SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Benda Dengan Segenap Makna Fisik
Dan Kimiawi
Fajar Hidayat (41614010065)
Ardio Sanjaya (41614010071)
Dalam menelaah segala ciptaan (entity) di Bumi dan sekitar
ini perlu di pahami bahwa segenap pengada, baik yang ragawi
(benda) maupun insani (makhluk hidup) pada dasarnya sekaligus
memperlihatkan sifat fisik dan kimiawi. Misalnya O2 (oksigen)
dan CO2 (karbondioksida) keduanya dikenal sebagai bahan
kimia, tetapi keberadaannya sebagai gas, baik gas oksigen
maupun gas karbondioksida merupakan benda secara fisik.
Contoh lain adalah H2O, yang dikenal sebagai benda dengan
rumus kimiawi,tetapi keberadaannya di Alam sebagai air. Proses
yang dialami oleh air pun dapat bersifat fisik, misalnya kalau gula
yang manis dilarutkan dalam air, rasa yang manis dengan
tambahan air berubah fisiknya menjadi kurang atau tidak manis.
Secara kimiawi, air juga terlibat dalam proses kimia, seperti
halnya dalam fotosintesis, dimana CO2 + H2O menjadi C6H12O6
(karbohidrat) dan O2 (oksigen).
Demikian pula halnya dengan berbagai bahan atau benda
lain, misalnya batu bara, yang terdiri atas unsur C, H, N, S dan O
dalm berbagai perbandingan, mulai benda yang disebut selulosa
dengan kadar C ± 45%, sampai antrasit (batu bara tua) dengan
kadar C ± 95%. Hasil pembakaran batu bara (dengan O2)
memang berbeda-beda terutama dari kandungan C-nya, makin
tinggi kandungan C-nya makin panas hasil pembakarannya.
Kandungan bahan yang lain seperti H, N dan S juga ikut
terbakar, tetapi tidak cukup nyata pengaruh panas yang
dihasilkan.
Dalam tubuh makhluk hidup, termasuk manusia
perwujudannya memang fisik sebagai pengada insani lain, tetapi
dalam kehidupannya segala proses yang terjadi juga bersifat fisik
maupun kimia, karena dalam metabolisme disebut proses kimia-
fisika (physicochemistry).
A. Pendekatan strategik pengelolaan kimia
Di Dahia, Brazil pada tahun 2000 telah diselenggarakan pertemuan yang
disebut Forum (ke-III) dari SAICM, Strategic Approach to International Chemical
Management. Dalam pertemuan tersebut telah disepakati Deklarasi Dahia yang
berkaitan dengan perioritas sebagai berikut:
• Kendala-kendala dan keamanan kimia;
• Keamanan permukiman dan kesehatan;
• Pengumpulan data tentang kecelakaan (kimia);
• Pengelolaan risiko dan pengendalian penggunaan pestisida yang beracun;
• Pengembangan kapasitas kelembagaan; dan
• Tindak lanjut SAICM di setiap negara.
Pertemuan ini dihadiri oleh 122 wakil negara, 11 lembaga antarnegara
seperti WHO, ILO, UNEP, FAO, UNDP, UNESCO, dan sebagainya. Dalam
mengembangkan kerja sama international tentang penyelamatan bahan kimia,
diharapkan agar World Customs Organization (WCO) ikut mengatur dan
mengawasi peredaraan/lalu-lintas bahan kimia antarnegara. Disepakati bahwa
dana yang ada pada Global Environmental Safety (GEF) dapat diluncurkan
untuk melaksanakan konversi Stockholm pada tahun 2006.
B. Tim koordinasi pengolahan bahan kimia secara strategik
Sebagai tindak lanjut komitmen pemerintah Indonesia sejak
tahun 1997 telah dibentuk Tim Teknis Pengolahan Bahan Kimia
Terpadu yang terdiri atas wakil lintas sektor dengan Kementrrian
Lingkungan Hidup sebagai leading sektor dengan dibantu oleh
Badan POM ( Badan Pengawas Obat dan Makan). Sektor yang
terkait di dalam tim tersebut adalah komisi pestisida, kerjasama
BATAN-Depkes, Badan kesehatan dan keselamatan kerja, komisi
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau AMDAL (baca:komisi
kelakyakan pembangunan ), forum koordinasi manajemen kimia
terpadu, dan berbagai badan lain yang dalam pembentukan seperti
pusat pengendalian keracuna/pusat informasi keracunan. Berbagai
kegiatan penunjang perlu dikembangkan seperti pendidikan,mulai
sekolah dasar, menengah sampai perguruan tinggi, pelatihan,
pertemuan antar sektor, dan lain-lain.
Profil nasional tentang infrastruktur pengelolaan bahan kimia di
Indonesia jika menyangkut produksi, impor-ekspor serta penggunaan bahan
kimia. Di samping itu juga disertai perencanaan dan pengawasan
