SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
PEMANFAATAN
JASA-JASA LINGKUNGAN
Jasa lingkungan merupakan manfaat baik
langsung maupun tidak langsung yang
diperoleh dari lingkungan alam di sekitar
kita
Dari lingkungan alam, kita dapat memperoleh
dua bentuk komoditas, yaitu:
(1) Berbentuk barang (goods) yang merupakan ekstraksi
dari alam, seperti kayu, rotan, berbagai jenis ikan dan
biota air lainnya serta barang tambang.
(2) Berbentuk jasa (services), yang disebut dengan jasa
lingkungan, yaitu sesuatu yang bukan berbentuk
material, merupakan keuntungan yang diperoleh dari
alam non ekstraksi, seperti tata air, konservasi tanah,
keindahan, kesejukan, dan lain-lain.
Jenis-jenis pemanfaatan jasa
lingkungan
a. pemanfaatan air;
b. wisata alam;
c. perlindungan keanekaragaman hayati;
d. penyelamatan dan perlindungan lingkungan
e. penyerapan dan/atau penyimpanan karbon.
Perizinan dilaksanakan dalam
ketentuan-ketentuan teknis
a. tidak mengurangi, mengubah, atau
menghilangkan fungsi utamanya;
b. tidak mengubah bentang alam;
c. tidak merusak keseimbangan unsur-unsur
lingkungannya.
UU No.5 Tahun 1990 pemanfaatan sumber daya
alam hayati dan ekosistemnya dapat dilakukan
melalui kegiatan:
• pemanfaatan kondisi lingkungan kawasan
pelestarian alam
• pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa
Jasa lingkungan (jasling) yang telah
teridentifikasi antara lain:
1. Jasling Wisata Alam
Jasa wisata alam berupa obyek daya tarik wisata baik alami maupun buatan yang
dapat dimanfaatkan sebagai atraksi wisata alam.
2. Jasling Karbon
Jasa karbon adalah kemampuan vegetasi untuk menyerap/menyimpan karbon
dalam rangka menurunkan pemanasan global akibat gas-gas rumah kaca.
3. Jasling Air
Jasa air adalah kemampuan suatu kawasan sebagai daerah tangkapan air bagi
kawasan di sekitarnya
4. Jasling Biodiversity
Jasa biodiversity adalah keanekaragaman hayati yang terkandung pada suatu
kawasan yang dapat dimanfaatkan.
5. Jasling Panas Bumi
Jasa panas bumi adalah potensi panas bumi yang terdapat pada suatu kawasan
yang dapat dimanfaatkan.
Sumberdaya potensial bagi ekosistem
laut Indonesia
Sumberdaya yang dapat pulih (renewble resources),
seperti perikanan tangkap, perikanan budidaya pantai
(tambak) dan marikultur, mangrove, terumbu karang,
padang lamun, dan rumput laut pada umumnya belum
dimanfaatkan secara optimal.
Sumberdaya yang tidak dapat pulih (urenewble
resources), seperti minyak dan gas bumi, dan mineral
lainnya serta jasa-jasa lingkungan (environmental
service), yang meliputi energi, kawasan rekreasi dan
pariwisata, masih banyak yang belum terjamah dan
dimanfaatkan secara optimal
PENERAPAN PRINSIP PENGELOLAAN
EKOWISATA DALAM PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
 Pembangunan berkelanjutan adalah
pembangunan untuk memenuhi kebutuhan saat
ini, tanpa mengorbankan kemampuan generasi
mendatang untuk memenuhi kebutuhannya
(WCED, 1987).
 Tiga dimensi Pengelolaan Berkelanjutan :
1. Ekonomi
2. Ekologi
3. Sosial
 berkelanjutan dalam konteks pengelolaan
pembangunan kelautan secara teknis didefinisikan
sebagai berikut:
• “Suatu upaya pemanfaatan sumberdaya alam dan
jasa-jasa lingkungan yang terdapat di dalam
