SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
MAKALAH LINGKUP, PERAN DAN FUNGSI
PERAWAT GERONTIK
Disusun Oleh :
Awidiyah (200204005)
Ayu Andira (200204006)
Oswald Hutagalung (200204089)
Dosen Pengampu :
Ns. Siska Evi Simanjuntak,S.Kep., MNS
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KEPERAWATAN
TA 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan yang maha kuasa karena telah memberikan kesempatan pada
kami untuk menyelesaikan makalah kami yang berjudul “LINGKUP, PERAN DAN FUNGSI
PERAWAT GERONTIK”. Dalam penyusunan makalah ini mungkin ada hambatan, namun
berkat bantuan serta dukungan dari teman-teman dan bimbingan dari dosen pengampu ibu
Ns. Siska Evi Simanjuntak,S.Kep.,MNS. sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami
ini dengan baik dan benar.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan dapat
menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami juga mengucapkan terimah kasih atas
dukungan yang diberikan pada kelompok kami, yaitu kelompok I di Keperawatan Gerontik.
Kami juga Menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat
berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.
Medan, Maret 2023
Kelompok I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Tujuan .............................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORITIS ................................................................................................5
A. Fenomena Bidang Keperawatan Gerontik......................................................................5
B. Lingkup, Peran Dan Tanggung Jawab............................................................................6
C. Sifat Pelayanan Keperawatan Gerontik ..........................................................................7
D. Model Pemberian Pelayanan...........................................................................................7
E. Contoh Peran Dan Fungsi Perawat Lansia......................................................................8
BAB III PENUTUP .................................................................................................................10
A. Kesimpulan ...................................................................................................................10
B. Saran .............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lansia merupakan sebuah siklus hidup manusia yang hampir pasti dialami setiap
orang. Kenyataan saat ini setiap kali menyebut kata “Lansia” yang terbersit di benak kita
adalah seseorang yang tidak berdaya dan memiliki banyak keluhan kesehatan. Padahal
lansia sebenarnya dapat berdaya sebagai subyek dalam pembangunan kesehatan.
Pengalaman hidup, menempatkan lansia bukan hanya sebagai orang yang dituakan dan
dihormati di lingkungannya, tetapi juga dapat berperan sebagai agen perubahan (agent of
change) di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitarnya dalam mewujudkan keluarga
sehat, dengan memanfaatkan pengalaman yang sudah dimiliki dan diperkaya dengan
pemberian pengetahuan kesehatan yang sesuai. Menurut Peraturan Presiden Nomo 88
Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan, yang dimaksud dengan Lanjut Usia
(lansia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Proses penuaan akan
berdampak pada berbagai aspek kehidupan, baik aspek sosial, ekonomi maupun aspek
kesehatan. Ditinjau dari aspek kesehatan, kelompok lansia akan mengalami penurunan
derajat kesehatan, baik secara alamiah maupun akibat penyakit sehingga diperlukan
pendekatan khusus bagi kelompok lansia dan upaya perbaikan kualitas kesehatan secara
berkelanjutan. Perbaikan kualitas kesehatan ini ditandai dengan tingkat kemudahan
penduduk dalam mengakses sarana dan prasarana kesehatan, peningkatan kualitas asupan
gizi, serta berkurangnya angka kesakitan (Kurtubi, 2022).
Menurut WHO lansia digolongkan menjadi 4 (empat) yaitu:
1. usia pertengahan (middle age = 45-59 tahun),
2. lanjut usia (elderly = usia 60-74 tahun),
3. lanjut usia tua (old = 75-90 tahun), dan
4. usia sangat tua (every old = diatas 90 tahun)
Keperawatan gerontik adalah ilmu yang mempelajari tentang perawatan pada lansia
yang berfokus pada pengkajian kesehatan dan status fungsional, perencanaan,
implementasi serta evaluasi. Lingkup Keperawatan Gerontik asuhan keperawatan
gerontik adalah pencegahan ketidakmampuan sebagai akibat proses penuaan, perawatan
untuk pemenuhan kebutuhan lansia dan pemulihan untuk mengatas keterbatasan lansia.
Sifat nya adalah independen (mandiri), interdependen (kolaborasi), humanistik dan
holistik (Lueckerotte,2000).
B. Tujuan
1. Mengetahui fenomena bidang keperawatan gerontik
2. Mengidentifikasikan dan memahami lingkup, peran dan tanggung jawab
3. Memahami sifat layanan keperawatn gerontik
4. Memahami model pemberian pelayanan perawatan profesional pada klien lansia
5. Memberikan contoh nyata peran dan fungsi perawat gerontik
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Fenomena Bidang Keperawatan Gerontik
Fenomena Bidang Keperawatan Gerontik atau Keperawatan Lanjut Usia adalah
bidang keperawatan yang berkaitan dengan perawatan dan manajemen kesehatan pada
orang tua atau lanjut usia. Beberapa fenomena yang dapat ditemukan dalam bidang
keperawatan gerontik antara lain (Galambos 2019):
1. Penyakit kronis: Pada usia lanjut, orang cenderung mengalami penyakit kronis seperti
diabetes, hipertensi, arthritis, dan lain-lain. Keperawatan gerontik harus mampu
mengatasi dan memantau kondisi pasien dengan penyakit kronis.