pengelolaan limbah bahan kimia dari berbagai sumber, industri, hotel,
rumah makan, dan sebagainya. Dalam menelaah segala ciptaan (entity) di
Bumi dan sekitar ini perlu di pahami bahwa segenap pengada, baik yang
ragawi (benda) maupun insani (makhluk hidup) pada dasarnya sekaligus
memperlihatkan sifat fisik dan kimiawi. Misalnya O2 (oksigen) dan CO2
(karbondioksida) keduanya dikenal sebagai bahan kimia, tetapi
keberadaannya sebagai gas, baik gas oksigen maupun gas karbondioksida
merupakan benda secara fisik. Contoh lain adalah H2O, yang dikenal
sebagai benda dengan rumus kimiawi,tetapi keberadaannya di Alam
sebagai air. Proses yang dialami oleh air pun dapat bersifat fisik, misalnya
kalau gula yang manis dilarutkan dalam air, rasa yang manis dengan
tambahan air berubah fisiknya menjadi kurang atau tidak manis. Secara
kimiawi, air juga terlibat dalam proses kimia, seperti halnya dalam
fotosintesis, dimana CO2 + H2O menjadi C6H12O6 (karbohidrat) dan O2
(oksigen).
Demikian pula halnya dengan berbagai bahan atau benda lain,
misalnya batu bara, yang terdiri atas unsur C, H, N, S dan O dalm berbagai
perbandingan, mulai benda yang disebut selulosa dengan kadar C ± 45%,
sampai antrasit (batu bara tua) dengan kadar C ± 95%. Hasil pembakaran
batu bara (dengan O2) memang berbeda-beda terutama dari kandungan C-
nya, makin tinggi kandungan C-nya makin panas hasil pembakarannya.
Kandungan bahan yang lain seperti H, N dan S juga ikut terbakar, tetapi tidak
cukup nyata pengaruh panas yang dihasilkan.
Dalam tubuh makhluk hidup, termasuk manusia perwujudannya memang fisik
sebagai pengada insani lain, tetapi dalam kehidupannya segala proses yang terjadi
juga bersifat fisik maupun kimia, karena dalam metabolisme disebut proses kimia-
fisika (physicochemistry).
A. Pendekatan strategik pengelolaan kimia
Di Dahia, Brazil pada tahun 2000 telah diselenggarakan pertemuan yang
disebut Forum (ke-III) dari SAICM, Strategic Approach to International Chemical
Management. Dalam pertemuan tersebut telah disepakati Deklarasi Dahia yang
berkaitan dengan perioritas sebagai berikut:
• Kendala-kendala dan keamanan kimia;
• Keamanan permukiman dan kesehatan;
• Pengumpulan data tentang kecelakaan (kimia);
• Pengelolaan risiko dan pengendalian penggunaan pestisida yang beracun;
• Pengembangan kapasitas kelembagaan; dan
• Tindak lanjut SAICM di setiap negara.
Pertemuan ini dihadiri oleh 122 wakil negara, 11 lembaga antarnegara seperti
WHO, ILO, UNEP, FAO, UNDP, UNESCO, dan sebagainya. Dalam mengembangkan
kerja sama international tentang penyelamatan bahan kimia, diharapkan agar World
Customs Organization (WCO) ikut mengatur dan mengawasi peredaraan/lalu-lintas
bahan kimia antarnegara. Disepakati bahwa dana yang ada pada Global
Environmental Safety (GEF) dapat diluncurkan untuk melaksanakan konversi
Stockholm pada tahun 2006.
B. Tim koordinasi pengolahan bahan kimia secara strategik
Sebagai tindak lanjut komitmen pemerintah Indonesia sejak
tahun 1997 telah dibentuk Tim Teknis Pengolahan Bahan Kimia
Terpadu yang terdiri atas wakil lintas sektor dengan Kementrrian
Lingkungan Hidup sebagai leading sektor dengan dibantu oleh
Badan POM ( Badan Pengawas Obat dan Makan). Sektor yang
terkait di dalam tim tersebut adalah komisi pestisida, kerjasama
BATAN-Depkes, Badan kesehatan dan keselamatan kerja, komisi
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau AMDAL (baca:komisi
kelakyakan pembangunan ), forum koordinasi manajemen kimia
terpadu, dan berbagai badan lain yang dalam pembentukan seperti
pusat pengendalian keracuna/pusat informasi keracunan. Berbagai
kegiatan penunjang perlu dikembangkan seperti pendidikan,mulai
sekolah dasar, menengah sampai perguruan tinggi, pelatihan,
pertemuan antar sektor, dan lain-lain.
Profil nasional tentang infrastruktur pengelolaan bahan kimia
di Indonesia jika menyangkut produksi, impor-ekspor serta
penggunaan bahan kimia. Di samping itu juga disertai perencanaan
dan pengawasan pengelolaan limbah bahan kimia dari berbagai
sumber, industri, hotel, rumah makan, dan sebagainya.
Terima kasih

