[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang revolusi industri 4.0 dan tantangannya bagi sumber daya manusia, termasuk perubahan pola kerja akibat pengaruh teknologi digital. Beberapa poin kunci adalah peningkatan keterampilan digital dan fleksibilitas, perubahan bentuk organisasi menjadi lebih datar, serta pentingnya kemampuan beradaptasi.
9. Prinsip-prinsip
Industri 4.0
Interkoneksi (Interconnection)
Interkoneksi atau hubungan antar manusia, alat, dan mesin dalam
berkomunikasi satu sama lain dengan Internet of Things (IOT)
atau Internet of People (IOP).
Transparansi Informasi
Teknologi memungkinkan dan mempermudah seseorang
mengumpulkan berbagai jenis data penting dalam proses
produksi untuk membantu mengambil keputusan. Prinsip
interkoneksi juga membantu seseorang dalam
mengidentifikasi area mana yang perlu mendapatkan
sentuhan inovasi dalam proses produksi.
Bantuan Teknis
Bantuan teknis dengan informasi relevan dan penting untuk mengambil keputusan tepat dan
memecahkan masalah dengan cepat. Selain itu, kehadiran cyber physical system akan membantu
manusia dalam menyelesaikan pekerjaan berat dan berbahaya jika dilakukan secara manual.
Pengambilan Keputusan
Cyber physical system akan memutuskan sendiri secara otomatis dalam melakukan tugas sesuai
dengan fungsi yang benar tanpa membutuhkan campur tangan dari pihak eksternal.
11. Memiliki potensi memberdayakan individu dan
masyarakat, serta menciptakan peluang baru bagi
sosial, ekonomi, dan pengembangan diri.
Minim risiko human error karena komputer memiliki
kontrol penuh sehingga hasil pekerjaan cenderung
konsisten.
Meningkatnya efisiensi pada proses produksi
sehingga dapat memproduksi barang dengan volume
yang lebih banyak dan mengandalkan sumber daya
yang lebih sedikit.
Data yang terhubung ke cloud computing terjamin
keamanannya.
Sistem yang digunakan lebih canggih dan dikontrol
serta dikendalikan secara real time.
Meningkatkan visibilitas terhadap status ketersediaan
barang serta proses pengiriman.
Memangkas biaya untuk meng-handle rantai
pasokan.
Keuntungan Industri 4.0
12. Fakta tentang Revolusi
Industri 4.0 • Pada 2020, Perusahaan Industri Eropa
akan berinvestasi sebanyak 140 Miliar Euro
per tahunnnya untuk solusi internet industri
• Dalam 5 Tahun ke depan, lebih dari 80%
perusahaan akan mendigitalkan seluruh
bisnis prosesnya. 25% dari perusahan yang
disurvei oleh PwC telah melakukan
digitalisasi tahapan tingkat tinggi dalam
bisnis prosesnya
• Revolusi Industri 4.0 meningkatkan
produktivitas dan peningkatkan efisiensi
18% dalam 5 tahun
PwC, 2018
13.
14.
15. Era super smart society (society 5.0)
sendiri diperkenalkan oleh Pemerintah
Jepang pada tahun 2019, yang dibuat
sebagai antisipasi dari gejolak disrupsi
akibat revolusi industri 4.0, yang
menyebabkan ketidakpastian yang
kompleks dan ambigu (VUCA).
Dikhawatirkan invansi tersebut dapat
menggerus nilai-nilai karakter
kemanusiaan yang dipertahankan
selama ini.
Society 5.0
20. “In the future is NOTabout
the competition of
knowledge,it’s a competition
of creativity, competition
of imagination, competition
of learning,competition of
independent thinking“
Jack MA, Founder of
Alibaba
20
21. The Changing Context of Works
The landscape of work is redefined by:
1. Advanced T
echnologies
2. Rapid Globalization
3. New Societal V
alues
4. Changing Demographics
5. Covid-19
21
22. Sumber :
The Benefits of Flexible Working Arrangements ,A Future of Work Report 2012
(Future of Work Institute, 2012)
ADVANCED
TECHNOLOGIES
More Complex Works
Increased Collaboration
Disrupting Hierarchies
18
24. Banyak jenis pekerjaan yang
akan tergantikan dengan
teknologi informasi
PEKERJAAN
Teknologibaru menciptakan
inovasi tempat bekerja
WFH-WFO atau WFA?
