SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
ARSITEKTUR RIZOMA
Rizoma adalah struktur yang menyediakan
elemen kekagetan dan ketakterdugaan. Elemen-
elemen tersebut menghidupkan sifat regeneratif,
menyediakan ruang-ruang bagi proses kreatif.
Komunitas adalah simpul pada Rizoma.Demikian,
komunitas yang tumbuh secara organik pada
saat momen kegagalan pembangunan monolitis
terencana.
ESAI
INDONESIA
Arsitektur Komunitas, Akar
Rumput, Kolektivitas
oleh Andrea Fitrianto
42
edisi #9: Komunitas
Di bawah permukaan. Rebung
tumbuh dari indung, indung tumbuh
dari nenek, nenek tumbuh dari
buyut, dan seterusnya. Demikian akar
rizoma berkembang jalin-menjalin
membentuk labirin di bawah tanah,
berlika-liku seperti novel Kafka; jalinan
yang tidak memiliki awal maupun
akhir, tidak ada pusat ataupun tepi,
tidak ada pintasan Ariadne, juga tidak
ada Minotaur. Dengan demikian tak
ada singularitas, tanpa hirarki, non-
otoriter secara elementer maupun
sebagai kolektif. Labirin yang ideal
seperti Tlön dalam cerita pendek
Jorge Luis Borges.
Awal musim hujan. Tunas menyeruak,
membuncah pecah tanah. Rebung
bambu tumbuh tegak penuh percaya
diri.Seruas rizoma lahir dari indungnya,
batang bambu yang sudah mencapai
ketinggian dan sudah berdaun penuh.
Pada dedaunan sari pati diolah
dengan sinar matahari, fotosintesis,
di dalam mesin-mesin yang otonom,
automata, sehingga sari pati menjadi
nutrisi bagi pertumbuhan. Pada irisan
rebung jumlah keseluruhan ruas
bambu terekam sebagai kode untuk
pertumbuhan yang teleskopis; hampir
satu meter dalam 24-jam, tinggi
menjulang dalam hitungan empat
bulan.
”Seruas rizoma tanpa henti
menciptakan hubungan di antara
rantai semiotik, organisasi kuasa, dan
keadaan sekitar terkait seni, sains, dan
perjuangan sosial.”
–Gilles Deleuze & Felix Guattari,
A Thousand Plateaus, 1987. Hal. 7
“Pohon adalah ilial, namun rizoma adalah aliansi unik. Pohon
menyertakan kata kerja ‘menjadi,’ namun jalinan rizoma adalah
konjungsi,‘dan…dan…dan.’ Konjungsi ini mengandung cukup daya
untuk mengguncang dan mencabut akar kata kerja ‘menjadi’…”
–Deleuze & Guattari, ibid, hal. 25
43
ruang | kreativitas tanpa batas
Baik atau buruk hanyalah hasil
dari seleksi aktif dan sesaat, maka
kesempatan harus terus diperbaharui,
dan dengan demikian tak ada tempat
bagi dualisme Manichaean [1] yang
hitam-putih.
Metaisika rizoma adalah tataran yang
imanen,membedakannya dengan yang
transenden. Pada tataran tersebut
berlaku sebuah proses yang disebut
misapropriasi, yang digambarkan
seperti pencurian tanpa akuisisi.
Tidak seperti prosesi pencurian
konvensional yang melibatkan akuisisi,
perpindahan kepemilikan untuk
meningkatkan akumulasi kapital,
proses misapropriasi menjelaskan
suatu proses ekstraksi yang sementara
dari sebuah konteks ke konteks
lainnya, dari milieu ke milieu. Demikian
dinamika internal menciptakan
kapasitas baru untuk menghasilkan.
Inilah proses kreatif rizomatis, seperti
ribuan bengkel kerja, ribuan dataran
tinggi, ribuan plato.
Rizoma adalah struktur lorong prosesi
yanglebihbanyakmemilikipintasandan
putar-balikan daripada jalur yang lurus
dan langsung. Ia adalah sistem lorong
yang menyediakan ceruk-ceruk bagi
tabir-tabir, bagi ruang kontingensi, bagi
pertemuan-pertemuan tak-terduga.
Koneksi dan heterogenitas adalah
prinsip. Ia adalah ruang multiplisitas
yang melipat-ganda, mencerap stimuli,
merespon tantangan, di tengah
susutnya kausalitas.
Tanpa desain sistem terbuka atau
mutasi, evolusi tidak akan berlangsung.
Tanpa pertemuan tak-terduga,kejutan,
surprise, atau kekagetan, maka tidak
akan ada peluang untuk regenerasi.
Dengan demikian elemen kekagetan
menjadi krusial dalam menjaga inersia
sistem untuk terus menyediakan
potensi penuhnya; ruang-ruang
bagi proses kreatif. Tetapi, dia juga
lantas menghadirkan paradoks dan
situasi ambigu; dia bisa menghasilkan
kesepahaman, juga ketidaksepahaman.
Now you see, now you don’t. Stereogram hutan bambu di Nankin, Cina.
(Sumber: James Ricalton, 1990)
44
edisi #9: Komunitas
milieu lain; prinsip dekalkomania [2].
Proses ini melibatkan transgresi antar
teritorial, dalam melintasi batas-
batas konvensional. Maka proses
deteritorialisasi dan reteritorialisasi
menggerakkan arus material, sosial,
dan mikropolitis secara terus-
menerus, konstan; sebuah lux.
Seperti pengalaman imajiner saat
membaca biograi seorang pengelana
muka bumi, sebagaimana alur pikiran
orang nomaden; nomadologi.
Arus perpindahan menemukan
relevansi pada geograi dan
demograi.Tercatat lebih dari separuh
penghuni bumi termasuk dalam
kategori urban. Kampung kota, yang
seringkali digusur, adalah kemenangan
atas individualisme yang melazim di
kota, ia menjadi benteng terakhir bagi
kemandirian, nilai-nilai lokal, kultural,
tentang identitas, kolektivitas, modal
sosial, dan lain-lain. Pembenaran
moral akademiknya ada pada traktat
Setiap plato adalah sebuah orkestrasi
yang terdiri dari elemen-elemen
layaknya kepingan batu bata yang
diekstrak dari setiap situs-situs
reruntuhan, sumber informasi,
pengetahuan, dan pengalaman
lain. Dia adalah sebuah rakitan,
brikolase, yang di dalam dirinya
terkandung vektor-vektor dan segala
bentuk potensi untuk terus hidup,
berkembang, dan mengorganisasi
diri. Sebagaimana halnya sebutir telur,
dia adalah Tubuh tanpa Organ (TtO)
dalam proses menjadi. TtO bukan
sebuah organisme, juga bukan sebuah
organisasi, melainkan sebuah ruang
bagi eksperimen organ yang berlainan
dan organisasi yang berlainan.
Kinerja moda berpikir rizomatis
berkaitan dengan cara-cara
mentransfer satu konsep ke konsep
lain, dari satu disiplin ke disiplin
lain. Dengan demikian suatu fungsi