More Related Content

Similar to Benda Kimia Alam

Laporan biokimia hidrolisis karbohidrat
Laporan biokimia   hidrolisis karbohidratLaporan biokimia   hidrolisis karbohidrat
Laporan biokimia hidrolisis karbohidratMifta Rahmat
 
Laporan Uji Benedict
Laporan Uji BenedictLaporan Uji Benedict
Laporan Uji BenedictMalikul Mulki
 
Siklus biogeokimia
Siklus biogeokimiaSiklus biogeokimia
Siklus biogeokimiaFahmi Hamid
 
Mg 2 - Masalah dan Kesadaran Lingkungan Hidup
Mg 2 - Masalah dan Kesadaran Lingkungan HidupMg 2 - Masalah dan Kesadaran Lingkungan Hidup
Mg 2 - Masalah dan Kesadaran Lingkungan HidupFajarSidiqFitriadi
 
HBL15. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 15 hbl, hukum lingkungan, un...
HBL15. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 15 hbl, hukum lingkungan, un...HBL15. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 15 hbl, hukum lingkungan, un...
HBL15. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 15 hbl, hukum lingkungan, un...Muhammad Ramadhan
 
Hbl15, agung pangestu, hapzi ali, modul 15 hbl, hukum lingkungan
Hbl15, agung pangestu, hapzi ali, modul 15 hbl, hukum lingkunganHbl15, agung pangestu, hapzi ali, modul 15 hbl, hukum lingkungan
Hbl15, agung pangestu, hapzi ali, modul 15 hbl, hukum lingkunganAgungAgungPangestu
 
304513704-Hukum-Lingkungan (1).ppt
304513704-Hukum-Lingkungan (1).ppt304513704-Hukum-Lingkungan (1).ppt
304513704-Hukum-Lingkungan (1).pptluntengreen
 
Pendidika lingkungan hidup
Pendidika lingkungan hidupPendidika lingkungan hidup
Pendidika lingkungan hidup05011995
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan SampahPengelolaan Sampah
Pengelolaan SampahGita Puspita
 
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)Nurul Afdal Haris
 
Question and answer tentang keadilan iklim yayasan satu dunia
Question and answer tentang keadilan iklim yayasan satu duniaQuestion and answer tentang keadilan iklim yayasan satu dunia
Question and answer tentang keadilan iklim yayasan satu duniaSatuDunia Foundation
 
ppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxTutikVeriana1
 

Similar to Benda Kimia Alam (20)