2. Penurunan fungsi kognitif: Beberapa orang tua mengalami penurunan fungsi kognitif
seperti demensia dan Alzheimer. Perawat gerontik perlu memiliki kemampuan untuk
memahami dan mengelola pasien dengan gangguan kognitif.
3. Isolasi sosial: Orang tua cenderung mengalami isolasi sosial dan kesepian karena
kurangnya interaksi sosial. Perawat gerontik perlu mampu memberikan dukungan
emosional dan sosial bagi pasien.
4. Kehilangan fungsi fisik: Orang tua cenderung mengalami penurunan fungsi fisik
seperti kekuatan otot dan keseimbangan. Perawat gerontik perlu mampu
merencanakan dan melaksanakan program latihan fisik yang tepat untuk
mempertahankan dan meningkatkan fungsi fisik pasien.
5. Keterbatasan akses terhadap perawatan kesehatan: Beberapa orang tua mungkin
mengalami keterbatasan akses terhadap perawatan kesehatan karena lokasi geografis
atau masalah keuangan. Perawat gerontik perlu mampu mengatasi hambatan ini dan
memberikan perawatan yang terjangkau dan efektif.
6. Peningkatan Jumlah Populasi Lansia: Dengan semakin meningkatnya jumlah populasi
lansia, maka kebutuhan akan perawatan kesehatan bagi lansia juga semakin
meningkat.
7. Peningkatan Ketergantungan: Lansia seringkali mengalami penurunan kemampuan
fisik dan kognitif, sehingga memerlukan bantuan dan perawatan dari orang lain untuk
aktivitas sehari-hari. Perawatan kesehatan gerontik harus dapat memberikan
dukungan dan perawatan yang dibutuhkan untuk memaksimalkan kualitas hidup
lansia.
8. Aspek Psikososial: Lansia seringkali mengalami perubahan psikososial seperti
depresi, kesepian, dan isolasi sosial. Perawatan kesehatan gerontik harus
memperhatikan aspek psikososial dan memberikan dukungan yang sesuai untuk
mempertahankan kesejahteraan mental dan emosional lansia.
9. Perawatan Jangka Panjang: Perawatan kesehatan gerontik seringkali memerlukan
perawatan jangka panjang dan memerlukan kolaborasi antara berbagai jenis tenaga
kesehatan. Hal ini memerlukan koordinasi yang baik untuk memastikan perawatan
yang efektif dan efisien untuk lansia.
B. Lingkup, Peran Dan Tanggung Jawab
Lingkup keperawatan gerontik :
1. Pencegahan terhadap ketidak mampuan akibat proses penuaan
2. Perawatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akibat proses penuaan
3. Pemulihan ditujukan untuk upaya mengatasi akibat proses penuaan
Peran dan fungsi perawat gerontik :
1. Sebagai pendidik klien lansia (educator) : membantu klien dalam meningkatkan
pemahaman dan pengetahuan klien dan keluarganya. Bisa dalam bentuk penyuluhan
kesehatan, maupun diseminasi ilmu kepada klien
2. Sebagai komunikasi (comunicator) : komunikasi yang efektif & komunikasi
teurapetik kepada klien.
3. Sebagai pemberi bimbingan /konseling klien (conselor) : mengidentifikassi pola
perubahan interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya. Memberi bimbingan
konseling kepada klien, keluarga, masyarakat tentang masalah kesehatan sesuai
prioritas
4. Manajer perawat : menejer perawat harus memiliki keahlian dalam kepemimpinan,
manajemen waktu, membangun hubungan, komunikasi dan mengatasi perubahan.
Perawat menerapkan perubahan inovatif dalam pemberian asuhan keperawatan di
panti jompo dan setting perawatn jangka panjang lainnya.
5. Advokat : perawat membantu lansia dalam mengatasi adanya ageismen yang sering
terjadi di masyarakat
6. Motivator : perawat memberikan dukungan kepada lansia untuk memperoleh
kesehatan optimal, memelihara kesehatan, menerima kondisinya.
Menurut Wahjudi Nugroho (2000) mengemukakan bahwa terdapat delapan
tanggung jawab perawat gerontik atau orang lanjut usia, yaitu:
1. membantu klien lansia memperoleh kesehatan secara optimal,
2. membantu klien lansia untuk memelihara kesehatannya,
3. membantu klien lansia menerima kondisinya,
4. membantu klien lansia menghadapi ajal dengan diperlakukan secara manusiawi
sampai dengan meninggal,
5. mempertahankan kesehatan serta kemampuan dari mereka yang usianya telah lanjut
dengan jalan perawatan dan pencegahan,
6. membantu mempertahankan serta membesarkan daya hidup atau semangat hidup
klien usia lanjut,
7. menolong dan merawat klien usia lanjut yang menderita penyakit atau mengalami
gangguan tertentu (kronis maupun akut), dan
8. mencari upaya semaksimal mungkin, agar para klien lanjut usia yang menderita suatu
penyakit / gangguan, masih dapat mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa
perlu suatu pertolongan (memelihara kemandirian secara maksimal)
C. Sifat Pelayanan Keperawatan Gerontik
1. Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat
dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri
dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti
pemenuhan kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan
kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan
aktivitas dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan dan kenyamanan, pemenuhan
kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri
2. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi
dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Hal
ini biasanya silakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat
primer ke perawat pelaksana.
3. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan di
antara satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan
membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan
asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyai penyakit kompleks. Keadaan ini
tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun
lainnya, seperti dokter dalam memberikan tindakan pengobatan bekerjasama dengan