dapat dicangkokan ke konteks atau
Balai warga di Kampung Jatimulyo,Yogyakarta.
(Andrea Fitrianto, 2012)
45
ruang | kreativitas tanpa batas
Hak atas Kota dan Keadilan Spasial.
Dan perlawanan dari kampung kota,
klaimnya atas ruang kota, sudah
menjadi fenomena global; Claiming
the City.
Seperti halnya kampung miskin kota,
sebagai komunitas akar rumput,
menjadi sebuah simpul pada sistem
rizoma. Demikianlah cara entitas
sosial bernavigasi di kota-kota pada
masa kini. Kampung kota yang
miskin, padat, dan informal hadir
dan akan selalu hadir. Mereka terus
dan terus berkembang biak, melipat
ganda, dan bertukar posisi dengan
eksterioritasnya; konstan tanpa akhir.
Dalam setiap kampungada kohesi
yang dinamis dengan kota sebagai
lingkungannya. Kampung kota adalah
sebuah plato.
Kampungkotaadalahruangberkreasi
seorang arsitek,seniman,warga,guna
menjadi manusia pembuat, si tukang,
homo faber.Maka,perlu pengetahuan
tersendiri untuk bekerja di ruang
rizoma, seperti studi tentang gerak,
tentang menanti, dan etos dalam
mengantisipasi. Karenanya, peta
lokal akan lebih berguna dibanding
peta global. Prosesi adalah lazim dan
perubahan adalah sebuah kepastian,
maka untuk menentukan arah perlu
mata-ketiga, intuisi, atau mata batin;
kontemplasi.
Komunitas tumbuh secara organik
di setiap momen kegagalan
pembangunan terencana. Hunian-
hunian ad-hoc, spontan, irregular,
atau informal terbentuk atas dasar
kebutuhan. Misalnya, oleh mereka
yang mengisi relung-relung kosong,
seperti ruang-ruang sisa di kota-
monumen Chandigarh, The White
Building di Phnom Penh, The Walled
City di Kowloon, atau konstruksi
pencakar langit yang tidak selesai,
karena pemodalnya keburu bangkrut
terinterupsi oleh resesi ekonomi,
Torre David di Caracas.
Di Torre David, kaum miskin kota
mengokupasi lantai-lantai pencakar
langit dengan meletakkan dan menata
sekat-sekat, memberi kehidupan
di antara kerangka kolom-lantai
beton yang usang. Kampung miskin
memenuhi kebutuhan dasarnya
untuk bertahan hidup di kota.
Rancangan dan penataan mereka
jauh dari sempurna. Karenanya tidak
jarang mereka menyertakan maia,
meminggirkan akuntabilitas, institusi,
dan demokrasi pada kategori utopia,
bersama-sama dengan negara serta
segala rezim perencanaannya. Maka,
kegagalan perencanaan dan arsitektur
adalah kejayaan populer atau
kemenangan rakyat dan sama sekali
bukan anomali. Maka, Rem Koolhaas
membawa serombongan mahasiswa
Harvard berkunjungan-belajar ke
Lagos, Nigeria demi menyaksikan
kegagalan kota-terencana dengan
perspektif helikopter yang sinis-nyaris-
fatalis; membaca Lagos dari ketinggian
sebagai sebentuk ketangguhan,
kesempatan, inspirasi, bagi masa
depan yang spekulatif.
Lewat sebuah percakapan, Nenek
Dela, warga kampung kota, tampil
sebagai tokoh sentral pada ilm
dokumenter Jakarta Disorder karya
Ascan Breuer dan Victor Jaschke
46
edisi #9: Komunitas
Potongan sekolah alam di Bogor.
(Andrea Fitrianto, 2013)
sudah tiga kali digusur selama berada
Jakarta. Rasdullah, penarik becak
yang di tahun 2002 mencalonkan
diri sebagai gubernur Jakarta, bahkan
sudah tujuh kali digusur. Di sini kita
mesti cermat: bertahan hidup adalah
prinsip, sedangkan digusur adalah
konsekuesi. Bersama kaumnya,
Nenek Dela dan Rasdullah tinggal
di bantaran sungai, bantaran kanal,
waduk, rel kereta, di bawah sutet,
di kolong tol, di lahan terlantar, di
lahan spekulasi, yang semuanya
merupakan tataran, strata, khusus
bagi kampung miskin di Jakarta.
Terkait kelangkaan lahan sebagai
sumber daya kota yang paling krusial,
Nenek Dela, Rasdullah, dan keluarga
termiskin kota umumnya hidup
nomaden. Setiap saat mereka harus
siap berhadapan, bertukar teritori,
bertukar penguasaan dengan Satuan
Polisi Pamong Praja (Satpol PP),
aparat rezim keindahan dan ketertiban
sekaligus aparatus otoritas formal
kota.
Pada ruang komunitas, organisasi
setempat,arsitek,danwargabersekutu
untuk mengadakan eksperimen
kreatif, seringkali dengan bahan lokal
dan organik, dengan teknik-teknik
yang juga bagian dari tradisi. Misalnya,
pada sekolah yang dirancang Diébédo
Francis Kéré di Gando, Mali; pusat
interpretasi Mapungubwe di Afrika
Selatan rancangan Peter Rich yang
menggunakan teknik kubah yang
merupakan warisan kultural berumur
600 tahun; museum yang dibangun
dari puing-puing karya Wang Shu
di Cina; redeinisi arsitektur bambu
yang modern lewat tangan dingin
Simón Vélez di Kolombia; dan taktik
menghidupkan kembali tradisi
sekaligus mitigasi bencana à la
47
ruang | kreativitas tanpa batas
“Kadangkalakamibekerjasecara
ilegal, bukan untuk menyakiti
seseorang. Kebalikannya, justru
kami lakukan untuk menolong
banyak orang. Keputusan untuk
bekerja secara ilegal berarti
bekerja dengan pendekatan lain”
- Santiago Cirugeda
Santiago Cirugeda mendapat julukan
arsitek pembangkang dan subversif.
Ia tergabung dalam sebuah kolektif
arsitektural Recetas Urbanas di
Sevilla. Mereka berarsitektur lewat
aksi langsung, salah satunya dalam
merancang-bangun ruang seni sirkus
kultural independen La Carpa dengan
proil-proil baja yang diekstrak dari
bangunan lain. Saat ada yang mencibir
La Carpa sebagai arsitektur yang
Hunnarshala di India dan Yasmeen
Lari di Pakistan, dan banyak lagi
arsitektur dengan kompleksitas,
arsitektur yang peka-konteks.
Sedangkan yang bebal-konteks juga
ada; di London, sebuah gedung
baru menjelma menjadi suryakanta
raksasa dan melelehkan mobil-mobil
yang parkir di bawahnya; di Dubai,
di balik kemilau arsitektur mewah,
terungkap eksploitasi terhadap
pekerja bangunan migran. London
dan Dubai mungkin sudah terlanjur
menjadi poros bagi rezim Arsitektur
yang hirarkis, singular, monolitik, dan