Laporan biokimia hidrolisis karbohidrat
Laporan biokimia   hidrolisis karbohidratLaporan biokimia   hidrolisis karbohidrat
Laporan biokimia hidrolisis karbohidrat
 
Laporan Uji Benedict
Laporan Uji BenedictLaporan Uji Benedict
Laporan Uji Benedict
 
Siklus biogeokimia
Siklus biogeokimiaSiklus biogeokimia
Siklus biogeokimia
 
Mg 2 - Masalah dan Kesadaran Lingkungan Hidup
Mg 2 - Masalah dan Kesadaran Lingkungan HidupMg 2 - Masalah dan Kesadaran Lingkungan Hidup
Mg 2 - Masalah dan Kesadaran Lingkungan Hidup
 
Daur oksigen 2
Daur oksigen 2Daur oksigen 2
Daur oksigen 2
 
Sda udara
Sda udaraSda udara
Sda udara
 
Karbohidrat i
Karbohidrat iKarbohidrat i
Karbohidrat i
 
HBL15. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 15 hbl, hukum lingkungan, un...
HBL15. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 15 hbl, hukum lingkungan, un...HBL15. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 15 hbl, hukum lingkungan, un...
HBL15. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 15 hbl, hukum lingkungan, un...
 
Hbl15, agung pangestu, hapzi ali, modul 15 hbl, hukum lingkungan
Hbl15, agung pangestu, hapzi ali, modul 15 hbl, hukum lingkunganHbl15, agung pangestu, hapzi ali, modul 15 hbl, hukum lingkungan
Hbl15, agung pangestu, hapzi ali, modul 15 hbl, hukum lingkungan
 
304513704-Hukum-Lingkungan (1).ppt
304513704-Hukum-Lingkungan (1).ppt304513704-Hukum-Lingkungan (1).ppt
304513704-Hukum-Lingkungan (1).ppt
 
Pendidika lingkungan hidup
Pendidika lingkungan hidupPendidika lingkungan hidup
Pendidika lingkungan hidup
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan SampahPengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
 
8.1.+global+warming
8.1.+global+warming8.1.+global+warming
8.1.+global+warming
 
Laporan proyek fishew kelompok 4
Laporan proyek fishew kelompok 4Laporan proyek fishew kelompok 4
Laporan proyek fishew kelompok 4
 
Biokimia AKPER MUNA
Biokimia AKPER MUNA Biokimia AKPER MUNA
Biokimia AKPER MUNA
 
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)
 
kelautan
kelautankelautan
kelautan
 
Question and answer tentang keadilan iklim yayasan satu dunia
Question and answer tentang keadilan iklim yayasan satu duniaQuestion and answer tentang keadilan iklim yayasan satu dunia
Question and answer tentang keadilan iklim yayasan satu dunia
 
ppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptx
 
ppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptx
 

More from Ardio San

Lembar kuesioner tertutup pasti (buat diprint)
Lembar kuesioner  tertutup pasti (buat diprint)Lembar kuesioner  tertutup pasti (buat diprint)
Lembar kuesioner tertutup pasti (buat diprint)Ardio San
 
Lembar kuesioner pasti (buat diprint)
Lembar kuesioner pasti (buat diprint)Lembar kuesioner pasti (buat diprint)
Lembar kuesioner pasti (buat diprint)Ardio San
 
NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN
NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHANNEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN
NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHANArdio San
 
Prosedur AMDAL, Penyusun AMDAL dan Pihak yang Terlibat Penyusunan AMDAL.
Prosedur AMDAL, Penyusun AMDAL dan Pihak yang Terlibat Penyusunan AMDAL.Prosedur AMDAL, Penyusun AMDAL dan Pihak yang Terlibat Penyusunan AMDAL.
Prosedur AMDAL, Penyusun AMDAL dan Pihak yang Terlibat Penyusunan AMDAL.Ardio San
 