kawasan pesisir dan lautan untuk kesejahteraan
manusia, terutama stakeholders, sedemikian rupa,
sehingga laju (tingkat) pemanfaatan sumberdaya
alam dan jasa-jasa lingkungan termaksud tidak
melebihi daya dukung (carrying capacity) kawasan
pesisir dan laut untuk menyediakannya”.
5 persyaratan ekologis agar pembangunan suatu
wilayah (pesisir dan laut) baik pada tingkat
kabupaten/kota, propinsi, negara atau dunia,
berlangsung secara berkelanjutan :
Pertama adalah perlu adanya
keharmonisan ruang (spatial harmony)
untuk kehidupan manusia dan kegiatan
pembangunan yang dituangkan dalam
peta tata ruang
Suatu wilayah hendaknya dipilah menjadi 3 zona :
Preservasi : Konservasi : Pemanfaatan
(20 %) : (20 %) : (60 %)
A
B
C
D
E
Keterangan :
A = Hutan konservasi
B = Industri agro
C = Persawahan
D =Pemukiman
E =Kawasan
Pelabuhan &
Industri ramah
lingkungan
F = Tambak
G = Mangrove
H = Perikanan
tangkap
I = Pulau Wisata
F
G
H
I
TATA RUANG PESISIR DAN LAUT IDEAL
Pemanfaatan melebihi daya dukung ekowisata
Kedua adalah bahwa tingkat/laju (rate)
pemanfaatan sumberdaya dapat pulih (seperti
sumberdaya terumbu karang, perikanan dan
mangrove) tidak boleh melebihi kemampuan pulih
(renewable capacity) dari sumberdaya tersebut
dalam kurun waktu tertentu.
Dalam terminologi pengelolaan sumberdaya
perikanan, kemampuan pulih termaksud lazim
disebut potensi lestari (Maximum Sustainable
Yield, MSY),
Kemampuan sumberdaya atau kawasan untuk
mentolerir pemanfaatan/gangguan adalah Daya
Dukung.
Ketiga, jika kita mengeksploitasi sumberdaya tidak dapat
pulih harus dilakukan dengan cara-cara yang tidak
merusak lingkungan agar tidak mematikan kelayakan
usaha (viability) sektor pembangunan (ekonomi) lainnya.
Sebagian keuntungan (economic rent) dari usaha kegiatan
tsb (mis: pertambangan) tersebut hendaknya
diinvestasikan untuk:
• mengembangkan bahan (sumberdaya)
substitusinya dan kegiatan-kegiatan
ekonomi yang berkelanjutan
(sustainable economic activities)
 perikanan, pertanian, industri
pengolahan produk perikanan dan
pertanian, pariwisata,
• industri rumah tangga (home
industries) berbasis sumberdaya
dapat pulih
Keempat, ketika kita membuang limbah ke lingkungan pesisir dan
lautan, maka :
 Jenis limbah yang dibuang bukan yang bersifat B3 (Bahan
Berbahaya Beracun), tetapi jenis limbah yang dapat
diuraikan di alam (biodegradable) termasuk limbah
organik dan unsur hara.
 Jumlah limbah non- B3 yang dibuang ke laut tidak boleh
melebihi kapasitas asimilasi lingkungan laut.
 Semua limbah B3 tidak diperkenankan dibuang ke
lingkungan alam (termasuk pesisir dan lautan), tetapi
harus diolah di fasilitas Pengolahan Limbah B3.
Kelima, manakala kita memodifikasi bentang alam
pesisir dan lautan untuk membangun dermaga
(jetty), pemecah gelombang (breakwaters),
pelabuhan laut, hotel, anjungan minyak (oil rigs),
marina, dan infrastruktur lainnya, maka :
Harus menyesuaikan dengan karakteristik dan
dinamika alamiah lingkungan pesisir dan lautan,
seperti pola arus, pasang surut, sifat geologi dan
geomorfologi (sediment budget), serta sifat biologis
dan kimiawi,
 merancang dan membangun
kawasan pesisir dan laut sesuai dengan kaidah-
kaidah alam (design and construction with
nature)
Jasa lingkungan laut