perawat dalam pemantauan reaksi obat yang telah diberikan.(Husada, 2019)
D. Model Pemberian Pelayanan
Profesionalisme , mengandung pengertian menjalankan suatu profesi untuk
meuntungan atau sebagai sumber penghidupan. Disamping istilah profesionalisme,
ada istilah profesi. Profesi sering di artikan dengan pekerjaan atau job sehari-hari.
Ciri Profesionalisme, Profesionalisme menghendaki sifat mengejar
kesempurnaan hasil (perfect result), sehingga Anda di tuntut untuk selalu mencari
peningkatan mutu. Profesionalisme memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja
yang hanya dapatdiperoleh melalui pengalaman dan kebiasaan. Profesionalisme
menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tidak mudah puas atau putus asa
sampai hasil tercapai.
Profesionalisme memerlukan integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh
“keadaan terpaksa” atau godaan iman seperti harta dan kenikmatan hidup.
Profesionalisme memerlukan adanya kebulatan fikiran dan perbuatan, sehingga
terjaga efektivitas kerja yang tinggi. Ciri di atas menunjukkan bahwa tidaklah mudah
menjadi seorang pelaksana profesi yang profesional, harus ada kriteria-kriteria
tertentu yang mendasarinya Ciri Profesionalisme.
Kompetensi Profesional Ada 4 Kompetensi Yang Harus Dimiliki Untuk Seorang
Profesional :
 Kompetensi Spesialis Kemampuan yang diperlukan agar memiliki kompetensi
spesialis adalah sebagai berikut :
1. Memiliki keterampilan dan pengetahuan.
2. Mampu menggunakan perkakas dan peralatan dengan sempurna.
3. Mempunyai kemampuan mengorganisasikan.
4. Mampu menangani masalah atau problem solver.
 Kemampuan yang diperlukan agar memiliki kompetensi metodik adalah sebagai
berikut :
1. Mampu mengumpulkan dan menganalisa informasi.
2. Memempunyai kemampuan mengevaluasi informasi.
3. Berorientasi tujuan kerja.
4. Bekerja secara sistematis Kompetensi Metodik
 Kemampuan yang diperlukan agar memiliki kompetensi individu adalah sebagai
berikut :
1. Memiliki inisiatif
2. Menjadi pribadi yang dapat dipercay
3. Memiliki motivasi diri yang kuat
4. Kreatif
5. Kompetensi Individu
 Kemampuan yang diperlukan agar memiliki kompetensi sosial adalah sebagai
berikut :
1. Mampu berkomunikasi dengan baik.
2. Memiliki kemampuan untuk bekerja kelompok
3. Mampu bekerjasama dengan orang lain.
E. Contoh Peran Dan Fungsi Perawat Lansia
1. Sebagai pendidik klien lansia (educator) : Mengedukasi dan melakukan penyuluhan
kepada lansia dan keluarga tentang menjaga hidup sehat dan pola makan diusia
lansia yang rentang terkena penyakit, membuat penyuluhan tentang penyakit-
penyakit apa saja yang terjadi pada lansia dan bagaimana cara mengetahui penyakit
tersebut.
2. Sebagai komunikasi (comunicator) : Berbicara dengan baik, lembut dan intonasi
yang disesuaikan dengan pendengaran lansia.
3. Sebagai pemberi bimbingan /konseling klien (conselor) : “lansia dan keluarganaya
yang bingung terhadap tindakan apa yang akan dipilih dalam menindaklanjuti
penyakit DM pada lansia tersebut, dan disitulah perawat memberikan arahan-arahan
kepad akeluarga dan lansia tersebut”.
4. Manajer perawat : “ perawat yang memiliki keahlian dalam kepemimpinan agar bisa
memanajemen waktu pada saat melukakan tindakn keperawatan, perawat
membangun hubungaan atau pendekatan dengan para lansia agar lansia tersebut bisa
nyaman saat bersama kita”
5. Advokat : “perawat memberikan informasi tambahan bagi klien yang sedang
berusaha untuk memutuskan tindakan yang terbaik baginya dengan adanya hak-hak
klien”
6. Motivator : “perawat selalu memberikan dukungan dan semangat supaya lansia dapat
memperoleh kesehatan optimal, memelihara kesehatan, menerima kondisinyam
salam keadaan apapun”
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat kami simpulkan bahwa lansia digolongkan menjadi 4
(empat) menurut WHO yaitu:
1. usia pertengahan (middle age = 45-59 tahun),
2. lanjut usia (elderly = usia 60-74 tahun),
3. lanjut usia tua (old = 75-90 tahun), dan
4. usia sangat tua (every old = diatas 90 tahun)
Dengan disimpulkannya keperawatan gerontik adalah ilmu yang mempelajari
tentang perawatan pada lansia yang berfokus pada pengkajian kesehatan dan status
fungsional, perencanaan, implementasi serta evaluasi. Maka lingkup Keperawatan
Gerontik adalah pencegahan ketidakmampuan sebagai akibat proses penuaan, perawatan
untuk pemenuhan kebutuhan lansia dan pemulihan untuk mengatas keterbatasan lansia.
Sifat nya adalah independen (mandiri), interdependen (kolaborasi), humanistik dan
holistik (Lueckerotte,2000). Dan perawat yang harus memiliki kompetensi profesional
dalam setiap tindakannya.
B. Saran
Setelah kita mengetahui apa itu lansia, apa itu keperawatan gerontik maka kita sebagai
manusia jangan beranggapan bahwa lansia itu adalah orang tua yang bau tanah, dan juga
kita harus menghargai apa yang dilakukan oleh setiap lansia tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, SKM, M. (2022). Peran Perawat Sebagai Konselor. 25 Juli.
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/464/peran-perawat-sebagai-
konselor#:~:text=Dari uraian di atas dapat,%2F masalah yang
dideritanya%2Fdihadapinya.
Husada, P. (2019). PERAN DAN FUNGSI PERAWAT PROFESIONAL. 9 Oktober.
http://rsudpurihusada.inhilkab.go.id/peran-dan-fungsi-perawat-profesional/
Kurtubi, D. A. (2022). LANJUT USIA (LANSIA) SEHAT INDONESIA KUAT. 21 Juni.
https://dinsos.riau.go.id/web/index.php?option=com_content&view=article&id=738:lanj
ut-usia-lansia-sehat-indonesia-kuat&catid=17:rpjmd&Itemid=117#:~:text=Menurut
Peraturan Presiden Nomo 88,sosial%2C ekonomi mau