Review artikel 2
Review artikel 2Review artikel 2
Review artikel 2Ardio San
 
Review artikel
Review artikelReview artikel
Review artikelArdio San
 
Review jurnal
Review jurnalReview jurnal
Review jurnalArdio San
 
Pemanasan global
Pemanasan globalPemanasan global
Pemanasan globalArdio San
 
Beberapa jenis pencemaran air
Beberapa jenis pencemaran airBeberapa jenis pencemaran air
Beberapa jenis pencemaran airArdio San
 

More from Ardio San (20)

Lembar kuesioner tertutup pasti (buat diprint)
Lembar kuesioner  tertutup pasti (buat diprint)Lembar kuesioner  tertutup pasti (buat diprint)
Lembar kuesioner tertutup pasti (buat diprint)
 
Lembar kuesioner pasti (buat diprint)
Lembar kuesioner pasti (buat diprint)Lembar kuesioner pasti (buat diprint)
Lembar kuesioner pasti (buat diprint)
 
Bab 11
Bab 11Bab 11
Bab 11
 
Quiz 11
Quiz 11Quiz 11
Quiz 11
 
Quiz 10
Quiz 10Quiz 10
Quiz 10
 
Quiz 9
Quiz 9Quiz 9
Quiz 9
 
Quiz 8
Quiz 8Quiz 8
Quiz 8
 
Quiz 8
Quiz 8Quiz 8
Quiz 8
 
Quiz 8
Quiz 8Quiz 8
Quiz 8
 
Quiz 6
Quiz 6Quiz 6
Quiz 6
 
Quiz 5
Quiz 5Quiz 5
Quiz 5
 
Quiz 4
Quiz 4Quiz 4
Quiz 4
 
Quiz
Quiz Quiz
Quiz
 
NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN
NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHANNEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN
NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
Prosedur AMDAL, Penyusun AMDAL dan Pihak yang Terlibat Penyusunan AMDAL.
Prosedur AMDAL, Penyusun AMDAL dan Pihak yang Terlibat Penyusunan AMDAL.Prosedur AMDAL, Penyusun AMDAL dan Pihak yang Terlibat Penyusunan AMDAL.
Prosedur AMDAL, Penyusun AMDAL dan Pihak yang Terlibat Penyusunan AMDAL.
 
Review artikel 2
Review artikel 2Review artikel 2
Review artikel 2
 
Review artikel
Review artikelReview artikel
Review artikel
 
Review jurnal
Review jurnalReview jurnal
Review jurnal
 
Pemanasan global
Pemanasan globalPemanasan global
Pemanasan global
 
Beberapa jenis pencemaran air
Beberapa jenis pencemaran airBeberapa jenis pencemaran air
Beberapa jenis pencemaran air
 