TEMPAT BEKERJA
T
erjadi perubahan
pola/sistem interaksi
kerja
PEKERJA
CHANGE EVERYWHERE
24
25. Information,
Media and
Technology Skills
Learning and
Innovation Skills
Life and Career
Skills
Effective
Communication
Skills
• Media Literacy
• VisualLiteracy
• Multicultural Literacy
• Global Awareness
• T
echnological Literacy
• ComplexProblem Solving
• Creativity
• Curiosity
• RiskT
aking
• Leadership and Responsibility
• Ethical and Moral V
alues
• ProductivityandAccountability
• Flexibiltyand Adaptability
• Social and Cross Cultural
Initiative and SelfDirection
• T
eam Work and Collaboration
Skill
• Personal and Social
Responsibility
• Interactive Communication
• National and Global Orientation
GENERIC SKILLS
NORMAL BARU ASN
27. TREN NORMALBARU PEKERJAANASN
• Peningkatan volume dan konektivitas
data kerja
• Peningkatan tuntutan analisis dan pengolahan
big data
• Peningkatan transaksi dan interaksi pekerjaan
secara digital
28. MEMBANGUN PRODUKTIVITAS NEW NORMAL
Membangun budaya sehat: Masker,
Sanitizer, Jaga Jarak, Sadar
Kesehatan
Mengembangkan lingkungan kerja
digital: Perangkat, Akses Internet
dan Aplikasi
Membangun kebersamaan tim
kerja: Bersemangat dan Andal
Mengembangkan
Profesionalitas Diri
29.
30. Flexible Working Arrangements
Forms of flexible work:
• (NOT ONL
Y) Home Working (WFH)
• Part-time working
• Job shares
• V
ariable hours
• Compressed hours
• Sabattical/Careerbreaks
• Staggered start/End times
• Dual roles (Job Enrichment)
• Flexible Benefits (buying/selling holiday time)
Sumber :
The Benefits of Flexible Working Arrangements :A Future of Work Report 2012
(Future of Work Institute, 2012)
31. 1. Communication
2. Collaborative leadership
3. Empathy
4. Honesty
5. Creativity
6. Critical thinking
7. Patience
8. Political awareness
Some of the most common skills public
servants need :
(https://www.publicservicedegrees.org/)
32. Survive
1) Kemampuan kognitif ;
a) memecahkan masalah yang
kompleks,
b) Punya kemampuan
memahami sesuatu
(literasi), dan
c) berpikir kritis.
2) Softskill,
a) berkomunikasi,
b) berempati,
c) punya growth mindset, dan
d) adaptif
3) Teknologi.
50. *Maret 2020
• 8 juta mahasiswa dan 300
ribu dosen bertransformasi
ke pembelajaran daring
• 70 % pembelajaran daring
baik sd amat baik
• 30 % masih ada kelemahan
• Kendala : aksesabilitas dan
stabilitas jaringan
Pendekatan saat ini untuk mengembangkan keterampilan digital rusak. Upaya pelatihan yang ada untuk mengembangkan keterampilan tidak sinkron. Hanya 4% perusahan menyesuaikan usaha pelatihan mereka dengan strtagi digital mereka. Tidak ada peruahaan yang menghabiskan lebih 20% anggaran training digital mereka. Hanya 20 % perusahaan yang manfaat nakernya berasal dari digital training, Masalahnya banyak perusahaan menggunakan metode tradisional untuk mencari skill digital. Dan hanya 13% perushaan2 yang menggunakan metode innovatif.