totaliter yang tujuan akhirnya deinit;
akumulasi kapital adalah eskatologi.
Di sana, moda kreativitas ditandai
dengan kecintaan akan permukaan,
mekanisasi proses yang mengebiri
arsitektur menjadi sebentuk ritual
digitasi prosedural.
Araña, sirkus dan ruang seni pos-apokaliptis La Carpa di Sevilla.
(Woody James, 2014)
48
edisi #9: Komunitas
menarik tapi juga buruk rupa, Santi
menjawab ”Siapa yang gak punya
teman buruk rupa? Setiap orang
punya teman buruk rupa.” Mereka
sudah tinggalkan estetisasi obsesif
kaum pemodal, untuk arsitektur
yang ekonomis dan fungsional. Di
Sevilla, La Carpa adalah antitesis
bagi Metropol Parasol, sebuah folly
dari kayu laminasi yang menguras
biaya $130 juta dari kantung para
pembayar pajak di tengah situasi
resesi.
Recetas Urbanas juga harus
menyiasati formalisme aturan
membangun dan meniti di
antara batas-batas legal-ilegal.
Pembangunan dilakukan dalam
waktu sesingkat satu-setengah hari.
Secara klandestin mereka bergerilya
di bawah bayangan rezim ruang dan
waktu sang kota; seperti Sulaiman
memindahkan istana Ratu Sheba,
seperti Sangkuriang, Bandung
Bondowoso, juga seperti ribuan
gecekondu [3] yang tumbuh dalam
49
edisi #9: Komunitas
semalam di kota-kota diTurki.
Di Davao, Mindanao, warga
kampung informal membangun
jembatan pedestrian sepanjang
23 meter. Dana terkumpul dari
kelompok tabungan para ibu di
tiga kampung. Lantas mereka
meminjam $10.000 untuk
membiayai pembangunan jembatan
pedestrian dengan teknologi
alternatif; bambu. Setelah setahun
menabung sekaligus menggalang
kolektivitas, relawan warga bekerja
membangun jembatan lewat
arahan Suyadi dan Sunarko (alm.),
dua perajin bambu asal Cebongan,
Yogyakarta. Sepanjang April 2011,
tujuh hingga sepuluh relawan warga
bekerja enam hari dalam seminggu.
Pada satu akhir pekan, lebih dari
seratus-lima-puluh warga kampung
dikerahkan untuk menghela rangka
utama menuju posisi pondasi
beton; bayanihan paralel dengan
gotong-royong. Sekurangnya
Bayanihan Power: gotong-royong menghela rangka jembatan di Davao.
(Andrea Fitrianto, 2011)
50
edisi #9: Komunitas
Architects Network (CAN) menjadi
platform bagi kelompok-kelompok
arsitek komunitas di tujuh-belas
negara Asia.
Arsitek-arsitek dan kolektif
arsitektural tersebut tumbuh sporadis,
trans-nasional, nomaden, melampaui
batas-batas teritorial, dan berjarak
kritis dengan aparatus kekuasaan.
Maka, wilayah kerja mereka tidak
ditentukan oleh konvensi: apa yang
boleh, tapi oleh intensi: apa yang
harus, dalam pengetian masing-
masing. Maka, tidak akan kita temukan
agenda-agenda besar, melainkan etos
dan disiplin berkarya yang realistis,
taktis, dan penuh improvisasi. Maka,
apapun sebutannya,arsitek komunitas,
arsitek sosial, pembangkang, visioner,
revolusioner, pada prakteknya adalah
arsitek yang menanggapi perkara-
perkara sosial dan lingkungan di
sekelilingnya. Mereka bekerja secara
militan, kadang bergerilya dengan
penekanan pada proses. Ini akan
melibatkan polinasi-lintas antar-
elemen yang heterogen, teknis, sosial,
kultural, ekologis, dan mikropolitis;
sehingga tiba pada capaian-capaian
arsitektural yang tak-terduga.
duaratus bambu petung dan seratus
bambu legi dan bambu ori, dirangkai
menjadi jembatan bambu modern
pertama di Filipina. Pembangunan
inklusif/partisipatif dan teknologi
alternatif merupakan paralelisasi dua
strata yang membentuk rizoma.
Dalam rangka kontekstualisasi
dengan kota, arsitek menjadi agen
penggubah untuk misapropriasi
ruang-ruang mati, ruang-ruang
sisa, residual, dan menjadikannya
alternatif dan potensi. Di bawah
hemisfer Utara ada Pet Architecture-
nya Atelier Bow Wow di Jepang,
Raumlabor di Jerman, dan Atelier
d’architecture autogérée (AAA)
di Perancis. Kelompok-kelompok
lain memberi fokus kerja mereka
di Selatan, seperti Urban-Think
Tank (U-TT) di Swiss/Venezuela,
Elemental di Chile,TYIN tegnestue di
Norwegia.Grup arsitektur pro-bono
seperti Architecture for Humanity
(AFH) adalah jaringan sumber
daya arsitektural yang berawal dari
penerbitan sebuah buku, Architecture
Sans Frontières (ASF) terdiri dari
simpul-simpul yang independen di
banyak negara Eropa,dan Community
51
ruang | kreativitas tanpa batas
”Jadi apa itu Tubuh tanpa Organ?Tapi kamu sudah
di dalamnya, menggeliat seperti kutu, meraba-raba
seperti orang buta, atau berlari seperti orang sinting;
pengelana gurun dan nomaden stepa. Di dalamnya kita
tidur, menghidupi hidup yang terbangun, melawan-lawan
dan melawan-mencari tempat bagi kita, mengalami
kebahagiaan tak terbilang dan kekalahan hebat;
didalamnya kita menerobos dan diterobos; di dalamnya kita
mencinta…TtO: ia datang saat tubuh telah berkelebihan
organ dan dia ingin menanggalkan, ingin melepaskan.”
Deleuze & Guattari, ibid, hal. 150
Dari ribuan teritori, ribuan plato, tentunya ada cukup daya untuk mengguncang,
mencabut, menerobos ruang-ruang berruam, menjadikannya ruang-ruang mulus
bagiTubuh tanpa Organ dalam rangka mengantisipasi arsitektur yang akan hadir.
[1] Manichaeism adalah paham yang percaya dengan dualisme dalam kosmologi,
pertarungan antara baik dan buruk.
[2] Delcacomania atau decalcomanian (Perancis) adalah sebuah teknik dekoratif yang
mentransfer desain yang tercetak di atas medium kertas yang dilipat ke medium kaca
atau porselen.
[3] Gecekondu (Turki) secara hariah berarti “dibangun semalam” adalah pemukiman
spontan di kota-kota besar diTurki.
Gilles Deleuze & Felix Guattari
“Pohon adalah ilial,
namun rizoma adalah
aliansi unik. Pohon
menyertakan kata
kerja ‘menjadi,’ namun
jalinan rizoma adalah
konjungsi, ‘dan…
dan…dan.’ Konjungsi
ini mengandung
cukup daya untuk
mengguncang dan
mencabut akar kata
kerja ‘menjadi’…”