Recently uploaded

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

Benda Kimia Alam

  • 1. Benda Dengan Segenap Makna Fisik Dan Kimiawi Fajar Hidayat (41614010065) Ardio Sanjaya (41614010071)
  • 2. Dalam menelaah segala ciptaan (entity) di Bumi dan sekitar ini perlu di pahami bahwa segenap pengada, baik yang ragawi (benda) maupun insani (makhluk hidup) pada dasarnya sekaligus memperlihatkan sifat fisik dan kimiawi. Misalnya O2 (oksigen) dan CO2 (karbondioksida) keduanya dikenal sebagai bahan kimia, tetapi keberadaannya sebagai gas, baik gas oksigen maupun gas karbondioksida merupakan benda secara fisik. Contoh lain adalah H2O, yang dikenal sebagai benda dengan rumus kimiawi,tetapi keberadaannya di Alam sebagai air. Proses yang dialami oleh air pun dapat bersifat fisik, misalnya kalau gula yang manis dilarutkan dalam air, rasa yang manis dengan tambahan air berubah fisiknya menjadi kurang atau tidak manis. Secara kimiawi, air juga terlibat dalam proses kimia, seperti halnya dalam fotosintesis, dimana CO2 + H2O menjadi C6H12O6 (karbohidrat) dan O2 (oksigen).
  • 3. Demikian pula halnya dengan berbagai bahan atau benda lain, misalnya batu bara, yang terdiri atas unsur C, H, N, S dan O dalm berbagai perbandingan, mulai benda yang disebut selulosa dengan kadar C ± 45%, sampai antrasit (batu bara tua) dengan kadar C ± 95%. Hasil pembakaran batu bara (dengan O2) memang berbeda-beda terutama dari kandungan C-nya, makin tinggi kandungan C-nya makin panas hasil pembakarannya. Kandungan bahan yang lain seperti H, N dan S juga ikut terbakar, tetapi tidak cukup nyata pengaruh panas yang dihasilkan. Dalam tubuh makhluk hidup, termasuk manusia perwujudannya memang fisik sebagai pengada insani lain, tetapi dalam kehidupannya segala proses yang terjadi juga bersifat fisik maupun kimia, karena dalam metabolisme disebut proses kimia- fisika (physicochemistry).
  • 4. A. Pendekatan strategik pengelolaan kimia Di Dahia, Brazil pada tahun 2000 telah diselenggarakan pertemuan yang disebut Forum (ke-III) dari SAICM, Strategic Approach to International Chemical Management. Dalam pertemuan tersebut telah disepakati Deklarasi Dahia yang berkaitan dengan perioritas sebagai berikut: • Kendala-kendala dan keamanan kimia; • Keamanan permukiman dan kesehatan; • Pengumpulan data tentang kecelakaan (kimia); • Pengelolaan risiko dan pengendalian penggunaan pestisida yang beracun; • Pengembangan kapasitas kelembagaan; dan • Tindak lanjut SAICM di setiap negara. Pertemuan ini dihadiri oleh 122 wakil negara, 11 lembaga antarnegara seperti WHO, ILO, UNEP, FAO, UNDP, UNESCO, dan sebagainya. Dalam mengembangkan kerja sama international tentang penyelamatan bahan kimia, diharapkan agar World Customs Organization (WCO) ikut mengatur dan mengawasi peredaraan/lalu-lintas bahan kimia antarnegara. Disepakati bahwa dana yang ada pada Global Environmental Safety (GEF) dapat diluncurkan untuk melaksanakan konversi Stockholm pada tahun 2006.
  • 5. B. Tim koordinasi pengolahan bahan kimia secara strategik Sebagai tindak lanjut komitmen pemerintah Indonesia sejak tahun 1997 telah dibentuk Tim Teknis Pengolahan Bahan Kimia Terpadu yang terdiri atas wakil lintas sektor dengan Kementrrian Lingkungan Hidup sebagai leading sektor dengan dibantu oleh Badan POM ( Badan Pengawas Obat dan Makan). Sektor yang terkait di dalam tim tersebut adalah komisi pestisida, kerjasama BATAN-Depkes, Badan kesehatan dan keselamatan kerja, komisi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau AMDAL (baca:komisi kelakyakan pembangunan ), forum koordinasi manajemen kimia terpadu, dan berbagai badan lain yang dalam pembentukan seperti pusat pengendalian keracuna/pusat informasi keracunan. Berbagai kegiatan penunjang perlu dikembangkan seperti pendidikan,mulai sekolah dasar, menengah sampai perguruan tinggi, pelatihan, pertemuan antar sektor, dan lain-lain.