More Related Content

Similar to KEL 1 GERONTIK (BU SISKA).docx

PRESENTASI KOMUNITAS LANSIA
PRESENTASI KOMUNITAS LANSIA PRESENTASI KOMUNITAS LANSIA
PRESENTASI KOMUNITAS LANSIA
Kadiri University
 
Konsep dasar keperawatan gerontologi gg
Konsep dasar keperawatan gerontologi ggKonsep dasar keperawatan gerontologi gg
Konsep dasar keperawatan gerontologi gg
Destia Mardianty's
 
Nancy setiyawati (media)
Nancy setiyawati (media)Nancy setiyawati (media)
Nancy setiyawati (media)
Chy28
 

Similar to KEL 1 GERONTIK (BU SISKA).docx (20)

(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas
 
makalah Asuhan keperawatan lansia
makalah Asuhan keperawatan lansiamakalah Asuhan keperawatan lansia
makalah Asuhan keperawatan lansia
 
(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas
 
Makalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontikMakalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontik
 
Konsep keperawatan kesehatan lanjut usia
Konsep keperawatan kesehatan lanjut usiaKonsep keperawatan kesehatan lanjut usia
Konsep keperawatan kesehatan lanjut usia
 
KEL 2 KESPRO.docx
KEL 2 KESPRO.docxKEL 2 KESPRO.docx
KEL 2 KESPRO.docx
 
Kak home visit resti 2019
Kak home visit resti 2019Kak home visit resti 2019
Kak home visit resti 2019
 
prinsip - prinsip ilmu gizi
prinsip - prinsip ilmu giziprinsip - prinsip ilmu gizi
prinsip - prinsip ilmu gizi
 