More Related Content

Similar to 2015 - Esai Arsitektur Rizoma (Ruang)

Similar to 2015 - Esai Arsitektur Rizoma (Ruang) (10)

Sekilas tentang sun com
Sekilas tentang sun comSekilas tentang sun com
Sekilas tentang sun com
 
15 integralisme versi 2 2
15 integralisme versi 2 215 integralisme versi 2 2
15 integralisme versi 2 2
 
Tor lkk kota bogor
Tor lkk kota bogorTor lkk kota bogor
Tor lkk kota bogor
 
TBM dan Pancasila sebagai Rumah Kita
TBM dan Pancasila sebagai Rumah KitaTBM dan Pancasila sebagai Rumah Kita
TBM dan Pancasila sebagai Rumah Kita
 
Sawang sinawang
Sawang sinawangSawang sinawang
Sawang sinawang
 
Jurnal teori-teori-tentang-budaya
Jurnal teori-teori-tentang-budayaJurnal teori-teori-tentang-budaya
Jurnal teori-teori-tentang-budaya
 
Teori teori kebudayaan
Teori teori kebudayaanTeori teori kebudayaan
Teori teori kebudayaan
 
kethoprak sbg penyalur asprasi
kethoprak sbg penyalur asprasikethoprak sbg penyalur asprasi
kethoprak sbg penyalur asprasi
 
Membaca Pembangkang Jawa
Membaca Pembangkang JawaMembaca Pembangkang Jawa
Membaca Pembangkang Jawa
 
Pluralitas
PluralitasPluralitas
Pluralitas
 

More from April Knyff

Pongal Festival Essay
Pongal Festival EssayPongal Festival Essay
Pongal Festival Essay
April Knyff
 

More from April Knyff (20)

Hindi Essay On Indira Gandhi
Hindi Essay On Indira GandhiHindi Essay On Indira Gandhi
Hindi Essay On Indira Gandhi
 
Pongal Festival Essay
Pongal Festival EssayPongal Festival Essay
Pongal Festival Essay
 
Psychology Essay Writing
Psychology Essay WritingPsychology Essay Writing
Psychology Essay Writing
 
An Essay About Mother
An Essay About MotherAn Essay About Mother
An Essay About Mother
 
