SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
PENERAPAN INTEGRAL
TENTU PADA PENGAIRAN
PEMBIBITAN PERKEBUNAN
SAWIT
KELOMPOK 2
1. ARIFA HARYANI
2. KHOIRUNNISA. S
3. NUKE AFRILA
4. TIWI ZELINSA
NOPRIANI
5. SUCI ANGRAINI
6. TEDI TRYANDA
7. FESTY ELIZA
8. HARYANDA NASUTION
Pengertian Kalkulus
Kalkulus (Bahasa Latin: calculus, artinya "batu
kecil", untuk menghitung) adalah cabang
ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral,
dan deret tak terhingga. Kalkulus adalah cabang ilmu
matematika yang menganalisis masalah-masalah
perubahan. Kalkulus terbagi menjadi dua cabang utama,
yaitu; kalkulus diferensial dan kalkulus integral, keduanya
saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus.
Latar Belakang
Kelapa sawit bukan tanaman asli Indonesia. Namun, kenyataannya mampu hadir dan
berkiprah di Indonesia tumbuh dan berkembang dengan baik dan produk olahannya – minyak
sawit – menjadi salah satu komoditas perkebunan handal (Tim Penulis PS, 1999). Pemerintah
mememilih kelapa sawit sebagai komoditas perkebunan yang mendapat prioritas untuk
pengembangan penanamannya. Hal ini dikarenakan menurut laporan Biro Pusat Statistik, 1990,
diantara ketiganya, karet olahan memberikan sumbangsih perolehan ekspor yang terbanyak, 892,2
juta US Dollar, diikuti kopi 369,2 juta US Dolar, dan minyak sawit 203,5 juta US Dollar.
Perkebunan kelapa sawit dalam perkembangannya tidk hanya diusahakan di Asia
Tenggara, tetapi wilayah lain juga mengusahakannya. Pada tahun 1940-an sampai 1970-an,
Nigeria merupakan produsen terbesar minyak sawit dunia, setingkat di atas Indonesia.
Pengertian Integral
Integral merupakan bentuk operasi matematika yang menjadi
kebalikan (invers) dari operasi turunan dan limit dari jumlah
atau suatu luas daerah tertentu.
Kegunaan Integral
a. Ekonomi: mencari biaya total, mencari fungsi peneriamaan total, mencari fungsi
konsumsi, fungsi tabung, besetai fungsi-fungsi marginalnya dan masih banyak lagi
b. Teknologi: memecahkan persoalan yang berkaitan dengan volume atau untuk mencari
berapa volume air yang di alirkan baik itu pada bidang perkebunan atau pertanian,
Panjang kurva, keluaran kardiak, gaya pada bendungan, usaha dan lain-lain.
c. Fisika: alat analisis rangkaian listrik, medan magnet pada kumparan, gaya pada
struktur pelengkung dll
Pembibitan Kelapa Sawit
Pembibitan merupakan salah satu
tahapan dalam pembudidayaan kelapa sawit. Tujuan
diadakan pembibitan adalah agar bibit sudah cukup
kuat dan besar sebelum ditanam di lapang. Selain itu,
agar pertumbuhan semua bibit dapat seragam. Pada
lahan yang terbatas pembibitan dilakukan
menggunakan kantong plastik besar (polybag) (Tim
Penulis PS, 1999). Kebutuhan air pada bibit kelapa
sawit terbagi dua, yaitu pada pembibitan awal
kebutuhan air per pokok 0,1 – 0,3 liter/hari dan
pembibitan utama dilakukan selama 12 bulan.
Kebutuhan air pada pembibitan utama dapat dilihat
pada Tabel. Contoh bibit sawit dapat dlihat pada
Gambar .
Umur bibit (bulan) Kebutuhan
air/pokok/hari(liter)
0 – 3 1(sprinkler 1,5 jam)
3 – 6 2 (sprinkler 1 jam 45 menit)
6 – 12 3 (sprinkler 2 jam)
Tabel Kebutuhan air pada pembibitan utama
Sistem Pengairan atau Irigasi Perkebunan
Kelapa Sawit
Pengairan atau Irigasi perkebunan kelapa
sawit sangat mempengaruhi hasil produktivitas kelapa
sawit. Sebagai contoh, Ochs dan Daniel (dalam
Rahutomo, dkk. 2007) melaporkan bahwa rerata
jumlah tandan, rerata berat tandan, danproduktivitas
kelapa sawit pada plot per tanaman kelapa sawit yang
memperoleh irigasi lebih tinggi dibandingkan pada
plot yang tidak memperoleh irigasi dapat dilihat pada
Tabel
Hubungan v’(t) dengan v(t)
Hubungan dari v’(t) dengan v (t) yaitu pada pencarian volume dengan menggunakan
integral. V(t) merupakan volume air yang keluar. Pengintegralan v’(t) merupakan volume dari v(t).
Hal ini terjadi sesuai dengan hubungan kecepatan dengan percepatan. Kecepatan merupakan
integral dari percepatan dengan luasan daerah di bawah kurva. Maksud ini sesuai dengan
pengertian integral tentu sebagai luas daerah.
Integral tentu
Integral tentu merupakan suatu integral yang dibatasi oleh suatu nilai tertentu yang
sering disebut batas atas dan batas bawah. Anggap f suatu fungsi yang didefinisikan pada selang
tertutup [a,b]. Dikatakan f adalah terintegrasikan pada [a,b] lebih lanjut 𝑎