MENGENAL CAREGIVER.pptx
MENGENAL CAREGIVER.pptxMENGENAL CAREGIVER.pptx
MENGENAL CAREGIVER.pptx
 
makalah Askep lansia
makalah Askep lansiamakalah Askep lansia
makalah Askep lansia
 
Bu henik komunitas lansia 2- NRB IV
Bu henik komunitas lansia 2- NRB IVBu henik komunitas lansia 2- NRB IV
Bu henik komunitas lansia 2- NRB IV
 
PRESENTASI KOMUNITAS LANSIA
PRESENTASI KOMUNITAS LANSIA PRESENTASI KOMUNITAS LANSIA
PRESENTASI KOMUNITAS LANSIA
 
makalah komunitas agregat deawas pria.pdf
makalah komunitas agregat deawas pria.pdfmakalah komunitas agregat deawas pria.pdf
makalah komunitas agregat deawas pria.pdf
 
Konsep dasar keperawatan gerontologi gg
Konsep dasar keperawatan gerontologi ggKonsep dasar keperawatan gerontologi gg
Konsep dasar keperawatan gerontologi gg
 
Nancy setiyawati (media)
Nancy setiyawati (media)Nancy setiyawati (media)
Nancy setiyawati (media)
 
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok BalitaKB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
 
380314071-Geriatri-ppt.pptx
380314071-Geriatri-ppt.pptx380314071-Geriatri-ppt.pptx
380314071-Geriatri-ppt.pptx
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatan
 
RESUME LANSIA DAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA
RESUME LANSIA DAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGARESUME LANSIA DAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA
RESUME LANSIA DAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA
 
JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI
 

Recently uploaded

RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptxRESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
mirzagozali2
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
TaufikTito
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
EndangNingsih7
 
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenDiac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
BangMahar
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
IniiiHeru
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
ritch4
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
DIGGIVIO2
 

Recently uploaded (20)

contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
 
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptxRESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
 
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenDiac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
 
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUHasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
 
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCCPERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
 