More Related Content

What's hot

148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
148516883 konsep-pengelolaan-pesisir148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
148516883 konsep-pengelolaan-pesisirAry Ajo
 
PPT MANGROVE
PPT MANGROVEPPT MANGROVE
PPT MANGROVEElvionita
 
Audit lingkungan
Audit lingkunganAudit lingkungan
Audit lingkunganfirdaus78
 
Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Sumber Daya Alam dan LingkunganSumber Daya Alam dan Lingkungan
Sumber Daya Alam dan LingkunganRestu Waras Toto
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Oswar Mungkasa
 
Mitigasi bencana kelompok 6
Mitigasi bencana kelompok 6Mitigasi bencana kelompok 6
Mitigasi bencana kelompok 6Aar Riana
 
Power point terumbu karang
Power point terumbu karangPower point terumbu karang
Power point terumbu karangrantikaput
 
3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sda3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sdajopiwildani
 
Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan LingkunganPembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan LingkunganYuni Yolanda
 
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu IPengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu ICanny Nainggolan
 
Ekosistem hutan mangrove
Ekosistem hutan mangroveEkosistem hutan mangrove
Ekosistem hutan mangroveamalia
 
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTANLINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTANNikken Istifani
 

What's hot (20)

148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
148516883 konsep-pengelolaan-pesisir148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
 
Mangrove power point
Mangrove power pointMangrove power point
Mangrove power point
 
PPT MANGROVE
PPT MANGROVEPPT MANGROVE
PPT MANGROVE
 
Audit lingkungan
Audit lingkunganAudit lingkungan
Audit lingkungan
 
Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Sumber Daya Alam dan LingkunganSumber Daya Alam dan Lingkungan
Sumber Daya Alam dan Lingkungan
 
Pencemaran air
Pencemaran airPencemaran air
Pencemaran air
 
Sistem perikanan
Sistem perikananSistem perikanan
Sistem perikanan
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
 
KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM
KONSERVASI SUMBER DAYA ALAMKONSERVASI SUMBER DAYA ALAM
KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM
 
Konsep pembangunan berwawasan lingkungan
Konsep pembangunan berwawasan lingkunganKonsep pembangunan berwawasan lingkungan
Konsep pembangunan berwawasan lingkungan
 
Mitigasi bencana kelompok 6
Mitigasi bencana kelompok 6Mitigasi bencana kelompok 6
Mitigasi bencana kelompok 6
 
Pertemuai i
Pertemuai iPertemuai i
Pertemuai i
 
Power point terumbu karang
Power point terumbu karangPower point terumbu karang
Power point terumbu karang
 
3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sda3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sda
 
Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan LingkunganPembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan
 
Konservasi laut
Konservasi lautKonservasi laut
Konservasi laut
 
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu IPengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
 
Ekosistem hutan mangrove
Ekosistem hutan mangroveEkosistem hutan mangrove
Ekosistem hutan mangrove
 
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTANLINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
 
Baku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udaraBaku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udara
 

Viewers also liked

Ekosistem Pantai & Terumbu karang
Ekosistem Pantai & Terumbu karangEkosistem Pantai & Terumbu karang
Ekosistem Pantai & Terumbu karangtuti handayani
 
Business outgrowing accounting software?
Business outgrowing accounting software?Business outgrowing accounting software?
Business outgrowing accounting software?IT Solutions
 
Rationale behind
Rationale behindRationale behind
Rationale behindLittle ッ
 
Do's and Dont's for Your 341 Meeting of Creditors
Do's and Dont's for Your 341 Meeting of CreditorsDo's and Dont's for Your 341 Meeting of Creditors
Do's and Dont's for Your 341 Meeting of CreditorsJoe Pioletti
 