𝑏
𝑓 𝑥 𝑑𝑥, disebut
integral tentu f dari a ke b (Purcell, Edwin J. 2003) . Dinyatakan pada Persamaan
1 𝑎
𝑏
𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = lim
𝑃 →0 𝑖=1
𝑛
𝑓 𝑥𝑖 ∆𝑥𝑖
.................................................................................................(2)
Penyelesaian yang dilakukan pada pembahasan soal pada BAB IV merupakan
penerapan rumus integral pada Persamaan 1 dengan mengurangi luas perkebunan sawit dengan
persamaan dari rata-rata air. Hal ini dilakukan karena irigasi dari air dibuat dengan pipa yang
dipasang pada lahan perkebunan dengan batas waktu yang akan dicari. Persamaan dari permasalah
ini dapat dilihat pada Persamaan 2.
𝑉 𝑡 − 𝑉 0 = 0
𝑡
2𝑥 + 5 − 500 ................................................................................................. (2)
Persamaan didapat dari beberapa percobaan, apabila hasil penyelesaian tersebut tidak didapatkan
dari rumus integral tentu maka digunakan Rumus ABC dalam menyelesaikannya.
Rumus ABC
Rumus ABCmerupakan salah satu alternatif dalam penyelesaian persamaan kuadrat.
Alternatif ini digunakan ketika suatu persamaan tidak dapat diselesaikan menggunakan cara yang
biasa. Rumus ABC adalah sebuah rumus untuk mencari akar-akar persamaan kuadrat (Fitrah,
2019). Persamaan kuadrat tersebut berbentuk ax2 + bx + c = 0. Rumus ABC dinyatakan seperti
pada persamaan (3)
𝑋 =
−𝑏± 𝑏2−4𝑎𝑐
2𝑎
................................................................................................................................(3)
Contoh penerapan integral dalam pengisian tangki air
Di suatu perkebunan dialirkan air keluar dari tangki berisi 2000 L
air. Air tersebut akan dialirkan ke suatu lahan perkebunan sawit
dengan luas 100 m2. Perkebunan tersebut akan dialiri dengan rata-
rata air V’(t ) = 2x +5, dimana t diukur dalam hari dan V (t)
dalam Liter, jika kebutuhan perkebunan tersebut Pada awalnya
tangki berisi penuh. Berapa hari yang dibutuhkan hingga tangki
tinggal 100 liter?.
Penyelesaian
V’(t) = 2x +5
V(0) = 0
V(t) = 2000 – 100 = 1900
Untuk menjawab tujuan 1 menggunakan persamaan
V(0) - V(t) = 0
𝑡
(2𝑥 + 5) dt
2000-100 = 0
𝑡
(2𝑥 + 5) dt
1900 = 𝑥2
+ 5𝑥 0
𝑡
1900 = 𝑡2
+ 5𝑡
−𝑡2
−5𝑡 − 1900 = 0
Atau persamaan yang didapatkan 𝑡2
+5𝑡 − 1900 = 0
Dikarenakan persamaan tidak dapat diselesaikan dengan cara biasa, maka menggunakan rumus
ABC
−𝑏 ± 𝑏2− 4.𝑎.𝑐
2𝑎
=
−5 ± 52 − 4.1. (−1900)
2.1
=
−5 ± 25 + 7600
2
=
−5 ± 7625
2
=
−5+ 7625
2
= 41,16 hari
−5 − 7625
2
= −46
Pembahasan
Untuk menjawab tujuan 2 menggunakan persamaan
V(0) – V(takhir) = 0
𝑡
(2𝑥 + 5) dt
2000 – 0 = 𝑡2
+ 5𝑡
−𝑡2−5𝑡 + 2000 = 0
5 ± 52+8000)
−2
= ±42 hari
Untuk 1 tahun maka diperlukan
365 ℎ𝑎𝑟𝑖
42 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖
= 8.6 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖
Karena hasil yang didapatkan dari perhitungan adalah 41 hari, maka waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan pengisian tangki air dalam bulan adalah 1 bulan 3 hari.
Hal ini dapat diihat pada Tabel dan Gambar dibawah ini.
t (hari) v (t)
0 2000
1 1994
6 1934
12 1796
18 1586
24 1304
30 950
36 524
42 26
Tabel 4. Pengaruh t (hari) terhadap v(t) Grafik Hubungan v(t) dengan t
0 1 6 12 18 24 30 36 42
2000 1994
1934
1796
1586
1304
950
524
26
0
500
1000
1500
2000
2500
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan mendapatkan waktu untuk
melakukan pengisian tangki air kembali yang setelah 1 bulan 3 hari. Pada
permasalahan di atas luas lahan yang digunakan adalah 100 m2. Luas lahan
tersebut dapat menampung bibit sebanyak 100 buah sehingga kebutuhan
airnya selama 12 bulan adalah 2000 liter air × 8,6 tangki = 17.381 liter. 1
bibit membutuhkan ± 0,2 L/hari maka 365 hari membutuhkan 73 L (Pusat
Penelitian Marihat – Bandar Kuala, 1992). Oleh karena itu, 17.381 liter / 73 L/
bibit dapat digunakan untuk kebutuhan 238 tanaman atau bibit.
Apabila luas100 m2 maka jarak tanam untuk 235 tanaman adalah
100 m2 = 10m x 10m = 1000cm x 1000cm.
Apabila 1 baris terdapat 1000cm = 60 cm x 17 tanaman
Apabila 1 kolom terdapat 1000cm = 71 cm x 14 tanaman
Maka jarak tanaman adalah 60 cm x 71cm dengan lajur tanaman 17 x 14 = (p x l)
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to penerapan integral tentu pada pengairan pembibitan perkebunana kelapa sawit