KEL 1 GERONTIK (BU SISKA).docx

  • 1. MAKALAH LINGKUP, PERAN DAN FUNGSI PERAWAT GERONTIK Disusun Oleh : Awidiyah (200204005) Ayu Andira (200204006) Oswald Hutagalung (200204089) Dosen Pengampu : Ns. Siska Evi Simanjuntak,S.Kep., MNS PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KEPERAWATAN TA 2023
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadiran Tuhan yang maha kuasa karena telah memberikan kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah kami yang berjudul “LINGKUP, PERAN DAN FUNGSI PERAWAT GERONTIK”. Dalam penyusunan makalah ini mungkin ada hambatan, namun berkat bantuan serta dukungan dari teman-teman dan bimbingan dari dosen pengampu ibu Ns. Siska Evi Simanjuntak,S.Kep.,MNS. sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami ini dengan baik dan benar. Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami juga mengucapkan terimah kasih atas dukungan yang diberikan pada kelompok kami, yaitu kelompok I di Keperawatan Gerontik. Kami juga Menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan. Medan, Maret 2023 Kelompok I
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...............................................................................................................2 DAFTAR ISI..............................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4 A. Latar Belakang................................................................................................................4 B. Tujuan .............................................................................................................................4 BAB II TINJAUAN TEORITIS ................................................................................................5 A. Fenomena Bidang Keperawatan Gerontik......................................................................5 B. Lingkup, Peran Dan Tanggung Jawab............................................................................6 C. Sifat Pelayanan Keperawatan Gerontik ..........................................................................7 D. Model Pemberian Pelayanan...........................................................................................7 E. Contoh Peran Dan Fungsi Perawat Lansia......................................................................8 BAB III PENUTUP .................................................................................................................10 A. Kesimpulan ...................................................................................................................10 B. Saran .............................................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lansia merupakan sebuah siklus hidup manusia yang hampir pasti dialami setiap orang. Kenyataan saat ini setiap kali menyebut kata “Lansia” yang terbersit di benak kita adalah seseorang yang tidak berdaya dan memiliki banyak keluhan kesehatan. Padahal lansia sebenarnya dapat berdaya sebagai subyek dalam pembangunan kesehatan. Pengalaman hidup, menempatkan lansia bukan hanya sebagai orang yang dituakan dan dihormati di lingkungannya, tetapi juga dapat berperan sebagai agen perubahan (agent of change) di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitarnya dalam mewujudkan keluarga sehat, dengan memanfaatkan pengalaman yang sudah dimiliki dan diperkaya dengan pemberian pengetahuan kesehatan yang sesuai. Menurut Peraturan Presiden Nomo 88 Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan, yang dimaksud dengan Lanjut Usia (lansia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Proses penuaan akan berdampak pada berbagai aspek kehidupan, baik aspek sosial, ekonomi maupun aspek kesehatan. Ditinjau dari aspek kesehatan, kelompok lansia akan mengalami penurunan derajat kesehatan, baik secara alamiah maupun akibat penyakit sehingga diperlukan pendekatan khusus bagi kelompok lansia dan upaya perbaikan kualitas kesehatan secara berkelanjutan. Perbaikan kualitas kesehatan ini ditandai dengan tingkat kemudahan penduduk dalam mengakses sarana dan prasarana kesehatan, peningkatan kualitas asupan gizi, serta berkurangnya angka kesakitan (Kurtubi, 2022). Menurut WHO lansia digolongkan menjadi 4 (empat) yaitu: 1. usia pertengahan (middle age = 45-59 tahun), 2. lanjut usia (elderly = usia 60-74 tahun), 3. lanjut usia tua (old = 75-90 tahun), dan 4. usia sangat tua (every old = diatas 90 tahun) Keperawatan gerontik adalah ilmu yang mempelajari tentang perawatan pada lansia yang berfokus pada pengkajian kesehatan dan status fungsional, perencanaan, implementasi serta evaluasi. Lingkup Keperawatan Gerontik asuhan keperawatan gerontik adalah pencegahan ketidakmampuan sebagai akibat proses penuaan, perawatan untuk pemenuhan kebutuhan lansia dan pemulihan untuk mengatas keterbatasan lansia. Sifat nya adalah independen (mandiri), interdependen (kolaborasi), humanistik dan holistik (Lueckerotte,2000). B. Tujuan 1. Mengetahui fenomena bidang keperawatan gerontik 2. Mengidentifikasikan dan memahami lingkup, peran dan tanggung jawab 3. Memahami sifat layanan keperawatn gerontik 4. Memahami model pemberian pelayanan perawatan profesional pada klien lansia 5. Memberikan contoh nyata peran dan fungsi perawat gerontik