PRESENTATIE EFAA 14 & 15 FEB 2009
PRESENTATIE EFAA 14 & 15 FEB 2009PRESENTATIE EFAA 14 & 15 FEB 2009
PRESENTATIE EFAA 14 & 15 FEB 2009Arnaud Veere
 
Introduction to android
Introduction to androidIntroduction to android
Introduction to androidShrijan Tiwari
 
Enlio Company presentation(6.10)
Enlio Company presentation(6.10)Enlio Company presentation(6.10)
Enlio Company presentation(6.10)Arnaud Veere
 
Communify - Unit Testing
Communify - Unit TestingCommunify - Unit Testing
Communify - Unit Testingdigitalsgirona
 
Unit 121 Imaging Software
Unit 121 Imaging SoftwareUnit 121 Imaging Software
Unit 121 Imaging SoftwareSynical
 
Como elaborar un texto
Como elaborar un textoComo elaborar un texto
Como elaborar un textolaconcogrelos
 

Viewers also liked (18)

Ekosistem Pantai & Terumbu karang
Ekosistem Pantai & Terumbu karangEkosistem Pantai & Terumbu karang
Ekosistem Pantai & Terumbu karang
 
Business outgrowing accounting software?
Business outgrowing accounting software?Business outgrowing accounting software?
Business outgrowing accounting software?
 
Evaluation 3
Evaluation 3Evaluation 3
Evaluation 3
 
Bab i , ii, iii
Bab i , ii, iiiBab i , ii, iii
Bab i , ii, iii
 
Liefde vs Haat,
Liefde vs Haat,Liefde vs Haat,
Liefde vs Haat,
 
Question 1
Question 1Question 1
Question 1
 
Rationale behind
Rationale behindRationale behind
Rationale behind
 
Do's and Dont's for Your 341 Meeting of Creditors
Do's and Dont's for Your 341 Meeting of CreditorsDo's and Dont's for Your 341 Meeting of Creditors
Do's and Dont's for Your 341 Meeting of Creditors
 
PRESENTATIE EFAA 14 & 15 FEB 2009
PRESENTATIE EFAA 14 & 15 FEB 2009PRESENTATIE EFAA 14 & 15 FEB 2009
PRESENTATIE EFAA 14 & 15 FEB 2009
 
RPM camille claudel
RPM camille claudelRPM camille claudel
RPM camille claudel
 
Kowshikaa consultancy
Kowshikaa consultancyKowshikaa consultancy
Kowshikaa consultancy
 
resume
resumeresume
resume
 
CB Final Project
CB Final ProjectCB Final Project
CB Final Project
 
Introduction to android
Introduction to androidIntroduction to android
Introduction to android
 
Enlio Company presentation(6.10)
Enlio Company presentation(6.10)Enlio Company presentation(6.10)
Enlio Company presentation(6.10)
 
Communify - Unit Testing
Communify - Unit TestingCommunify - Unit Testing
Communify - Unit Testing
 
Unit 121 Imaging Software
Unit 121 Imaging SoftwareUnit 121 Imaging Software
Unit 121 Imaging Software
 
Como elaborar un texto
Como elaborar un textoComo elaborar un texto
Como elaborar un texto
 

Similar to Jasa lingkungan laut

Pentingnya Amdal Pesisir Dalam Perspektif Pembangunan Berwawasan Lingkungan ...
Pentingnya Amdal Pesisir Dalam Perspektif Pembangunan Berwawasan Lingkungan  ...Pentingnya Amdal Pesisir Dalam Perspektif Pembangunan Berwawasan Lingkungan  ...
Pentingnya Amdal Pesisir Dalam Perspektif Pembangunan Berwawasan Lingkungan ...Mujiyanto -
 