Kebutuhan Air tanaman secara empiris
Kebutuhan Air tanaman secara empirisKebutuhan Air tanaman secara empiris
Kebutuhan Air tanaman secara empirisKarla Puspita Sari
 
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtrPraktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtrGusti Rusmayadi
 
Kalkulus kel 5. Penerapan Integral Tak Tentu Terhadap Irigasi Tetes
Kalkulus kel 5. Penerapan Integral Tak Tentu Terhadap Irigasi TetesKalkulus kel 5. Penerapan Integral Tak Tentu Terhadap Irigasi Tetes
Kalkulus kel 5. Penerapan Integral Tak Tentu Terhadap Irigasi TetesRikaMudrikah1
 
Aplikasi integral dalam menghitung volume keranjang buah jeruk
Aplikasi integral dalam menghitung volume keranjang buah jerukAplikasi integral dalam menghitung volume keranjang buah jeruk
Aplikasi integral dalam menghitung volume keranjang buah jerukMutiaagustin15
 
Cover dan pendahuluan karya tulis
Cover dan pendahuluan karya tulisCover dan pendahuluan karya tulis
Cover dan pendahuluan karya tulisDvi Setiawan
 
BAKUL 05Kebutuhan Air Tanaman.ppt FWFWFW WVWEFEWRG FEWGTG WGWGW4 GEGWGTW AEGE...
BAKUL 05Kebutuhan Air Tanaman.ppt FWFWFW WVWEFEWRG FEWGTG WGWGW4 GEGWGTW AEGE...BAKUL 05Kebutuhan Air Tanaman.ppt FWFWFW WVWEFEWRG FEWGTG WGWGW4 GEGWGTW AEGE...
BAKUL 05Kebutuhan Air Tanaman.ppt FWFWFW WVWEFEWRG FEWGTG WGWGW4 GEGWGTW AEGE...P3MIANUGERAHPTHSJKNS
 