  • 5. BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Fenomena Bidang Keperawatan Gerontik Fenomena Bidang Keperawatan Gerontik atau Keperawatan Lanjut Usia adalah bidang keperawatan yang berkaitan dengan perawatan dan manajemen kesehatan pada orang tua atau lanjut usia. Beberapa fenomena yang dapat ditemukan dalam bidang keperawatan gerontik antara lain (Galambos 2019): 1. Penyakit kronis: Pada usia lanjut, orang cenderung mengalami penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, arthritis, dan lain-lain. Keperawatan gerontik harus mampu mengatasi dan memantau kondisi pasien dengan penyakit kronis. 2. Penurunan fungsi kognitif: Beberapa orang tua mengalami penurunan fungsi kognitif seperti demensia dan Alzheimer. Perawat gerontik perlu memiliki kemampuan untuk memahami dan mengelola pasien dengan gangguan kognitif. 3. Isolasi sosial: Orang tua cenderung mengalami isolasi sosial dan kesepian karena kurangnya interaksi sosial. Perawat gerontik perlu mampu memberikan dukungan emosional dan sosial bagi pasien. 4. Kehilangan fungsi fisik: Orang tua cenderung mengalami penurunan fungsi fisik seperti kekuatan otot dan keseimbangan. Perawat gerontik perlu mampu merencanakan dan melaksanakan program latihan fisik yang tepat untuk mempertahankan dan meningkatkan fungsi fisik pasien. 5. Keterbatasan akses terhadap perawatan kesehatan: Beberapa orang tua mungkin mengalami keterbatasan akses terhadap perawatan kesehatan karena lokasi geografis atau masalah keuangan. Perawat gerontik perlu mampu mengatasi hambatan ini dan memberikan perawatan yang terjangkau dan efektif. 6. Peningkatan Jumlah Populasi Lansia: Dengan semakin meningkatnya jumlah populasi lansia, maka kebutuhan akan perawatan kesehatan bagi lansia juga semakin meningkat. 7. Peningkatan Ketergantungan: Lansia seringkali mengalami penurunan kemampuan fisik dan kognitif, sehingga memerlukan bantuan dan perawatan dari orang lain untuk aktivitas sehari-hari. Perawatan kesehatan gerontik harus dapat memberikan dukungan dan perawatan yang dibutuhkan untuk memaksimalkan kualitas hidup lansia. 8. Aspek Psikososial: Lansia seringkali mengalami perubahan psikososial seperti depresi, kesepian, dan isolasi sosial. Perawatan kesehatan gerontik harus memperhatikan aspek psikososial dan memberikan dukungan yang sesuai untuk mempertahankan kesejahteraan mental dan emosional lansia. 9. Perawatan Jangka Panjang: Perawatan kesehatan gerontik seringkali memerlukan perawatan jangka panjang dan memerlukan kolaborasi antara berbagai jenis tenaga kesehatan. Hal ini memerlukan koordinasi yang baik untuk memastikan perawatan yang efektif dan efisien untuk lansia.
  • 6. B. Lingkup, Peran Dan Tanggung Jawab Lingkup keperawatan gerontik : 1. Pencegahan terhadap ketidak mampuan akibat proses penuaan 2. Perawatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akibat proses penuaan 3. Pemulihan ditujukan untuk upaya mengatasi akibat proses penuaan Peran dan fungsi perawat gerontik : 1. Sebagai pendidik klien lansia (educator) : membantu klien dalam meningkatkan pemahaman dan pengetahuan klien dan keluarganya. Bisa dalam bentuk penyuluhan kesehatan, maupun diseminasi ilmu kepada klien 2. Sebagai komunikasi (comunicator) : komunikasi yang efektif & komunikasi teurapetik kepada klien. 3. Sebagai pemberi bimbingan /konseling klien (conselor) : mengidentifikassi pola perubahan interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya. Memberi bimbingan konseling kepada klien, keluarga, masyarakat tentang masalah kesehatan sesuai prioritas 4. Manajer perawat : menejer perawat harus memiliki keahlian dalam kepemimpinan, manajemen waktu, membangun hubungan, komunikasi dan mengatasi perubahan. Perawat menerapkan perubahan inovatif dalam pemberian asuhan keperawatan di panti jompo dan setting perawatn jangka panjang lainnya. 5. Advokat : perawat membantu lansia dalam mengatasi adanya ageismen yang sering terjadi di masyarakat 6. Motivator : perawat memberikan dukungan kepada lansia untuk memperoleh kesehatan optimal, memelihara kesehatan, menerima kondisinya. Menurut Wahjudi Nugroho (2000) mengemukakan bahwa terdapat delapan tanggung jawab perawat gerontik atau orang lanjut usia, yaitu: 1. membantu klien lansia memperoleh kesehatan secara optimal, 2. membantu klien lansia untuk memelihara kesehatannya, 3. membantu klien lansia menerima kondisinya, 4. membantu klien lansia menghadapi ajal dengan diperlakukan secara manusiawi sampai dengan meninggal, 5. mempertahankan kesehatan serta kemampuan dari mereka yang usianya telah lanjut dengan jalan perawatan dan pencegahan, 6. membantu mempertahankan serta membesarkan daya hidup atau semangat hidup klien usia lanjut, 7. menolong dan merawat klien usia lanjut yang menderita penyakit atau mengalami gangguan tertentu (kronis maupun akut), dan 8. mencari upaya semaksimal mungkin, agar para klien lanjut usia yang menderita suatu penyakit / gangguan, masih dapat mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu suatu pertolongan (memelihara kemandirian secara maksimal)