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...Abida Muttaqiena
 
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...Mujiyanto -
 
PPT TEORI PRMBANGUNAN ADVENTIA.pptx
PPT TEORI PRMBANGUNAN ADVENTIA.pptxPPT TEORI PRMBANGUNAN ADVENTIA.pptx
PPT TEORI PRMBANGUNAN ADVENTIA.pptxAdventiaArdianaNatal
 
Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...
Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...
Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...Rizki Fitrianto
 
Penyusunan Peta Kepekaan Lingkungan Pesisir dan Laut Teluk Benoa
Penyusunan Peta Kepekaan Lingkungan Pesisir dan Laut Teluk BenoaPenyusunan Peta Kepekaan Lingkungan Pesisir dan Laut Teluk Benoa
Penyusunan Peta Kepekaan Lingkungan Pesisir dan Laut Teluk BenoaPutika Ashfar Khoiri
 
KELOMPOK 1 fisling.pptx
KELOMPOK 1 fisling.pptxKELOMPOK 1 fisling.pptx
KELOMPOK 1 fisling.pptxelva675670
 
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2007
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2007Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2007
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2007JalinKrakatau
 
UU Nomor 27 Tahun 2007 (1).pdf
UU Nomor 27 Tahun 2007 (1).pdfUU Nomor 27 Tahun 2007 (1).pdf
UU Nomor 27 Tahun 2007 (1).pdfssuserd809ef
 
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptxKuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptxMuhammadMunarMukhsin1
 
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamKearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamdeviarsel
 
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidupSUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidupYeSi YeStri CatMafis
 
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Muhammad Basir
 

Similar to Jasa lingkungan laut (20)

Pentingnya Amdal Pesisir Dalam Perspektif Pembangunan Berwawasan Lingkungan ...
Pentingnya Amdal Pesisir Dalam Perspektif Pembangunan Berwawasan Lingkungan  ...Pentingnya Amdal Pesisir Dalam Perspektif Pembangunan Berwawasan Lingkungan  ...
Pentingnya Amdal Pesisir Dalam Perspektif Pembangunan Berwawasan Lingkungan ...
 
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
 
Pep.2
Pep.2Pep.2
Pep.2
 
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
 
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...
 
PPT TEORI PRMBANGUNAN ADVENTIA.pptx
PPT TEORI PRMBANGUNAN ADVENTIA.pptxPPT TEORI PRMBANGUNAN ADVENTIA.pptx
PPT TEORI PRMBANGUNAN ADVENTIA.pptx
 
Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...
Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...
Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...
 
Penyusunan Peta Kepekaan Lingkungan Pesisir dan Laut Teluk Benoa
Penyusunan Peta Kepekaan Lingkungan Pesisir dan Laut Teluk BenoaPenyusunan Peta Kepekaan Lingkungan Pesisir dan Laut Teluk Benoa
Penyusunan Peta Kepekaan Lingkungan Pesisir dan Laut Teluk Benoa
 
Kelompok 4 teori pembangunan
Kelompok 4 teori pembangunanKelompok 4 teori pembangunan
Kelompok 4 teori pembangunan
 
KELOMPOK 1 fisling.pptx
KELOMPOK 1 fisling.pptxKELOMPOK 1 fisling.pptx
KELOMPOK 1 fisling.pptx
 
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2007
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2007Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2007
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2007
 
UU Nomor 27 Tahun 2007 (1).pdf
UU Nomor 27 Tahun 2007 (1).pdfUU Nomor 27 Tahun 2007 (1).pdf
UU Nomor 27 Tahun 2007 (1).pdf
 
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptxKuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
 
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamKearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
Pengelolaan Pesisir
Pengelolaan  PesisirPengelolaan  Pesisir
Pengelolaan Pesisir
 
22.perda pengelolaan wilayah_pesisir
22.perda pengelolaan wilayah_pesisir22.perda pengelolaan wilayah_pesisir
22.perda pengelolaan wilayah_pesisir
 
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidupSUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
 