Analisis kebutuhan air (fao)
Analisis kebutuhan air (fao)Analisis kebutuhan air (fao)
Analisis kebutuhan air (fao)Faisal Issa
 
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...Rendiswan Dhana
 
MATEMATIKA EKONOMI.pptx
MATEMATIKA EKONOMI.pptxMATEMATIKA EKONOMI.pptx
MATEMATIKA EKONOMI.pptxnanda976134
 
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)Ferli Dian SAputra
 
02_Kebutuhan Air Irigasi_Part1.ppt
02_Kebutuhan Air Irigasi_Part1.ppt02_Kebutuhan Air Irigasi_Part1.ppt
02_Kebutuhan Air Irigasi_Part1.pptAdeliaForYou
 
Makalah aplikasi integral dalam menghitung volume keranjang buah jeruk
Makalah aplikasi integral dalam menghitung volume keranjang buah jerukMakalah aplikasi integral dalam menghitung volume keranjang buah jeruk
Makalah aplikasi integral dalam menghitung volume keranjang buah jerukMutiaagustin15
 
Slide-CIV-307-CIV-307-P6-P7-Kebutuhan-Air-Irigasi.pptx
Slide-CIV-307-CIV-307-P6-P7-Kebutuhan-Air-Irigasi.pptxSlide-CIV-307-CIV-307-P6-P7-Kebutuhan-Air-Irigasi.pptx
Slide-CIV-307-CIV-307-P6-P7-Kebutuhan-Air-Irigasi.pptxMikhaelHizkiaKemur
 

Similar to penerapan integral tentu pada pengairan pembibitan perkebunana kelapa sawit (20)

Kebutuhan Air tanaman secara empiris
Kebutuhan Air tanaman secara empirisKebutuhan Air tanaman secara empiris
Kebutuhan Air tanaman secara empiris
 
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtrPraktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
 
Kalkulus kel 5. Penerapan Integral Tak Tentu Terhadap Irigasi Tetes
Kalkulus kel 5. Penerapan Integral Tak Tentu Terhadap Irigasi TetesKalkulus kel 5. Penerapan Integral Tak Tentu Terhadap Irigasi Tetes
Kalkulus kel 5. Penerapan Integral Tak Tentu Terhadap Irigasi Tetes
 
Tugas Paper Statistika
Tugas Paper StatistikaTugas Paper Statistika
Tugas Paper Statistika
 
Aplikasi integral dalam menghitung volume keranjang buah jeruk
Aplikasi integral dalam menghitung volume keranjang buah jerukAplikasi integral dalam menghitung volume keranjang buah jeruk
Aplikasi integral dalam menghitung volume keranjang buah jeruk
 
Cover dan pendahuluan karya tulis
Cover dan pendahuluan karya tulisCover dan pendahuluan karya tulis
Cover dan pendahuluan karya tulis
 
BAKUL 05Kebutuhan Air Tanaman.ppt FWFWFW WVWEFEWRG FEWGTG WGWGW4 GEGWGTW AEGE...
BAKUL 05Kebutuhan Air Tanaman.ppt FWFWFW WVWEFEWRG FEWGTG WGWGW4 GEGWGTW AEGE...BAKUL 05Kebutuhan Air Tanaman.ppt FWFWFW WVWEFEWRG FEWGTG WGWGW4 GEGWGTW AEGE...
BAKUL 05Kebutuhan Air Tanaman.ppt FWFWFW WVWEFEWRG FEWGTG WGWGW4 GEGWGTW AEGE...
 
Analisis kebutuhan air (fao)
Analisis kebutuhan air (fao)Analisis kebutuhan air (fao)
Analisis kebutuhan air (fao)
 
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...
 