  • 7. C. Sifat Pelayanan Keperawatan Gerontik 1. Independen Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktivitas dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan dan kenyamanan, pemenuhan kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri 2. Fungsi Dependen Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Hal ini biasanya silakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana. 3. Fungsi Interdependen Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan di antara satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyai penyakit kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainnya, seperti dokter dalam memberikan tindakan pengobatan bekerjasama dengan perawat dalam pemantauan reaksi obat yang telah diberikan.(Husada, 2019) D. Model Pemberian Pelayanan Profesionalisme , mengandung pengertian menjalankan suatu profesi untuk meuntungan atau sebagai sumber penghidupan. Disamping istilah profesionalisme, ada istilah profesi. Profesi sering di artikan dengan pekerjaan atau job sehari-hari. Ciri Profesionalisme, Profesionalisme menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil (perfect result), sehingga Anda di tuntut untuk selalu mencari peningkatan mutu. Profesionalisme memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya dapatdiperoleh melalui pengalaman dan kebiasaan. Profesionalisme menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tidak mudah puas atau putus asa sampai hasil tercapai. Profesionalisme memerlukan integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh “keadaan terpaksa” atau godaan iman seperti harta dan kenikmatan hidup. Profesionalisme memerlukan adanya kebulatan fikiran dan perbuatan, sehingga terjaga efektivitas kerja yang tinggi. Ciri di atas menunjukkan bahwa tidaklah mudah menjadi seorang pelaksana profesi yang profesional, harus ada kriteria-kriteria tertentu yang mendasarinya Ciri Profesionalisme.
  • 8. Kompetensi Profesional Ada 4 Kompetensi Yang Harus Dimiliki Untuk Seorang Profesional :  Kompetensi Spesialis Kemampuan yang diperlukan agar memiliki kompetensi spesialis adalah sebagai berikut : 1. Memiliki keterampilan dan pengetahuan. 2. Mampu menggunakan perkakas dan peralatan dengan sempurna. 3. Mempunyai kemampuan mengorganisasikan. 4. Mampu menangani masalah atau problem solver.  Kemampuan yang diperlukan agar memiliki kompetensi metodik adalah sebagai berikut : 1. Mampu mengumpulkan dan menganalisa informasi. 2. Memempunyai kemampuan mengevaluasi informasi. 3. Berorientasi tujuan kerja. 4. Bekerja secara sistematis Kompetensi Metodik  Kemampuan yang diperlukan agar memiliki kompetensi individu adalah sebagai berikut : 1. Memiliki inisiatif 2. Menjadi pribadi yang dapat dipercay 3. Memiliki motivasi diri yang kuat 4. Kreatif 5. Kompetensi Individu  Kemampuan yang diperlukan agar memiliki kompetensi sosial adalah sebagai berikut : 1. Mampu berkomunikasi dengan baik. 2. Memiliki kemampuan untuk bekerja kelompok 3. Mampu bekerjasama dengan orang lain. E. Contoh Peran Dan Fungsi Perawat Lansia 1. Sebagai pendidik klien lansia (educator) : Mengedukasi dan melakukan penyuluhan kepada lansia dan keluarga tentang menjaga hidup sehat dan pola makan diusia lansia yang rentang terkena penyakit, membuat penyuluhan tentang penyakit- penyakit apa saja yang terjadi pada lansia dan bagaimana cara mengetahui penyakit tersebut. 2. Sebagai komunikasi (comunicator) : Berbicara dengan baik, lembut dan intonasi yang disesuaikan dengan pendengaran lansia. 3. Sebagai pemberi bimbingan /konseling klien (conselor) : “lansia dan keluarganaya yang bingung terhadap tindakan apa yang akan dipilih dalam menindaklanjuti penyakit DM pada lansia tersebut, dan disitulah perawat memberikan arahan-arahan kepad akeluarga dan lansia tersebut”. 4. Manajer perawat : “ perawat yang memiliki keahlian dalam kepemimpinan agar bisa memanajemen waktu pada saat melukakan tindakn keperawatan, perawat membangun hubungaan atau pendekatan dengan para lansia agar lansia tersebut bisa nyaman saat bersama kita”
  • 9. 5. Advokat : “perawat memberikan informasi tambahan bagi klien yang sedang berusaha untuk memutuskan tindakan yang terbaik baginya dengan adanya hak-hak klien” 6. Motivator : “perawat selalu memberikan dukungan dan semangat supaya lansia dapat memperoleh kesehatan optimal, memelihara kesehatan, menerima kondisinyam salam keadaan apapun”
  • 10. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan di atas dapat kami simpulkan bahwa lansia digolongkan menjadi 4 (empat) menurut WHO yaitu: 1. usia pertengahan (middle age = 45-59 tahun), 2. lanjut usia (elderly = usia 60-74 tahun), 3. lanjut usia tua (old = 75-90 tahun), dan 4. usia sangat tua (every old = diatas 90 tahun) Dengan disimpulkannya keperawatan gerontik adalah ilmu yang mempelajari tentang perawatan pada lansia yang berfokus pada pengkajian kesehatan dan status fungsional, perencanaan, implementasi serta evaluasi. Maka lingkup Keperawatan Gerontik adalah pencegahan ketidakmampuan sebagai akibat proses penuaan, perawatan untuk pemenuhan kebutuhan lansia dan pemulihan untuk mengatas keterbatasan lansia. Sifat nya adalah independen (mandiri), interdependen (kolaborasi), humanistik dan holistik (Lueckerotte,2000). Dan perawat yang harus memiliki kompetensi profesional dalam setiap tindakannya. B. Saran Setelah kita mengetahui apa itu lansia, apa itu keperawatan gerontik maka kita sebagai manusia jangan beranggapan bahwa lansia itu adalah orang tua yang bau tanah, dan juga kita harus menghargai apa yang dilakukan oleh setiap lansia tersebut.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Ardiansyah, SKM, M. (2022). Peran Perawat Sebagai Konselor. 25 Juli. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/464/peran-perawat-sebagai- konselor#:~:text=Dari uraian di atas dapat,%2F masalah yang dideritanya%2Fdihadapinya. Husada, P. (2019). PERAN DAN FUNGSI PERAWAT PROFESIONAL. 9 Oktober. http://rsudpurihusada.inhilkab.go.id/peran-dan-fungsi-perawat-profesional/ Kurtubi, D. A. (2022). LANJUT USIA (LANSIA) SEHAT INDONESIA KUAT. 21 Juni. https://dinsos.riau.go.id/web/index.php?option=com_content&view=article&id=738:lanj ut-usia-lansia-sehat-indonesia-kuat&catid=17:rpjmd&Itemid=117#:~:text=Menurut Peraturan Presiden Nomo 88,sosial%2C ekonomi mau