22.perda pengelolaan wilayah_pesisir
22.perda pengelolaan wilayah_pesisir22.perda pengelolaan wilayah_pesisir
22.perda pengelolaan wilayah_pesisir
 
Metode penelitian pesisir
Metode penelitian  pesisirMetode penelitian  pesisir
Metode penelitian pesisir
 
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
 

Jasa lingkungan laut

  • 2. Jasa lingkungan merupakan manfaat baik langsung maupun tidak langsung yang diperoleh dari lingkungan alam di sekitar kita
  • 3. Dari lingkungan alam, kita dapat memperoleh dua bentuk komoditas, yaitu: (1) Berbentuk barang (goods) yang merupakan ekstraksi dari alam, seperti kayu, rotan, berbagai jenis ikan dan biota air lainnya serta barang tambang. (2) Berbentuk jasa (services), yang disebut dengan jasa lingkungan, yaitu sesuatu yang bukan berbentuk material, merupakan keuntungan yang diperoleh dari alam non ekstraksi, seperti tata air, konservasi tanah, keindahan, kesejukan, dan lain-lain.
  • 4. Jenis-jenis pemanfaatan jasa lingkungan a. pemanfaatan air; b. wisata alam; c. perlindungan keanekaragaman hayati; d. penyelamatan dan perlindungan lingkungan e. penyerapan dan/atau penyimpanan karbon.
  • 5. Perizinan dilaksanakan dalam ketentuan-ketentuan teknis a. tidak mengurangi, mengubah, atau menghilangkan fungsi utamanya; b. tidak mengubah bentang alam; c. tidak merusak keseimbangan unsur-unsur lingkungannya.
  • 6. UU No.5 Tahun 1990 pemanfaatan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dapat dilakukan melalui kegiatan: • pemanfaatan kondisi lingkungan kawasan pelestarian alam • pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa
  • 7. Jasa lingkungan (jasling) yang telah teridentifikasi antara lain: 1. Jasling Wisata Alam Jasa wisata alam berupa obyek daya tarik wisata baik alami maupun buatan yang dapat dimanfaatkan sebagai atraksi wisata alam. 2. Jasling Karbon Jasa karbon adalah kemampuan vegetasi untuk menyerap/menyimpan karbon dalam rangka menurunkan pemanasan global akibat gas-gas rumah kaca. 3. Jasling Air Jasa air adalah kemampuan suatu kawasan sebagai daerah tangkapan air bagi kawasan di sekitarnya 4. Jasling Biodiversity Jasa biodiversity adalah keanekaragaman hayati yang terkandung pada suatu kawasan yang dapat dimanfaatkan. 5. Jasling Panas Bumi Jasa panas bumi adalah potensi panas bumi yang terdapat pada suatu kawasan yang dapat dimanfaatkan.
  • 8. Sumberdaya potensial bagi ekosistem laut Indonesia Sumberdaya yang dapat pulih (renewble resources), seperti perikanan tangkap, perikanan budidaya pantai (tambak) dan marikultur, mangrove, terumbu karang, padang lamun, dan rumput laut pada umumnya belum dimanfaatkan secara optimal. Sumberdaya yang tidak dapat pulih (urenewble resources), seperti minyak dan gas bumi, dan mineral lainnya serta jasa-jasa lingkungan (environmental service), yang meliputi energi, kawasan rekreasi dan pariwisata, masih banyak yang belum terjamah dan dimanfaatkan secara optimal
  • 9. PENERAPAN PRINSIP PENGELOLAAN EKOWISATA DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN  Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan untuk memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya (WCED, 1987).  Tiga dimensi Pengelolaan Berkelanjutan : 1. Ekonomi 2. Ekologi 3. Sosial