MATEMATIKA EKONOMI.pptx
MATEMATIKA EKONOMI.pptxMATEMATIKA EKONOMI.pptx
MATEMATIKA EKONOMI.pptx
 
Bab i vi
Bab i viBab i vi
Bab i vi
 
Pp irigasi drainasi gnp 13 14
Pp  irigasi drainasi gnp 13 14Pp  irigasi drainasi gnp 13 14
Pp irigasi drainasi gnp 13 14
 
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
 
02_Kebutuhan Air Irigasi_Part1.ppt
02_Kebutuhan Air Irigasi_Part1.ppt02_Kebutuhan Air Irigasi_Part1.ppt
02_Kebutuhan Air Irigasi_Part1.ppt
 
1.pdf
1.pdf1.pdf
1.pdf
 
Makalah pbl 2
Makalah pbl 2Makalah pbl 2
Makalah pbl 2
 
Makalah aplikasi integral dalam menghitung volume keranjang buah jeruk
Makalah aplikasi integral dalam menghitung volume keranjang buah jerukMakalah aplikasi integral dalam menghitung volume keranjang buah jeruk
Makalah aplikasi integral dalam menghitung volume keranjang buah jeruk
 
Slide-CIV-307-CIV-307-P6-P7-Kebutuhan-Air-Irigasi.pptx
Slide-CIV-307-CIV-307-P6-P7-Kebutuhan-Air-Irigasi.pptxSlide-CIV-307-CIV-307-P6-P7-Kebutuhan-Air-Irigasi.pptx
Slide-CIV-307-CIV-307-P6-P7-Kebutuhan-Air-Irigasi.pptx
 
Debit banjir
Debit banjirDebit banjir
Debit banjir
 
2. bab 2
2. bab 22. bab 2
2. bab 2
 

Recently uploaded

Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 

Recently uploaded (20)

Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 

penerapan integral tentu pada pengairan pembibitan perkebunana kelapa sawit

  • 1. PENERAPAN INTEGRAL TENTU PADA PENGAIRAN PEMBIBITAN PERKEBUNAN SAWIT KELOMPOK 2 1. ARIFA HARYANI 2. KHOIRUNNISA. S 3. NUKE AFRILA 4. TIWI ZELINSA NOPRIANI 5. SUCI ANGRAINI 6. TEDI TRYANDA 7. FESTY ELIZA 8. HARYANDA NASUTION
  • 2. Pengertian Kalkulus Kalkulus (Bahasa Latin: calculus, artinya "batu kecil", untuk menghitung) adalah cabang ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan deret tak terhingga. Kalkulus adalah cabang ilmu matematika yang menganalisis masalah-masalah perubahan. Kalkulus terbagi menjadi dua cabang utama, yaitu; kalkulus diferensial dan kalkulus integral, keduanya saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus.
  • 3. Latar Belakang Kelapa sawit bukan tanaman asli Indonesia. Namun, kenyataannya mampu hadir dan berkiprah di Indonesia tumbuh dan berkembang dengan baik dan produk olahannya – minyak sawit – menjadi salah satu komoditas perkebunan handal (Tim Penulis PS, 1999). Pemerintah mememilih kelapa sawit sebagai komoditas perkebunan yang mendapat prioritas untuk pengembangan penanamannya. Hal ini dikarenakan menurut laporan Biro Pusat Statistik, 1990, diantara ketiganya, karet olahan memberikan sumbangsih perolehan ekspor yang terbanyak, 892,2 juta US Dollar, diikuti kopi 369,2 juta US Dolar, dan minyak sawit 203,5 juta US Dollar. Perkebunan kelapa sawit dalam perkembangannya tidk hanya diusahakan di Asia Tenggara, tetapi wilayah lain juga mengusahakannya. Pada tahun 1940-an sampai 1970-an, Nigeria merupakan produsen terbesar minyak sawit dunia, setingkat di atas Indonesia.
  • 4. Pengertian Integral Integral merupakan bentuk operasi matematika yang menjadi kebalikan (invers) dari operasi turunan dan limit dari jumlah atau suatu luas daerah tertentu.
  • 5. Kegunaan Integral a. Ekonomi: mencari biaya total, mencari fungsi peneriamaan total, mencari fungsi konsumsi, fungsi tabung, besetai fungsi-fungsi marginalnya dan masih banyak lagi b. Teknologi: memecahkan persoalan yang berkaitan dengan volume atau untuk mencari berapa volume air yang di alirkan baik itu pada bidang perkebunan atau pertanian, Panjang kurva, keluaran kardiak, gaya pada bendungan, usaha dan lain-lain. c. Fisika: alat analisis rangkaian listrik, medan magnet pada kumparan, gaya pada struktur pelengkung dll
  • 6. Pembibitan Kelapa Sawit Pembibitan merupakan salah satu tahapan dalam pembudidayaan kelapa sawit. Tujuan diadakan pembibitan adalah agar bibit sudah cukup kuat dan besar sebelum ditanam di lapang. Selain itu, agar pertumbuhan semua bibit dapat seragam. Pada lahan yang terbatas pembibitan dilakukan menggunakan kantong plastik besar (polybag) (Tim Penulis PS, 1999). Kebutuhan air pada bibit kelapa sawit terbagi dua, yaitu pada pembibitan awal kebutuhan air per pokok 0,1 – 0,3 liter/hari dan pembibitan utama dilakukan selama 12 bulan. Kebutuhan air pada pembibitan utama dapat dilihat pada Tabel. Contoh bibit sawit dapat dlihat pada Gambar . Umur bibit (bulan) Kebutuhan air/pokok/hari(liter) 0 – 3 1(sprinkler 1,5 jam) 3 – 6 2 (sprinkler 1 jam 45 menit) 6 – 12 3 (sprinkler 2 jam) Tabel Kebutuhan air pada pembibitan utama
  • 7. Sistem Pengairan atau Irigasi Perkebunan Kelapa Sawit Pengairan atau Irigasi perkebunan kelapa sawit sangat mempengaruhi hasil produktivitas kelapa sawit. Sebagai contoh, Ochs dan Daniel (dalam Rahutomo, dkk. 2007) melaporkan bahwa rerata jumlah tandan, rerata berat tandan, danproduktivitas kelapa sawit pada plot per tanaman kelapa sawit yang memperoleh irigasi lebih tinggi dibandingkan pada plot yang tidak memperoleh irigasi dapat dilihat pada Tabel
  • 8. Hubungan v’(t) dengan v(t) Hubungan dari v’(t) dengan v (t) yaitu pada pencarian volume dengan menggunakan integral. V(t) merupakan volume air yang keluar. Pengintegralan v’(t) merupakan volume dari v(t). Hal ini terjadi sesuai dengan hubungan kecepatan dengan percepatan. Kecepatan merupakan integral dari percepatan dengan luasan daerah di bawah kurva. Maksud ini sesuai dengan pengertian integral tentu sebagai luas daerah. Integral tentu Integral tentu merupakan suatu integral yang dibatasi oleh suatu nilai tertentu yang sering disebut batas atas dan batas bawah. Anggap f suatu fungsi yang didefinisikan pada selang tertutup [a,b]. Dikatakan f adalah terintegrasikan pada [a,b] lebih lanjut 𝑎 𝑏 𝑓 𝑥 𝑑𝑥, disebut integral tentu f dari a ke b (Purcell, Edwin J. 2003) . Dinyatakan pada Persamaan 1 𝑎 𝑏 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = lim 𝑃 →0 𝑖=1 𝑛 𝑓 𝑥𝑖 ∆𝑥𝑖 .................................................................................................(2)