Creative Writing Writing An Essay PPT
Creative Writing Writing An Essay PPTCreative Writing Writing An Essay PPT
Creative Writing Writing An Essay PPT
 
Short Paragraph Environment Pollution In 1
Short Paragraph Environment Pollution In 1Short Paragraph Environment Pollution In 1
Short Paragraph Environment Pollution In 1
 
Mba Essay Writing Services Essay Writing Service
Mba Essay Writing Services Essay Writing ServiceMba Essay Writing Services Essay Writing Service
Mba Essay Writing Services Essay Writing Service
 
Nice Topic For Research Paper. 23 Truly Unique Bio
Nice Topic For Research Paper. 23 Truly Unique BioNice Topic For Research Paper. 23 Truly Unique Bio
Nice Topic For Research Paper. 23 Truly Unique Bio
 
Find Out Essay Writing Service With Excellent Writin
Find Out Essay Writing Service With Excellent WritinFind Out Essay Writing Service With Excellent Writin
Find Out Essay Writing Service With Excellent Writin
 
Writing An Essay For College Application Nyu - How To T
Writing An Essay For College Application Nyu - How To TWriting An Essay For College Application Nyu - How To T
Writing An Essay For College Application Nyu - How To T
 
Autism Tank New Journal Prompts
Autism Tank New Journal PromptsAutism Tank New Journal Prompts
Autism Tank New Journal Prompts
 
Introduction Template For
Introduction Template ForIntroduction Template For
Introduction Template For
 
Write My Essay For Me Service 1 Essay Writing
Write My Essay For Me Service 1 Essay WritingWrite My Essay For Me Service 1 Essay Writing
Write My Essay For Me Service 1 Essay Writing
 
PAPERBACK WRITER CHO
PAPERBACK WRITER CHOPAPERBACK WRITER CHO
PAPERBACK WRITER CHO
 
How To Start Your Introduction For A Research Paper. How To Write A
How To Start Your Introduction For A Research Paper. How To Write AHow To Start Your Introduction For A Research Paper. How To Write A
How To Start Your Introduction For A Research Paper. How To Write A
 
How To Write An Expository Essay Step By Step. How T
How To Write An Expository Essay Step By Step. How THow To Write An Expository Essay Step By Step. How T
How To Write An Expository Essay Step By Step. How T
 
Cursive Handwriting Practice Sheets Blank - Thekidswor
Cursive Handwriting Practice Sheets Blank - ThekidsworCursive Handwriting Practice Sheets Blank - Thekidswor
Cursive Handwriting Practice Sheets Blank - Thekidswor
 
Free Printable Winter Border Paper - Printable Templates
Free Printable Winter Border Paper - Printable TemplatesFree Printable Winter Border Paper - Printable Templates
Free Printable Winter Border Paper - Printable Templates
 
1 Essay English Writing. Homework Help Sites.
1 Essay English Writing. Homework Help Sites.1 Essay English Writing. Homework Help Sites.
1 Essay English Writing. Homework Help Sites.
 
011 Essay Example Numbers In Essays English Teachin
011 Essay Example Numbers In Essays English Teachin011 Essay Example Numbers In Essays English Teachin
011 Essay Example Numbers In Essays English Teachin
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 

2015 - Esai Arsitektur Rizoma (Ruang)