  • 10.  berkelanjutan dalam konteks pengelolaan pembangunan kelautan secara teknis didefinisikan sebagai berikut: • “Suatu upaya pemanfaatan sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan yang terdapat di dalam kawasan pesisir dan lautan untuk kesejahteraan manusia, terutama stakeholders, sedemikian rupa, sehingga laju (tingkat) pemanfaatan sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan termaksud tidak melebihi daya dukung (carrying capacity) kawasan pesisir dan laut untuk menyediakannya”.
  • 11. 5 persyaratan ekologis agar pembangunan suatu wilayah (pesisir dan laut) baik pada tingkat kabupaten/kota, propinsi, negara atau dunia, berlangsung secara berkelanjutan :
  • 12. Pertama adalah perlu adanya keharmonisan ruang (spatial harmony) untuk kehidupan manusia dan kegiatan pembangunan yang dituangkan dalam peta tata ruang Suatu wilayah hendaknya dipilah menjadi 3 zona : Preservasi : Konservasi : Pemanfaatan (20 %) : (20 %) : (60 %)
  • 13. A B C D E Keterangan : A = Hutan konservasi B = Industri agro C = Persawahan D =Pemukiman E =Kawasan Pelabuhan & Industri ramah lingkungan F = Tambak G = Mangrove H = Perikanan tangkap I = Pulau Wisata F G H I TATA RUANG PESISIR DAN LAUT IDEAL
  • 14. Pemanfaatan melebihi daya dukung ekowisata
  • 15. Kedua adalah bahwa tingkat/laju (rate) pemanfaatan sumberdaya dapat pulih (seperti sumberdaya terumbu karang, perikanan dan mangrove) tidak boleh melebihi kemampuan pulih (renewable capacity) dari sumberdaya tersebut dalam kurun waktu tertentu. Dalam terminologi pengelolaan sumberdaya perikanan, kemampuan pulih termaksud lazim disebut potensi lestari (Maximum Sustainable Yield, MSY), Kemampuan sumberdaya atau kawasan untuk mentolerir pemanfaatan/gangguan adalah Daya Dukung.
  • 16. Ketiga, jika kita mengeksploitasi sumberdaya tidak dapat pulih harus dilakukan dengan cara-cara yang tidak merusak lingkungan agar tidak mematikan kelayakan usaha (viability) sektor pembangunan (ekonomi) lainnya. Sebagian keuntungan (economic rent) dari usaha kegiatan tsb (mis: pertambangan) tersebut hendaknya diinvestasikan untuk: • mengembangkan bahan (sumberdaya) substitusinya dan kegiatan-kegiatan ekonomi yang berkelanjutan (sustainable economic activities)  perikanan, pertanian, industri pengolahan produk perikanan dan pertanian, pariwisata, • industri rumah tangga (home industries) berbasis sumberdaya dapat pulih
  • 17. Keempat, ketika kita membuang limbah ke lingkungan pesisir dan lautan, maka :  Jenis limbah yang dibuang bukan yang bersifat B3 (Bahan Berbahaya Beracun), tetapi jenis limbah yang dapat diuraikan di alam (biodegradable) termasuk limbah organik dan unsur hara.  Jumlah limbah non- B3 yang dibuang ke laut tidak boleh melebihi kapasitas asimilasi lingkungan laut.  Semua limbah B3 tidak diperkenankan dibuang ke lingkungan alam (termasuk pesisir dan lautan), tetapi harus diolah di fasilitas Pengolahan Limbah B3.
  • 18. Kelima, manakala kita memodifikasi bentang alam pesisir dan lautan untuk membangun dermaga (jetty), pemecah gelombang (breakwaters), pelabuhan laut, hotel, anjungan minyak (oil rigs), marina, dan infrastruktur lainnya, maka : Harus menyesuaikan dengan karakteristik dan dinamika alamiah lingkungan pesisir dan lautan, seperti pola arus, pasang surut, sifat geologi dan geomorfologi (sediment budget), serta sifat biologis dan kimiawi,  merancang dan membangun kawasan pesisir dan laut sesuai dengan kaidah- kaidah alam (design and construction with nature)