  • 6. Profil nasional tentang infrastruktur pengelolaan bahan kimia di Indonesia jika menyangkut produksi, impor-ekspor serta penggunaan bahan kimia. Di samping itu juga disertai perencanaan dan pengawasan pengelolaan limbah bahan kimia dari berbagai sumber, industri, hotel, rumah makan, dan sebagainya. Dalam menelaah segala ciptaan (entity) di Bumi dan sekitar ini perlu di pahami bahwa segenap pengada, baik yang ragawi (benda) maupun insani (makhluk hidup) pada dasarnya sekaligus memperlihatkan sifat fisik dan kimiawi. Misalnya O2 (oksigen) dan CO2 (karbondioksida) keduanya dikenal sebagai bahan kimia, tetapi keberadaannya sebagai gas, baik gas oksigen maupun gas karbondioksida merupakan benda secara fisik. Contoh lain adalah H2O, yang dikenal sebagai benda dengan rumus kimiawi,tetapi keberadaannya di Alam sebagai air. Proses yang dialami oleh air pun dapat bersifat fisik, misalnya kalau gula yang manis dilarutkan dalam air, rasa yang manis dengan tambahan air berubah fisiknya menjadi kurang atau tidak manis. Secara kimiawi, air juga terlibat dalam proses kimia, seperti halnya dalam fotosintesis, dimana CO2 + H2O menjadi C6H12O6 (karbohidrat) dan O2 (oksigen). Demikian pula halnya dengan berbagai bahan atau benda lain, misalnya batu bara, yang terdiri atas unsur C, H, N, S dan O dalm berbagai perbandingan, mulai benda yang disebut selulosa dengan kadar C ± 45%, sampai antrasit (batu bara tua) dengan kadar C ± 95%. Hasil pembakaran batu bara (dengan O2) memang berbeda-beda terutama dari kandungan C- nya, makin tinggi kandungan C-nya makin panas hasil pembakarannya.
  • 7. Kandungan bahan yang lain seperti H, N dan S juga ikut terbakar, tetapi tidak cukup nyata pengaruh panas yang dihasilkan. Dalam tubuh makhluk hidup, termasuk manusia perwujudannya memang fisik sebagai pengada insani lain, tetapi dalam kehidupannya segala proses yang terjadi juga bersifat fisik maupun kimia, karena dalam metabolisme disebut proses kimia- fisika (physicochemistry). A. Pendekatan strategik pengelolaan kimia Di Dahia, Brazil pada tahun 2000 telah diselenggarakan pertemuan yang disebut Forum (ke-III) dari SAICM, Strategic Approach to International Chemical Management. Dalam pertemuan tersebut telah disepakati Deklarasi Dahia yang berkaitan dengan perioritas sebagai berikut: • Kendala-kendala dan keamanan kimia; • Keamanan permukiman dan kesehatan; • Pengumpulan data tentang kecelakaan (kimia); • Pengelolaan risiko dan pengendalian penggunaan pestisida yang beracun; • Pengembangan kapasitas kelembagaan; dan • Tindak lanjut SAICM di setiap negara. Pertemuan ini dihadiri oleh 122 wakil negara, 11 lembaga antarnegara seperti WHO, ILO, UNEP, FAO, UNDP, UNESCO, dan sebagainya. Dalam mengembangkan kerja sama international tentang penyelamatan bahan kimia, diharapkan agar World Customs Organization (WCO) ikut mengatur dan mengawasi peredaraan/lalu-lintas bahan kimia antarnegara. Disepakati bahwa dana yang ada pada Global Environmental Safety (GEF) dapat diluncurkan untuk melaksanakan konversi Stockholm pada tahun 2006.
  • 8. B. Tim koordinasi pengolahan bahan kimia secara strategik Sebagai tindak lanjut komitmen pemerintah Indonesia sejak tahun 1997 telah dibentuk Tim Teknis Pengolahan Bahan Kimia Terpadu yang terdiri atas wakil lintas sektor dengan Kementrrian Lingkungan Hidup sebagai leading sektor dengan dibantu oleh Badan POM ( Badan Pengawas Obat dan Makan). Sektor yang terkait di dalam tim tersebut adalah komisi pestisida, kerjasama BATAN-Depkes, Badan kesehatan dan keselamatan kerja, komisi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau AMDAL (baca:komisi kelakyakan pembangunan ), forum koordinasi manajemen kimia terpadu, dan berbagai badan lain yang dalam pembentukan seperti pusat pengendalian keracuna/pusat informasi keracunan. Berbagai kegiatan penunjang perlu dikembangkan seperti pendidikan,mulai sekolah dasar, menengah sampai perguruan tinggi, pelatihan, pertemuan antar sektor, dan lain-lain. Profil nasional tentang infrastruktur pengelolaan bahan kimia di Indonesia jika menyangkut produksi, impor-ekspor serta penggunaan bahan kimia. Di samping itu juga disertai perencanaan dan pengawasan pengelolaan limbah bahan kimia dari berbagai sumber, industri, hotel, rumah makan, dan sebagainya.