  • 1. ARSITEKTUR RIZOMA Rizoma adalah struktur yang menyediakan elemen kekagetan dan ketakterdugaan. Elemen- elemen tersebut menghidupkan sifat regeneratif, menyediakan ruang-ruang bagi proses kreatif. Komunitas adalah simpul pada Rizoma.Demikian, komunitas yang tumbuh secara organik pada saat momen kegagalan pembangunan monolitis terencana. ESAI INDONESIA Arsitektur Komunitas, Akar Rumput, Kolektivitas oleh Andrea Fitrianto
  • 2. 42 edisi #9: Komunitas Di bawah permukaan. Rebung tumbuh dari indung, indung tumbuh dari nenek, nenek tumbuh dari buyut, dan seterusnya. Demikian akar rizoma berkembang jalin-menjalin membentuk labirin di bawah tanah, berlika-liku seperti novel Kafka; jalinan yang tidak memiliki awal maupun akhir, tidak ada pusat ataupun tepi, tidak ada pintasan Ariadne, juga tidak ada Minotaur. Dengan demikian tak ada singularitas, tanpa hirarki, non- otoriter secara elementer maupun sebagai kolektif. Labirin yang ideal seperti Tlön dalam cerita pendek Jorge Luis Borges. Awal musim hujan. Tunas menyeruak, membuncah pecah tanah. Rebung bambu tumbuh tegak penuh percaya diri.Seruas rizoma lahir dari indungnya, batang bambu yang sudah mencapai ketinggian dan sudah berdaun penuh. Pada dedaunan sari pati diolah dengan sinar matahari, fotosintesis, di dalam mesin-mesin yang otonom, automata, sehingga sari pati menjadi nutrisi bagi pertumbuhan. Pada irisan rebung jumlah keseluruhan ruas bambu terekam sebagai kode untuk pertumbuhan yang teleskopis; hampir satu meter dalam 24-jam, tinggi menjulang dalam hitungan empat bulan. ”Seruas rizoma tanpa henti menciptakan hubungan di antara rantai semiotik, organisasi kuasa, dan keadaan sekitar terkait seni, sains, dan perjuangan sosial.” –Gilles Deleuze & Felix Guattari, A Thousand Plateaus, 1987. Hal. 7 “Pohon adalah ilial, namun rizoma adalah aliansi unik. Pohon menyertakan kata kerja ‘menjadi,’ namun jalinan rizoma adalah konjungsi,‘dan…dan…dan.’ Konjungsi ini mengandung cukup daya untuk mengguncang dan mencabut akar kata kerja ‘menjadi’…” –Deleuze & Guattari, ibid, hal. 25
  • 3. 43 ruang | kreativitas tanpa batas Baik atau buruk hanyalah hasil dari seleksi aktif dan sesaat, maka kesempatan harus terus diperbaharui, dan dengan demikian tak ada tempat bagi dualisme Manichaean [1] yang hitam-putih. Metaisika rizoma adalah tataran yang imanen,membedakannya dengan yang transenden. Pada tataran tersebut berlaku sebuah proses yang disebut misapropriasi, yang digambarkan seperti pencurian tanpa akuisisi. Tidak seperti prosesi pencurian konvensional yang melibatkan akuisisi, perpindahan kepemilikan untuk meningkatkan akumulasi kapital, proses misapropriasi menjelaskan suatu proses ekstraksi yang sementara dari sebuah konteks ke konteks lainnya, dari milieu ke milieu. Demikian dinamika internal menciptakan kapasitas baru untuk menghasilkan. Inilah proses kreatif rizomatis, seperti ribuan bengkel kerja, ribuan dataran tinggi, ribuan plato. Rizoma adalah struktur lorong prosesi yanglebihbanyakmemilikipintasandan putar-balikan daripada jalur yang lurus dan langsung. Ia adalah sistem lorong yang menyediakan ceruk-ceruk bagi tabir-tabir, bagi ruang kontingensi, bagi pertemuan-pertemuan tak-terduga. Koneksi dan heterogenitas adalah prinsip. Ia adalah ruang multiplisitas yang melipat-ganda, mencerap stimuli, merespon tantangan, di tengah susutnya kausalitas. Tanpa desain sistem terbuka atau mutasi, evolusi tidak akan berlangsung. Tanpa pertemuan tak-terduga,kejutan, surprise, atau kekagetan, maka tidak akan ada peluang untuk regenerasi. Dengan demikian elemen kekagetan menjadi krusial dalam menjaga inersia sistem untuk terus menyediakan potensi penuhnya; ruang-ruang bagi proses kreatif. Tetapi, dia juga lantas menghadirkan paradoks dan situasi ambigu; dia bisa menghasilkan kesepahaman, juga ketidaksepahaman. Now you see, now you don’t. Stereogram hutan bambu di Nankin, Cina. (Sumber: James Ricalton, 1990)
  • 4. 44 edisi #9: Komunitas milieu lain; prinsip dekalkomania [2]. Proses ini melibatkan transgresi antar teritorial, dalam melintasi batas- batas konvensional. Maka proses deteritorialisasi dan reteritorialisasi menggerakkan arus material, sosial, dan mikropolitis secara terus- menerus, konstan; sebuah lux. Seperti pengalaman imajiner saat membaca biograi seorang pengelana muka bumi, sebagaimana alur pikiran orang nomaden; nomadologi. Arus perpindahan menemukan relevansi pada geograi dan demograi.Tercatat lebih dari separuh penghuni bumi termasuk dalam kategori urban. Kampung kota, yang seringkali digusur, adalah kemenangan atas individualisme yang melazim di kota, ia menjadi benteng terakhir bagi kemandirian, nilai-nilai lokal, kultural, tentang identitas, kolektivitas, modal sosial, dan lain-lain. Pembenaran moral akademiknya ada pada traktat Setiap plato adalah sebuah orkestrasi yang terdiri dari elemen-elemen layaknya kepingan batu bata yang diekstrak dari setiap situs-situs reruntuhan, sumber informasi, pengetahuan, dan pengalaman lain. Dia adalah sebuah rakitan, brikolase, yang di dalam dirinya terkandung vektor-vektor dan segala bentuk potensi untuk terus hidup, berkembang, dan mengorganisasi diri. Sebagaimana halnya sebutir telur, dia adalah Tubuh tanpa Organ (TtO) dalam proses menjadi. TtO bukan sebuah organisme, juga bukan sebuah organisasi, melainkan sebuah ruang bagi eksperimen organ yang berlainan dan organisasi yang berlainan. Kinerja moda berpikir rizomatis berkaitan dengan cara-cara mentransfer satu konsep ke konsep lain, dari satu disiplin ke disiplin lain. Dengan demikian suatu fungsi dapat dicangkokan ke konteks atau Balai warga di Kampung Jatimulyo,Yogyakarta. (Andrea Fitrianto, 2012)
