLASIFIKASI UJIAN SEKOLAH
1. Ujian MID semester
2. Ujian Semester
Ujian semester dilaksanakan untuk mengukur
ketercapaian daya serap kurikulum dalam
kurung waktu 6 bulan pembelajaran. Ujian
semester ini dilaksanakan setahun dua kali.
Semester dalam penulisan di raport ditulis
secara berurut.
78. Ykh. Mudir Ma’had
ته وبركا هللا ورحمة عليكم م السال
وبعد ،هداه تبع ومن وصحبه آله وعلى هللا رسول على والسالم والصالة هلل الحمد
Bersama ini kami mengajukan rancangan Kurikulum Mandiri dan Terpadu
Al-Binaa Islamic Boarding School. Mohon kiranya kami diperkenankan untuk
mempersentasikan kurikulum ini sebagai perbandingan dengan kurikulum
yang sudah ada. Rancangan ini lahir dengan meramu ide-ide yang
berkembang selama ini baik dari kalangan asatidz maupun yang kami dengar
dari mudir ma’had. Kemudian ide-ide ini dikomparasikan dengan kurikulum
yang sudah diterapkan dibeberapa sekolah yang berprestasi dan
menghubungkan dengan teori-teori pendidikan yang sebelumnya sudah ada.
Walaupun tidak mewakili secara keseluruhan dari keinginan kita. Namun kami
bersyukur karena Rancangan ini lahir dari Al-Binaa sendiri.
Semoga Al-Binaa nantinya memiliki kurikulum yang khas, yaitu kurikulum
yang mencerminkan idealisme Al-Binaa.
Demikian, mohon maaf atas segala kekhilafan kami. Wallahu ta’ala’alam.