  • 9. Penyelesaian yang dilakukan pada pembahasan soal pada BAB IV merupakan penerapan rumus integral pada Persamaan 1 dengan mengurangi luas perkebunan sawit dengan persamaan dari rata-rata air. Hal ini dilakukan karena irigasi dari air dibuat dengan pipa yang dipasang pada lahan perkebunan dengan batas waktu yang akan dicari. Persamaan dari permasalah ini dapat dilihat pada Persamaan 2. 𝑉 𝑡 − 𝑉 0 = 0 𝑡 2𝑥 + 5 − 500 ................................................................................................. (2) Persamaan didapat dari beberapa percobaan, apabila hasil penyelesaian tersebut tidak didapatkan dari rumus integral tentu maka digunakan Rumus ABC dalam menyelesaikannya.
  • 10. Rumus ABC Rumus ABCmerupakan salah satu alternatif dalam penyelesaian persamaan kuadrat. Alternatif ini digunakan ketika suatu persamaan tidak dapat diselesaikan menggunakan cara yang biasa. Rumus ABC adalah sebuah rumus untuk mencari akar-akar persamaan kuadrat (Fitrah, 2019). Persamaan kuadrat tersebut berbentuk ax2 + bx + c = 0. Rumus ABC dinyatakan seperti pada persamaan (3) 𝑋 = −𝑏± 𝑏2−4𝑎𝑐 2𝑎 ................................................................................................................................(3)
  • 11. Contoh penerapan integral dalam pengisian tangki air Di suatu perkebunan dialirkan air keluar dari tangki berisi 2000 L air. Air tersebut akan dialirkan ke suatu lahan perkebunan sawit dengan luas 100 m2. Perkebunan tersebut akan dialiri dengan rata- rata air V’(t ) = 2x +5, dimana t diukur dalam hari dan V (t) dalam Liter, jika kebutuhan perkebunan tersebut Pada awalnya tangki berisi penuh. Berapa hari yang dibutuhkan hingga tangki tinggal 100 liter?.
  • 12. Penyelesaian V’(t) = 2x +5 V(0) = 0 V(t) = 2000 – 100 = 1900 Untuk menjawab tujuan 1 menggunakan persamaan V(0) - V(t) = 0 𝑡 (2𝑥 + 5) dt 2000-100 = 0 𝑡 (2𝑥 + 5) dt 1900 = 𝑥2 + 5𝑥 0 𝑡 1900 = 𝑡2 + 5𝑡 −𝑡2 −5𝑡 − 1900 = 0 Atau persamaan yang didapatkan 𝑡2 +5𝑡 − 1900 = 0
  • 13. Dikarenakan persamaan tidak dapat diselesaikan dengan cara biasa, maka menggunakan rumus ABC −𝑏 ± 𝑏2− 4.𝑎.𝑐 2𝑎 = −5 ± 52 − 4.1. (−1900) 2.1 = −5 ± 25 + 7600 2 = −5 ± 7625 2 = −5+ 7625 2 = 41,16 hari −5 − 7625 2 = −46
  • 14. Pembahasan Untuk menjawab tujuan 2 menggunakan persamaan V(0) – V(takhir) = 0 𝑡 (2𝑥 + 5) dt 2000 – 0 = 𝑡2 + 5𝑡 −𝑡2−5𝑡 + 2000 = 0 5 ± 52+8000) −2 = ±42 hari Untuk 1 tahun maka diperlukan 365 ℎ𝑎𝑟𝑖 42 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 = 8.6 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 Karena hasil yang didapatkan dari perhitungan adalah 41 hari, maka waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengisian tangki air dalam bulan adalah 1 bulan 3 hari. Hal ini dapat diihat pada Tabel dan Gambar dibawah ini.
  • 15. t (hari) v (t) 0 2000 1 1994 6 1934 12 1796 18 1586 24 1304 30 950 36 524 42 26 Tabel 4. Pengaruh t (hari) terhadap v(t) Grafik Hubungan v(t) dengan t 0 1 6 12 18 24 30 36 42 2000 1994 1934 1796 1586 1304 950 524 26 0 500 1000 1500 2000 2500 1 2 3 4 5 6 7 8 9
  • 16. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan mendapatkan waktu untuk melakukan pengisian tangki air kembali yang setelah 1 bulan 3 hari. Pada permasalahan di atas luas lahan yang digunakan adalah 100 m2. Luas lahan tersebut dapat menampung bibit sebanyak 100 buah sehingga kebutuhan airnya selama 12 bulan adalah 2000 liter air × 8,6 tangki = 17.381 liter. 1 bibit membutuhkan ± 0,2 L/hari maka 365 hari membutuhkan 73 L (Pusat Penelitian Marihat – Bandar Kuala, 1992). Oleh karena itu, 17.381 liter / 73 L/ bibit dapat digunakan untuk kebutuhan 238 tanaman atau bibit. Apabila luas100 m2 maka jarak tanam untuk 235 tanaman adalah 100 m2 = 10m x 10m = 1000cm x 1000cm. Apabila 1 baris terdapat 1000cm = 60 cm x 17 tanaman Apabila 1 kolom terdapat 1000cm = 71 cm x 14 tanaman Maka jarak tanaman adalah 60 cm x 71cm dengan lajur tanaman 17 x 14 = (p x l)