  • 5. 45 ruang | kreativitas tanpa batas Hak atas Kota dan Keadilan Spasial. Dan perlawanan dari kampung kota, klaimnya atas ruang kota, sudah menjadi fenomena global; Claiming the City. Seperti halnya kampung miskin kota, sebagai komunitas akar rumput, menjadi sebuah simpul pada sistem rizoma. Demikianlah cara entitas sosial bernavigasi di kota-kota pada masa kini. Kampung kota yang miskin, padat, dan informal hadir dan akan selalu hadir. Mereka terus dan terus berkembang biak, melipat ganda, dan bertukar posisi dengan eksterioritasnya; konstan tanpa akhir. Dalam setiap kampungada kohesi yang dinamis dengan kota sebagai lingkungannya. Kampung kota adalah sebuah plato. Kampungkotaadalahruangberkreasi seorang arsitek,seniman,warga,guna menjadi manusia pembuat, si tukang, homo faber.Maka,perlu pengetahuan tersendiri untuk bekerja di ruang rizoma, seperti studi tentang gerak, tentang menanti, dan etos dalam mengantisipasi. Karenanya, peta lokal akan lebih berguna dibanding peta global. Prosesi adalah lazim dan perubahan adalah sebuah kepastian, maka untuk menentukan arah perlu mata-ketiga, intuisi, atau mata batin; kontemplasi. Komunitas tumbuh secara organik di setiap momen kegagalan pembangunan terencana. Hunian- hunian ad-hoc, spontan, irregular, atau informal terbentuk atas dasar kebutuhan. Misalnya, oleh mereka yang mengisi relung-relung kosong, seperti ruang-ruang sisa di kota- monumen Chandigarh, The White Building di Phnom Penh, The Walled City di Kowloon, atau konstruksi pencakar langit yang tidak selesai, karena pemodalnya keburu bangkrut terinterupsi oleh resesi ekonomi, Torre David di Caracas. Di Torre David, kaum miskin kota mengokupasi lantai-lantai pencakar langit dengan meletakkan dan menata sekat-sekat, memberi kehidupan di antara kerangka kolom-lantai beton yang usang. Kampung miskin memenuhi kebutuhan dasarnya untuk bertahan hidup di kota. Rancangan dan penataan mereka jauh dari sempurna. Karenanya tidak jarang mereka menyertakan maia, meminggirkan akuntabilitas, institusi, dan demokrasi pada kategori utopia, bersama-sama dengan negara serta segala rezim perencanaannya. Maka, kegagalan perencanaan dan arsitektur adalah kejayaan populer atau kemenangan rakyat dan sama sekali bukan anomali. Maka, Rem Koolhaas membawa serombongan mahasiswa Harvard berkunjungan-belajar ke Lagos, Nigeria demi menyaksikan kegagalan kota-terencana dengan perspektif helikopter yang sinis-nyaris- fatalis; membaca Lagos dari ketinggian sebagai sebentuk ketangguhan, kesempatan, inspirasi, bagi masa depan yang spekulatif. Lewat sebuah percakapan, Nenek Dela, warga kampung kota, tampil sebagai tokoh sentral pada ilm dokumenter Jakarta Disorder karya Ascan Breuer dan Victor Jaschke
  • 6. 46 edisi #9: Komunitas Potongan sekolah alam di Bogor. (Andrea Fitrianto, 2013) sudah tiga kali digusur selama berada Jakarta. Rasdullah, penarik becak yang di tahun 2002 mencalonkan diri sebagai gubernur Jakarta, bahkan sudah tujuh kali digusur. Di sini kita mesti cermat: bertahan hidup adalah prinsip, sedangkan digusur adalah konsekuesi. Bersama kaumnya, Nenek Dela dan Rasdullah tinggal di bantaran sungai, bantaran kanal, waduk, rel kereta, di bawah sutet, di kolong tol, di lahan terlantar, di lahan spekulasi, yang semuanya merupakan tataran, strata, khusus bagi kampung miskin di Jakarta. Terkait kelangkaan lahan sebagai sumber daya kota yang paling krusial, Nenek Dela, Rasdullah, dan keluarga termiskin kota umumnya hidup nomaden. Setiap saat mereka harus siap berhadapan, bertukar teritori, bertukar penguasaan dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), aparat rezim keindahan dan ketertiban sekaligus aparatus otoritas formal kota. Pada ruang komunitas, organisasi setempat,arsitek,danwargabersekutu untuk mengadakan eksperimen kreatif, seringkali dengan bahan lokal dan organik, dengan teknik-teknik yang juga bagian dari tradisi. Misalnya, pada sekolah yang dirancang Diébédo Francis Kéré di Gando, Mali; pusat interpretasi Mapungubwe di Afrika Selatan rancangan Peter Rich yang menggunakan teknik kubah yang merupakan warisan kultural berumur 600 tahun; museum yang dibangun dari puing-puing karya Wang Shu di Cina; redeinisi arsitektur bambu yang modern lewat tangan dingin Simón Vélez di Kolombia; dan taktik menghidupkan kembali tradisi sekaligus mitigasi bencana à la
  • 7. 47 ruang | kreativitas tanpa batas “Kadangkalakamibekerjasecara ilegal, bukan untuk menyakiti seseorang. Kebalikannya, justru kami lakukan untuk menolong banyak orang. Keputusan untuk bekerja secara ilegal berarti bekerja dengan pendekatan lain” - Santiago Cirugeda Santiago Cirugeda mendapat julukan arsitek pembangkang dan subversif. Ia tergabung dalam sebuah kolektif arsitektural Recetas Urbanas di Sevilla. Mereka berarsitektur lewat aksi langsung, salah satunya dalam merancang-bangun ruang seni sirkus kultural independen La Carpa dengan proil-proil baja yang diekstrak dari bangunan lain. Saat ada yang mencibir La Carpa sebagai arsitektur yang Hunnarshala di India dan Yasmeen Lari di Pakistan, dan banyak lagi arsitektur dengan kompleksitas, arsitektur yang peka-konteks. Sedangkan yang bebal-konteks juga ada; di London, sebuah gedung baru menjelma menjadi suryakanta raksasa dan melelehkan mobil-mobil yang parkir di bawahnya; di Dubai, di balik kemilau arsitektur mewah, terungkap eksploitasi terhadap pekerja bangunan migran. London dan Dubai mungkin sudah terlanjur menjadi poros bagi rezim Arsitektur yang hirarkis, singular, monolitik, dan totaliter yang tujuan akhirnya deinit; akumulasi kapital adalah eskatologi. Di sana, moda kreativitas ditandai dengan kecintaan akan permukaan, mekanisasi proses yang mengebiri arsitektur menjadi sebentuk ritual digitasi prosedural. Araña, sirkus dan ruang seni pos-apokaliptis La Carpa di Sevilla. (Woody James, 2014)
