2. LATAR BELAKANG
Munculnya Ilmu Ekonomi Wilayah dan Kota
adanya kelemahan dari ilmu ekonomi
tradisional yang pada umumnya
mengabaikan dimensi lokasi dan ruang
dalam analisisnya.
Analisis ilmu ekonomi adanya unsur
lokasi dan ruang yang mempengaruhi
kegiatan sosial-ekonomi
3. dimana ruang yang tersedia relatif sempit
sedangkan kepadatan penduduk sangat tinggi
sehingga pengambilan keputusan tentang
penggunaan lahan (land-use) harus dilakukan
lebih secara teliti.
4. Menurut Case dan Fair (2003) ilmu ekonomi
tradisional mempunyai tiga pertanyaan pokok
mendasar dan perlu dijawab secara tepat yaitu
What, How and Who.
1. what (apa) yang akan diproduksi, dari sini
muncul produksi yang merupakan salah satu
bagian penting dalam ilmu ekonomi.
5. 2. how (bagaimana) barang tersebut
diproduksi. Pertanyaan ini menimbulkan
masalah penggunaan dan kombinasi input
yang merupakan faktor utama yang
mendorong kegiatan produksi.
Contoh: teknologi produksi bagaimana
sebaiknya digunakan, apakah padat karya
atau padat modal.
3. who (siapa) yang akan menggunakan hasil
produksi tersebut yang menyangkut dengan
aspek lokasi dan permasalahan hasil
produksi.
6. Ilmu ekonomi modern mencoba menjawab
pertanyan lain, yang berupa:
1. when (kapan) sebaiknya barang tersebut
diproduksi.
2. where (dimana) kegiatan produksi itu harus
dilakukan dan untuk memenuhinya pada
daerah mana?. Pertanyan ini sangat penting
karena kondisi geografis dan tingkat upah
buruh pada umumnya sangat bervariasi
antara desa dan kota sehingga pemilihan
lokasi menentukan tingkat efisiensi kegiatan
produksi dan distribusi.
7. Dari sudut perekonomian wilayah, seperti
provinsi dan kabupaten, ternyata struktur
ekonominya didominasi oleh kegiatan
pertanian dalam arti luas, termasuk tanaman
pangan, perkebunan, peternakan, perikanan,
dan kehutanan.
Struktur perekonomian daerah perkotaan
umumnya didominasi oleh kegiatan industri,
perdagangan dan jasa, termasuk transportasi
dan komunikasi, perumahan dan jasa
keuangan.
8. Ilmu ekonomi wilayah dan kota dapat
diartikan suatu cabang ilmu ekonomi yang
menekankan analisisnya pada pengaruh aspek
ruang kedalam analisis ekonomi dengan
fokus pembahasan pada tingkat wilayah
(propinsi dan kabupaten) dan daerah
perkotaan.
9. Ilmu ekonomi wilayah dan perkotaan
sebenarnya merupakan pengembangan
ilmu ekonomi tradisional kepada aspek
tertentu, yaitu aspek lokasi dan tata
ruang, ilmu ekonomi wilayah ini
merupakan gabungan ilmu ekonomi
tradisional dengan teori lokasi dan tata
ruang.
10. Ruang lingkup yang lebih luas dengan
memasukkan ilmu seperti geografi, ilmu
ekonomi, ilmu lingkungan hidup, transportasi
dan ilmu sosial dengan pendekatan
tersebut, kelompok ini cenderung menamakan
dirinya dengan ilmu regional yang bersifat
multidisipliner.
Ilmu ekonosebagai suatu ilmu yang membahas
semua persoalan yang dihadapi oleh suatu
wilayah dan kota tertentu dari sudut pandang
ilmu ekonomimi wilayah dan kota
didefenisikan.
11. Ilmu Ekonomi Regional
cabang dari ilmu ekonomi yang memasukkan unsur
lokasi dalam pembahasannya.
menerapkan prinsip-prinsip ekonomi yang terkait
dengan wilayah, sehingga lebih serasi/tepat untuk
diaplikasikan dalam berbagai kebijakan
pembangunan wilayah.
Kesimpulan:
Ilmu Ekonomi Regional: sangat diperlukan dalam
mengatur berbagai kebijakan ekonomi wilayah
12. Ilmu ekonomi regional menurut Tarigan
(2005) adalah :
“Ilmu yang mempelajari bagaimana manusia
memenuhi kebutuhan hidupnya yang
ketersediaannya atau kemampuan orang
mendapatkannya terbatas”.
13. Pencetus dari Ilmu Ekonomi Regional
Von Thunen (1826), Weber (1929), Ohlin
(1939), dan Losch (1939) namun
secara umum Walter Isard adalah orang
pertama yang dianggap dapat memberi
wujud atas ilmu ekonomi regional, IER
baru menunjukkan wujudnya setelah
diterbitkannya disertasi (1956).
14. 1. Menciptakan full employent atau setidak-
tidaknya tingkat pengangguran yang
rendah menjadi tujuan pokok
pemerintahan pusat maupun daerah.
Dalam kehidupan masyarakat, pekerjaan
bukan saja berfungsi sebagai sumber
pendapatan, tetapi sekaligus juga
memberikan harga diri atau status bagi
yang bekerja.
15. 2. adanya economic growth (pertumbuhan ekonomi),
karena selain menyediakan lapangan kerja bagi
angkatan kerja baru, juga diharapkan dapat
memperbaiki kehidupan manusia atau peningkatan
pendapatan tanpa perubahan, manusia merasa
jenuh atau bahkan merasa tertinggal.
3. terciptanya price stability (stabilitas harga) untuk
menciptakan rasa aman/tenteram dalam perasaan
masyarakat, harga yang tidak setabil membuat
masyarakat merasa was-was, misalnya apakah harta
atau simpanan yang diperoleh dengan kerja keras,
nilai riil atau manfaat berkurang di kemudian hari.
16. 4. terjaganya kelestarian lingkungan hidup
5. pemerataan pembangunan dalam wilayah
6. penetapan sektor unggulan wilayah
7. membuat keterkaitan antarsektor yang
lebih serasi dalam wilayah, sehingga
menjadi bersinergi dan berkesinambungan.
8. pemenuhan kebutuhan pangan wilayah.
17. 1. Makro bertalian dengan bagaimana
pemerintah pusat dapat meng-
gunakannya untuk mempercepat laju
pertumbuhan keseluruhan wilayah.
2. Mikro bagaimana IER dapat membantu
perencanaan wilayah menghemat waktu
dan biaya dalam proses menentukan
lokasi suatu kegiatan atau proyek.