  • 8. 48 edisi #9: Komunitas menarik tapi juga buruk rupa, Santi menjawab ”Siapa yang gak punya teman buruk rupa? Setiap orang punya teman buruk rupa.” Mereka sudah tinggalkan estetisasi obsesif kaum pemodal, untuk arsitektur yang ekonomis dan fungsional. Di Sevilla, La Carpa adalah antitesis bagi Metropol Parasol, sebuah folly dari kayu laminasi yang menguras biaya $130 juta dari kantung para pembayar pajak di tengah situasi resesi. Recetas Urbanas juga harus menyiasati formalisme aturan membangun dan meniti di antara batas-batas legal-ilegal. Pembangunan dilakukan dalam waktu sesingkat satu-setengah hari. Secara klandestin mereka bergerilya di bawah bayangan rezim ruang dan waktu sang kota; seperti Sulaiman memindahkan istana Ratu Sheba, seperti Sangkuriang, Bandung Bondowoso, juga seperti ribuan gecekondu [3] yang tumbuh dalam
  • 9. 49 edisi #9: Komunitas semalam di kota-kota diTurki. Di Davao, Mindanao, warga kampung informal membangun jembatan pedestrian sepanjang 23 meter. Dana terkumpul dari kelompok tabungan para ibu di tiga kampung. Lantas mereka meminjam $10.000 untuk membiayai pembangunan jembatan pedestrian dengan teknologi alternatif; bambu. Setelah setahun menabung sekaligus menggalang kolektivitas, relawan warga bekerja membangun jembatan lewat arahan Suyadi dan Sunarko (alm.), dua perajin bambu asal Cebongan, Yogyakarta. Sepanjang April 2011, tujuh hingga sepuluh relawan warga bekerja enam hari dalam seminggu. Pada satu akhir pekan, lebih dari seratus-lima-puluh warga kampung dikerahkan untuk menghela rangka utama menuju posisi pondasi beton; bayanihan paralel dengan gotong-royong. Sekurangnya Bayanihan Power: gotong-royong menghela rangka jembatan di Davao. (Andrea Fitrianto, 2011)
  • 10. 50 edisi #9: Komunitas Architects Network (CAN) menjadi platform bagi kelompok-kelompok arsitek komunitas di tujuh-belas negara Asia. Arsitek-arsitek dan kolektif arsitektural tersebut tumbuh sporadis, trans-nasional, nomaden, melampaui batas-batas teritorial, dan berjarak kritis dengan aparatus kekuasaan. Maka, wilayah kerja mereka tidak ditentukan oleh konvensi: apa yang boleh, tapi oleh intensi: apa yang harus, dalam pengetian masing- masing. Maka, tidak akan kita temukan agenda-agenda besar, melainkan etos dan disiplin berkarya yang realistis, taktis, dan penuh improvisasi. Maka, apapun sebutannya,arsitek komunitas, arsitek sosial, pembangkang, visioner, revolusioner, pada prakteknya adalah arsitek yang menanggapi perkara- perkara sosial dan lingkungan di sekelilingnya. Mereka bekerja secara militan, kadang bergerilya dengan penekanan pada proses. Ini akan melibatkan polinasi-lintas antar- elemen yang heterogen, teknis, sosial, kultural, ekologis, dan mikropolitis; sehingga tiba pada capaian-capaian arsitektural yang tak-terduga. duaratus bambu petung dan seratus bambu legi dan bambu ori, dirangkai menjadi jembatan bambu modern pertama di Filipina. Pembangunan inklusif/partisipatif dan teknologi alternatif merupakan paralelisasi dua strata yang membentuk rizoma. Dalam rangka kontekstualisasi dengan kota, arsitek menjadi agen penggubah untuk misapropriasi ruang-ruang mati, ruang-ruang sisa, residual, dan menjadikannya alternatif dan potensi. Di bawah hemisfer Utara ada Pet Architecture- nya Atelier Bow Wow di Jepang, Raumlabor di Jerman, dan Atelier d’architecture autogérée (AAA) di Perancis. Kelompok-kelompok lain memberi fokus kerja mereka di Selatan, seperti Urban-Think Tank (U-TT) di Swiss/Venezuela, Elemental di Chile,TYIN tegnestue di Norwegia.Grup arsitektur pro-bono seperti Architecture for Humanity (AFH) adalah jaringan sumber daya arsitektural yang berawal dari penerbitan sebuah buku, Architecture Sans Frontières (ASF) terdiri dari simpul-simpul yang independen di banyak negara Eropa,dan Community
  • 11. 51 ruang | kreativitas tanpa batas ”Jadi apa itu Tubuh tanpa Organ?Tapi kamu sudah di dalamnya, menggeliat seperti kutu, meraba-raba seperti orang buta, atau berlari seperti orang sinting; pengelana gurun dan nomaden stepa. Di dalamnya kita tidur, menghidupi hidup yang terbangun, melawan-lawan dan melawan-mencari tempat bagi kita, mengalami kebahagiaan tak terbilang dan kekalahan hebat; didalamnya kita menerobos dan diterobos; di dalamnya kita mencinta…TtO: ia datang saat tubuh telah berkelebihan organ dan dia ingin menanggalkan, ingin melepaskan.” Deleuze & Guattari, ibid, hal. 150 Dari ribuan teritori, ribuan plato, tentunya ada cukup daya untuk mengguncang, mencabut, menerobos ruang-ruang berruam, menjadikannya ruang-ruang mulus bagiTubuh tanpa Organ dalam rangka mengantisipasi arsitektur yang akan hadir. [1] Manichaeism adalah paham yang percaya dengan dualisme dalam kosmologi, pertarungan antara baik dan buruk. [2] Delcacomania atau decalcomanian (Perancis) adalah sebuah teknik dekoratif yang mentransfer desain yang tercetak di atas medium kertas yang dilipat ke medium kaca atau porselen. [3] Gecekondu (Turki) secara hariah berarti “dibangun semalam” adalah pemukiman spontan di kota-kota besar diTurki.
  • 12. Gilles Deleuze & Felix Guattari “Pohon adalah ilial, namun rizoma adalah aliansi unik. Pohon menyertakan kata kerja ‘menjadi,’ namun jalinan rizoma adalah konjungsi, ‘dan… dan…dan.’ Konjungsi ini mengandung cukup daya untuk mengguncang dan mencabut akar kata kerja ‘menjadi’…”